Posts made by Jihan Fatimah Az Zahra

PSTI C dan D MKU Pancasila 2024 -> Forum Analisis Soal

by Jihan Fatimah Az Zahra -

Nama: Jihan Fatimah Az Zahra 

NPM: 2415061027

Kelas: PSTI C

---

A. Sistem etika perilaku politik di Indonesia saat ini masih diwarnai oleh tantangan besar, seperti praktik korupsi, nepotisme, dan penyalahgunaan wewenang yang merusak kepercayaan publik. Secara prinsip, etika politik yang ideal seharusnya selaras dengan nilai-nilai yang ada di Pancasila, seperti menekankan keadilan, kejujuran, dan pengabdian kepada kepentingan rakyat. Sayangnya, pelaksanaannya belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai ini. Integritas dan transparansi sering kali dikalahkan oleh kepentingan pribadi dan politik sempit. Contohnya dalam konteks keadilan Sosial masih belum sepenuhnya diwujudkan dalam pengambilan keputusan dan pelayanan masyarakat, terutama di daerah, dan dalam konteks kemanusiaan yang Adil dan Beradab yang masih sering diabaikan ketika prioritas utama adalah mempertahankan kekuasaan.

B. Etika generasi muda di sekitar lingkungan saya menunjukkan perilaku yang beragam. Ada yang berperilaku positif, seperti aktif dalam kegiatan sosial, bertanggung jawab, menghargai orang lain, dan jujur. Namun, sebagian lainnya terpengaruh oleh materialisme dan budaya instant, yang sering bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa.Namun sebagian ada juga yang terpengaruh oleh gaya hidup materialistis dan ingin serba cepat, yang bertentangan dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.Maka dari itu kita diperlukan untuk memperkuat pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai Pancasila di sekolah, kemudian dengan mengajak pemuda terlibat dalam kegiatan sosial agar lebih peduli dan beretika dan peran orang tua yang seharusnya menanamkan nilai-nilai moral sejak dini di rumah. Dimana solusi-solusi ini diharapkan dapat mengatasi penurunan moral dan membantu generasi muda berperilaku sesuai dengan nilai-nilai bangsa.

Nama: Jihan Fatimah Az Zahra 

NPM: 2415061027

Kelas: PSTI C

---

Jurnal ini membahas peran penting media massa dalam pencegahan kejahatan dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila. Yang dimana tujuan dari untuk memahami sejauh mana media massa di Indonesia berkontribusi dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai alat kontrol sosial guna menekan angka kejahatan.

Di mana jurnal ini menunjukkan bahwa peran media massa dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila yang belum terlaksana secara menyeluruh dan optimal. Meskipun media massa memiliki potensi besar dalam mengedukasi dan mengontrol masyarakat, banyak berita yang disajikan lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan informasi semata. Informasi yang disebarluaskan sering kali tidak diiringi dengan nilai-nilai edukatif yang dapat membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya moralitas berlandaskan Pancasila.

Media massa seharusnya memiliki fungsi edukatif yang kuat untuk mendukung penanaman nilai-nilai Pancasila, namun kenyataannya banyak berita hanya difokuskan pada aspek komersial dan terdapat banyak laporan yang tidak terverifikasi dengan baik, yang pada akhirnya dapat merusak tatanan sosial dan memicu kesalahpahaman. Berita semacam ini bertentangan dengan prinsip Pancasila yang mengutamakan kejujuran dan keadilan.

Kemudian jurnal ini menyoroti bahwa media massa belum mampu mendorong masyarakat untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila. Untuk memperbaiki peran media massa sebagai alat kontrol sosial yang efektif, disarankan beberapa langkah, seperti peningkatan etika jurnalistik, pelatihan dan pendidikan wartawan, kerjasama dengan lembaga penegak hukum.

Meskipun media massa memiliki peran penting sebagai alat kontrol sosial, jurnal ini menekankan bahwa upaya penanaman nilai-nilai Pancasila belum dijalankan secara optimal. Masih terdapat ruang bagi media massa untuk meningkatkan peran edukasinya dengan menyertakan pesan-pesan moral yang selaras dengan prinsip Pancasila, demi menciptakan masyarakat yang lebih sadar hukum dan beretika. Implementasi yang lebih baik akan membantu media massa berperan tidak hanya sebagai penyebar informasi, tetapi juga sebagai pembentuk karakter dan moralitas bangsa.

Nama: Jihan Fatimah Az Zahra
NPM: 2415061027
Kelas: PSTI C

---

Jurnal ini membahas hubungan antara hukum dan etika dalam konteks politik hukum di Indonesia, serta bagaimana Pancasila berperan sebagai sumber nilai dan etik, di mana ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan hukum dan etika dalam politik hukum di Indonesia, dengan menyoroti Pancasila sebagai sumber nilai utama. Hal ini penting karena politik hukum merupakan instrumen yang digunakan untuk mengatur masyarakat secara adil sesuai dengan konstitusi negara.

Hubungan antara hukum dan etika dapat dilihat dari tiga dimensi:

1) Dimensi substansi dan wadah: Hukum dianggap sebagai wadah formal, sementara etika adalah substansinya.

2) Dimensi cakupan: Etika memiliki cakupan yang lebih luas dibanding hukum; setiap pelanggaran hukum adalah pelanggaran etika, tetapi tidak sebaliknya.

3) Dimensi Alasan manusia untuk mematuhi atau melanggarnya: Hukum diikuti karena sanksi, sedangkan etika diikuti berdasarkan kesadaran moral.

Pda jurnal ini Jimly Asshiddiqie mengibaratkan hukum sebagai kapal yang mengapung di atas samudera etika, menunjukkan bahwa etika adalah fondasi bagi hukum. Jurnal ini menelusuri perkembangan politik hukum di Indonesia sejak awal kemerdekaan. Disebutkan bahwa perumusan politik hukum mulai terjadi 15 tahun setelah kemerdekaan melalui TAP MPRS No. 2 Tahun 1960, yang kemudian berkembang menjadi Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang diperbarui setiap lima tahun.

Politik hukum di Indonesia harus didasarkan pada nilai-nilai yang berkembang di masyarakat dan diselaraskan dengan konstitusi. Hukum dan etika sangat berperan untuk saling melengkapi, di mana etika bertindak sebagai panduan moral, dan hukum menyediakan kerangka yang mengikat secara hukum. Secara keseluruhan, jurnal ini membahas mengenai hubungan antara hukum dan etika serta bagaimana politik hukum di Indonesia yang diimplementasikan, dengan BPHN sebagai salah satu aktor penting dalam proses tersebut.

Nama: Jihan Fatimah Az Zahra

NPM: 2415061027

Kelas: PSTI C

---

Tanggapan saya adalah sangat setuju tentang materi yang disampaikan, yaitu mengenai Pancasila sebagai sistem filsafat ini, terutama dalam konteks pentingnya pemahaman terhadap Pancasila sebagai dasar filsafat negara yang di mana ini seharusnya dihayati oleh setiap warga negara, terutama oleh mahasiswa. Saya sangat setuju bahwa Pancasila itu bukan hanya sekadar teks yang dihafal, melainkan suatu sistem nilai yang mendalam yang harus dijadikan landasan berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman terhadap Pancasila sebagai filsafat yang hidup ini sangat penting, karena Pancasila tidak hanya mengatur negara dalam aspek hukum atau politik, tetapi juga membentuk karakter dan perilaku bangsa. Apalagi sebagai seorang mahasiswa, yang pastinya selalu diajak untuk berpikir kritis dan kontemplatif, bukan hanya menerima Pancasila sebagai sesuatu yang normatif, tetapi memahami makna mendalam dari setiap sila dan aplikasinya dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.

Kemudian konsep mengenai Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan pandangan hidup, yang memberikan pemahaman yang komprehensif tentang kedudukan Pancasila, di mana Pancasila itu sebagai sistem filsafat tidak hanya memberikan pedoman dalam menyelenggarakan negara, tetapi juga membentuk cara hidup dan cara berpikir bangsa Indonesia. 

Tantangan yang dihadapi oleh Pancasila sendiri, terutama dalam menghadapi kapitalisme dan komunisme, sangat relevan sekali terutama dalam era globalisasi dan liberalisasi saat ini, arus kapitalisme sering kali menumbuhkan individualisme dan gaya hidup konsumtif yang bertentangan dengan nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan yang terkandung dalam Pancasila. Di sisi lain, ancaman komunisme yang mengutamakan dominasi negara juga bisa berbahaya karena dapat mereduksi peran serta masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Pancasila sebagai sistem filsafat negara diharapkan mampu menjadi penyeimbang yang menjaga keberagaman dalam masyarakat dan memastikan peran aktif setiap individu dalam kehidupan berbangsa. Apalagi dunia yang semakin modern dan cenderung materialistis ini, banyak terjadi ketimpangan antara teori dan praktik, antara nilai-nilai luhur dengan kenyataan yang ada. Pancasila, sebagai sistem filsafat, harusnya dapat menjadi panduan untuk menjaga keselarasan antara ide dan tindakan, agar dapat mencegah kerusakan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang disebabkan oleh perbedaan antara apa yang kita pikirkan dan apa yang kita lakukan.

Saya percaya bahwa pemahaman yang mendalam tentang Pancasila sebagai sistem filsafat dapat memberikan arah dan fondasi yang kuat bagi generasi muda, terutama mahasiswa, untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan berintegritas. Pancasila bukan hanya menjadi dasar negara, tetapi juga menjadi prinsip hidup yang harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan untuk menjaga keberlanjutan bangsa Indonesia. Kemudian untuk keuntungan dalam pembelajaran pancasila adalah ini dapat menumbuhkan kesadaran nasionalisme seorang mahasiswa dan melatih untuk berpikir kritis dalam bertindak serta diharapkan dapat mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Nama: Jihan Fatimah Az Zahra

NPM: 2415061027

Kelas: PSTI C

Jurnal ini membahas peran Pancasila dalam membentuk sistem pendidikan nasional yang berkarakter kemudian mengkaji bagaimana nilai-nilai Pancasila bisa diterapkan dalam pendidikan Indonesia. Juga menunjukkan bahwa Pancasila bukan sekadar ideologi negara, tapi juga sebuah filsafat yang mencakup tiga dimensi penting: ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Dalam pendidikan, Pancasila berperan sebagai fondasi filosofi dasar yang diterapkan tidak hanya di sekolah formal, tetapi juga dalam keluarga dan masyarakat. Nilai-nilai ini diterapkan secara objektif lewat aturan hukum dan peraturan, serta secara subjektif melalui perilaku individu dalam kehidupan sehari-hari.

Jurnal ini juga menekankan pentingnya sistem pendidikan nasional yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila secara menyeluruh. Tujuan akhirnya adalah membentuk manusia Indonesia yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara karakter, mencakup pengembangan aspek spiritual, individual, dan sosial. Kontribusi utama dari jurnal ini adalah pemahaman mendalam tentang Pancasila sebagai dasar pendidikan nasional. Jurnal ini berhasil menunjukkan hubungan antara Pancasila dengan pembentukan karakter bangsa dan pentingnya pendidikan dalam mengimplementasikan nilai-nilai tersebut.

Namun, jurnal ini masih terbatas pada aspek teori dan kurang memberikan contoh konkret penerapannya di lapangan. Tantangan praktis dalam penerapan nilai Pancasila dalam pendidikan juga kurang dibahas secara mendalam. Meski begitu, jurnal ini tetap memberikan kontribusi yang berharga dalam memperkuat pemahaman tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar filosofi pendidikan nasional di Indonesia. Kesimpulannya, jurnal ini menegaskan bahwa Pancasila adalah fondasi utama dalam membangun sistem pendidikan nasional untuk membentuk manusia Indonesia yang utuh dan menawarkan kerangka konseptual yang kuat untuk pendidikan berkarakter di Indonesia.