Silahkan lampirkan analisis kalian mengenai 2 materi diatas, jangan lupa sertakan nama dan npm
Forum Analisis Materi 1 & 2
Re: Forum Analisis Materi 1 & 2
Izin menyampaikan hasil analisis materi 2,
Nama : Dinda Wahyu Puspita
NPM : 2013053137
Materi berupa makalah berjudul "Sumbangan Prespektif Global Terhadap Pembelajaran IPS di PGSD". Dalam materi dijelaskan mengenai hakikat dan karakteristik matakuliah prespektif global, dan strategi prespektif global di PGSD.
Pentingnya pendidikan perspektif Global diberikan kepada mahasiswa adalah untuk membekalinya agar dapat berfikir jauh ke depan dan peka terhadap segala macam perubahan-perubahan yang tidak saja mendatangkan hal yang baik tetapi tidak tertutup kemungkinan membawa dampak yang kurang baik bila tidak secara kritis untuk menghadapinya. Pendidikan prespaktif global bertolak dari anggapan bahwa pada saat sekarang telah terjadi keadaan saling ketergantungan (interdependensi) di antara bangsa-bangsa dan penduduk dunia, terdapat kesamaan dalam kebutuhan dan perhatian di antara penduduk dunia, terdapat perbedaan dan kesamaan di antara individuindividu dan masyarakat di seluruh dunia, terjadinya perkembangan di bidang transportasi, komunikasi, perekonomian yang bersifat global dan kebutuhan untuk melihat berbagai isu dan kejadian dalam konteks perspektif global.
Pendidikan perspektif global meliputi belajar tentang masalah-masalah, isu-isu dan peristiwa kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya dan disiplin lainnya yang terkait baik melalui pandangan panca indera sendiri maupun dari pikiran orang lain dan itu berarti kenyataannya bahwa individu-individu dan kelompok mernpunyai cara kehidupan yang berbeda, tapi sama-sama membutuhkannya. Perspektif global merupakan suatu kesadaran untuk selalu berpandangan yang luas dan jauh ke depan terhadap perkembangan dunia dewasa ini. Perspektif tentang dunia menekankan kepaea saling berhulungan di antara kebudayaan, spesis dan planet dunia.
Mata kuliah ini bertujuan untuk mengembangkan persepektif global dalam diri calon guru SD dengan nengkaji aspek global dari konsep, tema, isu dan masalah dalam berbagai ilmu sosial yang terkait. Dengan demikian maka pendidikan global bertujuan untuk nenanamkan pada diri peserta didik suatu perspektif tentang kebudayaan, spesis dan planet dunia yang sekaligus dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan nilai yang diperlukan secara efektif di suatu dunia yang merniliki sumber daya alarn yang terbatas dan ditandai oleh adanva perbedaan di antara bangsa-bangsa yang plural dan interdepensi yang semakin meningkat. Matakuliah prespektif global bertujuan : 1) untuk mengkaji dari masing-masing ilmu sosial dan ilmu lain yang terkait, 2) memahami dimensi global dari konsep-konsep ilmu sosial dan ilmu yang terkait, 3) menelaah secara kritis isu-isu global, 4) mengembangkan kehiasaan mahasiswa untuk mengikuti peristiwa, isu dan permasalahan global dan kontemporer.
Ruang lingkup kajian perspektif global adalah, masalah, isu dan tema dan konsep yang dapat dikaitkan pada global (sejagat). Dalam uraian ini dapat dibahas sebagai berikut:
Masalah-masalah lokal yang dapat dikaitkan dengan masalah global yaitu:
a. Hubungan yan terdapat dalam masyarakat/keluarga.
b. Hubungan dalam pendidikan, rekreasi.
c. Hubungan dalam lingkungan alam.
d. Hubungan dalam perekonomian, perdagangan dan industri.
e. Hubungan dalam sesi agama/sosial.
f. Hubungan dalam dunia kedokteran/kesehatan.
G. Hubungan dalam kebudayaan.
Isu-isu sebagai kajian Perspektif Global.
Di dalam pengajaran IPS banyak sekali isu-isu yang menimbulkan konflik dan kontroversial, Dari sudut pandangan pembelajaran perspektif global hal ini dimanfaatkan dengan penuh tanggung jawab dan terorganisasi serta berencana. Banyak dampak isu dalam media massa diikuti yang dapat menimbulkan pro kontra Galam masyarakat baik media cetak maupun elektronika. Sebagai ilustrasi dapat dicontohkan tentang isu pro kontra hukuman mati, industri dan pencemaran udara, korupsi dan kolusi, penipisan ozon dan sebagainya.
Tema-tema yang bersifat Global.
Ada beberapa tema pokok bersifat global antara lain;
a) Interdepensi, Kita hidup dalam suatu dunia sistem aktor-aktor dan komponennya rnerupakan suatu kesatuan yang berfungsi. Konsep-konsep yang berkaitan adalah sebab-sebab (kausalitas), masyarakat, pemarintah, kelompok.
b) Tembahasan, Konsep yang terkait yaitu adaptasi, evolusi pertumbuhan, revolusi, waktu.
c) Kebudayaan.
d) Kelangkaan.
e) Konflik.
Pola Kegiatan Perkuliahan Prespektif Global
Untuk mempermudah pelaksanaan KBM pendidikan perspektif global dan dapat rnernberikan hasil yang optimal sesuai yang diharapkan, maka diperlukan dirancang pola KBM yang baik. Khusus bagi pokok bahasan isu-isu global pelaksanaan perkuliahan adalah dengan seminar yang dapat dikombinasikan dengan diskusi yang dipandu dosen bersangkutan dengan penyaji dari kelompok atau individu mahasiswa yang diwajibkan mernbuat makalah. Isi sajian tergantung dari bahan yang disiapkan oleh dosen pembimbing sesuai dengan sub-sub pokok bahasan yang terdapat dalam GEPP dan dapat berubah setiap tahun.
Terimakasih
NPM : 2013053006
Izin menyampaikan hasil analisis materi,
Nama : M. Zauzi Turseno
NPM : 2013053146
Nama : Nova Atika Royani
NPM : 2013053163
Izin mengumpulkan tugas analisis jurnal pada pertemuan 4 ini ibu.
Terimakasih ibu..
NPM : 2013053003
Judul analisis jurnal 1:
Reorientasi Tujuan Utama Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Perspektif Global.
Rangkuman isi jurnal 1:
Semua makin menyadari bahwa arus globalisasi yang tengah bergulir membawa suatu konsekuensi dan berpengaruh terhadap kehidupan manusia yang tak mungkin untuk dihindarkan. Giddens (1990:64) secara ringkas menyebut globalisasi sebagai intensifikasi hubungan sosial sejagat yang menghubungkan tempat-tempat yang berjauhan sedemikian rupa, sehingga peristiwa lokal bisa terjadi disebabkan oleh kejadian di tempat lain yang sekian mil jauhnya dan sebaliknya. Pendidikan di Indonesia saat ini, mengalami gelombang pasang surut. Ini terlihat dari kebijakan-kebjikan pemerintah di bidang pendidikan belum memperlihatkan sistem dan strategi yang kuat dan handal dalam menghadapi percaturan dunia global. Parameter-parameter yang terkait dengan kualitas bangsa perlu direnungkan, agar terutama sebagai pendidik dapat memberikan perspektif yang benar terhadap peserta didik, ketika pendidik harus berdiri di kelas, mendidik dan mengajar mereka sebagai salah satu komponen bangsa (Suyanto, 2006:3).
Sebagai bangsa yang sedang berkembang, Indonesia perlu meningkatkan kualitas melalui pendidikan yang baik. Perbaikan dalam bidang pendidikan memerlukan usaha dan kerja keras untuk mencari strategi dan metode serta membangun paradigma pendidikan baru. Sebagai konsekuensinya, membangun sektor pendidikan memerlukan political will yang kuat dari bangsa, dan dukungan yang kondusif diri keluarga dan masyarakat. Tanpa adanya political will dan komitmen yang kuat dari bangsa untuk membangun sektor pendidikan, cepat atau lambat, bangsa ini akan termarjinalisasi secara alami. kehidupan. Tujuan akhir dari proses pendidikan di era global pada dasarnya adalah menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing internasional. Dalam kehidupan global, di mana batas batas negara tidak menjadi penting lagi bagi bekerjanya sistem jaringan informasi, negara akan menjadi kuat bukan semata- mata karena sistem pertahanan militer yang setiap saat secara fisik dapat dimobilisasikan. Sebaiknya, dalam kehidupan dunia global yang semakin menunjukkan gejala ke arah borderless word (Ohmae, 1995:2), dalam banyak hal yang terkait dengan kehidupan manusia, suatu negara akan kuat manakala ia mampu merespons secara fungsional fenomena 4"I's" yang terdiri dari: (1) investment; (2) industry; (3) information technology; dan (4) individual consumers. Untuk mencapai keunggulan kompetitif, setiap bangsa memerlukan pembaharuan yang pesat dalam dunia pendidikan. Menjadi bangsa yang berkualitas memerlukan keunggulan kompetitif dalam berbagai bidang. Tidak sesuai zamannya lagi, jika kita hanya mengandalkan murahnya tenaga kerja untuk menopang dan membenarkan konsep keunggulan komparatif dan kompetitif. Ciri seorang yang telah berhasil menerapkan gaya kepemimpinan transformatif, menurut Luthans, (1995:356) adalah sebagai berikut. a. Mengidentifikasikan dirinya sebagai agen perubahan (pembaruan) b. Memiliki sifat pemberani c. Mempercayai orang lain d. Bertindak atas dasar sistem nilai, (bukan atas dasar kepentingan individu, atau atas dasar kepentingan dan desakan kroninya) e. Meningkatkan kemampuan secara terus menerus sepanjang hayatnya. f. Memiliki kemampuan untuk menghadapi situasi yang rumit, tidak jelas, dan tidak menentu. g. Memiliki visi ke depan.
Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi negara yang disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tinggkat pendidikan dasar dan menengah (Somantri,2001:74). Menurut The National Council of the Socisl Studies (Sunal, 1993: 5), tujuan social studies adalah "... is to prepare young people to be humane, retional, participating citrizens in a world that is becoming, increasingly interdependent". Tujuan ini merupakan sudut pandang yang paling dominan dalam social studies. Tujuan pendidikan IPS akan dapat tercapai dengan baik manakala bahan materi dalam pendidikan diorganisasikan secara bervariasi mulai dari pendekatan monostruktur disiplin ilmu, inter-disiplin dan trans-disiplin ilmu-ilmu sosial dengan Pancasila dan konstitusi UUD sebagai nilai sentralnya sesuai dengan tujuan institusional lembaga pendidikan (Somantri, 2001: 75). Untuk mencapai tujuan pendidikan IPS seperti telah dikemukakan di atas, diperlukan suatu strategi pembelajaran dan pengorganisasian bahan ntateri secara integrated. Seiring dengan berkembang pesatnya peradaban dunia di abad 21, membuka peluang bagi pembelajaran IPS untuk "memperbaharui" bahan yang disesuaikan dengan tuntutan perkembangan jaman. Pendidikan IPS akan dianggap penting dan bermanfaat manakala memperhatikan kecenderung dunia, perkembangan sains dan teknologi disertai keimanan dan ketakwaan dengan tetap berpegang teguh kepada Pancasila dan UUD 1945. Bahan pendidikan IPS perlu memasukan bahan dari kehidupan masyarakat yang sebenarnya (contextual learning). Strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS adalah strategi yang bersifat dialogis kritis, pengalaman langsung (direct experiences), kolaboratif dan kooperatif.
Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai tujuan pendidikan IPS, namun pada intinya sama, bahwa hasil dari pendidikan IPS adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menguasai disiplin ilmu-ilmu sosial - dan mungkin ditambah dengan disiplin ilmu lainnya - untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi. Arti mencapai tujuan yang lebih tinggi di sini, oleh Hasan (1996: 97) dijelaskan terkandung makna, bahwa tujuan yang harus dicapai pendidikan ilmu- ilmu sosial lebih luas dari pengembangan intelektual semata. Kemampuan intelektual, kemampuan sosial, dan kemampuan kepribadian, merupakan kemampuan modal yang sangat berguna dalam mempersiapkan diri dan membekali peserta untuk terjun ke masyarakat, mengarungi dunia nyata yang penuh dengan tantangan. Terlebih di era globalisasi saat ini; tantangan semakin berat, kompetisi semakin ketat, dan mutu menjadi ukuran dalam keberhasilan menduduki tempat.
Kelebihan jurnal 1:
Dalam jurnal Reorientasi Tujuan Utama Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Perspektif Global ini dapat membantu kita dalam mencari referensi untuk mencari tau apa tujuan utama Pendidikan IPS dalam perspektif global, dalam jurnal ini sudah terdapat materi yang dapat membantu kita untuk mempelajari tentang tujuan utama Pendidikan IPS di era saat ini atau daam perspektif global bahkan jurnal ini dapat dijadikan acuan sebagai perbandingan bahkan bukti nyata sebagai pendukung dari materi yang kita cari.
Kekurangan jurnal 1:
Penulisan abstrak dalam jurnal harusnya menggunakan font italic atau menggunakan huruf cetak miring, kata kunci dalam jurnal juga harusnya menggunakan huruf cetak miring atau italic, dan pada daftar Pustaka dalam jurnal ada beberapa yang tidak akda tahun dan ada beberapa juga yang penulisannya salah.
Menyarankan atau solusi jurnal 1:
Sebaiknya penulis jurnal ini lebih teliti lagi dalam membuat jurnal karena jurnal ini akan digunakan sebagai acuan atau referensi bagi pembaca dalam mencari bahan untuk menulis jurnal atau dapat juga sebagai penguat dalam penelian yang mereka lakukan, penulis juga sebaiknya sebelum mengup jurnal ini dilakukan pengecekan ulang apakah jurnal ini sudah benar atau masih ada kesalahan dalam penulisan dalam jurnal tersebut.
Kesimpulan jurnal 1:
Dalam jurnal Reorientasi Tujuan Utama Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Perspektif Global ini membahas tentang Pendidikan IPS dalam perspektif global di era globalisasi ini, karena Pendidikan di Indonesia sedang mengalami gelombang pasang surut karena kebijakan dari pemerintah yang sering berubah-ubah, bahkan dalam kurikulum sendiri sering berubah yang dapat menyebabkan Pendidikan di Indonesia ini memiliki pasang surut dan tidak pernah stabil bahkan banyak di sekolah yang sulit mengimbangi aturan dalam pemerintah. Pendidikan IPS ini juga memiliki tujuan didalamnya seperti penyederhanaan disiplin ilmu sosial, ideologi bahkan psikologis itu sendiri, dalam Pendidikan IPS sendiri tidak melulu hanya mempelajari tentang ilmu sosial saja tetapi ada ilmu tentang ideologi bahkan sampai ilmu psikologi.
Judul analisis jurnal 2:
Sumbangan Perspektif Global Terhadap Pembelajaran IPS di PGSD.
Rangkuman isi jurnal 2:
Peningkatan SDM sesuai yang diamanatkan dalam garis-garis besar Haluan negara merupakan sebuah perujuda kesadaran betapa pentingnya asset instan pembangunan dalam konteks era pembangunan bangsa dan masa yang akan datang. Didalam kurikulum PGSD 1995 terlihat dengan jelas bahwa mata kuliah perspektif global merupakan mata kuliah baru bila dibandingkan dengan mata kuliah yang ada pada kurikulum PGSD 1990. Dalam bidang studi IPS terdiri dari 3 mata kuliah yaitu:
1. Konsep dasar IPS 3 SKS.
2. Perspektif Global 2 SKS.
3. Pendidikan IPS di SD 3 SKS.
Berdasarkan pengalaman di lapangan saat ini ada beberapa permasalahan yang perlu dibicarakan di antaranya adalah:
1. Apakah informasi dan penjelasan yang utuh oleh dosen pembina sudah cukup sempurna tentang hakekat dan karakteristik mata kuliah perspektif global dan strategi perkembangan perspektif global.
2. Apakah ada perbedaan perspsi tentang aspek kajian dan ruang lingkup kajian mata kuliah perspektif global di antara dosen pembina.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas terhadap permasalahan yang telah diungkapkan maka dibahas tentang:
1. Pengertian perspektif global.
2. Tujuan Pendidikan perspektif global.
3. Ruang lingkup kajian perspektif global.
4. Pola kegiatan perkuliahan perspektif global.
Kelebihan jurnal 2:
Dalam jurnal ini materi yang dipaparkan cukup mudah dipahami dan materi tang ada pada jurnal juga dapat dijadikan sebagai acuan atau bahan dalam penulisan dari penelitian yang akan kita kaji.
Kekurangan jurnal 2:
Dalam jurnal ini sangat sulit dibaca apalagi dalam berupa foto yang dijadikan lembaran, bahkan dalam jurnal sendiri terdapat beberapa penulisan yang salah dan kurang tepat, dan dalam penulisan daftar Pustaka juga tidak sesuai atau masih belum tepat.
Menyarankan atau solusi dalam jurnal 2:
Sebaiknya penilis dalam jurnal sendiri dapat menyajikan jurnal yang lebih jelas dan sebelum mengup jurnal sebaiknya penulis melakukan pengecekan ulang dan dilihat apakah jurnal yang dibuat sudah tepat atau belum dalam segi penulisan dan aturan dalam penilisan.
Kesimpulan jurnal 2:
Dalam jurnal ini membahas tentang peningkatan SDM dalam GBHN, bahkan dalam jurnal juga membahas tentang 3 mata kuliah yang berada pada studi PGSD dalam bidang IPS, dan dalam jurnal juga kita dapat memahami tentang pengertian dari perspektif global, tujuan Pendidikan dalam perspektif global, ruang lingkup kajian perspektif global, dan pola kegiatan perkuliahan perspektif global.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Ikhsan Kurniawan
NPM : 2013053164
Izin mengumpulkan hasil analisis Materi 1 & 2
Terima kasih
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Fara Nalya Hadhaini
NPM : 2013053148
Izin mengumpulkan tugas analisis materi bu
Terima kasih ibu
Nama : Rita Septiana
NPM : 2013053048
Izin mengumpulkan tugas hasil analisis jurnal 1dan 2 pertemuan 4 buk, terimakasih.
Nama : Anggini Mareta
Npm : 2013053046
Kelas : 6 D
Izin mengumpulkan tugas ibu
Terima Kasih
Re: Forum Analisis Materi 1 & 2
Izin mengumpulkan hasil analisis jurnal dan makalah
Nama : Divana Oriza Sativa
NPM : 2013053128
Nama: Putri Septiana
NPM: 2013053105
Analisis jurnal 1
REORIENTASI TUJUAN UTAMA PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF GLOBAL
Oleh, Deny Setiawan
Semua makin menyadari bahwa arus globalisasi yang tengah bergulir membawa suatu konsekuensi dan berpengaruh terhadap kehidupan manusia yang tak mungkin untuk dihindarkan. Hal demikian perlu adanya upaya pengkajian untuk memilih paradigma pendidikan yang mampu menjabarkan kebutuhan-kebutuhan substantif pendidikan dalam berbagai dimensi dan konteks keilmuan untuk menjawab tantangan kekinian dalam kehidupan global. Disamping itu juga diperlukan perubahan orientasi pendidikan, yang: (1) dari sentralistik ke desentralistik; (2) dari sisi pendekatan parsial-sektoral ke holistikintersektoral; dan (3) dari mutu pendidikan yang berorientasi pada wawasan lokal-nasional ke mutu pendidikan yang bertaraf internasional.
Implikasi dari upaya-upaya ini adalah: pertama perlunya lembaga akuntabilitas pendidikan nasional yang bertugas untuk: (1) memperhatikan dan mengikuti perkembangan pendidikan bangsa-bangsa lain, sehingga pendidikan nasional memiliki daya saing internasional; (2) menentukan arah, tujuan dan hasil-hasil pembangunan pendidikan jangka menengah yang ingin dicapai; (3)menentukan kriteria pendidikan nasional yang berorientasi pada dinamika perubahan standar internasional; kedua; mengembangkan model-model pengelolaan pendidikan (educational management) yang mempertimbangkan diversifikasi pendidikan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan pembangunan yang beragam; ketiga; mengembangkan gagasan-gagasan pembangunan pendidikan yang diturunkan dari prioritas kebijakan pembangunan nasional, yang melibatkan kepentingan-kepentingan inter-sektoral dan interdisiplin; keempat; Mengembangkan panduan pengajaran yang lebih ditekankan pada pengembangan dan pembinaan inisiatif serta kreativitas siswa; kelima; Mengembangkan dan membina program-program peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi pada materi kurikuler dan mutu serta standar penilaian yang secara internasional dapat dibandingkan dengan negara-negara lain. Ini terlihat dari Kebijakan-kebijakan pemerintah di bidang pendidikan belum memperlihatkan sistem dan strategi yang kuat dan handal dalam menghadapi percaturan dunia global.
Jika berbicara mengenai pendidikan dalam perspektif global, maka pendidikan perlu melihat kondisi atau kualitas bangsa ini dari beberapa parameter penting dalam kehidupan. Kondisi pendidikan di Indonesia dalam keadaan yang memprihatinkan, jika dilihat dari kualitas dan tantangan global yang harus dihadapinya. Oleh sebab itu, parameter-parameter yang terkait dengan kualitas bangsa perlu direnungkan, agar terutama sebagai pendidik dapat memberikan perspektif yang benar terhadap peserta didik, ketika pendidik harus berdiri di kelas, mendidik dan mengajar mereka sebagai salah satu komponen bangsa (Suyanto, 2006:3).
Sebuah hasil survey yang dilakukan oleh The Political and economic Rick Consultancy (PERC) adalah mencerminkan, betapa rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia saat ini. Asumsinya ialah, untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas harus dilihat dari kualitas sistem pendidikan yang ada di suatu negara. Perbaikan dalam bidang pendidikan memerlukan usaha dan kerja keras untuk mencari strategi dan metode serta membangun paradigma pendidikan baru. Hal ini menjadi demikian karena masa depan di era global ini harus dihadapi dengan cara dan metode yang lain dari cara dan metode yang telah digunakan untuk menghadapi masa lampau.
Reorientasi Tujuan Pendidikan IPS dalam Mempersiapkan Warganegara Global adalah, Tujuan pertama berorientasi pada pengembangan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan ilmu; tujuan kedua berorientasi pada pengembangan diri siswa dan kepentingan masyarakat; sedangkan tujuan ketiga lebih berorientasi pada pengembangan pribadi siswa baik untuk kepentingan dirinya, masyarakat maupun ilmu. Namun satu hal yang menjadi warning dalam pencapaian orientasi tujuan utama Pendidikan IPS dalam konteks global, adalah jangan sampai anak didik sebagai anak bangsa tercerabut dari akarnya, kehilangan jati diri, dan lari dari Tuhan-Nya. Pembelajaran dalam Pendidikan IPS bukan disampaikan dalam bentuk peringatan atau bahkan ancaman, tetapi dalam bentuk Reflective thinking yang mencerminkan kompetensi intelektual, sosial, dan kepribadian sebagai orientasi tujuan utama.
Analisis jurnal 2
Sumbangan Perspektif Global terhadap Pembelajaran IPS di PGSD
Oleh: Yalvema Miaz
Di dalam kurikulum PGSD 1935 terlihat dengan jelas bahwa mata kuliah perspektif global merupakan mata kuliah baru bila dibandingkan dengan mata kuliah yang ada pada kurikulum PGSD 1330. Bila kita pelajari diskusi perkuliahannya dengan jelas arahnya untuk membekali peserta didik agar memiliki pandangan yang luas terhadap perkembangan masa sekarang dan akan datang. Dengan demikian nuansa perkuliahan ini mengacu kepada peningkatan mutu sumber daya insani generasi selanjutnya. Perlu ditegaskan dalam kaitan mata kuliah ini bahwa dalam GBPP bidang studi IPS di SD, dengan jelas dituangkan di mana kuliah Perspektif Global merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan bidang IPS di SD.
Pendidikan Prespektif Global bertolak dari anggapan bahwa pada saat sekarang telah terjadi keadaan saling ketergantungan (interdependensi) di antara bangsa-bangsa dan penduduk dunia, terdapat kesamaan dalam kebutuhan dan perhatian di antara penduduk dunia, terdapat perbedaan dan kesamaan di antara individu-individu dan masyarakat di seluruh dunia, terjadinya perkembangan di bidang transportasi, komunikasi, perekonomian yang bersifat global dan kebutuhan untuk melihat berbagai isu dan kejadian dalam konteks perspektif global.
Permasalahan, Sebagaimana yang dijelaskan pada bagian pendahuluan bahwa mata kuliah persepektif global penting diberikan kepada para mahasiswa PGSD dengan harapan agar kelak mampu berfikir kritis dan memiliki pandangan yang luas dan jauh ke depan seiring dengan perkembangan dan pembaharuan pembaharuan akibat kemajuan Iptek dan arus globalisasi diberbagai segi kehidupan manusia. Sehingga pada saatnya nanti mereka dapat mewariskan kepada generasi berikutnya yang lebih berkualitas. Dengan pengertian ini dapat disimpulkan Bahwa perspektif global merupakan suatu kesadaran untuk di selalu berpandangan yang luas dan jauh ke depan terhadap perkembangan dunia dewasa ini.
Hal ini dikarenakan banyak permasalahan dan konflik seperti energi, lingkungan, penggunaan sumber daya yang kian menipis, pertambahan penduduk dunia, pengungsi, pengangguran dan sebagainya yang semua itu harus dipecahkan dengan kerjasama dan saling ketergantungan dari seluruh masyarakat. Menurut Jarolimek ban Parker yang dikutip pendapatnya oleh Samdidjo (1935; 14) bahwa dalam proses belajar mengajar perlu dikembangkan beberapa pengalaman belajar guna memperluas orientasi global peserta didik, adapun caranya adalah; a) Gunakan pengalaman sehari-hari dari siswa untuk memulai suatu proyek, b) Pastikan bahwa informasi yang diperoleh siswa adalah akurat dan otentik, c) Usahakan bahwa pengajaran dan pengalaman belajar tersebut sederhana dan berorientasi kepada kebutuhan siswa. d) Usahakan mengadakan bimbingan langsung dengan kelompok yang diselidiki. e) Gunakan ceritra buku-buku yang membicarakan tentang negara-negara dan bangsa lain di dunia, f) Usahakan mempelajari lebih mendalam tentang masyarakat dan bangsa-bangsa di dunia, g) Mempelajari PBB dan kegiatan-kegiatannya.
Berdasarkan rancangan perkuliahan mata kuliah perspektif global bertujuan, 1) mengkaji perspektif global dari masing-masing ilmu sosial dan ilmu lain yang terkait, 2) memahami dimensi global dari konsep-konsep ilmu sosial dan ilmu yang terkait, 3) menelaah secara kritis isu-isu global, 4) mengembangkan kebiasaan mahasiswa untuk mengikuti peristiwa, isu dan permasalahan global dan kontemporer, kajian Menurut Samidjo (1995: 13) mengutip pendapat Tye Kenenth menyatakan bahwa; Pendidikan global meliputi belajar tentang masalah-masalah dan isu-isu yang mengatasi batas-batas nasional bangsa dan saling berhubungan di antara Sistem-sistem ekologi, kebudayaan, ekonomi politik dan teknologi, pendidikan global meliputi kesadaran perspektif dengan melihat sesuatu melalui mata dan pikiran orang lain dan itu berarti kenyataannya bahwa individu dan kelompok-kelompok mempunyai cara hidup yang berbeda tetapi mereka mempunyai kebutuhan dan keinginan yang sama. Sehubungan dengan uraian di atas dengan jelas ini perspektif global mengkaji aspek global internasional dari konsep, tema, isu dan masalah dalam ilmu-ilmu sosial.
Nama : Siti Muthoharoh
NPM : 2013053114
Izin mengumpulkan tugas analisis 1 dan 2 pada pertemuan 4 ini ibu.
Terimakasih ibu
Izin menyampaikan hasil analisis materi 1 dan materi 2,
Nama : Sonnya Adelia
NPM : 2013053140
A. Judul Materi Jurnal 1: Reorientasi Tujuan Utama Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Dalam Perspektif Global
Jurnal ini membahas tentang reorientasi tujuan utama pendidikan IPS dari perspektif global. Pesatnya perkembangan peradaban dunia pada abad ke-21 telah membuka peluang bagi pendidikan ilmu sosial untuk mencapai tujuan yang memenuhi kebutuhan zaman. Kelas-kelas IPS dianggap penting dan bermanfaat mengingat kecenderungan dunia, perkembangan IPTEK, namun tetap dilandasi iman dan taqwa serta ketaatan pada Pancasila dan UUD 1945. Tidak hanya dalam kaitannya dengan fakta yang berlaku di masyarakat, tetapi juga dalam kaitannya dengan dampak iptek terhadap tatanan kehidupan masyarakat lokal (lokal), nasional, dan internasional. Strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS meliputi strategi dialog kritis, pengalaman langsung, kolaborasi, dan kerjasama. Strategi pembelajaran ini menekankan pada tiga bidang pembelajaran, yaitu:
kognitif, afektif dan psikomotorik. Sesuai dengan prinsip kurikulum 2013, tujuan pendidikan IPS harus mampu membekali peserta didik dengan berbagai keterampilan yang seimbang, yaitu:
- pengembangan keterampilan intelektual (pengetahuan);
- pengembangan kompetensi kepribadian sebagai anggota masyarakat dan bangsa (attitude); dan
- pengembangan keterampilan sosial. Penyelarasan tujuan ini menunjukkan bahwa pendidikan ilmu sosial di era global tidak lagi hanya mendidik warga negara yang baik, tetapi lebih luas lagi tentang perkembangan dan kebutuhan zaman dalam hal karakteristik pribadi yang diinginkan.
B. Judul Materi Jurnal 2: Sumbangan Perspektif Global terhadap Pembelajaran IPS di PGSD
Jurnal ini membahas kontribusi perspektif global terhadap Pembelajaran IPS di PGSD. Peningkatan SDM yang dipersyaratkan oleh Garis Besar Nasional (GBHN) merupakan indikasi kesadaran akan pentingnya pengembangan SDM dalam fase pembangunan negara dan masa depan. Keberhasilan aksi-aksi tersebut dapat dipastikan jika didukung dengan aksi-aksi yang intensif, komprehensif, sistematis dan terprogram. Intens artinya dapat dilakukan dengan sungguh-sungguh dan terus menerus. Integral dapat berupa upaya terpadu semua pihak (institusi) dan masyarakat. Sistematis dan terprogram, mencerminkan perawatan bersama yang konsisten dengan perencanaan yang cermat dan optimal. Lembaga pendidikan yang secara langsung dan strategis bertanggung jawab terhadap pengembangan sumber daya manusia telah melakukan berbagai upaya dan tindakan nyata dalam program dan kurikulum pendidikannya. Dalam upaya peningkatan sumber daya manusia lintas lembaga pendidikan, IKIP Padang dan PGSD khususnya merespon dengan baik dan bertanggung jawab atas upaya yang baik tersebut. Sehubungan dengan peningkatan kualitas tenaga pengajar, perbaikan dan kelengkapan sarana dan prasarana, serta peningkatan pelaksanaan proses perkuliahan internal. Pada saat yang sama, komponen lain, yaitu. H. meluncurkan kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan zaman, yaitu kurikulum PGSD (1955) yang menggantikan kurikulum 1990. Penting untuk membekali siswa dengan pendidikan global agar mereka dapat berpikir ke depan dan peka terhadap segala macam perubahan yang tidak mudah terjadi.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Resa Kurnia
NPM : 2013053071
Izin mengumpulkan hasil analisis jurnal bu
Terima kasih
Nama : Niken Ayu Saputri
NPM : 2013053005
Izin mengumpulkan tugas analisis jurnal pada pertemuan 4 ini ibu.
Terimakasih ibu
Re: Forum Analisis Materi 1 & 2
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Rahmat Agung Dwisarjana
NPM : 2103053086
Kelas : 6D
Mata Kuliah : Perpektif Global
Analisi Jurnal 1
Didalam jurnal yang berjudul “Reorientasi Tujuan Utama Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Dalam Perspektif Global” yang ditulis oleh Deny Setiawan membahas dampak dari arus globalisasi. Menurut penulis di era globalisasi saat ini hanya masyarakat yang “mobile” saja yang dapat bertahan dan mengikuti arus globalisasi. Sementara Ritzer dan Goodman (2004:588) berpandangan, globalisasi yang begitu luas cakupannya, menurutnya dapat dianalisis secara kultural, ekonomi, politik ataupun institusional. Maka dari itu, penulis mengatakan perlu adanya upaya pengkajian untuk memilih paradigma pendidikan yang mampu menjabarkan kebutuhan-kebutuhan substantif pendidikan dalam berbagai dimensi dan konteks keilmuan untuk menjawab tantangan kekinian dalam kehidupan global.
Implikasi dari upaya-upaya ini adalah: pertama perlunya lembaga akuntabilitas pendidikan nasional yang bertugas untuk: (1) memperhatikan dan mengikuti perkembangan pendidikan bangsa-bangsa lain, sehingga pendidikan nasional memiliki daya saing internasional; (2) menentukan arah, tujuan dan hasil-hasil pembangunan pendidikan jangka menengah yang ingin dicapai; (3)menentukan kriteria pendidikan nasional yang berorientasi pada dinamika perubahan standar internasional; kedua; mengembangkan model-model pengelolaan pendidikan (educational management) yang mempertimbangkan diversifikasi pendidikan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan pembangunan yang beragam; ketiga; mengembangkan gagasangagasan pembangunan pendidikan yang diturunkan dari prioritas kebijakan pembangunan nasional, yang melibatkan kepentingankepentingan inter-sektoral dan interdisiplin; keempat; Mengembangkan panduan pengajaran yang lebih ditekankan pada pengembangan dan pembinaan inisiatif serta kreativitas siswa; kelima; Mengembangkan dan membina program-program peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi pada materi kurikuler dan mutu serta standar penilaian yang secara internasional dapat dibandingkan dengan negara-negara lain.
Pendidikan di Indonesia saat ini, mengalami gelombang pasang surut. Ini terlihat dari kebijakan-kebjikan pemerintah di bidang pendidikan belum memperlihatkan sistem dan strategi yang kuat dan handal dalam menghadapi percaturan dunia global. Sebagai bangsa yang sedang berkembang, Indonesia perlu meningkatkan kualitas melalui pendidikan yang baik. Perbaikan dalam bidang pendidikan memerlukan usaha dan kerja keras untuk mencari strategi dan metode serta membangun paradigma pendidikan baru. Tujuan akhir dari proses pendidikan di era global pada dasarnya adalah menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing internasional. Satu kata sederhana yang nampaknya dapat menjadi kata kunci dalam menghadapi tantangan itu adalah "kemampuan". Kemampuan seperti apa? Yaitu kemampuan intelektual, kemampuan sosial, dan kepribadian (Hamid, 1996 : 98). Tiga kemampuan inilah yang menurut penulis, menjadi orientasi tujuan utama pendidikan, terutama Pendidikan IPS.
Untuk mencapai tujuan pendidikan IPS, diperlukan suatu strategi pembelajaran dan pengorganisasian bahan ntateri secara integrated. Hal itu disebabkan karena kurang memperhatikan perkembangan teori-teori ilmu social dan metodologinya seperti pola pemikiran ilmuwan sosial. Strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS adalah strategi yang bersifat dialogis kritis, pengalaman langsung (direct experiences), kolaboratif dan kooperatif. Strategi pembelajaran seperti ini menekankan pada tiga ranah pembelajaran, yaitu; kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hal ini sejalan dengan apa yang dinyatakan Kirschenbaum (1995:24-26), bahwa aspek social studies-citizenship education, meliputi; knowledge, appréciation, critical thinking skills, communication skills, coopération skills, and conflict resolution skills.
Didalam makalah yang berjudul “Sumbangan Perspektif Global Terhadap Pembelajaran IPS di PGSD” yang ditulis oleh Drs. Yalvema Miaz, M.A. membahas mengenai pengertian perspektif global, tujuan pendidikan perspektif global, ruang lingkup kajian perspektif global, pola kegiatan perkuliahan perspektif global. Perspektif global penting untuk dipelajari agar mahasiswa dapat memepersiapkan diri dengan masalah-masalah global yang muncul saat ini. Dengan dibekalinya mahasiswa dengan perspektif global dalam diri mahasiswa diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan perspektif yang serupa dalam diri siswa SD dalam pelajaran IPS nanti.
Makalah tersebut dibuat dengan cukup rinci dimana didalamnya terdapat pengertian perspektif global. Kemudian terdapat pula tujuan mempelajari mata kuliah perspektif yang berkaitan dengan Pembelajaran IPS di SD. Selain itu didalam makalah tersebut terdapat ruang lingkup perspektif global dan juga isu-isu yang dapat dijadikan sebagai bahan kajian dalam pendidikan perspektif global.
Terima kasih
Nama : Arawinda Olatta
NPM : 2013053089
Izin mengumpulkan tugas analisis jurnal pada pertemuan 4 ini ibu.
Terimakasih ibu..
Nama : Rinta Renjani
NPM : 2013053098
Izin mengumpulkan tugas analisis jurnal 4, Bu.
Terima kasih, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nama : Mutiara Cinta Amanda
NPM : 2013053017
Izin mengumpulkan tugas analisis materi 1 dan 2 pada pertemuan 4 bu.
Terima kasih
Re: Forum Analisis Materi 1 & 2
Nama: Nisa Rizki El Balqis
NPM: 2013053166
Izin mengumpulkan Analisis jurnal 1 dan 2 pertemuan 4, Bu. Berikut saya lampirkan file PDF-nya.
Terimakasih
Nama : Dhea Ayu Purba Laras
NPM : 2013053119
Analisis Materi 1
Jurnal yang berjudul “Reorientasi Tujuan Utama Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Prespektif Global” menjelaskan tentang Pendidikan IPS dalam prespektif global dimana Pendidikan di Indonesia ini sedang mengalami pasang surut dan kondisi yang memprihatinkan yang dilihat dari kebijakan pemerintah di bidang Pendidikan yang belum memperlihatkan sistem dan strategi yang kuat dan handal dalam menghadapi percaturan dunia global.
Kondisi yang memprihatinkan ini dapat dilihat dari hasil survey yang dilakukan oleh The Political and economic Rick Consultancy (PERC), yang bermarkas di Hongkong. Hasil survei ini mencerminkan, betapa rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia saat ini. Dengan begitu Indonesia perlu meningkatkan kualitas melalui pendidikan yang baik dengan cara membangun sektor Pendidikan yang memerlukan political will yang kuat dari bangsa, dan dukungan yang kondusif diri keluarga dan masyarakat. Tanpa adanya political will dan komitmen yang kuat dari bangsa untuk membangun sektor pendidikan, cepat atau lambat, bangsa ini akan termarjinalisasi secara alami. Oleh karena itu Tujuan akhir dari proses pendidikan di era global pada dasarnya adalah menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing internasional. Sehingga Sebagai pendidik, dengan demikian harus mampu membentuk keunggulan kompetitif pada seluruh peserta didik agar mereka mampu merespon fenomena 4''I’s” yaitu (1) investment; (2) industry; (3) information technology; dan (4) individual consumers.
Untuk dapat melakukan inovasi dalam pendidikan, semua pihak yang mengemban tugas di bidang pendidikan perlu menerapkan transformational leadership (kepemimpinan transformasional) agar dapat menumbuh kembangkan sifat positif di kalangan peserta didik sehingga tiga kemampuan Yaitu kemampuan intelektual, kemampuan sosial, dan kepribadian itu dapat tercapai dengan baik melalui Pendidikan IPS.
Analisis Materi 2
Materi 2 yang berjudul “Sumbangan Prespektif Global Terhadap Pembelajaran IPS di PGSD” ditulis oleh Drs. Yalvema Miaz, M.A. membahas tentang Prespektif Global yang merupakan mata kuliah baru pada tahun itu (1990) yang didalamnya memuat pengertian perspektif global, tujuan pendidikan perspektif global, ruang lingkup kajian perspektif global, dan pola kegiatan perkuliahan perspektif global.
Disini penulis juga menuliskan permasalahan yang perlu dibahas diantaranya:
1. Apakah informasi dan penjelasan yang utuh oleh dosen pembina sudah cukup sempurna yang mencakup:
a. Hakekat dan karakteristik mata kuliah perspektif global,
b. Strategi perkembangan perspektif global di PGSD
2. Apakah ada perbedaan persepsi tentang aspek kajian dan ruang lingkup kajian mata kuliah perspektif global di antara dosen pembina
Terimakasih
NPM : 2013053162
Izin mengumpulkan hasil analisis bu,
Nama : Mita Ayuning Tias
NPM : 2013053034
Terimakasih bu
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Dinda Wahyu Puspita
NPM : 2013053137
Izin menyampaikan hasil analisis
Izin menyampaikan hasil analisis materi 1 yang telah diberikan ibu,
Nama : Dinda Maharani
NPM : 2013053036
• Identitas Jurnal Materi
~ Judul Artikel : Reorientasi Tujuan Utama Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Dalam Perspektif Global
~ Penulis : Deny Setiawan
~ Nama Jurnal : Jurnal JUPIIS
~ Volume : 5
~ Nomor : 2
~ Halaman : 58 – 72
~ Tahun Terbit : 2013
Didalam jurnal tersebut penulis menjelaskan mengenai poin penting pendidikan IPS dalam perspektif global, tujuan pendidikan IPS, dan reorientasi tujuan pendidikan IPS dalam mempersiapkan warga negara global. Menurut penulis tujuan akhir dari proses pendidikan di era global pada dasarnya adalah menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing internasional. Dimana dalam kehidupan global batas- batas negara tidak menjadi penting lagi bagi bekerjanya sistem jaringan informasi karena negara akan menjadi kuat bukan semata-mata karena sistem pertahanan militer yang setiap saat secara fisik dapat dimobilisasikan. Namun untuk mencapai keunggulan kompetitif setiap bangsa memerlukan pembaharuan yang pesat dalam dunia pendidikan.
Dan ketika kita ingin menjadi bangsa yang berkualitas maka kita memerlukan keunggulan kompetitif dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, jika bangsa Indonesia ingin menghasilkan berbagai keunggulan kompetitif dari outcome pendidikan maka pembangunan sistem pendidikan harus dijadikan sebagai prioritas penting dalam inovasi. Konteks globalnya disini pendidik pendidikan nasional harus mampu membangun landasan yang kuat untuk mengatasi kesenjangan antara proses hasil dan pengalaman belajar di sekolah. Selain itu, efisiensi dan mutu pendidikan memang harus dijaga, agar outcome pendidikan bagi bangsa di era global ini memiliki relevansi yang tinggi terhadap tuntutan dan perubahan budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Fenomena ini membawa dampak yakni apapun yang terjadi di negeri ini bahkan di dunia global khususnya sebagai seorang pendidik harus mampu menghadapi perubahan-perubahan tersebut agar peserta didik tidak termarginalisasikan oleh perubahan yang begitu cepat. Oleh karena itu, menjadi seorang pendidik di era global harus selalu berusaha melakukan kontemplasi dan refleksi terhadap praktik profesinya, dan kemudian membangun agenda aksi untuk menumbuhkembangkan sifat positif di kalangan peserta didik, seperti mencintai ilmu, suka membaca dalam arti yang luas, selalu berubah ke arah yang lebih baik, menerapkan prinsip belajar sepanjang hayat, selalu berlomba untuk mencapai keunggulan pribadi maupun kelompok, dorongan membangun jaringan antar peserta didik secara kolaboratif.
Kemudian terkait materi yang dikembangkan dalam pembelajaran IPS sangat luas bukan sebatas
ilmu-ilmu sosial saja tetapi masuk didalamnya tentang ideologi negara dan masalah-masalah sosial lain yang muncul dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semua bahan-bahan tersebut diramu dalam proses pembelajaran ditingkat pendidikan dasar dan menengah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan IPS.
Berdasarkan batasan dan tujuan tersebut, menurut Somantri (2001: 44) beliau berpendapat bahwa
pendidikan IPS untuk tingkat sekolah bisa diartikan sebagai:
(1) Pendidikan IPS yang menekankan pada tumbuhnya nilai-nilai kewarganegaraan, moral ideologi negara dan agama.
(2) Pendidikan IPS yang menekankan pada isi dan metode berpikir ilmuwan sosial.
(3) Pendidikan IPS yang menekankan pada reflektive inquiry.
Untuk mencapai tujuan pendidikan IPS seperti telah dikemukakan di atas diperlukan suatu strategi pembelajaran dan pengorganisasian bahan materi secara integrated. Strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS adalah strategi yang bersifat dialogis kritis, pengalaman langsung (direct experiences), kolaboratif dan kooperatif karena strategi pembelajaran seperti ini menekankan pada tiga ranah pembelajaran, yaitu; kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Reorientasi Tujuan Pendidikan IPS sendiri menurut penulis ialah mengembangkan kemampuan siswa dalam menguasai disiplin ilmu-ilmu sosial dan mungkin ditambah dengan disiplin ilmu lainnya
untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu secara lebih lanjut penulis menjelaskan tujuan pendidikan IPS yakni :
1. Berorientasi pada pengembangan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan ilmu maksudnya adalah tujuan yang ingin mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami disiplin ilmu sosial, kemampuan berpikir dalam disiplin ilmu-ilmu sosial, serta kemampuan prosesual dalam mencari informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan hasil temuan.
2. Berorientasi pada pengembangan diri siswa dan kepentingan masyarakat maksudnya adalah ingin mengembangkan kemampuan dan tanggung jawab siswa sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu dalam tujuan ini dikembangkan pula kemampuannya seperti berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya, rasa tanggung jawab sebagai warga negara dan warga dunia, kemampuan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dan bangsa.
3. Lebih berorientasi pada pengembangan pribadi siswa baik untuk kepentingan dirinya, masyarakat, ataupun ilmu maksudnya adalah mengembangkan kepribadian siswa yang berkenaan dengan pengembangan sikap, nilai, norma, dan moral yang menjadi anutan siswa.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan intelektual, kemampuan sosial, dan kemampuan kepribadian ialah kemampuan modal yang sangat berguna dalam mempersiapkan diri dan membekali peserta didik untuk terjun ke masyarakat mengarungi dunia nyata yang penuh dengan tantangan. Oleh karena itu, tujuan Pendidikan IPS dalam perspektif global lebih berorientasi kepada kemampuan intelektual, kemampuan sosial dan kepribadian, dalam konteks globalisasi, sehingga nantinya akan semakin relevan dalam menyiapkan siswa menjadi warga negara global yang diterapkan dalam bentuk reflective thinking yang mencerminkan kompetensi intelektual, sosial, dan kepribadian sebagai orientasi tujuan utama.
• Kelebihan
Kelebihan dari jurnal ini antara lain :
1. Penggunaan bahasa dan tata penulisan sudah baik ditandai dengan penjelasan penulis dalam jurnal mudah difahami pembaca dan penulisan kata serapan asing sudah ditulis bercetak miring sesuai dengan EYD.
2. Menyertakan dan dilandaskan oleh sumber pustaka yang jelas dan sesuai dengan judul materi ditandai dengan banyaknya kutipan pendapat para ahli serta sumber rujukan atau referensi yang digunakan oleh penulis.
• Kekurangan :
Dalam jurnal ini penulis mungkin terlupa untuk membuat abstrak dalam dua bahasa yakni bahasa Inggris dan Indonesia serta dari segi kerapihan susunan bagian bab terakhir yakni penutup seharusnya terpisah halamannya dengan daftar pustaka. Harapannya mungkin penulis bisa lebih teliti lagi dalam penyusunan karya tulis ilmiah yang lain agar semakin baik dan sempurna.
Terimakasih,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Izin menyampaikan hasil analisis materi 2 yang telah diberikan ibu,
Nama : Dinda Maharani
NPM : 2013053036
• Identitas Jurnal Materi
~ Judul Makalah : Sumbangan Perspektif Global Terhadap Pembelajaran IPS di PGSD
~ Penulis : Drs. Yalvema Miaz, M.A.
~ Halaman Makalah : 1-13
~ Tahun Penerbit : 1997
Didalam makalah tersebut penulis menjelaskan poin penting mengenai pengertian perspektif global, tujuan pendidikan perspektif global, ruang lingkup kajian perspektif global, dan pola kegiatan
perkuliahan perspektif global. Dengan uraian penjelasan sebagai berikut :
(a) Pengertian Persfektif Global
Menurut penulis perspektif global ialah suatu kesadaran untuk selalu berpandangan yang luas dan jauh ke depan terhadap perkembangan dunia dewasa ini.
(b) Tujuan Pendidikan Persfektif Global
Pendidikan global menurut salah ahli yakni Samidjo (1995:14) ialah untuk nenanamkan pada diri peserta didik suatu perspektif tentang kebudayaan, spesis, dan planet dunia yang sekaligus dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang diperlukan secara efektif di suatu dunia yang memiliki sumber daya alam yang terbatas dan ditandai oleh adanya perbedaan di antara bangsa-
bangsa yang plural dan interdepensi yang semakin meningkat.
Sedangkan berdasarkan rancangan perkuliahan mata kuliah perspektif global bertujuan sendiri bertujuan untuk mengkaji perspektif global dari masing-masing ilmu sosial dan ilmu lain yang terkait, kemudian memahami dimensi global dari konsep-konsep ilmu sosial dan ilmu yang terkait dan menelaah secara kritis isu-isu global yang terjadi serta mengembangkan kebiasaan mahasiswa untuk mengikuti peristiwa, isu, dan permasalahan global dan kontemporer.
~ Hubungan yang terdapat dalam masyarakat/keluarga.
~ Hubungan dalam pendidikan, dan rekreasi.
~ Hubungan dalam lingkungan alam.
~ Hubungan dalam perekonomian, perdagangan dan industri.
~ Hubungan dalam sesi agama/sosial.
~ Hubungan dalam dunia kedokteran/kesehatan.
~ Hubungan dalam kebudayaan.
∆ Isu-isu sebagai kajian Perspektif Global.
Didalam pembelajaran IPS banyak sekali isu-isu yang menimbulkan konflik dan kontroversial. Dari sudut pandangan pembelajaran perspektif global hal ini dimanfaatkan dengan penuh tanggung jawab dan terorganisasi serta berencana. Banyak dampak isu dalam media massa yang dapat menimbulkan pro kontra dalam masyarakat baik media catak maupun elektronika. Sebagai ilustrasi dapat dicontohkan tentang isu pro kontra hukuman mati, industri dan pencemaran udara, korupsi dan kolusi, penipisan ozon dan sebagainya.
∆ Tema-tema yang bersifat Global
Ada beberapa tema pokok bersifat global yakni interdepensi, pembahasan, kebudayaan, kelangkaan, dan konflik.
Untuk mempermudah pelaksanaan KBM pendidikan perspektif global dapat memberikan hasil yang optimal agar sesuai yang diharapkan maka diperlukan rancangan pola KBM yang baik terkhusus pada pokok bahasan isu-isu global pelaksanaan perkuliahan yang dapat dikombinasikan antara seminar dengan diskusi yang dipandu dosen bersangkutan dilengkapi dengan penyaji dari kelompok atau individu mahasiswa yang diwajibkan membuat makalah. Mengenai isi sajian itu tergantung dari bahan yang disiapkan oleh dosen pembimbing sesuai dengan sub-sub pokok bahasan yang terdapat dalam GEPP dan dapat berubah setiap tahun.
• Kelebihan
Kelebihan dari jurnal ini antara lain :
1. Menyertakan dan dilandaskan oleh sumber pustaka yang jelas dan sesuai dengan judul materi ditandai dengan banyaknya kutipan pendapat para ahli serta sumber rujukan atau referensi yang digunakan oleh penulis sehingga memperkuat pendapat yang disampaikan atau ditulis oleh penulis di dalam makalahnya.
• Kekurangan :
Dalam jurnal ini penulis kurang melengkapi isi materi ya dimana itu ia menulis secara tuntas terkait materi pola kegiatan perkuliahan perspektif global pada bagian tahap perencanaan perkuliahan ditandai dengan adanya kata yang terpenggal tidak ada lanjutan kalimatnya sehingga membuat pembaca kurang memahami apa yang disampaikan penulis. Serta terkait tata penulisan daftar pustaka itu masih blm sesuai abjad. Harapannya penulis dapat lebih teliti dan memperbaiki isi makalah ini agar dapat menjadi lebih baik dan sempurna.
Terimakasih,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Izin menyampaikan hasil analisis materi 2 yang telah diberikan ibu,
Nama : Nita Yuansari
NPM : 2013053082
Terima Kasih
Assalamualaikum wr wb
Izin mengumpulkan tugas analisis materi 1 & 2
Nama : Tamam Abdiella Sancari
NPM : 2013053176
Terimkasih Ibu
Nama : Riska Dwi Ayu Triyana
NPM : 2013053097
Hasil Analisis Materi 1
Pada Jurnal “REORIENTASI TUJUAN UTAMA PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF GLOBAL” Oleh Deny Setiawan. Tujuan akhir dari proses pendidikan di era global pada dasarnya adalah menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing internasional. Sebaiknya, dalam kehidupan dunia global yang semakin menunjukkan gejala ke arah borderless word (Ohmae, 1995:2), dalam banyak hal yang terkait dengan kehidupan manusia, suatu negara akan kuat manakala ia mampu merespons secara fungsional fenomena 4"I's" yang terdiri dari: (1)investment; (2) industry; (3) information technology; dan (4) individual consumers. Merespons 4 “I’s” secara fungsional baru dapat dilakukan jika negara mampu menciptakan keunggulan kompetitif bagi sebagian besar warga negaranya. Sebagai pendidik, dengan demikian harus mampu membentuk keunggulan kompetitif pada seluruh peserta didik agar pada akhirnya mereka mampu merespon fenomena 4''I’s” sebagaimana telah dikonseptualisasikan Kenichi Ohmae tersebut.
Efisiensi dan mutu pendidikan memang harus dijaga, agar outcome pendidikan bagi bangsa di era global ini memiliki relevansi yang tinggi terhadap tuntutan dan perubahan budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Budaya masyarakat bergerak dan berubah amat cepat akibat adanya globalisasi di hampir semua aspek kehidupan. Dalam proses globalisasi, penetrasi budaya dapat terjadi tanpa adanya hiruk pikuk massa. Sebaliknya, penetrasi budaya ini dapat terjadi dan atau berlangsung setiap saat. Somantri (2001 : 44) berpendapat, bahwa Pendidikan IPS untuk tingkat sekolah bisa diartikan sebagai; (1) Pendidikan IPS yang menekankan pada tumbuhnya nilai-nilai kewarganegaraan, moral ideologi negara dan agama, (2) Pendidikan EPS yang menekankan pada isi dan metode berpikir ilmuwan sosial, (3) Pendidikan IPS yang menekankan pada reflektive inquiry.
Berdasarkan jurnal ini disimpulkan bahwa strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS adalah strategi yang bersifat dialogis kritis, pengalaman langsung (direct experiences), kolaboratif dan kooperatif. Strategi pembelajaran seperti ini menekankan pada tiga ranah pembelajaran, yaitu; kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasan berpendapat, tujuan pendidikan ilmu-ilmu sosial dapat dikelompokan dalam tiga kategori, yaitu : (1) pengembangan kemampuan intelektual siswa, (2) pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa, dan (3) pengembangan diri siswa sebagai pribadi. Tujuan pertama berorientasi pada pengembangan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan ilmu; tujuan kedua berorientasi pada pengembangan diri siswa dan kepentingan masyarakat; sedangkan tujuan ketiga lebih berorientasi pada pengembangan pribadi siswa baik untuk kepentingan dirinya, masyarakat maupun ilmu.
Hasil Analisis Materi 2
Pada Jurnal “SUMBANGAN PERSPEKTIF GLOBAL TERHADAP PEMBELAJARAN IPS DI PGSD” Oleh Drs. Yalvema Miaz, M.A. Membahas tentang kurikulum PGSD 1995 yang menjelaskan bahwa mata kuliah perspektif global merupakan mata kuliah baru bila dibandingkan dengan mata kuliah yang ada pada kurikulum pgsd 1990. Dengan dituangkan di mata kuliah perspektif global ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan bidang IPS di SD. Hal ini sesuai dengan penjelasan kurikulum PGSD 1995 yang struktur bidang studi IPSD terdiri dari 3 mata kuliah, yaitu :
1. Konsep Dasar IPS 3SKS.
2. Perspektif Global 2 SKS.
3. Pendidikan IPS di SD 3 SKS.
Menurut Hamvey yang diterjemahkan oleh Samidjo Brotokisworo (1995: 13) bahwa perspektif global sangat penting untuk membekali mahasiswa berpikir jauh kedepan dan peka terhadap segala perubahan dengan segala risiko yang dihadapi. Perspektif global meliputi masalah-masalah, isu-isu dan peristiwa kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya dan disiplin lainnya terkait pandangan sendiri maupun orang lain. Berdasarkan rancangan perspektif global bertujuan untuk, 1) mengkaji perspektif global dari masing-masing ilmu sosial dan ilmu lain yang terkait, 2) memahami dimensi global dari konsep-konsep ilmu sosial dan ilmu yang terkait, 3) menelaah secara kritis isu-isu global, 4) mengembangkan kebiasaan mahasiswa untuk mengikuti peristika isu dan permasalahan global dan kontemporer.
Menurut Jarolimek (1993) beberapa saran yang digunakan dalam mengajar isu aktual dalam pembelajaran IPS, antara lain: 1) Diskusikan terlebih dahulu berita-berita dari surat kabar setiap harinya yang mengandung isu atau kejadian yang baru. 2) mendiskusikan isu yang kontroversial. 3) melaksanakan berbagai kegiatan dengan bimbingan guru/dosen pembimbing seperti diskusi panel membuat kliping, menciptakan gambar kartun dari surat kabar dan membuat laporan berita, dsb. Sedangkan tema pokok yang bersifat global adalah : 1) Interdepensi, 2) pembahasan, 3) kebudayaan, 4) kelangkaan, dan 5) konflik.
Terima Kasih
Nama : Dita Khoirunnisa
NPM : 2013053106
Izin mengumpulkan tugas analisis jurnal pada pertemuan 4, Bu.
Terimakasih, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Risca Wulantika
NPM : 2013053147
Analisis materi 1
“Berorientasi tujuan utama pendidikan ilmu pengetahuan sosial dalam perspektif global” Yang ditulis oleh Deny Setiawan JUPIIS VOL. 5 NO. 2
Pendidikan IPS dalam perspektif global kondisi pendidikan di Indonesia saat ini dalam keadaan yang memprihatinkan, jika dilihat dari kualitas dan juga tantangan global yang harus dihadapinya. Sebagai bangsa yang sedang berkembang, Indonesia perlu meningkatkan kualitas melalui pendidikan yang baik perbaikan dalam bidang pendidikan memerlukan usaha dan kerja keras untuk mencari strategi dan metode serta membangun paradigma pendidikan baru. Seperti metode ataupun cara yang akan digunakan dalam menghadapi perkembangan di Era Globalisasi ini. tujuan akhir dari proses pendidikan di Era global yaitu menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing internasional.
Untuk mencapai keunggulan kompetitif tersebut, setiap bangsa merupakan pembaruan yang pesat di dalam dunia pendidikan khususnya dalam konteks untuk menciptakan keunggulan kompetitif sebagai outcome suatu pendidikan. Porter berpendapat bahwa jika bangsa Indonesia ingin menghasilkan berbagai keunggulan kompetitif dari out com pendidikan, inovasi harus menjadi prioritas penting dalam pembangunan sistem pendidikan. Jika tidak ada inovasi ataupun pembaruan pendidikan nasional hanya akan menghasilkan lulusan yang tidak memiliki sikap mandiri dan juga selalu bergantung pada orang lain. Dalam perspektif global, hasil pendidikan yang demikian justru akan menjadi beban bagi bangsa dan juga negara nya, sekaligus bagi masyarakat itu sendiri.
Tujuan pendidikan IPS,Pendidikan harus memiliki strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan dari pembelajaran ips itu sendiri yaitu dapat menggunakan strategi yang bersifat dia logis kritis, pengalaman langsung, kolaboratif dan kooperatif. Nah pembelajaran nya dapat menekankan pada Ranah kognitif, Afektif, dan juga psikomotorik.
Pendidikan IPS sendiri memiliki tujuan yaitu mengembangkan kemampuan siswa dalam menguasai disiplin ilmu ilmu sosial dan mungkin ditambah dengan disiplin ilmu lainnya, dan juga untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi. Maksud dari pendidikan yang lebih tinggi di sini yaitu bahwa tujuan yang harus dicapai pendidikan ilmu ilmu sosial itu lebih luas dari pengembangan intelektual semata. terdapat kendala ataupun hal yang perlu diperhatikan dalam pencapaian orientasi tujuan utama dari pendidikan IPS ini dalam konteks global yaitu jangan sampai peserta didik sebagai anak bangsa kehilangan jati diri atau bahkan lari dari Tuhannya. Pendidikan IPS ini juga disampaikan dalam bentuk yang mencerminkan kompetensi intelektual, sosial, dan kepribadian yang sangat orientasi dengan tujuan utamanya.
Analisis materi 2
“ sumbangan perspektif global terhadap pembelajaran ips di PGSD” oleh Yalvema Miaz
Pendidikan perspektif global ini di anggap penting diberikan kepada mahasiswa karena sebagai bekal untuk mahasiswa agar dapat berfikir jauh ke depan dan peka terhadap segala macam perubahan perubahan yang tidak saja mendatangkan hal yang baik tapi tidak tertutup kemungkinan membawa dampak yang kurang baik atau bahkan buruh bila tidak secara kritis dalam menghadapinya. Pendidikan perspektif global meliputi belajar tentang masalah masalah, isu isu dan peristiwa dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya dan juga disiplin lainnya yang terkait.
Perspektif global sendiri yaitu merupakan suatu kesadaran untuk selalu berpandangan yang luas dan jauh ke depan terhadap perkembangan dunia di Era Globalisasi ini. Sedangkan tujuan dari pendidikan perspektif global ini yaitu untuk mengembangkan perspektif global dalam diri mahasiswa dengan mengkaji beberapa aspek seperti konsep, tema, isu dan juga masalah di berbagai ilmu sosial. Jadi dapat dikatakan bahwasanya tujuan dari perspektif global dalam Pengajaran ips yaitu mendidik siswa untuk menjadi warga negara yang baik memiliki who Wawasan yang luas serta memiliki cara berfikir yang kritis. Sedangkan ruang lingkup dari perspektif global adalah masalah, isu dan juga tema serta konsep yang dapat di kaitkan pada global.
Izin menyampaikan hasil analisis materi analisis jurnal 1 dan 2
Nama : Arif Rahman
NPM : 2013053069
Terima kasih
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Pajar Irawan
NPM : 2013053085
Izin untuk mengirimkan hasil analisis
Nama : Ida Farida
NPM : 2013053051
Izin mengumpulkan tugas analisis materi 1 dan 2 pada pertemuan 4 ini ibu
Terimakasih ibu
Nama : Roza Melinda Puri
NPM : 2013053004
Absen 37
Izin mengumpulkan hasil analisis jurnal dan makalah
Nama : Ferdyansyah
NPM : 2013053054
Nama : Ely Lupita Sari
NPM : 2013053133
Izin mengumpulkan tugas analisis materi 1 dan materi 2 Bu
Terima kasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
NPM: 2013053168
Izin mengirimkan hasil analisis materi 1 dan 2 saya bu, terima kasih
Izin menyampaikan hasil analisis jurnal 1& 2,
Nama : Alya Syafira
NPM : 2013053126