RESPONSI PERT.13

RESPONSI PERT.13

Jumlah balasan: 29

Buatlah latar belakang sebuah penelitian yang berkaitan dengan ilmu Anda (Peternakan)!

Ketentuan:

1. Diketik dengan format ms.word.

2. Setelah selesai silakan unggah di forum ini.

3. Batas pengumpulan s.d. 15 Mei 2025, pukul 18.00 wib..


Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERT.13

oleh Herlinda Sitompul 2414241044 -
Nama: Herlinda Sitompul

NPM: 2414241044

Kelas: NTP B





Latar Belakang

Industri peternakan, khususnya peternakan unggas, merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki kontibusi besar terhadap penyediaan protein hewani di Indonesia. Ayam broiler menjadi komoditas utama karena pertumbuhannya yang cepat dan efisien dalam mengonversi pakan menjadi daging. Namun, dalam praktik nya, peternak sering menghadapi tantangan dalam mempertahankan performa pertumbuhan ayam, terutama yang berkaitan dengan daya tahan tubuh dan efisiensi pakan.



Secara tradisional, penggunaan antibiotik sebagai pemacu pertumbuhan (AGP) telah banyak di terapkan untuk meningkatkan produktivitas ternak. Namun, sejak ditemukan nya dampak negatif penggunaan antibiotik, seperti resistensi mikroba dan residu dalam produk ternak, berbagai negara, termasuk Indonesia, telah membatasi penggunaan nya (Ramlah et al, 2017). Hal ini menuntut adanya alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan, salah satunya adalah penggunaan probiotik.



Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang bila diberikan dalam jumlah yang cukup dapat memberikan manfaat Kesehatan pada inang, termasuk meningkatan daya cerna dan imunitas ayam (Patterson dan Burkholder, 2016). Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa probiotik mampu meningkatkan pertumbuhan, memperbaiki morfologi usus, serta menekankan pertumbuhan bakteri pathogen dalam saluran pencernaan ayam boiler (Mutus et al., 2015; Toghiani et al., 2019). Meskipuun demikian, efektivitas probiotik dapatbervariasi tergantung pada jenis, dosis, dan metode pembe
rian.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERT.13

oleh Fikri Bangsawan -
Nama : Fikri Bangsawan
NPM : 2414241018
Kelas : NTP B
Tugas : Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peternakan merupakan kegiatan yang mengembangbiakan dan membudiyakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Arti dari peternakan sendiri tidak hanya untuk memelihara saja, tetapi sebuah peternakan memiliki arti yang luas. Peternakan tidak hanya memelihara beberapa hewan, tetapi terdapat banyak hewan dengan jumlah yang besar. Perbedaan memelihara dengan peternakan yaitu terletak pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan mencari keuntungan dengan penerapan prinsipprinsip manajamen yang nantinya akan menunjang perkembangan dan hasil yang optimal pada hewan ternak tersebut ( Yusirwa et.al,2017).

Pakan merupakan makanan tunggal ataupun campuran, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diberikan kepada hewan untuk kelangsungan hidup, produktif, dan berkembang biak. Pakan merupakan faktor utama dalam keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan tatalaksana atau tempat Di Desa Mlaten, Kec. Mijen, Demak, ada beberapa peternak yang mengembangkan usaha sebuah ternak ayam. Peternak bekerja sama dengan mitra yang berada di desa tersebut, Mitra tersebut yaitu, PT Mustika. Para peternak di desa tersebut mengambil bibit ayam dari PT Mustika untuk dikembangkan menjadi ayam-ayam pedaging. Selain mengambil bibit ayam, peternak juga mendapatkan pakan ternak, obat-obatan atau vitamin dan dokter jika terjadi sesuatu pada ayam tersebut. Ayam yang di ternakan pada peternakan disini yaitu ayam broiler atau ayam pedaging, karena ayam pedaging peminat nya lebih banyak dan permintaan konsumen juga lebih tinggi di banding dengan ayam kampung atau ayam petelor. Dalam pemberian pakan untuk ayam broiler, pakan ayam terdiri dari crumble, bekatul, jagung, grit dan sebagai tambahan yaitu protein, dalam pembuatan pakan ternak sendiri dibutuhkan pemilihan bahan – bahan yang berkualitas bagus dan dapat membuat ternak semakin produktif dalam menghasilkan dagingnya. Pemilihan bahan – bahan harus melewati beberapa proses, dari pemilihan bahan utama sampe bahan campuran yang nantinya akan di gunakan ( Mayang, et.al,2013).

Untuk menentukan kelayakan pakan ternak dalam proses ini menggunakan metode topsis. Metode topsis merupakan salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria. Topsis memiliki konsep dimana alternatif yang terpilih merupakan alternatif terbaik yang memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif dan jarak terjauh dari solusi ideal negatif. Metode ini banyak digunakan dalam banyak aplikasi termasuk keputusan investasi keuangan, perbandingan performansi dari perusaan, perbandingan dalam suatu industri khusus, pemilihan sistem operasi, dan masih banyak lagi. Dengan menggunakan metode topsis, menghitung kelayakan untuk pemilihan bahan-bahan pakan ternak ayam akan lebih efektif, karena topsis menggunakan perhitungan yang terstruktur ( Ruminansa,2019).
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERT.13

oleh Fikri Bangsawan -

Nama : Fikri Bangsawan 

NPM : 2414241018

Kelas : NTP B

Tugas : Bahasa Indonesia 


BAB I PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang 


Peternakan merupakan kegiatan yang mengembangbiakan dan membudiyakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Arti dari peternakan sendiri tidak hanya untuk memelihara saja, tetapi sebuah peternakan memiliki arti yang luas. Peternakan tidak hanya memelihara beberapa hewan, tetapi terdapat banyak hewan dengan jumlah yang besar. Perbedaan memelihara dengan peternakan yaitu terletak pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan mencari keuntungan dengan penerapan prinsipprinsip manajamen yang nantinya akan menunjang perkembangan dan hasil yang optimal pada hewan ternak tersebut (Yusirwa et.al,2017)

Pakan merupakan makanan tunggal ataupun campuran, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diberikan kepada hewan untuk kelangsungan hidup, produktif, dan berkembang biak. Pakan merupakan faktor utama dalam keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan tatalaksana atau tempat Di Desa Mlaten, Kec. Mijen, Demak, ada beberapa peternak yang mengembangkan usaha sebuah ternak ayam. Peternak bekerja sama dengan mitra yang berada di desa tersebut, Mitra tersebut yaitu, PT Mustika. Para peternak di desa tersebut mengambil bibit ayam dari PT Mustika untuk dikembangkan menjadi ayam-ayam pedaging. Selain mengambil bibit ayam, peternak juga mendapatkan pakan ternak, obat-obatan atau vitamin dan dokter jika terjadi sesuatu pada ayam tersebut. Ayam yang di ternakan pada peternakan disini yaitu ayam broiler atau ayam pedaging, karena ayam pedaging peminat nya lebih banyak dan permintaan konsumen juga lebih tinggi di banding dengan ayam kampung atau ayam petelor. Dalam pemberian pakan untuk ayam broiler, pakan ayam terdiri dari crumble, bekatul, jagung, grit dan sebagai tambahan yaitu protein, dalam pembuatan pakan ternak sendiri dibutuhkan pemilihan bahan – bahan yang berkualitas bagus dan dapat membuat ternak semakin produktif dalam menghasilkan dagingnya. Pemilihan bahan – bahan harus melewati beberapa proses, dari pemilihan bahan utama sampe bahan campuran yang nantinya akan di gunakan ( Mayang, et.al,2013).

Untuk menentukan kelayakan pakan ternak dalam proses ini menggunakan metode topsis. Metode topsis merupakan salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria. Topsis memiliki konsep dimana alternatif yang terpilih merupakan alternatif terbaik yang memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif dan jarak terjauh dari solusi ideal negatif. Metode ini banyak digunakan dalam banyak aplikasi termasuk keputusan investasi keuangan, perbandingan performansi dari perusaan, perbandingan dalam suatu industri khusus, pemilihan sistem operasi, dan masih banyak lagi. Dengan menggunakan metode topsis, menghitung kelayakan untuk pemilihan bahan-bahan pakan ternak ayam akan lebih efektif, karena topsis menggunakan perhitungan yang terstruktur (Ruminansa,2019)

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERT.13

oleh jihan aulia -
LATAR BELAKANG PERTERNAKAN


Sektor peternakan merupakan salah satu penopang utama dalam penyediaan protein hewani bagi masyarakat. Permintaan terhadap produk peternakan seperti daging, susu, dan telur terus mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi. Namun, peningkatan produktivitas ternak masih menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait efisiensi manajemen pakan yang merupakan komponen biaya terbesar dalam usaha peternakan.

Pakan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan fisiologis ternak sangat berperan dalam menentukan performa produksi, reproduksi, serta kesehatan ternak. Oleh karena itu, upaya untuk mencari sumber pakan alternatif yang ekonomis, tersedia lokal, dan tetap bernutrisi tinggi menjadi penting untuk menunjang keberlanjutan usaha peternakan. Salah satu strategi yang mulai banyak dikembangkan adalah pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan baku pakan ternak.

Dalam konteks ini, penelitian mengenai pemanfaatan limbah pertanian seperti jerami padi fermentasi, bungkil kelapa sawit, atau dedak padi sebagai sumber pakan alternatif menjadi sangat relevan. Selain dapat mengurangi ketergantungan terhadap pakan komersial, pendekatan ini juga mendukung konsep peternakan berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan bahan pakan alternatif terhadap performa pertumbuhan ternak, efisiensi konversi pakan, serta potensi penghematan biaya produksi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan sistem peternakan yang lebih efisien, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERT.13

oleh jihan aulia -

LATAR BELAKANG PERTERNAKAN



Sektor peternakan merupakan salah satu penopang utama dalam penyediaan protein hewani bagi masyarakat. Permintaan terhadap produk peternakan seperti daging, susu, dan telur terus mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi. Namun, peningkatan produktivitas ternak masih menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait efisiensi manajemen pakan yang merupakan komponen biaya terbesar dalam usaha peternakan.


Pakan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan fisiologis ternak sangat berperan dalam menentukan performa produksi, reproduksi, serta kesehatan ternak. Oleh karena itu, upaya untuk mencari sumber pakan alternatif yang ekonomis, tersedia lokal, dan tetap bernutrisi tinggi menjadi penting untuk menunjang keberlanjutan usaha peternakan. Salah satu strategi yang mulai banyak dikembangkan adalah pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan baku pakan ternak.


Dalam konteks ini, penelitian mengenai pemanfaatan limbah pertanian seperti jerami padi fermentasi, bungkil kelapa sawit, atau dedak padi sebagai sumber pakan alternatif menjadi sangat relevan. Selain dapat mengurangi ketergantungan terhadap pakan komersial, pendekatan ini juga mendukung konsep peternakan berkelanjutan dan ramah lingkungan.


Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan bahan pakan alternatif terhadap performa pertumbuhan ternak, efisiensi konversi pakan, serta potensi penghematan biaya produksi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan sistem peternakan yang lebih efisien, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi.