Lampirkan analisis anda mengenai video berikut dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM. Dilarang melakukan plagiasi.
Forum Analisis Video 2
NPM: 2213053078
Degradasi moral pelajar di jaman modern
Sungguh miris sekali jika kita melihat moral anak jaman sekarang.
Yang pertama Dalam, video tersebut menunjukkan bahwa ada seorang peserta didik yang memukul gurunya sendiri sampai meninggal dunia, karena mungkin ada kesalahpahaman antara guru dan peserta didik ini, peserta didik yang masih belum dewasa atau labil dan tentunya dia tidak memiliki moral yang baik tanpa pikir panjang dia menganiaya guru sendiri tanpa memikirkan apa konsekuensi yang akan terjadi.
Nah tindakan seperti ini, tentunya sangat berkaitan dengan nilai dan moral dan emosi yang ada didalam anak tersebut. Maka dari itu penting sekali pembelajaran nilai dan moral ini diajarkan sedini mungkin untuk membekali anak-anak dalam berperilaku sehari hari
Dan kasus yang kedua ada seorang peserta didik mengajak duel kepala sekolahnya sendiri. Dilihat dari kasus ini sudah jelas anak ini tidak memiliki etika yang baik, walaupun mungkin guru memiliki kesalahan dan membuat anak didiknya sakit hati, jika anak tersebut memiliki moral maka seornag anak didik tidak akan pernah menantang seorang guru untuk berkelahi.
Degradasi moral dijaman modern ini harus secepatnya diselamatkan. Selain ornag tua, Seorang guru juga sangat berperan dalam.pembentukan karakter dalam diri seorang. Tidak hanya ilmu pengetahuan saja yang diajarkan tetapi pembentukan kepribadian, kontrol emosi dan pendidikan nilai dan moral juga harus diajarkan dengan maksimal.
Npm: 2213053145
Berdasarkan video tersebut dapat diambil analisis degradasi moral di kalangan pelajar zaman modern adalah masalah yang sangat serius. Contohnya kekerasan terhadap guru dan tindakan-tindakan tidak etis seperti duel dengan kepala sekolah menunjukkan bahwa sebagian anak muda mungkin kehilangan pemahaman tentang nilai-nilai moral dan etika.
Pertama-tama, perlu diingat bahwa pembentukan karakter dan pengembangan nilai-nilai moral harus dimulai sejak dini. Orang tua, guru, dan komunitas sekolah memiliki peran penting dalam proses ini. Mereka harus berkolaborasi untuk memberikan pendidikan yang komprehensif, tidak hanya dalam hal ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam pengembangan kepribadian, emosi, dan moral anak-anak.
Dalam kasus pertama, tragedi di mana seorang peserta didik memukul gurunya hingga meninggal harus menjadi peringatan akan pentingnya mengajarkan empati, kontrol emosi, dan penyelesaian konflik yang sehat kepada anak-anak. Mereka perlu belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik dan menyelesaikan masalah dengan cara yang tidak melibatkan kekerasan.
Kasus kedua yang melibatkan duel dengan kepala sekolah menyoroti kurangnya penghargaan terhadap otoritas dan kurangnya etika dalam berinteraksi dengan guru. Guru harus berperan sebagai panutan moral, tetapi juga harus mendekati anak-anak dengan empati dan pengertian. Pendidikan moral harus menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah.
Selain itu, penting juga untuk melibatkan anak-anak dalam diskusi mengenai nilai-nilai moral, etika, dan konsekuensi dari tindakan mereka. Ini dapat membantu mereka memahami pentingnya bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.
Dalam upaya mengatasi degradasi moral di zaman modern, kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan komunitas sangat penting. Selain itu, perlunya peran model yang baik dari tokoh masyarakat, selebriti, dan pemimpin yang menginspirasi anak-anak untuk berperilaku dengan integritas dan moral yang tinggi. Hanya dengan pendekatan holistik seperti ini kita dapat berharap mengatasi masalah degradasi moral di kalangan pelajar zaman modern.
NPM 2213053005
Kemerosotan moral di kalangan pelajar di zaman modern saat ini merupakan sebuah fenomena yang dapat diamati di seluruh lapisan masyarakat. Salah satu bidang yang paling signifikan dalam hal ini adalah sektor para remaja. Ada beberapa faktor yang turut menyebabkan kemerosotan moral peserta didik di zaman modern ini.
1. Gaya hidup modern yang konsumeris, kapitalistik, dan hedonistik semuanya kurang bertumpu pada moralitas.
2. Perubahan lingkungan hidup yang membedakan generasi masa ini dengan generasi lebih dahulu, perbedaan pertama terletak pada perilaku, moralitas dan lingkungan hidup yang kesemuanya mempunyai dampak yang signifikan terhadap generasi sekarang.
3. Kegagalan orang tua dalam berperan aktif dalam mendidik anaknya.
4. Pengaruh budaya luar (westernisasi)
5. Dampak media massa (media elektronik seperti telepon genggam dan televisi).
6. Rendahnya nilai keagamaan pada remaja.
Kemerosotan moralitas pelajar saat ini berpotensi berdampak negatif terhadap masa depan negeri. Oleh sebab itu, perlu adanya penanggulangan terhadap kerusakan moral peserta didik, termasuk pengembangan akhlak dan kepribadian yang baik melalui pendidikan dan bimbingan yang baik.
2213053257
Degradasi moral pelajar jaman modern sangat miris untuk dilihat dan di dengar untuk moral anak zaman sekarang.
Vidio pertama menunjukkan bahwa ada salah satu peserta didik yang memukul guru nya sendiri sampai meninggal dunia. Peserta didik mungkin masih belum dewasa dan tentunya tidak memiliki moral yang baik. Kejadian ini berkaitan dengan nilai dan moral maka dari itu pendidikan nilai dan moral wajib di ajarkan pada anak sejak dini.
Kasus kedua seorang peserta didik mengajak duel guru nya.
Peserta didik ini sudah jelas tidak memiliki etika dan moral yang baik. Jika memiliki moral yang baik maka peserta didik tidak akan menantang seorang guru.
Degradasi moral dijaman modern ini harus wajib di tangani seperti mengajarkan pendidikan nilai dan moral pada peserta didik. Orang tua dan guru juga berperan sangat penting untuk mengajarkan etika kepada anak anak.
NPM : 2213053130
Dari video tersebut membahas Degradasi moral pelajar di jaman modern. Moral anak jaman sekarang mengalami penurunan, dalam video terdapat kasus dalam dunia pendidikan yaitu penganiayaan terhadap guru yang dilakukan oleh peserta didiknya dan terdapat juga seorang peserta didik menantang seorang kepala sekolah untuk berkelahi dengannya. Melihat hal ini sangat miris sekali, karena seharusnya setiap orang harus saling menghargai.
Menurut Retno listiardi, apa yang dilakukan oleh anak sebenarnya tidak berdiri sendiri pasti terdapat sebab penyebab nya, maka perlu dilihat pola pengasuhan di rumahnya, dan bagaimana guru di kelas melakukan pengelolaan kelas terhadap peserta didiknya yang memiliki karakter dan sifat yang berbeda.
Menurut Dr. Itje Chodidjah, M.A mengatakan di dalam undang-undang sudah terdapat seorang guru mempunyai 4 standar kompetensi pertama yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional dan kompetensi pendagogik. para guru harus memiliki 4 kompetensi tersebut karena harus berjalan beriringan.
Menurut Vero Adesla, anak bertumbuh ada level tingkat kognisi yaitu kemampuan untuk menalar dan berpikir apakah tindakan tersebut berlanjut pada konsekuensi tertentu. Tetapi jika pada kasus seorang anak tidak mampu mengelola emosi ketika marah akan muncul rangsangan yang mendorong anak tersebut bereaksi seketika disebut dengan reaktif, maka kemampuan emosional ini harus dilatih oleh anak-anak tersebut. Selanjutnya ada level terolasi terhadap stress atau frustasi semakin tinggi tetapi tidak diimbangi dengan kemampuan pribadi untuk mengelola nya.
NPM: 2213053180
Adanya berita peserta didik yang bersikap tidak sopan kepada pendidik dikarenakan kurangnya didikan sikap dan moral terhadap anak.
Penyebab turun nya sikap dan perilaku para peserta didik yaitu pola pengasuhan yang ada di rumah. Guru diberi 4 pembekalan standar kompetensi utama untuk dapat siap mengajar yaitu kompetensi kepribadian, sosial, profesional dan pedagogik. Guru juga harus memiliki kompetensi dalam hal psikologis agar dapat memahami semua karakteristik para peserta didik.
Dalam sisi psikologis, kemampuan melatih emosi harus diterapkan kepada anak agar mereka dapat berfikir dan mengetahui konsekuensinya sebelum bertindak. Dan adanya peningkatan stres dan depresi namun tidak diimbangi dengan kemampuan untuk dapat mengelolanya.
NPM : 2213053011
Vidio youtube tersebut menceritakan Degredasi moral pelajaran dizaman modern ini. Bagaimana guru dikelas melakukan pengolahan kelas jadi guru mengadapi anak"yang nakal, jail, usil, maupun sebagainya pasti ada disetiap sekolah walaupun tidak banyak anaknya yang melakukan itu pasti setiap sekolah ada.
Kejadian yang di pukul hingga meninggal itu mungkin karena anak yang belum dewasa atau masih labil dia belum memikirkan resikonya seperti apa dan bagaiman .
Pembekalan nilai moral untuk guru dan siswa itu wajib mempunyai kesadaran masing"dan tau peran nya masing"agar sopan santun ya tetap terjaga dan siswanya bisa mencotoh perbuatan yang dilakukan gurunya.
Kasus kedua seorang peserta didik mengajak duel guru nya.
Peserta didik ini sudah jelas tidak memiliki etika dan moral yang baik. Jika memiliki moral yang baik maka peserta didik tidak akan menantang seorang guru.
NPM: 2213053064
Degradasi moral pelajar di jaman modern.
Sungguh miris sekali dari dua video tersebut kita melihat moral pelajar jaman sekarang semakin mengkhawatirkan.
Ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap degradasi moral pelajar di zaman modern. Beberapa faktor tersebut antara lain:
1. Pengaruh media dan teknologi: Penggunaan media sosial, televisi, dan internet yang berlebihan dapat mempengaruhi pandangan dan perilaku pelajar. Konten yang tidak pantas atau tidak etis di media sosial atau internet dapat mempengaruhi persepsi mereka tentang moralitas.
2. Kurangnya pengawasan dan pola asuh: Ketidakhadiran pengawasan yang memadai dari orang tua atau mentor dapat membuat pelajar lebih rentan terhadap pengaruh negatif dan kurangnya panduan moral. Kurangnya disiplin atau pola asuh yang kurang membentuk nilai-nilai moral yang kuat juga dapat berdampak pada degradasi moral.
3. Perubahan dalam nilai-nilai sosial: Nilai-nilai sosial yang mengedepankan kepentingan individu dan kesuksesan materi seringkali menggantikan nilai-nilai moral yang lebih tradisional seperti rasa hormat, empati, dan integritas. Hal ini dapat mengarah pada degradasi moral pelajar.
4. Tekanan akademik dan sosial: Beban tugas akademik yang berat, persaingan yang tinggi, dan tekanan sosial untuk berhasil dapat membuat pelajar mengorbankan nilai-nilai moral. Mereka mungkin tergoda untuk curang, menipu, atau mengabaikan nilai-nilai etika demi kesuksesan akademik atau sosial.
5. Kurangnya pendidikan moral formal: Kurikulum sekolah yang fokus pada akademik seringkali mengabaikan pendidikan moral formal. Pelajar mungkin tidak mendapatkan pemahaman yang memadai tentang nilai-nilai moral yang benar dan betapa pentingnya menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penting untuk mencari solusi yang melibatkan kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan masyarakat untuk mempromosikan nilai-nilai moral yang kuat dalam pendidikan dan memperkuat kesadaran akan pentingnya integritas moral di antara pelajar.
Dan untuk menyelesaikan masalah degradasi moral pada pelajar di zaman sekarang, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Campur tangan dan keterlibatan orang tua: Orang tua adalah peran yang sangat penting dalam membentuk moralitas anak-anak. Dorong orang tua untuk terlibat aktif dalam pendidikan moral anak-anak mereka. Selain itu, berkomunikasilah secara terbuka dengan orang tua tentang masalah moral yang sedang dihadapi oleh pelajar.
2. Memperkenalkan pendidikan moral di sekolah: Sekolah dapat memainkan peran penting dalam membantu pelajar memahami dan mengembangkan nilai-nilai moral yang kuat. Implementasikan program pendidikan moral yang mencakup pelajaran tentang etika, empati, integritas, dan rasa hormat. Melibatkan pelajar dalam diskusi dan kegiatan yang mendorong pemahaman dan pengamalan nilai-nilai moral.
3. Mengintegrasikan teknologi dan media secara bijak: Berikan arahan kepada pelajar tentang penggunaan teknologi dan media sosial yang bertanggung jawab. Tingkatkan pemahaman mereka tentang risiko dan dampak negatif dari konten yang tidak pantas atau tidak etis. Ajarkan kepada mereka pentingnya menjadi pengguna yang bertanggung jawab dan sadar akan etika dalam penggunaan teknologi.
4. Membangun kesadaran sosial: Galang dukungan dari masyarakat untuk mengatasi masalah degradasi moral. Lakukan kerjasama dengan lembaga masyarakat seperti lembaga agama, organisasi pemuda, dan kelompok komunitas untuk mengadakan program-program kesadaran moral. Dorong partisipasi aktif dan kolaborasi dalam kegiatan sosial yang mempromosikan solidaritas, empati, dan kebaikan.
5. Memfasilitasi pendekatan positif dan penghargaan: Beri penghargaan pada pelajar yang menunjukkan tindakan moral yang baik sebagai contoh bagi yang lain. Berikan pujian dan penghargaan untuk tindakan baik yang dilakukan. Fasilitasi diskusi reflektif tentang kebaikan dan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.
6. Membangun lingkungan yang mendukung: Ciptakan lingkungan yang mendukung dan mendorong pelajar untuk mengembangkan nilai-nilai moral yang kuat. Kolaborasi dengan guru, staf sekolah, dan orang tua untuk menciptakan budaya yang menghargai etika dan integritas. Biasakan praktek yang mempromosikan kebaikan dan menentang perilaku yang tidak etis.
Hal ini akan memerlukan waktu dan upaya bersama dari semua pihak terkait untuk mengatasi masalah degradasi moral ini. Dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, diharapkan pelajar dapat menjadi pribadi yang memiliki integritas moral yang kuat.
NPM : 2213053081
Degradasi moral pelajar jaman modern.
Vidio menayangkan tetang bagaimana rusaknya moral anak bangsa, yaitu berita tentang seorang murid yang membunuh gurunya dan seorng siswa yang bertengkar hingga menyebabkan salah satu diantara mereka meninggal.
Walaupun tidak semua anak memiliki moral yang rusak tapi pada saat ini terjadi peningkatan.
salah satu hal yang Melatarbelakangi tindakan moral buruk seorang anak adalah
Anak tidak mampu mengelola emosi dengan baik, dan tanpa berfikir langsung dilampiasakan emosinya.
Adanya pengaruh teknologi informasi, kemudahan dalam mengakses informasi sering disalahgunakan oleh anak, misalnya anak anak menonton hal kurang pantas di hp, bermain game tidak kenal waktu dll
Hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi merosotnya nilai moral anak bangsa yaitu
Setiap guru dibekali dengan pembekalan yang bersifat untuk bisa mengelola kelas dengan baik. Guru harus bisa mengembangkan potensi anak murid dan
kemampuan untuk mengelola emosi perlu dilatih kepada anak anak.
dari lingkngan keluarga juga sangat penting, setiap orang tua harus mampu membangun karakter anak dengan baik, lebih menawasi dan selalu perhatian terhadap tingkah laku anak.
NPM: 2213053269
Video ini membahas mengenai tragedi di dunia pendidikan Indonesia di mana seorang siswa dilaporkan telah menganiaya gurunya sendiri. Korban dalam kasus ini adalah seorang guru bernama Ahmad Budi Cahjono, yang meninggalkan istri yang sedang hamil 5 bulan. Selain itu, video lain juga menunjukkan seorang murid sekolah menengah pertama yang tampaknya ingin mengajak duel dengan kepala sekolahnya, menunjukkan sikap yang arogan dan tidak takut kepada guru dan kepala sekolah.
Diskusi dalam video mencerminkan keprihatinan atas kondisi moral anak-anak di Indonesia dan bagaimana sulitnya mengendalikan perilaku mereka. Pertanyaan pun muncul, apakah moral anak-anak saat ini sulit diatur atau apakah mereka semakin bebas untuk melakukan tindakan agresif seperti ini?
Berikut ada beberapa poin yang dapat diambil dari video ini yaitu:
1. Tingkat Kekerasan Anak-Anak
Data yang disebutkan dalam video menunjukkan bahwa kasus kekerasan yang melibatkan anak-anak, baik sebagai pelaku maupun korban, telah mengalami peningkatan sejak 2014. Meskipun terjadi penurunan pada tahun 2017, tetapi tetap menjadi isu yang perlu diperhatikan.
2. Penyebab Kekerasan
Video membahas bahwa perilaku anak-anak ini tidak muncul begitu saja, tetapi ada penyebab di baliknya. Hal ini bisa berkaitan dengan pola pengasuhan di rumah dan bagaimana guru mengelola kelasnya. Guru perlu memiliki keterampilan dalam menghadapi siswa dengan perilaku yang berbeda.
3. Kompetensi Guru
Diskusi menyoroti bahwa guru harus memiliki kompetensi lebih dari sekadar pengetahuan. Mereka juga harus dilengkapi dengan kompetensi kepribadian dan sosial untuk dapat mengelola siswa dengan berbagai perilaku.
4. Pelatihan Guru
Ada kritik terhadap pelatihan guru yang saat ini lebih fokus pada pengetahuan dan penilaian kompetensi guru (UKG) yang lebih berfokus pada pengetahuan profesi dan pedagogi. Kompetensi kepribadian dan sosial juga perlu ditekankan dalam pelatihan guru.
5. Emosi dan Stres Anak-Anak
Video membahas bagaimana anak-anak mungkin kesulitan mengelola emosi mereka. Mereka mungkin impulsif dan reaktif, terutama saat emosi mendominasi tanpa pertimbangan konsekuensi. Tingkat toleransi terhadap stres dan frustrasi juga menjadi perhatian.
6. Tuntutan Sekolah dan Informasi
Beberapa pertanyaan diajukan mengenai apakah lebih penting bagi anak-anak untuk memiliki kemampuan mengelola emosi atau untuk belajar pelajaran sekolah. Dalam konteks tuntutan modern, informasi yang berlimpah dan tuntutan akademis yang tinggi juga dapat memengaruhi kesejahteraan emosional anak-anak.
Kesimpulannya, video ini membawa isu penting tentang pendidikan dan moral anak-anak di Indonesia. Ini menyoroti perlunya pendekatan holistik dalam pembekalan guru dan pendidikan yang mencakup aspek kepribadian dan sosial, bukan hanya pengetahuan akademis. Diperlukan perubahan dalam sistem pendidikan dan pengasuhan agar dapat membantu anak-anak mengelola emosi, mengatasi stres, dan tumbuh menjadi individu yang lebih baik secara moral.
Nama : Nadia Tri Utami
NPM : 2213053300
Video tersebut menggambarkan degradasi moral pelajar di era modern, di mana perilaku anak-anak mencerminkan penurunan moral. Kasus-kasus kekerasan terhadap guru dan tantangan berkelahi kepada kepala sekolah menyoroti kekhawatiran serius akan kurangnya penghargaan antarindividu. Analisis Retno Listiardi menekankan pentingnya melihat pola pengasuhan di rumah dan pendekatan guru dalam mengelola kelas untuk peserta didik dengan karakter yang beragam.
Dr. Itje Chodidjah, M.A mengingatkan bahwa guru harus memenuhi empat standar kompetensi, termasuk kepribadian, sosial, profesional, dan pedagogik, yang saling terkait. Menurut Vero Adesla, penting untuk memahami tingkat kognisi anak, di mana kemampuan untuk mengelola emosi menjadi faktor kritis. Ketidakmampuan anak mengelola emosi dapat berujung pada reaksi reaktif, dan kemampuan mengatasi stres atau frustasi perlu diperhatikan dan ditingkatkan.
Keseluruhan, penanganan degradasi moral pelajar memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan pengasuhan di rumah, praktek pengelolaan kelas yang inklusif, dan pemenuhan standar kompetensi guru, sambil memahami dan meningkatkan keterampilan emosional anak. Hanya melalui upaya bersama di tingkat individu, keluarga, dan pendidikan dapat diharapkan perbaikan dalam moralitas dan perilaku pelajar di masa depan.
Degradasi moral pelajar di era modern merupakan fenomena yang memprihatinkan, tergambar dari pengamatan terhadap perilaku pelajar dalam dua video. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap degradasi moral ini melibatkan pengaruh media dan teknologi yang berlebihan, kurangnya pengawasan dan pola asuh, perubahan nilai-nilai sosial, tekanan akademik dan sosial, serta kurangnya pendidikan moral formal di sekolah.
Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya keterlibatan orang tua yang aktif dalam mendidik nilai-nilai moral anak-anak, implementasi pendidikan moral di sekolah, penggunaan teknologi dan media yang bijak, serta membangun kesadaran sosial melalui kerjasama dengan masyarakat. Selain itu, memberikan penghargaan pada tindakan moral yang baik, memfasilitasi pendekatan positif, dan menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung, juga menjadi langkah-langkah penting dalam memperkuat integritas moral pelajar.
Melalui upaya bersama dari orang tua, sekolah, dan masyarakat, diharapkan dapat terwujudnya generasi pelajar yang memiliki integritas moral yang kuat dan mampu menghadapi tantangan zaman modern dengan bijak.
NPM :2213053183
DEGRADASI MORAL PELAJAR DI ZAMAN MODERN
Dalam video di atas menjelaskan bahwa fenomena kekerasan sosial di lingkungan sekolah sudah sangat merajalela, pelajar zaman sekarang sudah sangat miris dalam video di atas ditayangkan bahwa seorang pelajar tega menganiaya gurunya hingga tewas belum diketahui motif utama dari pelajar itu. Guru honorer tersebut meninggalkan istri yang baru hamil 3 bulan dan istrinya berharap ada keadilan dari kasus ini.
Menurut ibu Retno Listiadi dunia pendidikan Indonesia sangat memprihatinkan dari 2014 kasus ini meningkat sampai 2017 sebenarnya apa yang dilakukan oleh anak itu tidak berdiri sendiri artinya pasti ada penyebab utama yang muncul seperti bagaimana pengasuhan anak di rumah artinya saat tiba di sekolah sikap dan perilaku itu tidak terbentuk begitu saja dan pastinya ada proses panjang dalam hidupnya dan kemudian ada kaitannya bagaimana guru di kelas melakukan pengelolaan kelas saat menghadapi anak-anak tertentu yang seperti ini.
Menurut ibu Dr. Itje Chodidjah,M.A untuk menghadapi murid di zaman dulu dan zaman sekarang itu berbeda pasti lebih susah yang sekarang sebenarnya guru harus memiliki kelengkapan yang utama dalam dirinya sebagai sosok pribadi yang baik dan sebetulnya sudah diatur dalam undang-undang bahwa seorang guru mempunyai empat standar kompetensi utama yaitu kompetensi kepribadian kompetensi sosial kompetensi profesional dan kompetensi pedagogi yang sebetulnya dalam pelatihan menjadi guru tempat hal ini belum dilaksanakan secara holistik jadi pelatihan sebelum menjadi guru itu mestinya perlu dilakukan scanning dalam psikologi supaya ketika dia masuk dalam sekolah guru dia betul-betul sudah siap untuk menjadi seorang pendidik jadi di dalam proses itu dia juga dikenalkan ragam sekolah ragam anak-anak yang kemudian dapat menangani bagaimana perilaku yang berbeda di dalam satu kelas dan pembekalan itu memang tidak cukup seperti yang sekarang dilakukan yaitu pembakaran yang bersifat pengetahuan saja. Jadi guru matematika misalnya tidak harus bisa matematika saja tapi juga perlu ada keterampilan dalam mengatasi siswa yang bermasalah.
Menurut ibu Vero adesla sebenarnya anak itu belum punya kekerasan artinya dia belum mampu mengelola emosi ketika dia marah ketika dia benci yang itu akan muncul impulsif atau rangsangan yang mendorong dia untuk bereaksi ketika dia marah dan dia tidak tahu apa konsekuensinya saat dia melampiaskan emosinya untuk itu kemampuan untuk emosi ini harusnya juga dilatih kepada anak-anak.
NPM: 2213053287
Degradasi Moral Pelajar Jaman Modern
Guru dianiaya oleh siswa di sebuah SMA di Jawa Timur. Miris sekali moral anak bangsa ini, tindakan kekerasan terhadap guru adalah pelanggaran yang serius terhadap hukum dan norma-norma sekolah yang harus diatasi dengan tegas. Selain itu perlu juga memberikan konseling kepada siswa yang melakukan Tindakan kekerasan ini agar ia paham bahwa hal yang dilakukan adalah tindakan yang sangat tidak terpuji. Kasus ini juga mungkin akan melibatkan guru termasuk pelatihan guru dalam menghadapi situasi serupa di masa depan dan peningkatan kesadaran siswa tentang pentingnya menghormati guru dan teman.
Npm: 2213053072
Degrasi moral pelajar zaman modern
Dalam Video tersebut,
-seorang siswa dilaporkan telah menganiaya gurunya sendiri. Korban dalam kasus ini adalah seorang guru bernama Ahmad Budi Cahjono, yang meninggalkan istri yang sedang hamil 5 bulan.
-Selain itu, video lain juga menunjukkan seorang murid sekolah menengah pertama yang tampaknya ingin mengajak duel dengan kepala sekolahnya, menunjukkan sikap yang arogan dan tidak takut kepada guru dan kepala sekolah.
Jadi, dari video tersebut dapat kita simpulkan:
1. Peran orang tua dirumah sangat penting bagi anak-anaknya. Karena, apa yang di didik oleh orang tua nya, itu lah yang akan anak mereka tiru. Mungkin tidak semua orang tua paham tentang karakter anak mereka, tapi orang tua bisa melihat karakter anak mereka sebenarnya dilingkungan sekolah nya.
2. Peran guru juga sangat penting untuk membentuk karakter anak. Setiap guru dibekali dengan pembekalan yang bersifat untuk bisa mengelola kelas dengan baik. Guru harus bisa mengembangkan potensi anak murid dan kemampuan untuk mengelola emosi perlu dilatih kepada anak anak.
Npm : 2253053038
Degrasi moral pelajar zaman sekarang
anak itu bertumbuh kognisi, Ketika anak sedang marah benci itu akan tumbuh implus yang bereaksi seketika, Ketika itu dia tidak akan memikirkan konsekuensinya dan remaja jaman sekarang mudah sekali untuk stress, tertekan depresi dll.
Empat faktor utama penyebab kemerosotan moral adalah lingkungan baik sekolah maupun tempat anak-anak bermain, kemajuan teknologi seperti internet dimana anak-anak dan remaja dengan mudah mengakses pornografi, sifat keingintahuan remaja, dan orang tua.
Hal yang menyebabkan terjadinya degradasi moral ini karena adanya globalisasi yang semakin masuk ke Indonesia. Dengan adanya globalisasi seharusnya bisa meningkatkan moral masyarakatnya jika diimbangi dengan pengetahuan dan tindakan preventif yang kuat dari masyarakat itu sendiri.
Cara mengatasi Degradasi Moral bisa dilakukan dengan
1. Menanamkan Pendidikan Karakter.
2. Pembinaan di Lingkup Sekolah.
3. Perhatian di Lingkungan Keluarga.
4. Menciptakan Lingkungan Pergaulan yang Kondusif.
5. Penerapan Sanksi.
NPM : 2253053022
Dari vidio tersebut dapat saya simpulkan bahwasannya dijaman sekarang ini sangat amat miris dg adanya moral.Dari kasus diatas juga dpt diketahui penyebab maslaah tersebut seperti kurangnya pengawasan dari orang tua, pengaruh budaya luar, serta rendahnya nilai keagamaan pada remaja sekarang.Kurangnya pendidikan moral yang diterima remaja di sekolah mengakibatkan proses sosialisasi kurang seimbang, kurangnya rasa solidaritas dan banyaknya remaja yang membantah perkataan guru. untuk mengenal nilai-nilai dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dari lingkungannya”.Kita sebagai pendidik harus bisa menekankan bahwasannya nilai dan moral itu sangat amat penting.Ada beberapa point nilai dan moral yg harus diterapkan pada remaja saat ini yaitu diantaranya adalah menanamkan pendidikan karakter di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat .
Npm : 2213053025
Opini tentang delegasi moral pelajar zaman modern dapat beragam tergantung pada perspektif individu. Namun, beberapa opini yang umumnya diajukan adalah sebagai berikut:
1. Erosi nilai-nilai moral: Beberapa masyarakat percaya bahwa pelajar zaman modern menghadapi tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai moral yang kuat. Dikaitkan dengan teknologi dan globalisasi, ada argumentasi bahwa nilai-nilai tradisional telah menyusut dan digantikan oleh nilai-nilai yang lebih individualistik dan materialistik.
2. Pelecehan cyber dan intimidasi: Fenomena pelecehan cyber dan intimidasi semakin meresahkan di kalangan pelajar modern. Pelajar dapat terlibat dalam tindakan seperti penyebaran rumor, penindasan online, atau perundungan virtual yang berdampak negatif pada kesehatan mental dan kesejahteraan emosional korban.
3. Kesadaran dan inklusi sosial yang lebih tinggi: Bagian positif dari delegasi moral pelajar modern adalah peningkatan kesadaran dan inklusi sosial. Para pelajar sering kali memiliki kepedulian yang lebih tinggi terhadap isu-isu sosial, lingkungan, dan hak asasi manusia. Mereka terlibat dalam gerakan sosial dan advokasi, memperjuangkan keadilan dan perubahan positif dalam masyarakat.
4. Pergeseran nilai-nilai tradisional: Beberapa masyarakat percaya bahwa pelajar modern lebih cenderung mengadopsi nilai-nilai yang lebih progresif dan inklusif, seperti kesetaraan gender, inklusi LGBTQ+, dan penghargaan terhadap keberagaman. Ini dianggap sebagai kemajuan moral yang positif dalam memperluas pemahaman dan penghormatan terhadap perbedaan.
5. Peningkatan kesadaran digital: Pelajar modern ditantang dengan banyak sumber informasi di dunia digital. Mereka perlu mengembangkan kesadaran digital untuk mengidentifikasi berita palsu, memahami akibat dan dampak negatif konten online, serta memiliki etika penggunaan internet yang bertanggung jawab.
Opini-opini di atas mencerminkan pandangan umum yang tersebar dalam masyarakat, tetapi penting untuk diingat bahwa setiap generasi dan individu memiliki pengalaman dan perspektif yang berbeda. Oleh karena itu, perlu melakukan penelitian yang lebih mendalam dan melibatkan berbagai sudut pandang untuk memahami secara komprehensif delegasi moral pelajar zaman modern.
Npm : 2213053184
Degradasi moral pelajar bisa melibatkan sejumlah faktor, termasuk perubahan nilai-nilai sosial, pengaruh media, dan kurangnya pendidikan moral. Kasus-kasus ekstrem seperti siswa yang memukuli guru hingga tewas menunjukkan adanya krisis moral yang mendalam. Mungkin ada kekurangan dalam pembentukan karakter, kurangnya kontrol impuls, atau masalah kejiwaan yang tidak teratasi.
Pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pembentukan karakter dan etika tidak bisa diabaikan. Selain itu, kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam mengajarkan nilai-nilai moral dan memahami tantangan yang dihadapi oleh pelajar modern dapat membantu mengatasi degradasi moral tersebut.
NPM : 2213053123
Pada video yang saya tonton ini sangat menghawatirkan tentang degradasi moral pada penerus bangsa, pasti ada sebab mengapa anak menjadi seperti itu dan banyak faktor juga bisa jadi mucul karena pola pengasuhan dirumah ataupun linkungan dan media. Guru juga harus bisa mengelola kelas denngan baik bagaimana bersikap dengan anak yang seperti itu harus lebih memerhatikan anak tersebut. Kita sebagai calon guru harus bisa menjadi contoh bagi peserta didik, jadi contoh yang baik dalam berprilaku dan moral serta etika, pasti anak cenderung akan meniru kita. Guru harus membentuk karakter dan menanamkan sikap yang baik agar terealisasikan kepada anak didik dengan baik juga.
Penting untuk di ingatkan bahwa mengatasi degradasi moral pada anak memerlukan kesabaran dan konsistensi dalam mendidik tentang nilai-nila moral dan etika pada anak. peran orang tua juga penting untuk mendukung perkembangan anak yang baik selain orang tua guru juga harus mengajarkan dan mencontohkan serfta meningatkan pada anak tentang pendidikan moral. Lingkungan juga berpengaruh penting pada pendidikan nilai moral karena lingkungan yang baik pasti akan bernilai positif bagi anak jika anak berada pada lingkungan yang buruk maka anak akan terpengaruhi dengan lingkungan buruk tersebut.
NPM : 2213053207
Psikolog pendidikan anak Najeela Shihab mengatakan pola interaksi antara guru dan murid telah berubah. Hal itu dikarenakan zaman sekarang informasi ada dimana-mana, bukan hanya dari guru.
Jadi pergeseran perilaku anak bukan hanya dari ‘game’ atau televisi, tapi memang karena pola interaksi dunia berubah. Guru bukan lagi satu-satunya sumber informasi. Itu yang menyebabkan mengapa anak-anak sekarang berbeda dengan anak-anak zaman dulu
Selain itu, anak rentan mengalami paparan kekerasan yang berdampak pada perilakunya. Sayangnya, pemahaman masyarakat mengenai lingkar kekerasan anak masih minim atau sedikit,
Kekerasan dalam pendidikan di Indonesia, hanya menjadi pembicaraan saat sudah ada korban fisik, bahkan nyawa. Padahal setiap hari di ruang kelas, guru dan murid berada dalam kekerasan psikologis, termasuk secara emosional dan seksual. Tapi gawat darurat di dunia pendidikan, tidak dirasakan
penanganan kekerasan dalam pendidikan, jarang berdampak berkelanjutan. Pada saat marah, kita bertekad meningkatkan pengawasan, yang seringkali menjadi ajang melabel (kelompok) murid yang berisiko tinggi. Padahal analisa data menunjukkan, pengelompokan murid yang bermasalah justru mengakibatkan turunnya kepercayaan diri dan meningkatnya ‘gank’ tidak sehat.
Video tersebut membahas tentang dunia pendidikan indonesia. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap perubahan dalam moralitas pelajar zaman modern termasuk perubahan budaya, teknologi, dan perkembangan sosial. termasuk kasus Murid menghabisi gurunya hingga meninggal akibat terjadi kesalahpahaman antara guru dan siswa tersebut dan seorang peserta didik mengajak duel kepala sekolahnya sendiri. Pola pengasuhan terhadap anak tersebut berlaku bagaimana guru melakukan pengelolaan di kelas dan menguasai pribadi dari setiap siswanya. Penting untuk diingat bahwa tidak semua pelajar zaman modern mengalami degradasi moral, dan banyak pelajar tetap mempertahankan nilai-nilai moral yang kuat. Pendidikan moral, dukungan keluarga, dan pendekatan yang berfokus pada pengembangan karakter dapat membantu mengatasi permasalahan moral di kalangan pelajar zaman modern. Selain itu, peran aktif masyarakat dan lembaga pendidikan dalam membimbing pelajar untuk mengembangkan kesadaran moral dan etika juga sangat penting.
Npm : 2213053043
Secara umum, 'degradasi moral' merujuk pada perubahan negatif dalam nilai-nilai moral dan etika seseorang atau kelompok. Dalam konteks pelajar pada zaman modern, ada berbagai pendapat yang berbeda-beda. Beberapa orang berpendapat bahwa pelajar zaman sekarang mengalami degradasi moral, sementara yang lain tidak sependapat.
Pendukung argumen degradasi moral sering mengutip beberapa fenomena negatif yang terjadi pada pelajar masa kini. Misalnya, perilaku menyimpang seperti bullying, penggunaan narkoba, tawuran, kekerasan di sekolah, dan praktek plagiarisme dalam pekerjaan sekolah. Mereka berpendapat bahwa fenomena-fenomena ini menunjukkan adanya penurunan moral di kalangan pelajar.
Namun demikian, argumen ini perlu dilihat dari berbagai sudut pandang. Pertama, perubahan sosial dan teknologi dalam beberapa dekade terakhir dapat berkontribusi pada persepsi tentang degradasi moral ini. Meningkatnya akses informasi melalui internet memungkinkan lebih banyak kasus negatif terungkap dan menjadi lebih terkenal, meskipun sebenarnya insiden yang terjadi mungkin tidak meningkat secara signifikan.
Kedua, penting untuk mempertimbangkan bahwa seiring berjalannya waktu, nilai-nilai moral dan etika dapat berubah dan berbeda dalam setiap generasi. Apa yang dianggap sebagai kebaikan dan kesalahan pada masa lalu mungkin tidak lagi relevan atau diterima pada masa kini. Oleh karena itu, perubahan ini dapat dianggap sebagai perubahan nilai normatif di masyarakat, bukan sebagai degradasi moral mutlak pada pelajar masa kini.
Selain itu, penting juga untuk tidak menggeneralisasi semua pelajar pada zaman modern sebagai memiliki degradasi moral. Ada banyak pelajar yang tetap memegang teguh nilai-nilai moral dan etika yang kuat, dan bahkan terlibat dalam kegiatan positif dan berkontribusi bagi masyarakat.
Dalam menganalisis topik ini, kita harus menghindari prasangka atau stereotype terhadap pelajar zaman sekarang. Penyebab perubahan perilaku pelajar ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor lain, seperti masalah keluarga, tekanan sosial, kurangnya pendidikan moral yang efektif, atau bahkan perubahan kebijakan pendidikan.
Dalam rangka mengatasi masalah ini, langkah-langkah efektif yang mungkin bisa diambil adalah dengan menerapkan pendidikan moral yang lebih baik di sekolah, melibatkan keluarga dalam pembentukan nilai-nilai moral, dan mendukung inisiatif dan kegiatan positif di kalangan pelajar untuk mengembangkan karakter dan moral yang kuat.
Kesimpulannya, analisis mengenai degradasi moral pelajar pada zaman modern adalah topik yang kompleks. Adanya perubahan perilaku pelajar tidak selalu mengindikasikan adanya degradasi moral yang signifikan. Namun, kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan dapat membantu memperkuat nilai-nilai moral dan etika pada pelajar masa kini serta membangun generasi yang bertanggung jawab dan memiliki integritas moral.
NPM : 2213053045
Video ini membahas tentang degradasi moral pelajar di zaman modern. Video ini membahas beberapa faktor penyebab degradasi moral pelajar, seperti pengaruh media sosial dan teknologi. Pelajar zaman modern cenderung lebih individualis dan kurang peduli terhadap lingkungan sekitar. Pelajar sering terpapar konten negatif di media sosial yang dapat mempengaruhi moral mereka. Orang tua dan guru juga berperan penting dalam membentuk moral pelajar. Orang tua dan guru harus memberikan contoh yang baik dan memberikan pendidikan moral yang tepat. Pelajar juga harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam aksi nyata yang dapat membentuk moral mereka. Video ini memberikan pemahaman yang baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi moral pelajar. Video ini juga memberikan saran-saran yang berguna untuk membentuk moral pelajar yang lebih baik.
NPM: 2213053263
Dalam video yang sudah saya tonton tersebut memang pada dasarnya moralitas itu sangat penting bagi diri sendiri maupun orang lain. Nilai dan moral memang harus diajarkan dan diterapkan sedini mungkin agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari. Tentu dalam hal ini peran lingkungan sangat penting dan berpengaruh untuk membentuk pendidikan karakter dan nilai moral yang baik dan benar. Lingkungan pertama yang menentukan adalah keluarga, karena keluarga adalah lingkungan yang paling dekat dengan kita, dalam keluarga orang tua menjadi peran utama dalam mendidik dan mengajarkan nilai moral yang baik, agar anak tersebut menjadi anak yang bermoral ketika berada dilingkungan manapun.
Selanjutnya lingkungan kedua yaitu sekolah, sekolah adalah tempat kita untuk menuntut ilmu dimana peran guru dalam mendidik dan mengajarkan nilai moral yang baik juga sangat penting untuk diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia pada tingkat dan jenjang apapun. Guru harus selalu mengawasi dan memperhatikan muridnya ketika berada di sekolah, murid juga harus bergaul dengan orang-orang dan lingkungan yang baik. Ketika berada di lingkungan masyarakat juga harus menerapkan perilaku yang baik, jangan salah dalam memilih pergaulan dan pertemanan karena pergaulan yang salah juga akan merusak pendidikan moral yang sudah diajarkan di rumah maupun sekolah.
Didalam video diberitakan bahwa guru dianiaya murid nya sendiri hingga meninggal dunia, dalam kasus ini lingkungan keluarga dan sekolah perlu dipertanyakan, apa yang menyebabkan murid tersebut melakukan hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Anak memiliki emosi yang tidak stabil, bahkan dirinya belum bisa mengontrol dan mengendalikan emosinya dengan baik, sehingga ketika dia marah langsung meluapkan emosinya tanpa berpikir akibat apa yang akan terjadi. Sehingga pendidikan nilai dan moral ini harus wajib diajarkan dan diterapkan sedini mungkin. Agar anak bisa lebih mengontrol emosinya dan lebih sopan kepada siapapun dan dimanapun.
Nama: Yuda Kristian Lumban Raja
NPM: 2213053260
Degradasi Moral Pelajar Jaman Modern
Saat ini banyak pelajar yang perilakunya banyak penyimpangan. Faktornya mungkin banyak tapi salah satunya adalah pola asuh anak di dalam rumah
Dan juga bagaimana seorang guru melakukan pengelolaan di dalam kelas Cara pembelajaran anak jaman dulu dan sekarang, sehingga guru harus bisa menyesuaikan kelengkapan pribadinya. Banyak guru yang belum bisa memenuhi 4 kompetensi menjadi seorang guru , yaitu: 1. Kompetensi kepribadian, Kompetensi Pendagogik, Kompentensi Profesional, Kompetensi Sosial yang tidak dilaksanakan secara holistic.
Pada kompetensi kepribadian guru harus dilatih yang dimana harus memiliki kepribadian yang berakhlak mulia, bijaksana dalam keputusan di kelas Kompetensi sosial yaitu kekampuan guru dalam berintekasi dan berkomunikasi baik pada guru lainnya maupun kepada siswa yang efesien dan efektif Kompetensi pendagogik adalah kemampuan seorang guru dalam memahami karakteristik setiap siswa baik aspek sosial, emosional maupun intelektualnya Kompetensi professional adalah kemampuan guru dalam membuat bahan ajar yang sesuai dengan siswa di dalam kelas, sehingga yang diajarkan tidak terlalu banyak atau membuat tekanan pada siswa
Secara psikologi , ada tingkat level kognisi ( kemampuan bernalar dan berpikir) Ketika dia marah dan emosi akan muncul impuls atau rangsangan sehingga anak tersebut tidak ada pemikiran akibat dari Tindakan tersebut
NPM: 2213053181
Degradasi moral yang terjadi pada pelajar Indonesia di zaman modern bisa disebabkan oleh pola asuh dari orang tua terhadap anak, pengelolaan kelas oleh pendidik, kemampuan nalar dan berpikir anak, kemampuan anak dalam mengelola emosi, informasi yang diserap terlalu banyak serta tuntutan bagi anak dalam dunia pendidikan yang tidak diimbangi kemampuan anak yang mampu menimbulkan stress. Untuk mengatasi hal tersebut, seorang pendidik harus memiliki 4 standar kompetensi utama yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi professional, dan kompetensi pedagogik. Namun sangat disayangkan, ke empat standar kompetensi utama tersebut belum merata dimiliki oleh setiap pendidik yang ada.
Nama : Are Benata Tarigan
NPM : 2213053124
Judul : Degradasi Moral Pelajar Zaman modern
Sumber : Youtube
Isi Pembahasan : Topik utama dalam video ini adalah seorang siswa smk tega menganiyaya guru nya sendiri hingga tewas, siswa smp yang mengajak berduel kepala sekolahnya.
Dari kasus diatas moral anak zaman sekarang bisa dikatakan sudah hilang. Maka dari itu kunci utama dalam proses pembentukan moral itu didasari oleh lingkungan tempat tinggal dan bagaimana tindakan guru untuk menanggapi siswa tersebut karena mereka bisa dikatakan masih bertumbuh dan belum tau resiko dari perbuatan yang dia lakukan
NPM: 2213053296
Dalam video tersebut, terungkap bahwa terjadi degradasi moral di kalangan pelajar di era modern. Kasus-kasus penganiayaan terhadap guru dan tantangan untuk berkelahi dengan kepala sekolah oleh peserta didik mencerminkan masalah serius dalam pendidikan saat ini, di mana nilai-nilai saling menghargai dan tata krama tampaknya semakin terabaikan.
Menurut Retno Listiardi, penting untuk tidak melihat perilaku pelajar ini sebagai tindakan yang berdiri sendiri, tetapi untuk mencari penyebab di baliknya. Pola pengasuhan di rumah dan bagaimana guru mengelola kelas dengan peserta didik yang memiliki karakter dan sifat yang berbeda bisa menjadi faktor yang berpengaruh.
Dr. Itje Chodidjah, M.A. juga mengingatkan bahwa guru memiliki tanggung jawab penting dalam membentuk karakter dan moral peserta didik. Undang-undang sudah menetapkan empat standar kompetensi bagi seorang guru, yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional, dan kompetensi pendagogik. Semua empat kompetensi ini harus dimiliki oleh guru agar dapat efektif dalam mendidik peserta didik dan menciptakan lingkungan belajar yang positif.
Kerusakan moral di kalangan pelajar di zaman modern saat ini adalah fenomena yang menyebar di berbagai lapisan masyarakat. Salah satu yang paling terpengaruh adalah para remaja karena remaja masih rentan akan hal-hal yang mempengaruhinya. beberapa hal yang mempengaruhi keadaan moral menjadi seperti ini adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan Hidup:
- Generasi saat ini dipengaruhi oleh perubahan lingkungan sosial, teknologi, dan ekonomi yang berbeda dari generasi sebelumnya, yang dapat memengaruhi perilaku dan moral mereka.
2. Kegagalan Peran Orang Tua :
- Ketidaktersediaan orang tua atau kegagalan mereka dalam berperan aktif dalam mendidik anak-anak mereka bisa menjadi faktor penting dalam kemerosotan moral.
3. Pengaruh Budaya asing:
- Pengaruh budaya asing, terutama dari Barat, dapat memengaruhi nilai-nilai dan moralitas remaja dengan cara yang tidak selalu positif.
4. Dampak Media Massa:
- Media massa, terutama media elektronik seperti telepon genggam dan televisi, dapat memainkan peran besar dalam membentuk pandangan dan perilaku remaja.
5. Rendahnya Nilai Keagamaan:
- Penurunan tingkat keterlibatan dalam aktivitas keagamaan dan pengenalan nilai-nilai moral agama juga dapat berdampak negatif pada moralitas remaja.
menurunnya peduli akan moralitas di antara pelajar saat ini memiliki potensi dampak yang merugikan bagi masa depan bangsa. Oleh karena itu, diperlukan tindakan untuk mengatasi kerusakan moral di kalangan peserta didik, termasuk melalui pendidikan dan bimbingan yang berfokus pada pembentukan karakter dan nilai-nilai moral yang kuat. Pentingnya kerjasama antara keluarga, guru, dan sekolah dalam membentuk moral dan karakter peserta didik tidak boleh diabaikan. Hanya dengan pendekatan holistik seperti ini kita dapat mengatasi masalah degradasi moral di kalangan pelajar dan menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik.
NPM: 2253053028
Dalam video tersebut terjadi penurunan moral di kalangan pelajar di era modern. Contoh dalam video tersebut yaitu penganiayaan terhadap guru dan tantangan untuk berkelahi dengan kepala sekolah oleh peserta didik mencerminkan masalah serius dalam dunia pendidikan saat ini, di mana nilai-nilai saling menghargai dan tata krama tampaknya semakin terabaikan.
Menurut Retno Listiardi, penting untuk tidak hanya melihat perilaku pelajar ini sebagai tindakan yang berdiri sendiri, tetapi juga mencari penyebab di baliknya. Pola pengasuhan di rumah dan bagaimana guru mengelola kelas dengan peserta didik yang memiliki karakter dan sifat yang berbeda bisa menjadi faktor yang berpengaruh.
Dr. Itje Chodidjah, M.A. juga mengingatkan bahwa guru memiliki tanggung jawab penting dalam membentuk karakter dan moral peserta didik. Undang-undang telah menetapkan empat standar kompetensi bagi seorang guru, yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional, dan kompetensi pendagogik. Semua empat kompetensi ini harus dimiliki oleh guru agar dapat efektif dalam mendidik peserta didik dan menciptakan lingkungan belajar yang positif.
Penurunan moral di kalangan pelajar di era modern saat ini adalah fenomena yang luas di berbagai lapisan masyarakat. Beberapa faktor yang memengaruhi situasi ini termasuk perubahan lingkungan, peran orang tua, pengaruh budaya asing, media massa, dan rendahnya nilai-nilai keagamaan. Kemerosotan moralitas di antara pelajar memiliki potensi dampak negatif pada masa depan bangsa. Oleh karena itu, diperlukan tindakan yang komprehensif untuk mengatasi masalah ini, termasuk melalui pendidikan dan bimbingan yang fokus pada pembentukan karakter dan nilai-nilai moral yang kuat. Kerja sama antara keluarga, guru, dan sekolah sangat penting dalam upaya ini untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik.
Npm : 2213053304
Berdasarkan siaran berita dan diskusi dari beberapa ahli yang telah membahas degradasi moral pada video diatas, kita mengetahui bahwa saat ini attitude yang dimiliki oleh remaja kian menurun, disertai prilaku arogan dan anarkis yang dapat membahayakan keselamatan orang lain.
Degradasi moral sendiri disebabkan oleh banyak faktor, seperti lingkungan rumah, sekolah, masyarakat, dan perkembangan globalisasi.
Peran orang tua, pendidik, pemerintah, serta masyarakat dapat membantu anak tumbuh kembang menjadi pribadi yang positif, maka gerakan untuk menanamkan pendidikan nilai dan moral saat ini tidak hanya menjadi tanggung jawab satu pihak saja, melainkan seluruh elemen masyarakat, namun memang tidak bisa kita punkiri bahwa kita tidak dapat mengubah prilaku orang lain, namun kita masih dapat mengajarkan dan menjaga orang terdekat untuk terhindar dari degradasi moral.
NPM : 2213053090
Dalam video yang berjudul "Degradasi Moral Pelajar Jaman Modern" tersebut membahas sebuah tragedi dalam dunia pendidikan Indonesia, di mana seorang siswa telah menganiaya gurunya hingga tewas, telah menimbulkan pertanyaan tentang perkembangan moral dan perilaku siswa saat ini. Dalam video tersebut menjelaskan untuk menghadapi permasalahan ini, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan.
Pertama, perlu adanya pemahaman dan evaluasi terhadap moral dan perilaku siswa, terutama dalam konteks pendidikan. Pendidikan tidak hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang pengembangan kepribadian dan moral siswa.
Kedua, perlu adanya pembekalan yang lebih baik bagi guru dalam menghadapi siswa dengan perilaku yang bermasalah. Guru harus memiliki keterampilan dalam mengelola kelas dan menghadapi berbagai jenis perilaku siswa.
Ketiga, perlu adanya pendekatan yang holistik dalam pendidikan, yang mencakup pembentukan karakter dan pengembangan kepribadian siswa, bukan hanya fokus pada pengetahuan akademis semata.
Keempat, pentingnya peran keluarga dalam membentuk moral dan perilaku anak. Keluarga harus terlibat dalam mendidik anak-anak agar memiliki nilai-nilai yang baik dan kemampuan mengelola emosi.
Kelima, sistem pendidikan harus mempertimbangkan tuntutan yang semakin tinggi terhadap siswa dalam hal pelajaran, namun juga harus memperhatikan kemampuan siswa untuk mengelola stres dan tekanan.
Dengan pendekatan yang tepat, pendidikan dapat menjadi wadah untuk membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki moralitas yang kuat dan kemampuan mengelola emosi yang baik. Ini akan membantu mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.
Npm : 2213053301
Dalam video tersebut menggamarkan kemerosotan degradasi moral pelajar pada jaman modern. Perilaku pelajar pada video tersebut sungguh memprihatinkan. Kasus pelajar menganiaya guru hingga tewas dan kasus pelajar mengajak duel guru adalah bukti dari runtuhnya moral di jaman modern seperti sekarang. Namun perilaku menyimpang siswa tersebut tentu bukan semata-mata hanya salah guru dalam mendidik. Orang tua juga harus ikut serta pberperan dalam membentuk karakter dari si anak karena tidak dapat dipungkiri waktu anak di rumah dan di sekolah tentu lebih banyak waktu dirumah. Penaggulangan terhadap hilangnya moral harus segera dilakukan agar generasi bangsa menjadi generasi yang bermoral dan berkualitas.
NPM: 2213053089
Degradasi moral pelajar di jaman modern berdasarkan vidio yang telah diamati, vidio tersebut membahas mengenai tragedy di dunia Pendidikan indonesia di mana seorang siswa dilaporkan telah menganiaya seorang gurunya. korban tersebut Bernama Ahmad Budi Cahyono, yang telah meninggalkan seorang istri yang kian sekarang sedang hamil 5 bulan. selain itu, terdapat juga vidio yang menunjukkan seorang murid SMA yang ingin mengajak ribut dengan kepala sekolahnya, ia menunjukkan sikap yang kurang pantas dan arogan seakan tidak takut kepada guru dan kepala sekolah yang ada.
Dalam melihat kejadian tersebut sangat lah miris sekali. Adanya hal atau kejadian tersebut dikarenakan kurangnya didikan sikap dan moral terhadap anak. maka dari itu perlu dilihat didikan atau pola pengasuhan dari rumah, dan bagaiman guru dikelas melakukan pengelolaan kelas terhadap peserta didiknya yang memiliki karakter dan sifat yang berbeda beda. menurut Dr. Itje Chodidjah, M.A mengatakan didalam undang undang sudah terdapat seorang guru mempunyai 4 standar kompetensi pertama yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional dan kompetensi pendagogik. para guru harus memiliki 4 kompetensi tersebut karena harus berjalan beriringan.
Menurut Vero Adesla, anak bertumbuh ada level tingkat kognisi yaitu kemampuan untuk menalar dan berpikir apakah tindakan tersebut berlanjut pada konsekuensi tertentu. Tetapi jika pada kasus seorang anak tidak mampu mengelola emosi ketika marah akan muncul rangsangan yang mendorong anak tersebut bereaksi seketika disebut dengan reaktif, maka kemampuan emosional ini harus dilatih oleh anak-anak tersebut. Selanjutnya ada level terolasi terhadap stress atau frustasi semakin tinggi tetapi tidak diimbangi dengan kemampuan pribadi untuk mengelola nya.
NPM: 2213053217
Dalam video tersebut, disebutkan permasalahan atau degradasi moral siswa masa kini, seperti siswa menganiaya gurunya sendiri hingga tewas dan seorang siswa SMP yang mengajak duel kepala sekolahnya sendiri.
Dalam menghadapi kenakalan siswa di kelas, dari awal guru harus dibekali dengan psikologis dirinya yang baik, agar ketika dia menjadi guru dia sudah benar-benar siap untuk menjadi pendidik. Kemudian guru juga harus dikenalkan mengenai ragam keadaan sekolah-sekolah atau siswa-siswa dan cara menanganinya dengan tepat.
Tetapi untuk saat ini, pembekalan untuk calon pendidik itu hanya sekedar knowledge atau pengetahuannya tentang profesi dan pengetahuannya tentang pedagogik saja, untuk keterampilan dan sosialnya masih belum terealisasikan dengan optimal.
NPM : 2253053020
Tentunya ada aspek yang melatar belakangi maraknya degradasi moral pada generasi muda saat ini. Ada dua poin penting yang dirasa cukup berperan dalam hal tersebut, yaitu; keluarga/orang tua dan lingkungan (baik di dalam maupun di luar sekolah). Keluarga dinilai sebagai faktor yang paling dominan dalam meletakkan dasar bagi perkembangan moral/akhlaq, karena sebagai madrasah pertama bagi remaja. Namun pada kenytaannya banyak para orang tua yang kurang paham tentang perannya tersebut. Para orang tua beranggapan bahwa pendidikan bagi anak-anaknya cukup pada rana sekolah saja dan hal yang jadi sorotan utama orang tua kepada anaknya hanyalah persoalan nilai raport. Ketika bagus dipuji dan ketika buruk dimarahi, tanpa menanyakan pemahaman anaknya berkenaan dengan mata pelajaran tersebut. Secara tidak langsung orang tua mengejarkan bahwa hasil lebih penting dari pada proses. Maka dari itu pentingnya membangun komunikasi antara orang tua dan anak.
Selain itu banyak orang tua siswa yang tidak sepenuhnya mendukung pengajaran yang ada di sekolah. Banyak orang tua siswa yang melaporkan para guru yang memberi sanksi fisik kepada anaknya. Hal tersebut membuat para guru takut untuk memberi sanksi kepada siswa yang bersalah, sehingga banyak murid yang berani kepada gurunya. Kurangnya pengawasan oleh orang tua terhadap pergaulan anak juga dapat menyebabkan merosotnya moral anak tersebut.
Lingkungan sekolah dianggap berperan penting dalam pembentukan moral siswa. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan sekunder, yang secara secara sistematis melaksanakan bimbingan, pengajaran dan latihan dalam rangka membantu siswa supaya mampu mengembangkan potensinya, baik berkenaan dengan aspek moral, spiritual, intlektual, emosional, maupun sosial. Maka dari itu peran sekolah terbilang cukup besar ditambah lagi hampir sepertiga waktu siswa dihabiskan di sekolah. Kebanyakan orang tua juga menganggap dunia pendidikan sudah cukup memberikan muatan-muatan moral pada anak-anaknya. Namun kondisi dunia Pendidikan saat ini dirasa belum mampu sepenuhnya untuk membentuk moral siswanya. Kebanyakan para pendidik dalam mengajar hanya gugur kewajiban saja dalam mengajar. Para siswa lebih ditonjolkan dalam hal intlektual saja dan mngesampingkan pendidikan moral. Contoh kasus yang sering terjadi adalah Ketika ujian nasional (UN) mata pelajaran yang diujikan hanya mata pelajaran umum saja, mata pelajaran yang menyangkut aspek moral/akhlak diabaikan. Sehingga para siswa beranggapan bahwa intlektualitas/kepintaran siswa jauh lebih penting dibandingkan moral siswa tersebut. Hal tersebutnya harusnya dikaji ulang oleh para pemangku kebijakan.