1. Persepektif biologis temparamen Temperamen anak memiliki faktor atau
alasan, salah satunya yaitu faktor keturunan.Allport mendefinisikan temperamen sebagai bentuk
karakteristik dari sifat emosi individu yang menggambarkan respons terhadap rangsangan emosi,
kekuatan dan kecepatan bereaksi, kualitas suasana hati, serta dipengaruhi oleh faktor keturunan.
Sikap tempramen disini, berasal dari penggabungan sifat emosi individu dan dapat dipengaruhi
faktor sifat dari orang tua yang diturunkan kepada seorang anak. Selain itu, faktor yang
mempengaruhi temperamen yaitu keadaan lingkungan keluarga anak tersebut. menyebutkan bahwa anak melakukan penyesuaian temperamen dan penyesuaian sifat anak dengan
orang tuanya melalui proses pengasuhan. Temperamen sebagai karakteristik yang dimiliki anak dan
gaya pengasuhan sebagai karakteristik lingkungan, berkorelasi dengan hasil kompetensi sosial
anak
2. Konsep Manusia Menurut Teori Psikoanalisis
Konsep manusia dalam pandangan Freud yaitu semua perilaku manusia baik yang
nampak (gerakan otot) maupun yang tersembunyi (pikiran) adalah disebabkan oleh peristiwa
mental sebelumnya. Terdapat peristiwa mental yang kita sadari dan tidak kita sadari namun
bisa kita akses (preconscious) dan ada yang sulit kita bawa ke alam tidak sadar (unconscious). Di
alam tidak sadar inilah tinggal dua struktur mental yang seperti gunung es dari kepribadian kita,
yaitu:
1. Id, adalah berisi energi psikis, yang hanya memikirkan kesenangan semata.
2. Superego, adalah berisi kaidah moral dan nilai-nilai sosial yang diserap individu dari
lingkungannya.
3. Ego, adalah pengawas realitas. Sebagai contoh adalah berikut ini: Anda adalah seorang
bendahara yang diserahi mengelola uang sebesar 1 miliar Rupiah tunai. Id mengatakan pada
Anda: “Pakai saja uang itu sebagian, toh tak ada yang tahu!”. Sedangkan ego berkata:”Cek
dulu, jangan-jangan nanti ada yang tahu!”. Sementara superego menegur:”Jangan lakukan!”.
tersebutFreud percaya energi psikoseksual, atau libido, digambarkan sebagai kekuatanpenddorong di belakang perilaku. Menurut Freud kepribadian sebagian besar dibentuk pada limatahun pertama dan akan berpengaruh besar terhadap perkembangan selanjutnya di kemudianhari. Jika tahap-tahap psikoseksual selesai dengan sukses, hasilnya adalah kepribadian yangsehat. Freud membagi perkembangan psikoseksual menjadi 5 tahapan,1. Fase OralYaitu antara usia 0-1,5 tahun, dikatakan fase oral karena pada masa ini bagi bayi, mulutmerupakan hal yang dapat memicu kesenangannya dengan mencicipi atau menghisapsesuatu,
2. Fase AnalYaitu antara usia 1,5-3 tahun, pada tahap ini fungsi utama libido adalah padapengendalian kandung kemih dan buang air besar. Contohnya seperti melatih anak untukbuang air kecil atau besar ke toilet dengan baik.3. Fase PhallicYaitu antara usia 3-5 tahun, pada fase ini fokus utama libido adalah pada alat kelamin.Yang terpenting pada fase ini yaitu munculnya oedipus complex, yang diikuti oleh fenomenacastration anxiety (Kecemasan terpotongnya penis) pada laki-laki dan penis envy(kecemburuan penis) pada perempuan. oedipus complex yaitu ketika anak laki-laki akanmenganggap ayahnya sebagai kompetitornya dalam berebut kasih sayang ibunya, pun padaperempuan sebaliknya.4. Fase LatenYaitu antara usia 5-12 tahun/pubertas, pada fase ini libido seakan “tidur” dan akanbangkit lagi dengan kekuatan penuh kelak di masa pubertas tiba. Di fase ini, anak akanmemilingi rasa ingin tahu yang besar tentang berbagai hal5. Fase GenitalYaitu usia 12 tahun (pubertas) sampai seterusnya merupakan tahap akhir daripsikoseksual. Pada fase ini seseorang akan mengalami perubahan yang besar dalam dirimaupun dunianya, dan masa ini pula seseorang akan mengembangkan minat seksual yangkuat pada lawan jenis.
Psikososial Erik H. EriksonTeori psikososial adalah teori yang menjelaskan bahwa perkembangan manusia dibentukoleh pengaruh-pengaruh sosial yang menjadikan manusia matang secara fisik dan psikologis.Menurut Erikson setiap tahap memiliki kemungkinan pemecahan psotif maupun negatif.Kegagalan pada tahap tertentu akan mempengaruhi tahap-tahap berikutnya.Erikson membagi rentang kehidupan dalam delapan tahap dengan nama, dan komponen-komponen dasar sebagai berikut : masa bayi, tahap percaya lawan tidak percaya; masa kanak-kanak, tahap otonomi lawan rasa malu dan ragu-ragu; usia prasekolah, tahap inisiatif lawanrasa bersalah; usia sekolah, tahap industri lawan rasa rendah diri; masa remaja, tahap identitaslawan keraguan akan identitas; masa awal dewasa, tahap keakraban lawan perasaan terasing;masa dewasa, tahap produktif lawan keadaan pasif; dan masa tua, tahap integritas
3. Para ahli teori pembelajaran fokus pada bagaimana perilaku dibentuk oleh pengaruh lingkungan:
Pavlov memasangkan stimulus dengan respons terhadap bentuk perilaku, yang dikenal sebagai pengondisian klasik.
Skinner mengembangkan pengkondisian operan—yaitu, bagaimana konsekuensi suatu perilaku meningkatkan atau menurunkan kemungkinan perilaku tersebut akan terulang kembali.
Bandura berpendapat bahwa perilaku kita dibentuk oleh apa yang kita amati pada orang lain, yang disebut pembelajaran kognitif sosial.
Efikasi diri adalah keyakinan kita pada kemampuan kita sendiri untuk mencapai hasil yang diinginkan
4. perspektif psikologi kognitif, belajar pada dasarnya adalah
peristiwa mental, bukan peristiwa perilaku (yang fisik), meskipun masalah perilaku
tampak lebih nyata di hampir semua peristiwa belajar siswa. Secara eksternal,
misalnya, anak belajar membaca dan menulis menggunakan sumber daya fisik
seperti mulut dan tangan, tetapi kata-kata dan goresan pensil anak tidak hanya
merupakan respons terhadap stimulus yang tersedia. , tetapi yang lebih penting
karena impuls mental diatur oleh otaknya. Psikolog kognitif Prancis Piaget
menyimpulkan dengan pernyataan di atas bahwa anak-anak memiliki keinginan
bawaan untuk belajar (anak-anak memiliki kebutuhan bawaan untuk belajar).
Menurut pendekatan psikologi kognitif, peristiwa Pembelajaran yang
dijelaskan dalam teori perilaku (terutama hasil eksperimen Thorndike, Skinner dan
Pavlov) adalah naif, yang berarti terlalu sederhana dan tidak masuk akal serta sulit
untuk dibenarkan secara psikologis. Kritik terhadap kelompok psikologi kognitif
5. Perspektif Kontekstual - Teori ekologi Bronfrenbrenner Teori ekologi perkembangan anak diperkenalkan oleh Uri Bronfenbrenner,
seseorang ahli psikologi dari Cornell University Amerika Serikat.Teori ekologi
memandang bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan.
Hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan yang akan membentuk
tingkah laku individu tersebut. Informasi lingkungan tempat tinggal anak untuk
menggambarkan, mengorganisasi dan mengklarifikasi efek dari lingkungan yang bervariasi.
6.Perspektif Evolusionari/ Sosio-biologik -Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth John Bowlby (1969) meneliti ikatan antara bayi dan ibunya. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah bahwa ada system perilaku yang dikembangkan untuk melindungi perkembangan bahan individu. Bayi lahir dengan keadaan tidak berdaya dengan waktu yang cukup panjang, maka untuk mempertahankan hidupnya, mereka bergantung dari perlindungan dari anggota spesies yang lebih matang yaitu pengasuhan.Menurut Bowlby, kelekatan (attachment) merupakan usaha individu mempertahankan kelekatan fisik dan kelekatan emosionalnya terhadap ibu atau pengasuhnya.
Menurut Ainsworth kelekatan adalah sebuah ikatan emosional yang dibentuk seorang individu dengan individu lain yang bersifat mengikat terus menurus
7.Perspektif Moral – Teori Kohlberg Perspektif Mora
alasan, salah satunya yaitu faktor keturunan.Allport mendefinisikan temperamen sebagai bentuk
karakteristik dari sifat emosi individu yang menggambarkan respons terhadap rangsangan emosi,
kekuatan dan kecepatan bereaksi, kualitas suasana hati, serta dipengaruhi oleh faktor keturunan.
Sikap tempramen disini, berasal dari penggabungan sifat emosi individu dan dapat dipengaruhi
faktor sifat dari orang tua yang diturunkan kepada seorang anak. Selain itu, faktor yang
mempengaruhi temperamen yaitu keadaan lingkungan keluarga anak tersebut. menyebutkan bahwa anak melakukan penyesuaian temperamen dan penyesuaian sifat anak dengan
orang tuanya melalui proses pengasuhan. Temperamen sebagai karakteristik yang dimiliki anak dan
gaya pengasuhan sebagai karakteristik lingkungan, berkorelasi dengan hasil kompetensi sosial
anak
2. Konsep Manusia Menurut Teori Psikoanalisis
Konsep manusia dalam pandangan Freud yaitu semua perilaku manusia baik yang
nampak (gerakan otot) maupun yang tersembunyi (pikiran) adalah disebabkan oleh peristiwa
mental sebelumnya. Terdapat peristiwa mental yang kita sadari dan tidak kita sadari namun
bisa kita akses (preconscious) dan ada yang sulit kita bawa ke alam tidak sadar (unconscious). Di
alam tidak sadar inilah tinggal dua struktur mental yang seperti gunung es dari kepribadian kita,
yaitu:
1. Id, adalah berisi energi psikis, yang hanya memikirkan kesenangan semata.
2. Superego, adalah berisi kaidah moral dan nilai-nilai sosial yang diserap individu dari
lingkungannya.
3. Ego, adalah pengawas realitas. Sebagai contoh adalah berikut ini: Anda adalah seorang
bendahara yang diserahi mengelola uang sebesar 1 miliar Rupiah tunai. Id mengatakan pada
Anda: “Pakai saja uang itu sebagian, toh tak ada yang tahu!”. Sedangkan ego berkata:”Cek
dulu, jangan-jangan nanti ada yang tahu!”. Sementara superego menegur:”Jangan lakukan!”.
tersebutFreud percaya energi psikoseksual, atau libido, digambarkan sebagai kekuatanpenddorong di belakang perilaku. Menurut Freud kepribadian sebagian besar dibentuk pada limatahun pertama dan akan berpengaruh besar terhadap perkembangan selanjutnya di kemudianhari. Jika tahap-tahap psikoseksual selesai dengan sukses, hasilnya adalah kepribadian yangsehat. Freud membagi perkembangan psikoseksual menjadi 5 tahapan,1. Fase OralYaitu antara usia 0-1,5 tahun, dikatakan fase oral karena pada masa ini bagi bayi, mulutmerupakan hal yang dapat memicu kesenangannya dengan mencicipi atau menghisapsesuatu,
2. Fase AnalYaitu antara usia 1,5-3 tahun, pada tahap ini fungsi utama libido adalah padapengendalian kandung kemih dan buang air besar. Contohnya seperti melatih anak untukbuang air kecil atau besar ke toilet dengan baik.3. Fase PhallicYaitu antara usia 3-5 tahun, pada fase ini fokus utama libido adalah pada alat kelamin.Yang terpenting pada fase ini yaitu munculnya oedipus complex, yang diikuti oleh fenomenacastration anxiety (Kecemasan terpotongnya penis) pada laki-laki dan penis envy(kecemburuan penis) pada perempuan. oedipus complex yaitu ketika anak laki-laki akanmenganggap ayahnya sebagai kompetitornya dalam berebut kasih sayang ibunya, pun padaperempuan sebaliknya.4. Fase LatenYaitu antara usia 5-12 tahun/pubertas, pada fase ini libido seakan “tidur” dan akanbangkit lagi dengan kekuatan penuh kelak di masa pubertas tiba. Di fase ini, anak akanmemilingi rasa ingin tahu yang besar tentang berbagai hal5. Fase GenitalYaitu usia 12 tahun (pubertas) sampai seterusnya merupakan tahap akhir daripsikoseksual. Pada fase ini seseorang akan mengalami perubahan yang besar dalam dirimaupun dunianya, dan masa ini pula seseorang akan mengembangkan minat seksual yangkuat pada lawan jenis.
Psikososial Erik H. EriksonTeori psikososial adalah teori yang menjelaskan bahwa perkembangan manusia dibentukoleh pengaruh-pengaruh sosial yang menjadikan manusia matang secara fisik dan psikologis.Menurut Erikson setiap tahap memiliki kemungkinan pemecahan psotif maupun negatif.Kegagalan pada tahap tertentu akan mempengaruhi tahap-tahap berikutnya.Erikson membagi rentang kehidupan dalam delapan tahap dengan nama, dan komponen-komponen dasar sebagai berikut : masa bayi, tahap percaya lawan tidak percaya; masa kanak-kanak, tahap otonomi lawan rasa malu dan ragu-ragu; usia prasekolah, tahap inisiatif lawanrasa bersalah; usia sekolah, tahap industri lawan rasa rendah diri; masa remaja, tahap identitaslawan keraguan akan identitas; masa awal dewasa, tahap keakraban lawan perasaan terasing;masa dewasa, tahap produktif lawan keadaan pasif; dan masa tua, tahap integritas
3. Para ahli teori pembelajaran fokus pada bagaimana perilaku dibentuk oleh pengaruh lingkungan:
Pavlov memasangkan stimulus dengan respons terhadap bentuk perilaku, yang dikenal sebagai pengondisian klasik.
Skinner mengembangkan pengkondisian operan—yaitu, bagaimana konsekuensi suatu perilaku meningkatkan atau menurunkan kemungkinan perilaku tersebut akan terulang kembali.
Bandura berpendapat bahwa perilaku kita dibentuk oleh apa yang kita amati pada orang lain, yang disebut pembelajaran kognitif sosial.
Efikasi diri adalah keyakinan kita pada kemampuan kita sendiri untuk mencapai hasil yang diinginkan
4. perspektif psikologi kognitif, belajar pada dasarnya adalah
peristiwa mental, bukan peristiwa perilaku (yang fisik), meskipun masalah perilaku
tampak lebih nyata di hampir semua peristiwa belajar siswa. Secara eksternal,
misalnya, anak belajar membaca dan menulis menggunakan sumber daya fisik
seperti mulut dan tangan, tetapi kata-kata dan goresan pensil anak tidak hanya
merupakan respons terhadap stimulus yang tersedia. , tetapi yang lebih penting
karena impuls mental diatur oleh otaknya. Psikolog kognitif Prancis Piaget
menyimpulkan dengan pernyataan di atas bahwa anak-anak memiliki keinginan
bawaan untuk belajar (anak-anak memiliki kebutuhan bawaan untuk belajar).
Menurut pendekatan psikologi kognitif, peristiwa Pembelajaran yang
dijelaskan dalam teori perilaku (terutama hasil eksperimen Thorndike, Skinner dan
Pavlov) adalah naif, yang berarti terlalu sederhana dan tidak masuk akal serta sulit
untuk dibenarkan secara psikologis. Kritik terhadap kelompok psikologi kognitif
5. Perspektif Kontekstual - Teori ekologi Bronfrenbrenner Teori ekologi perkembangan anak diperkenalkan oleh Uri Bronfenbrenner,
seseorang ahli psikologi dari Cornell University Amerika Serikat.Teori ekologi
memandang bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan.
Hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan yang akan membentuk
tingkah laku individu tersebut. Informasi lingkungan tempat tinggal anak untuk
menggambarkan, mengorganisasi dan mengklarifikasi efek dari lingkungan yang bervariasi.
6.Perspektif Evolusionari/ Sosio-biologik -Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth John Bowlby (1969) meneliti ikatan antara bayi dan ibunya. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah bahwa ada system perilaku yang dikembangkan untuk melindungi perkembangan bahan individu. Bayi lahir dengan keadaan tidak berdaya dengan waktu yang cukup panjang, maka untuk mempertahankan hidupnya, mereka bergantung dari perlindungan dari anggota spesies yang lebih matang yaitu pengasuhan.Menurut Bowlby, kelekatan (attachment) merupakan usaha individu mempertahankan kelekatan fisik dan kelekatan emosionalnya terhadap ibu atau pengasuhnya.
Menurut Ainsworth kelekatan adalah sebuah ikatan emosional yang dibentuk seorang individu dengan individu lain yang bersifat mengikat terus menurus
7.Perspektif Moral – Teori Kohlberg Perspektif Mora