Posts made by Bagas Pangestu

PSTI A dan B MKU Pancasila -> Forum Analisis Video

by Bagas Pangestu -
Nama : Bagas Pangestu
NPM :2315061010

Pada VIdeo tersebut Presiden Ir. Soekarno, Presiden pertama Indonesia, menyampaikan pengertian dari Pancasila dalam pidatonya di Amerika Serikat pada tahun 1956. Pidato tersebut dikenal sebagai "Pidato Atas Nama Presiden Soekarno di Depan Sidang Umum PBB, New York, 1 Oktober 1960." Berikut 5 Prinsip yang ada didalam Pancasila yaitu :
1. Percaya kepada tuhan Yang Maha Esa
2. Nasionalisme
3. Kemanusiaan
4. Demokrasi
5. Keadilan Sosial

PSTI A dan B MKU Pancasila -> Forum Analisis Jurnal

by Bagas Pangestu -
Nama : Bagas Pangestu
NPM : 2315061010

Pada pembahasan jurnal tersebut menjelaskan bahwa Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia. Pancasila merupakan landasan filosofis dan ideologis negara Indonesia, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Kata “Pancasila” sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “lima asas”.
Pancasila merupakan dasar konstitusi negara Indonesia dan ideologi yang dianut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini juga merupakan bagian integral dari identitas nasional Indonesia. Pancasila mencerminkan semangat persatuan, toleransi, dan keberagaman dalam masyarakat Indonesia.
Pendidikan Pancasila menjadi tanggung jawab perguruan tinggi Pendidikan Pancasila berperan penting dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran nilai-nilai Pancasila di kalangan masyarakat, termasuk mahasiswa. Mahasiswa yang memahami nilai-nilai Pancasila lebih berpeluang menjadi pemimpin yang peduli terhadap kepentingan masyarakat dan mampu mengambil keputusan secara bijaksana.

PSTI A dan B MKU Pancasila -> Forum Analisis Video-2

by Bagas Pangestu -
Nama : Bagas Pangestu
NPM : 2315061010

1. Menurut saya, sebagai seorang mahasiswa, saya memandang peristiwa bom Bali tahun 2002 sebagai sebuah tragedi yang sangat tragis dan membawa dampak buruk yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama dan luhur bangsa Indonesia. Peristiwa ini memakan banyak korban jiwa dan melukai banyak orang, mengguncang masyarakat Indonesia dan seluruh dunia. Sebagai negara Muslim, Islam mengajarkan pentingnya perdamaian, kasih sayang dan tanpa kekerasan. Aksi bom Bali tidak hanya bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam, tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang menganut prinsip demokrasi, kemanusiaan, dan persatuan.

2. Pelaku yang menggunakan kekerasan untuk tujuan ekstremisme atau terorisme melanggar nilai tersebut dengan menciptakan ketegangan, konflik, dan kekerasan, yang bertentangan dengan konsep persatuan Pancasila.
Aksi terorisme dan pengeboman yang memakan korban jiwa dan melukai banyak orang merupakan tindakan yang sangat melanggar nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Tindakan teroris berupaya menghancurkan nilai-nilai tersebut dengan menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan politik atau ideologi.

PSTI A dan B MKU Pancasila -> Forum Analisis Soal-1

by Bagas Pangestu -
Nama : Bagas Pangesu
NPM : 2315061010

1. Peristiwa G30S PKI merupakan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang terjadi pada tanggal 30 September 1965. Peristiwa tersebut melibatkan beberapa perwira tentara yang tewas dalam kudeta yang dilakukan oleh anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Letak penyimpangan peristiwa G30S PKI terhadap terhadap nilai-nilai Pancasila seperti penyimpangan terhadap nilai Ketuhanan Yang Maha Esa terlihat pada upaya PKI mengganti ideologi agama dengan ideologi komunis. PKI dituduh berusaha menghilangkan agama tradisional dan menggantinya dengan ideologi ateis. Berikutnya Pembantaian dalam peristiwa ini merupakan pelanggaran serius terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan beradab. Lalu Peristiwa ini juga memecah persatuan Indonesia dan menimbulkan konflik antar kelompok politik yang berbeda.
Peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia.

2.Pengambilan keputusan secara musyawarah untuk mufakat merupakan prinsip penting dalam kebudayaan dan kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya dalam struktur organisasi tradisional seperti desa adat atau kelompok masyarakat. Bentuk kearifan yang timbul contohnya seperti pengalaman dan usia seseorang dihormati dalam musyawarah, dan pandangan dari para tetua atau yang memiliki pengalaman yang luas sering dianggap penting. Hal ini juga menimbulkan kendala ketika musyawarah itu berlangsung ada risiko bahwa suara atau opini dari anggota yang paling vokal atau berpengaruh akan mendominasi diskusi, sementara opini dari kelompok minoritas akan diabaikan.

3. Kurangnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila pada masyarakat Indonesia saat ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang kompleks. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi:
a. Kualitas pendidikan: Kurangnya pendidikan yang berkualitas dan belum memadainya pendidikan nilai-nilai Pancasila di sekolah dapat menyebabkan kurangnya pemahaman yang mendalam.
b. Kurangnya pendidikan moral: Jika nilai-nilai moral dan etika tidak ditekankan dengan baik maka pemahaman terhadap Pancasila juga bisa terabaikan.
c. Ketidakpedulian terhadap politik: Sebagian besar generasi muda kurang peduli terhadap politik. Mereka mungkin kurang tertarik memahami ideologi politik seperti Pancasila karena terlalu fokus pada kehidupan pribadi atau permasalahan sehari-hari.
d. Kurangnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari: Kegagalan melihat bagaimana penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat melemahkan motivasi masyarakat untuk memahaminya.
e. Ketidaktahuan akan sejarah: Kurang memahami sejarah Indonesia dan perkembangan Pancasila sebagai ideologi negara juga bisa menjadi masalah. Sejarah memegang peranan penting dalam memahami nilai-nilai Pancasila.

PSTI A dan B MKU Pancasila -> Forum Analis Jurnal

by Bagas Pangestu -
Nama : Bagas Pangestu
NPM : 2315061010

Ideologi Pancasila dikenal sebagai
ideologi terbuka yang mampu mengikuti arus perkembangan zaman, dinamis dan pemikiran
terbuka sehingga penerapan Pancasila sebagai
ideologi bangsa dapat terus berjalan
pada hakikatnya fungsi Pancasila tidak berubah dalam artian tetap
sebagaimana yang dirancang oleh pendiri bangsa sebagai pedoman, ideologi dan dasar
bangsa. Pada dasarnya Undang Undang Dasar
1945 tidak memisahkan hubungan antara agama dan negara, pernyataan ini bisa dilihat
dalam sila pertama Pancasila dan Bab XI Undang Undang Dasar 1945 tentang agama.Hubungan agama dengan negara dinilai sangat erat dan saling berhubungan dalam berbagai aspek. Dinamika dalam menerapkan nilai Pancasila sering terbentur oleh individu-individu dan kelompok-kelompok yang sering mengadu Pancasila dan agama. Permasalahan yang sering terjadi pergesekan sosial, kerusuhan, kecemburuan sosial serta ketimpangan ekonomi sering disandingkan dengan agama dan dibenturkan dengan Pancasila. Sejatinya hubungan Pancasila dan agama sangat harmonis, yaitu terjadinya hubungan mutualisme yang saling menguntungkan keduanya, Pancasila membutuhkan agama dalam menjalankan kehidupan bernegara agar terciptanya kehidupan negara yang bermartabat, adil dan mengutamakan kepentingan masyarakat dan agama membutuhkan negara dalam merealisasikan nilai-nilai agama agar masyarakat dapat menjalankan kewajibannya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang
Maha Esa.