Posts made by Nadya Napalka Sitepu

KP AUD 2023 kls A -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by Nadya Napalka Sitepu -
Nama: Nadya Napalka Sitepu
NPM: 2213054063
Kelas: 3A

Untuk menyampaikan dan menerima pesan secara tertulis dengan sistematis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Menentukan pesan utama
Sebelum menulis pesan, tentukan terlebih dahulu pesan utama yang ingin disampaikan. Pesan utama harus jelas dan mudah dipahami agar pesan dapat tersampaikan dengan baik.
2. Menentukan audiens
Ketahui siapa audiens yang akan menerima pesan. Hal ini penting agar pesan dapat disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh audiens.
3. Menyusun pesan secara sistematis
Pesan harus disusun secara sistematis agar mudah dipahami oleh audiens. Pesan harus memiliki struktur yang jelas, seperti pengantar, isi, dan penutup.
4. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami
Pesan harus ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh audiens. Hindari penggunaan bahasa yang sulit dipahami.
5. Memberikan umpan balik
Setelah pesan disampaikan, berikan umpan balik agar audiens dapat memahami pesan dengan lebih baik. Umpan balik juga dapat membantu meningkatkan kualitas pesan yang disampaikan.

Contoh bentuk komunikasi tertulis, yaitu:
- Surat
- Email
- Situs web
- Berita
Nama: Nadya Napalka Sitepu
NPM: 2213054063
Kelas: 3A

1. Cara menyampaikan pesan secara lisan dengan lancar dan baik
• Memahami tujuan dari pembicaraan
• Buat pembicaraan yang ringkas dan efektif
• Hindari interupsi
• Tuangkan perasaan ketika berbicara
• Berbicara dengan volume suara yang sesuai
• Lihat lawan bicara
• Pastikan ekspresimu tetap santai dan tidak tegang
• Perhatikan bahasa tubuh lawan bicara
• Mengajukan pertanyaan
• Menjadikan komunikasi yang hangat dan menyenangkan

2. Cara mendengarkan pesan secara lisan dengan lancar dan baik
1) Mendengar evaluatif adalah kegiatan mendengar sambil melakukan evaluasi terhadap kata-kata yang diucapkan pembicara. Kemudian hasil evaluasi tersebut disampaikan kembali kepada pembicara dalam berbagai bentuk seperti penolakan, persetujuan, dan lain-lain.
2) Mendengar proyektif adalah memproyeksikan diri pendengar ke alam pikiran pembicara merupakan cara mendengar secara proyektif. Pendengar berusaha memahami pandangan pembicara dan memahami setiap arti kata sampai pembicaraan selesai.
• Cara yang dapat dilakukan untuk menjadi pendengar yang aktif dan efektif, yaitu:
1. Mendengar penuh konsentrasi
2. Menangkap pesan-pesan yang penting atau inti pembicaraannya
3. Mencatat hal yang dirasakan penting

KP AUD 2023 kls A -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by Nadya Napalka Sitepu -
Nama: Nadya Napalka Sitepu
NPM: 2213054063
Kelas: 3A

1. Proses komunikasi dapat dijelaskan melalui model-model komunikasi yang dikemukakan para ahli, yaitu:
a. Model Komunikasi Lasswell
Model komunikasi Lasswell sangat populer dengan pernyataannya, yaitu Who says what in which channel to whom with what effect? Dalam konteks pembelajaran, ada tiga hal yang dapat digarisbawahi berdasarkan pernyataan Lasswell.
• Komunikasi terdiri atas:
1) Who: pengirim atau komunikator atau orang yang menyampaikan pesan atau guru.
2) Says what: pesan atau materi pelajaran.
3) On what chanel: media atau alat bantu mengajar.
4) To whom: penerima atau komunikan atau siswa.
5) With what effect: dampak atau hasil komunikasi atau hasil belajar siswa.
• Model komunikasi Lasswell tidak melibatkan umpan balik atau feedback sehingga bersifat komunikasi satu arah dari guru kepada siswa. Gaya komunikasi ini dalam pembelajaran kurang dapat diterima karena akan menyebabkan siswa pasif dan kurang membangkitkan daya kritis siswa. Akibatnya hasil belajar dan pembelajaran kurang maksimal.
• Model komunikasi Lasswell tidak mempertimbangkan gangguan komunikasi. Model ini menggambarkan bahwa proses komunikasi akan selalu berhasil, padahal dalam kenyataannya banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan komunikasi termasuk dalam proses pembelajaran.
b. Model Komunikasi Schramm
• Schramm memperkenalkan gagasan tentang penyandian atau encoding dan penyandian ulang atau decoding. Penyandian adalah proses pengemasan pesan atau maksud oleh pengirim atau komunikator ke dalam susunan simbol-simbol tertentu seperti bahasa, tulisan, gerak tubuh, dan bahasa nonverbal lainnya. Penyandian ulang adalah proses sebaliknya, yaitu menginterpretasikan kode-kode atau simbol-simbol ke dalam makna oleh penerima atau komunikan. Dalam konteks pembelajaran, guru harus mengemas materi pelajaran yang akan disampaikannya ke dalam bentuk simbol-simbol atau kalimat yang dapat dengan mudah diinterpretasi oleh siswa.
• Model Schramm memperhitungkan pengaruh pengalaman yang dimiliki oleh komunikator dan komunikan dalam mendukung keberhasilan komunikasi. Dalam konteks pembelajaran, salah satu aspek komunikasi yang harus dipertimbangkan oleh guru sebagai komunikator dalam mengemas pesan adalah jenjang dan luasnya pengalaman siswa sebagai komunikan dalam konteks materi pelajaran yang akan disampaikan. Kesalahan dalam menyesuaikan pesan dengan latar belakang pengalaman siswa akan berakibat terjadinya salah pengertian atau bahkan kegagalan komunikasi.

KP AUD 2023 kls A -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by Nadya Napalka Sitepu -
Nama: Nadya Napalka Sitepu
NPM: 2213054063
Kelas: 3A

1. Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Pada hakikatnya komunikasi dalam konteks tulisan ini adalah pernyataan antar manusia. Adapun yang dinyatakan berupa pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya. Pernyataan dinamakan pesan, orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator) sedangkan yang menerima pesan disebut komunikan (communicatee). Pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan (the content of the message), kedua lambang (symbol) untuk mengungkapkan isi pesan yang dimaksud. Pikiran atau perasaan dikategorikan sebagai isi pesan (content), sedangkan bahasa dikategorikan sebagai simbol. Komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna terhadap suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan.
2. Beberapa fungsi komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli yang didasarkan pada beberapa aspek dan tujuan dalam berkomunikasi, yaitu:
1) Pembentukan konsep diri
Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita. Semua itu diperoleh lewat informasi yang diberikan oleh orang lain kepada kita. Pandangan orang lain terhadap kita menjadi penting untuk pembentukan diri. Komunikasi yang orang lain lakukan pada kita tidak saja dapat mengenal siapa diri kita, akan tetapi juga dapat mengenal siapa orang lain.
2) Menyatakan eksistensi diri
Apabila ingin dipandang diri kita eksis di masyarakat atau di kelompok kita, kita harus berkomunikasi. Kita harus mengutarakan siapa diri kita kepada orang lain atau kepada rekan-rekan kita. Siswa yang aktif di kelas dapat dipandang sebagai bentuk eksistensi dirinya yang ingin "berbeda" dengan kawan-kawan lain. Dengan berkomunikasi, kita bisa dipandang oleh orang lain keberadaan kita.
3) Melangsungkan kehidupan
Perilaku komunikasi yang pertama dipelajari manusia adalah melalui sentuhan orang tua pada kita sebagai upaya respons atas keinginan bayi melalui tangisannya. Dengan komunikasi, orang tua mengajarkan arti kasih sayang, makna cinta, rasa hormat, dan rasa bangga.
4) Memupuk hubungan
Melalui komunikasi kita dapat memenuhi kebutuhan emosional dan intelektual kita dengan cara memupuk hubungan yang hangat dengan orang-orang di sekitar kita.
5) Mengekspresikan perasaan
Seseorang dapat mengungkapkan perasaaannya melalui pesan-pesan verbal dan nonverbal. Siswa yang sudah lulus ujian mengekspresikan kegembiraan dengan berbagai cara, seperti sujud syukur, meloncat, berteriak, atau menangis terharu.
6) Fungsi instrumental
Komunikasi berfungsi sebagai instrumen (alat) untuk menginformasikan pesan (to inform), mengajarkan ilmu (to educate), menghibur (to entertain), mempengaruhi orang lain (to influence), mengubah sikap, opini, prilaku, dan masyarakat (to change the attitude, the opinion, the behavior, and the society).

Gintings (2008: 120-122) menegaskan ada sejumlah unsur komunikasi berdasarkan definisi dan model komunikasi. Unsur-unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1) Pengirim atau Komunikator
Dalam konteks belajar mengajar guru dan siswa berperan sebagai komunikator sehingga terjadi komunikasi dua arah. Ketika guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, guru berperan sebagai komunikator dan siswa berperan sebagai komunikan. Sebaliknya, ketika siswa bertanya atau menyampaikan jawaban pertanyaan kepada guru, siswa berperan sebagai komunikator dan guru berperan sebagai komunikan. Dilihat dari segi kompetensi, komunikasi, keberhasilan komunikasi di antaranya ditentukan oleh dua faktor, yaitu kemampuan komunikator dalam mengemas pesan yang disampaikannya dan kemampuan komunikan dalam menginterpretasikan pesan yang diterimanya.
2) Penyandian atau encoding
Penyandian atau encoding adalah proses yang dilakukan oleh komunikator untuk mengemas maksud atau pesan yang ada dalam benak dan hatinya menjadi simbol-simbol, suara, tulisan, gerak tubuh, dan bentuk lainnya untuk dapat dikirimkan kepada komunikan. Dalam proses pembelajaran guru harus mengemas materi pembelajaran yang akan disampaikannya kepada siswa ke dalam bentuk tulisan, ucapan, atau gerakan.
3) Pesan atau Message
Pesan atau message adalah maksud atau informasi yang akan disampaikan oleh komunikator melalui simbol-simbol. Pesan dapat berbentuk verbal, yaitu ucapan dan tulisan atau berbentuk nonverbal, yaitu berupa gerak tubuh atau ekspresi wajah.
4) Saluran dan Media
Saluran adalah tempat pesan dalam bentuk simbol-simbol dilewatkan dari komunikator ke komunikan. Bagi manusia saluran komunikasi di antaranya panca indera berupa pendengaran, penglihatan, penciuman, rabaan, dan rasa. Oleh sebab itu, manusia dapat mengirimkan pesan secara tertulis melalui surat, papan tulis, buku dan lain-lain. Pesan dalam bentuk suara dapat disampaikan secara langsung atau melalui pengeras suara, cassete recorder, CD player, radio dan lain-lain.
5) Penyadian Ulang atau Decoding
Penyandian ulang atau decoding adalah proses yang dilakukan oleh komunikan untuk menginterpretasikan simbol-simbol yang diterimanya menjadi makna. Pemahaman penerima terhadap pesan yang diterimanya merupakan hasil komunikasi. Pemahaman siswa tentang penjelasan guru atau sebaliknya interpretasi guru terhadap jawaban siswa adalah proses penyandian ulang atau decoding.
6) Penerima atau Komunikan
Penerima atau komunikan adalah penerima pesan atau individu atau kelompok yang menjadi sasaran komunikasi. Ketika guru memberikan penjelasan kepada siswa, siswa berperan sebagai komunikan. Sebaliknya, ketika siswa menyampaikan jawaban atas pertanyaan atau usulan kepada guru, gurulah yang berperan sebagai komunikan.
7) Umpan Balik atau Feedback
Umpan Balik atau Feedback adalah informasi yang kembali dari komunikan ke komunikator sebagai respon terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. Dari umpan balik ini komunikator dapat mengetahui pemahaman dan reaksi komunikan terhadap pesan yang dikirimnya. Dengan adanya umpan balik ini akan terbentuk arus komunikasi dua arah.

BK kls 3A 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by Nadya Napalka Sitepu -
Nama: Nadya Napalka Sitepu
NPM: 2213054063
Kelas: 3A

1. Pengertian
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan
dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku sedangkan konseling adalah proses pemberian bantuan antara konselor dan konseli (klien) secara face to face dalam upaya mencari berbagai solusi pemecahan masalah yang dialamai konseli dalam suasana:
• saling interaksi,
• komunikasi,
• saling menghargai,
• berdasarkan norma-norma.
Jadi, bimbingan dan konseling adalah proses interaksi antara konselor dan konseli baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu konseli agar dapat mengembangkan potensi dirinya ataupun memecahkan permasalahan yang dialaminya. Bimbingan dan konseling juga di definisikan sebagai upaya sistematis, objektif, logis dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor untuk memfasilitasi perkembangan konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.
2. Tujuan
Menurut Syaodih, Agustin, Nurihsan (2011) menyatakan bahwa "layanan BK pada AUD sangatlah penting diadakan di lembaga pendidikan seperti PAUD/TK bertujuan agar anak dapat tumbuh kembang secara baik dan mampu mengatasi masalah yang dihadapinya".
3. Fungsi
1) Fungsi pemahaman, meliputi pemahaman diri
anak oleh guru dan orang tua, hambatan yang dihadapi anak, lingkungan anak, lingkungan luar rumah, dan cara penyesuaian diri.
2) Fungsi pencegahan, yaitu usaha bimbingan yang
menghasilkan tercegahnya anak dari berbagai permasalahan yang dapat mengganggu, menghambat, atau menimbulkan kesulitan dalam proses perkembangan.
3) Fungsi perbaikan, diarahkan pada terselesaikannya berbagai hambatan atau kesulitan yang dihadapi anak didik.
4) Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, merupakan usaha bimbingan yang menghasilkan tepeliharanya dan berkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif anak didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
4. Prinsip
• Bimbingan merupakan bagian penting dari proses
pendidikan.
• Bimbingan diberikan kepada seluruh anak dan bukan hanya untuk anak yang menghadapi masalah.
• Bimbingan harus berpusat pada anak yang dibimbing.
• Bimbingan merupakan proses yang menyatu dalam semua kegiatan pendidikan.
• Kegiatan bimbingan mencakup seluruh kemampuan perkembangan anak yang meliputi kemampuan fisik, motorik, kecerdasan sosial maupun emosional.
• Bimbingan harus dimulai dengan mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan anak.
• Bimbingan harus fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan anak.
• Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan hendaknya orang tua diikutsertakan, agar mengerti bimbingan untuk anaknya saat dirumah.
• Dalam menyampaikan permasalahan anak pada orang tua hendaknya menciptakan situasi yang aman dan menyenangkan.
• Bimbingan dilakukan seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki guru sebagai pelaksana bimbingan.
• Bimbingan harus diberikan secara berkelanjutan.
5. Ruang lingkup
1) Bidang Bimbingan Pribadi Sosial
Membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan.
2. Bidang Bimbingan Belajar
Membantu siswa mengembangkan diri, sikap dan
kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkannya melanjutkan pendidikan yang lebih
tinggi.
3. Bidang Bimbingan Karier
Membantu siswa merencanakan dan mengembangkan masa depan karier.