གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Suci Tri Wahyuni 2313031012

MPPE A2025 -> CASE STUDY

Suci Tri Wahyuni 2313031012 གིས-
Nama: Suci Tri Wahyuni
Npm: 2313031012
Kelas: A

1. Identifikasi Populasi dan Sampel

Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri di Provinsi Jawa Barat yang menjalani pembelajaran matematika dengan metode hybrid.
Alasannya: karena tujuan penelitian adalah mengukur efektivitas pembelajaran hybrid terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas XI di seluruh SMA negeri Jawa Barat, sehingga populasi mencakup semua sekolah dan siswa dengan karakteristik tersebut.

Sampel
Sampel adalah sekelompok SMA Negeri (dan siswa kelas XI di dalamnya) yang dipilih mewakili populasi keseluruhan untuk dijadikan subjek penelitian.
Alasannya: jumlah sekolah sangat besar (600 sekolah) dan tersebar di 27 wilayah sehingga tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi.

2. Teknik Sampling yang Paling Tepat & Penerapannya

Teknik sampling yang paling tepat untuk kasus ini adalah Stratified Cluster Random Sampling (penggabungan 2 teknik agar sampel representatif).

Alasan pemilihan teknik :
• Kondisi sosial-ekonomi, infrastruktur digital, dan kualitas sekolah berbeda antar wilayah → perlu pembagian strata (lapisan) agar semua kategori wilayah terwakili.
• Penelitian mencakup sekolah, bukan individu siswa → cocok menggunakan cluster karena sekolah dapat dijadikan satuan kelompok.
• Agar hasil penelitian generalizable ke seluruh SMA Negeri di Jawa Barat, bukan hanya wilayah tertentu.

Cara menerapkan dalam konteks penelitian :

1. Stratifikasi wilayah / kategori sekolah Dibagi berdasarkan kriteria representatif, misalnya:
• Wilayah kota besar
• Wilayah kota sedang
• Wilayah kabupaten/pedesaan
• Kondisi sekolah berdasarkan infrastruktur digital

2. Menentukan jumlah sekolah yang akan dijadikan sampel dari tiap strata Misalnya dari total 600 sekolah dibagi proporsional:
• Kota besar → 20% sekolah
• Kota sedang → 35% sekolah
• Kabupaten/pedesaan → 45% sekolah

3. Cluster random sampling per strata
• Pilih sekolah secara acak dalam setiap strata.
• Ambil semua siswa kelas XI atau melalui random siswa dalam sekolah yang terpilih.

Dengan cara ini, setiap wilayah dan karakteristik sekolah terwakili, sehingga sampel benar-benar mencerminkan populasi sebenarnya.

3. Kelemahan Jika Sampel Hanya di Kota Besar (Bandung & Bekasi)

Jika peneliti hanya mengambil sampel di kota besar, maka hasil penelitian berpotensi bias dan kurang valid secara eksternal. Potensi kelemahannya:

Tidak representatif : Sekolah di kota besar memiliki fasilitas digital lebih baik, sehingga tidak mencerminkan sekolah di kabupaten/pedesaan.

Generalizability rendah : Hasil penelitian hanya relevan untuk sekolah kota, namun digeneralisasi untuk seluruh Jawa Barat → kesalahan kesimpulan.

Overestimasi efektivitas metode hybrid : Sekolah kota mungkin menerapkan hybrid lebih baik, sehingga hasil belajar siswa tampak lebih tinggi dibanding daerah tertinggal.

Bias sampel : Pemilihan sampel berdasarkan kemudahan (convenience sampling), bukan representasi populasi.

Dampak utama: kesimpulan penelitian bisa salah, karena data tidak mencerminkan kondisi seluruh provinsi.

MPPE A2025 -> ACTIVITY: RESUME

Suci Tri Wahyuni 2313031012 གིས-
Nama: Suci Tri Wahyuni
Npm: 2313031012
Kelas: A

BAB 5 — Menentukan Teknik Sampling, Desain Penelitian, dan Instrumen Penelitian

Bab ini menjelaskan tiga keputusan metodologis paling penting sebelum penelitian dilakukan, yaitu menentukan teknik sampling, menentukan desain penelitian, dan menentukan instrumen penelitian. Ketiganya menentukan keberhasilan dan validitas hasil penelitian.

1. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan disimpulkan.

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik sama dan dipilih untuk mewakili populasi. Sampel dipakai karena populasi terlalu besar untuk diteliti seluruhnya.

Teknik Sampling Teknik sampling adalah cara peneliti memilih anggota sampel secara tepat. Teknik sampling terbagi menjadi dua kelompok:
• Probability Sampling (peluang sama): Simple random, Proportionate stratified random, Disproportionate stratified random, Cluster/Area sampling
• Non-Probability Sampling (peluang tidak sama) : Sistematis, Kuota, aksidental, Purposive, Sampel jenuh, Snowball sampling.

2. Menentukan Desain Penelitian
Desain penelitian adalah strategi atau rencana yang menjadi pedoman dalam pengumpulan data sampai analisis data. Tanpa desain penelitian yang tepat, peneliti bekerja tanpa arah.

Fungsi desain penelitian:
• Menentukan jenis data yang dikumpulkan
• Menentukan sumber data
• Menentukan metode pengumpulan data
• Menentukan langkah analisis

Menurut isi buku, unsur pokok desain penelitian meliputi:
1. Judul penelitian
2. Latar belakang masalah
3. Tujuan dan hipotesis
4. Kerangka dasar penelitian
5. Penarikan sampel

Desain penelitian sangat penting terutama dalam penelitian kuantitatif, karena menjadi “peta jalan” agar proses penelitian berjalan tepat sesuai tujuan.

3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data dan mengukur variabel penelitian. Instrumen dapat berbentuk tes maupun non-tes.

Syarat instrumen yang baik:
1. Validitas → mengukur apa yang seharusnya diukur
2. Reliabilitas → memberi hasil stabil bila diukur ulang
3. Praktikabilitas (kepraktisan) → ekonomis, mudah digunakan, jelas cara penafsiran hasilnya

Instrumen harus dipilih sesuai jenis data yang ingin diperoleh dan kemudahan penggunaannya.

Kesimpulan Bab 5
Komponen dan Peran dalam penelitian

• Teknik Sampling : Menentukan siapa yang menjadi responden dan bagaimana memilihnya agar mewakili populasi
• Desain Penelitian : Menjadi pedoman lengkap mulai dari pengumpulan hingga analisis data
• Instrumen Penelitian : Alat ukur untuk memperoleh data yang valid, reliabel, dan praktis

Ketiga komponen ini tidak boleh dipilih sembarangan. Kesalahan dalam salah satunya dapat menyebabkan hasil penelitian lemah, bias, dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.

MPPE A2025 -> ACTIVITY: RESUME

Suci Tri Wahyuni 2313031012 གིས-
Nama: Suci Tri Wahyuni
Npm: 2313031012
Kelas: A

BAB 3 — Kerangka Teoritis, Kerangka Pikir, dan Hipotesis

Bab 3 menjelaskan tiga komponen konseptual penting dalam penelitian: kerangka teoritis (teori), kerangka pikir, dan hipotesis, serta hubungan di antara ketiganya.

1. Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis adalah konsep atau landasan teori yang digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian. Konseptual ini berasal dari teori, konsep, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan untuk membangun dasar penelitian.

Isi kerangka teoritis:
• Konsep dan definisi teori
• Hubungan antar konsep (proporsi)
• Penjelasan sebab-akibat dari fenomena yang diteliti

Fungsi kerangka teoritis:
1. Memperjelas ruang lingkup variabel penelitian
2. Memprediksi fakta sehingga membantu merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian
3. Mengontrol dan membahas hasil penelitian untuk menarik saran

2. Kerangka Pikir
Kerangka pikir adalah alur logis hubungan antar variabel dalam bentuk sintesis yang menggambarkan bagaimana teori digunakan untuk menjelaskan fokus penelitian.

Biasanya dituangkan dalam:
• Penjelasan naratif
• Diagram alur / bagan hubungan antar variabel

Kerangka pikir menggambarkan aliran berpikir peneliti dari teori → masalah → variabel → kemungkinan jawaban atau dugaan penelitian.

3. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang dirumuskan berdasarkan kerangka teoritis dan kerangka pikir, dan akan dibuktikan melalui penelitian.

Hipotesis memuat:
• Hubungan antar variabel
• Prediksi arah hubungan (positif / negatif / tidak berpengaruh)
• Diuji menggunakan data penelitian

Hipotesis hanya ada dalam penelitian kuantitatif, sedangkan dalam penelitian kualitatif tidak ada hipotesis tetap dan kesimpulan berkembang selama penelitian.

Hubungan antara Kerangka Teori – Kerangka Pikir – Hipotesis

• Kerangka Teoritis berfungsi Memberi landasan teori. Hubungannya Teori → digunakan untuk membangun kerangka pikir
• Kerangka Pikir berfungsi Alur logis antar variabel. Hubungannya Kerangka pikir → menghasilkan dugaan sementara
Hipotesis berfungsi Dugaan hubungan antar variabel. Hubungannya Hipotesis → diuji melalui penelitian.

Dengan kata lain:
Teori → Kerangka Pikir → Hipotesis

Ketiganya adalah pondasi ilmiah untuk penelitian yang sistematis.

Kesimpulan Bab 3

Bab ini menegaskan bahwa:
• Kerangka teoritis memberikan landasan konseptual
• Kerangka pikir memberikan alur logis penelitian
• Hipotesis memberikan dugaan yang perlu diuji

Tanpa Bab 3 yang kuat, penelitian akan lemah secara ilmiah karena tidak memiliki dasar teori, arah berpikir, dan fokus pengujian yang jelas.

MPPE A2025 -> ACTIVITY: RESUME

Suci Tri Wahyuni 2313031012 གིས-
Nama: Suci Tri Wahyuni
Npm: 2313031012
Kelas: A

BAB 2 — Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian

Bab 2 membahas tiga unsur awal yang paling penting dalam penyusunan penelitian, yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Ketiga komponen ini saling berkaitan dan menjadi fondasi arah penelitian.

1. Perumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah adalah inti dasar penelitian yang menjadi penentu apa yang akan dibahas dan dicari jawabannya melalui penelitian.
Rumusan masalah disusun melalui:
• Mengamati fenomena atau keresahan tertentu
•Mendefinisikannya sebagai masalah yang layak diteliti
• Merumuskan pertanyaan penelitian yang akan dijawab di bagian hasil penelitian

Untuk menyusun latar belakang masalah dapat dilakukan dengan dua pendekatan:
1. Dari teori ke empiris
2. Dari empiris ke teori

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam merumuskan latar belakang masalah:
• Situasi dan kondisi masalah
• Alasan mengapa masalah penting diteliti
• Apa yang sudah dan belum diketahui dari masalah
• Pertimbangan teoritis dan praktis
• Menghindari duplikasi penelitian

2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah jawaban dari rumusan masalah. Jika rumusan masalah berbentuk pertanyaan, maka tujuan penelitian berbentuk pernyataan yang menjelaskan apa yang ingin dicapai peneliti.

Contoh:
Rumusan Masalah: Apakah motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa?
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa.

Untuk penelitian sederhana, tujuan sering terlihat seperti pengulangan rumusan masalah, hanya berbeda bentuk kalimat. Namun untuk penelitian kompleks, tujuan harus lebih spesifik agar memberikan arah yang jelas bagi pelaksanaan penelitian.

3. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian setelah tujuan terpenuhi.

Manfaat penelitian dapat berupa:
• Manfaat teoritis → kontribusi terhadap ilmu pengetahuan
• Manfaat praktis → membantu menyelesaikan masalah pada objek penelitian

Manfaat penelitian harus ditulis secara objektif dan realistis untuk menunjukkan kontribusi penelitian terhadap pengembangan program dan ilmu pengetahuan serta memperkuat karya ilmiah.

Kesimpulan Bab 2

Komponen dan Peran dalam penelitian

Rumusan Masalah: Menentukan apa yang akan dikaji dan pertanyaan penelitian
Tujuan Penelitian: Menjawab rumusan masalah dalam bentuk pernyataan
Manfaat Penelitian: Menjelaskan kegunaan hasil penelitian secara teoritis dan praktis

Ketiga bagian ini harus selaras: rumusan masalah → menentukan tujuan → menghasilkan manfaat.

MPPE A2025 -> ACTIVITY: RESUME

Suci Tri Wahyuni 2313031012 གིས-
Nama: Suci Tri Wahyuni
Npm: 2313031012
Kelas: A

BAB 1 — Konsep Penelitian Ilmiah dan Langkah-Langkah Serta Prosedur Penelitian

Bab ini menjelaskan pengertian penelitian ilmiah, tujuan penelitian, jenis metode penelitian, langkah-langkah penelitian, serta manfaat dan prosedur penelitian.

1. Pengertian Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah adalah kegiatan meneliti yang dilakukan dengan metode ilmiah, yaitu proses berpikir kritis, rasional, empiris, dan sistematis untuk memecahkan masalah berdasarkan fakta dan data yang dapat diukur.

Penelitian ilmiah dilakukan untuk:
• memperoleh pengetahuan baru,
• menguji teori yang ada,
• memecahkan masalah dalam kehidupan nyata.

Metode ilmiah yang digunakan disebut penelitian ilmiah.

2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian secara umum:
• mencari pemahaman dan kebenaran ilmiah,
• menghasilkan solusi terhadap suatu masalah,
• memberikan manfaat praktis bagi masyarakat atau lembaga,
• mengembangkan ilmu pengetahuan.

3. Jenis-Jenis Metode dalam Penelitian
Penelitian ilmiah dapat dilakukan dengan berbagai metode sesuai masalah yang diteliti, antara lain:
• Metode survei
• Penelitian deskriptif
• Penelitian evaluasi
• Penelitian kualitatif
• Penelitian eksperimen
• Studi kasus

Pemilihan metode tergantung tujuan penelitian dan bentuk masalah yang diteliti.

4. Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah memiliki proses yang sistematis agar hasil yang diperoleh akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Secara umum langkah penelitian meliputi:
1. Menemukan dan merumuskan masalah
2. Mengkaji teori atau kajian pustaka
3. Menyusun tujuan dan manfaat penelitian
4. Membuat hipotesis (jika diperlukan)
5. Menentukan desain penelitian
6. Menentukan populasi, sampel, dan teknik sampling
7. Menentukan instrumen penelitian
8. Mengumpulkan data
9. Menganalisis data
10. Menarik kesimpulan dan menulis laporan

Penelitian harus dilakukan secara sabar, teliti, dan tidak tergesa-gesa karena hasil penelitian harus dapat dibuktikan dan diuji ulang.

5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat berupa:

• Manfaat teoritis: memperkaya khazanah ilmu pengetahuan
• Manfaat praktis: membantu menyelesaikan masalah nyata di lapangan (misalnya di sekolah, pemerintah, lembaga, masyarakat)

Manfaat penelitian membantu memperkuat alasan pentingnya kegiatan penelitian dilakukan.

Kesimpulan Bab 1

Bab 1 menekankan bahwa penelitian ilmiah adalah kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan menggunakan metode ilmiah yang sistematis, rasional, dan empiris. Penelitian harus mengikuti langkah-langkah yang runtut agar hasilnya valid, akurat, objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan.