Posts made by Diah Rachmawati Syukri

PKDIPS2025 -> Summary

by Diah Rachmawati Syukri -
Nama : Diah Rachmawati Syukri
NPM : 2523031003

Materi studi sosial tema politik, hukum, dan kewarganegaraan menekankan pentingnya warga negara yang aktif berpartisipasi dalam sistem demokrasi, mematuhi hukum, dan menjunjung nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia untuk menjaga stabilitas sosial dan keadilan. Politik meliputi proses pengambilan keputusan melalui pemilu, representasi rakyat, dan checks and balances antar lembaga negara, sementara hukum berfungsi sebagai pengatur perilaku masyarakat melalui UUD 1945 dan peraturan turunannya untuk melindungi hak asasi manusia.

Terdapat hubungan yang harmonis antara kekuasaan politik, aturan hukum, dan peran aktif warga negara. Politik memberikan arah dan mekanisme dalam pengambilan keputusan publik. Melalui lembaga-lembaga politik dan proses demokrasi, masyarakat dapat menyalurkan aspirasi serta mengontrol jalannya pemerintahan. Hukum berfungsi sebagai pedoman tertib sosial yang mengatur perilaku warga dan pemerintah. Hukum memastikan keadilan, ketertiban, perlindungan hak, serta memberikan sanksi bagi pelanggaran, sehingga kehidupan negara dapat berjalan sesuai aturan. Kewarganegaraan menekankan hak dan kewajiban setiap individu sebagai anggota negara. Warga negara yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab berperan penting dalam menjaga demokrasi, taat hukum, serta berkontribusi pada pembangunan negara.

Kesimpulan dari tema pertemuan kali ini tidak dapat dipisahkan. Politik merumuskan kebijakan dan kekuasaan; Hukum menyediakan kerangka kerja formal dan batasan bagi kekuasaan politik; sementara Kewarganegaraan adalah praktik nyata di mana individu menjalankan hak dan kewajiban mereka untuk memastikan sistem politik dan hukum berjalan secara adil, demokratis, dan sesuai dengan tujuan nasional. Studi sosial pada tema ini mendidik warga negara untuk menjadi subjek aktif, bukan objek pasif, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

PKDIPS2025 -> Summary Jurnal

by Diah Rachmawati Syukri -
Nama : Diah Rachmawati Syukri
NPM : 2523031003

Tiga jurnal tersebut secara kolektif menggambarkan evolusi dari Revolusi Industri yang mengubah sistem sosial-ekonomi melalui mekanisasi, hingga Society 5.0 sebagai respon humanis yang menyeimbangkan kemajuan Industri 4.0 dengan penyelesaian masalah sosial. Revolusi Industri memicu urbanisasi, pertumbuhan kapitalisme, serta ketimpangan seperti eksploitasi buruh, sementara Society 5.0 memanfaatkan AI, IoT, dan big data untuk menciptakan masyarakat inklusif yang mengutamakan kesejahteraan manusia di atas efisiensi semata.
Revolusi Industri membawa perubahan mendasar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, terutama pada sistem sosial dan ekonomi. Perkembangan teknologi, mekanisasi produksi, dan inovasi transportasi telah mengubah cara manusia bekerja, berinteraksi, dan memenuhi kebutuhan hidup. Transformasi ini mendorong peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memunculkan tantangan baru seperti ketimpangan sosial, perubahan struktur pekerjaan, dan urbanisasi yang cepat.

Revolusi Industri menghasilkan produksi massal dan kekayaan borjuis, tetapi memicu konflik kelas, kemiskinan kota, dan pelemahan solidaritas sosial akibat individualisme. Society 5.0 melanjutkan ini dengan mengintegrasikan teknologi Industry 4.0 untuk mengatasi dampak negatif seperti penyalahgunaan dan persepsi regional

Society 5.0 menargetkan masyarakat super cerdas yang adil, di mana inovasi teknologi mendukung solusi masalah lingkungan, penuaan populasi, dan akses layanan publik secara merata, berbeda dari fokus efisiensi murni pada era industri sebelumnya. Implementasinya memerlukan kolaborasi pemerintah-industri serta pendidikan ulang untuk memastikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan tanpa mengorbankan dimensi sosial.

PKDIPS2025 -> Diskusi

by Diah Rachmawati Syukri -
Nama : Diah Rachmawati Syukri
NPM : 2523031003

Manusia memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan ruang dan waktu karena seluruh aktivitas hidupnya berlangsung dalam konteks geografis dan historis tertentu.

Ruang menentukan bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan fisik dan sosial, sementara waktu membentuk pengalaman, perubahan, serta perkembangan peradaban. Dalam perspektif ilmu sosial, pemahaman manusia tentang ruang dan waktu membantu melihat dirinya sebagai bagian dari proses sejarah panjang yang membentuk identitas dan kehidupannya saat ini.

Oleh karena itu, strategi pembelajaran IPS perlu dirancang agar peserta didik mampu memahami jati dirinya melalui pemahaman konteks ruang tempat ia hidup dan waktu sejarah yang telah dilalui masyarakatnya. Strategi tersebut dapat diwujudkan melalui pendekatan pembelajaran kontekstual, analisis peristiwa sejarah, studi lingkungan sekitar, penggunaan sumber belajar autentik seperti peta, foto sejarah, dan dokumen lokal, serta penerapan model pembelajaran berbasis proyek yang melibatkan penelusuran sejarah keluarga atau sejarah daerah.

Melalui pembelajaran seperti ini, peserta didik tidak hanya mempelajari fakta, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kesejarahan mulai dari memahami kronologi, menghubungkan sebab-akibat, hingga membuat interpretasi kritis. Dengan demikian, pembelajaran IPS akan membantu peserta didik melihat manusia sebagai makhluk historis yang terus berubah, sekaligus memahami identitas dirinya dalam keseluruhan perjalanan manusia secara utuh.

PKDIPS2025 -> Diskusi

by Diah Rachmawati Syukri -
Nama : Diah Rachmawati Syukri
NPM : 2523031003

Fenomena globalisasi membawa pengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia, mulai dari ekonomi, sosial, politik, hingga budaya. Globalisasi membuka batas-batas antarnegara sehingga arus informasi, teknologi, dan budaya luar dapat masuk dengan sangat cepat.

Menurut Held & McGrew (2007), globalisasi menciptakan keterhubungan yang intens antarnegara sehingga nilai, gaya hidup, dan produk budaya global mudah diadopsi masyarakat.

Dampaknya, budaya lokal kerap mengalami tekanan karena tersaingi oleh budaya populer global yang dianggap lebih modern atau menarik. Jika tidak disikapi dengan bijak, kondisi ini dapat melemahkan identitas nasional dan rasa kebangsaan, khususnya di kalangan generasi muda.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, upaya menanamkan budaya lokal menjadi sangat penting dalam membangkitkan dan mempertahankan rasa kebangsaan Indonesia. Pelestarian budaya lokal dapat dilakukan melalui pendidikan, kegiatan seni, penguatan kearifan lokal, serta pemanfaatan media digital untuk mempromosikan budaya nasional. UNESCO (2003) menegaskan bahwa pelestarian budaya lokal merupakan kunci dalam mempertahankan identitas bangsa di tengah arus global. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat memiliki peran besar dalam memperkuat rasa cinta tanah air dengan cara mengintegrasikan nilai budaya lokal ke dalam kurikulum, menyelenggarakan festival budaya, serta mengembangkan konten kreatif yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia. Selain itu, generasi muda perlu didorong untuk aktif menciptakan inovasi berbasis budaya lokal sehingga budaya tersebut tidak hanya dipertahankan, tetapi juga berkembang dan relevan di era global. Dengan demikian, globalisasi tidak harus dipandang sebagai ancaman, melainkan peluang untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia. Selama masyarakat mampu menyeimbangkan antara keterbukaan terhadap budaya global dan kecintaan terhadap budaya sendiri, rasa kebangsaan Indonesia akan tetap terjaga.

PKDIPS2025 -> Diskusi

by Diah Rachmawati Syukri -
Nama : Diah Rachmawati Syukri
NPM : 2523031003

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (ipteks) tidak pernah lepas dari sektor ekonomi karena kedua elemen ini saling memengaruhi dalam proses pertumbuhan dan perubahan sosial. Ipteks menjadi motor penggerak modernisasi ekonomi melalui inovasi teknologi, digitalisasi, dan otomatisasi yang meningkatkan efisiensi produksi, memperluas jaringan distribusi, serta membuka pasar global yang lebih kompetitif.

Menurut Schwab (2016), Revolusi Industri 4.0 telah mengintegrasikan teknologi digital ke dalam seluruh rantai nilai ekonomi sehingga hampir seluruh aktivitas ekonomi modern bergantung pada perkembangan teknologi. Dalam konteks ekonomi digital saat ini, kemajuan ipteks juga memungkinkan pelaku usaha kecil masuk ke pasar global melalui platform e-commerce, seperti dijelaskan RistekBRIN (2021), yang menyebut digitalisasi memperluas kesempatan UMKM untuk menjadi eksportir mikro dan bersaing dengan perusahaan multinasional.
Manusia sebagai aktor utama dalam sistem ekonomi perlu melakukan adaptasi untuk dapat bertahan (survive) dalam lingkungan ekonomi yang semakin dinamis. Adaptasi ini mencakup peningkatan literasi digital, kemampuan memanfaatkan teknologi, kreativitas dalam inovasi, dan kesiapan menghadapi perubahan pola kerja di era digital. Tanpa kemampuan adaptif tersebut, individu akan kesulitan bersaing dan rentan mengalami ketertinggalan teknologi. Kemampuan kreativitas dan pemanfaatan teknologi merupakan modal esensial dalam menghadapi ekonomi berbasis inovasi. Digitalisasi yang cepat menuntut manusia untuk tidak hanya berperan sebagai pengguna teknologi, tetapi juga sebagai pencipta dan pengembang dalam ekosistem ekonomi digital yang terus berubah.
Sebagai calon pengembang pembelajaran IPS, guru perlu merancang pembelajaran yang membantu peserta didik memahami perubahan mikro dan makro ekonomi akibat digitalisasi. Pembelajaran IPS sebaiknya mengaitkan teori ekonomi dengan fenomena aktual seperti e-commerce, ekonomi kreatif, startup digital, serta dampak teknologi pada tenaga kerja.

Menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, pembelajaran IPS harus bersifat kontekstual dan mendorong peserta didik berpikir kritis terhadap perubahan sosial-ekonomi. Dengan pembelajaran yang relevan, siswa dapat mengembangkan kemampuan analitis, memahami realitas ekonomi masa kini, serta mempersiapkan diri menghadapi tantangan ekonomi masa depan yang semakin kompetitif.

Daftar Referensi
Schwab, K. (2016). The Fourth Industrial Revolution. World Economic Forum.
Permendikbud Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.