ACTIVITY: RESUME

ACTIVITY: RESUME

Number of replies: 13

Silakan diresume  Bab 5 dari  buku Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus yang SUDAH TERSEDIA DI PERTEMUAN 1 di atas. 

In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

by Sela Ayu Irawati -
Nama:Sela Ayu Irawati
Npm:2313031015

1. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Populasi adalah keseluruhan subjek yang menjadi sasaran penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili karakteristiknya. Teknik pengambilan sampel harus dilakukan dengan hati-hati agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan ke populasi.

Terdapat dua jenis teknik sampling utama:
1.Probability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih. Jenisnya meliputi simple random sampling, stratified random sampling, disproportionate stratified sampling, dan cluster sampling.
2.Nonprobability Sampling, yaitu pengambilan sampel tanpa peluang yang sama bagi setiap anggota populasi, seperti systematic sampling, quota sampling, accidental sampling, purposive sampling, snowball sampling, dan sampling jenuh.
Pemilihan teknik sampling dipengaruhi oleh kondisi populasi, tujuan penelitian, serta ketersediaan sumber daya peneliti. Sampel yang baik harus mewakili populasi sehingga hasil penelitian akurat dan dapat dipercaya.

2. Menentukan Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana atau kerangka kerja yang digunakan peneliti untuk mengarahkan seluruh proses pengumpulan dan analisis data. Desain yang baik harus mencakup rumusan masalah, tujuan, hipotesis, serta metode yang digunakan. Desain ini membantu peneliti menghindari kesalahan dalam pelaksanaan penelitian dan memastikan hasil yang diperoleh relevan dengan tujuan yang ditetapkan.
Beberapa jenis desain penelitian yang umum digunakan antara lain desain eksperimental, deskriptif, komparatif, dan korelasional. Pemilihan desain sangat bergantung pada tujuan dan pendekatan penelitian (kuantitatif atau kualitatif).

3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, seperti angket, wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Instrumen yang baik harus memenuhi tiga syarat utama:
1).Validitas, yaitu ketepatan alat ukur dalam mengukur apa yang seharusnya diukur.
2).Reliabilitas, yaitu tingkat konsistensi hasil pengukuran bila dilakukan berulang kali.
3).Praktikabilitas, yaitu kemudahan penggunaan instrumen dalam berbagai situasi penelitian.
Pemilihan dan penyusunan instrumen dipengaruhi oleh tujuan penelitian, jenis data yang dibutuhkan, waktu, biaya, serta kemampuan peneliti. Dalam penelitian kualitatif, instrumen bersifat lebih fleksibel karena dapat disesuaikan dengan dinamika lapangan.
Bab ini menegaskan bahwa keberhasilan penelitian bergantung pada ketepatan peneliti dalam menentukan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen pengumpulan data. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang saling mendukung dalam menghasilkan data yang valid, objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan perencanaan yang matang, penelitian dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan maupun pemecahan masalah nyata di lapangan.
In reply to Sela Ayu Irawati

Re: ACTIVITY: RESUME

by Dela Novita -
Nama : Dela Novita
NPm:2313031023

1. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Populasi merupakan seluruh subjek yang menjadi fokus penelitian, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili. Pengambilan sampel harus dilakukan secara tepat agar temuan penelitian dapat digeneralisasikan.

Teknik sampling terbagi menjadi dua kelompok utama:
A. Probability Sampling: setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih. Contohnya simple random sampling, stratified random sampling, disproportionate stratified sampling, dan cluster sampling.

B.Nonprobability Sampling: tidak memberikan peluang yang sama bagi semua anggota populasi. Bentuknya meliputi systematic sampling, quota sampling, accidental sampling, purposive sampling, snowball sampling, dan sampling jenuh.

C.Pemilihan teknik sampling ditentukan oleh karakteristik populasi, tujuan penelitian, serta sumber daya peneliti. Sampel yang representatif penting untuk menghasilkan data yang tepat dan terpercaya.

2. Menentukan Desain Penelitian
Desain penelitian adalah pedoman yang mengatur langkah-langkah pengumpulan dan analisis data. Desain harus memuat rumusan masalah, tujuan, hipotesis (jika ada), serta metode penelitian. Dengan desain yang tepat, penelitian dapat berjalan terarah dan hasilnya sesuai tujuan.

Beberapa desain yang umum digunakan meliputi desain eksperimental, deskriptif, komparatif, dan korelasional. Pemilihannya disesuaikan dengan pendekatan penelitian, baik kuantitatif maupun kualitatif.

3. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat untuk memperoleh data, misalnya angket, wawancara, observasi, tes, maupun dokumentasi. Instrumen yang baik harus memenuhi tiga kriteria:
1. Validitas – sejauh mana instrumen mengukur hal yang tepat.
2. Reliabilitas – konsistensi hasil bila pengukuran dilakukan berulang.
3. Praktikabilitas – kemudahan instrumen digunakan dalam beragam kondisi.

Pemilihan instrumen bergantung pada kebutuhan data, tujuan penelitian, waktu, biaya, dan kemampuan peneliti. Pada penelitian kualitatif, instrumen lebih fleksibel menyesuaikan situasi lapangan.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

by Diah Arum Sari Nawang Ulan -
Nama : Diah Arum Sari Nawang Ulan
NPM : 2313031021

Bab 5 - Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Pendidikan

Bab ini menjelaskan berbagai teknik dan instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian pendidikan, baik kuantitatif maupun kualitatif. Penulis menegaskan bahwa kualitas data sangat menentukan keakuratan hasil penelitian, sehingga pemilihan teknik pengumpulan data harus disesuaikan dengan tujuan, pendekatan, dan jenis penelitian.

Beberapa teknik utama yang dibahas meliputi observasi, wawancara, angket (kuesioner), dokumentasi, dan studi kasus. Dalam penelitian kuantitatif, instrumen seperti angket dan tes digunakan untuk mengukur variabel secara objektif dan terstandar. Sementara itu, penelitian kualitatif lebih mengandalkan wawancara mendalam dan observasi partisipatif untuk memahami makna dan konteks suatu fenomena.

Penulis juga menekankan pentingnya validitas dan reliabilitas instrumen, serta perlunya uji coba alat sebelum digunakan di lapangan. Selain itu, peneliti harus memperhatikan etika penelitian, seperti menjaga kerahasiaan responden dan memperoleh persetujuan mereka sebelum pengumpulan data dilakukan.

Secara keseluruhan, Bab 5 menegaskan bahwa teknik pengumpulan data yang tepat akan menghasilkan informasi yang valid, reliabel, dan relevan dengan permasalahan penelitian, sehingga dapat memperkuat hasil analisis dan kesimpulan penelitian pendidikan.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

by Desmala Az-Zahra -
Nama : Desmala Az Zahra
NPM : 2313031002

Pengertian Populasi dan Sampel: Peneliti harus memahami definisi populasi sebagai kelompok subjek yang menjadi fokus penelitian, dan sampel sebagai bagian dari populasi yang dipilih secara sistematis untuk mendapatkan data yang representatif.​

Teknik Sampling: Bab ini mendeskripsikan berbagai teknik sampling seperti random sampling, stratified sampling, cluster sampling, dan purposive sampling, serta memberikan pertimbangan metodologis dan praktis dalam memilih teknik yang sesuai dengan karakteristik dan tujuan penelitian. Penjelasan disertai contoh-contoh kasus konkrit di bidang pendidikan agar pembaca dapat langsung mengaitkan teori dengan praktik lapangan.​

Langkah Menentukan Sampel: Peneliti diharapkan mampu mengidentifikasi populasi target, merumuskan kriteria inklusi dan eksklusi, serta menerapkan teknik sampling yang tepat agar data yang dihasilkan bisa diterapkan untuk generalisasi hasil penelitian.​

Konsep Desain Penelitian: Desain penelitian merupakan blueprint proses penelitian yang membahas rangkaian mulai dari latar belakang masalah, tujuan, kerangka teori, dan penarikan sampel hingga analisis data dan interpretasi hasil.​

Jenis-jenis Desain: Bab ini menguraikan tipe desain deskriptif, eksperimen, korelasional, ex post facto, dan desain penelitian campuran, disertai dengan contoh aplikasi pada masalah pendidikan aktual. Ditekankan perbedaan mendasar antara pendekatan kuantitatif (linier, data numerik, uji hipotesis) dan kualitatif (fleksibel, narasi mendalam, interpretatif, adaptif terhadap dinamika lapangan).​

Unsur Pokok Desain: Penjelasan tentang unsur-unsur desain, seperti penetapan judul, perumusan masalah, tujuan, kerangka dasar penelitian, penarikan sampel, dan pendefinisian variabel serta indikator pengukuran yang operasional dan relevan dengan praktik pendidikan.​

Jenis Instrumen: Bab ini mengidentifikasi instrumen riset seperti tes (kepribadian, intelegensi, sikap, minat, prestasi), angket (terbuka, tertutup, langsung, tidak langsung, check list), wawancara (bebas, terpimpin, bebas terpimpin), serta observasi (pedoman pengamatan, rekaman gambar/suara).​

Syarat Instrumen: Uraian tentang validitas, reliabilitas, dan praktikabilitas instrumen serta tahapan penyusunan mulai dari penulisan butir soal, editing dan revisi, uji coba skala kecil/besar, hingga analisis butir dan revisi berdasarkan data hasil uji coba agar diperoleh instrumen final yang layak digunakan dalam penelitian pendidikan.​

Definisi Operasional dan Indikator: Penekanan pada pentingnya mendefinisikan setiap variabel secara operasional, menentukan indikator pengukuran untuk memastikan data yang dikumpulkan akurat dan relevan dengan tujuan penelitian serta hipotesis yang diuji.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

by Muhammad rizqi Alfiah -
Nama:Muhammad Rizqi Alfiah
Npm:2313031008

Bab 5 menjelaskan cara menentukan populasi, sampel, teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen penelitian secara tepat sebelum melakukan penelitian.
Pertama, peneliti harus memahami populasi dan sampel. Populasi adalah seluruh subjek yang menjadi sasaran penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian yang mewakili populasi. Bab ini memberikan berbagai teknik sampling, mulai dari sampling acak (simple random, sistematis, stratifikasi, area) hingga sampling tidak acak (purposive, snowball, accidental, quota, dan sampel jenuh). Pemilihan teknik harus disesuaikan dengan tujuan, kondisi lapangan, dan karakter populasi.
Kedua, bab ini menegaskan pentingnya menentukan desain penelitian yang tepat. Desain penelitian berfungsi sebagai “rencana kerja” untuk mengumpulkan data dan menjawab tujuan atau hipotesis penelitian. Dalam desain penelitian, peneliti wajib menyiapkan elemen penting seperti judul, latar belakang, tujuan, kerangka dasar penelitian, hingga teknik penarikan sampel.
Ketiga, bab ini membahas instrumen penelitian, yaitu alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Instrumen dapat berupa tes maupun non-tes. Instrumen harus disusun berdasarkan definisi operasional variabel, dan harus memenuhi syarat validitas, reliabilitas, dan praktikalitas agar data yang diperoleh akurat. Contoh instrumen berupa pertanyaan atau pernyataan pilihan ganda juga diberikan.
Secara keseluruhan, Bab 5 menekankan bahwa penentuan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen adalah langkah penting untuk memastikan penelitian berjalan terarah dan menghasilkan data yang dapat dipercaya
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

by Catur Febriyan -
Nama : Catur Febriyan
NPM : 2313031018

1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang akan diteliti. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dipilih untuk mewakili keseluruhan ketika peneliti tidak dapat meneliti semua anggota populasi. Pemilihan sampel dilakukan bila keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga tidak memungkinkan melakukan penelitian pada seluruh populasi.

2. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah cara peneliti menentukan siapa atau apa yang akan dijadikan sampel. Bab ini membagi teknik sampling menjadi dua kelompok utama: probability sampling—yang memberi peluang sama bagi semua anggota populasi (simple random, stratified, cluster)—dan nonprobability sampling, yang peluang pemilihannya tidak merata (purposive, accidental, quota, snowball, jenuh). Pemilihan teknik harus disesuaikan dengan karakter populasi dan tujuan penelitian.

3. Menentukan Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana menyeluruh yang memandu langkah penelitian, mulai dari identifikasi masalah, perumusan variabel, metode sampling, hingga teknik analisis. Penelitian kuantitatif memiliki desain yang tegas dan tetap, sedangkan kualitatif bersifat fleksibel. Desain dipilih berdasarkan tujuan riset, data yang dibutuhkan, dan pendekatan yang digunakan.

4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat ukur untuk mengumpulkan data, berupa tes maupun non-tes. Instrumen disusun berdasarkan definisi operasional variabel agar menghasilkan data yang relevan. Bab ini menekankan pentingnya memilih instrumen yang sesuai dengan jenis data dan tujuan penelitian.

5. Kualitas Instrumen
Instrumen harus memenuhi syarat validitas, reliabilitas, dan praktikabilitas agar menghasilkan data yang sahih, konsisten, mudah digunakan, dan bermanfaat bagi peneliti.

Bab 5 menyimpulkan bahwa keberhasilan penelitian sangat bergantung pada kemampuan peneliti dalam menentukan teknik sampling, memilih desain penelitian, dan menggunakan instrumen yang tepat. Peneliti harus memahami karakteristik populasi untuk menentukan sampel yang representatif, baik melalui teknik probability maupun nonprobability. Selain itu, desain penelitian berperan sebagai rencana operasional yang mengarahkan seluruh proses agar sesuai tujuan dan menghasilkan data yang relevan. Instrumen penelitian pun harus disusun berdasarkan definisi operasional variabel serta memenuhi syarat validitas, reliabilitas, dan praktikabilitas agar data yang diperoleh akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Secara keseluruhan, bab ini menegaskan bahwa ketepatan dalam memilih sampling, desain, dan instrumen merupakan fondasi utama untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas dan ilmiah.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

by Khoirun Nisa -
Nama : Khoirun Nisa
Npm : 2313031005

BAB 5. Menentukan Teknik Sampling, Desain Penelitian Dan Instrumen Penelitian
A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
1. Populasi
Populasi adalah seluruh objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu dan menjadi wilayah generalisasi penelitian. Populasi tidak hanya berupa manusia, tetapi juga benda, dokumen, aktivitas, maupun gejala tertentu. Peneliti harus memahami ciri-ciri populasi agar dapat mengambil sampel yang mewakili.

2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data penelitian. Penggunaan sampel dilakukan ketika populasi terlalu besar sehingga sulit diteliti secara keseluruhan karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya. Sampel yang baik adalah sampel yang mewakili (representatif) karakteristik populasi.

3. Teknik Sampling
Teknik sampling terbagi menjadi dua kelompok:
a. Probability Sampling
Setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Jenisnya:
1. Simple Random Sampling
2. Stratified Random Sampling
3. Proportionate & Disproportionate Stratified Sampling
4. Area/Cluster Sampling
Teknik ini cocok untuk penelitian kuantitatif dengan populasi jelas dan homogen/heterogen terstruktur.

b. Nonprobability Sampling
Tidak semua anggota populasi memiliki peluang sama untuk terpilih. Jenisnya:
1. Purposive Sampling
2. Snowball Sampling
3. Accidental Sampling
4. Quota Sampling
5. Sampel Jenuh
Teknik ini digunakan ketika populasi sulit diidentifikasi, akses terbatas, atau penelitian bersifat eksploratif.

B. Menentukan Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana atau kerangka kerja yang memandu peneliti dalam proses pengumpulan data hingga analisis. Desain yang tepat membantu penelitian berjalan sistematis, efisien, dan relevan dengan tujuan penelitian.
Komponen utama desain penelitian:
1. Identifikasi variabel dan hubungan antarvariabel : Peneliti harus memahami apakah penelitian bersifat deskriptif, korelasional, atau eksplanatif.
2. Model atau kerangka dasar penelitian : Model menggambarkan arah hubungan variabel dan menjadi dasar penyusunan hipotesis. Misalnya model hubungan X → Y atau multivariat.
3. Penarikan sampel : Menjelaskan populasi, karakteristiknya, ukuran sampel, dan teknik pengambilan sampel. Bagian ini memastikan sampel yang dipilih representatif.
Desain penelitian tidak hanya berfungsi sebagai rencana awal, tetapi juga sebagai pedoman analisis data dan evaluasi hasil penelitian.

C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data sesuai variabel yang diteliti. Pemilihan instrumen harus disesuaikan dengan jenis penelitian, karakteristik responden, dan tujuan pengukuran.
Jenis instrumen penelitian:
a. Tes (Digunakan untuk mengukur aspek kognitif seperti hasil belajar, kemampuan, atau bakat).
b. Non-tes (Berupa angket, pedoman wawancara, lembar observasi, dokumentasi, dan checklist).
Syarat instrumen penelitian:
1. Validitas : Instrumen harus mengukur apa yang seharusnya diukur.
2. Reliabilitas : Menunjukkan konsistensi hasil pengukuran jika digunakan berkali-kali. Termasuk test-retest, internal consistency, dan bentuk paralel.
3. Praktikabilitas (Kepraktisan) : Instrumen harus ekonomis, mudah digunakan, mudah diberikan skor, dan menghasilkan data yang bisa dianalisis secara tepat.

Pertimbangan dalam memilih instrumen:
• Kejelasan variabel dan masalah penelitian
• Keragaman sumber data
• Jenis data yang diharapkan
• Kemudahan penggunaan dan efektivitas waktu
• Ketepatan instrumen untuk menjawab rumusan masalah
Instrumen yang baik membantu peneliti memperoleh data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

by Nida Yasmin -
Nama : Nida Yasmin Sofiyah
Npm :2313031026

1. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.
- Penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah secara ilmiah sehingga harus sistematis, terkontrol, dan berbasis teori.
- populasi adalah keseluruhan subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang relevan dengan penelitian.
- Sampel adalah sebagian anggota populasi yang dijadikan sumber data penelitian.
- Tujuan pemilihan sampel adalah memperoleh data yang mewakili populasi tanpa harus meneliti semua anggota populasi.
- Teknik sampling dibedakan menjadi dua kelompok besar:
1. Sampling acak (probability): meliputi simple random, systematic random, stratified random, cluster/area sampling.
2. Sampling tidak acak (non-probability): meliputi purposive sampling, snowball sampling, accidental sampling, quota sampling, dan sampel jenuh.
- Pemilihan teknik sampling disesuaikan dengan tujuan penelitian, karakteristik populasi, ketersediaan data, sumber daya, dan ketepatan representasi.

2. Menentukan Desain Penelitian.
- Desain penelitian adalah kerangka atau rencana dasar yang membimbing proses pengumpulan data dan analisis penelitian.
- Desain berfungsi menentukan jenis data yang dikumpulkan, sumber data, dan prosedur pengumpulan data.
- Unsur pokok desain penelitian menurut buku ini meliputi:
1. Judul penelitian
2. Latar belakang masalah
3. Tujuan dan hipotesis
4. Kerangka dasar penelitian
5. Teknik penarikan sampel
- Banyak peneliti langsung ke lapangan tanpa rencana yang matang, sehingga desain penelitian diperlukan agar penelitian memiliki arah dan hasil yang valid.
- Desain penelitian harus disusun berdasarkan rumusan masalah dan jenis penelitian (deskriptif, komparatif, korelasional, eksperimen, kualitatif, dsb.).

3. Instrumen Penelitian
- Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, seperti tes, angket, wawancara, observasi, atau dokumentasi.
- Instrumen harus dipilih agar kegiatan pengumpulan data lebih sistematis dan memudahkan peneliti.
- Menurut teori dalam buku:
1. Instrumen merupakan alat merekam keadaan dan atribut secara kuantitatif.
2. Instrumen harus sesuai dengan variabel penelitian dan indikator yang sudah ditentukan.
- Instrumen penelitian harus memenuhi tiga syarat utama:
1. Validitas: instrumen benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.
2. Reliabilitas: hasil pengukuran konsisten ketika diulang.
3. Praktikabilitas: mudah digunakan dan dapat diterapkan dalam berbagai kondisi.
- Penyusunan instrumen harus mengacu pada teori, rumusan masalah, dan desain penelitian.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

by Annisa Luthfiyyah -

Nama : Annisa Luthfiyyah 

NPM   : 2313031010 

Berikut inj adalah resume Bab 5 tentang Pengumpulan Data dalam Penelitian Berbasis Kasus 

A. Pengantar Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah proses mengumpulkan informasi untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam studi kasus, data dikumpulkan secara mendalam dari berbagai sumber. Tujuannya agar peneliti mendapatkan gambaran yang akurat tentang kasus yang diteliti.

B. Teknik Pengumpulan Data

Kualitatif: wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Kuantitatif: kuesioner, survei, atau tes. Campuran: menggabungkan dua teknik di atas untuk hasil yang lebih lengkap. Teknik dipilih sesuai kebutuhan penelitian.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data, misalnya panduan wawancara atau lembar observasi. Validitas: instrumen benar-benar mengukur apa yang harus diukur. Reliabilitas: hasil pengukuran konsisten jika diuji ulang. Instrumen harus sesuai dengan konteks kasus, misalnya observasi kelas.

D. Populasi dan Sampel

Populasi: seluruh subjek yang terkait dengan penelitian. Sampel: sebagian dari populasi yang dipilih sebagai sumber data. Teknik sampling dapat berupa purposive (berdasarkan kriteria) atau snowball. Dalam penelitian kualitatif, jumlah sampel biasanya ditentukan sampai data dianggap cukup (saturasi).

E. Etika dalam Pengumpulan Data

Peneliti harus meminta izin (informed consent). Data peserta harus dijaga kerahasiaannya. Peneliti harus menghindari tindakan yang bisa merugikan peserta. Etika sangat penting terutama bila melibatkan siswa atau kelompok rentan.

F. Pengorganisasian dan Pengolahan Data Awal

Data yang terkumpul harus diatur dan disimpan dengan rapi, misalnya mengelompokkan wawancara atau lembar observasi. Data dibersihkan dari kesalahan sebelum dianalisis. Pada studi kasus, data biasanya diurutkan berdasarkan tema atau waktu kejadian.

In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

by Rieke Nindita Sari - -
Nama : Rieke Nindita Sari
NPM : 2313031019

Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Nugroho, 2018).

Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Fink, 2003).

Teknik Sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.

Menentukan Desain Penelitian
Desain penelitian pada hakikatnya merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Yonita, 2020). Tipe-tipe desain penelitian tersebut, ialah antara lain:
a. Causal Comparative Research
b. Riset Experimental
c. Ethnographic Research
d. Historical Research
e. Action Research
f. Survey Research
g. Correlation Research

Macam-macam Desain Penelitian
a. Study Cross Sectional
b. Study Case Control
c. Study Cohort

Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

by Mar'atus Shalihah Mar'atus Shalihah -
Nama : Mar'atus Shalihah
NPM : 2313031025

BAB 5
Menentukan Teknik Sampling, Desain Penelitian, dan Instrumen Penelitian

1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek atau wilayah generalisasi yang memiliki karakteristik tertentu. Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk mewakili karakteristik keseluruhan populasi.
Penentuan teknik sampling harus mempertimbangkan:
• Ukuran populasi (besar atau kecil)
• Tingkat homogenitas populasi (apakah subjek relatif seragam atau sangat beragam).
• Ketersediaan sumber daya (waktu, biaya, dan kemampuan peneliti).

2. Menentukan Teknik Sampling
Pemilihan teknik sampling (apakah akan menggunakan Probability atau Nonprobability sampling, dan jenis spesifiknya) harus didasarkan pada kesesuaian dengan konteks penelitian:
• Pertimbangan Pemilihan: Peneliti harus melihat tujuan penelitian (apakah ingin generalisasi atau pemahaman kasus spesifik), karakteristik subjek yang akan diteliti, pendekatan penelitian (kuantitatif menuntut probability sampling agar dapat digeneralisasi; kualitatif sering menggunakan purposive sampling), dan kondisi lapangan yang memungkinkan.
• Kesesuaian: Pemilihan teknik harus dipertanggungjawabkan secara logis agar sampel benar-benar dapat mewakili populasi.

3. Menentukan Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana kerja menyeluruh yang menjadi panduan peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Desain penelitian harus dipilih berdasarkan tujuan spesifik penelitian yang sudah dirumuskan, karena setiap desain menawarkan prosedur pengujian yang berbeda:
• Jika tujuannya adalah mengetahui pengaruh atau hubungan sebab-akibat, peneliti wajib memilih desain Eksperimen atau Causal Comparative.
• Jika tujuannya adalah menggambarkan fenomena atau memperoleh data dari sampel besar, peneliti memilih desain Deskriptif atau Survei.
• Jika tujuannya adalah memahami makna dan proses di balik suatu fenomena secara mendalam, peneliti memilih desain Kualitatif (seperti studi kasus atau etnografi).

4. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data (misalnya: tes, angket, pedoman wawancara, observasi, dan dokumentasi). Penentuan instrumen penelitian menempatkan penekanan pada pemilihan alat pengumpul data yang paling tepat dan berkualitas. Pemilihan ini harus mempertimbangkan dua aspek mendasar:
a. Kesesuaian dengan Variabel (Substantive Fit) Instrumen yang akan digunakan (seperti tes, angket, pedoman wawancara, atau observasi) harus sesuai secara substantif dengan variabel yang sedang diukur atau diteliti. Hal ini memastikan bahwa alat ukur yang dipilih relevan dan mampu menangkap data yang dibutuhkan untuk menjawab tujuan penelitian.
b. Kualitas dan Persyaratan Instrumen Setelah instrumen ditentukan, peneliti memiliki kewajiban untuk memastikan instrumen tersebut memenuhi standar kualitas melalui pengujian. Kualitas instrumen ditentukan oleh:
• Validitas: Instrumen harus tepat mengukur konsep yang dimaksud.
• Reliabilitas: Instrumen harus memberikan hasil yang konsisten jika digunakan berulang kali.
• Kepraktisan: Instrumen harus efisien dan realistis untuk diterapkan di lapangan.