Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang Struktur program bimbingan konseling dan Evaluasi bimbingan perkembangan?
NPM : 2213054021
●Program bimbingan konseling adalah pendekatan sistematis yang digunakan dalam membantu individu, terutama dalam konteks pendidikan, untuk mengatasi masalah dan mengembangkan potensi mereka. Struktur program bimbingan konseling umumnya mencakup langkah-langkah seperti:
1. Identifikasi Kebutuhan: Mendefinisikan tujuan dan sasaran dari bimbingan konseling, serta mengidentifikasi individu atau kelompok yang membutuhkan bantuan.
2. Pengumpulan Informasi: Mengumpulkan data tentang individu, termasuk riwayat pendidikan, minat, bakat, dan masalah yang mungkin dihadapi.
3. Penilaian: Menganalisis informasi yang telah dikumpulkan untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan khusus.
4. Perencanaan: Menyusun rencana tindakan yang mencakup strategi dan langkah-langkah konkret untuk membantu individu mencapai tujuan mereka.
5. Implementasi: Melaksanakan rencana tindakan dengan memberikan bimbingan, konseling, dan dukungan yang diperlukan kepada individu.
6. Evaluasi: Mengukur kemajuan individu dan efektivitas program, serta menyesuaikan rencana tindakan jika diperlukan.
●Evaluasi bimbingan perkembangan adalah proses untuk menilai hasil dan dampak program bimbingan konseling. Evaluasi ini mencakup berbagai metode seperti pengumpulan data, survei, wawancara, dan tes. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan apakah program bimbingan konseling telah berhasil mencapai tujuannya dan apakah perlu ada perbaikan atau penyesuaian.
Pentingnya evaluasi dalam bimbingan perkembangan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya dan upaya yang diinvestasikan dalam program tersebut memberikan manfaat yang sesuai bagi individu yang dilayani. Evaluasi juga membantu dalam pengembangan program yang lebih efektif dan relevan untuk kebutuhan individu dan masyarakat.
1. Identifikasi Kebutuhan: Langkah pertama dalam struktur program adalah mengidentifikasi kebutuhan siswa, baik secara individu maupun sebagai kelompok. Ini melibatkan evaluasi masalah atau tantangan yang mereka hadapi.
2. Perencanaan dan Penyusunan Program: Setelah kebutuhan teridentifikasi, program bimbingan konseling disusun. Ini mencakup penetapan tujuan, strategi, dan kegiatan yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai perkembangan pribadi dan akademik mereka.
3. Implementasi: Program ini kemudian diimplementasikan oleh konselor atau profesional bimbingan konseling. Mereka bekerja dengan siswa untuk memberikan dukungan, berbicara tentang masalah mereka, dan menjalankan kegiatan sesuai rencana.
4. Evaluasi: Evaluasi merupakan komponen penting dalam struktur program. Ini dilakukan untuk mengukur efektivitas program bimbingan konseling. Evaluasi dapat melibatkan pengukuran hasil, perubahan dalam perilaku atau prestasi siswa, serta umpan balik dari siswa dan orang tua.
5. Perubahan dan Perbaikan: Berdasarkan hasil evaluasi, program dapat diperbaiki atau disesuaikan untuk meningkatkan efektivitasnya. Ini bisa berarti merancang ulang kegiatan atau menyesuaikan pendekatan bimbingan konseling.
Sementara itu, evaluasi bimbingan perkembangan adalah proses untuk menilai perkembangan individu, terutama siswa, dalam berbagai aspek seperti perkembangan pribadi, sosial, emosional, dan akademik. Ini mencakup penggunaan berbagai metode dan alat evaluasi untuk mengukur kemajuan siswa. Hasil evaluasi ini dapat membantu dalam merancang program bimbingan konseling yang lebih efektif dan menyesuaikan dukungan yang diberikan kepada siswa.
Keduanya, struktur program bimbingan konseling dan evaluasi bimbingan perkembangan, saling terkait dan penting dalam membantu individu mencapai potensi mereka di lingkungan pendidikan.
Kelas: 3 A pgpaud
Npm : 2213054025
Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang Struktur program bimbingan konseling dan Evaluasi bimbingan perkembangan?
Jawaban :
Struktur program bimbingan konseling dan evaluasi bimbingan perkembangan adalah dua hal yang saling terkait.
Evaluasi bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan untuk membenahi program-program yang kurang berhasil.
a). Struktur Program Bimbingan Konseling:
* Bimbingan dan konseling dipandang sebagai upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru bimbingan dan konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli untuk mencapai kemandirian, dalam wujud kemampuan memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan diri secara bertanggung jawab sehingga mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupannya
* Salah satu tugas dan tanggung jawab guru bimbingan dan konseling adalah menyusun dan merencanakan program secara sistematis dan terorganisir baik perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi
* Program bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari program pendidikan di sekolah
Beberapa ahli mengatakan bahwa konseling merupakan inti atau jantung hati dari kegiatan bimbingan, banyak ahli berusaha merumuskan pengertian bimbingan dan konseling
b). Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling mempunyai dua tujuan yaitu secara umum dan secara khusus:
* Tujuan umum evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
* Tujuan khusus dari evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian program sesuai dengan jabaran atau butir-butir kegiatan program layanan yang telah di susun dalam program bimbingan dan konseling
Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling ialah usaha penelitian, dengan cara mengumpulkan data secara sistematis, menarik kesimpulan atas dasar data, dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan program. Evaluasi bimbingan dan konseling di Indonesia memfokuskan pada tiga hal, yakni evaluasi program, proses, dan hasil layanan bimbingan dan konseling
* Mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari perkembangan sikap dan perilaku, atau tugas-tugas perkembangan para siswa melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan
* Menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
* Pelaporan hasil evaluasi bimbingan dan konseling juga penting untuk memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang tua siswa tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat ketercapaian
* Pelaporan hasil evaluasi juga dapat memberikan pertimbangan dalam meningkatkan keterampilan konselor melalui pengiriman untuk mengikuti pelatihan-pelatihan bimbingan dan konseling
* Dalam upaya menfasilitasi berkembangnya seluruh aspek perkembangan peserta didik, program bimbingan pada komponen layanan dasar. Sehingga pelaksanaan layanan bimbingan lebih efisien dan efektif
* Sekolah (terutama kepala sekolah) akan lebih mudah untuk mengadakan evaluasi program
Dapat disimpulkan bahwa struktur program bimbingan konseling dan evaluasi bimbingan perkembangan saling terkait dan penting untuk memastikan keberhasilan program bimbingan konseling. Evaluasi bimbingan dan konseling dilakukan untuk menentukan derajat kualitas pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling serta mengetahui ketercapaian program sesuai dengan jabaran atau butir-butir kegiatan program layanan yang telah disusun dalam program bimbingan dan konseling. Sedangkan struktur program bimbingan konseling meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program secara sistematis dan terorganisir
NPM : 2213054039
Kelas : 3A
Struktur program bimbingan diklasifikasikan kedalam empat jenis layanan yaitu: (a) layanan dasar bimbingan; (b) layanan responsif; (c) layanan perencanaan individual, dan (d) layanan dukungan sistem.
A. Layanan Dasar Bimbingan
1. pengertian
Layanan dasar bimbingan diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada semua sissa (for all) melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu perkembangan dirinya secara optimal.
2. Tujuan
Layanan ini bertujuan untuk membantu semua siswa agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu siswa agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. Secara rinci tujuan layanan dirumuskan sebagai upaya untuk membantu siswa agar: (1) memiliki kesadaran (pemahaman)ntentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama), (2) mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya, (3) mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya, dan (4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.
3. Materi
Untuk mencapai tujuan tersebut, kepada siswa disajikan materi layanan yang menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan erat dengan uapaya membantu siswa dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Materi layanan dasar bimbingan dapat diambil dari berbagai sumber, seperti majalah, buku, dan koran. Materi yang diberikan,disamping maalah yang menyangkut pengembangan sosial-pribadi, dan belajar, juga materi yang dipandang utama bagi siswa SLTP/SLTA, yaitu yang menyangkut karir. Materi-materi tersebut, diantaranya : (a) fungsi agama bagi kehidupan, (b) pemantapan pilihan program studi, (c) keterampppilan kerja professional, (d) kesiapan pribadi (fisik-psikis, jasmaniah-rohaniah) dalam menghadapi pekerjaan, (e) perkembangan dunia kerja, (f) iklim kehidupan dunia kerja, (g) cara melamar pekerjaan, (h) kasus-kasus kriminalitas, (i) bahayanya perkelahian masal (tawuran), dan (j) dampak pergaulan bebas. Materi lainnya yang dapat diberikan kepada para siswa adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan self-esteem
2. Pengembangan motif berprestasi
3. Keterampilan pengambilan keputusan
4. Keterampilan pemecahan masalah
5. Keterampilan hubungan antar pribadi atau berkomunikasi
6. Memahami keragaman lintas budaya
7. Perilaku yang bertanggung jawab
SUMBER : https://benczad94.weebly.com/komponen-struktur-program-bimbingan-dan-konseling-di-sekolah.html
Evaluasi bimbingan dan konseling merupakan upaya untuk menentukan derajat kualitas pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling.
Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling mempunyai dua tujuan yaitu secara umum dan secara khusus. Tujuan umum evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Sedangkan tujuan khusus dari evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian program sesuai dengan jabaran atau butir-butir kegiatan program layanan yang telah di susun dalam program bimbingan dan konseling, misalnya: program pengumpulan data, kegiatan bimbingan karir, konseling individual, konseling kelompok dll.
Fungsi evaluasi kegiatan bimbingan konseling adalah memberikan umpan balik kepada guru pembimbing (konselor) untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling dan memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan atas perkembangan sikap, perkembangan perilaku, dan perkembangan potensi subyek yang dibimbing.
SUMBER : http://bpakhm.unp.ac.id/evaluasi-bimbingan-dan-konseling/#:~:text=Evaluasi%20bimbingan%20dan%20konseling%20merupakan,program%20kegiatan%20bimbingan%20dan%20konseling.
1.) Identifikasi Kebutuhan: Mendefinisikan tujuan dan sasaran dari bimbingan konseling, serta mengidentifikasi individu atau kelompok yang membutuhkan bantuan.
2)Pengumpulan Informasi: Mengumpulkan data tentang individu, termasuk riwayat pendidikan, minat, bakat, dan masalah yang mungkin dihadapi.
3)Penilaian: Menganalisis informasi yang telah dikumpulkan untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan khusus.
4)Perencanaan: Menyusun rencana tindakan yang mencakup strategi dan langkah-langkah konkret untuk membantu individu mencapai tujuan mereka.
5) Implementasi: Melaksanakan rencana tindakan dengan memberikan bimbingan, konseling, dan dukungan yang diperlukan kepada individu.
6) Evaluasi: Mengukur kemajuan individu dan efektivitas program, serta menyesuaikan rencana tindakan jika diperlukan.
* yg di maksud dengan Evaluasi bimbingan perkembangan adalah proses untuk menilai hasil dan dampak program bimbingan konseling. Evaluasi ini mencakup berbagai metode seperti pengumpulan data, survei, wawancara, dan tes. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan apakah program bimbingan konseling telah berhasil mencapai tujuannya dan apakah perlu ada perbaikan atau penyesuaian.
Pentingnya evaluasi dalam bimbingan perkembangan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya dan upaya yang diinvestasikan dalam program tersebut memberikan manfaat yang sesuai bagi individu yang dilayani. Evaluasi juga membantu dalam pengembangan program yang lebih efektif dan relevan untuk kebutuhan individu dan masyarakat.
Npm : 2213054015
Program bimbingan konseling adalah pendekatan sistematis yang digunakan dalam membantu individu, terutama dalam konteks pendidikan, untuk mengatasi masalah dan mengembangkan potensi mereka.
Struktur program bimbingan konseling umumnya mencakup langkah-langkah seperti:
1. Identifikasi Kebutuhan: Mendefinisikan tujuan dan sasaran dari bimbingan konseling, serta mengidentifikasi individu atau kelompok yang membutuhkan bantuan.
2. Pengumpulan Informasi: Mengumpulkan data tentang individu, termasuk riwayat pendidikan, minat, bakat, dan masalah yang mungkin dihadapi.
3. Penilaian: Menganalisis informasi yang telah dikumpulkan untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan khusus.
4. Perencanaan: Menyusun rencana tindakan yang mencakup strategi dan langkah-langkah konkret untuk membantu individu mencapai tujuan mereka.
5. Implementasi: Melaksanakan rencana tindakan dengan memberikan bimbingan, konseling, dan dukungan yang diperlukan kepada individu.
6. Evaluasi: Mengukur kemajuan individu dan efektivitas program, serta menyesuaikan rencana tindakan jika diperlukan.
-Evaluasi bimbingan perkembangan adalah proses untuk menilai hasil dan dampak program bimbingan konseling. Evaluasi ini mencakup berbagai metode seperti pengumpulan data, survei, wawancara, dan tes. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan apakah program bimbingan konseling telah berhasil mencapai tujuannya dan apakah perlu ada perbaikan atau penyesuaian.
Pentingnya evaluasi dalam bimbingan perkembangan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya dan upaya yang diinvestasikan dalam program tersebut memberikan manfaat yang sesuai bagi individu yang dilayani. Evaluasi juga membantu dalam pengembangan program yang lebih efektif dan relevan untuk kebutuhan individu dan masyarakat.
NPM :2213054029
1) Layanan Dasar Bimbingan (guidance curiculum)
Tujuan layanan dasar bimbingan adalah membantu seluruh siswa dalam mengembangkan keterampilan dasar untuk kehidupan. Komponen ini merupakan landasan bagi program bimbingan perkembangan. Contoh materi program bimbingan materi program di sekolah mencakup :
a. Self-esteem (harga diri); b. Motivasi berprestasi;
c. Keterampilan pengambilan keputusan merumuskan tujuan dan membuat perencanaan;
d. Keterampilan pemecahan masalah;
e. Keefektifan dalam hubungan antar pribadi;
f. Keterampilan berkomunikasi;
g. Keefektifan dalam memahami lintas budaya;
h. Perilaku yang bertanggung jawab.
2) Layanan Responsif (Responsive Services)
Tujuan kelompok layanan responsif adalah mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi siswa yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah sosial pribadi, karier, dan/atau masalah pengembangan pendidikan. Sekalipun layanan ini merespon
topik yang memiliki prioritas dan/atau relevan dalam adegan sekolah.
3) Sistem Perencanaan Individual
Tujuan sistem perencanaan individual adalah membimbing siswa untuk merencanakan, memonitor, mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan sosial pribadi oleh dirinya sendiri. Konselor dapat menggunakan berbagi nara sumber staf, informasi dan kegiatan, serta memfokuskan nara sumber untuk seluruh siswa dan membantu siswa secara individual untuk mengembangkan dan mengimplementasikan perencanaan pribadi. Melalui sistem perencanaan individual, siswa dapat:
a. Mempersiapkan pendidikan, karir, tujuan sosial pribadi yang didasarkan atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah, dunia kerja dan masyarakatnya.
b. Merumuskan rencana untuk mencapai tujuan jangka pendek, jangka menengah dan tujuan jangka panjang.
c. Menganalisis apa kekuatan dan kelemahan pada dirinya dalam rangka pencapaian tujuan.
d. Mengukur tungkat pencapaian dirinya.
e. Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.
4) Pendukung Sistem (System Support)
Komponen pendukung sistem lebih diarahkan pada pemberian layanan manajemen yang tidak secara langsung bermanfaat bagi siswa layanan mencakup:
a. Konsultasi dengan guru-guru;
b. Dukungan bagi program pendidikan orangtua dan upaya-upaya masyarakat yang berhubungan;
c. Partisipasi dalam kegiatan yang ada di sekolah dalam rangka peningkatan perencanaan tujuan;
d. Implementasi dan program standarisasi instrumen tes; e. Kerja sama dalam melaksanakan riset yang relevan;
f. Memberikan masukan terhadap pembuat keputusan dalam kurikulum pengajaran, berdasarkan perspektif siswa.
-Evaluasi bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan untuk membenahi program-program yang kurang berhasil. Untuk menghasilkan evaluasi bimbingan dan konseling yang tepat kita harus mengetahui tujuan yang akan dicapai serta dari mana evaluasi akan dimulai. Evaluasi bimbingan dan konseling merupakan upaya untuk menentukan derajat kualitas pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling.
Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling mempunyai dua tujuan yaitu secara umum dan secara khusus. Tujuan umum evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Sedangkan tujuan khusus dari evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian program sesuai dengan jabaran atau butir-butir kegiatan program layanan yang telah di susun dalam program bimbingan dan konseling, misalnya: program pengumpulan data, kegiatan bimbingan karir, konseling individual, konseling kelompok dll.
NPM :2213054027
Kls :3A
- Struktur program bimbingan konseling
Struktur program bimbingan diklasifikasikan kedalam empat jenis layanan yaitu:
(a) Layanan Dasar Bimbingan
Layanan dasar bimbingan diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada semua sissa (for all) melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu perkembangan dirinya secara optimal. Layanan ini bertujuan untuk membantu semua siswa agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu siswa agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya.
(b) Layanan Responsif
Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada siswa yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera. Tujuan layanan responsive adalah membantu siswa agar dapat memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya atau membantu siswa yang mengalami hambatan, kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Materi layanan responsif bergantung kepada masalah atau kebutuhan siswa. Masalah dan kebutuhansiswa berkaitan dengan keinginan untuk memahami tentang suatu hal karena diipadang penting bagi perkembangan dirinya yang positif. Kebutuhan ini seperti keinginan untuk memperoleh informasi tentang bahaya obat terlarang, minuman keras, narkotika, pergaulan bebas dan sebagainya.
(c) layanan perencanaan individual
Layanan ini diartikan” proses bantuan kepada siswa agar mampu merumuskan dan melakukan aktifitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depannya. Berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia dilingkungannya”. Layanan perencanaan individual bertujuan untuk membantu siswa agar (1) memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya, (2) mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir, dan (3) dapat melakukan kegiatan berdasrkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang kelak dirumuskannya.
(d) layanan dukungan sistem.
Dukungan siswa adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan professional; hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat, masyarakat yang lebih luas; manajmen program; penelitian dan pengembangan (Thomas Ellis, 1990).
- Evaluasi bimbingan perkembangan
Fungsi evaluasi kegiatan bimbingan konseling adalah memberikan umpan balik kepada guru pembimbing (konselor) untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling dan memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan atas perkembangan sikap, perkembangan perilaku, dan perkembangan potensi siswa.
proses evaluasi ada dua macam yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dilihat dari segi bagaimana keefektivan proses layanan bimbingan dan konseling sedangkan penilaian hasil sendiri dilihat dari segi kefektivan hasil layanan bimbingan dan konseling. Untuk aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling meliputi kesesuaian antara program dan pelaksanaan, keterlaksanaan program, apa saja hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program tersebut, dampak kegiatan bimbingan konseling terhadap kegiatan belajar mengajar, bagaimana respon siswa, personil sekolah, orang tua siswa serta masyarakat, dan perubahan-perubahan siswa serta perkembangan potensi siswa ketika masih dalam lingkup sekolah hingga lingkup luasnya.
NPM : 2213054043
Layanan bimbingan dan konseling di sekolah atau madrasah diklasifikasikan ke dalam empat komponen layanan, ialah sebagai berikut:
1. Pelayanan Dasar
Layanan dasar adalah layanan bantuan kepada semua peserta didik melalui kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan untuk membantu para peserta didik mencapai kompetensi dan keterampilan dasar yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga diharapkan dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan secara efektif dan sehat. Layanan ini dilaksanakan melalui kegiatan di dalam kelas (klasikal), kelompok-kelompok kecil, dan kerjasama antara konselor dan guru dalam pengembangan kompetensi tertentu yang diperlukan oleh peserta didik
dalam kehidupannya. Strategi pelaksanaan layanan dasar bimbingan dan konseling di sekolah atau madrasah meliputi:
a. Bimbingan Klasikal: yaitu program pertemuan antara konselor dan peserta didik di kelas, yang disajikan secara klasikal dan terjadwal.
b. Pelayanan Orientasi: ialah kegiatan yang dilaksanakan untuk memberi pemahaman baru kepada para peserta didik tentang lingkungan, kurikulum dan program sekolah atau madrasah, teman di kelas atau di luar kelas sekolah/madrasah, guru dan sarana atau fasilitas sekolah/madrasah, peraturan dan tata tertib sekolah/madrasah, program ekstra kurikuler dan lain-lain guna memperlancar penyesuaian diri di awal program tahun ajaran baru.
c. Pelayanan Informasi: yaitu sajian informasi yang diberikan kepada para peserta didik tentang hal-hal yang dipandang perlu dan bermanfaat bagi mereka, seperti informasi tentang perguruan tinggi, pergaulan yang sehat, bahaya Miras(minuman keras)/Narkoba dan lain-lain.
d. Bimbingan Kelompok: ialah layanan bimbingan yang diberikan kepada peserta didik melalui kegiatan kelompok untuk merespon kebutuhan, minat dan pemberian informasi yang bersifat umum dan tidak rahasia.
e. Pelayanan Pengumpulan Data (Aplikasi Instrumentasi): yaitu kegiatan penjaringan data atau informasi tentang data pribadi dan lingkungan peserta didik baik tes maupun non tes.
Tujuan pelayanan dasar bimbingan ini bertujuan untuk membantu semua peserta didik agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh dasar keterampilan hidupnya atau dengan kata lain membantu peserta didik agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya.
2. Pelayanan Responsif
Pelayanan responsif adalah layanan bimbingan dan konseling bagi peserta didik yang memiliki kebutuhan dan menghadapi masalah yang memerlukan penanganan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas- tugas perkembangannya. Dalam hal ini konseling mungkin berinisiatif mendatangi konselor untuk memanfaatkan bantuan profesional yang diperlukannya dari konselor karena mengalami masalah atau kesulitan tertentu karena adanya rujukan dari guru, orangtua atau profesional lain. Strategi layanan ini dilaksanakan melalui:
a. Konseling Individual: ialah layanan yang ditujuan untuk membantu peserta didik yang mengalami hambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. b. Referal (Rujukan atau Alih Tangan): yaitu pelimpahan wewenang penanganan masalah yang dihadapi konseli kepada orang atau lembaga yang lebih berwenang.
c. Kolaborasi: ialah suatu kegiatan kerjasama perlu dilakukan oleh konselor dengan pihak-pihak terkait di luar sekolah/madrasah seperti orangtua, guru bidang studi dan wali kelas yang berkaitan dengan kegiatan belajar dan pengembangan potensi peserta didik secara langsung maupun tidak langsung.
d. Konsultasi: yaitu layanan konsultasi bagi guru, orangtua, pimpinan sekolah/madrasah, yang terkait dengan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah/madrasah
e. Bimbingan Teman Sebaya: ialah pemberian pelatihan kepada peserta didik yang dianggap mampu membimbing teman-temannya. Peserta didik yang menjadi pembimbing akan berperan sebagai tutor sebaya yang membantu teman-temannya dalam memahami persoalan- persoalan yang berkaitan dengan akademik maupun non akademik.
f. Konferensi Kasus: yaitu kegiatan yang dilakukan untuk membahas permasalahan peserta didik yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan pemecahan masalah.
g. Kunjungan Rumah: ialah kunjungan konselor ke rumah peserta didik untuk memperoleh informasi dan data utuh tentang peserta didik dan lingkungannya untuk membantu mengentaskan masalah peserta didik. Pelayanan renponsif bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya, atau membantu peserta didik yangmengalamihambatan dan kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya.
Tujuan pelayanan ini dapat juga sebagai upaya untuk mengintervensi masalah- masalah atau kepedulian pribadi peserta didik yang muncul segera dan dirasakan pada saat itu. Hal tersebut berkenaan dengan masalah-masalah sosial-pribadi, karir, dan atau masalah pengembangan belajar-pendidikan.
3. Perencanaan Individual
Perencanaan individual ialah proses bantuan yang diberikan kepada peserta didik sebagai upaya merencanakan, memonitor dan mengelola aktivitas yang berkaitan dengan kemajuan dan kesuksesan masa depannya berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Strategi implementasi dari perencanaan individual adalah dengan cara:
a. Individual appraisal yaitu konselor sekolah membantu siswa untuk menilai dan menafsirkan kemampuan, minat, keterampilan dan prestasi mereka
b. Individual advisement yaitu konselor sekolah membantu siswa untuk menggunakan informasi pribadi/sosial, akademik, karir, dan informasi pasar tenaga kerja untuk membantu mereka merencanakan dan menyadarkan mereka tentang pribadi, sosial, akademik, dan tujuan karirnya
c. Transition planning yaitu konselor sekolah dan tenaga pendidikan lainnya membantu siswa untuk melakukan transisi dari sekolah ke kerja atau untuk pelajaran tambahan dan pelatihan.
Npm : 2213054035
Kelas : 3A
Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang Struktur program bimbingan konseling dan Evaluasi bimbingan perkembangan?
Jawab:
Terdapat 4 struktur yaitu:
A. Layanan dasar bimbingan
; Layananumum yang diperuntuk kanbagi semuaanak. Layanan ini terarah kepada pengembangan perilaku/kompetensi yang harus dikuasai anak sesuai dengan tugas-tugas perkembangan. Bidang bimbingan yang dapat dilakukandalam layanan
dasar bimbingan khususnya pada AUD adalah bimbingan pribadi sosial.
B. Layanan responsif
; Layanan bimbingan yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh anak saat ini. Layanan ini bersifat preventif/kuratif. Strategi yang digunakan adalah konseling individual, konseling kelompok, dan konsultasi.
Teknik pemberian layanan responsif dapat dimulai dengan mengamati anak untuk mengidentifikasi masalah, bersama dengan guru dan orangtua membuat program bantuan / rujukan pada ahli lain dan melakukan pengawasan terhadap kemajuan yang
ditunjukkan anak.
C. Sistem perencanaan individual
; Layanan bimbingan bertujuan membantu seluruh anak membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karier/kehidupan sosial pribadinya.
Tujuan utama : membantu anak memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri.
Kegiatan untuk membantu anak membuat rencana individual.
D. Dukungan sistem
; Kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memeliharadan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh. Dukungan dari para pimpinan lembaga, para ahli pada bidang pendidikan AUD, orangtua, wali anak.
NPM : 2213054007
1.Pengertian Program Bimbingan dan Konseling
Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling mempunyai dua tujuan tujuan ialah secara universal serta secara spesial. Tujuan universal penilaian tutorial serta konseling merupakan buat mengenali ketercapaian penerapan layanan tutorial serta konseling. Sebaliknya tujuan spesial dari penilaian tutorial serta konseling merupakan buat mengenali ketercapaian program cocok dengan jabaran ataupun butir- butir aktivitas program layanan yang sudah di susun dalam program tutorial serta konseling, misalnya: program pengumpulan informasi, aktivitas tutorial karir, konseling individual, konseling kelompok dll.
Guna penilaian aktivitas tutorial konseling merupakan membagikan umpan balik kepada guru pembimbing( konselor) buat membetulkan ataupun meningkatkan program tutorial serta konseling serta membagikan data kepada pihak- pihak yang berkepentingan atas pertumbuhan perilaku, pertumbuhan sikap, serta pertumbuhan kemampuan subyek yang dibimbing.
Aspek yang wajib di penilaian?
Aspek dari proses penilaian aktivitas tutorial konseling terdapat 2 berbagai ialah evaluasi proses serta evaluasi hasil. Evaluasi proses dilihat dari segi gimana keefektivan proses layanan tutorial serta konseling sebaliknya evaluasi hasil sendiri dilihat dari segi kefektivan hasil layanan tutorial serta konseling. Buat aspek- aspek yang butuh dievaluasi dalam program tutorial serta konseling antara lain:
1.kesesuaian antara program serta pelaksanaan
keterlaksanaan program
2.hambatan- hambatan dalam penerapan program tersebut
3.akibat dari aktivitas tutorial konseling
gimana reaksi yang terjadi
personil yang terlibat
4.perubahan- perubahan yang terjalin dan lingkup luasnya.
NPM : 2213054041
Struktur Program BK :
a. Sistematika Program layanan.
Program layanan bimbingan dan konseling di satuan pendidikan disusun sekurang-kurangnya dengan menggunakan sistematika sebagai berikut.
1) Rasional
Perlu dirumuskan dasar pemikiran tentang urgensi bimbingan dan konseling dalam keseluruhan program satuan pendidikan. Rumusan konsep
dasar kaitan antara bimbingan dan konseling dengan pembelajaran/implementasi kurikulum, dampak perkembangan iptek dan konteks sosial budaya hidup masyarakat (termasuk peserta didik), dan hal-hal
lain yang dianggap relevan.
2) Visi dan Misi
Sajian visi dan misi bimbingan dan konseling harus sesuai dengan visi dan misi sekolah madrasah, oleh karena itu sajikan visi dan misi sekolah/madrasah kemudian rumuskan visi dan misi program layanan
bimbingan dan konseling.
3) Deskripsi Kebutuhan
Rumusan didasarkan atas hasil asesmen kebutuhan (need assessment)
peserta didik/konseli dan lingkungannya ke dalam rumusan perilaku-perilaku
yang diharapkan dikuasai peserta didik/konseli.
4) Tujuan
Rumusan tujuan yang akan dicapai disusun dalam bentuk perilaku yang harus dikuasai peserta didik/ konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling.
5) Komponen Program.
Komponen program bimbingan dan konseling di satuan pendidikan
meliputi: (1) Layanan Dasar, (2) Layanan Peminatanan peserta didik dan Perencanaan Individual (3) Layanan Responsif, dan (4) Dukungan sistem.
6) Bidang layanan
Bidang layanan bimbingan dan konseling meliputi pribadi, sosial, belajar dan karir. Materi layanan bimbingan klasikal disajikan secara proporsional sesuai dengan hasil asesmen kebutuhan 4 (empat) bidang
layanan.
7) Rencana Operasional (Action Plan)
Rencana kegiatan (action plans) diperlukan untuk menjamin program
bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien.
Rencana kegiatan adalah uraian detil dari program yang menggambarkan struktur isi program, baik kegiatan untuk memfasilitasi peserta didik/konseli
mencapai kemandirian dalam kehidupannya.
8) Pengembangan Tema/Topik.
Tema/topik ini merupakan rincian lanjut dari identifikasi diskripsi kebutuhan peserta didik dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan
karir.
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling (RPLBK).
RPLBK dikembangkan sesuai dengan tema/topik dan sistematika yang diatur dalam panduan penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan.
9) Evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut.
Rencana evaluasi perkembangan peserta didik/konseli didasarkan pada rumusan tujuan yang ingin dicapai dari layanan yang dilakukan. Di samping
itu, perlu dilakukan evaluasi keterlaksanaan program, dan hasilnya sebagai bentuk akuntabilitas layanan bimbingan dan konseling. Hasil evaluasi harus dilaporkan dan diakhiri dengan rekomendasi tentang tindak lanjut pengembangan program selanjutnya.
10) Anggaran biaya.
Rencana anggaran biaya untuk mendukung implementasi program
layanan bimbingan dan konseling disusun secara realistik dan dapat
dipertanggungjawabkan secara transparan. Rancangan biaya dapat memuat kebutuhan biaya operasional layanan bimbingan dan konseling dan pengembangan profesi bimbingan dan konseling.
b. Program Layanan
Program layanan bimbingan dan konseling disusun dan diselenggarakan sebagai berikut.
1) Program Tahunan, yaitu program layanan bimbingan dan konseling meliputi
kegiatan mencakup komponen, strategi dan bidang layanan selama satu tahun ajaran untuk masing-masing kelas rombongan belajar pada satuan pendidikan.
2) Program Semesteran yaitu program layanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester merupakan jabaran kegiatan lebih rinci dari program tahunan.
Evaluasi kegiatan Bimbingan Konseling adalah memberikan umpan balik kepada guru pembimbing (konselor) untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling dan memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan atas perkembangan sikap, perkembangan perilaku, dan perkembangan potensi subyek yang dibimbing.
NPM : 2213054001
Program konseling dan evaluasi bimbingan perkembangan adalah bagian penting dari pendidikan dan pembimbingan. Strukturnya dapat berbeda-beda tergantung pada tujuan dan lingkungan. Secara umum, program ini melibatkan:
1. Identifikasi Kebutuhan: Penentuan masalah perkembangan siswa yang perlu dibantu.
2. Perencanaan: Pembuatan rencana bimbingan yang mencakup tujuan, metode, dan sumber daya yang diperlukan.
3. Implementasi: Pelaksanaan program dengan melibatkan sesi konseling, pemberian informasi, atau kegiatan bimbingan.
4. Evaluasi: Pengukuran kemajuan siswa dan efektivitas program untuk membuat perbaikan jika diperlukan.
5. Pelaporan: Komunikasi hasil evaluasi kepada siswa, orang tua, dan pihak terkait.
6. Revisi: Menyesuaikan program jika ada perubahan kebutuhan atau situasi siswa.
Tujuan utamanya adalah membantu siswa dalam pengembangan potensi mereka dan mengatasi masalah yang dapat menghambat perkembangan mereka
Npm: 2213054013
Struktur program bimbingan diklasifikasikan ke dalam empat jenis layanan, yaitu :
(a) layanan dasar bimbingan, proses pemberian bantuan kepada semua siswa melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu perkembangan dirinya secara optimal yang bertujuan untuk membantu seluruh peserta didik mengembangkan perilaku efektif dan keterampilan-keterampilan hidupnya yang mengacu pada tugas tugas perkembangan peserta didik.
(b) layanan responsif, pemberian bantuan kepada siswa yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera yang bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan yang di rasakan sangat penting oleh peserta didik.
(c) layanan perencanaan individual, layanan bimbingan yang bertujuan membantu seluruh peserta didik membuat dan menginplementasikan rencana-rencana pendidikan, karir dan sosial pribadinya.
(d) layanan dukungan sistem, ukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan profesinal; hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat, masyarakat yang lebih luas, manajemen program, penelitian dan pengembangan.
Evaluasi bimbingan perkembangan adalah proses penting yang bertujuan untuk menilai efektivitas program bimbingan perkembangan atau konseling dalam membantu individu mencapai tujuan perkembangan mereka yang dapat membantu menentukan apakah bimbingan perkembangan telah berhasil, mengidentifikasi area yang perlu perbaikan, dan memastikan bahwa siswa mendapatkan manfaat yang diharapkan.
Npm:2213054009
Kelas:3A
1.Struktur program bimbingan konseling dapat bervariasi tergantung pada tujuan, target audiens, dan konteksnya. Namun, secara umum, sebuah program bimbingan konseling dapat memiliki struktur dasar sebagai berikut:
● **Tujuan dan Sasaran**: Menentukan tujuan umum program konseling serta sasaran spesifik yang ingin dicapai. Misalnya, apakah program ini untuk membantu siswa mengatasi stres akademik atau untuk memberikan bimbingan karir kepada individu yang mencari pekerjaan.
● **Identifikasi Target Audiens**: Mengidentifikasi siapa yang akan menjadi peserta program konseling. Ini bisa siswa di sekolah, karyawan di tempat kerja, pasangan dalam terapi pernikahan, atau kelompok tertentu yang memiliki kebutuhan konseling khusus.
● **Pemilihan Pendekatan atau Metode Konseling**: Memilih pendekatan atau metode konseling yang sesuai dengan tujuan dan target audiens. Beberapa contoh pendekatan meliputi terapi kognitif-perilaku, terapi bermain anak, terapi kelompok, atau terapi berbasis solusi.
● **Penyusunan Jadwal dan Durasi**: Menentukan berapa lama program konseling akan berlangsung dan membuat jadwal pertemuan yang konsisten. Program konseling bisa bersifat jangka pendek atau jangka panjang tergantung pada masalah yang dihadapi.
● **Rekrutmen dan Partisipasi Peserta**: Melakukan rekrutmen peserta sesuai dengan target audiens yang telah ditentukan. Memastikan partisipasi aktif dari peserta selama program.
2.Evaluasi bimbingan perkembangan adalah proses untuk menilai efektivitas program atau layanan bimbingan perkembangan. Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa program tersebut berhasil mencapai tujuan perkembangan yang telah ditetapkan dan untuk meningkatkan kualitas program. Berikut adalah beberapa langkah yang terlibat dalam evaluasi bimbingan perkembangan:
● **Tentukan Tujuan Evaluasi**: Langkah pertama adalah menentukan tujuan evaluasi. Apa yang ingin Anda capai dengan evaluasi ini? Apakah itu untuk menilai kemajuan peserta, mengevaluasi keberhasilan program, atau menilai kebutuhan perubahan?
● **Pilih Metode Evaluasi**: Pilih metode evaluasi yang sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang tersedia. Metode evaluasi bisa berupa survei, wawancara, observasi, atau analisis dokumen.
● **Kumpulkan Data**: Mulailah mengumpulkan data yang relevan sesuai dengan metode yang telah Anda pilih. Data ini bisa mencakup hasil tes, respons peserta, catatan sesi konseling, atau data lain yang relevan.
● **Analisis Data**: Setelah data terkumpul, lakukan analisis untuk mengidentifikasi tren, pola, atau hasil yang signifikan. Ini membantu Anda memahami sejauh mana program konseling telah berhasil mencapai tujuan perkembangan.
● **Evaluasi Keberhasilan Program**: Evaluasi juga melibatkan penilaian keberhasilan program secara keseluruhan. Apakah program ini mencapai tujuan yang telah ditetapkan? Apakah ada aspek yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan?
● **Pertimbangkan Umpan Balik Peserta**: Perhatikan umpan balik dari peserta program. Apakah mereka merasa program ini bermanfaat? Apakah mereka merasa dibantu dalam mencapai perkembangan yang diinginkan?
Npm:2213054009
Kelas:3A
1.Struktur program bimbingan konseling dapat bervariasi tergantung pada tujuan, target audiens, dan konteksnya. Namun, secara umum, sebuah program bimbingan konseling dapat memiliki struktur dasar sebagai berikut:
● **Tujuan dan Sasaran**: Menentukan tujuan umum program konseling serta sasaran spesifik yang ingin dicapai. Misalnya, apakah program ini untuk membantu siswa mengatasi stres akademik atau untuk memberikan bimbingan karir kepada individu yang mencari pekerjaan.
● **Identifikasi Target Audiens**: Mengidentifikasi siapa yang akan menjadi peserta program konseling. Ini bisa siswa di sekolah, karyawan di tempat kerja, pasangan dalam terapi pernikahan, atau kelompok tertentu yang memiliki kebutuhan konseling khusus.
● **Pemilihan Pendekatan atau Metode Konseling**: Memilih pendekatan atau metode konseling yang sesuai dengan tujuan dan target audiens. Beberapa contoh pendekatan meliputi terapi kognitif-perilaku, terapi bermain anak, terapi kelompok, atau terapi berbasis solusi.
● **Penyusunan Jadwal dan Durasi**: Menentukan berapa lama program konseling akan berlangsung dan membuat jadwal pertemuan yang konsisten. Program konseling bisa bersifat jangka pendek atau jangka panjang tergantung pada masalah yang dihadapi.
● **Rekrutmen dan Partisipasi Peserta**: Melakukan rekrutmen peserta sesuai dengan target audiens yang telah ditentukan. Memastikan partisipasi aktif dari peserta selama program.
2.Evaluasi bimbingan perkembangan adalah proses untuk menilai efektivitas program atau layanan bimbingan perkembangan. Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa program tersebut berhasil mencapai tujuan perkembangan yang telah ditetapkan dan untuk meningkatkan kualitas program. Berikut adalah beberapa langkah yang terlibat dalam evaluasi bimbingan perkembangan:
● **Tentukan Tujuan Evaluasi**: Langkah pertama adalah menentukan tujuan evaluasi. Apa yang ingin Anda capai dengan evaluasi ini? Apakah itu untuk menilai kemajuan peserta, mengevaluasi keberhasilan program, atau menilai kebutuhan perubahan?
● **Pilih Metode Evaluasi**: Pilih metode evaluasi yang sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang tersedia. Metode evaluasi bisa berupa survei, wawancara, observasi, atau analisis dokumen.
● **Kumpulkan Data**: Mulailah mengumpulkan data yang relevan sesuai dengan metode yang telah Anda pilih. Data ini bisa mencakup hasil tes, respons peserta, catatan sesi konseling, atau data lain yang relevan.
● **Analisis Data**: Setelah data terkumpul, lakukan analisis untuk mengidentifikasi tren, pola, atau hasil yang signifikan. Ini membantu Anda memahami sejauh mana program konseling telah berhasil mencapai tujuan perkembangan.
● **Evaluasi Keberhasilan Program**: Evaluasi juga melibatkan penilaian keberhasilan program secara keseluruhan. Apakah program ini mencapai tujuan yang telah ditetapkan? Apakah ada aspek yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan?
● **Pertimbangkan Umpan Balik Peserta**: Perhatikan umpan balik dari peserta program. Apakah mereka merasa program ini bermanfaat? Apakah mereka merasa dibantu dalam mencapai perkembangan yang diinginkan?
NPM : 2253054001
Struktur progam bimbingan konseling
1) Layanan Dasar Bimbingan
Tujuan layanan dasar bimbingan adalah membantu seluruh siswa dalam mengembangkan keterampilan dasar untuk kehidupan. Komponen ini merupakan landasan bagi program bimbingan perkembangan. Contoh materi program bimbingan materi program di sekolah mencakup :
a. Self-esteem (harga diri);
b. Motivasi berprestasi;
c. Keterampilan pengambilan keputusan merumuskan tujuan dan membuat perencanaan;
d. Keterampilan pemecahan masalah;
e. Keefektifan dalam hubungan antar pribadi; f. Keterampilan berkomunikasi;
2) Layanan Responsif (Responsive Services)
Tujuan kelompok layanan responsif adalah mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi siswa yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah sosial pribadi, karier, dan/atau masalah pengembangan pendidikan. Sekalipun layanan ini merespon
3) Sistem Perencanaan Individual
Tujuan sistem perencanaan individual adalah membimbing siswa untuk merencanakan, memonitor, mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan sosial pribadi oleh dirinya sendiri. Konselor dapat menggunakan berbagi nara sumber staf, informasi dan kegiatan, serta memfokuskan nara sumber untuk seluruh siswa dan membantu siswa secara individual untuk mengembangkan dan mengimplementasikan perencanaan pribadi. Melalui sistem perencanaan individual, siswa dapat:
a. Mempersiapkan pendidikan, karir, tujuan sosial pribadi yang didasarkan atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah, dunia kerja dan masyarakatnya.
b. Merumuskan rencana untuk mencapai tujuan jangka pendek, jangka menengah dan tujuan jangka panjang.
c. Menganalisis apa kekuatan dan kelemahan pada dirinya dalam rangka pencapaian tujuan.
4) Pendukung Sistem (System Support)
Komponen pendukung sistem lebih diarahkan pada pemberian layanan manajemen yang tidak secara langsung bermanfaat bagi siswa layanan mencakup:
a. Konsultasi dengan guru-guru;
b. Dukungan bagi program pendidikan orangtua dan upaya-upaya masyarakat yang berhubungan;
c. Partisipasi dalam kegiatan yang ada di sekolah dalam rangka peningkatan perencanaan tujuan;
d. Implementasi dan program standarisasi instrumen tes; e. Kerja sama dalam melaksanakan riset yang relevan
Evaluasi bimbingan
Evaluasi bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan untuk membenahi program-program yang kurang berhasil. Untuk menghasilkan evaluasi bimbingan dan konseling yang tepat kita harus mengetahui tujuan yang akan dicapai serta dari mana evaluasi akan dimulai. Evaluasi bimbingan dan konseling merupakan upaya untuk menentukan derajat kualitas pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling. Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling mempunyai dua tujuan yaitu secara umum dan secara khusus. Tujuan umum evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Sedangkan tujuan khusus dari evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian program sesuai dengan jabaran atau butir-butir kegiatan program layanan yang telah di susun dalam program bimbingan dan konseling, misalnya: program pengumpulan data, kegiatan bimbingan karir, konseling individual, konseling kelompok dll.
1. Struktur Program Bimbingan Konseling:
Struktur program bimbingan konseling adalah kerangka kerja yang dirancang untuk memberikan bimbingan, dukungan, dan arahan kepada anak-anak dalam perkembangan mereka. Struktur program ini dapat berbeda-beda tergantung pada lingkungan dan tujuannya, tetapi beberapa komponen umum yang terkandung dalam struktur program bimbingan konseling di PAUD adalah sebagai berikut:
- Penentuan Tujuan: Program ini harus memiliki tujuan yang jelas dan spesifik yang ingin dicapai untuk perkembangan anak-anak.
- Identifikasi Kebutuhan Individu: Mengidentifikasi kebutuhan perkembangan individu anak, termasuk kekuatan dan tantangan mereka.
- Pemilihan Pendekatan: Memilih pendekatan atau metode yang sesuai dengan anak-anak yang dilayani. Ini bisa mencakup pendekatan behavioristik, kognitif, atau pendekatan lain yang sesuai.
- Pengembangan Rencana Konseling: Membuat rencana konseling yang mencakup kegiatan, metode, dan waktu yang akan digunakan dalam membantu anak mencapai tujuan perkembangan mereka.
- Pelaksanaan Konseling: Melaksanakan sesi-sesi konseling yang sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, termasuk interaksi dengan anak-anak, orang tua, atau guru.
- Evaluasi Progres: Secara berkala mengevaluasi kemajuan anak dalam mencapai tujuan perkembangan mereka dan menyesuaikan rencana konseling jika diperlukan.
- Keterlibatan Orang Tua dan Guru: Melibatkan orang tua dan guru dalam proses perkembangan anak, sehingga mereka dapat memberikan dukungan yang konsisten.
2. Evaluasi Bimbingan Perkembangan:
Evaluasi dalam bimbingan perkembangan adalah proses pengukuran dan penilaian kemajuan perkembangan anak-anak. Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa program bimbingan konseling berjalan efektif dan sesuai dengan tujuan. Beberapa aspek yang terkait dengan evaluasi bimbingan perkembangan meliputi:
- Pengumpulan Data: Mengumpulkan data tentang perkembangan anak, baik melalui observasi, tes, atau pencatatan perilaku.
- Penilaian Kemajuan: Mengukur kemajuan anak dalam mencapai tujuan perkembangan yang telah ditetapkan.
- Perubahan Rencana: Jika evaluasi menunjukkan bahwa anak tidak mencapai tujuan perkembangan, rencana konseling dapat direvisi untuk mengatasi masalah tersebut.
- Keterlibatan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam proses evaluasi, sehingga mereka dapat berkontribusi dalam mendukung perkembangan anak.
- Pemantauan Berkala: Evaluasi bimbingan perkembangan sebaiknya dilakukan secara berkala untuk memantau perubahan dan perkembangan anak seiring waktu.
- Umpan Balik: Memberikan umpan balik kepada anak dan orang tua tentang kemajuan perkembangan dan saran untuk perbaikan.
Evaluasi bimbingan perkembangan membantu memastikan bahwa program bimbingan konseling di PAUD efektif dalam membantu anak-anak mencapai potensi perkembangan mereka dan memberikan dukungan yang sesuai sesuai dengan kebutuhan mereka.
NPM: 2213054063
Kelas: 3A
Struktur program bimbingan konseling
Jawab:
1. Layanan Dasar Bimbingan
Layanan umum yang diperuntukkan bagi semua orang, layanan ini terarah kepada pengembangan perilaku atau kompetensi yang harus dikuasai anak sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya. Bidang bimbingan yang dapat dilakukan dalam layanan dasar bimbingan khususnya pada anak usia dini adalah bimbingan pribadi dan sosial, yakni bimbingan yang lebih terfokus pada upaya membantu anak mengembangkan aspek-aspek kepribadiannya yang berhubungan dengan pemahaman tentang dirinya, lingkungan sekitar, emosi dan kemandirian. Kegiatan pada pendidikan anak usia dini yang dapat dijadikan media bagi guru atau pendamping untuk memberikan materi tentang pengembangan pribadi sosial atau kemandirian anak. Contohnya membiasakan anak membuat sampah, buang air besar atau buang air kecil pada tempatnya beserta cara membersihkannya.
2. Layanan Responsif
Layanan bimbingan yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh anak saat ini. Pada saat ini layanan ini lebih bersifat preventif, atau mungkin kuratif. Strategi yang digunakan adalah konseling individual, konseling kelompok, dan konsultasi. Teknik pemberian layanan responsif dapat dimulai dengan mengamati anak untuk mengidentifikasi masalah, bersama dengan guru dan orang tua membuat program bantuan atau rujukan pada ahli lain dan melakukan pengawasan terhadap kemajuan yang ditunjukkan anak. Layanan responsif dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Contohnya saat anak sedang bermain, berbaris, atau mengajak anak berbincang-bincang.
3. Sistem Perencanaan Individual
Layanan bimbingan bertujuan membantu seluruh anak membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karier atau kehidupan sosial pribadinya. Tujuan utama layanan bimbingan ini membantu anak memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri. Kegiatan untuk membantu anak membuat rencana individual. Contohnya guru dapat menyediakan materi-materi yang tepat untuk pengembangan kecerdasan naturalis anak seperti membiasakan menyiram tanaman di halaman TK setiap pagi, menanam biji-bijian dalam media yang mudah dan mengamati pertumbuhannya.
4. Dukungan Sistem
Kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memelihara dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh. Dukungan dari para pimpinan lembaga, para ahli pada bidang pendidikan AUD, orangtua, wali anak.
Evaluasi bimbingan perkembangan
Jawab:
Upaya memperoleh umpan balik selama kegiatan keseluruhan program dilaksanakan. Proses evaluasi ada dua macam yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dilihat dari segi bagaimana keefektifan proses layanan bimbingan dan konseling sedangkan penilaian hasil sendiri dilihat dari segi keefektifan hasil layanan bimbingan dan konseling. Untuk aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling meliputi kesesuaian antara program dan pelaksanaan, keterlaksanaan program, apa saja hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program tersebut. Umpan balik membantu guru dalam membuat keputusan terhadap isi program untuk dipertahankan, dikembangkan atau dihapuskan.
NPM : 2213054017
1. Layanan Dasar Bimbingan (guidance curiculum)
Tujuan layanan dasar bimbingan adalah membantu seluruh siswa dalam mengembangkan keterampilan dasar untuk kehidupan. Komponen ini merupakan landasan bagi program bimbingan perkembangan. Contoh materi program bimbingan materi program di sekolah mencakup :
a. Self-esteem (harga diri).
b. Motivasi berprestasi.
c. Keterampilan. pengambilan keputusan merumuskan tujuan dan membuat perencanaan.
d. Keterampilan pemecahan masalah.
e. Keefektifan dalam hubungan antar pribadi.
f. Keterampilan berkomunikasi.
g. Keefektifan dalam memahami lintas budaya.
h. Perilaku yang bertanggung jawab.
2) Layanan Responsif (Responsive Services)
Tujuan kelompok layanan responsif adalah mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi siswa yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah sosial pribadi, karier, dan/atau masalah pengembangan pendidikan.
3) Sistem Perencanaan Individual
Tujuan sistem perencanaan individual adalah membimbing siswa untuk merencanakan, memonitor, mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan sosial pribadi oleh dirinya sendiri. Konselor dapat menggunakan berbagi nara sumber staf, informasi dan kegiatan, serta memfokuskan nara sumber untuk seluruh siswa dan membantu siswa secara individual untuk mengembangkan dan mengimplementasikan perencanaan pribadi.
4) Pendukung Sistem (System Support)
Komponen pendukung sistem lebih diarahkan pada pemberian layanan manajemen yang tidak secara langsung bermanfaat bagi siswa layanan mencakup:
a. Konsultasi dengan guru-guru.
b. Dukungan bagi program pendidikan orang tua dan upaya-upaya masyarakat yang berhubungan.
c. Partisipasi dalam kegiatan yang ada di sekolah dalam rangka peningkatan perencanaan tujuan.
d. Implementasi dan program standarisasi instrumen tes.
e. Kerja sama dalam melaksanakan riset yang relevan.
Kelas : 3A
Npm : 2213054031
1. Struktur Program Bimbingan Konseling
Struktur program bimbingan diklasifikasikan kedalam empat jenis layanan yaitu: (a) layanan dasar bimbingan; (b) layanan responsif; (c) layanan perencanaan individual, dan (d) layanan dukungan sistem.
a. Layanan Dasar Bimbingan
Layanan dasar bimbingan diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada semua sissa (for all) melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu perkembangan dirinya secara optimal. Layanan ini bertujuan untuk membantu semua siswa agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu siswa agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya..
b. Layanan Responsif
Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada siswa yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera. Tujuan layanan responsive adalah membantu siswa agar dapat memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya atau membantu siswa yang mengalami hambatan kegagalan dalam mencapai tugas-tugas pperkembangannya. Tujuan layanan ini dapat juga dikemukakan sebagai upaya untuk mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi siswa yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah sosial pribadi, karir dan atau pengembangan masalah pengembangan pendidikan
c. Layanan perencanaan individual
Layanan ini diartikan" proses bantuan kepada siswa agar mampu merumuskan dan melakukan aktifitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depannya. Berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia dilingkungannya". Layanan perencanaan individual bertujuan untuk membantu siswa agar (1) memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya, (2) mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir, dan (3) dapat melakukan kegiatan berdasrkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang kelak dirumuskannya.
d. Layanan dukungan sistem
Ketiga komponen program, merupakan pemberian layanan BK kepada siswa secara langsung. Sedangkan dukungan sistem merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada siswa atau memfasilitasi kelancaran perkembangan siswa. Dukungan siswa adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan professional; hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat, masyarakat yang lebih luas, manajmen program: penelitian dan pengembangan (Thomas Ellis, 1990),
Program ini memberikan dukungan kepada guru pembimbing dalam memperlancar penyelenggaraan layanan diatas. Sedangkan bagi personel pendidik lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di sekolah. Dukungan sistem meliputi dua aspek yaitu: (1) pemberian layanan dan (2) kegiatan manajemen
2. Evaluasi Bimbingan Perkembangan
Evaluasi bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan untuk membenahi program-program yang kurang berhasil. Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling mempunyai dua tujuan yaitu secara umum dan secara khusus. Tujuan umum evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Sedangkan tujuan khusus dari evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian program sesuai dengan jabaran atau butir-butir kegiatan program layanan yang telah di susun dalam program bimbingan dan konseling, misalnya: program pengumpulan data, kegiatan bimbingan karir, konseling individual, konseling kelompok dll.
Fungsi evaluasi kegiatan bimbingan konseling adalah memberikan umpan balik kepada guru pembimbing (konselor) untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling dan memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan atas perkembangan sikap, perkembangan perilaku, dan perkembangan potensi subyek yang dibimbing.
Aspek dari proses evaluasi kegiatan bimbingan konseling ada dua macam yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dilihat dari segi bagaimana keefektivan proses layanan bimbingan dan konseling sedangkan penilaian hasil sendiri dilihat dari segi kefektivan hasil layanan bimbingan dan konseling. Untuk aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling diantaranya:
1. kesesuaian antara program dan pelaksanaan
2. keterlaksanaan program
3. hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program tersebut
4. dampak dari kegiatan bimbingan konseling
5. bagaimana respon yang terjadi
6. personil yang terlibat
7. perubahan-perubahan yang terjadi serta lingkup luasnya.
Nama : Mutiara Breakgita Rimelzi
Npm: 2213054091
Kelas: 3A
Struktur program bimbingan diklasifikasikan ke dalam empat jenis layanan, yaitu :
(a) layanan dasar bimbingan, proses pemberian bantuan kepada semua siswa melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu perkembangan dirinya secara optimal yang bertujuan untuk membantu seluruh peserta didik mengembangkan perilaku efektif dan keterampilan-keterampilan hidupnya yang mengacu pada tugas tugas perkembangan peserta didik.
(b) layanan responsif, pemberian bantuan kepada siswa yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera yang bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan yang di rasakan sangat penting oleh peserta didik.
(c) layanan perencanaan individual, layanan bimbingan yang bertujuan membantu seluruh peserta didik membuat dan menginplementasikan rencana-rencana pendidikan, karir dan sosial pribadinya.
(d) layanan dukungan sistem, ukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan profesinal; hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat, masyarakat yang lebih luas, manajemen program, penelitian dan pengembangan.
Evaluasi bimbingan perkembangan adalah proses penting yang bertujuan untuk menilai efektivitas program bimbingan perkembangan atau konseling dalam membantu individu mencapai tujuan perkembangan mereka yang dapat membantu menentukan apakah bimbingan perkembangan telah berhasil, mengidentifikasi area yang perlu perbaikan, dan memastikan bahwa siswa mendapatkan manfaat yang diharapkan.
Evaluasi program bimbingan dan konseling memiliki beberapa fungsi, yaitu:
•Menilai sejauh mana pelaksanaan program mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
• Mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari perkembangan sikap dan perilaku, atau tugas-tugas perkembangan para siswa melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan.
•Menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
• Pelaporan hasil evaluasi bimbingan dan konseling juga penting untuk memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang tua siswa tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat ketercapaian.
• Pelaporan hasil evaluasi juga dapat memberikan pertimbangan dalam meningkatkan keterampilan konselor melalui pengiriman untuk mengikuti pelatihan-pelatihan bimbingan dan konseling.
• Dalam upaya menfasilitasi berkembangnya seluruh aspek perkembangan peserta didik, program bimbingan pada komponen layanan dasar. Sehingga pelaksanaan layanan bimbingan lebih efisien dan efektif.
• Sekolah (terutama kepala sekolah) akan lebih mudah untuk mengadakan evaluasi program.
kelas: 3A
Npm: 2213054023
Struktur program bimbingan diklasifikasikan kedalam empat jenis layanan yaitu: (a) layanan dasar bimbingan; (b) layanan responsif; (c) layanan perencanaan individual, dan (d) layanan dukungan sistem.
A). Layanan dasar bimbingan diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada semua sissa (for all) melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu perkembangan dirinya secara optimal.
B). Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada siswa yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera.
c).Layanan inidividu ini diartikan” proses bantuan kepada siswa agar mampu merumuskan dan melakukan aktifitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depannya. Berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia dilingkungannya”.
D). Layanan dukungan sistem
Ketiga komponen program, merupakan pemberian layanan BK kepada siswa secara langsung. Sedangkan dukungan sistem merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada siswa atau memfasilitasi kelancaran perkembangan siswa
evaluasi bimibingan perkembangan sangat dibutuhkan untuk membenahi program-program yang kurang berhasil. Untuk menghasilkan evaluasi bimbingan dan konseling yang tepat kita harus mengetahui tujuan yang akan dicapai serta dari mana evaluasi akan dimulai. Evaluasi bimbingan dan konseling merupakan upaya untuk menentukan derajat kualitas pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling.
Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling mempunyai dua tujuan yaitu secara umum dan secara khusus. Tujuan umum evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Sedangkan tujuan khusus dari evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian program sesuai dengan jabaran atau butir-butir kegiatan program layanan yang telah di susun dalam program bimbingan dan konseling, misalnya: program pengumpulan data, kegiatan bimbingan karir, konseling individual, konseling kelompok
1.Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang Struktur program bimbingan konseling dan Evaluasi bimbingan perkembangan?
Program konseling dan evaluasi bimbingan perkembangan adalah bagian penting dari pendidikan dan pembimbingan. Strukturnya dapat berbeda-beda tergantung pada tujuan dan lingkungan. Secara umum, program ini melibatkan:
1. Identifikasi Kebutuhan: Penentuan masalah perkembangan siswa yang perlu dibantu.
2. Perencanaan: Pembuatan rencana bimbingan yang mencakup tujuan, metode, dan sumber daya yang diperlukan.
3. Implementasi: Pelaksanaan program dengan melibatkan sesi konseling, pemberian informasi, atau kegiatan bimbingan.
4. Evaluasi: Pengukuran kemajuan siswa dan efektivitas program untuk membuat perbaikan jika diperlukan.
5. Pelaporan: Komunikasi hasil evaluasi kepada siswa, orang tua, dan pihak terkait.
6. Revisi: Menyesuaikan program jika ada perubahan kebutuhan atau situasi siswa.
Tujuan utamanya adalah membantu siswa dalam pengembangan potensi mereka dan mengatasi masalah yang dapat menghambat perkembangan mereka.
NPM: 2213054061
Struktur Program bimbingan konseling anak:
a.Rasional :Rasional merupakan latar belakang yang melandasi tersusunnya
program bimbingan dan konseling ,dapat diambil dari buku pedoman,
hasil evaluasi , hasil need assesmen kebutuhan , hasil tes
bakat,minat.atau jika tidak ada hasil tes maka dapat dilihat dari hasil
pengamatan guru atas kecenderungan permainan yang disukai anak,
walaupun ini tidak ilmiah tetapi dapat dipertimbangkan jika memang
tidak ada fasilitas untuk tes bakat minat.
b.Dasar hokum :Dasar hukm diambil dari peraturan perundangundangan yang berlaku misalnya permen diknas nomer 137 tahun
2014 tentang standar pendidikan anak usia dini.
c. Visi Misi Sekolah : sebagai arah kemana sekolah akan dibawa
d. Assesmen dan deskripsi kebutuhan sekolah
Daftar kebutuhan dilihat dari hasil tes bakat minat maka kebutuhan
apa yang harus disediakan sekolah untuk pengembangan bakat anak
misalnya pengembangan Bahasa maka siapkan buku-buku cerita,
dongeng, pengenalan huruf dan lain sebagainya.
e. Tujuan : disesuikan dengan tujuan yang ingin di capai, termasuk visi
dan misi sekolah.
f.Komponen Program :
pengarahan,bimbingan secara klasikal
individual : dengan sistem area, blok, atau sudut. Anak ditempatkan di
area sesuai bakat dan minatnya dengan dibimbing guru yang memiliki
kompetensi di bidangnya.
mengalami kesulitan maka guru akan memberikan layanan
pengentasan masalahnya
g. Bidang Layanan :
(4)Bidang belajar,
Rencana Layanan :
h. Pengembangan tema
i. Rencana evaluasi, pelaporan,Tindak lanjut
j. Sarana dan prasarana
2. valuasi kegiatan bimbingan dan konseling mempunyai dua tujuan yaitu secara umum dan secara khusus. Tujuan umum evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Sedangkan tujuan khusus dari evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian program sesuai dengan jabaran atau butir-butir kegiatan program layanan yang telah di susun dalam program bimbingan dan konseling, misalnya: program pengumpulan data, kegiatan bimbingan karir, konseling individual, konseling kelompok dll.
Fungsi evaluasi kegiatan bimbingan konseling adalah memberikan umpan balik kepada guru pembimbing (konselor) untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling dan memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan atas perkembangan sikap, perkembangan perilaku, dan perkembangan potensi subyek yang dibimbing.
(1) Layanan Dasar Bimbingan (guidance curiculum)
Tujuan layanan dasar bimbingan adalah membantu seluruh siswa dalam mengembangkan keterampilan dasar untuk kehidupan. Komponen ini merupakan landasan bagi program bimbingan perkembangan. Contoh materi program bimbingan materi program di sekolah mencakup :
a. Self-esteem (harga diri); b. Motivasi berprestasi;
c. Keterampilan pengambilan keputusan merumuskan tujuan dan membuat perencanaan;
d. Keterampilan pemecahan masalah;
e. Keefektifan dalam hubungan antar pribadi;
f. Keterampilan berkomunikasi;
g. Keefektifan dalam memahami lintas budaya;
h. Perilaku yang bertanggung jawab.
(2) Layanan Responsif (Responsive Services)
Tujuan kelompok layanan responsif adalah mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi siswa yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah sosial pribadi, karier, dan/atau masalah pengembangan pendidikan. Sekalipun layanan ini merespon
topik yang memiliki prioritas dan/atau relevan dalam adegan sekolah. Topik yang menjadi prioritas di Texas pada tahun 1990-an adalah: kesukses1990-an akademik; masalah bunuh diri pada kalangan remaja dan anak; kenakalan anak; masalah putus sekolah; penyalahgunaan obat; kehamilan pada usia sekolah.
3) Sistem Perencanaan Individual
Tujuan sistem perencanaan individual adalah membimbing siswa untuk merencanakan, memonitor, mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan sosial pribadi oleh dirinya sendiri. Konselor dapat menggunakan berbagi nara sumber staf, informasi dan kegiatan, serta memfokuskan nara sumber untuk seluruh siswa dan membantu siswa secara individual untuk mengembangkan dan mengimplementasikan perencanaan pribadi. Melalui sistem perencanaan individual, siswa dapat:
a. Mempersiapkan pendidikan, karir, tujuan sosial pribadi yang didasarkan atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah, dunia kerja dan masyarakatnya.
b. Merumuskan rencana untuk mencapai tujuan jangka pendek, jangka menengah dan tujuan jangka panjang.
c. Menganalisis apa kekuatan dan kelemahan pada dirinya dalam rangka pencapaian tujuan.
d. Mengukur tungkat pencapaian dirinya.
e. Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.
4) Pendukung Sistem (System Support)
Komponen pendukung sistem lebih diarahkan pada pemberian layanan manajemen yang tidak secara langsung bermanfaat bagi siswa layanan mencakup:
a. Konsultasi dengan guru-guru;
b. Dukungan bagi program pendidikan orangtua dan upaya-upaya masyarakat yang berhubungan;
c. Partisipasi dalam kegiatan yang ada di sekolah dalam rangka peningkatan perencanaan tujuan;
d. Implementasi dan program standarisasi instrumen tes; e. Kerja sama dalam melaksanakan riset yang relevan;
f. Memberikan masukan terhadap pembuat keputusan dalam kurikulum pengajaran, berdasarkan perspektif siswa.
Kegiatan manajemen diperlukan untuk menjamin peluncuran program bimbingan yang bermutu. Materi program dalam manajemen antara lain:
a. Pengembangan dan manajemen program bimbingan; b. Pengembangan staf bimbingan;
c. Pemanfaatan sumber daya masyarakat, dan
d.Pengembangan penulisan kebijakan, prosedur dan pedoman pelaksanaan bimbingan.
Fungsi evaluasi kegiatan bimbingan konseling adalah memberikan umpan balik kepada guru pembimbing (konselor) untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling dan memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan atas perkembangan sikap, perkembangan perilaku, dan perkembangan potensi ...
Npm 2213054003
komprehensif terdiri atas empat komponen, (1) Layanan dasar bimbingan, (2) Layanan Responsif, (3) Sistem Perencanaan Individual, (4) Pendukung Sistem (Muro dan Kottman, 1995, Sara Champan, dkk., 1993).
1) Layanan Dasar Bimbingan (guidance curiculum)
Tujuan layanan dasar bimbingan adalah membantu seluruh siswa dalam mengembangkan keterampilan dasar untuk kehidupan. Komponen ini merupakan landasan bagi program bimbingan perkembangan.
Layanan dasar bimbingan perkembangan memiliki cakupan dan urutan bagi pengembangan kompetensi siswa. Materi kurikulum diajarkan dengan unit fokus pada hasil (outcome-focused) dan mengajarkan yang berorientasi tujuan (objektif-based lesson) bagi siswa dalam kelompok kecil atau kelas untuk menggunakan material dan sumber-sumber lainnya, dan memerlukan strategi penilaian. Pengajaran dalam layanan dasar bimbingan diawali sejak pengalaman pertama siswa masuk sekolah, dengan materi yang diselaraskan dengan usia dan tahapan perkembangan siswa.
2) Layanan Responsif (Responsive Services)
Tujuan kelompok layanan responsif adalah mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi siswa yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah sosial pribadi, karier, dan/atau masalah pengembangan pendidikan.
3) Sistem Perencanaan Individual
Tujuan sistem perencanaan individual adalah membimbing siswa untuk merencanakan, memonitor, mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan sosial pribadi oleh dirinya sendiri. Konselor dapat menggunakan berbagi nara sumber staf, informasi dan kegiatan, serta memfokuskan nara sumber untuk seluruh siswa dan membantu siswa secara individual untuk mengembangkan dan mengimplementasikan perencanaan pribadi.
4) Pendukung Sistem (System Support)
Komponen pendukung sistem lebih diarahkan pada pemberian layanan manajemen yang tidak secara langsung bermanfaat bagi siswa.
Evaluasi bimbingan perkembangan adalah proses penting yang bertujuan untuk menilai efektivitas program bimbingan perkembangan atau konseling dalam membantu individu mencapai tujuan perkembangan mereka yang dapat membantu menentukan apakah bimbingan perkembangan telah berhasil, mengidentifikasi area yang perlu perbaikan, dan memastikan bahwa siswa mendapatkan manfaat yang diharapkan.
NPM:2213054019
KELAS:3A PGPAUD
A. Layanan Dasar Bimbingan
1. pengertian
Layanan dasar bimbingan diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada semua sissa (for all) melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu perkembangan dirinya secara optimal.
2. Tujuan
Layanan ini bertujuan untuk membantu semua siswa agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu siswa agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. Secara rinci tujuan layanan dirumuskan sebagai upaya untuk membantu siswa agar: (1) memiliki kesadaran (pemahaman)ntentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama), (2) mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya, (3) mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya, dan (4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.
3. Materi
Untuk mencapai tujuan tersebut, kepada siswa disajikan materi layanan yang menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan erat dengan uapaya membantu siswa dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Materi layanan dasar bimbingan dapat diambil dari berbagai sumber, seperti majalah, buku, dan koran. Materi yang diberikan,disamping maalah yang menyangkut pengembangan sosial-pribadi, dan belajar, juga materi yang dipandang utama bagi siswa SLTP/SLTA, yaitu yang menyangkut karir. Materi-materi tersebut, diantaranya : (a) fungsi agama bagi kehidupan, (b) pemantapan pilihan program studi, (c) keterampppilan kerja professional, (d) kesiapan pribadi (fisik-psikis, jasmaniah-rohaniah) dalam menghadapi pekerjaan, (e) perkembangan dunia kerja, (f) iklim kehidupan dunia kerja, (g) cara melamar pekerjaan, (h) kasus-kasus kriminalitas, (i) bahayanya perkelahian masal (tawuran), dan (j) dampak pergaulan bebas. Materi lainnya yang dapat diberikan kepada para siswa adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan self-esteem
2. Pengembangan motif berprestasi
3. Keterampilan pengambilan keputusan
4. Keterampilan pemecahan masalah
5. Keterampilan hubungan antar pribadi atau berkomunikasi
6. Memahami keragaman lintas budaya
7. Perilaku yang bertanggung jawab
SUMBER : https://benczad94.weebly.com/komponen-struktur-program-bimbingan-dan-konseling-di-sekolah.html
Evaluasi bimbingan dan konseling merupakan upaya untuk menentukan derajat kualitas pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling.
Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling mempunyai dua tujuan yaitu secara umum dan secara khusus. Tujuan umum evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Sedangkan tujuan khusus dari evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian program sesuai dengan jabaran atau butir-butir kegiatan program layanan yang telah di susun dalam program bimbingan dan konseling, misalnya: program pengumpulan data, kegiatan bimbingan karir, konseling individual, konseling kelompok dll.
Fungsi evaluasi kegiatan bimbingan konseling adalah memberikan umpan balik kepada guru pembimbing (konselor) untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling dan memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan atas perkembangan sikap, perkembangan perilaku, dan perkembangan potensi subyek yang dibimbing.
Npm : 2213054057
1. Struktur bimbingan dan konseling
Struktur program bimbingan diklasifikasikan kedalam empat jenis layanan yaitu:
A. Layanan Dasar Bimbingan
1. pengertian
Layanan dasar bimbingan diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada semua sissa (for all) melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu perkembangan dirinya secara optimal.
2. Tujuan
Layanan ini bertujuan untuk membantu semua siswa agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu siswa agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. Secara rinci tujuan layanan dirumuskan sebagai upaya untuk membantu siswa agar: (1) memiliki kesadaran (pemahaman)tentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama), (2) mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya, (3) mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya, dan (4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.
3. Materi
Untuk mencapai tujuan tersebut, kepada siswa disajikan materi layanan yang menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan erat dengan upaya membantu siswa dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Materi layanan dasar bimbingan dapat diambil dari berbagai sumber, seperti majalah, buku, dan koran. Materi yang diberikan, disamping masalah yang menyangkut pengembangan sosial-pribadi, dan belajar, juga materi yang dipandang utama bagi siswa SLTP/SLTA, yaitu yang menyangkut karir. Materi-materi tersebut, diantaranya : (a) fungsi agama bagi kehidupan, (b) pemantapan pilihan program studi, (c) keterampilan kerja professional, (d) kesiapan pribadi (fisik-psikis, jasmani-rohani) dalam menghadapi pekerjaan, (e) perkembangan dunia kerja, (f) iklim kehidupan dunia kerja, (g) cara melamar pekerjaan, (h) kasus-kasus kriminalitas, (i) bahayanya perkelahian masal (tawuran), dan (j) dampak pergaulan bebas. Materi lainnya yang dapat diberikan kepada para siswa adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan self-esteem
2. Pengembangan motif berprestasi
3. Keterampilan pengambilan keputusan
4. Keterampilan pemecahan masalah
5. Keterampilan hubungan antar pribadi atau berkomunikasi
6. Memahami keragaman lintas budaya
7. Perilaku yang bertanggung jawab
B. Layanan Responsif
1. Pengertian
Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada siswa yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera.
2. Tujuan
Tujuan layanan responsive adalah membantu siswa agar dapat memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya atau membantu siswa yang mengalami hambatan, kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya.
Tujuan layanan ini dapat juga dikemukakan sebagai upaya untuk mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi siswa yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah sosial-pribadi, karir, dan atau pengembangan masalah pengembangan pendidikan
3. Materi
Materi layanan responsif bergantung kepada masalah atau kebutuhan siswa. Masalah dan kebutuhan siswa berkaitan dengan keinginan untuk memahami tentang suatu hal karena dipandang penting bagi perkembangan dirinya yang positif. Kebutuhan ini seperti keinginan untuk memperoleh informasi tentang bahaya obat terlarang, minuman keras, narkotika, pergaulan bebas dan sebagainya.
Masalah siswa lainnya adalah yang berkaitan dengan berbagai hal yang dialami atau dirasakan mengganggu kenyamanan hidupnya atau menghambat perkembangan dirinya yang positif, karena tidak terpenuhi kebutuhannya, atau gagal dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Masalah siswa pada umumnya tidak mudah diketahui secara langsung tetapi dapat dipahami melalui gejala-gejala perilaku yang ditampilkannya.
Maslah (gejala masalah ) yang mungkin dialami siswa diantaranya: (a) merasa cemas tentang masa depan, (b) merasa rendah hati, (c) perilaku impulsif (kekanak-kanakan atau melakukan suatu tanpa mempertimbangkannya secara matang), (d) membolos dari sekolah, (e) malas belajar, (f) kurang memiliki kebiasaan belajar yang positif, (g) kurang bisa bergaul, (h) prestasi belajar rendah, (i) malas beribadah, (j) malas bergaul bebas (free seks), (k) masalah tauran, (l) manajemen stress dan (m) malas dalam keluarga.
Untuk memahami kebutuhan dan masalah siswa dapat ditempuh dengan cara menganalisis data siswa, baik yang bersumber dari inventori tugas-tugas berkembang (ITP), angket siswa, wawancara, observasi, sosiometri, daftar hadir siswa, leger, psikotes dan daftar masalah siswa atau alat ungkap masalah (AUM).
C. Layanan perencanaan individual
1. Pengertian
Layanan ini diartikan” proses bantuan kepada siswa agar mampu merumuskan dan melakukan aktifitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depannya. Berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya”.
2. Tujuan
Layanan perencanaan individual bertujuan untuk membantu siswa agar (1) memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya, (2) mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir, dan (3) dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang kelak dirumuskan nya.
Tujuan layanan perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya memfasilitasi siswa untuk merencanakan, memonitor dan mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan sosial-pribadi oleh dirinya sendiri. Isi atau materi perencanaan individual adalah hal-hal yang menjadi kebutuhan siswa untuk memahami secara khusus tentang perkembangan dirinya sendir. Dengan demikian meskipun perencanaan individual ditujukan untuk memandu seluruh siswa, layanan yang diberikan lebih bersifat individual karena didasarkan atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang ditentukan oleh masing-masing siswa. Melalui layanan perencanaan individual, siswa dapat :
a. Mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan, merencanakan karir, dan mengembangkan kemampuan sosial-pribadi, yang didasarkan atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah, dunia kerja, dan masyarakat.
b. Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaian tujuannya.
c. Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya.
d. Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.
3. Materi
Materi layanan perencanaan individual berkaitan erat dengan pengembangan aspek akademik, karir, dan sosial-pribadi. Materi pengembangan aspek (akademik) meliputi: memanfaatkan keterampilan belajar, melakukan pemilihan pendidikan lanjutan atau pilihan jurusan, memilih kursus atau pelajaran tambahan yang tepat, dan memahami nilai belajar sepanjang hayat; (b) karir meliputi: mengeksplorasi peluang-peluang karir, mengeksplorasi latihan-latihan pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang positif; dan (c) sosial-pribadi meliputi: pengembangan konsep diri yang positif, dan pengembangan keterampilan sosial yang efektif.
D. Layanan dukungan sistem
Ketiga komponen program, merupakan pemberian layanan BK kepada siswa secara langsung. Sedangkan dukungan sistem merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada siswa atau memfasilitasi kelancaran perkembangan siswa. Dukungan siswa adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan professional; hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat, masyarakat yang lebih luas; manajemen program; penelitian dan pengembangan (Thomas Ellis, 1990).
Program ini memberikan dukungan kepada guru pembimbing dalam memperlancar penyelenggaraan layanan diatas. Sedangkan bagi personel pendidik lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di sekolah. Dukungan sistem meliputi dua aspek yaitu: (1) pemberian layanan, dan (2) kegiatan manajemen.
1. Pemberian layanan konsultasi/kolaborasi
Pemberian layanan menyangkut kegiatan guru pembimbing (konselor) yang meliputi (a) konsultasi dengan guru-guru, (b) menyelenggarakan program kerjasama dengan orang tua atau masyarakat, (c) berpartisipasi dalam merencanakan kegiatan-kegiatan sekolah, (d) bekerjasama dengan personel sekolah lainnya dalam rangka menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan siswa, (e) melakukan penelitian tentang masalah-masalah yang berkaitan erat dengan bimbingan dan konseling.
2.2 Kegiatan manajemen
Kegiatan manajemen merupakan berbagai upaya untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan mutu program bimbingan dan konseling melalui kegiatan-kegiatan (a) pengembangan program, (b) pengembangan staf, (c) pemanfaatan sumber daya, dan (d) pengembangan penataan kebijakan.
Secara operasional program disusun secara sistematis sebagai berikut:
a. Rasional berisi latar belakang penyusunan program bimbingan didasarkan atas landasan konseptual, hokum maupun empiric.
b. Visi dan misi, berisi harapan yang diinginkan dari layanan BK yang mendukung visi, misi dan tujuan sekolah
c. Kebutuhan layanan bimbingan, berisi data kebutuhan siswa, pendidik dan institusi terhadap layanan bimbingan. Data diperoleh dengan mempergunakan instrument yang dapat dipertanggungjawabkan
d. Tujuan, berdasarkan kebutuhan ditetapkan kompetensi yang dicapai siswa berdasarkan perkembangan
e. Komponen program: (1) layanan dasar, program yang secar umum dibutuhkan oleh seluruh siswa pertingkatan kelas; (2) layanan responsif, program yang secara khusus dibutuhkan untuk membantu para siswa yang memerlukan layanan bantuan khusu; (3) layanan perencanaan individual, program yang memfasilitasi seluruh siswa memiliki kemampuan mengelola diri dan merancang masa depan; dan (4) dukungan sistem, kebijakan yang mendukung keterlaksanaan program, program jejaring baik internal sekolah maupun eksternal.
f. Rencana operasional kegiatan
g. Pengembangan tema atau topic (silabus layanan)
h. Pengembangan satuan layanan bimbingan
i. evaluasi
2. Evaluasi bimbingan perkembangan
Evaluasi bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan untuk membenahi program-program yang kurang berhasil. Untuk menghasilkan evaluasi bimbingan dan konseling yang tepat kita harus mengetahui tujuan yang akan dicapai serta dari mana evaluasi akan dimulai. Evaluasi bimbingan dan konseling merupakan upaya untuk menentukan derajat kualitas pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling.
Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling mempunyai dua tujuan yaitu secara umum dan secara khusus. Tujuan umum evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Sedangkan tujuan khusus dari evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian program sesuai dengan jabaran atau butir-butir kegiatan program layanan yang telah di susun dalam program bimbingan dan konseling, misalnya: program pengumpulan data, kegiatan bimbingan karir, konseling individual, konseling kelompok dll.
Fungsi evaluasi kegiatan bimbingan konseling adalah memberikan umpan balik kepada guru pembimbing (konselor) untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling dan memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan atas perkembangan sikap, perkembangan perilaku, dan perkembangan potensi subyek yang dibimbing.
•Layanan dasar bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada seluruh peserta didik melalui kegiatan yang dapat dilakukan secara klasikal atau kelompok dan disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan peserta didik.
•Membantu semua konseli agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan hidup.
Pelayanan Responsif
•Pelayanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik yang menghadapi kebutuhan dan masalah dan memerlukan pertolongan segera pertolongan segera supaya tidak menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangannya.
•Pelayanan responsif bertujuan mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi peserta didik yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah pribadi-sosial, karier, dan atau masalah pengembangan pendidikan.
Sistem Perencanaan Individual
•Pelayanan perencanaan individual merupakan kegiatan pemberian bantuan kepada peserta didik agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.
•Bertujuan untuk :
•Mempersiapkan diri seorang individu untuk mengikuti pendidikan lanjutan dan mengembangkan kemampuan sosial-pribadi.
•Menganalisis kekuatan dan kelemahan peserta didik.
•Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan peserta didik.
Dukungan Sistem
Pengertian
Kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memelihara serta meningkatkan program bimbingan.
Fungsi
Menurut Cronbach dan Stufflebeam, evaluasi program adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan. Penilaian yang diberikan terletak pada kondisi suatu program tertentu dengan menggunakan standar dan kriteria evaluasi program yang ada didalam kerangka kerja program BK komprehensif.
Umpan balik membantu guru dlm membuat keputusan terhadap isi program untuk dipertahankan, dikembangkan/dihapuskan.
Langkah dalam Pelaksanaan Evaluasi Program Bimbingan Perkembangan
1. Merumuskan pertanyaan
2. Menetapkan sasaran evaluasi
3. Pelaksanaan evaluasi
4. Mengkaji tingkat keberhasilan pelaksanaan program
5. Pengambilan keputusan
6. Melakukan pertimbangan kontekstual
7. Merumuskan rekomendasi
8. Melaksanakan tindak lanjut