Nama : Indah Rahma Alfiah
NPM : 2413031015
Jurnal di atas membahas perdebatan antara penggunaan biaya historis dan nilai wajar dalam pengukuran aset dan liabilitas dalam akuntansi keuangan, baik pada saat pengakuan awal maupun pada tanggal laporan posisi keuangan. Penulis menjelaskan bahwa IFRS semakin mendorong penggunaan nilai wajar karena dianggap lebih relevan dan mencerminkan kondisi ekonomi saat ini, khususnya untuk instrumen keuangan dan aset tertentu.
Namun, jurnal ini juga menekankan bahwa penggunaan nilai wajar memiliki risiko reliabilitas, terutama untuk aset non-keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, karena penilaian sering bergantung pada estimasi dan asumsi subjektif. Dalam kondisi krisis keuangan, nilai wajar bahkan dapat memperbesar volatilitas laporan keuangan dan menimbulkan pengakuan keuntungan yang belum direalisasi.
Kesimpulannya, penulis menyatakan bahwa tidak ada satu metode pengukuran yang sepenuhnya sempurna. Pendekatan kombinasi antara nilai wajar dan pengukuran berbasis entitas (entity-specific measurement) dinilai lebih tepat, di mana nilai wajar lebih sesuai untuk instrumen keuangan, sedangkan biaya historis atau pengukuran berbasis entitas masih relevan untuk aset non-keuangan guna menjaga keandalan dan stabilitas informasi akuntansi.
NPM : 2413031015
Jurnal di atas membahas perdebatan antara penggunaan biaya historis dan nilai wajar dalam pengukuran aset dan liabilitas dalam akuntansi keuangan, baik pada saat pengakuan awal maupun pada tanggal laporan posisi keuangan. Penulis menjelaskan bahwa IFRS semakin mendorong penggunaan nilai wajar karena dianggap lebih relevan dan mencerminkan kondisi ekonomi saat ini, khususnya untuk instrumen keuangan dan aset tertentu.
Namun, jurnal ini juga menekankan bahwa penggunaan nilai wajar memiliki risiko reliabilitas, terutama untuk aset non-keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, karena penilaian sering bergantung pada estimasi dan asumsi subjektif. Dalam kondisi krisis keuangan, nilai wajar bahkan dapat memperbesar volatilitas laporan keuangan dan menimbulkan pengakuan keuntungan yang belum direalisasi.
Kesimpulannya, penulis menyatakan bahwa tidak ada satu metode pengukuran yang sepenuhnya sempurna. Pendekatan kombinasi antara nilai wajar dan pengukuran berbasis entitas (entity-specific measurement) dinilai lebih tepat, di mana nilai wajar lebih sesuai untuk instrumen keuangan, sedangkan biaya historis atau pengukuran berbasis entitas masih relevan untuk aset non-keuangan guna menjaga keandalan dan stabilitas informasi akuntansi.