Posts made by Fitri Novita 2213053081

Nama : Fitri Novita
NPM : 2213053081

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal JIPSINDO
Volume :6
Nomor : 2
Halaman : 131- 145
Tahun Terbit : 2019
Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Nama penulis : Enung Hasanah

Abstrak
Pada abstrak penulis menggunakan dua bahasa yaitu inggris dan indonesia. dalam abstrak berisi tujuan dari penelitian.

Pendahuluan
Pada bagian ini membahas mengenai Moralitas dan Pendidikan moral dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi luar dan dari sisi dalam. Dilihat dari luar, moralitas mengatur cara bergaul dengan orang lain, dan dari dalam mengatur cara bergaul dengan diri sendiri. Dengan kata lain, pendidikan moral diperlukan sekaligus sebagai kontrol kondisi sosial dan sarana yang sangat diperlukan untuk aktualisai diri. Sebagian besar dari kita, termasuk filsuf serta orang tua dan pendidik, menganggap bahwa kedua fungsi moralitas saling mendukung: apa yang baik bagi masyarakat juga baik untuk anak-anak kita, dan sebaliknya

Teori Kholberg
Penulis menjelaskan tentang Teori Kohlberg mengenai perkembangan moral secara formal disebut cognitive-dvelopmental theory of moralization, yang berakar pada karya Piaget. Untuk menemukan tahap kepatutan moral seseorang, Kohlberg telah menyusun instrumen penelitian guna menggolongkan proses penalaran orang tersebut dalam mengatasi dilema moral. Seseorang dihadapkan pada dilema moral supaya muncul minatnya, lalu ditanya secara langsung bagaimana solusinya terhadap dilema tersebut dan mengapa diamengambil keputusan seperti itu.
Penelitian Kohlberg menunjukan bahwa bila penalaran-penalaran yang diajukan oleh seseorang mengapa ia mempunyai pertimbangan moral tertentu atau melakukan tindakan tertentu diperhatikan, maka akan tampak jelas adanya perbedaan-perbedaan yang berarti dalam pendangan moral orang tersebut. Mungkin saja seseorang menunjukan bahwa berbuat curang itu salah, karena dapat ditangkap, sedangkan orang lain barangkali menunjukan bahwa berbuat curang itu
merongrong kepercayaan umum yang dibutuhkan untuk berlangsungnya masyarakat.

Metode
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Peneliti kualitatif tertarik pada kepercayaan orang, pengalaman, dan sistem makna dari perspektif orang-orang

Hasil penelitian
Dari hasil pengisian angket tersebut secara umum, terlihat bahwa para peserta penelitian yang berusia antara 11 dan 12 tahun, memiliki perkembangan moral seperti apa yang dikemukakan oleh Kohlberg.
Nama : Fitri Novita
NPM : 2213053081

Analisis Jurnal: "PENDIDIKAN NILAI MORAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Sudiati FBS Universitas Negeri Yogyakarta

Pada Abstrak penulis hanya menggunakan bahasa inggris.
Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan penulis membahasan tentang nilai terminal dan nilai instrumental. Menurut Rokeach (1973) (dalam Mulyana, 2004: 27), nilai instrumental meliputi bercita-cita keras, berwawasan luas, berkemampuan, ceria, bersih, bersemangat, pemaaf, penolong, jujur, imajinatif, mandiri, cerdas, logis, cinta, taat, sopan, tanggung jawab, dan pengawasan diri. Nilai terminal meliputi hidup nyaman, hidup bergairah, rasa berprestasi, rasa kedamaian, rasa keindahan, rasa persamaan, keamanan keluarga, kebebasan, kebahagiaan, keharmonisan diri, kasih sayang yang matang, rasa aman secara luas, kesenagan, keselamatan, rasa hormat, pengakuan social, persahabatan, dan kearifan.

Pembahasan
Dalam pembahasan penulis membahas mengenai Isu Pendidikan Nilai Moral di Beberapa Negara.
isu pendidikan nilai moral yang terjadi di empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, India, dan Cina. Tampaknya, pendidikan nilai moral yang dilaksanakan di empat negara tersebut (Indonesia, Malaysia, India, dan Cina) memiliki persamaan dan perbedaan. Hal itu terjadi karena masingmasing negara memiliki ideologi yang berbeda.

Teori perkembangan moral
Kohlberg, melalui penelitian Longitudinal and Crosscultural, telah berupaya untuk menyempurnakan teori Piaget dengan menetapkan enam tingkat pertimbangan moral yang relatif tidak bergantung pada umur. Hasil ini dikritik oleh Gilligan (1982) karena semua responden penelitian berjenis laki-laki, padahal menurut Gilligan wanita memiliki perbedaan dengan laki dalam membuat keputusan.Perbedaan Kohlberg dan Gilligan tersebut ditanggapi oleh Reimer, Paolitto, dan Hersh (1983:108), bahwa
kematangan moral harus dilihat dari dua sisi. Laki-laki dalam penalaran moral tentang keadilan mendasarkan pada prinsip, perlu belajar menjadi orang yang memiliki kasih sayang di samping bertindak adil. Sebaliknya, wanita yang memiliki sifat kasih saying perlu belajar mengintegrasikan moralitas personal dan institusional dalam
prinsip-prinsip moral yang konsisten moral .

Pendidikan nilai moral adalah pendidikan yang berusaha mengembangkan komponen-komponen integrasi pribadi. Integrasi pribadi dapat dilukiskan sekurang-kurangnyadengan empatgambaran kepribadian

Pendekatan komprehensif pendidikan nilai menurut Kirschenbaum dalam Darmiyati Zuchdi, 2008: 36-37) meliputi pendekatan (i) inculcating,yaitu menanamkan nilai dan moralitas, (ii) modelling, yaitu meneladankan nilai dan moralitas, (iii) facilitating, yaitu memudahkan perkembangan nilai dan moral, dan (iv) skill development, yaitu
pengembangan keterampilan untuk mencapai kehidupan pribadi yang tentram dan kehidupan sosial yang kondusif.

Menurut penulis Untuk mengaplikasikan konsep pendidikan nilai tersebut di atas, diperlukan beberapa metode, baik metode langsung maupun tidak langsung.
Metode langsung mulai dengan penentuan perilaku yang dinilai baik sebagai upaya indoktrinasi berbagai ajaran. Metode tidak langsung tidak dimulai
dengan menentukan perilaku yang diinginkan, tetapi dengan menciptakan situasi yang memungkinkan perilaku yang baik dapat dipraktikkan

Penutup
Pada bagian penutup penilis mejelaskan dengan singkat dan jelas.
Pendidikan nilai moral merupakan alternatif pemecahan masalah yang bersifat lokal, regional, nasional, dan internasional. .Pendidikan nilai moral merupakan tuntutan dan sekaligus kebutuhan pada tatanan global bagi umat manusia.
Nama : Fitri Novita
NPM : 2213053081

Degradasi moral pelajar jaman modern.

Vidio menayangkan tetang bagaimana rusaknya moral anak bangsa, yaitu berita tentang seorang murid yang membunuh gurunya dan seorng siswa yang bertengkar hingga menyebabkan salah satu diantara mereka meninggal.

Walaupun tidak semua anak memiliki moral yang rusak tapi pada saat ini terjadi peningkatan.
salah satu hal yang Melatarbelakangi tindakan moral buruk seorang anak adalah
Anak tidak mampu mengelola emosi dengan baik, dan tanpa berfikir langsung dilampiasakan emosinya.
Adanya pengaruh teknologi informasi, kemudahan dalam mengakses informasi sering disalahgunakan oleh anak, misalnya anak anak menonton hal kurang pantas di hp, bermain game tidak kenal waktu dll

Hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi merosotnya nilai moral anak bangsa yaitu
Setiap guru dibekali dengan pembekalan yang bersifat untuk bisa mengelola kelas dengan baik. Guru harus bisa mengembangkan potensi anak murid dan
kemampuan untuk mengelola emosi perlu dilatih kepada anak anak.
dari lingkngan keluarga juga sangat penting, setiap orang tua harus mampu membangun karakter anak dengan baik, lebih menawasi dan selalu perhatian terhadap tingkah laku anak.
Nama : Fitri Novita
NPM : 213053081

6 tahap perkembangan moral menurut laurence kohlberg.
Menurutnya ada 3 level perkembangan moral
Dan setiap level memiliki 2 tahap

Pra konvensional
1. Menghindari hukum
Alasan seseorang untuk bertidak atau tidak bertindak sesuartu karena untuk menghindari hukum.
2. Keuntungan dan minat pribadi
Tindakan yang memperhitungkan apa yang akan didapat olehnya. Ketika dia membantu kira kira apa yg nanti dia dapatkan

Konvensional
3. Menjaga sikap orang baik
Bagaiamana kesepakatan sosial yang ada dan pendapat orang lain.
4. Memelihara peraturan
Jika peraturan tidak ada yang mematuhi maka kedadaan akan menjadi kacau. Karena itu peraturan harus dipatuhi.

Pasca konvensional
5. Orientasi kontrak sosial
Setiap orang memiliki latar belakang dan situasi berbeda.
Tidak ada yg absolut atau pasti ketika melihat sebuah kasus.
Hak hak individu harus dilihat bersama dengan hukum yang ada.
Mencuri supaya tidak mati kelaparan berbeda dengan mencuri supaya kaya

6. Prinsip etika universal
Melakukan hal yang dianggapnya benar walaupun bertentangan dengan hukum yang ada.

Cerita dilema dalam penelitian Laurence Kohlberg

Cerita Heinz :
Heinz yang bingung bagaimana untuk menyelamatkan istrinya, karena dia tidak memiliki banyak uang untuk membeli obatnya.
Apa yang harus dilakukan Heinz?

Prinsip etika universal.
Heinz terpaksa melakukan prinsip etika universal karena kondisi keadaan yang membuatnya mau tidak mau melakukannya. Jika dia tidak mencuri obat tersebut dia akan kehilangan istrinya, sedangkan jika membelinya dia tidak mampu, maka dari itu heinz terpaksa mencuri walaupun tahu bahwa itu tindakan yang melanggar hukum dan apabila ketahuan akan ada konkuensinya.
Nama : Fitri Novita
NPM : 2213053081

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Volume : Tidak terdapat volume pada jurnal ini
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : September 2008
Judul Jurnal : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Nama Penulis : Hidayati

Astrak : penulis hanya menggunakan bahasa inggris pada bagian abstrak.

Pendahuluan :
Penulis menjelaskan bahwa diIndonesia pada saat ini sudah mengalami krisis akhlak dan moral. era informasi dan globalisasi sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah berdampak hampir ke semua aspek kehidupan masyarakat. Melalui pendidikan Indonesia telah gagal dalam membentuk manusia yang berkepribadian beriman menghargai perbedaan dan berakar mulia pendidikan kita lebih menitikberatkan pada pengembangan ranah kognitif dan kognitif.
Mengapa pendidikan dinilai gagal karena pendidikan di sekolah hanya secara formal dan juga banyaknya materi pelajaran yang dituntut kurikulum setiap minggunya serta proses pembelajaran anak didik Tidak melibatkan dalam pengalaman fisik dan mental.

Globalisasi juga memiliki dampak terhadap nilai-nilai dan norma. pengaruh globalisasi meliputi berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik ekonomi dan sosial budaya.

Pentingnya pendidikan nilai dan moral bagi anak karena tujuan pendidikan adalah menjadikan peserta didik menjadi manusia utuh dan sempurna dan terjadi banyak kesempurnaan ditunjukkan oleh bentuknya pribadi yang ber bermoral. pendidikan nilai moral akan menjadikan peserta didik mempunyai batin yang benar antara lain sikap terbuka dan percaya jujur rendah hati bertanggung jawab berniat baik dan taat melaksanakan nilai-nilai agama.

Penutup
Penulis mejelaskannya secara jelas dan singkat.
kita tidak dapat membendung pengaruh zaman dan tidak dapat memalingkan perhatian mereka dan dinding sedang trend, yang dapat kita lakukan adalah mendampingi dan mendorong anak-anak agar menjadi hidup dengan menggunakan alat dan hati dengan rendah hati berfungsi dengan baik diharapkan agar mereka dapat mempertimbangkan sel perbuatan tingkah laku dan kebutuhan yang diambil dengan benar.