.Perspektif biologis dalam psikologi mencakup penelitian tentang bagaimana faktor-faktor biologis memengaruhi perilaku dan kepribadian individu. Salah satu konsep yang relevan dalam perspektif ini adalah "temperamen."
Temperamen adalah aspek bawaan dari kepribadian individu yang berkaitan dengan cara individu merespons dan berinteraksi dengan dunia sekitarnya. Faktor-faktor biologis, seperti genetika dan struktur otak, berperan penting dalam membentuk temperamen seseorang. Beberapa poin penting tentang hubungan antara perspektif biologis dan temperamen adalah:
1. **Genetika:** Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar temperamen memiliki komponen genetik yang kuat. Beberapa ciri temperamen, seperti tingkat keaktifan atau responsivitas emosional, dapat diwarisi dari orangtua ke anak.
2. **Neurokimia:** Perubahan dalam kadar neurotransmiter dan aktivitas otak dapat memengaruhi temperamen. Misalnya, ketidakseimbangan neurotransmiter seperti serotonin dapat berkontribusi pada gangguan mood seperti depresi.
3. **Struktur Otak:** Perbedaan dalam struktur otak, seperti ukuran atau aktivitas area tertentu, dapat berhubungan dengan ciri-ciri temperamen tertentu. Contohnya, bagian otak yang mengatur respons emosional, seperti amigdala, dapat memengaruhi kecenderungan seseorang terhadap ketakutan atau kecemasan.
4. **Pengembangan Individu:** Faktor-faktor biologis ini dapat berinteraksi dengan pengalaman dan lingkungan individu, membentuk perkembangan temperamen seiring waktu.
Jadi, perspektif biologis memberikan wawasan tentang bagaimana faktor-faktor biologis memainkan peran dalam membentuk temperamen individu,
2. 1. **Teori Psikoseksual oleh Sigmund Freud:**
- Freud mengembangkan teori psikoseksual yang menguraikan perkembangan psikoseksual individu dalam lima tahap.
- Tahap-tahap ini adalah: tahap oral, tahap anal, tahap falik, tahap laten, dan tahap genital.
- Teori ini menekankan pentingnya pengaruh pengalaman masa kanak-kanak dalam membentuk kepribadian individu.
- Freud juga memperkenalkan konsep-konsep seperti id, ego, dan superego yang memengaruhi motivasi dan perilaku manusia.
2. **Teori Psikososial oleh Erik Erikson:**
- Erikson mengembangkan teori psikososial yang menguraikan delapan tahap perkembangan psikososial sepanjang siklus hidup individu.
- Teori ini menyoroti peran konflik dan pencarian identitas dalam perkembangan kepribadian.
- Contoh tahap dalam teori ini adalah pertentangan antara "integritas versus putus asa" di akhir kehidupan.
- Erikson menekankan pentingnya menyelesaikan konflik pada setiap tahap untuk mencapai perkembangan kepribadian yang sehat.
Kedua teori ini memberikan pandangan yang mendalam tentang perkembangan manusia, dengan Freud lebih berfokus pada aspek psikoseksual dan Freud lebih menekankan pada aspek psikososial perkembangan manusia.
3.1. **Teori Skinner - Behaviorisme:**
- B.F. Skinner adalah salah satu tokoh utama dalam aliran behaviorisme.
- Teori Skinner berfokus pada pengaruh lingkungan eksternal dalam membentuk perilaku individu.
- Ia mengemukakan konsep "penguatan" dan "hukuman" yang memengaruhi pembentukan dan perubahan perilaku. Skinner percaya bahwa perilaku yang diperkuat akan cenderung diulang, sementara perilaku yang dihukum akan cenderung berkurang.
- Skinner juga mengembangkan konsep "pembelajaran operan" yang menekankan pentingnya konsekuensi perilaku dalam pembentukan perilaku.
2. **Teori Watson - Behaviorisme Klasik:**
- John B. Watson adalah salah satu pendiri gerakan behaviorisme.
- Teori Watson fokus pada konsep pembelajaran asosiasi antara rangsangan (stimulus) dan respons yang dapat dipelajari.
- Ia mengemukakan bahwa banyak perilaku adalah hasil dari kondisi pembelajaran yang dapat diprogram, dan bahkan perilaku kompleks dapat dijelaskan dengan prinsip-prinsip ini.
- Watson juga dikenal dengan eksperimen terkenalnya tentang "Klasik Little Albert," yang mengilustrasikan bagaimana phobia dapat dikondisikan melalui asosiasi.
3. **Teori Bandura - Teori Pembelajaran Sosial:**
- Albert Bandura mengembangkan teori pembelajaran sosial yang menekankan peran penting pengamatan dan pemodelan dalam pembentukan perilaku.
- Bandura memperkenalkan konsep "self-efficacy" (keyakinan diri), yang merujuk pada sejauh mana individu yakin bahwa mereka dapat melakukan tugas atau mencapai tujuan tertentu.
- Teori Bandura juga membahas konsep "agresi yang dipelajari" dan bagaimana perilaku agresif dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan contoh yang dilihat oleh individu.
Ketiga teori ini menggarisbawahi peran penting pembelajaran dalam pembentukan perilaku manusia, dengan pendekatan yang berbeda dalam menjelaskan bagaimana pembelajaran berlangsung dan bagaimana perilaku dapat diubah atau dimodifikasi. Skinner dan Watson berfokus pada pengaruh konsekuensi eksternal dalam pembentukan perilaku, sementara Bandura menekankan peran penting pemodelan sosial dan keyakinan diri dalam pembelajaran dan perkembangan individu.
4.Perspektif kognitif adalah pendekatan dalam psikologi yang mempelajari bagaimana individu memproses informasi, belajar, dan memahami dunia di sekitar mereka. Teori Piaget dan Vygotsky adalah dua
teori kognitif yang signifikan dalam memahami perkembangan kognitif manusia.
1. Teori Piaget:
- Jean Piaget adalah seorang psikolog Swiss yang mengembangkan teori perkembangan kognitif. Ia mengemukakan bahwa anak-anak melalui empat tahap perkembangan kognitif yang berbeda: tahap sensorimotor, prapoperasional, konkret operasional, dan operasional formal.
- Piaget percaya bahwa anak-anak aktif membangun pengetahuan mereka melalui interaksi dengan lingkungan. Mereka mengalami disonansi kognitif saat mereka menyesuaikan pemahaman mereka dengan informasi baru.
- Teori Piaget menekankan peran konstruksi pengetahuan oleh individu dan proses pengorganisasian berpikir.
2. Teori Vygotsky:
- Lev Vygotsky adalah seorang psikolog asal Rusia yang mengembangkan teori pembelajaran sosial atau sociocultural theory. Ia menekankan peran interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif.
- Vygotsky berpendapat bahwa individu belajar melalui interaksi dengan orang lain, terutama melalui zona perkembangan proximal, yaitu jarak antara apa yang seseorang bisa lakukan sendiri dan apa yang bisa dia lakukan dengan bantuan orang lain.
- Teori Vygotsky menekankan pentingnya bahasa dan budaya dalam pembentukan pemahaman individu serta perkembangan fungsi kognitif seperti pemecahan masalah.
Kedua teori ini menyumbang wawasan penting tentang bagaimana manusia mengembangkan pemahaman dan pengetahuan mereka. Meskipun ada perbedaan dalam pendekatan mereka, banyak ahli psikologi kini menggabungkan elemen-elemen dari kedua teori ini dalam pemahaman perkembangan kognitif manusia.
5.Perspektif kontekstual dalam psikologi menekankan pentingnya memahami individu dalam konteks lingkungannya, termasuk bagaimana faktor-faktor eksternal mempengaruhi perkembangan individu. Salah satu teori ekologi yang terkenal adalah Teori Ekologi Pengembangan yang dikemukakan oleh Urie Bronfenbrenner.
Teori Ekologi Pengembangan Bronfenbrenner menggambarkan individu sebagai berada dalam serangkaian lingkungan yang berlapis-lapis, yang mempengaruhi perkembangan mereka. Teori ini mencakup empat lapisan lingkungan yang berbeda:
1. Mikrosistem: Ini adalah lingkungan terdekat individu, seperti keluarga, teman, sekolah, atau tempat kerja. Interaksi langsung dengan individu terjadi di dalam mikrosistem ini.
2. Mesosistem: Mesosistem mencakup interaksi antara beberapa mikrosistem. Contohnya, hubungan antara keluarga dan sekolah anak, di mana pengalaman di sekolah dapat memengaruhi dinamika keluarga.
3. Eksosistem: Eksosistem adalah lingkungan yang tidak langsung mempengaruhi individu. Contohnya, tempat kerja orang tua yang dapat memengaruhi anak-anak melalui kebijakan perusahaan atau dinamika keluarga.
4. Makrosistem: Ini adalah lapisan yang lebih besar yang mencakup nilai-nilai budaya, norma sosial, dan sistem politik dalam masyarakat. Makrosistem memengaruhi lapisan sebelumnya secara lebih luas.
5. Kronosistem: Ini merujuk pada waktu dan perubahan dalam lingkungan sepanjang waktu. Peristiwa-peristiwa historis atau perubahan dalam kehidupan individu juga memainkan peran dalam perkembangan mereka.
Teori ekologi Bronfenbrenner menunjukkan bahwa perkembangan individu tidak dapat dipahami dengan hanya memeriksa faktor internal atau lingkungan mereka secara terpisah. Sebaliknya, perkembangan individu dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara lapisan-lapisan lingkungan ini. Teori ini telah menjadi landasan dalam pemahaman perkembangan manusia yang lebih luas, terutama dalam konteks psikologi perkembangan.
6.Perspektif evolusionari atau sosio-biologis dalam psikologi menekankan bagaimana perilaku manusia dan perkembangan individu dapat dijelaskan dalam konteks evolusi dan keturunan. Teori attachment yang dikembangkan oleh John Bowlby dan dikemajakan oleh Mary Ainsworth adalah sebuah teori penting dalam perspektif ini.
1. **Teori Attachment oleh John Bowlby:**
- John Bowlby adalah seorang psikolog Inggris yang mengembangkan teori attachment. Ia berpendapat bahwa attachment atau ikatan emosional antara bayi/anak dan figur perawatan (biasanya ibu) adalah hasil evolusi untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup dan reproduksi.
- Bowlby mengidentifikasi fase-fase attachment, mulai dari "attachment awal" pada bayi yang menciptakan ikatan emosional dasar dengan figur perawatan, hingga "attachment yang nyata" saat anak mulai mengembangkan hubungan sosial yang lebih kompleks.
- Teori ini menekankan pentingnya attachment dalam membentuk perkembangan sosial dan emosi individu.
2. **Studi oleh Mary Ainsworth:**
- Mary Ainsworth adalah psikolog yang memperluas teori attachment Bowlby melalui penelitian empiris. Ia mengembangkan eksperimen "Strange Situation" yang mengidentifikasi pola attachment anak-anak berdasarkan perilaku mereka saat terpisah dari figur perawatan dan saat mereka bersama kembali.
- Ainsworth mengklasifikasikan tiga jenis pola attachment utama: aman (secure), takut (anxious-ambivalent), dan menghindar (avoidant). Penelitian ini memberikan wawasan tentang cara anak-anak berinteraksi dengan figur perawatan mereka dan bagaimana ini berkembang seiring waktu.
Teori attachment ini memahami attachment sebagai fitur evolusi yang membantu manusia bertahan hidup, berkembang, dan mengembangkan kemampuan sosial. Attachment yang aman dianggap sebagai hasil optimal yang memungkinkan individu untuk memiliki kepercayaan pada hubungan sosial dan memahami interaksi sosial dengan baik. Teori ini telah memberikan wawasan penting dalam pemahaman hubungan emosional dan perilaku manusia, terutama dalam perkembangan anak.
7.Perspektif moral adalah pendekatan dalam psikologi yang memfokuskan pada perkembangan moral individu dan bagaimana individu mengambil keputusan moral. Lawrence Kohlberg adalah seorang psikolog yang mengembangkan Teori Perkembangan Moral yang terkenal. Teori Kohlberg mengidentifikasi enam tahap perkembangan moral yang dibagi menjadi tiga tingkat utama:
1. **Tingkat Prakonvensional:**
- Tahap 1: Orientasi hukuman dan ketaatan. Individu berperilaku baik untuk menghindari hukuman.
- Tahap 2: Orientasi kepuasan pribadi. Individu berperilaku baik untuk memenuhi kebutuhan dan mendapatkan manfaat pribadi.
2. **Tingkat Konvensional:**
- Tahap 3: Orientasi persetujuan sosial. Individu berperilaku baik untuk mendapatkan persetujuan dan menjaga hubungan sosial yang baik.
- Tahap 4: Orientasi otoritas dan tata tertib sosial. Individu menghormati hukum dan aturan demi menjaga ketertiban sosial.
3. **Tingkat Pasca-konvensional:**
- Tahap 5: Orientasi kontrak sosial. Individu menghormati kontrak sosial dan menghargai prinsip-prinsip moral yang mendasarinya.
- Tahap 6: Orientasi prinsip moral universal. Individu bertindak berdasarkan prinsip moral universal dan etika yang diakui secara luas.
Teori Kohlberg menekankan perkembangan moral sebagai proses berjenjang yang melibatkan pemahaman etika dan prinsip-prinsip moral yang lebih tinggi seiring bertambahnya usia dan pengalaman. Ia juga menganggap bahwa individu bisa mencapai tahap-tahap yang lebih tinggi melalui diskusi moral dan refleksi. Teori ini telah mempengaruhi pemahaman tentang perkembangan moral dan etika individu, terutama dalam konteks pendidikan dan psikologi perkembangan.