Posts made by Muhammad Hafiz Alrofi

Pancasila teknik Elektro A -> Forum Analisis Video-2

by Muhammad Hafiz Alrofi -
Nama : Muhammad Hafiz Alrofi
NPM : 2315031065


Pemberitaan dalam video YouTube tersebut meliput detik-detik pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, peristiwa bersejarah sebelum NKRI dideklarasikan. Pada tanggal 15 Agustus yaitu. 75 tahun yang lalu. Jepang menyerah kepada sekutunya sehingga membuka pintu bagi bangsa Indonesia untuk mendeklarasikan kemerdekaan. Dua hari kemudian, pada tanggal 7 Desember 1941, Jepang menyerang pangkalan Amerika di Pearl Harbor, memicu penyatuan Amerika Serikat, Inggris Raya, Belanda, dan Liga Hindia Belanda. Dan beberapa negara jajahan Inggris dan beberapa negara Amerika Latin berperang bersama melawan Jepang, Jerman dan Italia juga bersatu ketika puncak perang Sekutu melawan Jepang adalah dijatuhkannya bom atom di Kota Hiroshima, Jepang pada tanggal 6 Agustus 1945. 140.000 orang tewas. langsung , hampir separuh penduduk Kota Hiroshima pada saat itu. Tak sampai disitu saja, tiga hari kemudian, tepatnya pada tanggal 9 Agustus 1945, sehari setelah pengeboman Nagasaki, pada tanggal 15 Agustus 1945, Sekutu kembali menjatuhkan bom atom di kota Nagasaki, Jepang, Jepang pun menyerah kepada sekutu. . Saat itu, Menteri Luar Negeri Jepang Shigematsu Sakakibara menandatangani surat pengumuman penyerahan Jepang di kapal perang USS Missouri yang menandai berakhirnya Perang Dunia Kedua di Pasifik bagi Indonesia, yang saat itu merupakan koloni Jepang. Saat itu terjadi kekosongan kekuasaan atau status quo di wilayah Indonesia. Memanfaatkan hal tersebut, bangsa Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya dua hari kemudian pada tahun 1945 di Hais. Deklarasi Kami Rakyat Indonesia dengan ini mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia.

Pancasila teknik Elektro A -> Forum Analisis Video-1

by Muhammad Hafiz Alrofi -
Nama : Muhammad Hafiz Alrofi
NPM : 2315031065

Video tersebut berisi berita tentang apa yang terjadi di Pekalongan-Jawa Barat. Warga di sana melakukan demonstrasi menentang pabrik-pabrik yang sembarangan membuang limbahnya ke sungai. Warga mengeluhkan bau yang tidak sedap, selain bau tersebut, pembuangan sampah yang sembarangan menyebabkan pencemaran sungai dan dampak buruk lainnya. Warga mengambil tindakan dengan menutup saluran pembuangan limbah pabrik langsung ke sungai. Warga meminta aparat desa segera menutup pabrik karena pabrik tersebut tidak memiliki peralatan yang diperlukan untuk menyaring limbah bekas. Pemilik pabrik mengaku belum mengetahui cara mengelola sisa limbahnya, padahal pabrik tersebut telah beroperasi selama 25 tahun. Pesan yang diterima adalah: Indonesia adalah negara demokratis, kita bebas menyatakan apa yang kita rasakan. Selain itu, sebagai makhluk sosial, kita hidup berdampingan dan juga harus memikirkan kenyamanan penghuni lainnya.

Pancasila teknik Elektro A -> Forum Analisis Jurnal

by Muhammad Hafiz Alrofi -
Nama : Muhammad Hafiz Alrofi
NPM : 2315031065

Judul Jurnal: Pentingnya Penguatan Peran Pancasila sebagai Fondasi
Pengembangan IPTEK
1. Tantangan: Mendesaknya perlunya mengonfirmasi kembali peran vital Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Artikel membahas esensialnya mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan ilmiah dan teknologi untuk memastikan keselarasan dengan ideologi dan identitas budaya negara. Juga, menyoroti potensi dampak negatif kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai sosial dan perlunya melawan dominasi ilmu pengetahuan dan teknologi dari Barat. Poin penting lainnya adalah peran Pancasila dalam membimbing perkembangan etika ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan bersama masyarakat.

2. Tujuan Kajian: Mengonfirmasi kembali peran Pancasila sebagai fondasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia serta mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam kegiatan ilmiah dan teknologi agar sejalan dengan ideologi dan identitas budaya bangsa.

3. Sumber Informasi: Berasal dari beragam sumber sejarah, sosiologis, politik, dan hasil diskusi kelompok fokus, termasuk Pembukaan UUD 1945, seminar intelektual di Indonesia, Kementrian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, prosiding Focus Group Discussion Badan Pengkajian MPR RI Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, dan kebijakan pemerintah. Sumber data juga melibatkan aspek politis dan moral dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Metodologi Penelitian: Pendekatan analisis historis, sosiologis, dan politis digunakan untuk mengeksplorasi peran Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

5. Temuan Penelitian: Pancasila memiliki peran sentral sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Nilai-nilai Pancasila harus menjadi pedoman normatif dalam pengembangan ilmiah dan berakar dalam nilai budaya serta agama masyarakat Indonesia. Pancasila harus berfungsi sebagai sumber pedoman moral dan etika dalam usaha ilmiah. Penelitian juga menyoroti pentingnya nasionalisme, demokrasi, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap keyakinan agama serta martabat manusia dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Studi menegaskan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi membawa manfaat tetapi juga potensi risiko, sehingga penting bagi Indonesia untuk menyaring dan menolak pengaruh yang tidak sejalan dengan nilai-nilainya. Penelitian ini menekankan bahwa Pancasila harus menjadi panduan utama dalam pengembangan pengetahuan dan teknologi untuk memastikan keselarasannya dengan nilai-nilai bangsa serta peran kunci dalam kehidupan sosial, nasional, dan negara Indonesia.

6. Keunggulan Penelitian: Fokus pada signifikansi Pancasila sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Penelitian ini menekankan integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan ilmiah dan teknologi untuk memastikan kesesuaian dengan ideologi dan identitas budaya bangsa. Juga, menyoroti potensi dampak negatif kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai sosial dan perlu penolakan terhadap dominasi ilmu pengetahuan dan teknologi Barat. Penelitian ini juga menonjolkan peran Pancasila dalam membimbing perkembangan etis ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Pemakaian sumber sejarah, sosiologis, dan politis memberikan dasar yang kuat untuk analisis menyeluruh mengenai peran Pancasila dalam membentuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

7. Kelemahan Penelitian: Keterbatasan penjelasan mengenai metodologi penelitian yang digunakan. Penelitian kurang mendalam pada perspektif kritis terhadap peran Pancasila dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta minim analisis terhadap potensi konflik antara nilai-nilai Pancasila dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara global. Selain itu, tidak memberikan gambaran konkret mengenai dampak penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Pancasila teknik Elektro A -> Forum Analisis Video

by Muhammad Hafiz Alrofi -
Nama : Muhammad Hafiz Alrofi
NPM : 2315031065

PANCASILA DAN IPTEKS

Pancasila sebagai asas pengembangan IPTEKS menjadi sebuah konsep yang melibatkan nilai-nilai moral, budaya, dan spiritual.

Iptek, singkatan dari ilmu pengetahuan, teknologi dan seni adalah hasil karya manusia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan. Beberapa memanfaatkannya dengan dampak positif maupun negatif. Pancasila, sebagai panduan bagi rakyat Indonesia, sangat penting dalam perkembangan iptek karena nilai-nilainya memainkan peran krusial. Pancasila, sebagai landasan kehidupan berbangsa, memiliki relevansi yang signifikan dalam dinamika perkembangan ilmu dan teknologi yang berkembang pesat.

• Peran Pancasila Sebagai Sistem Etika Dalam Perkembangan IPTEKS:

-Sila pertama tentang dasar ketuhanan yang maha esa membawa konsep keseimbangan rasional, akal, dan kehendak dalam penerapan ilmu pengetahuan. Artinya, iptek tidak hanya menciptakan, tetapi juga mempertimbangkan dampaknya terhadap manusia dan lingkungan, memerhatikan keberlanjutan.

-Sila kemanusiaan yang adil dan beradab menjadi dasar moralitas dalam mengembangkan iptek, menekankan perlunya beradab dan bermoral. Pengembangan iptek juga seharusnya mencerminkan nilai-nilai persatuan Indonesia dengan mengimplementasikan universalitas dan internasionalisme, membantu membentuk nasionalisme, kebesaran bangsa, dan keluhuran bangsa di panggung internasional.

-Sila persatuan indonesia mengimplementasikan universalitas dan internasionalisme (kemanusian) dalam sila-sila yang lain. Pengembangan iptek hendaknya dapat mengembangkan rasa nasionalisme, kebesaran bangsa serta keluhuran bangsa sebagi umat manusia di dunia.

-Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan mendukung pengembangan iptek secara demokratis. Setiap ilmuan diharapkan menghormati kebebasan orang lain, terbuka terhadap kritik, dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.

-Sila keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia menggarisbawahi perlunya menjaga keseimbangan keadilan dalam hubungan dengan diri sendiri, sesama manusia, masyarakat, negara, dan alam sekitar. Dengan demikian, perkembangan iptek harus berlangsung dengan tetap memperhatikan nilai-nilai Pancasila yang mendasari kehidupan berbangsa dan bernegara

Pancasila teknik Elektro A -> Forum Analisis Soal

by Muhammad Hafiz Alrofi -
Nama : Muhammad Hafiz Alrofi
NPM : 2315031065

ANALISIS SOAL
A. Sistem Etika Perilaku Politik Saat Ini
Sistem etika perilaku politik di Indonesia pada saat ini masih menunjukkan sejumlah ketidaksesuaian dengan nilai-nilai Pancasila, dasar filosofi negara.

Terdapat permasalahan yang dapat diidentifikasi, antara lain:
1.Korupsi dan Kekuasaan
Korupsi masih menjadi masalah serius, merusak prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan. Penyalahgunaan kekuasaan yang melibatkan pejabat publik tidak selaras dengan sila keempat Pancasila, yang menekankan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

2.Ketidakadilan dan
Diskriminasi
Adanya ketidakadilan dan diskriminasi, baik dalam sistem hukum maupun aspek sosial ekonomi, menciptakan kesenjangan yang bertentangan dengan sila kelima Pancasila, yang mengamanatkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

3.Transparansi dan Akuntabilitas
Ketidaktransparanan dan kurangnya akuntabilitas dalam pengelolaan pemerintahan seringkali menghadirkan tantangan pada sila ketiga, yang menekankan persatuan Indonesia.

B. Etika Generasi Muda dan Solusi Dekadensi Moral
Etika generasi muda memainkan peran krusial dalam membentuk moral bangsa. Beberapa aspek terkait etika generasi muda dan solusi dekadensi moral mencakup sebagai berikut.

1.Pentingnya Pendidikan Moral

Diperlukan perubahan dalam kurikulum pendidikan untuk lebih menonjolkan pendidikan moral, mengajarkan nilai-nilai Pancasila, dan membantu membentuk karakter yang kuat.

2.Peran Keluarga dan Masyarakat

Keluarga dan masyarakat perlu bekerja sama dalam memberikan contoh dan dukungan untuk membentuk karakter positif pada generasi muda. Pembentukan moral tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga komunitas.

3.Media Sosial dan Literasi Digital

Penting untuk menggalakkan literasi digital yang sehat. Generasi muda harus dilengkapi dengan pemahaman yang baik tentang penggunaan media sosial agar dapat menghindari dampak negatif dan merugikan.

4.Partisipasi dalam Kegiatan Positif

Generasi muda perlu didorong untuk aktif dalam kegiatan positif seperti organisasi sosial, kegiatan sukarela, dan proyek kemanusiaan. Ini dapat membantu membangun rasa tanggung jawab sosial.

5.Pengawasan dan Hukuman Proporsional

Diperlukan sistem pengawasan yang efektif dan hukuman yang proporsional terhadap pelanggaran etika. Hal ini dapat memberikan efek jera dan memastikan pertanggungjawaban atas perbuatan yang tidak etis.

6.Dorongan pada Kreativitas dan Inovasi

Dorongan pada kreativitas dan inovasi dapat memotivasi generasi muda untuk berkontribusi positif pada masyarakat. Ini dapat membentuk sikap proaktif dan berpikiran terbuka.


Langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter dan etika yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, memastikan bahwa generasi muda dapat menjadi agen perubahan positif dalam membangun masa depan bangsa Indonesia.