NAMA : ELSA TRIANANDA
NPM : 2313031053
Audit kinerja berbasis risiko terhadap sistem IzinCerda perlu dimulai dengan mengidentifikasi area layanan yang paling berpotensi menimbulkan keterlambatan, ketidakjelasan status, dan peluang penyalahgunaan wewenang. Langkah pertama adalah memetakan seluruh proses bisnis perizinan, mulai dari pengajuan, verifikasi dokumen, rekomendasi teknis, hingga penerbitan izin. Dari pemetaan ini, auditor dapat menentukan titik-titik yang paling rentan, seperti tahap verifikasi yang memakan waktu lama, pejabat tertentu yang memiliki kewenangan persetujuan tunggal, atau bagian dari proses digital yang masih bergantung pada interaksi manual. Audit kemudian diarahkan untuk mengumpulkan bukti berbasis data, seperti riwayat waktu pemrosesan setiap pemohon, frekuensi perubahan status, perbedaan antara standar layanan dan realisasi, serta catatan aktivitas akun pengguna internal. Melalui analisis ini, auditor dapat mengukur apakah keterlambatan berasal dari kelemahan sistem, kurangnya kapasitas SDM, atau justru dari adanya ruang bagi praktik tidak etis yang tidak tertutup sempurna oleh digitalisasi.
Dalam proses audit ini, teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi pola penyimpangan dan kelemahan sistem. Data analytics dan process mining dapat digunakan untuk menelusuri alur layanan secara otomatis dan mengidentifikasi langkah-langkah yang tidak sesuai prosedur, misalnya loncatan status yang tidak lazim atau adanya pejabat yang menyetujui izin jauh lebih cepat atau lebih lambat dari standar normal. Log audit trail dapat dianalisis untuk melihat siapa yang mengubah status izin, kapan perubahan dilakukan, dan apakah perubahan tersebut memiliki dasar yang sah. Machine learning juga dapat digunakan untuk mendeteksi anomali, misalnya permohonan yang berulang kali mengalami penundaan pada unit tertentu atau adanya pola interaksi yang mengarah pada potensi konflik kepentingan. Dengan pendekatan ini, audit tidak hanya menilai kepatuhan dan efektivitas sistem, tetapi juga memberikan peringatan dini terhadap celah integritas yang mungkin tidak terlihat secara manual.
NPM : 2313031053
Audit kinerja berbasis risiko terhadap sistem IzinCerda perlu dimulai dengan mengidentifikasi area layanan yang paling berpotensi menimbulkan keterlambatan, ketidakjelasan status, dan peluang penyalahgunaan wewenang. Langkah pertama adalah memetakan seluruh proses bisnis perizinan, mulai dari pengajuan, verifikasi dokumen, rekomendasi teknis, hingga penerbitan izin. Dari pemetaan ini, auditor dapat menentukan titik-titik yang paling rentan, seperti tahap verifikasi yang memakan waktu lama, pejabat tertentu yang memiliki kewenangan persetujuan tunggal, atau bagian dari proses digital yang masih bergantung pada interaksi manual. Audit kemudian diarahkan untuk mengumpulkan bukti berbasis data, seperti riwayat waktu pemrosesan setiap pemohon, frekuensi perubahan status, perbedaan antara standar layanan dan realisasi, serta catatan aktivitas akun pengguna internal. Melalui analisis ini, auditor dapat mengukur apakah keterlambatan berasal dari kelemahan sistem, kurangnya kapasitas SDM, atau justru dari adanya ruang bagi praktik tidak etis yang tidak tertutup sempurna oleh digitalisasi.
Dalam proses audit ini, teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi pola penyimpangan dan kelemahan sistem. Data analytics dan process mining dapat digunakan untuk menelusuri alur layanan secara otomatis dan mengidentifikasi langkah-langkah yang tidak sesuai prosedur, misalnya loncatan status yang tidak lazim atau adanya pejabat yang menyetujui izin jauh lebih cepat atau lebih lambat dari standar normal. Log audit trail dapat dianalisis untuk melihat siapa yang mengubah status izin, kapan perubahan dilakukan, dan apakah perubahan tersebut memiliki dasar yang sah. Machine learning juga dapat digunakan untuk mendeteksi anomali, misalnya permohonan yang berulang kali mengalami penundaan pada unit tertentu atau adanya pola interaksi yang mengarah pada potensi konflik kepentingan. Dengan pendekatan ini, audit tidak hanya menilai kepatuhan dan efektivitas sistem, tetapi juga memberikan peringatan dini terhadap celah integritas yang mungkin tidak terlihat secara manual.