Posts made by Defi Juwita

KP AUD 2023 kls A -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by Defi Juwita -
1. Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another). Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Thomas M Scheidel Menurutnya, manusia itu pada umumnya berkomunikasi untuk saling menyatakan dan mendukung identitas diri mereka dan untuk membangu interaksi sosial dengan orangorang disekelilingnya serta untuk mempengaruhi orang lain agar berfikir, merasa, ataupun bertingkah seperti apa yang diharapkan.

2. Komunikasi antar manusia merupakan suatu rangkain proses yang halus dan sederhana. Selalu dipenuhi dengan berbagai unsur sinyal, sandi, artefak peduli bagaimana sederhananya sebuah pesan atau kegiatan itu. Komunikasi antar manusia juga merupakan rangkaian proses yang beraneka ragam. Komunikasi mewujudkan tiga fungsi utama:
1. Komunikasi membentuk dunia sekeliling bagi individu
2. Komunikasi menetapkan kedudukan individu sendiri dalam hubungannya dengan orang lain
3. Komunikasi membantu individu dalam menyesuaikan diri dengan sekelilingnya


unsur-unsur komunikasi diantaranya:
1. Sender: komunikator yang menyampaikan atau mengirimkan pesan kepada komunikan (seseorang atau sejumlah orang)
2. Encoding: Penyandian, yaitu proses pengalihan pikiran, ide dan gagasan seseorang ke dalam bentuk lambang yang mengandung arti yang dapat dimengerti oleh orang lain.
3. Message (pesan): Serangkaian lambang-lambang yang disusun dan dipilih secara sengaja oleh komunikator atau sumber dan mempunyai makna bagi pelaku komunikasi.
4. Media: Saluran komunikasi atau tempat berlalunya pesan dari sumber atau komunikator kepada komunikan atau penerima.
5. Decoding: Pengawasan, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna atau menginterpretasikan lambang-lambang yang dipilih dalam bentuk pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada dirinya (komunikan).
6. Receiver: Komunikan yang menerima pesan dari komunikator.
7. Efek: Seperangkat reaksi dari komunikan ketika dia menerima pesan komunikasi dari komunikator.
8. Feedback: Umpan balik atau tanggapan komunikan ketika dia mendapatkan pesan komunikasi dari komunikator yang dikirim kembali kepada komunikator.
9. Noise: Gangguan dari proses komunikasi yang tidak direncanakan yang mengganggu pesan sehingga membuat perbedaan makna pesan dari komunikator

KP AUD 2023 kls A -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by Defi Juwita -
1. MODEL H LASWELL Harold Laswell seorang ilmuwan dalam bidang ilmu politik dari Yale University Dalam artikelnya tahun 1948 menyebutkan sebuah model komunikasi yang mungkin paling dikenal sepanjang masa. Model ini muncul dalam perkembangan studi Laswell tantang propaganda politik. Model ini merupakan sebuah pandangan umum tentang komunikasi yang dikembangkan dari batasan ilmu politik. Menurut Lasswel, persoalan komunikasi menyangkut 5 (lima) pertanyaan sederhana sebagai berikut :
a. Who? (siapa)
b. Says What? (mengatakan apa)
c. In Which Channel? (melalui saluran apa)
d. To Whom? (kepada siapa)
e. With What Effect? (dengan akibat apa)

2. MODEL SHANNON DAN WEAVER (1949)Model ini berbeda dengan model Lasswell mengenai istilah yang digunakan bagi masing-masing komponen seperti dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Selain itu Model Matematik atau Model Shannon dan Weaver (1949) melihat komunikasi sebagai proses pemancaran pesan. Claude Shannon and Warren Weaver bukanlah seorang ilmuwan social. Mereka adalah insinyur yang bekerja untuk laboratorium telephone Bell di Amerika Serikat. Tujuan mereka adalah untuk memastikan “the maximum efficiency” dari kabel telephone dan gelombang radio. Mereka mengembangkan sebuah model komunikasi yang ditujukan untuk membantu mengembangkan sebuah teori matematis dari komunikasi (Chandler).
a. Sumbe Informasi ( information source )Dalam komunikasi manusia yang menjadi sumber informasi adalah otak.
b. Transmiter Langkah kedua dari model Shannon adalah memilih Transmiter. Pemilihan transmiter ini tergantung pada jenis komunikasi yang digunakan. Kita dapat membedakan dua macam komunikasi yaitu komunikasi tatap muka dan komunikasi mengunakan mesin.
c. Penyandian ( Econding ) pesan
Penyandian ( econding ) pesan diperlukan untuk mengubah ide dalam otak kedalam suatu sandi yang cocok dengan transmiter. Dalam komunikasi tatap muka signal yang cocok dengan alat-alat suara adalah berbicara. Signal yang cocok dengan otot-otot tubuh dan indera adalah anggukan kepala, sentuhan dan kontak mata.
d. Penerimaan dan Econding istilah Shannon mengenai penerima dan deconding atau menginterpretasikan pesan seperti berlawanan dengan istilah penyandian pesan.
e. Tujuan ( Destination )Komponen terakhir Shannon adalah destination ( tujuan ) yang dimaksud oleh si komunikator. Destination ini adalah otak manusia yang menerima pasan yang berisi bermacam-macam hal, ingatan atau pemikiran mengenai kemungkinan dari arti pesan.
f Sumber Gangguan ( Noise )

Dalam model komunikasi Shannon ini terlihat adanya faktor sumber gangguan pada waktu memindahkan signal dari transmitter kepada si penerima. Gangguan Ini selalu ada dalam tiap-tiap komunikasi.

3. MODEL KOMUNIKASI MELVIN DE FLEUR 1966Model komunikasi yang dibuat oleh Melvin De Fleur pada dasarnya merupakan pengembangan dari model komunikasi yang dibuat oleh Shannon dan Weaver. Model De Fleur ini cocok untuk menggambarkan proses komunikasi melalui media massa (komunikasi massa). Di dalamnya tercakup delapan komponen proses komunikasi massa, yaitu: Sumber (source), Pemancar (transmitter), Saluran (channel), penerima (receiver), Tujuan (destination), Gangguan (noise), sarana medium massa ( mass medium device), dan sarana penyampai umpan balik (feedback device) .

4. MODEL BERLO (1960)Model komunikasi Berlo dikenal dengan model SMCR (source, message, chanel, receiver), model ini menekankan pada efektivitas komunikasi, proses komunikasi serta menekankan juga pada ide bahwa meaning are in the people atau arti pesan yang dikirim pada orang yang menerima pesan bukan pada kata-kata pesan itu sendiri. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa interprestasi pesan terutama tergantung kepada arti dari kata atau pesan yang ditafsirkan oleh si pengirim atau si penerima pesan dan bukan pada apa yanga ada dalam komponen pasan itu sendiri.Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan dalam prosesnya hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber pesan, saluran dan penerima atau receiver Berlo (1960), kesemua elemen ini penting dalam menyampaikan pesan dalam memastikan jalannya komunikasi.

5. MODEL S-O-R (STIMULUS ORGANISM RESPON), HOULAND
Model ini adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Hal ini bisa terjadi karena psikologi dan komunikasi memiliki objek kajian yang sama, yaitu jiwa manusia; yang meliputi sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Asumsi dasar teori S-O-R adalah bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku bergantung ada kualitas rangsangan (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme.

6. MODEL ARISTOTELESAristoteles adalah filosof yunani, tokoh paling dini yang mengkaji komunikasi, yang intinya komunikasi adalah persuasi. Model Aristoteles adalah model yang paling klasik atau disebut juga model retoris ( Mulyana, 2005:134 ) Oleh karena itu model ini merupakan penggambaran dari komunikasi retoris, komunikasi publik atau pidato. Aristoteles adalah orang pertama yang merumuskan model komunikasi verbal pertama.

7. MODEL KOMUNIKASI WILBUR SCHRAMMWilbur Schramm adalah seorang ahli komunikasi yang memberikan pengaruh yang sangat besar dalam memfasilitasi penggunaan model komunikasi linear pada tahun 1950-an dan kemudian bergerak untuk mengembangkan model komunikasi relasional di tahun 1973. Berbagai penelitian komunikasi dan empiris dipengaruhi oleh model komunikasi Schramm.
a. Model Schram I
Model Schramm I masih sangat linier, dimana sumber masih sangat berpengaruh terhadap proses komunikasi. Belum ada interaksi antara sumber dan penerima pesan dalam proses komunikasi. Model ini sama dengan model-model sebelumnya yaitu memperlihatkan proses komunikasi yang satu arah dan tidak dua arah, seseorang individu dapat dipandang sebagai pengirim atau penerima pesan.
b. Model Schram II
Pada model komunikasi Schramm II pengalaman sumber/komunikator dan pengalaman sasaran/komunikan adalah faktor yang sangat menentukan dalam proses komunikasi. Faktor ini disebut fram of referency atau perpaduan antara pengetahuan dan pengalaman dari komunikator dan komunikan. Artinya pada model Schramm II ini kesamaan fram of referency menentukan dari kelancaran proses komunikasi. Wilbur Schramm memberikan model proses komunikasi yang agak berbeda sedikit dengan dua model sebelumnya. Dia memperlihatkan pentingnya peran pengalaman dalam proses komunikasi. Bidang pengalaman akan menentukan apakah pesan yang dikirimkan diterima oleh si penerima sesuai dengan apa yang dimaksud oleh si pengirim pesan.
c. Model Schram III & IV
Pada model komunikasi Schramm III lebih mengarah pada model komunikasi relasional yang dirumuskan pada tahun 1973, Schramm menekankan pada efek komunikasi terhadap penerima pesan. Schramm menggunakan komponen efek dan analisis efek dari model komunikasi Berlo (1960). Secara implisit Schramm menyarankan sebuah komponen yaitu komponen interaksi ketika ia berbicara tentang khalayak yang aktif, selektif dan manipulatif dalam model komunikasi relasional. Lebih lanjut ia berpendapat bahwa sebagian besar perubahan dramatis dalam teori komunikasi umum dalam kurun waktu lebih dari empat dekade telah mengesampingkan gagasan khalayak yang pasif karena sejatinya dalam proses komunikasi, khalayak adalah mitra seutuhnya bagi komunikator. Model komunikasi ini kemudian dikembangkan menjadi pengirim pesan – pesan – saluran – penerima pesan – efek.Model proses komunikasi yang digambarkan oleh Osgood & Schramm sebagai proses sirkular dalam derajat yang tinggi.
Komponen-komponen dalam model tersebut adalah sebagai berikut :
a. Encoding (membentuk pesan)
b. Decoding (mengartikan pesan)
c. Interpreting (menginterpretasikan pesan)
d. Message (pesan)

8. MODEL HELICAL DANCE
Model komunikasi helical ini dapat dikaji sebagai pengembangan dari model sirkular dari Osgood & Schramm. Ketika membandingkan model komunikasi linear & sirkular, Dance mengatakan bahwa dewasa ini kebanyakan orang menganggap bahwa pendekatan sirkular adalah paling tepat dalam menjelaskan proses komunikasi.Helix, yakni suatu bentuk melingkar yang semakin membesar menunjukkan perhatian kepada suatu fakta bahwa proses komunikasi bergerak maju dan apa yang dikomunikasikan kini akan mempengaruhi struktur dan isi komunikan yang datang menyusul. Dance menggaris bawahi sifat dinamik dari komunikasi.
9. MODEL SEILERWilliam J. Seiler ( 1988 ) memberikan model komunikasi dua arah dan bersifat lebih universal. Menurut Seiler Source atau pengirim pesan mempunyai empat peran yaitu menentukan arti apa yang akan dikomunikasikan, menyandikan arti ke dalam suatu pesan, mengirimkan pesan dan mengamati, dan bereaksi terhadap respons dari penerima pesan.
Pengertian message/pesan adalah sama dengan stimulus yang dihasilkan oleh sumber. Pesan ini mungkin berisi kat-kat, tata bahasa,pengorganisasian, penampilan, gerak badan, kepribadian dll. Model Seiler disamping menekan pentingnya balikan juga menekankan pentingnya faktor lingkungan dalam proses komunikasi

KP AUD 2023 kls A -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by Defi Juwita -
1. Cara menyampaikan pesan secara lisan

a. Menyampaikan tujuan dengan jelas.
b. Tidak perlu banyak memikirkan suatu hal yang tidak bisa dikontrol.
c. Meningkatkan rasa percaya diri.
Menghargai, mendengarkan, memperhatikan, dan menanggapi apa yang dibicarakan lawan bicara dengan baik.
d. Menerapkan keterbukaan dan e. kejujuran.
f. Tidak fokus dengan pembicara diri sendiri.
g. Menjadikan komunikasi yang hangat dan menyenangkan.

2. Cara mendengarkan pesan secara lisan
Cara Menjadi Pendengar dalam Kehidupan Sehari-Hari
1. Dengarkan dengan Sepenuh Hati
2. Jangan Potong Ceritanya
3. Beri Refleks yang Positif
4. Beri Pernyataan yang Membuatnya Dimengerti
5. Beri Masukan Jika Diminta
6. Hargai Keterbukaan Lawan Bicara
7. Empati
8. Tenangkan Lawan Bicara
9. Tidak Mempersiapkan Jawaban Selama Lawan Bicara Sedang berbicara

KP AUD 2023 kls A -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by Defi Juwita -
1. Cara menyampaikan pesan secara tertulis dengan sistematis ( https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-semarang/baca-artikel/13988/Berkomunikasi-Secara-Efektif-Ciri-Pribadi-yang-Berintegritas-Dan-Penuh-Semangat.html )
 Attention (perhatian) Artinya bahwa pesannya harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan perhatian dari komunikan.
 Need (kebutuhan) Artinya bahwa komunikator kemudian berusaha meyakinkan komunikan bahwa pesan yang disampaikan itu penting bagi komunikan.
 Satisfaction (pemuasan), dalam hal ini komunikator memberikan bukti bahwa yang disampaikan adalah benar.
 Visualization (visualisasi) komunikator memberikan bukti-bukti lebih konkret sehingga komunikan bisa turut menyaksikan.
 Action (tindakan), komunikator mendorong agar komunikan bertindak positif yaitu melaksanakan pesan dari komunikator tersebut.
2. Cara menerima pesan secara tertulis dengan sistematis
Surat adalah salah satu media komunikasi verbal tertulis yang paling tua. Surat memuat informasi berupa tulisan yang dibubuhkan di atas selembar kertas. Sekarang ini surat jarang ditulis manual, tapi diketik via software di perangkat komputer.
Agar sampai ke tangan penerima, surat perlu dikirimkan melalui jasa ekspedisi atau pos sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk diterima dibandingkan dengan pesan elektronik. Meski begitu kegiatan surat menyurat masih eksis dilakukan hingga saat ini

BK kls 3A 2023 -> FORUM DISKUSI -> topik Diskusi -> Re: topik Diskusi

by Defi Juwita -
SUMBER : Jannah, M.
1. Tugas Perkembangan Anak Usia Dini
Tugas perkembangan anak usia dini dibagi menjadi 2 periode yaitu:
• Usia kanak-kanak Awal (2-6 tahun) (early childhood)
Pada Usia kanak-kanak awal berbagai macam istilah diberikan pada periode prasekolah ini, yaitu: orang tua sering menyebut periode ini sebagai “problem age” atau “troublesome age”. Dikatakan demikian sebab pada periode ini orang tua sering dihadapkan pada problem tingkah laku, misalnya keras kepala, tidak menurut, negativistis, tempertantrums, mimpi buruk, iri hati, ketakutan yang irationil (tidak masuk akal) pada siang hari dan sebagainya.
Tugas-tugas Perkembangan adalah penyempurnaan pemahaman mengenai konsep-konsep sosial, konsep-konsep benar dan salah dan seterusnya, dan belajar membuat hubungan emosional yang makin matang dengan lingkungan sosial baik di rumah maupun di luar rumah. Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak awal menurut Robert J. Havighurst (1961) (Monks, et al., 1984, syah syah, 1995; Andrissen, 1974; havighurst adalah sebagai berikut:
1. Toilet Training, hakikat tugas yang harus dipelajari anak yaitu buang air kecil dan buang air besar yang bisa diterima secara sosial.toilet training yang berhasil dapat membentuk anak yang berhati-hati, dapatmenguasai dirinya, mendapatkan pandangan jauh kedepan dan dapat berdiri sendiri. Tentang toilet training Havighurst berpendapat: “Toilet training is the first moral training that child received. The stamp of the first moral training that child later character” 2. Belajar membedakan jenis kelamin, serta dapat bekerja sama dengan jenis kelamin lain. Melalui observasi, maka anak akan melihat tingkah laku yang berbeda jenis kelamin satu dengan lain
3. Belajar mencapai stabilitas fisologis, manusia pada waktu lahir sangatlah labil jika dibanding fisik orang dewasa, anak akan cepat sekali merasakan perubahan dari panas ke dingin, oleh karena itu anak harus belajar menjaga keseimbangan terhadap perubahan.
4. Pembentukan konsep-konsep yang sederhana tentang realitas fisik dan sosial
5. Belajar kontak perasaan dengan orang tua, krluarga, dan orang lain, menghubungkan diri sendiri secara emosional
6. Belajar membedakan mana yang baik dan buruk serta mengembangkan kata hati

• Usia Kanak-Kanak Akhir (6-13 tahun) Masa Kanak-kanak Akhir (Late Chilhood), atau masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjuya Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek. Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk menerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk bersekolah.
Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir menurut Robert J. Havighurst adalah sebagai berikut:
1. Memperlajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum
2. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh
3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
4. Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita yang tepat
5. Mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari
6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari
7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai
8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan lembaga-lembaga
9. Mencapai kebebasan pribadi
2. Permasalahan dalam Perkembangan anak usia dini
SUMBER: https://wyethnutrition.co.id/permasalahan-anak-usia-dini
• Mengompol
Mengompol terjadi karena kandung kemih Si Kecil belum tumbuh dengan baik. Di luar itu, ada beberapa kemungkinan penyebab lainnya seperti ketidakseimbangan hormon, sembelit, mengalami stress dan kecemasan, riwayat mengompol di keluarga, atau mengalami ADHD.
Mam dapat melakukan beberapa hal untuk mengatasi masalah mengompol pada anak seperti mengatur waktu minum, menjadwalkan waktu buang air, mengurangi asupan yang mengganggu kandung kemih, atau tidur lebih awal, dan lainnya.
• Sulit makan
Di masa pertumbuhan, tidak jarang Mam menghadapi permasalahan ketika Si Kecil susah makan. Alasannya beragam, salah satunya adalah selera makan Si Kecil berubah-ubah karena adanya percepatan pertumbuhan serta aktivitas yang beragam.
Kapasitas perut yang kecil dan masalah perhatian juga bisa menjadi faktor. Si Kecil mudah terdistraksi oleh banyak hal di sekitarnya, sehingga rentang perhatian dia saat makan sangat pendek karena adanya gangguan yang dapat mengalihkan perhatiannya.
Hal yang bisa Mam lakukan antara lain, mengurangi jumlah porsi makanan setiap kali makan. Di sela-sela waktu makan, Mam dapat mengisinya dengan memberikan camilan sehat seperti buah atau sayuran.
Selama Si Kecil mengonsumsi makanan yang sehat, Mam tidak perlu khawatir Si Kecil mengalami kelaparan karena anak memiliki pertimbangan yang baik terkait jumlah makanan yang mereka butuhkan.
Jangan paksa Si Kecil untuk menghabiskan makanan karena itu akan membuatnya stres. Alih-alih, selalu apresiasi upayanya ketika mencoba makan satu sendok saja atau hanya satu teguk minuman saja.
• Tantrum
Di usia satu hingga tiga, Si Kecil baru belajar mengenali emosi diri yang ternyata sangat luas. Dia belum bisa mengekspresikannya dengan baik, meskipun dia memahami apa yang Mam katakan. Rasa frustrasi ini biasanya dilakukan dengan cara tantrum. Bentuknya bisa menangis dengan kencang, berteriak, dan melempar-lempar benda yang ada di sekelilingnya.
Yang bisa Mam lakukan jika dihadapkan pada situasi seperti ini adalah tetap tenang dan tidak ikut memarahinya. Tatap matanya dalam-dalam sambil menurunkan badan agar setara dengannya lalu genggam tangannya dan erat.
Menunjukkan rasa sayang dengan sentuhan fisik dapat membuatnya merasa nyaman. Jika tidak berhasil, biarkan dia meluapkan emosinya dan beri dia penjelasan setelahnya.
• Manja
Beberapa hal yang menandai anak manja seperti sering menolak makanan yang sudah disajikan. Dia selalu meminta makanan khusus dan jika tidak, dia akan menolak makan.
Anak yang manja biasanya akan berlaku seperti itu terus menerus. Selain itu, jika di usia 5-6 tahun Si Kecil masih sering tantrum ketika keinginannya tidak terpenuhi, itu jadi tanda lain anak manja. Saat masih kecil, tantrum adalah cara mereka mengekspresikan diri, tapi di usia 5-6 tahun, tantrum adalah tindakan yang manipulatif.
Masalah manja juga dapat dilihat dari betapa bergantungnya mereka pada Mam. Contohnya seperti tidak bisa tidur tanpa ditemani Mam, atau mengamuk saat harus berangkat ke sekolah atau day care. Ketergantungan pada orang tua memang wajar, namun seiring dengan bertambahnya usia, maka dia harus belajar nyaman dengan orang lain maupun saat sendirian.
Untuk mengatasinya, biasakan untuk membatasi Si Kecil dari hal-hal yang dapat membahayakan keselamatannya. Beri tahu apa yang boleh dan tidak boleh terkait batasan keamanan. Lebih sering beri contoh perilaku sosial yang positif dan usahakan agar terbuka dengan Si Kecil mengenai perilaku.
Yang penting adalah menunjukkan konsistensi terhadap nilai-nilai yang Mam tanamkan agar Si Kecil mendapatkan contoh yang baik.
• Pemalu
Sifat pemalu pada anak adalah sifat yang normal dan umum terjadi. Hal tersebut terjadi karena kemampuan sosialnya belum matang dan minim pengalaman dengan situasi sosial. Dengan meningkatnya kemampuan serta pengalamannya dalam situasi sosial, sifat pemalu ini akan berangsur hilang, tapi tidak jarang berlangsung sekian lama. Sekitar 1 dari 5 anak bahkan tidak akan kehilangan sifat ini hingga dewasa. Yang bisa dilakukan adalah beradaptasi.