FORUM DISKUSI

topik Diskusi

topik Diskusi

by Ari Sofia -
Number of replies: 25

Minggu ini kita akan membahas tentang :

ü Tugas perkembangan anak usia dini

ü Permasalahan dalam perkembangan anak usia dini

Jelaskan yang kalian ketahui tentang hal tersebut.


In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Pujian Zaskia Fitri Pujian Zaskia Fitri -
Tugas Perkembangan Anak Usia Dini:
Perkembangan anak usia dini adalah periode kritis dalam kehidupan anak yang mencakup usia dari lahir hingga sekitar 6 tahun. Beberapa tugas perkembangan penting yang harus dicapai selama periode ini meliputi:
1. Pengembangan Bahasa:Anak-anak usia dini belajar berbicara dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi. Ini adalah fondasi untuk kemampuan belajar mereka di masa depan.
2. Kemandirian: Anak-anak perlu belajar keterampilan dasar seperti makan, berpakaian, dan menjaga diri sendiri.
3. Kemampuan Sosial:Ini mencakup pembelajaran tentang bermain dengan teman sebaya, mengembangkan kemampuan berbagi, dan berinteraksi dengan orang dewasa.
4. Pengembangan Keterampilan Kognitif: Anak-anak usia dini mulai mengembangkan pemahaman tentang angka, bentuk, warna, serta kemampuan berpikir dan memecahkan masalah.
5. Pengembangan Emosional: Mereka mulai mengenali dan mengatur emosi mereka, seperti kemarahan, kebahagiaan, dan kesedihan.
Permasalahan dalam Perkembangan Anak Usia Dini:
Selama periode perkembangan anak usia dini, ada beberapa permasalahan yang dapat muncul:
1. Keterlambatan perkembangan: Beberapa anak mungkin mengalami keterlambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangan yang diharapkan. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah kesehatan atau lingkungan yang tidak mendukung.
2. Stres dan trauma: Anak-anak dapat terpengaruh oleh situasi stres atau trauma, seperti perceraian orang tua, kekerasan dalam rumah tangga, atau kematian anggota keluarga.
3. Keterbatasan dalam lingkungan:Faktor lingkungan seperti kurangnya akses ke permainan atau pendidikan awal yang baik dapat mempengaruhi perkembangan anak.
4. Gangguan perkembangan:Beberapa anak mungkin menghadapi gangguan perkembangan seperti autisme atau gangguan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD).
5. Pengaruh media dan teknologi: Paparan yang berlebihan pada media dan teknologi dapat memengaruhi perkembangan sosial dan kognitif anak-anak.
Penting bagi orang tua, pendidik, dan ahli kesehatan anak untuk memahami tugas perkembangan dan mengenali permasalahan yang mungkin muncul. Intervensi dini dan dukungan yang tepat dapat membantu anak-anak melewati periode perkembangan ini dengan sukses.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Paula Sherly Nanda Oktaviati 2213054039 -
Nama : Paula Sherly Nanda Oktaviati
NPM : 2213054039
Kelas : 3A
SUMBER : Jannah, M. (2015). Tugas-tugas perkembangan pada usia kanak-kanak. Gender Equality: International Journal of Child and Gender Studies, 1(2), 87-98.
1. Tugas Perkembangan Anak Usia Dini
Tugas perkembangan anak usia dini dibagi menjadi 2 periode yaitu:
• Usia kanak-kanak Awal (2-6 tahun) (early childhood)
Pada Usia kanak-kanak awal berbagai macam istilah diberikan pada periode prasekolah ini, yaitu: orang tua sering menyebut periode ini sebagai “problem age” atau “troublesome age”. Dikatakan demikian sebab pada periode ini orang tua sering dihadapkan pada problem tingkah laku, misalnya keras kepala, tidak menurut, negativistis, tempertantrums, mimpi buruk, iri hati, ketakutan yang irationil (tidak masuk akal) pada siang hari dan sebagainya.
Tugas-tugas Perkembangan adalah penyempurnaan pemahaman mengenai konsep-konsep sosial, konsep-konsep benar dan salah dan seterusnya, dan belajar membuat hubungan emosional yang makin matang dengan lingkungan sosial baik di rumah maupun di luar rumah. Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak awal menurut Robert J. Havighurst (1961) (Monks, et al., 1984, syah syah, 1995; Andrissen, 1974; havighurst adalah sebagai berikut:
1. Toilet Training, hakikat tugas yang harus dipelajari anak yaitu buang air kecil dan buang air besar yang bisa diterima secara sosial.toilet training yang berhasil dapat membentuk anak yang berhati-hati, dapatmenguasai dirinya, mendapatkan pandangan jauh kedepan dan dapat berdiri sendiri. Tentang toilet training Havighurst berpendapat: “Toilet training is the first moral training that child received. The stamp of the first moral training that child later character” 2. Belajar membedakan jenis kelamin, serta dapat bekerja sama dengan jenis kelamin lain. Melalui observasi, maka anak akan melihat tingkah laku yang berbeda jenis kelamin satu dengan lain
3. Belajar mencapai stabilitas fisologis, manusia pada waktu lahir sangatlah labil jika dibanding fisik orang dewasa, anak akan cepat sekali merasakan perubahan dari panas ke dingin, oleh karena itu anak harus belajar menjaga keseimbangan terhadap perubahan.
4. Pembentukan konsep-konsep yang sederhana tentang realitas fisik dan sosial
5. Belajar kontak perasaan dengan orang tua, krluarga, dan orang lain, menghubungkan diri sendiri secara emosional
6. Belajar membedakan mana yang baik dan buruk serta mengembangkan kata hati

• Usia Kanak-Kanak Akhir (6-13 tahun) Masa Kanak-kanak Akhir (Late Chilhood), atau masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjuya Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek. Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk menerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk bersekolah.
Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir menurut Robert J. Havighurst adalah sebagai berikut:
1. Memperlajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum
2. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh
3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
4. Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita yang tepat
5. Mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari
6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari
7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai
8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan lembaga-lembaga
9. Mencapai kebebasan pribadi
2. Permasalahan dalam Perkembangan anak usia dini
SUMBER: https://wyethnutrition.co.id/permasalahan-anak-usia-dini
• Mengompol
Mengompol terjadi karena kandung kemih Si Kecil belum tumbuh dengan baik. Di luar itu, ada beberapa kemungkinan penyebab lainnya seperti ketidakseimbangan hormon, sembelit, mengalami stress dan kecemasan, riwayat mengompol di keluarga, atau mengalami ADHD.
Mam dapat melakukan beberapa hal untuk mengatasi masalah mengompol pada anak seperti mengatur waktu minum, menjadwalkan waktu buang air, mengurangi asupan yang mengganggu kandung kemih, atau tidur lebih awal, dan lainnya.
• Sulit makan
Di masa pertumbuhan, tidak jarang Mam menghadapi permasalahan ketika Si Kecil susah makan. Alasannya beragam, salah satunya adalah selera makan Si Kecil berubah-ubah karena adanya percepatan pertumbuhan serta aktivitas yang beragam.
Kapasitas perut yang kecil dan masalah perhatian juga bisa menjadi faktor. Si Kecil mudah terdistraksi oleh banyak hal di sekitarnya, sehingga rentang perhatian dia saat makan sangat pendek karena adanya gangguan yang dapat mengalihkan perhatiannya.
Hal yang bisa Mam lakukan antara lain, mengurangi jumlah porsi makanan setiap kali makan. Di sela-sela waktu makan, Mam dapat mengisinya dengan memberikan camilan sehat seperti buah atau sayuran.
Selama Si Kecil mengonsumsi makanan yang sehat, Mam tidak perlu khawatir Si Kecil mengalami kelaparan karena anak memiliki pertimbangan yang baik terkait jumlah makanan yang mereka butuhkan.
Jangan paksa Si Kecil untuk menghabiskan makanan karena itu akan membuatnya stres. Alih-alih, selalu apresiasi upayanya ketika mencoba makan satu sendok saja atau hanya satu teguk minuman saja.
• Tantrum
Di usia satu hingga tiga, Si Kecil baru belajar mengenali emosi diri yang ternyata sangat luas. Dia belum bisa mengekspresikannya dengan baik, meskipun dia memahami apa yang Mam katakan. Rasa frustrasi ini biasanya dilakukan dengan cara tantrum. Bentuknya bisa menangis dengan kencang, berteriak, dan melempar-lempar benda yang ada di sekelilingnya.
Yang bisa Mam lakukan jika dihadapkan pada situasi seperti ini adalah tetap tenang dan tidak ikut memarahinya. Tatap matanya dalam-dalam sambil menurunkan badan agar setara dengannya lalu genggam tangannya dan erat.
Menunjukkan rasa sayang dengan sentuhan fisik dapat membuatnya merasa nyaman. Jika tidak berhasil, biarkan dia meluapkan emosinya dan beri dia penjelasan setelahnya.
• Manja
Beberapa hal yang menandai anak manja seperti sering menolak makanan yang sudah disajikan. Dia selalu meminta makanan khusus dan jika tidak, dia akan menolak makan.
Anak yang manja biasanya akan berlaku seperti itu terus menerus. Selain itu, jika di usia 5-6 tahun Si Kecil masih sering tantrum ketika keinginannya tidak terpenuhi, itu jadi tanda lain anak manja. Saat masih kecil, tantrum adalah cara mereka mengekspresikan diri, tapi di usia 5-6 tahun, tantrum adalah tindakan yang manipulatif.
Masalah manja juga dapat dilihat dari betapa bergantungnya mereka pada Mam. Contohnya seperti tidak bisa tidur tanpa ditemani Mam, atau mengamuk saat harus berangkat ke sekolah atau day care. Ketergantungan pada orang tua memang wajar, namun seiring dengan bertambahnya usia, maka dia harus belajar nyaman dengan orang lain maupun saat sendirian.
Untuk mengatasinya, biasakan untuk membatasi Si Kecil dari hal-hal yang dapat membahayakan keselamatannya. Beri tahu apa yang boleh dan tidak boleh terkait batasan keamanan. Lebih sering beri contoh perilaku sosial yang positif dan usahakan agar terbuka dengan Si Kecil mengenai perilaku.
Yang penting adalah menunjukkan konsistensi terhadap nilai-nilai yang Mam tanamkan agar Si Kecil mendapatkan contoh yang baik.
• Pemalu
Sifat pemalu pada anak adalah sifat yang normal dan umum terjadi. Hal tersebut terjadi karena kemampuan sosialnya belum matang dan minim pengalaman dengan situasi sosial. Dengan meningkatnya kemampuan serta pengalamannya dalam situasi sosial, sifat pemalu ini akan berangsur hilang, tapi tidak jarang berlangsung sekian lama. Sekitar 1 dari 5 anak bahkan tidak akan kehilangan sifat ini hingga dewasa. Yang bisa dilakukan adalah beradaptasi.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Denaya Yuliana putri -
Nama:Denaya yuliana putri
Kelas:3A
Npm:2213054011

tugas-tugas perkembangan
bagi anak usia dini, yaitu:
1. Kematangan fisik tertentu.
2. Tuntutan masyarakat secara kultural.
3. Tuntutan yang berasal dari keinginan individu sendiri.
4. Tuntutan norma agama (LN,2014).
Tugas perkembangan, yaitu:
1. Adanya kemungkinan perilaku baru yang muncul atau perilaku orang lain yang lebih matang darinya.
2. Memahami konsep baru terhadap dirinya sendiri (identity formation).
3. Mampu menghadapi permasalahan yang ada secara efektif baik dikarenakan dorongan eksternal maupun internal.
4. Keinginan untuk mencapai Langkah selanjutnya dalam perkembangan (motivasi)

Permasalahan dalam perkembangan anak usia dini
1. Retardasi dalam perkembangan, disebabkan karena kondisi fisik dan keterbelakangan mental.
2. Kurangnya kesempatan dalam mempelajari tugas-tugas perkembangan.
3. Kurangnya motivasi bagi anak,Pada masa inilah anak mengalami yang dinamakan critical age (masa kritis). Hal tersebut disebabkan karena masa ini menjadi tolak ukur dalam perkembangan anak dalam jangkapanjang. Selain itu, adanya dukungan lingkungan turut menentukan keberhasilan anak dalam melalui tahapan penting tersebut. Jika gagal,maka perkembangan anak tidak akandapat menuju pada pencapaian perkembangan yang ideal. Pada masa kritis ini, faktor kematangan juga menjadi landasan yang menentukan tingkat keberhasilan anak.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Dinda Novita Safitri -
Nama : Dinda Noviita Safitri
Kleas : 3A
NPM : 2213054001

Tugas perkembangan anak usia dini melibatkan berbagai aspek penting dalam pertumbuhan anak. Ini mencakup:
1. Pertumbuhan Fisik: Anak-anak usia dini mengalami pertumbuhan fisik yang cepat. Mereka membutuhkan nutrisi yang baik, tidur yang cukup, dan perawatan kesehatan yang tepat.
2. Perkembangan Kognitif: Anak-anak ini mulai mengembangkan kemampuan berpikir, memahami konsep, dan memecahkan masalah. Ini melibatkan pembelajaran, seperti mengenali huruf, angka, dan bermain peran.
3. Perkembangan Emosional: Perkembangan emosi adalah bagian penting dari tugas ini. Anak-anak belajar mengidentifikasi dan mengungkapkan emosi mereka, serta memahami perasaan orang lain.
4. Perkembangan Sosial: Mereka mulai memahami aturan sosial, belajar berinteraksi dengan teman sebaya, dan mengembangkan keterampilan berkomunikasi.
5. Perkembangan Bahasa: Kemampuan berbicara dan memahami bahasa menjadi fokus utama. Anak-anak usia dini mengembangkan kosakata dan keterampilan berbicara.

Permasalahan dalam perkembangan anak usia dini dapat mencakup:

1. Gangguan perkembangan: Beberapa anak mungkin mengalami gangguan seperti autisme atau disleksia, yang memerlukan perhatian khusus.
2. Kurangnya stimulasi: Lingkungan yang kurang merangsang dan mendukung pertumbuhan anak dapat menghambat perkembangan mereka.
3. Masalah kesehatan: Kondisi kesehatan, seperti gizi buruk atau penyakit, dapat memengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak.
4. Kurangnya perhatian orangtua: Anak-anak membutuhkan perhatian, kasih sayang, dan bimbingan dari orangtua atau pengasuh.
5. Kemiskinan dan ketidaksetaraan: Faktor-faktor sosial dan ekonomi dapat mempengaruhi akses anak-anak terhadap layanan pendidikan dan kesehatan yang memadai.

Penting untuk memahami bahwa setiap anak unik, dan perkembangan mereka dapat beragam. Penting bagi orangtua, guru, dan penyedia layanan anak usia dini untuk mendukung anak-anak ini sesuai dengan kebutuhan dan potensi mereka.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Priska amelia fernanda -
NAMA: PRISKA AMELIA FERNANDA
NPM :2213054029

tugas-tugas perkembangan
bagi anak usia dini :
a. Kematangan fisik tertentu.
b. Tuntutan masyarakat secara kultural.
c. Tuntutan yang berasal dari keinginan individu itu sendiri.
d. Tuntutan norma agama (LN,2014).
Tugas perkembangan, yaitu:
a. Adanya kemungkinan perilaku baru yang muncul atau perilaku orang lain yang lebih matang darinya.
b. Memahami konsep baru terhadap dirinya sendiri (pembentukan identitas).
c. Mampu menangani permasalahan yang ada secara efektif baik karena dorongan eksternal maupun internal.
d. Keinginan untuk mencapai Langkah selanjutnya dalam perkembangan (motivasi)

Permasalahan dalam perkembangan anak usia dini
a. Keterbelakangan dalam perkembangan, disebabkan karena kondisi fisik dan keterbelakangan mental.
b. Kurangnya kesempatan dalam mempelajari tugas-tugas perkembangan.
c . Kurangnya motivasi bagi anak,Pada masa inilah anak mengalami yang disebut usia kritis (masa kritis). Hal tersebut disebabkan karena masa ini menjadi tolak ukur dalam perkembangan anak dalam jangka panjang. Selain itu, adanya dukungan lingkungan turut menentukan keberhasilan anak dalam melalui tahapan penting tersebut. Jika gagal maka perkembangan anak tidak akan dapat mencapai pencapaian perkembangan yang ideal. Pada masa kritis ini, faktor kematangan juga menjadi landasan yang menentukan tingkat keberhasilan anak.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Adila Dhiya Ulhaq -
NAMA : Adila Dhiya Ulhaq
NPM : 2253054001

TUGAS PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul dalam suatu periode tertentu dalam kehidupan individu. Tugas tersebut harus dikuasai dan diselesaikan oleh individu, sebab tugas perkembangan ini akan sangat mempengaruhi pencapaian perkembangan pada masa perkembangan berikutnya.
1) Pada beberapa bulan pertama dari kelahirannya, aspek yang memegang peranan penting dari bayi adalah sekitar mulutnya. Mulut bukan hanya alat untuk makan dan minum, tetapi juga alat komunikasi dengan dunia luar.
2)Pada tahun kedua, seorang bayi telah mulai belajar berdiri sendiri, di samping ketergantungannya yang masih sangat besar terhadap orang tuanya. Bayi berusaha memecahkan beberapa permasalahan yang dihadapinya.
3) Pada tahun keempat dan kelima, anak sudah mencapai kesempurnaan dalam melakukan gerakan seperti berjalan, berlari, meloncat dan sebagainya. Gerakan- gerakan ini sangat berperan sekali dalam perkembangan selanjutnya.


PERMASALAHAN DALAM PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
1. Permasalahann Fisik
Permasalahan fisik pada anak berkaitan dengan sistem koordinasi dan pancaindra anak. Anak yang mengalami gangguan pada pancaindra, sistem koordinasi gerak, atau mengalami hambatan dalam perkembangan fisik motorik dapat dikatakan mengalami masalah secara fisik.
a. masalah motorik
b. masalah penglihatan
c. masalah pendengaran
d.masalah berbahasa

2. Permasalahann Psiko-sosial
Permasalahan psikologis berkaitan dengan psikologis anak, sedangkan permasalahan sosial berkaitan dengan kemampuan anak dalam membangun interaksi dengan lingkungannya, terutama teman sebayanya. Ada berbagai permasalahan psiko-sosial yangsering dialami oleh anak usia dini yakni:
a.Masalah Sosial-Emosi
b.agresivitas
c.kecemasan
d. ketakutan
e.pemalu
f.ledakan amarah
3. Permasalahann Belajar
Permasalahan belajar yang diungkapkan oleh saomah (2004) berkaitan dengan kesulitan belajar. Disini penulis mengungkapkan bahwa permasalahan belajar bukanlah hanya mengenai kesulitan atau ketidakmampuan anak dalam mencapai atau mengikuti taraf belajar yang telah ditentukan tetapi juga mengenai bakat (keherbakatan). Kesulitan belajar dapat digolongkan menjadi disleksia, diskalkulia, dan disgrafia.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Dwi Citra Lestari 2213054007 -
Nama : Dwi Citra Lestari
NPM. : 2213054007
1..Perkembangan anak mengikuti perubahan yang terjadi seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak yang terkait dengan kesehatan fisik, kesiapan mental, kemantapan emosi, kemampuan sosial, dan kesiapan belajar Kehidupan anak, usia di bawah lima tahun merupakan bagian yang sangat penting. Usia tersebut merupakan landasan yang membentuk masa depan kesehatan, kebahagiaan, pertumbuhan, perkembangan, dan hasil pembelajaran anak di sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan secara umum.
2. Permaslahan dalam perkembangan Fisik-Motorik

Pola perubahan yang cenderung berbeda pada setiap anak menyebabkan pertumbuhan fisik anak-anak tampak berbeda satu sama lain. Pertumbuhan fisik yang dialami anak akan mempengaruhi proses perkembangan motoriknya. dalam perkembangannya, mungkin ditemukan beberapa hambatan antara lain sebagai berikut :Gangguan fungsi panca indra

b. Cacat Tubuh

c. Kegemukan (oesitas)

d. Ganggguan gerak peniruan (stereotipik)

2. Permasalahan dalam perkembangan kognitif

Kemampuan kogtnif anak harus dikembangkan secara optimal karena menyangkut kemampuan memcahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari anak
Permasalahan dalam perkembangan Bahasa

Kemampuan perkembangan bahas merupakan aspek penting yang perlu dikuasai anak, tetapi tidak semua anak mampu menguasai kemampuan ini. Selain itu masalah perkembangan Bahasa terkait dengan terbatasanya pembendaharaan kata anak atau adanya gangguan artikulasi seperti sulit mengucap huruf r, sy, l, f z, atau c.

4.  Permasalahan dalam perkembanganssial

Beberapa masalah social yangs sering dialami anak adalah ingin menag sendiri, dan tidak bisa menyesuakaikan diri dengan lingkungan baru

Permasalahan dalam perkembangan emosi

Ekspresi emosi pada anak mudah berubah dengan cepat . rangsangan yang sering membangkitkan emosi anak adalah keinnan yang tidak terpenuhi dengan cara mengungkapkan ekspresi yang tidak terkendali.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Defi Juwita -
SUMBER : Jannah, M.
1. Tugas Perkembangan Anak Usia Dini
Tugas perkembangan anak usia dini dibagi menjadi 2 periode yaitu:
• Usia kanak-kanak Awal (2-6 tahun) (early childhood)
Pada Usia kanak-kanak awal berbagai macam istilah diberikan pada periode prasekolah ini, yaitu: orang tua sering menyebut periode ini sebagai “problem age” atau “troublesome age”. Dikatakan demikian sebab pada periode ini orang tua sering dihadapkan pada problem tingkah laku, misalnya keras kepala, tidak menurut, negativistis, tempertantrums, mimpi buruk, iri hati, ketakutan yang irationil (tidak masuk akal) pada siang hari dan sebagainya.
Tugas-tugas Perkembangan adalah penyempurnaan pemahaman mengenai konsep-konsep sosial, konsep-konsep benar dan salah dan seterusnya, dan belajar membuat hubungan emosional yang makin matang dengan lingkungan sosial baik di rumah maupun di luar rumah. Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak awal menurut Robert J. Havighurst (1961) (Monks, et al., 1984, syah syah, 1995; Andrissen, 1974; havighurst adalah sebagai berikut:
1. Toilet Training, hakikat tugas yang harus dipelajari anak yaitu buang air kecil dan buang air besar yang bisa diterima secara sosial.toilet training yang berhasil dapat membentuk anak yang berhati-hati, dapatmenguasai dirinya, mendapatkan pandangan jauh kedepan dan dapat berdiri sendiri. Tentang toilet training Havighurst berpendapat: “Toilet training is the first moral training that child received. The stamp of the first moral training that child later character” 2. Belajar membedakan jenis kelamin, serta dapat bekerja sama dengan jenis kelamin lain. Melalui observasi, maka anak akan melihat tingkah laku yang berbeda jenis kelamin satu dengan lain
3. Belajar mencapai stabilitas fisologis, manusia pada waktu lahir sangatlah labil jika dibanding fisik orang dewasa, anak akan cepat sekali merasakan perubahan dari panas ke dingin, oleh karena itu anak harus belajar menjaga keseimbangan terhadap perubahan.
4. Pembentukan konsep-konsep yang sederhana tentang realitas fisik dan sosial
5. Belajar kontak perasaan dengan orang tua, krluarga, dan orang lain, menghubungkan diri sendiri secara emosional
6. Belajar membedakan mana yang baik dan buruk serta mengembangkan kata hati

• Usia Kanak-Kanak Akhir (6-13 tahun) Masa Kanak-kanak Akhir (Late Chilhood), atau masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjuya Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek. Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk menerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk bersekolah.
Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir menurut Robert J. Havighurst adalah sebagai berikut:
1. Memperlajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum
2. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh
3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
4. Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita yang tepat
5. Mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari
6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari
7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai
8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan lembaga-lembaga
9. Mencapai kebebasan pribadi
2. Permasalahan dalam Perkembangan anak usia dini
SUMBER: https://wyethnutrition.co.id/permasalahan-anak-usia-dini
• Mengompol
Mengompol terjadi karena kandung kemih Si Kecil belum tumbuh dengan baik. Di luar itu, ada beberapa kemungkinan penyebab lainnya seperti ketidakseimbangan hormon, sembelit, mengalami stress dan kecemasan, riwayat mengompol di keluarga, atau mengalami ADHD.
Mam dapat melakukan beberapa hal untuk mengatasi masalah mengompol pada anak seperti mengatur waktu minum, menjadwalkan waktu buang air, mengurangi asupan yang mengganggu kandung kemih, atau tidur lebih awal, dan lainnya.
• Sulit makan
Di masa pertumbuhan, tidak jarang Mam menghadapi permasalahan ketika Si Kecil susah makan. Alasannya beragam, salah satunya adalah selera makan Si Kecil berubah-ubah karena adanya percepatan pertumbuhan serta aktivitas yang beragam.
Kapasitas perut yang kecil dan masalah perhatian juga bisa menjadi faktor. Si Kecil mudah terdistraksi oleh banyak hal di sekitarnya, sehingga rentang perhatian dia saat makan sangat pendek karena adanya gangguan yang dapat mengalihkan perhatiannya.
Hal yang bisa Mam lakukan antara lain, mengurangi jumlah porsi makanan setiap kali makan. Di sela-sela waktu makan, Mam dapat mengisinya dengan memberikan camilan sehat seperti buah atau sayuran.
Selama Si Kecil mengonsumsi makanan yang sehat, Mam tidak perlu khawatir Si Kecil mengalami kelaparan karena anak memiliki pertimbangan yang baik terkait jumlah makanan yang mereka butuhkan.
Jangan paksa Si Kecil untuk menghabiskan makanan karena itu akan membuatnya stres. Alih-alih, selalu apresiasi upayanya ketika mencoba makan satu sendok saja atau hanya satu teguk minuman saja.
• Tantrum
Di usia satu hingga tiga, Si Kecil baru belajar mengenali emosi diri yang ternyata sangat luas. Dia belum bisa mengekspresikannya dengan baik, meskipun dia memahami apa yang Mam katakan. Rasa frustrasi ini biasanya dilakukan dengan cara tantrum. Bentuknya bisa menangis dengan kencang, berteriak, dan melempar-lempar benda yang ada di sekelilingnya.
Yang bisa Mam lakukan jika dihadapkan pada situasi seperti ini adalah tetap tenang dan tidak ikut memarahinya. Tatap matanya dalam-dalam sambil menurunkan badan agar setara dengannya lalu genggam tangannya dan erat.
Menunjukkan rasa sayang dengan sentuhan fisik dapat membuatnya merasa nyaman. Jika tidak berhasil, biarkan dia meluapkan emosinya dan beri dia penjelasan setelahnya.
• Manja
Beberapa hal yang menandai anak manja seperti sering menolak makanan yang sudah disajikan. Dia selalu meminta makanan khusus dan jika tidak, dia akan menolak makan.
Anak yang manja biasanya akan berlaku seperti itu terus menerus. Selain itu, jika di usia 5-6 tahun Si Kecil masih sering tantrum ketika keinginannya tidak terpenuhi, itu jadi tanda lain anak manja. Saat masih kecil, tantrum adalah cara mereka mengekspresikan diri, tapi di usia 5-6 tahun, tantrum adalah tindakan yang manipulatif.
Masalah manja juga dapat dilihat dari betapa bergantungnya mereka pada Mam. Contohnya seperti tidak bisa tidur tanpa ditemani Mam, atau mengamuk saat harus berangkat ke sekolah atau day care. Ketergantungan pada orang tua memang wajar, namun seiring dengan bertambahnya usia, maka dia harus belajar nyaman dengan orang lain maupun saat sendirian.
Untuk mengatasinya, biasakan untuk membatasi Si Kecil dari hal-hal yang dapat membahayakan keselamatannya. Beri tahu apa yang boleh dan tidak boleh terkait batasan keamanan. Lebih sering beri contoh perilaku sosial yang positif dan usahakan agar terbuka dengan Si Kecil mengenai perilaku.
Yang penting adalah menunjukkan konsistensi terhadap nilai-nilai yang Mam tanamkan agar Si Kecil mendapatkan contoh yang baik.
• Pemalu
Sifat pemalu pada anak adalah sifat yang normal dan umum terjadi. Hal tersebut terjadi karena kemampuan sosialnya belum matang dan minim pengalaman dengan situasi sosial. Dengan meningkatnya kemampuan serta pengalamannya dalam situasi sosial, sifat pemalu ini akan berangsur hilang, tapi tidak jarang berlangsung sekian lama. Sekitar 1 dari 5 anak bahkan tidak akan kehilangan sifat ini hingga dewasa. Yang bisa dilakukan adalah beradaptasi.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Fanny Dwita Sari -
Tugas perkembangan anak usia dini melibatkan beberapa aspek penting:

1. **Perkembangan Fisik**: Anak-anak usia dini mengalami pertumbuhan fisik yang cepat. Tugas mereka termasuk mengembangkan keterampilan motorik seperti berjalan, berlari, dan mengendalikan gerakan tubuh.

2. **Perkembangan Kognitif**: Mereka mulai mengembangkan kemampuan berpikir, memproses informasi, dan belajar. Ini melibatkan pengenalan bentuk, warna, angka, dan memahami dasar-dasar bahasa.

3. **Perkembangan Emosional**: Anak-anak usia dini belajar mengenali dan mengatasi emosi. Mereka mengembangkan hubungan dengan orang dewasa dan teman sebayanya, serta mulai memahami perasaan seperti rasa aman dan cinta.

4. **Perkembangan Sosial**: Interaksi dengan teman sebayanya menjadi lebih penting. Anak-anak belajar berbagi, berkomunikasi, dan bermain bersama. Mereka juga memahami norma sosial dasar.

Permasalahan dalam perkembangan anak usia dini dapat mencakup:

1. **Keterlambatan perkembangan**: Beberapa anak mungkin menghadapi keterlambatan dalam mencapai tonggak perkembangan tertentu dalam satu atau lebih aspek. Ini bisa menjadi perhatian bagi orang tua dan pendidik.

2. **Kurangnya rangsangan**: Lingkungan yang tidak memadai untuk belajar dan eksplorasi dapat menghambat perkembangan anak. Rangsangan kognitif dan emosional yang kurang dapat menyebabkan masalah perkembangan.

3. **Gangguan perkembangan**: Beberapa anak mungkin mengalami gangguan perkembangan seperti autisme atau ADHD. Ini memerlukan perhatian khusus dan intervensi profesional.

Penting bagi orang tua dan pendidik untuk memahami tahap perkembangan anak usia dini dan memberikan lingkungan yang mendukung perkembangan mereka serta segera mengatasi masalah perkembangan jika diperlukan.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Monica Dian Kristiadi -
Nama : Monica Dian Kristiadi
NPM : 2213054035
Kelas : 3A

1. Permasalahan dalam perkembangan anak usia dini
= Permasalahan Perkembangan Bahasa dan Komunikasi Anak

2. Jelaskan yang kalian ketahui tentang hal tersebut.
= Gangguan perkembangan berbahasa adalah ketidakmampuan atau keterbatasan dalam menggunakan simbol linguistik untuk berkomunikasi secara verbal atau keterlambatan kemampuan perkembangan bicara dan bahasa anak sesuai kelompok umur, jenis kelamin, adat istiadat, dan kecerdasannya.
Tiga tahun pertama kehidupan
merupakan periode kritis kehidupan anak. Plastisitas otak maksimal pada beberapa tahun pertama kehidupan dan berlanjut dengan kecepatan yang lebih lambat.
Oleh sebab itu bila gangguan bicara dan bahasa tidak diterapi dengan tepat akan terjadi gangguan kemampuan membaca, kemampuan verbal, perilaku, penyesuaian psikososial dan kemampuan akademis yang buruk.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Seftia Putri Ananda 2213054003 -
nama; seftia putri ananda
npm ; 2213054003

Tugas perkembangan pada usia kanak-kanak dimulai dari usia 2 (dua) sampai dengan 13 ( tiga belas tahun). Usia kanak-kanak dibagi menjadi dua (dua) periode yaitu usia pra sekolah dan usia sekolah. Usia pra sekolah disebut dengan kanak-kanak awal (early childhood), dan usia sekolah disebut dengan kanak-kanak akhir (Late childhood).
1. Usia Kanak-kanak Awal (usia 2-6 tahun)
Pada Usia kanak-kanak awal berbagai macam istilah diberikan pada periode prasekolah ini, yaitu: orang tua sering menyebut periode ini sebagai “problem age” atau “troublesome age”. Dikatakan demikian sebab pada periode ini orang tua sering dihadapkan pada problem tingkah laku, misalnya keras kepala, tidak menurut, negativistis, tempertantrums, mimpi buruk, iri hati, ketakutan yang irationil (tidak masuk akal) pada siang hari dan sebagainya.
2. Usia Kanak-Kanak Akhir (6-13 tahun)
Masa Kanak-kanak Akhir (Late Chilhood), atau masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjuya Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek. Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk menerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk bersekolah.

Permasalahan dalam perkembangan anak usia dini
• Mengompol.
• Sulit makan.
• Tantrum.
• Manja.
• Pemalu.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by nadia edira -
1). Tugas Perkembangan Masa Kanak-kanak Akhir dan Anak Sekolah (6-12 tahun)

Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
Belajar bergaul dengan teman sebaya.
Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-hari.
Mengembangkan kata hati.
Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial.

2). Permasalahan dalam Perkembangan Anak Usia Dini: Selama periode perkembangan anak usia dini, ada beberapa permasalahan yang dapat muncul:
1. Keterlambatan perkembangan: Beberapa anak mungkin mengalami keterlambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangan yang diharapkan. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah kesehatan atau lingkungan yang tidak mendukung.
2. Stres dan trauma: Anak-anak dapat terpengaruh oleh situasi stres atau trauma, seperti perceraian orang tua, kekerasan dalam rumah tangga, atau kematian anggota keluarga.
3. Keterbatasan dalam lingkungan:Faktor lingkungan seperti kurangnya akses ke permainan atau pendidikan awal yang baik dapat mempengaruhi perkembangan anak.
4. Gangguan perkembangan:Beberapa anak mungkin menghadapi gangguan perkembangan seperti autisme atau gangguan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD).
5. Pengaruh media dan teknologi: Paparan yang berlebihan pada media dan teknologi dapat memengaruhi perkembangan sosial dan kognitif anak-anak.
Penting bagi orang tua, pendidik, dan ahli kesehatan anak untuk memahami tugas perkembangan dan mengenali permasalahan yang mungkin muncul. Intervensi dini dan dukungan yang tepat dapat membantu anak-anak melewati periode perkembangan ini dengan sukses.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Ruth Zefanya -
Nama: Ruth Zepaya
NPM:2213054061

1.Tugas Perkembangan Anak Usia Dini
Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Anak-anak Awal (0-6 bulan)

Belajar Berjalan pada usia 9 – 15 bulan.
Belajar makan-makanan padat.
Belajar berbicara.
Belajar buang air besar dan kecil.
Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam.
Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orrang tua, saudara, dan orang lain.
Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk serta pengembangan kata hati.

2.Permasalahan dalam perkembangan anak usia dini
a. Gangguan fungsi panca indra

b. Cacat Tubuh

c. Kegemukan (oesitas)

d. Ganggguan gerak peniruan (stereotipik)

3.  Permasalahan dalam perkembangan Bahasa
Kemampuan perkembangan bahas merupakan aspek penting yang perlu dikuasai anak, tetapi tidak semua anak mampu menguasai kemampuan ini. Selain itu masalah perkembangan Bahasa terkait dengan terbatasanya pembendaharaan kata anak atau adanya gangguan artikulasi seperti sulit mengucap huruf r, sy, l, f z, atau c.
4.  Permasalahan dalam perkembangan sosial
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Nur Habiburrohmah -
Nama : Nur Habiburrohmah
Npm : 2213054021

1.Tugas perkembangan anak usia dini sangat menentukan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Berikut beberapa tugas perkembangan anak usia dini :
-Mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab.
-Belajar berinteraksi dengan teman sebaya.
-Mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar.
-Mengembangkan regulasi emosional.
-Mengembangkan keterampilan bahasa dan komunikasi.
-Mengembangkan keterampilan kognitif.
-Mengembangkan penalaran moral.

2. Beberapa permasalahan dalam perkembangan anak usia dini meliputi:
-Keterlambatan Perkembangan
Beberapa anak mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan fisik, kognitif, atau sosial. Ini bisa disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, atau masalah kesehatan.
-Kesehatan Anak
Kesehatan anak sangat penting. Anak-anak usia dini rentan terhadap penyakit dan cedera, jadi perlu perhatian khusus terhadap perawatan medis dan vaksinasi.
-Gizi Buruk
Kekurangan gizi pada anak-anak usia dini dapat berdampak serius pada perkembangan fisik dan kognitif mereka. Masalah gizi dapat muncul karena faktor sosioekonomi, pola makan yang tidak seimbang, atau akses terhadap makanan yang sehat.
-Stimulasi dan Interaksi
Anak-anak usia dini membutuhkan rangsangan dan interaksi yang sesuai untuk perkembangan yang optimal. Keterbatasan dalam hal stimulasi dan interaksi sosial dapat memengaruhi perkembangan kognitif dan emosional mereka.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Della Citra -
Nama : Della Citra
NPM: 2213054017
1. - Aspek Perkembangan Nilai Agama dan Moral
Aspek perkembangan pertama dan yang paling utama untuk diajarkan kepada anak adalah nilai agama dan moral. Anak perlu mengenal agama dan menjalankan ibadah agar lebih memahami arah hingga tujuan mereka dengan baik sejak dini. Belajar agama dan moral banyak manfaat serta menanamkan sikap-sikap baik pada anak seperti menolong sesama, bersikap jujur, sopan, menghormati orang yang lebih tua, hingga toleransi dengan penganut agama yang berbeda.
- Aspek Perkembangan Fisik-Motorik
Perkembangan fisik dan perilaku keselamatan. Hal ini meliputi tinggi badan, lingkar kepala, dan berat badan yang sesuai dengan ukuran anak seumuran. Anak juga memiliki motorik halus baik yang meliputi kemampuan mereka dalam menggunakan alat untuk ekspresi diri dan juga eksplorasi. Contohnya yaitu menggunakan pensil, bermain dengan boneka dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, anak juga perlu memiliki motorik kasar yang baik. Hal ini meliputi kemampuan tubuh dalam berkoordinasi antar anggota tubuh. Contohnya yaitu menjaga keseimbangan, lincah, dan juga lentur sesuai peraturan. Bunda dapat melatih motorik kasar anak dengan mengajak mereka berolahraga.
- Aspek Perkembangan Kognitif
Salah satu tanda bahwa aspek kognitif anak berkembang ialah dia mampu berpikir logis dengan mengenal perbedaan, klasifikasi, perencanaan, pola, inisiatif, dan sebab akibat. contoh pelajaran lain yang didapatkan anak untuk mengembangkan aspek kognitif
anak dapat menyebutkan, mengenal, dan juga menggunakan lambang-lambang seperti abjad dan angka. Tidak hanya itu, tahap ini juga akan membantu anak untuk menggambarkan ulang banyak hal yang pernah mereka lihat.
- Aspek Perkembangan Bahasa
Anak dapat mengerti berbagai hal yang dimaksud oleh orang tua seperti cerita, aturan, perintah dan juga menghargai bacaan. Tidak sampai di situ, bahasa juga meliputi bagaimana cara Si Kecil berbahasa dengan baik seperti tanya jawab, memahami bentuk dan juga bunyi dari masing-masing huruf juga angka.
- Aspek Perkembangan Sosial-Emosional
Perkembangan emosi anak usia pada usia dini menjadi hal yang perlu diperhatikan karena berperan penting dan terkait erat dengan pengenalan diri anak juga orang sekitar. Aspek ini juga mengajarkan anak arti dari tanggung jawab, hak-hak, hingga aturan bagi mereka dan orang lain.
- Aspek Perkembangan Seni
Aspek terakhir pada perkembangan anak adalah seni. Setiap anak yang terlahir bersifat imajinatif dan memiliki sisi seni mereka sendiri. Anak akan tertarik untuk mengekspresikan diri dan juga mulai mengeksplorasi diri dalam banyak hal dari sisi kesenian. Contohnya yaitu musik, lukisan, kerajinan, drama dan masih banyak lagi yang lainnya.
2. - Kesalahan dalam pengembangan pendidikan agama dan moral pada anak usia dini
Adanya Formalisasi Pendidikan Moral

Penanaman dan pembentukan nilai-nilai moral jika dilihat dari pelaksanaan pendidikan moral di sekolah cenderung dibekukan dalam suatu bentuk mata pelajaran, seperti pendidikan agama, PMP, atau Pancasila.

Lemahnya Unsur Pembiasaan dalam Pendidikan Moral.

Dalam proses pendidikan formal bertujuan untuk menanamkan dan membentuk perkembangan anak tersebut dibutuhkan adanya pembiasan (conditioning) terhadap tahap perilaku moral yang diajarkan.
- Gangguan Perkembangan Fisik Motorik Anak Berupa Keterlambatan Berbicara
Tidak sedikit orang tua yang merasa khawatir ketika anak mereka belum bisa berbicara. Terlebih saat melihat anak orang lain yang umurnya kurang lebih sama tapi malah sudah bisa.
Mengalami Keterlambatan dalam Berjalan
Salah satu gangguan perkembangan motorik anak yang terjadi pada anak bisa dilihat dari keterlambatannya dalam berjalan. Setiap anak mempunyai masa yang berbeda-beda untuk bisa berjalan. Umumnya, anak yang berusia 8 bulan ke atas sudah mulai belajar berjalan.
Gerakan Tidak Seimbang Antar Anggota Tubuh
Gangguan motorik kasar bisa Anda temui jika anak mengalami gerakan tidak seimbang antar anggota tubuhnya. Motorik kasar sendiri merupakan gerakan tubuh dalam menggunakan otot yang dipengaruhi usia, berat badan, dan perkembangan anak.
- permasalahan sosial emosional
Tempertantrum ini adalah permasalahan perkembagan emosi pada anak usia dini. Anak yang memiliki permasalahan pada perkembangan emosinya, jika mereka menginginkan sesuatu yang tidak segera dipenuhi mereka akan mengamuk yang berlebihan seperti memecahkan barang yang ada disekitarnya, berguling-guling dilantai, meninju, menjerit, menangis, menendang serta menghentakkan kaki.
- Jenis Permasalahan Perkembangan Kognitif
Anak dengan Retardasi Mental (Tunagrahita)
Tunagrahita (Mentally Retarded) adalah anak yang memiliki tingkat intelegensi
dibawah normal. Ketunagrahitaan tampak dalam kesulitan “adaptive behavior” atau
penyesuaian perilaku, dimana mereka tidak dapat mencapai kemandirian yang sesuai
dengan standar kemandirian dan tanggung jawab sosial. Anak tunagrahita juga
mengalami masalah dalam keterampilan akademik dan berpartisipasi dengan kelompok
teman seusianya.
- Penyebab gangguan perkembangan bahasa sangat banyak dan luas, semua gangguan mulai dari proses pendengaran, penerusan impuls ke otak, otak, otot atau organ pembuat suara. Adapun beberapa penyebab gangguan atau keterlambatan bicara adalah gangguan pendengaran, kelainan organ bicara, retardasi mental, kelainan genetik atau kromosom, autis, mutism selektif, keterlambatan fungsional, afasia reseptif dan deprivasi lingkungan. Deprivasi lingkungan terdiri dari lingkungan sepi, status ekonomi sosial, tehnik pengajaran salah, sikap orangtua.
- Setiap orang tua tentu harus memahami dan menghindari kesalahan dalam pengembangan aspek seni pada anak. Hal ini bertujuan agar anak lebih bebas berkreasi tanpa adanya batasan yang bisa menghambat kreativitasnya.
kesalahan yang di hindari orang tua untuk perkembangan seni anak;
- Sering memarahi anak
- sering menakut nakuti anak
- sering membatasi pilihan anak
- orang tuas selalu mengikuti anak.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Silfi Fitriyani -
Nama: Silfi Fitriyani
Npm: 2213054025

Perkembangan anak usia dini adalah fase penting dalam kehidupan seorang anak, yang melibatkan pertumbuhan fisik, emosional, sosial, dan kognitif. Perkembangan ini terjadi dari kelahiran hingga sekitar usia 6 tahun.
Sejumlah tugas perkembangan anak usia dini melibatkan hal-hal berikut:
  • Perkembangan Fisik: Anak-anak pada usia ini mengalami pertumbuhan fisik yang pesat. Mereka belajar berjalan, berlari, melompat, dan mengembangkan keterampilan motorik halus seperti menggenggam pensil atau makan dengan sendok.
  • Perkembangan Kognitif: Ini melibatkan pengembangan kemampuan berpikir, memahami konsep-konsep dasar, seperti warna, bentuk, dan angka. Anak-anak mulai mengembangkan kemampuan bahasa, belajar membaca, dan menulis.
  • Perkembangan Sosial-Emosional: Anak-anak belajar mengenali emosi mereka sendiri dan orang lain. Mereka mulai memahami bagaimana berinteraksi dengan teman sebaya, belajar berbagi, dan bermain bersama. Ini juga merupakan tahap di mana anak-anak mengembangkan hubungan dekat dengan orang tua atau pengasuh mereka.
  • Perkembangan Moral: Anak-anak mulai memahami perbedaan antara benar dan salah. Mereka memulai pembentukan prinsip-prinsip moral dasar dan norma-norma sosial.
  • Perkembangan Bahasa: Ini adalah tahap di mana anak-anak mengembangkan kemampuan bicara dan bahasa. Mereka belajar kata-kata baru, kalimat, dan bahasa yang lebih kompleks.
  • Kemandirian: Anak-anak mulai mengembangkan kemandirian mereka, termasuk kemampuan untuk mandiri dalam hal-hal seperti makan, berpakaian, dan menggunakan toilet.

Permasalahan dalam perkembangan anak usia dini dapat timbul karena berbagai faktor, termasuk:
  • Keterbatasan sumber daya: Keluarga yang mungkin tidak memiliki akses ke sumber daya yang cukup, seperti pendidikan, perawatan medis, atau gizi yang baik, dapat menghadapi masalah dalam perkembangan anak.
  • Gangguan perkembangan: Beberapa anak mungkin mengalami gangguan perkembangan seperti autisme atau disleksia, yang memerlukan perhatian khusus dan perawatan yang tepat.
  • Kurangnya Stimulasi: Lingkungan yang kurang merangsang kognitif dan emosional dapat menghambat perkembangan anak-anak. Stimulasi dan interaksi yang kurang dapat menghambat perkembangan bahasa, sosial, dan kognitif.
  • Kekerasan atau Ketidakstabilan di Rumah: Anak-anak yang terpapar pada kekerasan, ketidakstabilan, atau konflik di rumah mereka mungkin mengalami gangguan perkembangan sosial dan emosional.
  • Keterbatasan Perhatian dan Perawatan: Orang tua yang tidak dapat memberikan perhatian dan perawatan yang memadai kepada anak-anak mereka dapat menyebabkan perkembangan yang terganggu.
Mengatasi permasalahan dalam perkembangan anak usia dini memerlukan pendekatan yang holistik, yang mencakup peran orang tua, pendidik, dan masyarakat dalam menyediakan lingkungan yang mendukung untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. 
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Riska Miliasari 2213054031 -
Nama : Riska Miliasari
Npm : 2213054031

1. Perkembangan anak usia dini adalah proses pertumbuhan dan perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional pada anak-anak mulai dari kelahiran hingga sekitar usia 6 tahun. Perkembangan anak usia dini dapat dibagi menjadi beberapa aspek utama:
-Perkembangan Fisik: Pada usia dini, anak-anak mengalami pertumbuhan fisik yang pesat. Mereka belajar mengendalikan gerakan motorik kasar (seperti berjalan dan melompat) serta motorik halus (seperti menggambar dan menulis).
-Perkembangan Kognitif: Anak-anak usia dini mengembangkan kemampuan kognitif, termasuk daya pikir, pemahaman konsep dasar, dan keterampilan bahasa. Mereka mulai mengenal angka, huruf, warna, dan bentuk.
-Perkembangan Sosial dan Emosional: Anak-anak belajar berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa. Mereka mengembangkan keterampilan sosial seperti berbagi, berempati, dan bekerja sama. Emosi mereka mulai berkembang, dan mereka belajar mengelola perasaan seperti kebahagiaan, kesedihan, dan marah.
-Perkembangan Bahasa: Kemampuan berbicara dan memahami bahasa menjadi lebih maju. Anak-anak mulai membangun kosa kata dan kemampuan berkomunikasi.
-Perkembangan Moral: Anak-anak mulai mengembangkan pemahaman tentang nilai, norma, dan etika sosial. Mereka belajar tentang hal-hal seperti kebaikan, keadilan, dan tanggung jawab.

2. Ada beberapa permasalahan umum dalam perkembangan anak usia dini, antara lain:
-Keterlambatan perkembangan: Beberapa anak mungkin mengalami keterlambatan dalam pencapaian milestone perkembangan, seperti berbicara, berjalan, atau berinteraksi sosial.
-Gangguan perkembangan: Anak-anak dapat menghadapi gangguan perkembangan seperti autisme, gangguan perhatian, atau gangguan berbicara yang memerlukan perhatian khusus.
-Kesehatan dan nutrisi: Masalah kesehatan, gizi buruk, atau penyakit kronis dapat memengaruhi perkembangan anak usia dini.
-Gangguan emosional: Anak-anak dapat mengalami kecemasan, depresi, atau gangguan emosional lainnya yang memengaruhi perkembangan mereka.
-Kurangnya stimulasi: Stimulasi kognitif dan sosial yang kurang bisa menghambat perkembangan anak. Ini bisa disebabkan oleh lingkungan keluarga atau pendidikan yang tidak mendukung.
-Gangguan lingkungan: Faktor lingkungan seperti kekerasan dalam rumah tangga, ketidakstabilan keluarga, atau ketidakamanan dapat berdampak negatif pada perkembangan anak.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Uswatun hasanah 2213054051 -
Nama: Uswatun Hasanah
Npm: 2213054051

1. Tugas perkembangan adalah sesuatu tugas yang timbul pada periode tertentu dalam kehidupan seseorang. Adapun menurut Gunarsa, tugas perkembangan ialah tugas yang terdapat pada suatu tahap kehidupan seseorang, yang akan membawa individu kepada kebahagiaan dan keberhasilan dalam tugas-tugas pengembangan berikutnya yaitu apabila tahap kehidupan tersebut dijalani dengan berhasil. Sedangkan kegagalan dalam melaksanakan tugas pengembangan, akan mengakibatkan kehidupan tidak bahagia pada individu dan kesukaran-kesukaran lain dalam hidupnya kelak.
a. Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Anak-anak Awal (0-6 bulan)

Belajar Berjalan pada usia 9 – 15 bulan.
Belajar makan-makanan padat.
Belajar berbicara.
Belajar buang air besar dan kecil.
Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam.
Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orrang tua, saudara, dan orang lain.
Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk serta pengembangan kata hati.
b. Tugas Perkembangan Masa Kanak-kanak Akhir dan Anak Sekolah (6-12 tahun)
Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
Belajar bergaul dengan teman sebaya.
Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
c. Tugas Perkembangan Masa Remaja (12-21 tahun)
Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.
Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita.
Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.
Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.

2. Salah satu permasalahan perkembangan anak usia dini yaitu; Sulit makan Di masa pertumbuhan, tidak jarang anak menghadapi permasalahan ketika Si kecil susah makan. Alasannya beragam, salah satunya adalah selera makan Si Kecil berubah-ubah karena adanya percepatan pertumbuhan serta aktivitas yang beragam.

Kapasitas perut yang kecil dan masalah perhatian juga bisa menjadi faktor. Si Kecil mudah terdistraksi oleh banyak hal di sekitarnya, sehingga rentang perhatian dia saat makan sangat pendek karena adanya gangguan yang dapat mengalihkan perhatiannya.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Rahmawati Ayu Anggraeni -
Nama: Rahmawati Ayu Anggraeni
Npm : 2213054057

1. Perkembangan anak usia dini adalah kemajuan yang dialami anak secara menyeluruh, mulai dari segi fisik hingga sosio-emosional anak. Usia dini adalah masa kritis bagi anak karena di periode inilah otak anak berkembang dengan sangat pesat dan masih bisa berubah sesuai bentukan orangtua hingga faktor lingkungan.
Perkembangan anak merupakan sebuah proses di mana seorang anak berubah dari waktu ke waktu. Hal itu mencakup seluruh periode, mulai dari konsepsi hingga anak tersebut menjadi orang dewasa yang berfungsi penuh.

2. Setiap anak memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda-beda. Untuk memahami bagaimana perkembangan anak , juga perlu dipahami permasalahan-permasalahan apa yang dialami anak selama perkembangannya. Hal ini perlu di lakukan agar kita benar-benar dapat mengetahui setiap perubahan yang terjadi pada diri anak.
Permasalahan yang dihadapi anak dapat dilihat melalui tingkah laku yang ditunjukkan anak maupun keluhan-keluhan yang disampaikan oleh orang-orang sekitar anak. Permasalahan perkembangan yang dihadapi anak sesuai dengan masing-masing aspek perkembangan.
1. Permasalahan dalam perkembangan Fisik-Motorik
Pola perubahan yang cenderung berbeda pada setiap anak menyebabkan pertumbuhan fisik anak-anak tampak berbeda satu sama lain. Pertumbuhan fisik yang dialami anak akan mempengaruhi proses perkembangan motoriknya. Perkembangan motoric berarti perkembangan pengendalian jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot-otot yang terkoordinasi. Sebagian waktu anak dihabiskan dengan bergerak dan kegiatan bergerak ini akan sangat menggunakan otot-otot yang ada pada tubuhnya.
Dalam perkembangan ini mungkin ditemukan beberapa hambatan, seperti: a. Gangguan fungsi panca indra; b. Cacat Tubuh; c. Kegemukan (obesitas); d. Gangguan gerak peniruan (stereotip)
2. Permasalahan dalam perkembangan kognitif
Kemampuan kognitif anak harus dikembangkan secara optimal karena menyangkut kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari anak.
3.  Permasalahan dalam perkembangan Bahasa
Kemampuan perkembangan bahas merupakan aspek penting yang perlu dikuasai anak, tetapi tidak semua anak mampu menguasai kemampuan ini. Selain itu masalah perkembangan Bahasa terkait dengan terbatasnya pembendaharaan kata anak atau adanya gangguan artikulasi seperti sulit mengucap huruf r, sy, l, f z, atau c.
4. Permasalahan dalam perkembangan sosial
Beberapa masalah social yang sering dialami anak adalah ingin menag sendiri, dan tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Qisti Farhani Azizi -
Nama : Qisti Farhani Azizi
Kelas : 3A
NPM : 2213054093

Perkembangan anak usia dini melibatkan berbagai tugas perkembangan yang harus diselesaikan oleh anak pada setiap tahapannya. Tugas perkembangan ini meliputi aspek fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni.
Beberapa tugas perkembangan pada anak usia dini antara lain adalah berkembang menjadi pribadi mandiri, belajar untuk saling memberi, berbagi serta mendapatkan kasih sayang, belajar bergaul bersama anak lain, dan lain-lain.
Namun, selama proses perkembangan, anak usia dini juga dapat mengalami permasalahan seperti gangguan perkembangan motorik kasar, gangguan perkembangan kognitif, gangguan perkembangan bicara dan bahasa, dan lain-lain. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan anak usia dini meliputi faktor internal seperti genetik dan faktor eksternal seperti lingkungan, pola asuh, dan pengalaman belajar.Orang tua dan guru dapat mempengaruhi perkembangan anak dengan memberikan rangsangan yang tepat dan lingkungan yang kondusif.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Caesar Marischa Saputri -
Nama: Caesar Marischa Saputri
Npm: 2213054013

1. Berikut adalah beberapa tugas perkembangan anak usia dini :
a. Pengembangan Motorik:
1). Motorik Kasar: Tugas perkembangan termasuk belajar berjalan, berlari, melompat, dan mengembangkan keterampilan motorik kasar lainnya.
2). Motorik Halus: Anak-anak usia dini belajar mengendalikan gerakan halus seperti menggenggam benda, menggambar, dan menulis.
b. Perkembangan Bahasa dan Komunikasi:
1). Penguasaan Bahasa: Anak-anak belajar untuk mengucapkan kata-kata, memahami bahasa, dan mengembangkan keterampilan berbicara dan mendengarkan.
2). Kemampuan Berkomunikasi: Mereka belajar berbicara tentang perasaan, keinginan, dan pengalaman mereka.

2. Berikut adalah beberapa permasalahan yang dapat terjadi pada anak usia dini dan cara menanganinya:
a. Mengompol: Permasalahan ini biasanya terjadi pada anak yang belum sepenuhnya terlatih untuk mengendalikan kandung kemihnya. Cara menanganinya adalah dengan memberikan pengertian pada anak tentang pentingnya buang air kecil di toilet dan memberikan latihan untuk mengendalikan kandung kemihnya.
b. Sulit makan: Anak usia dini dapat sulit makan karena berbagai faktor seperti selera makan yang berubah-ubah dan masalah perhatian. Cara menanganinya adalah dengan memberikan makanan yang sehat dan bergizi, memberikan variasi makanan, dan menciptakan suasana yang menyenangkan saat makan.
c. Tantrum: Anak usia dini dapat mengalami tantrum karena kesulitan mengungkapkan emosinya. Cara menanganinya adalah dengan memberikan pengertian pada anak tentang cara mengungkapkan emosi yang baik dan memberikan perhatian pada anak saat ia mengalami tantrum.
d. Manja: Anak usia dini dapat menjadi manja karena kebutuhan kasih sayang yang tinggi. Cara menanganinya adalah dengan memberikan kasih sayang yang cukup dan memberikan kesempatan pada anak untuk mandiri.
e. Pemalu: Anak usia dini dapat menjadi pemalu karena kurangnya pengalaman sosial. Cara menanganinya adalah dengan memberikan kesempatan pada anak untuk berinteraksi dengan orang lain dan memberikan dukungan pada anak saat ia mengalami rasa malu.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Nur Adelia Balqis -
Nama : Nur Adelia Balqis
NPM : 2213054041

1. Tugas perkembangan AUD
- Belajar berjalan
Kemampuan aud untuk belajar berjalan menjadi sebuah aktivitas yang sangat diharapkan. Orang tua akan melakukan stimulus untuk anak belajar berjalan seperti melatih menetah, memberikan mainan dorongan kursi dan lainnya.
- Belajar mengendalikan gerakan badan
Belajar bergerak aud harus selalu orang tua awasi dan adanya contoh yang baik untuk anak tiru dengan baik.
- Mempelajari peran yang sudah sesuai dengan jenis kelaminnya
Jenis kelamin akan mempengaruhi jenis dan pola perkembangannya sehingga orang tua dapat mengarahkannya dengan baik.
- Memperoleh stabilitas fisiologis
Fisiologis anak dengan adanya kemampuan yang komplek terhadap kinerja organ dan anggota tubuh anak ini akan membantunya berkembang dengan mudah.
- Belajar menghubungkan diri secara emosional dengan orang tua, kakak adik, dan orang lain
Sosialisas dengan lingkungannya anak akan mengawalinya dengan komunikasi disekitarnya, Peran orang dewasa di lingkungannya sangat baik untuk perkembangannya.
- Belajar membedakan yang benar dan salah
Kemampuan ini belum sampai pada kemampuan memutuskan. Sehingga membedakan benar dan salah dapat anak laksanakan dengan bantuan dari orang tua.

2. Permasalahan dalam perkembangan AUD
- Permasalahan dalam perkembangan Fisik-Motorik
Pola perkembangan yang berbeda-beda menyebabkan pertumbuhan fisik yang berbeda. Pertumbuhan fisik yang dialami anak akan mempengaruhi perkembangan motoriknya. Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian jasmani melalui kegiatan. Sebagian waktu anak dihabiskan dengan bergerak dan sangat mengunakan otot-otot pada tubuhnya. Menurut Rusda Koto dan Sri Maryati (1994) dalam perkembangannya, mungkin ditemukan beberapa hambatan antara lain kegemukan, gangguan fungsi panca indra, cacat tubuh, dan gangguan gerakan peniruan.
- Permasalahan dalam perkembangan sosial Beberapa hal yang sering dialami oleh anak adalah rasa ingin menang sendiri dan sulit menyesuaikan dengan lingkungan baru.
- Permasalahan dalam perkembangan kognitif
Kemampuan ini harus dikembangkan secara optimal karena menyangkut kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari anak.
- Permasalahan dalam perkembangan bahasa
Perkembangan ini sangat penting dikuasai anak tetapi tidak semua mampu menguasainya. Selain itu masalah dengan keterbatasan pembendaharaan kata anak atau adanya gangguan artikulasi seperti sulit mengucap huruf R, S, Y. L. Z atau C.
- Permasalahan dalam perkembangan emosi Emosi anak mudah berubah Rangsangan yang membangkitkan emosi anak adalah keinginan yang tidak terpenuhi dengan cara mengungkapkan ekspresi yang tidak terkendali.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Fitrotun Nissa Tamiya -
Aspek Perkembangan Nilai Agama dan Moral
Aspek perkembangan pertama dan yang paling utama untuk diajarkan kepada anak adalah nilai agama dan moral. Anak perlu mengenal agama dan menjalankan ibadah agar lebih memahami arah hingga tujuan mereka dengan baik sejak dini. Belajar agama dan moral banyak manfaat serta menanamkan sikap-sikap baik pada anak seperti menolong sesama, bersikap jujur, sopan, menghormati orang yang lebih tua, hingga toleransi dengan penganut agama yang berbeda.


Aspek Perkembangan Fisik-Motorik
Perkembangan fisik dan perilaku keselamatan. Hal ini meliputi tinggi badan, lingkar kepala, dan berat badan yang sesuai dengan ukuran anak seumuran.
Anak juga memiliki motorik halus baik yang meliputi kemampuan mereka dalam menggunakan alat untuk ekspresi diri dan juga eksplorasi. Contohnya yaitu menggunakan pensil, bermain dengan boneka dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, anak juga perlu memiliki motorik kasar yang baik. Hal ini meliputi kemampuan tubuh dalam berkoordinasi antar anggota tubuh.Contohnya yaitu menjaga keseimbangan, lincah, dan juga lentur sesuai peraturan. Bunda dapat melatih motorik kasar anak dengan mengajak mereka berolahraga.

Aspek Perkembangan Kognitif
Salah satu tanda bahwa aspek kognitif anak berkembang ialah dia mampu berpikir logis dengan mengenal perbedaan, klasifikasi, perencanaan, pola, inisiatif, dan sebab akibat. Contoh pelajaran lain yang didapatkan anak untuk mengembangkan aspek kognitif anak dapat menyebutkan, mengenal, dan juga menggunakan lambang-lambang seperti abjad dan angka. Tidak hanya itu, tahap ini juga akan membantu anak untuk menggambarkan ulang banyak hal yang pernah mereka lihat.

Aspek Perkembangan Bahasa


Anak dapat mengerti berbagai hal yang dimaksud oleh orang tua seperti cerita, aturan, perintah dan juga menghargai bacaan. Tidak sampai di situ, bahasa juga meliputi bagaimana cara Si Kecil berbahasa dengan baik seperti tanya jawab, memahami bentuk dan juga bunyi dari masing-masing huruf juga angka.

Aspek Perkembangan Sosial-Emosional
Perkembangan emosi anak usia pada usia dini menjadi hal yang perlu diperhatikan karena berperan penting dan terkait erat dengan pengenalan diri anak juga orang sekitar. Aspek ini juga mengajarkan anak arti dari tanggung jawab, hak-hak, hingga aturan bagi mereka dan orang lain.

Aspek Perkembangan Seni
Setiap anak yang terlahir bersifat imajinatif dan memiliki sisi seni mereka sendiri. Anak akan tertarik untuk mengekspresikan diri dan juga mulai mengeksplorasi diri dalam banyak hal dari sisi kesenian. Contohnya yaitu musik, lukisan, kerajinan, drama dan masih banyak lagi yang lainnya.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Resti Purnama -
NAMA : Resti Purnama
NPM : 2213054027
KELAS :3A

-Tugas perkembangan anak usia dini
Tugas perkembangan pada usia kanak-kanak dimulai dari usia 2 (dua) sampai dengan 13 ( tiga belas tahun). Usia kanak-kanak dibagi menjadi dua (dua) periode yaitu usia pra sekolah dan usia sekolah. Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak awal menurut Robert J. Havighurst (1961) (Monks, et al., 1984, syah syah, 1995; Andrissen, 1974; havighurst adalah sebagai berikut: 1. Toilet Training, hakikat tugas yang harus dipelajari anak yaitu buang air kecil dan buang air besar yang bisa diterima secara sosial.toilet training yang berhasil dapat membentuk anak yang berhati-hati, dapatmenguasai dirinya, mendapatkan pandangan jauh kedepan dan dapat berdiri sendiri. Tentang toilet training Havighurst berpendapat: “Toilet training is the first moral training that child received. The stamp of the first moral training that child later character” 2. Belajar membedakan jenis kelamin, serta dapat bekerja sama dengan jenis kelamin lain. Melalui observasi, maka anak akan melihat tingkah laku yang berbeda jenis kelamin satu dengan lain 3. Belajar mencapai stabilitas fisologis, manusia pada waktu lahir sangatlah labil jika dibanding fisik orang dewasa, anak akan cepat sekali merasakan perubahan dari panas ke dingin, oleh karena itu anak harus belajar menjaga keseimbangan terhadap perubahan. 4. Pembentukan konsep-konsep yang sederhana tentang realitas fisik dan sosial 5. Belajar kontak perasaan dengan orang tua, krluarga, dan orang lain, menghubungkan diri sendiri secara emosional 6. Belajar membedakan mana yang baik dan buruk serta mengembangkan kata hati
Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir menurut Robert J. Havighurst adalah sebagai berikut: 1. Memperlajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum 2. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh 3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya 4. Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita yang tepat 5. Mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari 6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan seharihari 7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai 8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan lembaga-lembaga 9. Mencapai kebebasan pribadi

-Permasalahan dalam perkembangan anak usia dini
a. Masalah dalam pertumbuhan fisik Masalah dalam pertumbuhan fisik terkait masalah pemberian gizi pada anak, terdapat masalah kurang gizi (malnutrisi) dan masalah kelebihan gizi (obesitas). (Ratu A.D.S., 2007).
b. Masalah dalam keterampilan motorik halus Masalah keterampilan motorik halus yang terjadi pada anak usia dini adalah terkait dengan kemampuan yang kurang dalam menggambar bentuk bermakna dan belum bisa mewarnai dengan rapi. Usia 4 tahun anak mulai bisa menggambar bentuk yang memiliki makna meskipun belum sempurna. Jika anak usia 4-6 tahun belum bisa menggambar beberapa bentuk yang tergabung dengan baik menjadi suatu bentuk yang lebih bermakna perlu diwaspadai. Orang tua maupun guru perlu meninjau kemampuan anak dalam mempersepsikan apa yang ada di lingkungan sekitarnya.
In reply to Ari Sofia

Re: topik Diskusi

by Rahma Amelia -
Nama: Rahma Amelia
NPM: 2213054043

TUGAS PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
Tugas perkembangan anak usia dini meliputi beberapa aspek, seperti moral dan nilai agama, sosial emosional dan kemandirian, kognitif, dan fisik/motorik. Berikut adalah beberapa tugas perkembangan anak usia dini yang harus dikuasai:
1. Aspek Moral dan Nilai Agama : Anak usia 1 tahun mampu memperhatikan perilaku keagamaan yang diterima melalui inderanya, sedangkan pada usia 2 tahun anak mulai meniru perilaku keagamaan. Pada usia 5 tahun, anak mampu mendengarkan bacaan doa/lagu-lagu keagamaan, meniru gerakan beribadah, mengikuti aturan serta mampu belajar berperilaku baik dan sopan bila diingatkan
2. Aspek Sosial Emosional dan Kemandirian : Anak usia 1 tahun mampu berinteraksi dengan merespon kehadiran orang lain, sedangkan pada usia 2 tahun anak mulai mematuhi aturan, dapat mengendalikan emosinya, menunjukkan rasa percaya diri, dan dapat menjaga diri sendiri. Pada usia 6 tahun, anak mampu melakukan perilaku keagamaan secara berurutan dan mulai belajar membedakan perilaku baik dan buruk
3. Aspek Kognitif : Anak usia 1 tahun mampu menyadari keberadaan benda yang tidak dilihatnya, sedangkan pada usia 2 tahun anak mampu bereksplorasi terhadap benda yang ada di sekitarnya. Pada usia 3 tahun, anak sudah mampu mengenal benda dan memanipulasi objek/benda, sedangkan pada usia 4 tahun anak sudah mampu mengenal konsep sederhana dan dapat mengklasifikasi. Pada usia 5 tahun, anak sudah mampu mengenal angka dan huruf serta dapat mengikuti instruksi yang lebih kompleks
4. Aspek Fisik/Motorik : Anak usia 1 tahun mampu menggerakkan tangan, lengan, kaki, kepala, dan badan, sedangkan pada usia 2 tahun anak mampu menggerakkan anggota tubuhnya (melatih kekuatan otot tangan, otot punggung, dan otot kaki) untuk menjaga keseimbangan. Pada usia 3 tahun, anak mampu melakukan gerakan seluruh anggota tubuhnya secara terkoordinasi, sedangkan pada usia 4 tahun anak mampu melakukan gerakan secara teratur dan terkoordinasi.

PERMASALAHAN DALAM PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
Permasalahan dalam perkembangan anak usia dini dapat mencakup beberapa permasalahan yang sering terjadi pada anak usia dini antara lain:
1. Perkembangan Fisik-Motorik : Pola perubahan yang cenderung berbeda pada setiap anak menyebabkan pertumbuhan fisik anak-anak tampak berbeda satu sama lain. Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian fisik melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot-otot yang terkoordinasi. Beberapa permasalahan yang mungkin terjadi pada perkembangan fisik-motorik anak usia dini antara lain: kesulitan dalam mengendalikan gerakan, kesulitan dalam mengkoordinasikan gerakan, dan kesulitan dalam mengembangkan kemampuan motorik halus seperti menulis
2. Perkembangan Intelektual dan Kognitif : Perkembangan intelektual dan kognitif meliputi kemampuan berpikir, memahami, dan mengingat informasi. Beberapa permasalahan yang mungkin terjadi pada perkembangan intelektual dan kognitif anak usia dini antara lain: kesulitan dalam memahami konsep-konsep abstrak, kesulitan dalam mengingat informasi, dan kesulitan dalam memecahkan masalah
3. Perkembangan Bahasa : Perkembangan bahasa meliputi kemampuan berbicara, memahami, dan menggunakan bahasa. Beberapa permasalahan yang mungkin terjadi pada perkembangan bahasa anak usia dini antara lain: kesulitan dalam berbicara, kesulitan dalam memahami bahasa, dan kesulitan dalam menggunakan bahasa dengan benar
4. Perkembangan Emosi : Perkembangan emosi meliputi kemampuan mengenali, mengungkapkan, dan mengatur emosi. Beberapa permasalahan yang mungkin terjadi pada perkembangan emosi anak usia dini antara lain: kesulitan dalam mengenali emosi, kesulitan dalam mengungkapkan emosi, dan kesulitan dalam mengatur emosi
5. Perkembangan Sosial : Perkembangan sosial meliputi kemampuan berinteraksi dengan orang lain dan memahami norma-norma sosial. Beberapa permasalahan yang mungkin terjadi pada perkembangan sosial anak usia dini antara lain: kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain, kesulitan dalam memahami norma-norma sosial, dan kesulitan dalam memahami perbedaan antara diri sendiri dan orang lain.