Posts made by Tria Meilisma

MPPE A2025 -> CASE STUDY

by Tria Meilisma -

Nama: Tria Meilisma

NPM:2313031029

1.     Populasi:

Populasi adalah seluruh siswa kelas XI di SMA negeri di Provinsi Jawa Barat.

Alasan: Peneliti ingin mengetahui efektivitas metode pembelajaran hybrid pada semua siswa kelas XI SMA negeri di provinsi ini, bukan hanya di beberapa sekolah atau kota tertentu. Jadi, populasi mencakup 600 SMA negeri dan seluruh siswa kelas XI di sekolah-sekolah tersebut.

Sampel:
Sampel adalah sekelompok siswa kelas XI dari beberapa SMA negeri yang dipilih untuk mewakili seluruh populasi.

Alasan: Karena jumlah sekolah sangat banyak dan tersebar di berbagai kota/kabupaten, peneliti tidak mungkin meneliti semua siswa. Sampel harus diambil secara representatif agar hasil penelitian bisa digeneralisasi ke populasi.

2.     Teknik Sampling yang Paling Tepat

Berdasarkan kondisi:

-        Sekolah tersebar di banyak kota/kabupaten.

-        Kondisi sosial, ekonomi, dan infrastruktur digital berbeda di tiap daerah.

-        Jumlah siswa tiap sekolah bervariasi.

Teknik sampling yang paling tepat: Stratified Cluster Sampling (atau kombinasi stratifikasi dan cluster).

Alasan:

a.     Stratifikasi:

-        Populasi bisa dibagi menjadi strata berdasarkan kota/kabupaten atau kategori lain yang relevan (misalnya tingkat urbanisasi, kondisi ekonomi, atau infrastruktur digital).

-        Hal ini memastikan representasi setiap wilayah dan kondisi berbeda dalam sampel, sehingga hasil lebih valid dan dapat digeneralisasikan.

b.     Cluster Sampling:

-        Setelah menentukan strata, sekolah dalam tiap kota/kabupaten bisa diperlakukan sebagai cluster, lalu dipilih secara acak beberapa sekolah dari setiap cluster.

-        Kemudian, dari sekolah terpilih, dipilih siswa kelas XI secara acak sebagai sampel.

-        Hal ini memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian tanpa harus meneliti seluruh sekolah atau siswa.

Cara penerapan:

-        Bagi semua 600 SMA negeri di 27 kota/kabupaten menjadi strata berdasarkan kota/kabupaten.

-        Dalam tiap strata, pilih beberapa sekolah secara acak (cluster).

-        Dari tiap sekolah terpilih, pilih siswa kelas XI secara acak sebagai sampel.

Dengan cara ini, sampel mewakili kondisi sosial, ekonomi, dan infrastruktur digital yang berbeda-beda di seluruh provinsi.

3.    Potensi Kelemahan Jika Hanya Mengambil Sampel dari Kota Besar

Jika peneliti hanya mengambil sampel dari sekolah di kota besar seperti Bandung dan Bekasi:

Kelemahan:

a.     Tidak representative

b.     Bias lokasi

c.     Validitas eksternal rendah

d.     Kesimpulan tidak bisa digeneralisasikan

e.     Berpotensi menyesatkan

MPPE A2025 -> ACTIVITY: RESUME

by Tria Meilisma -

Nama: Tria Meilisma 

NPM: 2313031029

Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

A.    Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Nugroho, 2018). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Fink, 2003).

B.    Teknik Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.

Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. bability sampling meliputi simple random, proportionate stratified random, disproportionate stratified random, dan area random. Nonprobability sampling meliputi sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sistem jenuh, dan snowball sampling.

C.    Menentukan Desain Penelitian

Pada saat melakukan penelitian, terlebih lagi untuk penelitian kuantitatif, salah satu langkah yang penting ialah membuat desain penelitian. Desain penelitian pada hakikatnya merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Yonita, 2020).

D.    Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel. Instrumen dapat berbentuk tes dan juga dapat berbentuk non-tes, namun untuk memperoleh sampel tingkah laku dari ranah kognitif digunakan tes. Bentuk instrumen berkaitan dengan metode pengumpulan data, misal metode wawancara yang instrumennya pedoman wawancara. Metode angket atau kuesioner, instrumennya berupa angket atau kuesioner.


MPPE A2025 -> ACTIVITY: RESUME

by Tria Meilisma -

Nama: Tria Meilisma

NPM: 2313031029

A.    Teknik Sampling

Salah satu fase penting dalam penelitian pada umumnya adalah fase penerapan metode berpikir induktif, yaitu mengadakan observasi untuk kemudian menyimpulkan sesuatu tentang populasi dari hasil observasi yang sifatnya terbatas tersebut (Hyde, 2000). Medium inferensi ini adalah teknik sampling. Jelasnya peneliti membuat inferensi tentang karakteristik populasi berdasarkan informasi tentang karakteristik sampel (cuplikan) yang di observasinya.

B.    Macam-Macam Teknik Sampling

1.     Sampel Acak

a.      Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

b.     Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)

c.      Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)

d.     Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling)

e.      Area Sampling atau sampel wilayah Bertingkat (Multi Stage Sampling)

2.     Sampel Tidak Acak

a.      Purposive Sampling

b.     Snowball Sampling

c.      Accidental Sampling

d.     Quota Sampling

e.      Teknik Sampel Jenuh

f.      Sampling Sistematis atau Systematic Sampling

C.    Desain Penelitian

Desain penelitian (research design) merupakan kerangka atau rencana dasar (frame work) yang membimbing pengumpulan data dan tahapan analisis dari proyek riset dan merupakan kerangka kerja yang menetapkan jenis informasi yang harus dikumpulkan, sumber data, dan prosedur pengumpulan data” (Widayat, 2004: 34).

D.    Instrumen Penelitian dan Persyaratannya

Instrumen penelitian dapat diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyajikan datadata secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis (Anderson, 2005). Jadi semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen penelitian atau instrumen pengumpulan data.

E.    Bentuk - Bentuk Instrumen Penelitian

1.     Bentuk Instrumen Tes

2.     Bentuk Instrumen Angket atau Kuesioner

3.     Bentuk Instrumen Interview

4.     Bentuk Instrumen Observasi

5.     Bentuk Instrumen Skala Bertingkat atau Rating Scale

6.     Bentuk Instrumen Dokumentasi

Nama: Tria Meilisma
NPM: 2313031029

Populasi adalah merupakan generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang,tetapi juga benda -benda alam yang lain.populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu.

Populasi dapat di bedakan berikut ini

1.     Populasi terbatas atau populasi terhingga,yakni populasi yang memiliki  batas kuantitatif secara jelas karena memiliki karakteristik yang terbatas.

2.     Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga yakni populasi yang tidak dapat ditemukan batas-batasnya,sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secra kuantitatif.

Populasi dapat dibedakan ke dalam hal berikut ini

1. populasi teoritis yakni sejumlah populasi yang bats-batasnya ditetapkan secara kualitatif.

2. populasi yang tersedia yakni sejumlah populasi yang secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan tegas.

Populasi penelitian harus dibedakan ke dalam sifat beriku ini:

1.     Populasi yang bersifat homogen,yakni populasi yang unsur-unsur memiliki sifat yang sama sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara kuantitatif.

2.     Populasi yang bersifat heterogen yakni populasi yang unsur-unsur nya memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi,sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya,baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.

Pengertian Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut,atauapun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin dipelajari seluruh yang ada di populasi,hal seperti ini dikarenakan adanya keterbatasan dana atau biaya,tenaga dan waktu,maka oleh sebab itu peneliti dapat memakai sampel yang diambil dari populasi.

Teknik Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.teknik sampling pada dasamya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.

a.      Probability Sampling

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sarna bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random, sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah).

1.     Simple Random Sampling

2.     Proportionate Stratified Random Sampling

3.     Disproportionate Stratified Random Sampling

4.     Cluster Sampling (Area Sampling)

 

b.     NonProbability Sampling

adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesernpatan sarna bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi,

1.     Sampling Sistematis

2.     Sampling Kuota

3.     Sampling Insidental

4.     Sampling Purposive

5.     Sampling Jenuh

6.     Snowball Sampling

Menentukan Ukuran Sampel

Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sarna dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. 1adi bila jumlah populasi 1000 dan hasil penelitian itu akan diberlakukan untuk 1000 orang terse but tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sarna dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin keeil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi.

Cara Mengambil Anggota Sampel

Pengambilan sampel secara randornlacak dapat dilakukan dengan bilangan random, komputer, maupun dengan undian. Bila pengarnbilan dilakukan dengan undian, maka setiap anggota populasi diberi nomor terlebih dahulu, sesuai dengan jurnlah anggota populasi. Karena teknik pengambilan sampel adalah random, maka setiap anggota populasi mempunyai peluang sarna untuk dipilih menjadi anggota sampel. Untuk contoh diatas peluang setiap anggota populasi = 111000. Dengan demikian cara pengambilannya bila nomor satu telah diambil, maka perlu dikembalikan lagi, kalau tidak dikembalikan peluangnya menjadi tidak sarna lagi.

Dalam jurnal yang saya baca bahwa Jurnal ini menegaskan bahwa penentuan populasi dan sampel merupakan aspek krusial dalam penelitian pendidikan karena berpengaruh langsung terhadap validitas dan representativitas hasil penelitian. Populasi dipahami sebagai keseluruhan subjek yang memenuhi kriteria tertentu, sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih untuk mewakilinya. Teknik pengambilan sampel mencakup probability sampling dan non-probability sampling, yang penggunaannya disesuaikan dengan tujuan dan kondisi penelitian. Tantangan yang diidentifikasi meliputi keragaman karakteristik subjek, keterbatasan sumber daya, serta ketidaktepatan dalam pemilihan teknik dan ukuran sampel.

sumber :Ramadani, U. P., Muthmainnah, R., Ulhilma, N., Wazabirah, A., Hidayatullah, R., & Harmonedi, H. (2025). Strategi Penentuan Populasi dan Sampel dalam Penelitian Pendidikan: Antara Validitas dan Representativitas. QOSIM: Jurnal Pendidikan Sosial & Humaniora, 3(2), 574–585.