Penugasan mandiri

Penugasan mandiri

Penugasan mandiri

Number of replies: 7

Silakan anda membuat summary tentang teknik sampling dari buku/jurnal, silakan dikirim di sini, kemudian anda kemukakan dalam forum diskusi ini teknik sampling mana yang sering digunakan dalam riset pendidikan ekonomi dan sertakan argumentasi teoretiknya.

In reply to First post

Re: Penugasan mandiri

by Fajriyatur Rohmah 2313031048 -
Nama: Fajriyatur Rohmah
NPM: 2313031048

Berdasarkan beberapa literatur metodologi penelitian (Iba & Wardhana, 2023; Susanto dkk., 2024; Mardhiyah, 2024), teknik sampling dibagi menjadi dua kelompok besar:
1. Probability Sampling
-Semua anggota populasi punya kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
-Contohnya: simple random sampling, stratified random sampling, cluster sampling, dan systematic sampling.
-Kelebihannya: hasil penelitian lebih bisa digeneralisasi ke populasi karena representatif.
-Kekurangannya: sering butuh data populasi lengkap dan prosedurnya bisa lebih rumit.

2. Non-Probability Sampling
-Tidak semua anggota populasi punya peluang yang sama untuk dipilih. Pemilihan biasanya berdasarkan pertimbangan peneliti.
-Contohnya: purposive sampling, quota sampling, snowball sampling, dan convenience sampling.
-Kelebihannya: praktis, cepat, dan cocok jika data populasi lengkap sulit diperoleh.
-Kekurangannya: tingkat generalisasi rendah karena sampel bisa bias.

Teknik Sampling yang Sering Dipakai di Penelitian Pendidikan Ekonomi
Dalam penelitian pendidikan, khususnya di bidang ekonomi, teknik yang paling sering digunakan adalah stratified random sampling dan purposive sampling.
1. Stratified Random Sampling
Digunakan ketika populasi siswa heterogen, misalnya berbeda jurusan, kelas, atau tingkat prestasi. Dengan stratifikasi, tiap kelompok (strata) terwakili secara proporsional.
Alasan teoretis: teknik ini meningkatkan representativitas dan mengurangi bias karena setiap subkelompok dalam populasi memiliki peluang masuk sampel sesuai proporsinya (Creswell, 2018).

2. Purposive Sampling
Banyak dipakai terutama jika peneliti punya kriteria tertentu, misalnya hanya siswa kelas XI jurusan IPS atau hanya sekolah negeri tertentu.
Alasan teoretis: purposive sesuai dengan tujuan penelitian karena memungkinkan peneliti memilih sampel yang dianggap paling relevan dan bisa memberi data sesuai fokus penelitian (Sugiyono, 2019).

Argumentasi Teoretik
-Menurut teori metodologi, semakin representatif sampel, semakin kuat generalisasi hasil penelitian (Iba & Wardhana, 2023). Oleh karena itu, stratified random sampling cocok untuk penelitian kuantitatif pendidikan ekonomi.
-Namun, penelitian pendidikan sering menghadapi keterbatasan (akses siswa, waktu, izin sekolah). Maka, purposive sampling tetap banyak dipakai karena lebih fleksibel dan fokus pada kelompok yang relevan dengan topik penelitian (Mardhiyah, 2024).
-Jadi, pilihan teknik sampling biasanya menyesuaikan tujuan, desain penelitian, dan kondisi lapangan.
In reply to First post

Re: Penugasan mandiri

by Rika Rahayu -
Nama: Rika Rahayu
NPM: 2313031052

Teknik sampling atau pengambilan sampel merupakan langkah penting dalam penelitian karena menentukan seberapa representatif data yang diperoleh terhadap populasi.
Berdasarkan literatur dari berbagai sumber (misalnya Makwana, 2023; Sugiyono, 2019; dan Creswell, 2014), teknik sampling dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:

1.probability sampling, setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasi ke populasi yang lebih luas. Jenis-jenisnya meliputi simple random sampling (pemilihan acak sederhana), systematic sampling (pemilihan setiap elemen ke-n dari populasi), stratified random sampling (populasi dibagi menjadi beberapa strata berdasarkan karakteristik tertentu, kemudian diambil sampel dari tiap strata), dan cluster sampling (populasi dibagi menjadi kelompok-kelompok atau klaster, lalu diambil beberapa klaster secara acak untuk dijadikan sampel).

2.non-probability sampling, tidak semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih, karena pemilihan sampel didasarkan pada pertimbangan tertentu. Jenisnya meliputi purposive sampling, convenience sampling, quota sampling, dan snowball sampling.

Dalam penelitian bidang pendidikan ekonomi, teknik sampling yang paling sering digunakan adalah stratified random sampling dan cluster sampling. Penggunaan stratified random sampling didasari oleh karakteristik populasi dalam pendidikan yang biasanya heterogen, misalnya perbedaan jenjang sekolah, jenis kelamin, latar belakang ekonomi, atau lokasi sekolah. Dengan membagi populasi ke dalam strata, peneliti dapat memperoleh sampel yang lebih representatif dari setiap kelompok sehingga hasil penelitian lebih akurat dan dapat digeneralisasi. Sementara itu, cluster sampling banyak digunakan karena efisiensi biaya dan waktu, terutama ketika populasi tersebar luas secara geografis, seperti penelitian yang melibatkan banyak sekolah di daerah berbeda. Dalam hal ini, sekolah atau kelas sering dijadikan sebagai klaster, kemudian beberapa klaster dipilih secara acak untuk dijadikan sampel penelitian. Secara teoretik, penggunaan kedua teknik ini sesuai dengan prinsip dasar penelitian kuantitatif yang menekankan representativitas dan efisiensi, di mana hasil penelitian diharapkan dapat menggambarkan kondisi populasi secara menyeluruh dengan biaya dan tenaga yang efisien.
In reply to First post

Re: Penugasan mandiri

by Dita Silviana Putri -
Nama: Dita Silviana Putri
NPM : 2313031057
No. Absen: 26


Pengertian Teknik Sampling
- Menurut Sugiyono (2019:81), teknik sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi sehingga sampel tersebut benar-benar mewakili karakteristik populasi. Teknik ini menentukan kualitas dan validitas hasil penelitian, karena kesalahan dalam memilih sampel dapat mengarah pada kesimpulan yang bias.
- Menurut Creswell (2014), teknik sampling merupakan proses seleksi sejumlah individu dari populasi yang lebih besar untuk memahami fenomena yang sedang diteliti.

Jenis-Jenis Teknik Sampling
Secara umum, teknik sampling dibedakan menjadi dua kelompok besar (Sugiyono, 2019; Arikunto, 2013; Creswell, 2014):
A. Probability Sampling (Sampling Acak)
Setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Jenisnya antara lain:
- Simple Random Sampling – pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata atau kelompok (contoh: undian atau random number).
→ Cocok untuk populasi homogen.
- Stratified Random Sampling – populasi dibagi menjadi beberapa strata (tingkatan), kemudian diambil sampel secara acak dari tiap strata.
→ Cocok bila populasi heterogen.
- Cluster Sampling – pengambilan sampel berdasarkan kelompok (misal: sekolah, kelas, wilayah).
→ Cocok untuk populasi luas dan tersebar.
- Systematic Sampling – pemilihan sampel dengan interval tertentu dari daftar populasi.
B. Non-Probability Sampling (Sampling Tidak Acak)
Tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih. Jenisnya meliputi:
- Purposive Sampling – peneliti memilih sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian.
→ Contoh: memilih guru ekonomi yang telah mengajar minimal 5 tahun.
- Snowball Sampling – sampel pertama diminta merekomendasikan responden lain yang relevan.
→ Cocok untuk populasi sulit dijangkau.
- Convenience Sampling – sampel diambil berdasarkan kemudahan dijangkau peneliti.
→ Umumnya untuk penelitian eksploratif awal.
- Quota Sampling – sampel diambil hingga jumlah tertentu dalam setiap kategori ditetapkan sebelumnya.

Teknik Sampling yang Sering Digunakan dalam Riset Pendidikan Ekonomi
Berdasarkan kajian literatur dan praktik penelitian di bidang pendidikan ekonomi (studi oleh Nurhayati, 2021; Haryono, 2020; dan Sugiyono, 2019), teknik sampling yang paling sering digunakan adalah Stratified Random Sampling dan Purposive Sampling.
a. Stratified Random Sampling
Alasan Teoretis:
Bidang pendidikan ekonomi biasanya meneliti populasi yang memiliki tingkatan atau strata, seperti siswa berdasarkan kelas (X, XI, XII), guru berdasarkan pengalaman mengajar, atau sekolah berdasarkan akreditasi.
Teknik ini memungkinkan peneliti memperoleh sampel representatif dari setiap strata, sehingga hasilnya dapat digeneralisasikan ke seluruh populasi (Sugiyono, 2019).
Contoh Penerapan:
Penelitian tentang hubungan literasi ekonomi dan hasil belajar siswa SMA dapat menggunakan stratified random sampling dengan membagi siswa berdasarkan tingkat kelas atau jurusan (IPS/IPA).
b. Purposive Sampling
Alasan Teoretis:
Dalam penelitian pendidikan ekonomi yang bersifat deskriptif atau kualitatif, peneliti sering memilih responden yang dianggap paling mengetahui fenomena yang diteliti, misalnya guru ekonomi, kepala sekolah, atau dosen bidang ekonomi.
Hal ini sesuai dengan pandangan Creswell (2014) bahwa purposive sampling memungkinkan peneliti memperoleh data mendalam dari sumber yang relevan.
Contoh Penerapan:
Penelitian kualitatif tentang strategi guru ekonomi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa menggunakan purposive sampling untuk memilih guru dengan pengalaman dan kompetensi tertentu.

Argumentasi Teoretik
Secara kuantitatif, stratified random sampling sering dipilih karena menjamin representativitas data dari berbagai strata populasi pendidikan (Cohen et al., 2018).
Secara kualitatif, purposive sampling dianggap paling sesuai karena memberikan kedalaman informasi dan fokus pada informan yang relevan (Creswell, 2014).
Dalam konteks pendidikan ekonomi, kedua teknik ini sering dipadukan: purposive sampling untuk menentukan sekolah atau guru yang diteliti, kemudian stratified sampling untuk memilih siswa dari kelas berbeda.

Kesimpulan Diskusi
Berdasarkan kajian teori dan praktik, teknik sampling yang paling sering digunakan dalam riset pendidikan ekonomi adalah Stratified Random Sampling (untuk penelitian kuantitatif) dan Purposive Sampling (untuk penelitian kualitatif).
Keduanya dipilih karena mampu mewakili karakteristik populasi pendidikan ekonomi yang berstrata serta memberikan data yang relevan dan mendalam untuk mencapai tujuan penelitian.
In reply to First post

Re: Penugasan mandiri

by Nela Amelia -
Nama : Nela Amelia
NPM : 2313031050

Teknik sampling merupakan metode untuk menentukan sebagian anggota populasi yang dijadikan sebagai sumber data penelitian dengan tujuan agar hasil penelitian dapat mewakili keseluruhan populasi. Dalam penelitian sosial dan pendidikan, penggunaan teknik sampling sangat penting karena sering kali peneliti tidak mampu menjangkau seluruh populasi akibat keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya.
Secara umum, teknik sampling dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu probability sampling dan non-probability sampling.

1. Probability Sampling
Teknik ini memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel. Jenis-jenisnya antara lain:
• Simple Random Sampling, di mana setiap individu dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih secara acak.
• Stratified Random Sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam strata atau kelompok berdasarkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, lokasi, atau tingkat pendidikan, kemudian mengambil sampel secara acak dari setiap strata.
• Cluster Sampling, yakni pemilihan kelompok (cluster) tertentu secara acak, misalnya sekolah atau kelas, kemudian meneliti seluruh anggota dalam cluster yang terpilih.
• Systematic Sampling, yaitu memilih sampel berdasarkan urutan tertentu (misalnya setiap elemen ke-5 dalam daftar populasi).
Teknik ini lazim digunakan dalam penelitian kuantitatif karena hasilnya dapat digeneralisasi ke populasi dan dianalisis secara statistik.

2. Non-Probability Sampling
Pada teknik ini, tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Teknik ini banyak digunakan dalam penelitian kualitatif atau eksploratif. Beberapa jenisnya antara lain:
• Purposive Sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan peneliti terhadap kriteria tertentu yang dianggap relevan dengan tujuan penelitian.
• Quota Sampling, di mana peneliti menentukan jumlah responden dari setiap kategori tertentu.
• Accidental Sampling, yaitu memilih responden yang kebetulan ditemui peneliti.
• Snowball Sampling, digunakan ketika populasi sulit diidentifikasi; responden pertama akan merekomendasikan responden berikutnya.

Teknik ini lebih menekankan kedalaman informasi daripada generalisasi.
Literatur metodologi penelitian (misalnya Sugiyono, 2013; Arikunto, 2019) menekankan bahwa pemilihan teknik sampling harus mempertimbangkan tujuan penelitian, karakteristik populasi, dan ketersediaan sumber daya. Teknik sampling yang tepat akan menjamin validitas dan reliabilitas hasil penelitian, serta meminimalkan bias dalam pengambilan data.

- Teknik Sampling yang Sering Digunakan dalam Riset Pendidikan Ekonomi dan Argumentasi Teoretiknya
Dalam penelitian di bidang pendidikan ekonomi, teknik sampling yang paling sering digunakan adalah Stratified Random Sampling dan Cluster Sampling. Kedua teknik ini banyak diterapkan karena karakteristik populasi dalam penelitian pendidikan umumnya bersifat heterogen dan tersebar dalam unit-unit seperti sekolah, kelas, atau wilayah.

1. Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan ketika populasi memiliki kelompok atau strata yang berbeda, seperti sekolah negeri dan swasta, tingkat kelas (X, XI, XII), atau daerah perkotaan dan pedesaan.
Secara teoretis, penggunaan stratifikasi berfungsi untuk:
• Menjamin representasi dari setiap kelompok dalam populasi.
• Mengurangi kesalahan pengambilan sampel (sampling error) karena variasi antarstrata dapat dikontrol.
• Meningkatkan akurasi estimasi populasi dan memudahkan perbandingan antarstrata.
Dalam riset pendidikan ekonomi, misalnya penelitian tentang “pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi siswa ekonomi di SMA”, teknik ini memungkinkan peneliti memperoleh sampel yang mencerminkan perbedaan karakteristik antar sekolah dan wilayah sehingga hasilnya lebih valid untuk digeneralisasi.

2. Cluster Sampling
Teknik ini juga banyak digunakan karena populasi dalam penelitian pendidikan biasanya tersebar di berbagai sekolah atau kelas. Dengan cluster sampling, peneliti dapat memilih beberapa sekolah atau kelas sebagai unit sampel, kemudian meneliti seluruh siswa di dalamnya.
Secara teoretis, teknik ini efisien untuk penelitian berskala luas karena:
• Menghemat waktu dan biaya tanpa mengurangi representativitas data secara signifikan.
• Memungkinkan peneliti menjangkau populasi besar yang tersebar secara geografis.
• Sesuai dengan struktur pendidikan di mana unit-unit penelitian (kelas/sekolah) sudah terbentuk secara alami.
Sebagai contoh, penelitian tentang “efektivitas model pembelajaran ekonomi berbasis proyek di sekolah menengah kejuruan (SMK)” dapat menggunakan cluster sampling karena satuan analisisnya adalah kelas atau sekolah, bukan siswa secara individual.

3. Argumentasi Teoretik
Menurut teori metodologi (Creswell, 2014; Neuman, 2011), pemilihan teknik sampling yang tepat harus selaras dengan tujuan penelitian dan struktur populasi.
• Stratified random sampling ideal digunakan jika peneliti ingin mengontrol perbedaan karakteristik populasi dan memastikan setiap kategori terwakili.
• Cluster sampling tepat jika populasi besar dan tersebar, karena dapat mengefisienkan pengumpulan data tanpa mengorbankan representativitas.
• Dalam penelitian kualitatif di bidang pendidikan ekonomi (misalnya studi kasus implementasi kurikulum ekonomi), teknik purposive sampling juga bisa digunakan untuk memilih responden yang paling relevan dan memiliki pengalaman mendalam.
In reply to First post

Re: Penugasan mandiri

by Nur Ayu Dila 2313031055 -
Nama: Nur Ayu Dila
NPM: 2313031055

Teknik sampling merupakan prosedur yang digunakan peneliti untuk menentukan sebagian anggota populasi yang dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi penelitian. Menurut Sugiyono (2019), teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, di mana sampel tersebut diambil dari populasi dengan prosedur tertentu agar dapat menggambarkan karakteristik populasi secara keseluruhan.

Teknik sampling dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu probability sampling dan non-probability sampling.
1. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel, contohnya seperti simple random sampling, stratified sampling, dan cluster sampling.
2. Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi, di mana sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu seperti kemudahan akses atau tujuan penelitian, misalnya purposive sampling dan convenience sampling

Dalam penelitian pendidikan ekonomi, teknik sampling yang paling sering digunakan adalah proportionate stratified random sampling. Teknik ini digunakan ketika populasi terdiri dari beberapa kelompok atau strata yang memiliki karakteristik berbeda, seperti jurusan, semester, atau jenis kelamin. Teknik stratified random sampling dipilih karena dapat memastikan bahwa setiap kelompok dalam populasi terwakili secara proporsional dalam sampel. Hal ini penting dalam penelitian pendidikan ekonomi, di mana karakteristik mahasiswa bisa berbeda-beda berdasarkan faktor akademik atau demografis. Dengan menggunakan teknik ini, hasil penelitian menjadi lebih akurat dan representatif, sehingga kesimpulan yang diambil dapat digeneralisasikan secara lebih valid terhadap seluruh populasi mahasiswa pendidikan ekonomi.
In reply to First post

Re: Penugasan mandiri

by Bagas Muhamad Satria -

Nama : Bagas Muhamad Satria

NPM : 2313031037

Parafrasa Penjelasan Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan cara untuk memilih sebagian individu atau unit dari suatu populasi agar sampel tersebut benar-benar mewakili karakteristik populasi penelitian. Penggunaan sampling sangat penting untuk memperoleh hasil penelitian yang representatif dan dapat digeneralisasi. Secara umum, sampling dibagi menjadi dua kelompok: probability sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak dengan peluang terpilih yang diketahui, dan non-probability sampling, yaitu pemilihan sampel tanpa prosedur acak sehingga peluang terpilihnya tidak dapat dihitung.

Beberapa teknik probability sampling yang sering dipakai antara lain:

  • Simple Random Sampling, yaitu pengambilan sampel di mana setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Cocok digunakan ketika populasi bersifat homogen.

  • Stratified Random Sampling, yaitu teknik yang membagi populasi ke dalam beberapa strata berdasarkan karakteristik tertentu, kemudian mengambil sampel secara acak dari tiap strata secara proporsional. Teknik ini memastikan seluruh kelompok dalam populasi terwakili.

  • Cluster Sampling, yaitu pembagian populasi ke dalam kelompok atau cluster, misalnya wilayah geografis, kemudian beberapa cluster dipilih secara acak dan semua individu dalam cluster tersebut dijadikan sampel.

  • Systematic Sampling, yaitu pengambilan sampel dengan memilih setiap elemen ke-n dari urutan populasi.

Sementara itu, teknik non-probability sampling meliputi purposive, incidental, dan quota sampling, yang biasanya dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu serta ketersediaan responden.

Parafrasa Teknik Sampling yang Umum Digunakan dalam Riset Pendidikan Ekonomi

Dalam penelitian pendidikan ekonomi, stratified random sampling menjadi teknik yang paling banyak digunakan. Hal ini karena populasi dalam bidang pendidikan ekonomi umumnya memiliki subkelompok yang beragam, seperti jenjang pendidikan, jurusan, atau wilayah sekolah. Dengan teknik stratifikasi, peneliti dapat memastikan setiap subkelompok dalam populasi terwakili secara proporsional sehingga hasil penelitian mencerminkan kondisi populasi yang sebenarnya.

Teknik ini juga mampu meminimalkan bias dan meningkatkan representativitas, khususnya ketika populasi bersifat heterogen. Akibatnya, validitas eksternal meningkat dan hasil penelitian lebih dapat digeneralisasi ke populasi yang lebih luas. Selain stratifikasi, cluster sampling juga sering digunakan, terutama ketika populasi tersebar di wilayah yang luas dan peneliti harus mempertimbangkan efisiensi waktu serta biaya.

Secara keseluruhan, keberagaman subkelompok dalam populasi pendidikan ekonomi menjadi alasan utama penggunaan stratified random sampling, karena teknik ini memberikan hasil sampel yang representatif dan mendukung keakuratan temuan penelitian.


Referensi : 

Susanti, R. (2005). Sampling dalam penelitian pendidikan. Jurnal Teknodik, 187-208. 

Jaya, I. (2019). Penerapan Statistik untuk penelitian pendidikan. Prenada Media.


In reply to First post

Re: Penugasan mandiri

by Adella Putri Rizkia -
Nama: Adella Putri Rizkia
NPM : 2313031044

1.Probability Sampling
Setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Cocok untuk penelitian kuantitatif. Jenis-jenisnya:
A. Simple Random Sampling: pengambilan sampel secara acak; cocok untuk populasi homogen.
B. Stratified Random Sampling: populasi dibagi dalam strata (kelas/jurusan), lalu diambil sampel proporsional; cocok bila populasi heterogen.
C. Cluster Sampling: memilih kelompok (kelas/sekolah) secara acak, kemudian meneliti semua anggota dalam kelompok tersebut.
D. Two-Stage Sampling: pilih cluster terlebih dahulu, lalu pilih individu dalam cluster.

2.Non-Probability Sampling
Tidak semua anggota populasi punya peluang yang sama. Tidak cocok untuk generalisasi. Jenis-jenisnya:
A. Purposive Sampling: berdasarkan kriteria tertentu.
B. Accidental Sampling: siapa saja yang kebetulan ditemui.
C. Quota Sampling: berdasarkan kuota yang harus dipenuhi.
D. Saturation Sampling: semua populasi dijadikan sampel.
E. Snowball Sampling: sampel awal merekomendasikan sampel berikutnya.

3.Teknik yang paling sering digunakan mahasiswa pendidikan ekonomi adalah stratified random sampling karena populasi pendidikan biasanya heterogen, seperti perbedaan kelas, jurusan, atau tingkat kemampuan. Teknik ini memastikan setiap kelompok terwakili secara proporsional sehingga hasil penelitian lebih akurat dan minim bias. Selain itu, simple random sampling juga sering digunakan ketika populasi homogen, misalnya penelitian pada satu kelas, karena teknik ini mudah diterapkan. Untuk penelitian yang mencakup banyak sekolah atau kelas, cluster sampling dipilih karena lebih efisien. Secara umum, probability sampling memungkinkan generalisasi hasil penelitian, dan stratified random sampling menjadi teknik paling dominan karena memberikan representasi yang seimbang dari populasi pendidikan.