Nama: Lilin Ratnasari
NPM: 2313031056
1. Identifikasi Skala Pengukuran Tiap Item Kuesioner
a. Usia responden (dalam tahun) → Skala Rasio
Alasan:Usia memiliki nol absolut, dapat dihitung selisihnya secara bermakna, dan bisa dilakukan operasi matematika (×, ÷).
b. Jenis kelamin (Laki-laki/Perempuan) → Skala Nominal
Alasan: Hanya berupa kategori tanpa menunjukkan urutan atau tingkatan.
c. Tingkat kepuasan layanan dosen pembimbing (Likert 5 tingkat) → Skala Ordinal
Alasan: Memberikan peringkat dari sangat tidak puas sampai sangat puas, tetapi jarak antar kategori tidak pasti sama.
d. Jumlah mata kuliah yang diambil semester ini → Skala Rasio
Alasan: Jumlah mata kuliah memiliki nol absolut dan dapat dibandingkan secara proporsional (misal 10 MK adalah dua kali 5 MK).
e. Mengurutkan prioritas memilih universitas (ranking 1–5) → Skala Ordinal
Alasan: Item menunjukkan peringkat prioritas, tetapi perbedaan prioritas antar angka tidak berjarak sama.
2. Apakah Semua Data Bisa Dianalisis dengan Statistik Parametrik?
Tidak semua. Statistik parametrik mensyaratkan data berskala interval/rasio dan berdistribusi normal.
Pada kuesioner ini:
Rasio: usia, jumlah mata kuliah → bisa digunakan untuk analisis parametrik.
Ordinal: tingkat kepuasan, ranking prioritas → tidak ideal untuk parametrik karena jarak antar tingkat tidak sama.
Nominal: jenis kelamin → tidak bisa dianalisis parametrik.
Kesimpulan:
Hanya sebagian data yang memenuhi syarat, sehingga analisis parametrik tidak dapat digunakan untuk seluruh item.
3. Analisis yang Tepat untuk Hubungan Kepuasan Layanan Akademik dan Jumlah Mata Kuliah
Variabel: Kepuasan layanan akademik → Ordinal (skala Likert)
Jumlah mata kuliah → Rasio
Metode analisis yang paling tepat:
Spearman Rank Correlation
Alasan: Cocok untuk melihat hubungan antara variabel ordinal dan variabel rasio, tidak mensyaratkan distribusi normal, mengukur kekuatan dan arah hubungan secara non-parametrik.
Jika peneliti memaksa menganggap Likert sebagai interval (beberapa penelitian kuantitatif melakukan ini), maka bisa digunakan Pearson Correlation, tetapi secara teoretis Spearman lebih tepat untuk menjaga validitas skala.
NPM: 2313031056
1. Identifikasi Skala Pengukuran Tiap Item Kuesioner
a. Usia responden (dalam tahun) → Skala Rasio
Alasan:Usia memiliki nol absolut, dapat dihitung selisihnya secara bermakna, dan bisa dilakukan operasi matematika (×, ÷).
b. Jenis kelamin (Laki-laki/Perempuan) → Skala Nominal
Alasan: Hanya berupa kategori tanpa menunjukkan urutan atau tingkatan.
c. Tingkat kepuasan layanan dosen pembimbing (Likert 5 tingkat) → Skala Ordinal
Alasan: Memberikan peringkat dari sangat tidak puas sampai sangat puas, tetapi jarak antar kategori tidak pasti sama.
d. Jumlah mata kuliah yang diambil semester ini → Skala Rasio
Alasan: Jumlah mata kuliah memiliki nol absolut dan dapat dibandingkan secara proporsional (misal 10 MK adalah dua kali 5 MK).
e. Mengurutkan prioritas memilih universitas (ranking 1–5) → Skala Ordinal
Alasan: Item menunjukkan peringkat prioritas, tetapi perbedaan prioritas antar angka tidak berjarak sama.
2. Apakah Semua Data Bisa Dianalisis dengan Statistik Parametrik?
Tidak semua. Statistik parametrik mensyaratkan data berskala interval/rasio dan berdistribusi normal.
Pada kuesioner ini:
Rasio: usia, jumlah mata kuliah → bisa digunakan untuk analisis parametrik.
Ordinal: tingkat kepuasan, ranking prioritas → tidak ideal untuk parametrik karena jarak antar tingkat tidak sama.
Nominal: jenis kelamin → tidak bisa dianalisis parametrik.
Kesimpulan:
Hanya sebagian data yang memenuhi syarat, sehingga analisis parametrik tidak dapat digunakan untuk seluruh item.
3. Analisis yang Tepat untuk Hubungan Kepuasan Layanan Akademik dan Jumlah Mata Kuliah
Variabel: Kepuasan layanan akademik → Ordinal (skala Likert)
Jumlah mata kuliah → Rasio
Metode analisis yang paling tepat:
Spearman Rank Correlation
Alasan: Cocok untuk melihat hubungan antara variabel ordinal dan variabel rasio, tidak mensyaratkan distribusi normal, mengukur kekuatan dan arah hubungan secara non-parametrik.
Jika peneliti memaksa menganggap Likert sebagai interval (beberapa penelitian kuantitatif melakukan ini), maka bisa digunakan Pearson Correlation, tetapi secara teoretis Spearman lebih tepat untuk menjaga validitas skala.