Posts made by Annisa Luthfiyyah

MPPE A2025 -> CASE STUDY

by Annisa Luthfiyyah -
Nama : Annisa Luthfiyyah
NPM : 2313031010

1. Teori-Teori yang Relevan
Dalam penelitian tentang pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa, beberapa teori yang umum dipakai di Indonesia maupun internasional adalah:
a. Teori Pembelajaran : Teori Konstruktivisme (Piaget, Vygotsky): Mahasiswa membangun pengetahuan melalui pengalaman belajar, termasuk dalam konteks daring. Dan Teori Behaviorisme (Skinner): Pembelajaran daring dapat dirancang dengan reinforcement (umpan balik, reward digital) untuk membentuk perilaku belajar.
b. Teori Teknologi Pendidikan : E-Learning Theory (Clark & Mayer, 2003): Efektivitas belajar daring dipengaruhi oleh desain multimedia, interaktivitas, dan cognitive load.
c. Teori Hasil Belajar : Bloom’s Taxonomy: Hasil belajar meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Dan Teori Hasil Belajar Menurut Sudjana (2005): Hasil belajar dipengaruhi oleh faktor internal (kemampuan, motivasi) dan eksternal (lingkungan, metode, media).

2. Kerangka Pikir Penelitian
Pembelajaran Daring (variabel x : kualitas materi, interaksi & partisipasi, dukungan teknologi) → Motivasi & Keterlibatan Belajar (variabel mediasi) → Hasil Belajar Mahasiswa (Y)

Penjelasan: Variabel Independen (X) seperti pembelajaran daring (dengan indikator kualitas materi, interaksi, teknologi, fleksibilitas). Variabel Dependen (Y) seperti hasil belajar mahasiswa (nilai akademik, pemahaman konsep, keterampilan). Variabel Mediasi (opsional): seperti motivasi & keterlibatan belajar.

3. Hipotesis Penelitian
Dari kerangka pikir tersebut, hipotesis yang bisa diuji:
H1: Pembelajaran daring berpengaruh positif signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.
H2: Pembelajaran daring berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa.
H3: Motivasi belajar berpengaruh positif signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.
H4: Motivasi belajar memediasi pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa.

MPPE A2025 -> CASE STUDY 2

by Annisa Luthfiyyah -
Nama : Annisa Luthfiyyah
NPM : 2313031010

1. Teori yang Relevan untuk Landasan Teori
Beberapa teori yang bisa digunakan untuk menjelaskan hubungan antara gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan:
A. Teori Kepemimpinan : Path-Goal Theory (House, 1971): Gaya kepemimpinan memengaruhi motivasi dan perilaku bawahan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dan Transformational & Transactional Leadership (Bass, 1985): Kepemimpinan transformasional cenderung meningkatkan motivasi intrinsik dan kinerja, sementara transactional menekankan reward dan punishment.
B. Teori Motivasi : Maslow’s Hierarchy of Needs: Pemimpin yang peka terhadap kebutuhan karyawan dapat meningkatkan motivasi, yang pada akhirnya berdampak pada kinerja. Dan Herzberg’s Two-Factor Theory: Faktor motivator (penghargaan, prestasi) lebih memengaruhi kepuasan dan kinerja dibanding faktor hygiene.
C. Teori Kinerja Karyawan : Performance Theory (Campbell, 1990): Kinerja dipengaruhi oleh faktor motivasi, keterampilan, dan lingkungan kerja—gaya kepemimpinan menjadi salah satu variabel kontekstual utama. Dan Goal-Setting Theory (Locke & Latham, 1990): Pemimpin yang mampu memberi arahan jelas dan menantang akan meningkatkan kinerja tim.

2. Kerangka Pikir (Conceptual Framework)
Gaya Kepemimpinan → Motivasi & Kepuasan Kerja → Kinerja Karyawan
Penjelasan: Gaya kepemimpinan (variabel independen) → memengaruhi motivasi & kepuasan kerja (variabel mediasi) → yang pada akhirnya memengaruhi kinerja karyawan (variabel dependen). Ada kemungkinan efek langsung gaya kepemimpinan terhadap kinerja, dan juga efek tidak langsung melalui motivasi.

3. Perumusan Hipotesis
Hipotesis utama dan turunan dapat dirumuskan sebagai berikut:
H1: Gaya kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
H2: Gaya kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi kerja karyawan.
H3: Motivasi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
H4: Motivasi kerja memediasi hubungan antara gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan.

MPPE A2025 -> Membuat summary e journal

by Annisa Luthfiyyah -
Nama : Annisa Luthfiyyah
NPM : 2313031010

Hasil summary tentang Understanding and Applying Research Paradigms in Educational Contexts.
Artikel ini membahas pentingnya pemahaman paradigma penelitian dalam konteks pendidikan. Paradigma dipahami sebagai kerangka berpikir atau cara pandang peneliti terhadap realitas dan bagaimana pengetahuan dapat diperoleh. Penulis menekankan bahwa paradigma bukan hanya aspek filosofis, tetapi juga memengaruhi pilihan metodologi, desain penelitian, teknik analisis data, dan interpretasi hasil.

Tiga paradigma utama yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan adalah positivisme, interpretivisme, dan kritis. Paradigma positivisme berlandaskan keyakinan bahwa realitas bersifat objektif dan dapat diukur secara kuantitatif, biasanya dengan eksperimen atau survei. Paradigma interpretivisme melihat realitas sebagai konstruksi sosial yang perlu dipahami melalui perspektif partisipan, sehingga metode kualitatif seperti wawancara dan observasi menjadi pilihan utama. Sementara itu, paradigma kritis menekankan pada perubahan sosial dan pembebasan, dengan tujuan tidak hanya memahami realitas tetapi juga mengubahnya.

Artikel ini juga menekankan bahwa peneliti pemula sering kebingungan memilih paradigma. Oleh karena itu, penulis memberikan panduan praktis bagaimana menghubungkan masalah penelitian, tujuan, metode, dan paradigma agar konsisten. Misalnya, penelitian yang ingin mengukur hubungan antar variabel lebih tepat menggunakan paradigma positivistik, sedangkan penelitian yang ingin memahami pengalaman guru atau siswa sebaiknya memakai paradigma interpretif.

Di samping itu, artikel ini menunjukkan bahwa dalam praktiknya, batas antar paradigma kadang fleksibel. Banyak peneliti menggunakan mixed methods dengan memadukan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk menjawab pertanyaan penelitian secara lebih komprehensif. Secara keseluruhan, artikel ini menegaskan bahwa pemahaman terhadap paradigma penelitian sangat penting agar peneliti mampu merancang penelitian yang relevan, konsisten, dan bermanfaat, baik secara teoretis maupun praktis dalam dunia pendidikan.

MPPE A2025 -> Diskusi

by Annisa Luthfiyyah -
Nama : Annisa Luthfiyyah
NPM : 2313031010

Seorang peneliti perlu memahami:
1. Masalah Penelitian, masalah penelitian seperti “jantung” dari penelitian itu sendiri karena masalah adalah titik awal yang menentukan arah seluruh proses penelitian, tanpa masalah yang jelas penelitian akan kehilangan fokus, melebar ke mana-mana, bahkan sulit menghasilkan kesimpulan yang bermanfaat.
2. Variabel Penelitian, sebab variabel inilah yang akan dijadikan dasar dalam pengukuran, pengumpulan data, serta analisis yang akhirnya mengarahkan pada jawaban dari rumusan masalah. Tanpa pemahaman variabel, penelitian bisa salah dalam menyusun instrumen atau tidak mampu menjawab rumusan masalah.
3. Paradigma Penelitian, yaitu kerangka berpikir atau sudut pandang filosofis yang digunakan peneliti dalam melihat dunia untuk melaksanakan penelitiannya. Memahami paradigma penting supaya peneliti konsisten: jangan sampai masalahnya bersifat kualitatif tetapi dianalisis dengan cara kuantitatif, atau sebaliknya. Dengan memahami paradigma, peneliti tahu metode apa yang paling tepat dipakai, cara menganalisis data, hingga bagaimana menarik kesimpulan.
Ketiga hal ini saling berkaitan: masalah yang jelas akan menentukan variabel yang tepat, dan paradigma yang dipilih akan mengarahkan bagaimana masalah dan variabel itu diteliti.
Sumber: Sugiyono (2019) dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D