ACTIVITY: RESUME

ACTIVITY: RESUME

Number of replies: 12

Silakan diresume  Bab 4 dari  buku Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus yang SUDAH TERSEDIA DI PERTEMUAN 1 di atas. 

In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

by Sela Ayu Irawati -
Nama:Sela Ayu Irawati
Npm:2313031015

Teknik Sampling
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian. Karena tidak mungkin meneliti seluruh populasi, peneliti perlu menggunakan teknik sampling untuk memperoleh data yang dapat mewakili keseluruhan populasi. Menurut Hyde (2000), teknik sampling adalah bagian dari metode berpikir induktif yang berfungsi untuk menarik kesimpulan umum dari sejumlah data terbatas.
Secara umum, teknik sampling dibedakan menjadi dua jenis besar, yaitu sampel acak (probability sampling) dan sampel tidak acak (non-probability sampling).
Sampel acak (probability sampling) memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Bentuknya antara lain:
Simple random sampling: pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata populasi.
Systematic sampling: hanya elemen pertama yang diambil secara acak, sisanya diambil secara sistematis.
Strtified random sampling: populasi dibagi berdasarkan strata tertentu, lalu diambil sampelnya secara proporsional.

Area sampling: pengambilan sampel berdasarkan wilayah atau area tertentu.
Sampel tidak acak (non-probability sampling) tidak memberikan peluang yang sama bagi seluruh anggota populasi. Jenisnya meliputi:
Purposive sampling: pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan atau tujuan tertentu.
Snowball sampling: sampel pertama menunjuk sampel berikutnya secara berantai.
Accidental sampling: berdasarkan kebetulan, yaitu siapa pun yang ditemui dan sesuai kriteria dapat menjadi sampel.
Quota sampling: pengambilan sampel dengan jumlah tertentu berdasarkan karakteristik populasi.
Sampling jenuh: semua anggota populasi dijadikan sampel, biasanya karena jumlahnya kecil.
Pemilihan teknik sampling harus mempertimbangkan kesesuaian dengan tujuan penelitian, ketersediaan data, waktu, serta kondisi populasi agar hasil penelitian representatif dan objektif.

Desain Penelitian
Desain penelitian (research design) merupakan rencana atau kerangka dasar yang digunakan peneliti sebagai panduan dalam proses pengumpulan dan analisis data. Desain penelitian berfungsi sebagai pedoman agar penelitian berjalan sistematis dan terarah.
Menurut Widayat (2004), desain penelitian mencakup komponen utama seperti:
1.Judul penelitian,
2.Latar belakang masalah,
3.Tujuan dan hipotesis,
4.Kerangka dasar penelitian, serta
5.Teknik penarikan sampel.

Desain penelitian membantu peneliti menghindari kesalahan umum, seperti mengumpulkan data tanpa perencanaan matang. Dengan desain yang jelas, peneliti dapat menyesuaikan metode, instrumen, dan analisis yang tepat sesuai jenis penelitian, baik itu eksperimen, deskriptif, kualitatif, maupun studi kasus.Desain penelitian yang baik harus memenuhi unsur logika ilmiah, mampu menjawab rumusan masalah, serta memungkinkan peneliti memperoleh data yang relevan dan akurat.
Instrumen Penelitian dan Persyaratannya

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data secara sistematis dan terarah. Menurut Suharsimi Arikunto, instrumen penelitian merupakan alat yang dipilih dan digunakan untuk mempermudah kegiatan pengumpulan data. Sedangkan Sumadi Suryabrata menegaskan bahwa instrumen berfungsi untuk merekam secara kuantitatif keadaan dan aktivitas atribut psikologis atau sosial yang diteliti.
Agar data yang diperoleh dapat dipercaya, instrumen penelitian harus memenuhi beberapa persyaratan penting, yaitu:
1.Validitas, yaitu kemampuan instrumen untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
2.Reliabilitas, yaitu tingkat konsistensi hasil jika instrumen digunakan berulang kali.
3.Praktikabilitas, yaitu kemudahan penggunaan instrumen dalam berbagai kondisi penelitian.
Selain itu, pemilihan dan penyusunan instrumen juga dipengaruhi oleh faktor seperti tujuan penelitian, jenis data, waktu, biaya, dan keterampilan peneliti. Instrumen yang umum digunakan antara lain angket, wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Dalam penelitian kualitatif, pedoman wawancara dan observasi sering digunakan secara fleksibel untuk menyesuaikan dengan dinamika lapangan.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

by Annisa Luthfiyyah -

Nama : Annisa Luthfiyyah 

NPM   : 2313031010 

Bab 4: Metode Penelitian dalam Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus

Bab 4 membahas tentang cara memilih dan menggunakan metode penelitian yang tepat dalam penelitian pendidikan berbasis kasus. Tujuannya agar hasil penelitian bisa dipercaya, sesuai dengan tujuan, dan memberikan pemahaman yang mendalam terhadap suatu kasus.

Pendekatan Kualitatif

Pendekatan kualitatif digunakan untuk memahami suatu masalah secara mendalam melalui wawancara, observasi, atau dokumen. Pendekatan ini cocok digunakan jika peneliti ingin menggali makna, pengalaman, dan konteks dari suatu kasus.

Kelebihan: lebih fleksibel dan dapat menggambarkan keadaan secara rinci. Kekurangan: hasilnya sulit digeneralisasi dan tergantung pada kemampuan peneliti dalam menganalisis data.

Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif menggunakan angka, data statistik, dan perhitungan untuk menguji hipotesis. Misalnya dengan survei atau kuesioner.

Kelebihan: hasilnya objektif dan bisa digeneralisasi. Kekurangan: kurang bisa menjelaskan konteks mendalam dari suatu kasus.

Pendekatan Campuran (Mixed Methods)

Pendekatan campuran menggabungkan kualitatif dan kuantitatif agar hasil penelitian lebih lengkap dan kuat. Misalnya, peneliti bisa menggunakan wawancara untuk memahami pengalaman peserta, lalu menyebar kuesioner untuk memperkuat data. Pendekatan ini dapat dilakukan secara bertahap (sequential) atau bersamaan (concurrent).

Desain Penelitian Berbasis Kasus

Penelitian berbasis kasus dilakukan dengan meneliti satu atau beberapa kasus secara mendalam, misalnya satu sekolah, satu program, atau satu kelompok siswa.

Ada tiga jenis desain:

1. Single-case: satu kasus saja.

2. Multiple-case: beberapa kasus untuk dibandingkan.

3. Embedded-case: satu kasus besar dengan bagian-bagian kecil di dalamnya.

Langkah-langkahnya meliputi pemilihan kasus, pengumpulan data, analisis, dan penarikan kesimpulan.

Pengumpulan Data

Data dapat dikumpulkan dengan berbagai cara, seperti wawancara, observasi, dokumen, dan survei. Peneliti sebaiknya menggunakan lebih dari satu teknik agar data lebih akurat (disebut triangulasi).

Selain itu, peneliti harus menjaga etika seperti meminta izin, menjaga kerahasiaan, dan bersikap jujur dalam proses penelitian.

Analisis Data

Analisis dilakukan sesuai pendekatan yang digunakan:Kualitatif: menganalisis kata atau teks untuk menemukan pola dan tema.Kuantitatif: menggunakan statistik untuk menghitung dan membandingkan data. Campuran: menggabungkan hasil keduanya agar lebih lengkap.

Validitas dan Reliabilitas

Validitas berarti data benar-benar mengukur hal yang dimaksud, sedangkan reliabilitas berarti hasilnya konsisten bila diulang.

Untuk meningkatkan kepercayaan hasil penelitian, peneliti dapat melakukan triangulasi, meminta konfirmasi dari responden (member checking), dan mencatat proses penelitian secara rinci.

In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

by Desmala Az-Zahra -
Nama : Desmala Az Zahra
NPM : 2313031002

Teknik Sampling
Teknik sampling adalah proses memilih sebagian anggota dari populasi penelitian untuk dijadikan sampel. Hal ini penting karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya membuat penelitian pada seluruh populasi tidak selalu mungkin dilakukan. Peneliti harus memperhatikan representasi sampel agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan dengan tepat. Teknik sampling yang dipilih sangat menentukan validitas hasil riset.​

Macam-Macam Teknik Sampling
Berbagai teknik sampling yang dijelaskan meliputi:
1. Sampling acak sederhana (simple random sampling)
2. Sampling acak sistematis (systematic random sampling)
3. Sampling acak berstrata (stratified random sampling)
4. Sampling berdasarkan area/cluster (cluster random sampling)
5. Multistage sampling
Setiap teknik memiliki kegunaan dan syarat tertentu, seperti kehomogenan populasi, adanya strata, atau domain yang luas. Peneliti harus memilih teknik sesuai karakteristik populasi dan tujuan penelitiannya.​

Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana dan struktur yang dirancang untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mencapai tujuan riset. Bab ini membedakan desain penelitian kuantitatif (lebih baku, tegas, dan rinci) dengan desain penelitian kualitatif (lebih fleksibel dan terbuka). Format desain meliputi:
- Desain deskriptif (sederhana, korelasional, diferensial)
- Desain eksperimen (eksperimental sejati, semu, subjek tunggal, perlakuan tunggal, ex post facto)
- Desain kualitatif (deskriptif, verifikatif, grounded research)
Pemilihan desain yang tepat sangat krusial untuk validitas dan efektivitas penelitian.​

Instrumen Penelitian dan Persyaratannya
Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data empiris dari fenomena yang diamati. Instrumen harus memiliki validitas (ketepatan) dan reliabilitas (ketelitian). Jenis instrumen antara lain tes dan non-tes, yang terbagi lagi berdasarkan tujuan dan bentuk data. Peneliti wajib melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen sebelum digunakan agar hasil penelitian dapat dipercaya. Rangkuman bab ini menegaskan pentingnya memilih instrumen yang sesuai serta syarat instrumen yang sah untuk penelitian.​
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

by Diah Arum Sari Nawang Ulan -
Nama : Diah Arum Sari Nawang Ulan
NPM : 2313031021

Bab 4 - Prosedur Penelitian Pendidikan

Bab ini menjelaskan secara rinci tahapan atau langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian pendidikan. Prosedur penelitian dimulai dari perumusan masalah, yang merupakan dasar utama bagi keseluruhan proses penelitian. Setelah itu dilanjutkan dengan kajian teori dan penyusunan kerangka berpikir, yang berfungsi sebagai landasan konseptual.

Langkah berikutnya adalah penentuan metode penelitian, yang disesuaikan dengan tujuan dan jenis penelitian (kuantitatif, kualitatif, atau campuran). Tahap ini mencakup penentuan populasi, sampel, teknik pengumpulan data, serta instrumen yang digunakan. Kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data untuk memperoleh kesimpulan yang relevan dengan rumusan masalah.

Penulis menekankan pentingnya validitas dan reliabilitas data, serta etika dalam penelitian agar hasilnya dapat dipercaya dan diterima secara ilmiah. Tahap akhir penelitian adalah penyusunan laporan penelitian, yang berisi hasil temuan, pembahasan, kesimpulan, dan saran untuk pengembangan dunia pendidikan.

Dengan mengikuti prosedur ini secara sistematis, penelitian pendidikan dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi peningkatan mutu pembelajaran dan kebijakan pendidikan.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

by Muhammad rizqi Alfiah -
Nama: Muhammad Rizqi Alfiah
Npm:2313031008

Bab 4 membahas tentang populasi dan sampel dalam penelitian.
Populasi adalah semua orang atau objek yang menjadi sasaran penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil untuk mewakili keseluruhan.
Bab ini juga menjelaskan bahwa peneliti tidak selalu bisa meneliti seluruh populasi, sehingga perlu memakai sampel. Teknik pengambilan sampel ada dua: probabilitas (pemilihan acak) dan non-probabilitas (pemilihan berdasarkan pertimbangan peneliti).
Peneliti harus memperhatikan beberapa hal saat menentukan populasi dan sampel, seperti: ciri-ciri populasi, jumlah populasi, variasi atau keberagaman populasi, teknik sampling yang cocok, serta memastikan sampel benar-benar mewakili populasi.
Intinya, Bab 4 menekankan bahwa pemilihan populasi dan sampel yang tepat sangat penting agar hasil penelitian valid dan dapat digeneralisasikan.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

by Catur Febriyan -
Nama : Catur Febriyan
NPM : 2313031018

1. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah cara peneliti mengambil sebagian anggota populasi untuk dijadikan sampel yang mewakili keseluruhan. Pemilihan teknik yang tepat penting agar data yang dikumpulkan valid dan sesuai karakter populasi. Teknik sampling terbagi dua: probability (setiap anggota memiliki peluang sama) dan nonprobability (peluang tidak merata).

2. Macam-Macam Teknik Sampling
Pada probability sampling, contoh tekniknya yaitu simple random, stratified, dan cluster yang memakai kaidah peluang. Sedangkan nonprobability sampling meliputi purposive, accidental, quota, snowball, dan sampel jenuh. Masing-masing teknik digunakan sesuai tujuan penelitian, kondisi lapangan, dan ketersediaan populasi.

3. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana dasar yang memandu proses pengumpulan serta analisis data. Desain menetapkan informasi apa yang dikumpulkan, sumber data, dan prosedurnya. Pada penelitian kuantitatif desain bersifat baku dan rinci, sedangkan kualitatif lebih fleksibel menyesuaikan fenomena. Unsurnya meliputi judul, latar belakang, tujuan/hipotesis, kerangka teori, serta metode penarikan sampel.

4. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, dapat berupa tes maupun non-tes seperti angket, observasi, wawancara, atau dokumentasi. Instrumen harus disusun berdasarkan definisi operasional variabel.

5. Persyaratan Instrumen
Instrumen yang baik harus memenuhi tiga syarat utama: validitas (mengukur apa yang seharusnya diukur), reliabilitas (hasil konsisten), dan praktikabilitas (ekonomis, mudah digunakan, serta hasilnya dapat diinterpretasi dengan tepat).

Bab 4 menyimpulkan bahwa keberhasilan penelitian sangat bergantung pada ketepatan menentukan teknik sampling, desain penelitian, dan instrumen penelitian. Teknik sampling digunakan untuk memilih sampel yang benar-benar mewakili populasi, baik melalui pendekatan probability maupun nonprobability. Desain penelitian berfungsi sebagai rencana dasar yang mengatur bagaimana data dikumpulkan dan dianalisis, sehingga proses penelitian dapat berjalan sistematis dan sesuai tujuan. Sementara itu, instrumen penelitian menjadi alat utama dalam mengukur variabel, sehingga harus memenuhi syarat valid, reliabel, dan praktis agar data yang diperoleh akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Secara keseluruhan, Bab 4 menegaskan bahwa pemilihan teknik sampling yang tepat, penyusunan desain yang terarah, dan penggunaan instrumen yang memenuhi standar merupakan fondasi penting untuk menghasilkan penelitian yang ilmiah dan terpercaya.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

by Khoirun Nisa -
Nama : Khoirun Nisa
Npm : 2313031005

BAB 4. Teknik Sampling, Desain Penelitian, Instrumen Penelitian Dan Persyaratannya
A. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan cara untuk memilih sebagian anggota populasi sebagai wakil dari keseluruhan populasi. Penggunaan sampling penting karena peneliti sering tidak mampu meneliti seluruh populasi akibat keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga. Pemilihan teknik yang tepat sangat menentukan apakah sampel benar-benar representatif.

B. Macam-Macam Teknik Sampling
Teknik sampling terbagi menjadi dua kelompok besar:
1. Probability Sampling
Pada teknik ini, setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Jenis-jenisnya meliputi:
a. Simple Random Sampling yaitu, pemilihan sampel secara acak.
b. Stratified Random Sampling yaitu, populasi dibagi berdasarkan strata, lalu diambil sampel pada tiap strata.
c. Proportionate dan Disproportionate Stratified Sampling yaitu, perbedaan terletak pada perbandingan jumlah sampelnya.
d. Cluster/Area Sampling yaitu, sampel dipilih berdasarkan kelompok atau wilayah tertentu.

2. Nonprobability Sampling
Tidak semua anggota populasi memiliki peluang sama. Cocok digunakan jika populasi sulit diidentifikasi atau aksesnya terbatas. Jenis-jenisnya:
a. Purposive Sampling yaitu, dipilih berdasarkan kriteria tertentu.
b. Snowball Sampling yaitu, sampel awal menunjuk sampel berikutnya.
c. Accidental Sampling yaitu, berdasarkan siapa saja yang ditemui.
d. Quota Sampling yaitu, sampel ditetapkan berdasarkan kuota jumlah tertentu.
e. Sampel Jenuh yaitu, seluruh populasi dijadikan sampel, biasanya untuk populasi kecil.

C. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana dasar atau kerangka kerja yang memandu peneliti dalam proses pengumpulan hingga analisis data. Desain yang baik membantu penelitian berjalan sistematis, logis, dan sesuai tujuan.
Unsur penting desain penelitian meliputi:
1. Judul penelitian
2. Latar belakang masalah
3. Tujuan dan hipotesis
4. Kerangka teori dan kerangka piker
5. Prosedur pengambilan sampel
Desain penelitian juga membantu peneliti menghindari tindakan langsung ke lapangan tanpa rencana, serta memastikan bahwa data yang dikumpulkan relevan dengan tujuan penelitian.

D. Instrumen Penelitian dan Persyaratannya
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen dapat berupa:
a. Tes, seperti tes prestasi, tes IQ, tes bakat.
b. Non-tes, seperti angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Untuk dapat digunakan dalam penelitian, instrumen harus memenuhi tiga syarat utama:
1. Validitas : Instrumen harus mengukur apa yang seharusnya diukur. Tanpa validitas, data menjadi tidak akurat.
2. Reliabilitas ; Instrumen harus menghasilkan data yang konsisten ketika digunakan berkali-kali. Reliabilitas memastikan kestabilan dan keajegan hasil.
3. Praktikabilitas (Praktis) ; Instrumen harus mudah digunakan, tidak memerlukan biaya besar, mudah diberi skor, dan hasilnya dapat diinterpretasikan secara jelas.

Selain itu, pemilihan instrumen harus mempertimbangkan variabel penelitian, sumber data, jenis data yang diperlukan, serta faktor pendukung seperti waktu, tenaga, dan biaya.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

by Nida Yasmin -
Nama : Nida Yasmin Sofiyah
NPM : 2313031026

1. Teknik Sampling
- Sampling adalah proses memilih sebagian anggota populasi untuk dijadikan sumber data penelitian.
- Tujuan sampling adalah memperoleh data yang representatif tanpa harus meneliti seluruh populasi.
- Teknik sampling dibagi menjadi dua kategori utama:
1. Probability sampling : setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih.
2. Non-probability sampling : pemilihan sampel tidak memberi peluang yang sama bagi semua anggota.
- Pemilihan teknik sampling harus mempertimbangkan tujuan penelitian, karakteristik populasi, waktu, serta ketersediaan sumber daya.
- Penentuan jumlah sampel harus disesuaikan dengan cakupan populasi, kemampuan peneliti, dan tingkat akurasi yang diinginkan.

2. Desain Penelitian
- Desain penelitian adalah rencana atau pola yang digunakan peneliti untuk menjawab rumusan masalah dan mencapai tujuan penelitian.
- Pemilihan desain penelitian dipengaruhi oleh jenis data, sifat masalah, serta pendekatan penelitian (kuantitatif atau kualitatif).
- Desain penelitian yang umum digunakan meliputi:
1. Desain deskriptif : untuk menggambarkan fenomena apa adanya.
2. Desain korelasional :untuk menguji hubungan antar-variabel.
3. Desain eksperimen :untuk menguji pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain dengan kontrol tertentu.
4. Penelitian kualitatif : seperti studi kasus, fenomenologi, etnografi, yang fokus pada pemahaman makna.
- Desain penelitian harus memberikan gambaran jelas tentang temuan apa yang ingin diperoleh serta bagaimana proses penelitian dilakukan.

3. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data, baik berupa angket, wawancara, lembar observasi, maupun tes.
- instrumen harus valid (mengukur apa yang seharusnya diukur) dan reliabel (hasilnya konsisten).
- Penyusunan instrumen harus merujuk pada variabel dan indikator yang telah ditetapkan dalam kerangka teoritis.
- jenis instrumen disesuaikan dengan pendekatan penelitian:
1. Penelitian kuantitatif :lebih banyak menggunakan angket, tes, skala sikap.
2. Penelitian kualitatif :mengandalkan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.
- instrumen yang baik harus memiliki petunjuk pengisian, kisi-kisi, serta uji kelayakan seperti validitas isi dan reliabilitas.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

by Rieke Nindita Sari - -
Nama : Rieke Nindita Sari
NPM : 2313031019

Teknik Sampling
Margono (2004) memberikan pengertian bahwa teknik pengambilan sampel adalah suatu jumlah yang sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat serta penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representative.
Macam – Macam Teknik Sampling
1. Sampel Acak
a. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
b. Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)
c. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)
d. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling)
e. Area Sampling atau sampel wilayah Bertingkat (Multi Stage Sampling)
2. Sampel Tidak Acak
a. Purposive Sampling
b. Snowball Sampling
c. Accidental Sampling
d. Quota Sampling
e. Teknik Sampel Jenuh
f. Sampling Sistematis atau Systematic Sampling

Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana dasar atau rencana untuk sebuah pembelajaran digunakan sebagai panduan dalam pengumpulan dan analisis data (Gilberta jr. 1991: 127). Menurut (Supranto (1997: 39) rancangan riset meliputi kegiatan kegiatan sebagai penelitian.
a. Identifikasi dan pemilihan persoalan riset
b. Perumusan persoalan riset (uraian yang lebih rinci tentang objek yang akan diselidiki dan data yang akan dikumpulkan.
c. Pembuatan definisi/konsep dan cara pengukuran variabel (dengan quitioner misalnya).
d. Metode sampling dan instrumen pengumpulan data.
e. Editing, coding, dan processing data.
f. Metode analisis data.
g. Laporan riset
Unsur-unsur pokok dalam desain penelitian adalah sebagai berikut:
a. Judul Penelitian
b. Latar Belakang Masalah

Instrumen Penelitian dan Persyaratannya
Instrumen penelitian dapat diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis (Anderson, 2005). Peneliti harus mengikuti langkah-langkah menyusun instrumen penelitian. ada enam langkah-langkah untuk menyusun instrumen penelitian, yaitu:
a. Mengidentifikasikan variabel-variabel yang diteliti.
b. Menjabarkan variabel menjadi dimensi-dimensi
c. Mencari indikator dari setiap dimensi.
d. Mendeskripsikan kisi-kisi instrumen
e. Merumuskan item-item pertanyaan atau pernyataan instrumen
f. Petunjuk pengisian instrumen

Bentuk - Bentuk Instrumen Penelitian
1. Bentuk Instrumen Tes
2. Bentuk Instrumen Angket atau Kuesioner
3. Bentuk Instrumen Interview
4. Bentuk Instrumen Observasi
5. Bentuk Instrumen Skala Bertingkat atau Rating Scale
6. Bentuk Instrumen Dokumentasi
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

by Mar'atus Shalihah Mar'atus Shalihah -
Nama : Mar'atus Shalihah
NPM : 2313031025

BAB 4
Teknik Sampling, Desain Penelitian, dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Sampling
Sampling adalah proses atau teknik memilih sebagian kecil dari keseluruhan populasi (sampel) untuk diteliti, dengan tujuan agar temuan dapat digeneralisasikan kembali ke populasi. Peneliti harus memastikan sampel yang dipilih benar-benar representatif terhadap karakteristik populasi.
Teknik sampling terbagi menjadi dua kategori utama:
a. Probability Sampling (Pengambilan Sampel Secara Acak) Teknik ini menjamin setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Metode ini sangat penting untuk penelitian kuantitatif yang bertujuan melakukan generalisasi.
Contoh: Simple Random Sampling, Stratified Random Sampling (berdasarkan strata/tingkatan), dan Cluster Sampling).
b. Nonprobability Sampling (Pengambilan Sampel Tidak Acak) Pemilihan sampel didasarkan pada pertimbangan tertentu atau kriteria spesifik peneliti.
Contoh: Purposive Sampling (berdasarkan tujuan), Snowball Sampling (melalui referensi dari subjek awal), Accidental Sampling, Quota Sampling, dan Sampel Jenuh.

2. Desain Penelitian (Research Design)
Desain penelitian adalah rencana kerja atau kerangka menyeluruh yang digunakan peneliti sebagai panduan logis untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Desain berfungsi untuk menjawab rumusan masalah dengan prosedur yang tepat.
Setiap desain memiliki prosedur dan tujuan spesifiknya masing-masing:
• Causal Comparative (Untuk menguji pengaruh atau hubungan sebab-akibat).
• Eksperimental (Untuk menguji pengaruh atau hubungan sebab-akibat).
• Etnografi (Untuk memahami budaya atau kelompok sosial).
• Historis (Untuk mengkaji peristiwa masa lalu).
• Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Untuk memecahkan masalah praktis di lingkungan pendidikan).
• Survei (Untuk mengumpulkan data dari populasi luas).

3. Instrumen Penelitian dan Persyaratannya
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data (seperti: angket, tes, pedoman wawancara, atau observasi).
Instrumen yang baik harus memenuhi persyaratan kualitas yang ketat agar data yang dihasilkan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan:
• Validitas (Sejauh mana instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur).
• Reliabilitas (Konsistensi hasil pengukuran jika dilakukan berulang kali).
• Objektivitas (Bebas dari bias pribadi).
• Kepraktisan (Mudah digunakan dan efisien dalam pelaksanaan).