Posts made by Desmala Az-Zahra

MPPE A2025 -> ACTIVITY: RESUME

by Desmala Az-Zahra -
Nama : Desmala Az Zahra
NPM : 2313031002

Teknik Sampling
Teknik sampling adalah proses memilih sebagian anggota dari populasi penelitian untuk dijadikan sampel. Hal ini penting karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya membuat penelitian pada seluruh populasi tidak selalu mungkin dilakukan. Peneliti harus memperhatikan representasi sampel agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan dengan tepat. Teknik sampling yang dipilih sangat menentukan validitas hasil riset.​

Macam-Macam Teknik Sampling
Berbagai teknik sampling yang dijelaskan meliputi:
1. Sampling acak sederhana (simple random sampling)
2. Sampling acak sistematis (systematic random sampling)
3. Sampling acak berstrata (stratified random sampling)
4. Sampling berdasarkan area/cluster (cluster random sampling)
5. Multistage sampling
Setiap teknik memiliki kegunaan dan syarat tertentu, seperti kehomogenan populasi, adanya strata, atau domain yang luas. Peneliti harus memilih teknik sesuai karakteristik populasi dan tujuan penelitiannya.​

Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana dan struktur yang dirancang untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mencapai tujuan riset. Bab ini membedakan desain penelitian kuantitatif (lebih baku, tegas, dan rinci) dengan desain penelitian kualitatif (lebih fleksibel dan terbuka). Format desain meliputi:
- Desain deskriptif (sederhana, korelasional, diferensial)
- Desain eksperimen (eksperimental sejati, semu, subjek tunggal, perlakuan tunggal, ex post facto)
- Desain kualitatif (deskriptif, verifikatif, grounded research)
Pemilihan desain yang tepat sangat krusial untuk validitas dan efektivitas penelitian.​

Instrumen Penelitian dan Persyaratannya
Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data empiris dari fenomena yang diamati. Instrumen harus memiliki validitas (ketepatan) dan reliabilitas (ketelitian). Jenis instrumen antara lain tes dan non-tes, yang terbagi lagi berdasarkan tujuan dan bentuk data. Peneliti wajib melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen sebelum digunakan agar hasil penelitian dapat dipercaya. Rangkuman bab ini menegaskan pentingnya memilih instrumen yang sesuai serta syarat instrumen yang sah untuk penelitian.​

MPPE A2025 -> ACTIVITY: RESUME

by Desmala Az-Zahra -
Nama : Desmala Az Zahra
NPM : 2313031002

Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis adalah konsep abstrak dan rangka acuan yang digunakan untuk memperjelas, memperdalam, dan membatasi ruang lingkup variabel penelitian. Teori yang digunakan berperan sebagai landasan, menjelaskan fenomena yang diamati, dan menghubungkan konsep serta proposisi yang saling terkait secara logis. Fungsi kerangka teori, khususnya dalam penelitian kuantitatif, adalah:​
- Menjelaskan persoalan yang akan diteliti.​
- Menyusun hipotesis dan instrumen penelitian.​
- Membantu dalam menganalisis data serta memberikan rekomendasi solusi setelah penelitian selesai.​

Kerangka Pikir
Kerangka pikir adalah sintesis yang merepresentasikan keterkaitan antar variabel yang diteliti serta menjadi dasar dalam merumuskan hipotesis penelitian. Kerangka pikir dibangun berdasarkan pertanyaan penelitian, teori-teori yang relevan, dan hasil penelitian terdahulu. Beberapa fungsi utamanya adalah:​
- Menyusun alur pemecahan masalah secara logis dan sistematis.​
- Menunjukkan bagaimana peneliti ingin memecahkan masalah berdasarkan teori-teori dan pengalaman empiris yang ada.​
- Mengarahkan pada model penelitian yang digunakan dan penentuan indikator instrumen.​

Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara atas masalah penelitian yang harus diuji kebenarannya melalui penelitian. Hipotesis biasanya digunakan dalam penelitian kuantitatif dan berfungsi untuk:
- Menjadi tonggak dalam teori yang diangkat pada penelitian.​
- Membatasi bagian yang akan diteliti.​
- Menyediakan fakta-fakta awal yang akan diuji secara empiris.​
- Membantu dalam merancang uji penelitian dan dalam menarik kesimpulan akhir.​

Terdapat tiga jenis hubungan dalam penyusunan hipotesis:
1. Asimetris (satu variabel mempengaruhi variabel lain, tetapi tidak sebaliknya).​
2. Simetris (dua variabel berhubungan tanpa pengaruh sebab-akibat).​
3 Reciprocal (saling mempengaruhi dari kedua variabel).​

Hubungan Kerangka Teoritis, Kerangka Pikir, dan Hipotesis
Hipotesis selalu diturunkan dari kerangka teori dan kerangka pikir yang telah dirancang sebelumnya. Pernyataan hubungan antar variabel dalam hipotesis adalah dugaan yang merujuk pada teori dan literatur yang digunakan dalam kerangka teoritis. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menguji teori melalui hipotesis yang diukur secara empiris. Ketepatan hipotesis sangat tergantung pada kekuatan teori yang digunakan sebagai dasar, sehingga teori dan hipotesis harus saling melengkapi agar penelitian berjalan efektif.​

Jadi, Kerangka teoritis memperjelas ruang lingkup dan variabel, Kerangka pikir memberikan arahan metodologis dalam menyelesaikan masalah penelitian, Hipotesis berfungsi sebagai dugaan awal yang diuji, didasarkan pada teori dan kerangka pikir.​ Ada hubungan erat dan saling menunjang antara kerangka teori, kerangka pikir, dan hipotesis, baik dalam menentukan variabel maupun dalam pemilihan metode analisis dan pemecahan masalah penelitian

MPPE A2025 -> ACTIVITY: RESUME

by Desmala Az-Zahra -
Nama ; Desmala Az zahra
NPM ; 2313031002

Rumusan masalah berperan sebagai penentu bahasan utama yang akan dikaji, disusun melalui identifikasi fenomena yang didefinisikan sebagai masalah penelitian. Masalah dapat berupa penyimpangan antara harapan dan kenyataan, tantangan, ambiguitas, atau kesangsian terhadap suatu fenomena. Rumusan masalah biasanya diwujudkan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang akan dicari jawabannya melalui penelitian. Sumber masalah dapat berasal dari pengamatan langsung, studi literatur, pengalaman pribadi peneliti, diskusi ilmiah, atau intuisi.​

Tujuan penelitian selalu dikaitkan erat dengan rumusan masalah dan dituangkan secara spesifik dalam bentuk pernyataan yang menjelaskan arah penelitian. Jika rumusan masalah sederhana, tujuan penelitian cenderung merupakan pengulangan dari rumusan masalah namun dinyatakan dalam bentuk pernyataan (bukan pertanyaan). Untuk penelitian yang lebih kompleks, tujuan dirumuskan lebih tegas dan menjadi penuntun dalam proses pelaksanaan penelitian hingga kesimpulan dapat dicapai.​

Manfaat penelitian dijelaskan sebagai kontribusi nyata yang diberikan penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan atau terhadap pemecahan masalah praktis dalam masyarakat. Manfaat dapat dibagi menjadi manfaat teoritis (pengembangan teori dan pengetahuan) dan manfaat praktis (solusi langsung atau aplikasi hasil penelitian di masyarakat). Penjabaran manfaat mesti sistematis, rasional sesuai hasil penelitian, dan tidak boleh berupa hipotesis.​

Perumusan Masalah Penelitian: Meliputi latar belakang masalah, pendekatan merumuskan masalah (teoretis ke empiris atau sebaliknya), serta sumber potensial masalah.

Tujuan Penelitian: Merumuskan secara jelas tujuan yang diraih melalui penelitian, berangkat dari rumusan masalah dan diarahkan untuk memberikan jawaban yang spesifik atas permasalahan yang dikaji.​

Manfaat Penelitian: Mengidentifikasi fungsi hasil penelitian bagi pengembangan ilmu maupun aplikasinya secara praktis di lingkungan pendidikan atau masyarakat. Manfaat dipaparkan berdasarkan hasil, bukan asumsi peneliti, mencakup inspirasi untuk penelitian lanjutan, pertimbangan kebijakan, hingga aplikasi nyata.

Rangkuman dan Latihan: Mengulas pokok bab secara ringkas sekaligus memberikan latihan soal untuk mempertajam pemahaman mahasiswa terkait perumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian.​

Contoh dan Kriteria Penting
Kriteria rumusan masalah yang baik, yaitu masalah harus feasible (dapat dijawab dengan sumber jelas, efisiensi dana dan waktu), jelas, signifikan, penting, sesuai dengan kualifikasi peneliti, dan bersifat etis (tidak bertentangan dengan nilai agama/norma). Penjelasan diberikan tentang bentuk-bentuk masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif, berikut contoh-contoh aplikatifnya dalam penelitian pendidikan.​

Manfaat penelitian terdiri dari manfaat teoritis (pengembangan ilmu pengetahuan) dan manfaat praktis (solusi nyata bagi guru, siswa, sekolah, dan peneliti lanjutan)

MPPE A2025 -> ACTIVITY: RESUME

by Desmala Az-Zahra -
Nama : Desmala Az Zahra
NPM : 2313031002

Konsep Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah menggunakan metode ilmiah yang sistematis, dapat diukur, dan diandalkan untuk memecahkan masalah secara objektif, bukan berdasarkan subjektivitas atau perasaan.
Metode ilmiah membantu mengembangkan dan menguji pengetahuan melalui tahapan seperti observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengumpulan data, pengujian hipotesis, hingga penarikan kesimpulan.
Penelitian ilmiah adalah proses sistematis mencari pengetahuan baru atau solusi terhadap masalah tertentu, dimulai dari rasa ingin tahu yang kuat untuk menjelaskan atau memahami suatu fenomena.​

Pertimbangan Memilih Masalah Penelitian
- Workability: Kesesuaian kemampuan peneliti dengan topik penelitian (waktu, dana, kompetensi).
- Critical Mass: Sejauh mana urgensi dan manfaat hasil penelitian.
- Interest: Ketertarikan dan bidang keahlian peneliti.
- Theoretical Value: Kontribusi penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.
- Practical Value: Dampak langsung hasil penelitian terhadap praktik di lapangan.​

Metode Penelitian Ilmiah
Terdapat dua jenis utama: penelitian dasar (untuk mengembangkan teori) dan penelitian terapan (untuk memecahkan masalah praktis).
1. Berdasarkan tujuan, ada metode eksplorasi, deskriptif, dan verifikatif.
2. Berdasarkan sifat, metode penelitian meliputi studi kasus, studi sejarah, penelitian eksperimental, studi kelayakan, dan studi banding.​

Langkah-Langkah Penelitian
Untuk penelitian kuantitatif:
- Identifikasi dan rumuskan masalah
- Susun kerangka pemikiran
- Rumuskan hipotesis
- Uji hipotesis secara empiris
- Pembahasan hasil dan penarikan kesimpulan

Untuk penelitian kualitatif:
- Identifikasi masalah (fleksibel, bisa berubah selama proses)
- Tinjauan pustaka
- Penetapan tujuan penelitian
- Pengumpulan data (observasi, wawancara, sampel purposive)
- Analisis data secara induktif.​

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dikelompokkan menjadi manfaat teoritis (pengembangan ilmu pengetahuan) dan manfaat praktis (pemecahan masalah riil di masyarakat).
Penelitian diharapkan menghasilkan narasi objektif yang menjelaskan hasil yang diperoleh dari proses penelitian.​

Bab 1 menekankan bahwa penelitian ilmiah adalah proses formal dan terstruktur untuk memecahkan masalah dan menghasilkan ilmu pengetahuan yang relevan, baik untuk keperluan teori maupun praktik pendidikan. Pemilihan topik penelitian perlu mengacu pada pertimbangan logis dan manfaat yang diharapkan. Penelitian dapat dilakukan dengan metode kuantitatif maupun kualitatif sesuai kebutuhan dan tujuan penelitian.​

MPPE A2025 -> Diskusi

by Desmala Az-Zahra -
nama : desmala az zahra
npm : 2313031002

Pengertian Populasi dan Sampel
- Populasi mencakup semua anggota kelompok atau elemen yang relevan dengan masalah penelitian, baik orang, objek, benda, peristiwa, maupun fenomena dengan ciri-ciri tertentu yang ditetapkan peneliti.​
- Sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih dan dijadikan sumber data sebenarnya dalam penelitian untuk mewakili seluruh populasi.​

Hal yang Harus Diperhatikan Peneliti Saat Menentukan Populasi dan Sampel
Beberapa aspek yang wajib diperhatikan peneliti dalam menentukan populasi dan sampel adalah:
1. Karakteristik Populasi dan Keseragaman: Populasi harus didefinisikan secara jelas sesuai tujuan penelitian. Pemilihan sampel harus mempertimbangkan tingkat keseragaman atau keberagaman pada populasi sehingga hasil penelitian valid secara generalisasi.​
2. Representativitas Sampel: Sampel harus dipilih agar benar-benar mewakili populasi (representatif), biasanya dengan teknik sampling seperti random sampling, stratified sampling, atau cluster sampling sesuai kebutuhan penelitian.​
3. Ukuran Populasi dan Sampel: Besaran populasi dan sampel harus cukup untuk memperoleh data yang bermakna dan reliabel. Hasil penelitian yang general dapat tercapai bila jumlah dan proporsi sampel sesuai dengan populasi.​
4. Teknik Pengambilan Sampel: Harus mengikuti aturan baku dan metode sampling yang tepat untuk menghindari bias dan meningkatkan kualitas data penelitian.​
5. Faktor Praktis: Peneliti wajib mempertimbangkan keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga dalam menentukan populasi dan sampel.​

Tujuan dan Pertanyaan Penelitian: Penetapan populasi dan sampel harus disesuaikan dengan pertanyaan penelitian, rencana analisis, dan tujuan utama penelitian sehingga data yang diperoleh benar-benar relevan.​
Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, penentuan populasi dan sampel dapat dilakukan secara tepat sehingga hasil penelitian menjadi valid, reliabel, dan dapat digeneralisasikan secara ilmiah.

referensi :
BINUS University. (2025). Populasi dan Sampel: Konsep, Teknik Pengambilan, dan Penerapannya dalam Penelitian Statistik. Diakses dari https://binus.ac.id/malang/2022/09/populasi-dan-sampel-konsep-teknik-pengambilan-dan-penerapannya-dalam-penelitian-statistik/​
STAIDA Sumsel. (2025). Populasi dan Sampel Penelitian. Diakses dari https://staidasumsel.ac.id/populasi-dan-sampel-penelitian/​
Deepublish Store. (2024). Pengertian Populasi dan Sampel: Perbedaan serta Contoh. Diakses dari https://deepublishstore.com/blog/pengertian-populasi-dan-sampel/