Silakan diresume Bab 2 dari buku Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus yang SUDAH TERSEDIA DI PERTEMUAN 1 di atas.
ACTIVITY: RESUME
Nama : Annisa Luthfiyyah
NPM : 2313031010
Bab 2: Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian
A. Identifikasi Masalah Penelitian
Identifikasi masalah adalah langkah awal untuk menemukan hal yang perlu diteliti. Masalah muncul karena ada perbedaan antara kenyataan dengan harapan. Sumber masalah bisa berasal dari pengalaman pribadi, hasil bacaan, diskusi dengan orang lain, atau data yang sudah ada.
Masalah yang baik harus spesifik, bisa diukur, realistis, relevan, dan punya batas waktu (SMART). Dalam penelitian berbasis kasus, masalah biasanya ditemukan dari kejadian nyata di sekolah atau dunia pendidikan, misalnya kesulitan belajar siswa atau cara mengajar guru yang kurang efektif.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah adalah cara menyusun masalah menjadi pertanyaan penelitian yang jelas. Rumusan bisa berbentuk pertanyaan (apa, bagaimana, mengapa) atau pernyataan tergantung jenis penelitiannya. Rumusan harus memuat variabel utama, hubungan antar variabel, dan batasan penelitian.
Dalam penelitian berbasis kasus, rumusan masalah harus sesuai dengan latar belakang kasus, siapa yang terlibat, dan apa akibatnya.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menjelaskan apa yang ingin dicapai dari penelitian. Ada dua jenis tujuan: tujuan umum, menjelaskan gambaran besar penelitian dan tujuan khusus, menjelaskan hal-hal yang lebih rinci.
Gunakan kata kerja aktif seperti mengidentifikasi, menganalisis, atau menguji. Dalam penelitian berbasis kasus, tujuan biasanya untuk memahami suatu kasus dan mencari solusi agar bisa diterapkan di tempat lain.
D. Manfaat Penelitian
- Manfaat teoritis: menambah pengetahuan atau teori baru di bidang pendidikan.
- Manfaat praktis: membantu guru, siswa, atau sekolah dalam memecahkan masalah nyata.
- Manfaat bagi peneliti: menambah pengalaman dan kemampuan dalam meneliti.
- Dalam penelitian berbasis kasus, manfaatnya lebih fokus pada perbaikan masalah di dunia pendidikan.
E. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
Ruang lingkup menjelaskan sejauh mana penelitian dilakukan, seperti tempat, waktu, dan siapa yang diteliti. Batasan penelitian menjelaskan keterbatasan yang dihadapi, misalnya waktu, biaya, atau data yang tidak lengkap.
Menentukan ruang lingkup penting agar penelitian tidak terlalu luas atau sempit. Pada penelitian berbasis kasus, ruang lingkup sering hanya satu atau dua kasus agar hasilnya lebih mendalam.
F. Kerangka Pemikiran (Theoretical Framework)
Kerangka pemikiran adalah dasar teori yang digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian. Fungsinya untuk memberi arah dan dasar dalam menganalisis data. Komponennya meliputi teori yang relevan, konsep penting, dan hubungan antar variabel. Dalam penelitian berbasis kasus, kerangka ini biasanya menggabungkan teori pendidikan seperti teori belajar atau teori motivasi.
Npm: 2313031028
Kelas: 2023A
NPM ; 2313031002
Rumusan masalah berperan sebagai penentu bahasan utama yang akan dikaji, disusun melalui identifikasi fenomena yang didefinisikan sebagai masalah penelitian. Masalah dapat berupa penyimpangan antara harapan dan kenyataan, tantangan, ambiguitas, atau kesangsian terhadap suatu fenomena. Rumusan masalah biasanya diwujudkan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang akan dicari jawabannya melalui penelitian. Sumber masalah dapat berasal dari pengamatan langsung, studi literatur, pengalaman pribadi peneliti, diskusi ilmiah, atau intuisi.
Tujuan penelitian selalu dikaitkan erat dengan rumusan masalah dan dituangkan secara spesifik dalam bentuk pernyataan yang menjelaskan arah penelitian. Jika rumusan masalah sederhana, tujuan penelitian cenderung merupakan pengulangan dari rumusan masalah namun dinyatakan dalam bentuk pernyataan (bukan pertanyaan). Untuk penelitian yang lebih kompleks, tujuan dirumuskan lebih tegas dan menjadi penuntun dalam proses pelaksanaan penelitian hingga kesimpulan dapat dicapai.
Manfaat penelitian dijelaskan sebagai kontribusi nyata yang diberikan penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan atau terhadap pemecahan masalah praktis dalam masyarakat. Manfaat dapat dibagi menjadi manfaat teoritis (pengembangan teori dan pengetahuan) dan manfaat praktis (solusi langsung atau aplikasi hasil penelitian di masyarakat). Penjabaran manfaat mesti sistematis, rasional sesuai hasil penelitian, dan tidak boleh berupa hipotesis.
Perumusan Masalah Penelitian: Meliputi latar belakang masalah, pendekatan merumuskan masalah (teoretis ke empiris atau sebaliknya), serta sumber potensial masalah.
Tujuan Penelitian: Merumuskan secara jelas tujuan yang diraih melalui penelitian, berangkat dari rumusan masalah dan diarahkan untuk memberikan jawaban yang spesifik atas permasalahan yang dikaji.
Manfaat Penelitian: Mengidentifikasi fungsi hasil penelitian bagi pengembangan ilmu maupun aplikasinya secara praktis di lingkungan pendidikan atau masyarakat. Manfaat dipaparkan berdasarkan hasil, bukan asumsi peneliti, mencakup inspirasi untuk penelitian lanjutan, pertimbangan kebijakan, hingga aplikasi nyata.
Rangkuman dan Latihan: Mengulas pokok bab secara ringkas sekaligus memberikan latihan soal untuk mempertajam pemahaman mahasiswa terkait perumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian.
Contoh dan Kriteria Penting
Kriteria rumusan masalah yang baik, yaitu masalah harus feasible (dapat dijawab dengan sumber jelas, efisiensi dana dan waktu), jelas, signifikan, penting, sesuai dengan kualifikasi peneliti, dan bersifat etis (tidak bertentangan dengan nilai agama/norma). Penjelasan diberikan tentang bentuk-bentuk masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif, berikut contoh-contoh aplikatifnya dalam penelitian pendidikan.
Manfaat penelitian terdiri dari manfaat teoritis (pengembangan ilmu pengetahuan) dan manfaat praktis (solusi nyata bagi guru, siswa, sekolah, dan peneliti lanjutan)
Npm:2313031015
Bab 2 Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian
Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah adalah bentuk konkret dari permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian. Sebuah masalah muncul karena adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, atau ketika terdapat fenomena yang belum dapat dijelaskan secara ilmiah. Dalam merumuskan masalah, peneliti harus mengawali dengan latar belakang masalah, yaitu penjelasan mengenai alasan mengapa topik tersebut penting untuk diteliti.
Latar belakang disusun dengan mempertimbangkan teori, data, dan fakta yang relevan. Peneliti juga perlu menunjukkan urgensi penelitian dan menghindari duplikasi terhadap penelitian sebelumnya. Sumber permasalahan dapat berasal dari pengamatan lapangan, hasil penelitian terdahulu, teori-teori yang ada, diskusi ilmiah, hingga pengalaman pribadi peneliti.
Rumusan masalah yang baik harus memenuhi kriteria feasible (dapat diteliti), jelas (tidak menimbulkan tafsir ganda), signifikan (berkontribusi terhadap ilmu pengetahuan), dan etis (tidak menyalahi norma atau nilai-nilai tertentu). Bentuk rumusan masalah dapat berupa pertanyaan (question form) atau pernyataan (statement form). Misalnya:
- Apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja guru? (pertanyaan), atau
-Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja guru.(pernyataan).
Masalah penelitian dapat bersifat deskriptif, komparatif, atau asosiatif, tergantung pada hubungan antarvariabel yang diteliti.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan arah dari penelitian yang dilakukan dan berfungsi sebagai panduan dalam pengumpulan serta analisis data. Tujuan disusun berdasarkan rumusan masalah, hanya saja dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan, bukan pertanyaan. Misalnya, jika rumusan masalah menanyakan “Bagaimana efektivitas pembelajaran daring?”, maka tujuan penelitiannya adalah Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran daring pada siswa.
Tujuan penelitian dapat bersifat eksploratif, yaitu untuk menemukan hal-hal baru; deskriptif, yaitu menggambarkan fenomena secara sistematis; atau verifikatif, yaitu untuk menguji teori atau hipotesis yang sudah ada. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, peneliti dapat menentukan pendekatan dan metode penelitian yang sesuai.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian menjelaskan kegunaan hasil penelitian bagi pengembangan ilmu pengetahuan maupun bagi masyarakat. Manfaat dibedakan menjadi dua:
1)Manfaat Teoritis, yaitu kontribusi penelitian terhadap pengembangan teori atau konsep dalam bidang keilmuan tertentu. Penelitian dapat memperkuat, menyempurnakan, atau bahkan menolak teori yang sudah ada.
2)Manfaat Praktis, yaitu manfaat langsung dari hasil penelitian yang dapat diterapkan untuk memecahkan masalah nyata di lapangan, seperti peningkatan kualitas pembelajaran, perbaikan kebijakan, atau peningkatan kinerja lembaga pendidikan.
Selain itu, manfaat penelitian juga dapat memberikan inspirasi bagi penelitian selanjutnya, membantu peneliti lain mengembangkan metode baru, dan menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan di bidang kebijakan pendidikan.
NPM : 2313031020
- Identifikasi masalah merupakan tahap fundamental dalam memulai suatu penelitian yang bertujuan untuk menemukan dan menetapkan adanya kesenjangan atau diskrepansi yang nyata antara kondisi ideal (seperti yang seharusnya atau menurut teori) dengan kondisi empiris atau kondisi yang terjadi di lapangan. Proses ini menuntut peneliti untuk secara kritis mengamati fenomena, meninjau literatur yang ada, atau menganalisis praktik yang berlaku, dengan maksud mencari celah pengetahuan, kontradiksi hasil penelitian sebelumnya, atau adanya persoalan praktis yang mendesak dan membutuhkan solusi berbasis riset.
- Masalah yang berhasil diidentifikasi harus memenuhi kriteria tertentu agar penelitian dapat berjalan efektif; masalah tersebut harus jelas batasan-batasannya, signifikan nilainya (penting untuk dipecahkan), dapat diteliti (memungkinkan pengumpulan dan analisis data yang valid), serta relevan dengan disiplin ilmu atau konteks yang diteliti. Sumber utama dari masalah penelitian ini bisa berasal dari observasi langsung di lingkungan kerja atau masyarakat, hasil penelusuran mendalam terhadap karya ilmiah (studi literatur), kegagalan penerapan teori yang ada, atau isu-isu kontemporer yang sedang menjadi perhatian publik atau akademisi.
- Setelah masalah teridentifikasi secara jelas, langkah selanjutnya adalah merumuskan masalah penelitian, yaitu proses mengubah kesenjangan yang ditemukan menjadi serangkaian pertanyaan penelitian yang spesifik, fokus, dan terukur, yang biasanya disajikan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah ini berfungsi sebagai kompas utama yang akan memandu seluruh alur penelitian, mulai dari menentukan tujuan penelitian secara presisi, mengarahkan pemilihan desain dan metode penelitian yang paling sesuai, hingga menjadi dasar dalam menarik kesimpulan penelitian nantinya.
- Rumusan masalah dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti, di mana yang paling umum meliputi masalah deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan suatu variabel secara mendalam (misalnya: Bagaimana), masalah komparatif yang bertujuan membandingkan dua atau lebih variabel (misalnya: Adakah perbedaan), masalah asosiatif/korelatif yang bertujuan menguji hubungan antarvariabel (misalnya: Seberapa kuat hubungan), dan yang paling tinggi tingkatannya adalah masalah kausal/eksplanatif yang berupaya menjelaskan hubungan sebab-akibat antara variabel independen dan dependen (misalnya: Bagaimana variabel X mempengaruhi variabel Y)
Npm : 2313031005
Bab 2 Rumusan Masalah, Tujuan, dan Manfaat Penelitian
Pada bab 2 ini membahas tiga unsur pokok yang menjadi dasar penelitian, yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Ketiganya saling berkaitan dan menentukan arah serta keberhasilan penelitian.
1. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan inti penelitian yang menjadi pedoman seluruh proses penelitian. Masalah muncul karena adanya perbedaan antara kondisi ideal dan kenyataan di lapangan atau ketidaksesuaian antara teori dan praktik.
Masalah penelitian dapat bersumber dari:
• Kajian pustaka atau teori yang belum diuji,
• Hasil penelitian terdahulu,
• Pengalaman peneliti,
• Pengamatan langsung,
• Diskusi ilmiah atau profesional.
Rumusan masalah yang baik harus memenuhi kriteria:
1. Feasible : dapat diteliti dengan sumber daya yang tersedia,
2. Jelas : dirumuskan secara spesifik dan tidak menimbulkan tafsir ganda,
3. Signifikan : memberikan kontribusi ilmiah atau praktis,
4. Etis : tidak melanggar norma penelitian.
Bentuk rumusan masalah dapat berupa:
• Deskriptif, menggambarkan fenomena atau kondisi tertentu,
• Komparatif, membandingkan dua atau lebih keadaan,
• Asosiatif, menguji hubungan antarvariabel (simetris, kausal, atau timbal balik).
Sebelum menulis rumusan masalah, peneliti harus menjelaskan latar belakang masalah sebagai alasan pentingnya penelitian dilakukan. Latar belakang dapat disusun dari arah teori ke empiris maupun empiris ke teori.
2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan penjabaran langsung dari rumusan masalah, menjelaskan apa yang ingin dicapai peneliti melalui penelitiannya. Tujuan harus realistis, jelas, dan sesuai dengan fokus masalah.
Tujuan penelitian dapat dibedakan menjadi:
• Eksploratif, bertujuan menemukan fenomena baru,
• Deskriptif, menggambarkan fakta atau kondisi yang ada,
• Verifikatif, menguji kebenaran teori atau hubungan antarvariabel.
Dalam penelitian pendidikan, tujuan terdiri dari:
• Tujuan umum, yaitu arah besar penelitian secara keseluruhan,
• Tujuan khusus, yaitu rincian hasil yang ingin dicapai berdasarkan variabel yang diteliti.
3. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian menunjukkan nilai guna hasil penelitian bagi ilmu pengetahuan dan praktik di lapangan.
Terdapat dua jenis manfaat utama:
• Manfaat teoretis, yaitu sumbangan penelitian terhadap pengembangan teori atau ilmu pendidikan.
• Manfaat praktis, yaitu penerapan hasil penelitian untuk memecahkan masalah nyata di sekolah, lembaga, atau masyarakat.
Selain itu, hasil penelitian dapat pula:
1. Menjadi dasar penyusunan kebijakan pendidikan,
2. Menjadi referensi penelitian lanjutan,
3. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme peneliti maupun praktisi pendidikan.
Bab ini menegaskan bahwa penelitian harus memiliki rumusan masalah yang jelas, tujuan yang terarah, dan manfaat yang nyata. Rumusan masalah menjadi dasar arah penelitian, tujuan berfungsi sebagai panduan pelaksanaan, sedangkan manfaat menunjukkan kegunaan hasil penelitian baik secara ilmiah maupun praktis. Ketiganya harus disusun secara logis, sistematis, dan saling berkaitan agar penelitian memiliki kejelasan arah dan kontribusi ilmiah yang kuat.
NPM : 2313031021
Bab 2 - Hakikat Penelitian Pendidikan
Bab ini menjelaskan secara mendalam tentang pengertian, tujuan, dan karakteristik penelitian pendidikan serta kaitannya dengan pengembangan teori dan praktik di dunia pendidikan. Penulis menekankan bahwa penelitian pendidikan adalah upaya sistematis untuk memahami, memperbaiki, dan mengembangkan proses pembelajaran serta kebijakan pendidikan.
Dalam bab ini dijelaskan pula komponen utama penelitian pendidikan, seperti masalah penelitian, variabel, populasi, sampel, serta metode pengumpulan dan analisis data. Penelitian pendidikan harus dilakukan secara ilmiah, objektif, dan terencana agar hasilnya dapat dipercaya dan berguna bagi pemecahan masalah nyata di lapangan.
Penulis juga membedakan antara pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan kombinasi (mixed methods) dalam penelitian pendidikan. Pendekatan kuantitatif menekankan pengukuran dan data numerik, sedangkan kualitatif lebih fokus pada makna dan konteks sosial. Pendekatan berbasis kasus termasuk dalam metode kualitatif yang berorientasi pada kedalaman pemahaman terhadap suatu fenomena.
Bab ini menegaskan bahwa peneliti pendidikan perlu memiliki kemampuan metodologis, etika penelitian, serta komitmen terhadap peningkatan mutu pendidikan. Dengan demikian, penelitian pendidikan bukan hanya kegiatan akademik, tetapi juga alat perubahan sosial dan inovasi dalam dunia pendidikan.
NPM : 2313031019
Perumusan Masalah Penelitian
1. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah adalah dasar atau alasan suatu tindakan untuk merumuskan masalah yang akan dicari jawabannya (Nugrahani, 2014). Pada penyusunan latar belakang masalah dapat dilakukan dengan dua pendekatan :
a. Diawali dengan pemikiran teoritis ke arah empirik.
b. Diawali dari dunia empirik ke arah teoriti
2. Rumusan Masalah
Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan kejadian atau kenyataan yang dapat diselesaikan. Masalah timbul karena adanya tantangan, adanya kesangsian ataupun kebingungan kita terhadap suatu hal atau fenomena, adanya kemenduaan arti (ambiguity, adanya kesangsian dan rintangan, adanya celah (gap) baik antar kegiatan atau antar fenomena, baik yang telah ada maupun yang akan ada. Kemudian rumusan masalah berbeda dengan masalah. Kalau masalah itu merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah (Sugiyono, 2013: 35).
Tujuan Penelitian
Dalam beberapa penelitian dimana permasalahannya sangat sederhana terlihat bahwa tujuan sepertinya merupakan pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja rumusan masalah dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam bentuk pernyataan yang biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah narasi yang objektif yang menggambarkan hal-hal yang diperoleh setelah suatu tujuan penelitian telah terpenuhi.
1. Fungsi Penulisan Manfaat Penelitian
a. Menginspirasi penelitian lebih lanjut.
b. Menginspirasi penelitian lebih lanjut menggunakan satu atau sebagian komponen dari penelitian sebelumnya.
c. Menjadi pertimbangan dalam pembuatan kebijakan pemerintah
2. Penerapan Isi pada Manfaat Penelitian
a. Manfaat diuraikan secara jelas dan sistematis
b. Rasional
c. Bukan hipotesis
d. Sisi pragmatis dari hasil penelitian.
3. Jenis Manfaat Penelitian
Terdapat dua jenis manfaat penelitian yang harus dicantumkan.
4. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis atau akademis merupakan manfaat penelitian bagi pengembangan ilmu.
5. Manfaat Praktis
Manfaat praktis menjelaskan manfaat yang berguna untuk memecahkan masalah secara tersebut secara praktis.
Npm:2313031008
NPM : 2313031018
1. Makna dan Peran Rumusan Masalah dalam Penelitian
Bab 2 menjelaskan bahwa rumusan masalah adalah bagian paling penting dalam penelitian karena menentukan arah, fokus, dan batasan penelitian. Rumusan masalah disusun setelah peneliti memahami fenomena yang ingin dikaji. Masalah harus berangkat dari kesenjangan antara harapan dan kenyataan, atau dari fenomena yang menimbulkan pertanyaan. Penyusunan latar belakang dapat dilakukan dari teori ke fakta atau dari fakta ke teori. Rumusan masalah yang baik harus jelas, layak diteliti, signifikan, sesuai kemampuan peneliti, dan bebas dari konflik etis.
2. Sumber dan Kriteria Masalah Penelitian
Sumber masalah dapat berasal dari pengamatan, teori, penelitian terdahulu, bacaan, pengalaman pribadi, diskusi ilmiah, hingga intuisi. Masalah harus memenuhi beberapa syarat, seperti dapat dijawab melalui penelitian, tidak memerlukan biaya berlebihan, dapat dipahami oleh pembaca, dan memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan. Permasalahan dapat berbentuk deskriptif, komparatif, atau asosiatif (hubungan antar variabel), sehingga peneliti harus menentukan bentuk mana yang paling sesuai.
3. Tujuan Penelitian dan Fungsinya
Tujuan penelitian disusun berdasarkan rumusan masalah. Pada penelitian sederhana, tujuan sering hanya merupakan perubahan bentuk dari rumusan masalah menjadi kalimat pernyataan. Pada penelitian yang kompleks, tujuan harus disusun lebih rinci agar memberikan arah yang jelas. Tujuan dapat bersifat eksploratif untuk memahami fenomena baru, menguji kelayakan studi lanjutan, atau mengembangkan metode penelitian. Tujuan inilah yang nantinya akan dijawab melalui hasil penelitian dan kesimpulan.
4. Pengertian dan Fungsi Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah dampak yang diperoleh setelah penelitian dilakukan. Manfaat dapat bersifat teoritis maupun praktis. Manfaat teoritis berkontribusi pada pengembangan ilmu, memperkuat atau membantah teori yang ada. Manfaat praktis memberikan solusi nyata bagi individu, lembaga, atau masyarakat. Penulisan manfaat harus rasional, berdasarkan hasil penelitian, bukan asumsi. Manfaat juga berfungsi sebagai dasar pengembangan penelitian selanjutnya dan bahan pertimbangan kebijakan.
5. Jenis-Jenis Manfaat Penelitian dan Contohnya
Penelitian dapat memberikan manfaat pada berbagai pihak seperti peneliti, peserta didik, guru, sekolah, peneliti lanjutan, atau lembaga tertentu. Manfaat teoritis memberikan kontribusi pada wawasan keilmuan, sedangkan manfaat praktis berdampak langsung pada peningkatan mutu pembelajaran, perbaikan kebijakan, atau penyelesaian masalah nyata. Bab ini juga memberikan contoh lengkap bagaimana menulis manfaat penelitian secara baik dan terstruktur.
NPM: 2313031027
Kelas: A
Perumusan Masalah Penelitian
Latar Belakang Masalah
Latar belakang menjelaskan alasan mengapa masalah perlu diteliti. Ditulis berdasarkan fenomena empiris maupun teori. Harus mengandung: Situasi atau konteks masalah, alasan pentingnya masalah diteliti, fakta atau data pendukung,kesenjangan antara harapan dan realita serta urgensi teoritis maupun praktis. Sumber penyusunan latar belakang:
• Kepustakaan, jurnal, penelitian terdahulu
• Pengalaman peneliti
• Diskusi ilmiah
• Pengamatan lapangan
• Pernyataan otoritas, laporan media, dsb.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian yang akan dijawab melalui pengumpulan data.
Berbeda dari masalah yang hanya menggambarkan gap atau fenomena bermasalah, rumusan masalah dirumuskan dalam pertanyaan atau pernyataan ilmiah. Kriteria rumusan masalah yang baik:
• Feasible → dapat diteliti, sesuai kemampuan waktu, biaya, dan akses data.
• Jelas → tidak menimbulkan banyak persepsi.
• Signifikan → bernilai bagi ilmu, kebijakan, atau praktik pendidikan.
• Etis → tidak melanggar nilai moral/agama.
Bentuk-Bentuk Rumusan Masalah
1. Deskriptif → menggambarkan variabel tunggal
Contoh: "Bagaimana tingkat motivasi belajar siswa?"
2. Komparatif → membandingkan dua kelompok
Contoh: "Apakah ada perbedaan hasil belajar antara kelas yang menggunakan PBL dan PjBL?"
3. Asosiatif → mencari hubungan antar variabel
o Hubungan simetris
o Hubungan kausal (sebab-akibat)
o Hubungan interaktif (timbal balik)
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian disusun dari rumusan masalah yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan.
Biasanya dimulai dengan frasa seperti: “untuk mengetahui…” atau “untuk menganalisis…”.
Tujuan penelitian berfungsi:
• Memberikan arah penelitian
• Menjelaskan apa yang ingin dicapai peneliti
• Mengacukan peneliti pada hasil yang harus dibuktikan
3 tujuan dalam penelitian eksplorasi:
1. Memuaskan rasa ingin tahu terhadap fenomena.
2. Menguji kelayakan studi lanjutan.
3. Mengembangkan metode untuk riset mendalam.
Manfaat penelitian adalah kegunaan dari hasil penelitian, baik untuk ilmu maupun praktik.
Jenis manfaat penelitian:
a. Manfaat Teoritis
• Mengembangkan pengetahuan atau teori yang ada.
• Memperkuat, menambah, atau menggugurkan teori lama.
• Memberikan kontribusi terhadap kajian ilmiah di bidang tertentu.
b. Manfaat Praktis
• Peneliti
• Guru
• Siswa
• Sekolah
• Pembuat kebijakan
• Peneliti lain
Manfaat praktis harus realistis, aplikatif, dan didasarkan pada hasil penelitian, bukan opini pribadi.
Fungsi penulisan manfaat penelitian:
1. Menginspirasi penelitian lanjutan.
2. Mendukung pengembangan variabel, metode, atau konteks penelitian.
3. Menjadi bahan pertimbangan kebijakan pendidikan.
Ketentuan penyusunan manfaat penelitian:
• Harus jelas dan sistematis.
• Berdasarkan hasil penelitian, bukan hipotesis.
• Berisi sisi praktis yang dapat diterapkan di lapangan.
NPM: 2313031026
1. Rumusan Masalah Penelitian
- Rumusan masalah adalah pusat penelitian karena menjadi dasar dalam penyusunan tujuan, metode, dan analisis penelitian.
- Masalah muncul dari adanya perbedaan antara kondisi ideal dan kenyataan atau adanya fenomena yang dianggap penting oleh peneliti.
- Latar belakang masalah disusun untuk menjelaskan alasan memilih masalah. Dapat ditulis dari teori menuju lapangan atau dari fenomena lapangan menuju teori.
- Rumusan masalah dapat berbentuk pertanyaan maupun pernyataan, namun harus jelas, terukur, dan dapat dijawab melalui proses penelitian.
- Sumber masalah penelitian berasal dari berbagai hal: pengamatan, pengalaman, intuisi, literatur, pengaduan, kompetisi, atau musyawarah ilmiah.
- Kriteria rumusan masalah yang baik antara lain: feasible, tidak terlalu luas, jelas sumber datanya, dan sesuai kemampuan peneliti.
2. Tujuan Penelitian
- Tujuan penelitian adalah turunan langsung dari rumusan masalah, namun ditulis dalam bentuk pernyataan.
- Tujuan menjelaskan secara spesifik apa yang ingin dicapai dan menjadi pedoman bagi peneliti dalam seluruh proses penelitian.
- Pada penelitian eksploratif, tujuan tidak hanya untuk menemukan jawaban awal, tetapi juga menguji kelayakan studi lebih lanjut dan mengembangkan metode penelitian yang tepat.
- Tujuan penelitian harus logis, fokus, dan memiliki hubungan langsung dengan permasalahan yang dirumuskan.
3. Manfaat Penelitian
- Manfaat penelitian menjelaskan kegunaan hasil penelitian bagi peneliti, pembaca, masyarakat, dan pengembangan ilmu.
- Penulisan manfaat bersifat objektif, sesuai dengan apa yang akan dicapai dari penelitian dan memperjelas pentingnya penelitian dilakukan.
- Manfaat penelitian terbagi menjadi dua:
1. Manfaat teoritis: berkontribusi pada pengembangan teori, menambah pengetahuan, memperkuat atau menguji teori yang ada.
2. Manfaat praktis: memberikan solusi atau manfaat langsung bagi guru, peserta didik, lembaga pendidikan, pengambil kebijakan, atau peneliti lanjutan.
- Manfaat yang baik harus menunjukkan nilai tambah penelitian dan relevansinya terhadap permasalahan yang sedang dikaji.
NPM: 2313031016
A. Perumusan Masalah Penelitian
Metodologi penelitian adalah cara untuk melakukan penelitian, yaitu proses memperoleh informasi dan menginvestigasi data agar dapat menemukan atau mengembangkan ilmu pengetahuan. Karena penelitian merupakan kegiatan yang panjang dan sistematis, maka peneliti harus memiliki rumusan masalah yang jelas. Latar belakang masalah menjadi alasan mengapa penelitian dilakukan, dapat disusun dari teori menuju fakta atau sebaliknya. Di dalamnya harus diuraikan situasi masalah, urgensi penelitian, serta informasi yang sudah dan belum diketahui. Untuk menyusun latar belakang, peneliti perlu meninjau teori, data, fakta, dan hasil penelitian terdahulu agar tidak terjadi duplikasi. Sumber penyusunan latar belakang dapat berasal dari buku, jurnal, penelitian sebelumnya, pengalaman pribadi, maupun pengamatan langsung. Setelah itu, rumusan masalah harus dibuat dalam bentuk pertanyaan yang jelas, operasional, dan dapat diteliti, karena menjadi dasar pengumpulan data dan analisis penelitian.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah. Penyusunannya tidak lepas dari rumusan masalah karena keduanya harus konsisten. Melalui tujuan penelitian, peneliti menetapkan apa yang ingin dicapai sehingga seluruh proses penelitian dapat berjalan terarah. Dengan demikian, tujuan penelitian berfungsi sebagai pedoman utama dalam pengumpulan data, analisis, serta penyusunan kesimpulan.
C. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian menjelaskan kegunaan yang diperoleh setelah penelitian selesai. Manfaat dapat bersifat teoritis maupun praktis. Manfaat teoritis berkaitan dengan kontribusi penelitian terhadap pengembangan ilmu, misalnya memperluas teori, menguji konsep, atau memperbaiki pemahaman. Manfaat praktis berkaitan dengan kegunaan langsung bagi lembaga, masyarakat, atau pihak tertentu, misalnya memberikan solusi, rekomendasi, atau informasi baru yang dapat digunakan dalam praktik. Peneliti dapat menyusun manfaat penelitian dengan mengacu kepada rumusan masalah dan tujuan penelitian.
NPM : 2313031025
BAB 2
Rumusan Masalah, Tujuan, dan Manfaat Penelitian
1. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah dapat disusun dengan pendekatan Deduktif (menjelaskan dari teori menuju fakta) atau Induktif (menjelaskan dari fakta menuju teori). Masalah penelitian dapat bersumber dari literatur, hasil penelitian terdahulu, pengamatan lapangan, atau diskusi ilmiah. Bagian ini menjelaskan alasan penelitian dilakukan, menggambarkan kondisi ideal dan kenyataan di lapangan, serta menunjukkan adanya gap yang perlu dikaji.
2. Rumusan Masalah
Masalah dapat bersumber dari berbagai hal, seperti pengamatan aktivitas manusia, kondisi lingkungan, literatur, penelitian sebelumnya, pengalaman pribadi, diskusi ilmiah, dan kebutuhan masyarakat. Semakin banyak sumber masalah yang dianalisis, semakin kuat dasar dilakukannya penelitian.
Ciri-Ciri Rumusan Masalah yang baik harus memenuhi kriteria tertentu. Masalah harus Feasible (dapat dilaksanakan) mengingat keterbatasan biaya dan waktu; harus Jelas dan spesifik; harus Signifikan agar memberikan kontribusi nyata bagi ilmu atau masyarakat; dan yang terpenting, harus Etis serta tidak melanggar norma atau hak subjek. Rumusan masalah harus memenuhi kriteria:
• Feasible (dapat dilaksanakan)
• Jelas dan tidak menimbulkan makna ganda
• Signifikan (penting untuk diteliti)
• Etis, tidak melanggar norma atau hak subjek
Rumusan masalah yang baik memudahkan peneliti menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
3. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian dirumuskan secara operasional dan konkret, yang merupakan jawaban langsung dari rumusan masalah. Tujuan ini memandu peneliti dalam memilih metode dan alat analisis data.
4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian terbagi menjadi dua:
• Manfaat Teoretis: Berkontribusi terhadap pengembangan, penegasan, atau pengujian teori dalam ilmu pengetahuan.
• Manfaat Praktis: Memberikan solusi dan rekomendasi yang dapat diterapkan langsung oleh pengguna, seperti guru, sekolah, atau pembuat kebijakan.