Nama : Igha Mawardhani
NPM : 2313031043
1.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA negeri di Provinsi Jawa
Barat yang mengikuti pembelajaran matematika, khususnya yang berada pada
sekolah yang menerapkan pembelajaran hybrid. Populasi ini dipilih karena tujuan
penelitian adalah mengetahui efektivitas metode pembelajaran hybrid pada
tingkat SMA negeri di seluruh wilayah Jawa Barat, bukan hanya di daerah
tertentu.
Sampel
adalah sebagian siswa kelas XI dari beberapa SMA negeri terpilih di Provinsi
Jawa Barat yang mewakili kondisi sekolah di berbagai kota dan kabupaten. Sampel
diambil karena jumlah sekolah dan siswa sangat besar dan tersebar luas,
sehingga tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi secara langsung.
Sampel berfungsi sebagai wakil populasi agar hasil penelitian tetap dapat
digeneralisasikan.
2.
Teknik Sampling yang Paling Tepat
Teknik
sampling yang paling tepat digunakan dalam penelitian ini adalah stratified
random sampling (sampling berstrata).
Alasan
pemilihan teknik:
- Kondisi
sosial, ekonomi, dan infrastruktur digital berbeda antar daerah.
- Jumlah
sekolah dan siswa tidak merata di setiap kota/kabupaten.
- Tidak
semua sekolah menerapkan pembelajaran hybrid dengan tingkat yang sama.
Dengan
stratified random sampling, populasi dibagi terlebih dahulu ke dalam beberapa strata
(lapisan) yang relevan, misalnya:
- Wilayah
kota dan kabupaten
- Tingkat
ketersediaan infrastruktur digital (tinggi, sedang, rendah)
- Sekolah
yang konsisten dan kurang konsisten menerapkan pembelajaran hybrid
Cara
penerapan dalam konteks ini:
- Mengelompokkan
SMA negeri di Jawa Barat ke dalam strata berdasarkan wilayah atau
karakteristik tertentu.
- Menentukan
jumlah sampel dari setiap strata secara proporsional.
- Memilih
sekolah dan siswa secara acak dari masing-masing strata.
Dengan
cara ini, sampel yang diambil lebih mewakili keragaman kondisi di seluruh Jawa
Barat.
3.
Kelemahan Jika Sampel Hanya Diambil dari Kota Besar
Jika
peneliti hanya mengambil sampel dari sekolah-sekolah di kota besar seperti
Bandung dan Bekasi, maka terdapat beberapa potensi kelemahan, yaitu:
- Hasil
penelitian menjadi kurang mewakili kondisi nyata SMA negeri di seluruh
Jawa Barat, terutama daerah pinggiran dan pedesaan.
- Bias
infrastruktur, karena sekolah di kota besar umumnya memiliki fasilitas dan
akses digital yang lebih baik.
- Validitas
eksternal menurun, artinya hasil penelitian sulit digeneralisasikan ke
sekolah dengan kondisi sosial dan ekonomi yang berbeda.
- Efektivitas
metode hybrid bisa terlihat lebih tinggi dari kondisi sebenarnya, karena
didukung fasilitas yang memadai.
Dengan
demikian, pengambilan sampel yang hanya berfokus pada kota besar berisiko
menghasilkan kesimpulan yang tidak utuh dan kurang akurat.