NAMA: Clarisya Bunga Kristi
NPM: 2416041063
KELAS: Reguler B
PRODI: FISIP (Ilmu Administrasi Negara)
1. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
= Dari hasil analisis saya, artikel ini menggambarkan kondisi HAM di Indonesia yang masih buruk, dengan banyak pelanggaran HAM masa lalu yang belum diselesaikan. Ada juga pembatasan kebebasan sipil dan diskriminasi, khususnya di Papua. Meski demikian, hal positif yang dapat saya dapatkan adalah adanya beberapa langkah reformasi yang sudah dilakukan, seperti ratifikasi perjanjian HAM internasional. Saya juga melihat harapan dalam gerakan masyarakat sipil dan mahasiswa yang kembali aktif mengawasi pemerintah. Selain itu, ada usaha meratifikasi konvensi internasional meski belum optimal.
2. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?
= Dari apa yang saya ketahui, demokrasi kita seharusnya mencerminkan nilai gotong royong, musyawarah, dan saling menghormati. Namun, praktiknya sering tidak sesuai, karena masih ada dominasi kekuasaan yang kurang mendengarkan suara rakyat. Lalu untuk prinsip demokrasi yang berke-Tuhanan, prinsip ini sangat baik karena mencerminkan nilai spiritual dan moral bangsa. Namun, penerapan prinsip ini sering kali disalahgunakan untuk membenarkan kebijakan yang justru melanggar HAM.
3. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
= Secara formal, demokrasi Indonesia sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945. Tapi dalam praktiknya, masih banyak pelanggaran HAM dan kurangnya keterbukaan.
4. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
= Parlemen adalah wakil rakyat yang tugas utamanya menyampaikan dan memperjuangkan kepentingan masyarakat. Ketika mereka malah memprioritaskan agenda politik pribadi atau kelompok, mereka mengkhianati amanah rakyat. Dalam situasi seperti ini, saya mendukung adanya pengawasan publik yang lebih ketat, seperti melalui media, lembaga masyarakat sipil, dan aksi demonstrasi damai. Rakyat juga perlu diberi akses lebih mudah untuk memberikan masukan dan kritik kepada parlemen, misalnya melalui forum online atau audiensi. Hanya dengan keterbukaan dan akuntabilitas, parlemen bisa benar-benar menjadi representasi rakyat.
5. Bagaimanakah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
= Ketika kekuasaan kharismatik digunakan untuk memanipulasi emosi rakyat, ini menjadi bahaya besar dalam demokrasi. Pemimpin yang kharismatik sering memiliki pengaruh besar sehingga bisa memobilisasi rakyat untuk kepentingan yang tidak transparan. Contohnya, jika mereka menggunakan isu agama atau tradisi untuk membenarkan pelanggaran HAM, ini jelas bertentangan dengan prinsip demokrasi. Demokrasi yang sehat harus mampu mengendalikan pemimpin seperti ini melalui peraturan hukum yang ketat, memastikan bahwa kekuasaan mereka tidak melanggar hak-hak dasar rakyat.