Posts made by Trisna Sebening Purnama

NAMA : TRISNA SEBENING PURNAMA

NPM : 2217011126

KELAS : KIMIA D 2022

 

 

TUGAS PANCASILA PERTEMUAN KE-14

(ANALISIS JURNAL)

 

 

Jurnal yang berjudul "Urgensi Penegasan Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan IPTEK" oleh Ika Setyorini (Vol. IV No. 02, November 2018) membahas tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar nilai yang harus diterapkan dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di Indonesia. Penulis menyoroti bagaimana perkembangan IPTEK yang pesat, baik secara global maupun domestik, membutuhkan panduan yang jelas agar teknologi yang dikembangkan tidak hanya berfokus pada kemajuan dan keuntungan semata, tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, moralitas, dan keadilan sosial yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia tidak hanya harus menjadi landasan dalam berbangsa dan bernegara, tetapi juga dalam membimbing arah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengutamakan kemaslahatan umat manusia, berlandaskan nilai-nilai etika, sosial, dan moral yang sesuai dengan budaya Indonesia.

Dalam jurnal ini, Setyorini mengemukakan bahwa Pancasila seharusnya menjadi pedoman yang mengatur penerapan dan penggunaan IPTEK, terutama dalam mengatasi permasalahan yang muncul akibat kemajuan teknologi yang pesat. Tanpa adanya dasar moral yang kuat, perkembangan teknologi dapat berpotensi menimbulkan kerusakan sosial dan lingkungan, serta mengarah pada kesenjangan sosial yang lebih besar. Oleh karena itu, penting untuk menegaskan kembali nilai-nilai Pancasila dalam konteks pengembangan IPTEK, agar teknologi yang dikembangkan dapat digunakan untuk tujuan yang lebih baik, seperti meningkatkan kualitas hidup masyarakat, menciptakan keadilan sosial, dan menjaga keseimbangan alam. Pancasila, dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya seperti keadilan sosial, kemanusiaan yang adil dan beradab, serta persatuan Indonesia, memberikan landasan moral yang diperlukan dalam pengembangan dan penerapan teknologi di Indonesia. Penulis juga menekankan bahwa pengembangan IPTEK yang didasarkan pada Pancasila akan menciptakan kebijakan yang lebih berpihak pada kesejahteraan rakyat dan keberlanjutan.

Jurnal ini juga menggarisbawahi pentingnya pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pengajaran IPTEK di Indonesia. Pendidikan yang berbasis pada Pancasila diharapkan dapat menghasilkan ilmuwan dan teknolog yang tidak hanya memiliki kemampuan teknis, tetapi juga kesadaran etis yang tinggi dalam penerapan teknologi. Setyorini menganjurkan agar para pengambil kebijakan, pendidik, serta praktisi teknologi memiliki pemahaman yang mendalam tentang hubungan antara nilai-nilai Pancasila dan dampak dari kemajuan IPTEK. Dengan demikian, para profesional dalam bidang ini dapat mengembangkan teknologi yang tidak hanya bermanfaat dari sisi ekonomi dan teknologi, tetapi juga mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan. Pancasila memberikan arah dan pedoman untuk menciptakan pengembangan teknologi yang berkelanjutan, inklusif, dan bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat.

 


KIMIA D MKU Pancasila 2024 -> Forum Analisis Video

by Trisna Sebening Purnama -

NAMA : TRISNA SEBENING PURNAMA

NPM : 2217011126

KELAS D KIMIA 2022

TUGAS PANCASILA PERTEMUAN KE-13

ANALISIS VIDEO

 

Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan IPTEK adalah hasil karya manusia yang dirancang untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, penggunaannya dapat membawa dampak positif maupun negatif, tergantung pada tujuan dan cara pemanfaatannya. Di sisi lain, Pancasila berfungsi sebagai pedoman dan rumusan nilai bagi kehidupan berbangsa dan bernegara seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila memiliki peran penting dalam mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

 

Berikut adalah sila-sila Pancasila yang menjadi sistem etika dalam pengembangan IPTEK, antara lain:

1.      Ketuhanan Yang Maha Esa, bahwa IPTEK harus mencerminkan keseimbangan antara rasionalitas dan spiritualitas. 

2.      Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, bahwa IPTEK adalah hasil kebudayaan manusia yang harus dikembangkan dengan menjunjung tinggi moralitas.

3.      Persatuan Indonesia, mengarahkan pengembangan IPTEK untuk memperkuat rasa nasionalisme dan menjaga keutuhan bangsa.

4.      Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, mengajarkan pentingnya pendekatan demokratis dalam pengembangan IPTEK.

5.      Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, bahwa IPTEK harus menciptakan keseimbangan antara kebutuhan individu, masyarakat, dan lingkungan. 

 


NAMA : TRISNA SEBENING PURNAMA

NPM : 2217011126

KELAS D KIMIA 2022

TUGAS PANCASILA PERTEMUAN KE-13

ANALISIS JURNAL

 

 

Jurnal yang ditulis oleh Mursyidah Dwi Hartati dan Ponoharjo, Mohamad Khamim ini mengangkat topik mengenai *Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi*. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh pendidikan Pancasila terhadap sikap dan pandangan mahasiswa terkait perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Di tengah kemajuan teknologi yang pesat, persoalan etika dan moral menjadi semakin relevan, terutama bagi generasi muda yang akan menjadi pemimpin masa depan. Mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila diharapkan dapat membekali mahasiswa dengan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, sehingga mereka mampu menyikapi perubahan dunia secara bijaksana dan bertanggung jawab. Penelitian ini juga menyiratkan pentingnya pendidikan karakter dalam membentuk manusia yang tidak hanya terampil dalam bidang teknologi, tetapi juga memiliki orientasi moral yang jelas.

Untuk mengeksplorasi pengaruh mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain survei. Penelitian ini melibatkan mahasiswa yang terdaftar dalam mata kuliah tersebut di sebuah perguruan tinggi. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang berfokus pada pemahaman mahasiswa mengenai kaitan antara Pancasila dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. Selain itu, kuesioner ini juga mengevaluasi perubahan sikap dan pandangan mahasiswa terhadap IPTEK setelah mengikuti mata kuliah. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan inferensial, yang memungkinkan peneliti untuk mengukur hubungan antara pengajaran Pancasila dengan sikap mahasiswa dalam menyikapi isu-isu teknologi. Metodologi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai dampak dari pendidikan Pancasila terhadap kepribadian mahasiswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila memiliki dampak signifikan terhadap pemahaman dan sikap mahasiswa dalam menyikapi ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagian besar responden mengaku bahwa mata kuliah ini membantu mereka untuk lebih memahami pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi tantangan teknologi, seperti dampak sosial, etika, dan moralitas. Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ini cenderung lebih kritis dan memiliki pandangan yang seimbang terhadap manfaat dan potensi risiko yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi. Penulis menyarankan agar pendidikan Pancasila terus diperkuat dan diperluas penerapannya di berbagai tingkatan pendidikan, mengingat perannya yang sangat penting dalam membentuk karakter mahasiswa yang tidak hanya terampil dalam sains dan teknologi, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Dengan demikian, mata kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila diharapkan dapat menjadi sarana untuk menghasilkan generasi yang cerdas dan beretika dalam menghadapi perkembangan teknologi yang terus berubah.

 


NAMA : TRISNA SEBENING PURNAMA

NPM : 2217011126

KELAS :KIMIA 2022 D

 

TUGAS PANCASILA PERTEMUAN KE 11

ANALISIS VIDEO YOUTUBE

 

 

Pancasila sebagai sistem etika mengatur perilaku masyarakat di Indonesia berdasarkan nilai-nilai luhur dari sila-silanya. Etika Pancasila mengedepankan moralitas, kebaikan, dan keadilan sosial, serta mengajak masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut. Penerapan etika ini diharapkan dapat menciptakan kehidupan yang harmonis dan terintegrasi.

 

Berikut Point Tanggapan saya :

1.       Pancasila sebagai Sistem Etika

Pancasila berfungsi sebagai pedoman moral untuk kehidupan berbangsa dan bernegara yang mencakup nilai-nilai kebaikan, moralitas, dan prinsip-prinsip yang mendukung terciptanya masyarakat yang harmonis

 

2.       Pengertian Etika dan Asal Usulnya

Penekanan bahwa etika merupakan panduan bagi perilaku individu dan kelompok sangat relevan, terutama dalam konteks masyarakat yang majemuk seperti Indonesia.

 

3.       .Pancasila dalam Tatanan Nilai Etika

tentang nilai-nilai setiap sila Pancasila dalam konteks etika sangat menarik. Sila-sila tersebut tidak hanya memiliki makna literal tetapi juga nilai moral yang melandasi sikap seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan.

 

4.        Relevansi Pancasila dengan Aliran Etika

menunjukkan bahwa Pancasila bisa diterapkan dalam berbagai sudut pandang etika, tergantung konteks tindakan atau keputusan yang diambil. Contoh kasus dalam konteks aliran teleologis, di mana kebenaran dinilai dari tujuan akhir.

 

5.       Penerapan Pancasila sebagai Sistem Etika di Kehidupan Nyata

 Pancasila sebagai sistem etika, terutama dalam kehidupan bernegara. Berbagai contoh kasus seperti korupsi, aksi terorisme, pelanggaran HAM, ketidakadilan hukum, serta ketimpangan sosial menunjukkan tantangan yang dihadapi bangsa. Dengan adanya Pancasila sebagai sistem etika

 

Sehingga dapat kita simpulkan bahwa Etika Pancasila mengedepankan moralitas, kebaikan, dan keadilan sosial, serta mengajak masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut. Penerapan etika ini diharapkan dapat menciptakan kehidupan yang harmonis dan terintegrasi.


Nama : Trisna Sebening Purnama

Npm : 2217011126

Kelas : D Kimia 2022


Jurnal yang ditulis oleh Pujiningsih (2017) membahas hubungan antara hukum dan etika dalam konteks politik hukum di Indonesia, dengan Pancasila sebagai acuan utama. Pujiningsih mengemukakan bahwa hukum harus mencerminkan nilai-nilai moral yang terkandung dalam Pancasila, sehingga tidak hanya berfungsi sebagai regulasi, tetapi juga sebagai pedoman etis. Dengan mengintegrasikan etika dalam hukum, diharapkan hukum dapat lebih relevan dan adil dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Penulis menyoroti pentingnya pemahaman mendalam tentang Pancasila untuk menciptakan sistem hukum yang tidak hanya sah, tetapi juga bermakna.

 

Selanjutnya, Pujiningsih mengkritik adanya jurang antara norma hukum dan nilai-nilai etika dalam praktik hukum yang ada saat ini. Ia mencatat bahwa sering kali keputusan hukum yang diambil tidak sejalan dengan harapan masyarakat, menyebabkan ketidakpuasan yang meluas. Kelemahan ini, menurut Pujiningsih, mencerminkan perlunya reformasi dalam sistem hukum, di mana aspek etika harus menjadi bagian integral dari proses pembuatan dan penegakan hukum. Hal ini penting agar keadilan tidak hanya menjadi slogan, tetapi dapat direalisasikan dalam praktik nyata.

 

Akhirnya, Pujiningsih menekankan pentingnya pendidikan hukum yang menyeluruh untuk membentuk profesional hukum yang memiliki kesadaran etis. Pendidikan yang mengintegrasikan aspek etika diharapkan dapat menciptakan generasi penegak hukum yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga memiliki integritas dan moral yang tinggi. Dengan demikian, melalui penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan hukum, para profesional hukum diharapkan dapat berkontribusi pada terciptanya sistem hukum yang adil dan sejahtera bagi masyarakat Indonesia.