Nama : Eris Ana Dita
Npm : 2413031017
Video :
Video Edspira menjelaskan bahwa earnings management adalah praktik memanipulasi laba dengan mengatur waktu transaksi agar laba tercatat terlihat lebih baik sesuai tujuan manajemen. Contohnya, perusahaan memiliki tanah yang dibeli seharga $1.000 dengan nilai pasar saat ini $1.700, namun belum terjual sehingga keuntungan $700 belum terealisasi dan tidak dicatat dalam laporan laba rugi. Jika di tahun berjalan laba perusahaan turun, manajemen dapat memilih menjual tanah tersebut agar keuntungan $700 ini direalisasikan dan menaikkan laba tahun tersebut. Praktik ini legal dan tidak dianggap fraud karena tanah memang dijual, tetapi penjualan dilakukan semata untuk menaikkan laba tahun saat itu, bukan karena alasan ekonomi yang mendesak. Ada juga praktik manajemen laba yang menurunkan laba (earnings smoothing) dengan menyimpan cadangan laba untuk dipakai saat kondisi perusahaan buruk, menciptakan citra laba yang lebih stabil.
Artikel :
Artikel menjelaskan dua perspektif utama earnings management. Pertama, perspektif oportunistik, di mana manajer menggunakan praktik ini untuk memaksimalkan keuntungan pribadi seperti bonus atau memenuhi persyaratan hutang melalui manipulasi laba yang dapat menyesatkan pemangku kepentingan. Kedua, perspektif sinyal, yang menganggap earnings management sebagai cara manajer memberikan sinyal positif tentang prospek perusahaan kepada investor, sehingga mempengaruhi harga saham dan ekspektasi pasar. Studi menunjukkan mayoritas penelitian earnings management masih dari perspektif oportunistik, dengan pendekatan kuantitatif lebih dominan terutama menggunakan model akrual. Secara metodologis, earnings management dapat dilakukan melalui dua pendekatan utama: manajemen laba akrual dan manajemen laba riil. Manajemen laba riil lebih sulit terdeteksi dan melibatkan perubahan aktivitas operasional untuk mencapai target laba tertentu.
Opini saya, earnings management adalah praktik yang kompleks dan memiliki dua sisi. Dari sisi negatif, praktik ini dapat mengurangi transparansi dan menyesatkan pengguna laporan keuangan, yang berpotensi merugikan investor dan kreditor. Namun, dari sisi positif, jika dilaksanakan dalam batas tertentu, earnings management bisa menjadi alat komunikasi yang berguna untuk memperhalus ketidakpastian laba dan membantu investor membuat keputusan yang lebih baik. Oleh karena itu, penting adanya regulasi dan pengawasan yang ketat agar earnings management tidak berkembang menjadi manipulasi yang merugikan semua pihak.
Npm : 2413031017
Video :
Video Edspira menjelaskan bahwa earnings management adalah praktik memanipulasi laba dengan mengatur waktu transaksi agar laba tercatat terlihat lebih baik sesuai tujuan manajemen. Contohnya, perusahaan memiliki tanah yang dibeli seharga $1.000 dengan nilai pasar saat ini $1.700, namun belum terjual sehingga keuntungan $700 belum terealisasi dan tidak dicatat dalam laporan laba rugi. Jika di tahun berjalan laba perusahaan turun, manajemen dapat memilih menjual tanah tersebut agar keuntungan $700 ini direalisasikan dan menaikkan laba tahun tersebut. Praktik ini legal dan tidak dianggap fraud karena tanah memang dijual, tetapi penjualan dilakukan semata untuk menaikkan laba tahun saat itu, bukan karena alasan ekonomi yang mendesak. Ada juga praktik manajemen laba yang menurunkan laba (earnings smoothing) dengan menyimpan cadangan laba untuk dipakai saat kondisi perusahaan buruk, menciptakan citra laba yang lebih stabil.
Artikel :
Artikel menjelaskan dua perspektif utama earnings management. Pertama, perspektif oportunistik, di mana manajer menggunakan praktik ini untuk memaksimalkan keuntungan pribadi seperti bonus atau memenuhi persyaratan hutang melalui manipulasi laba yang dapat menyesatkan pemangku kepentingan. Kedua, perspektif sinyal, yang menganggap earnings management sebagai cara manajer memberikan sinyal positif tentang prospek perusahaan kepada investor, sehingga mempengaruhi harga saham dan ekspektasi pasar. Studi menunjukkan mayoritas penelitian earnings management masih dari perspektif oportunistik, dengan pendekatan kuantitatif lebih dominan terutama menggunakan model akrual. Secara metodologis, earnings management dapat dilakukan melalui dua pendekatan utama: manajemen laba akrual dan manajemen laba riil. Manajemen laba riil lebih sulit terdeteksi dan melibatkan perubahan aktivitas operasional untuk mencapai target laba tertentu.
Opini saya, earnings management adalah praktik yang kompleks dan memiliki dua sisi. Dari sisi negatif, praktik ini dapat mengurangi transparansi dan menyesatkan pengguna laporan keuangan, yang berpotensi merugikan investor dan kreditor. Namun, dari sisi positif, jika dilaksanakan dalam batas tertentu, earnings management bisa menjadi alat komunikasi yang berguna untuk memperhalus ketidakpastian laba dan membantu investor membuat keputusan yang lebih baik. Oleh karena itu, penting adanya regulasi dan pengawasan yang ketat agar earnings management tidak berkembang menjadi manipulasi yang merugikan semua pihak.