Forum Analisis Jurnal 1

Forum Analisis Jurnal 1

Number of replies: 35

Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Khairina Fina Samira 2213053145 -
Nama: Khairina Fina Samira
Npm: 2213053145

Analisis Jurnal: "PENDIDIKAN NILAI MORAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Sudiati FBS Universitas Negeri Yogyakarta

Jurnal ini membahas tentang karakteristik pendidikan afektif, makna, dan pengembangannya. Pendidikan afektif merupakan pendidikan yang berfokus pada pengembangan aspek emosional, sosial, dan moral individu. Nilai-nilai moral menjadi bagian penting dalam pendidikan afektif, dan dapat ditanamkan melalui pendidikan nilai moral pada setiap jenis dan jenjang pendidikan .

Dalam konteks perkembangan moral, terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Menurut Kohlberg, laki-laki cenderung mengutamakan "hak" dalam membuat keputusan moral, sedangkan perempuan cenderung mengutamakan "tanggung jawab" . Namun, perbedaan ini dikritik oleh Gilligan, yang menyatakan bahwa perempuan memiliki perbedaan dengan laki-laki dalam membuat keputusan moral dan perlu belajar mengintegrasikan moralitas personal dan institusional .

Dalam konteks global, isu pendidikan nilai moral juga terjadi di berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, India, dan Cina. Setiap negara memiliki latar belakang ideologi yang berbeda, namun pendidikan nilai moral tetap menjadi isu yang relevan. Misalnya, Indonesia sebagai negara Pancasila dengan mayoritas Islam, India sebagai negara federal yang mempertahankan nilai-nilai agama, Malaysia sebagai negara mayoritas Islam, dan Cina sebagai negara sosialis komunis .

Dalam perkembangan pendidikan afektif, penting untuk memperhatikan nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai terminal. Nilai instrumental berfungsi sebagai nilai perantara yang akan berujung pada nilai terminal yang bersifat inheren. Nilai-nilai instrumental dan terminal ini dapat ditanamkan melalui pendidikan nilai moral yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing negara .

Dalam konteks global, nilai-nilai moral juga menjadi isu yang penting. Selamadalam konteks global, terutama dalam mengatasi masalah kompleks dan mendunia seperti terorisme dan krisis.

Terdapat berbagai pendekatan dan metode dalam pendidikan nilai moral, dan pemilihan model tergantung pada tujuan dan kebutuhan guru serta siswa.
Kurikulum dan praktik demokratis di sekolah juga memiliki peran penting dalam pendidikan nilai moral. Tindakan dan praktik guru juga memiliki dampak signifikan terhadap penerimaan nilai-nilai oleh siswa.

Kesimpulan ini menunjukkan pentingnya pendidikan nilai moral dalam pengembangan individu dan penanganan masalah global, serta perlunya pendekatan yang holistik dan kontekstual dalam mengimplementasikan pendidikan nilai moral.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Annisatul Alfaidah -
Nama: Annisatul Alfaidah
NPM: 2213053078

Identitas Jurnal
Halaman : 209-221
Judul : PENDIDIKAN NILAI MORAL
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Nama penulis : Sudiati
Kata Kunci: moral value education, global perspective

Hasil analisis artikel jurnal yang saya baca, penulis membahas mengenai Pendidikan moral dalam perspektif global. pendidikan nilai moral merupakan tuntutan dan sekaligus kebutuhan pada tatanan global bagi umat manusia sebagai cara hidup bersama, berbangsa, dan bernegara dalam hubungannya dengan tatanan global yang diwarnai dengan berbagai permasalahan yang bersifat luas kompleks dan mendunia. penulis menyampaikan bahwa penyelesaian permasalahan hidup yang dialami umat manusia tidak cukup dalam negeri sendiri, namun banyak hal yang penyelesaiannya dibutuhkan dukungan dan bantuan luar negeri, misalnya terorisme global masalah ekonomi dan masalah krisis multidimensional.
pendidikan nilai moral merupakan alternatif pemecahan masalah yang bersifat lokal regional, nasional dan internasional. pendidikan nilai atau moral sebagai isu global di beberapa negara misalnya Indonesia, Malaysia, India, dan Cina menampakan adanya perbedaan dan kesamaan titik perbedaan yang ada disebabkan oleh adanya perbedaan ideologi bangsa. Walaupun demikian, negara-negara itu memberikan penekanan pendidikan nilai moral pada nilai etika moral terutama dalam hal nilai-nilai yang bersifat asasi manusia universal dan global
Penulis juga
menulis metode dan Teknik Pendidikan
Nilai Moral.
a. Metode dogmatik, metode untuk mengajarkan nilai kepada peserta didik dengan jalan menyajikan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran.
b. Metode deduktif, cara menyampaikan nilai kebenaran dengan jalan menguraikan konsep tentang kebenaran itu agar dipahami oleh peserta didik.
c. Metode induktif, dalam membelajarkan nilai dimulai dengan mengenalkan kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari kemudian ditarik maknanya.
d. Metode refleksi, yaitu gabungan dari penggunaan metode deduktif dan induktif yaitu membelajarkan nilai dengan jalan mondar-mandir Antara memberikan konsep secara umum tentang nilai-nilai kebenaran kemudian melihatnya dalamyaitu gabungan dari penggunaan metode deduktif dan induktif yaitu membelajarkan nilai dengan jalan mondar-mandir Antara memberikan konsep secara umum tentang nilai-nilai kebenaran kemudian melihatnya dalam kasus kehidupan sehari hari.

Lalu ada teknik pendidikan nilai moral yang berorientasi pada nilai ada bermacam-macam, diantaranya adalah
1. Teknik indoktrinasi
2. Teknik moral reasoning
3. Teknik meramalkan konsekuensi
4. Teknik klarifikasi
5. Teknik internalisasi.

Jadi Pendidikan nilai moral itu dalam pengajarannya juga memiliki metode dan tekniknya tersendiri, tidak asal-asalan sehingga hasil yang dicapai maksimal.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Nadia tri utami 2213053300 -
Nama : Nadia Tri Utami
NPM : 2213053300

Jurnal ini berjudul PENDIDIKAN NILAI MORAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
yang ditulis oleh Sudiati ,FBS Universitas Negeri Yogyakarta .

Jurnal ini membahas tentang isu pendidikan nilai moral dari perspektif global. Artikel ini menekankan pentingnya pendidikan nilai moral dalam mengatasi masalah global seperti terorisme dan krisis. Artikel ini juga menjelajahi perbedaan dan kesamaan dalam pendidikan nilai moral di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, India, dan China.

Pada bagian pertama, artikel ini membahas tentang pendidikan nilai moral di Indonesia. Artikel ini menyatakan bahwa pendidikan nilai moral di Indonesia masih belum banyak menyentuh pemberdayaan dan pencerahan kesadaran dalam perspektif global. Pendidikan agama lebih didominasi oleh transfer ilmu pengetahuan agama dan kurang menyentuh aspek sosial.

Jurnal ini membahas pendidikan nilai moral di India. Di India, pendidikan nilai lebih populer dan dikembangkan untuk meningkatkan kesadaran nilai ilmiah, sosial, dan kewarganegaraan. Pendidikan agama tidak diajarkan secara khusus, namun nilai agama menjadi prioritas pengembangan nilai di sekolah swasta. Kemudian, jurnal ini membahas pendidikan nilai moral di Malaysia. Di Malaysia, pendidikan nilai dilakukan secara langsung melalui pendidikan moral dan agama, serta tidak langsung melalui mata pelajaran lain dan kegiatan kokurikuler. Namun, masih ada beberapa kendala dalam sistem pendidikan, seperti pendekatan pembelajaran yang preskriptif dan kurangnya alat evaluasi yang sesuai.

Selanjutnya, jurnal ini membahas pendidikan nilai moral di China. Di Cina, pendidikan nilai moral memiliki hubungan erat dengan kewajiban moral. Namun, pendidikan nilai moral dihadapkan pada tantangan seperti fokus pada peningkatan akademik yang mengabaikan pengembangan moralitas dan kurangnya kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Secara umum, pendidikan nilai moral di empat negara tersebut memiliki persamaan dan perbedaan karena adanya perbedaan ideologi. Perkembangan moral dipahami sebagai proses internalisasi norma-norma.

Jurnal ini juga membahas pentingnya pendidikan nilai moral dalam mengatasi masalah global seperti terorisme dan krisis. Pendidikan nilai moral dianggap sebagai solusi untuk membangun kehidupan manusia yang berdasarkan pandangan hidup sistemik dan utuh, bukan pendekatan individualistik.

Jurnal ini juga menjelajahi berbagai pendekatan dan metode untuk mengimplementasikan pendidikan nilai moral. Metode yang disebutkan antara lain adalah metode induktif, yang mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran tanpa mempersoalkan hakikat kebaikan dan kebenaran itu sendiri, dan metode deduktif, yang menguraikan konsep tentang kebenaran dan menghubungkannya dengan kasus-kasus terapan dalam kehidupan sehari-hari.

Secara keseluruhan, jurnal ini membahas pentingnya pendidikan nilai moral dalam konteks global dan menjelajahi perbedaan dan kesamaan dalam pendidikan nilai moral di beberapa negara. Artikel ini juga memberikan wawasan tentang pendekatan dan metode yang dapat digunakan dalam mengimplementasikan pendidikan nilai moral.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Wulan Agustina -
Nama : Wulan Agustina
NPM :2213053011

Judul : PENDIDIKAN NILAI MORAL
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Nama penulis : Sudiati

Membahas tentang pendidikan nilai moral di negara" seperti Indonesia, India, Malaysia, China. Pendidikan nilai dan moral, Pada dasarnya setiap pribadi memperoleh nilainya sendiri dari kebudayaan eksternal. Nilai moral merupakan penilaian teradap tindakan yang umumnya diyakini oleh angota masyarakat tertentu sebagai yang salah atau benar (Berkowitz, 1964; di— an kutip Muhaimin, 2001: 215). Definisi itu mencerminkan pandangan bahwa nilai moral bersifat relatif.

Pendidikan nilai moral adalah pendidikan yang berusaha mengembangkan komponen-komponen integrasi pribadi. Integrasi pribadi dapat dilukiskan sekurang-kurangnya dengan empat gambaran kepribadian.Dalam konteks global, nilai-nilai moral juga menjadi isu yang penting.dalam konteks global, terutama dalam mengatasi masalah kompleks dan mendunia seperti terorisme.

Kesimpulan ini yaitu pentingnya pendidikan dan nilai moral dalam pengembangan individu dan penanganan masalah global, serta perlunya pendekatan yang holistik dan kontekstual dalam mengimplementasikan pendidikan nilai moral ini.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Luluk Utami 2213053257 -
Nama : Luluk Utami
NPM : 2213053257

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Tidak terdapat nama jurnal pada jurnal tersebut.
Volume : Tidak terdapat volume pada jurnal ini.
Nomor : Tidak terdapat nomor pada jurnal ini.
Halaman : 209-221
Tahun Terbit :Tidak terdapat tahun terbit pada jurnal ini.
Judul Jurnal : PENDIDIKAN NILAI MORAL
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Nama Penulis : Sudiati

Analisis Jurnal
1. Judul
Jurnal ini berjudul PENDIDIKAN NILAI MORAL
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Judul tersebut sudah sesuai dengan isi jurnal.

2. Penulis
Jurnal ini di tulis oleh satu orang penulis yaitu Sudiati
Penulisan nama sudah benar karena ditulis tanpa gelar.

3. Korespondensi
Dalam jurnal ini nama dari penulis dilengkapi dengan lembaga pendidikan nya yaitu FBS Universitas Negeri Yogyakarta

4. Abstrak
Dalam jurnal ini, abstrak ditulis menggunakan satu bahasa yaitu bahasa Inggris.

5. Kata Kunci
Dalam jurnal ini menggunakan 1 bahasa yaitu Bahasa Inggris kata kuncinya yaitu moral value education, global perspective

6. Pendahuluan
Membahas mengenai Secara hierarkhis nilai instrumental berfungsi sebagai nilai perantara yang akan berujung pada nilai akhir atau terminal yang bersifat inheren, tersembunyi di belakang nilai instrumental.
Nilai instrumental dan nilai terminal dapat ditanamkan melalui pendidikan nilai moral bagi setiap jenis dan jenjang pendidikan; terutama untuk pendidikan dasar dan menengah. Tentunya pen-didikan nilai moral disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing negara berdasarkan ideologi yang dianutnya. 

7. Metode dogmatik, metode untuk mengajarkan nilai kepada peserta didik.
b. Metode deduktif, cara menyampaikan nilai kebeberan dengan menguraikan konsep tentang kebenaran itu agar dipahami oleh peserta didik.
c. Metode induktif, membelajarkan nilai dimulai dengan mengenalkan kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari kemudian menyimpulkan.
d. Metode refleksi, yaitu gabungan dari penggunaan metode deduktif dan induktif .

8. Pembahasan membahas mengenai Pendidikan Moral dan Perspektif Global. Pendidikan nilai dan moral yaitu kebutuhan pada tatanan global.
Pendidikan nilai moral merupakan alternatif pemecahan masalah yang bersifat lokal regional, nasional dan internasional. pendidikan nilai atau moral sebagai isu global di beberapa negara misalnya Indonesia, Malaysia, India, dan Cina menggambarkan adanya perbedaan dan kesamaan titik perbedaan yang ada disebabkan oleh adanya perbedaan ideologi bangsa. Walaupun demikian, negara-negara itu memberikan penekanan pendidikan nilai moral pada nilai etika moral terutama dalam hal nilai-nilai yang bersifat asasi manusia universal dan global. Pendidikan nilai moral merupakanalternatif pemecahan masalah yang bersifat lokal, regional, nasional, dan internasional.


9. Kesimpulan
Pada jurnal ini kesimpulan ditulis dengan uraian yang jelas yaitu Pendidikan nilai moral merupakan tuntutan dan sekaligus kebutuhan pada tatanan global bagi umat manusia sebagai pengejawantahan hidup bersama, berbangsa, dan bernegara dalam hubungannya dengan tatanan global yang diwarnai dengan berbagai permasalahan yang bersifat luas, kompleks, dan mendunia.

10.Daftar Pustaka/ Daftar bacaan
Pada bagian daftar Pustaka sudah di cantumkan dengan jelas referensi bacaanya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Desviana Safitri 2213053064 -
Nama : Desviana Safitri
NPM : 2213053064
Hasil analisis jurnal pada artikel menjelaskan bahwa pendidikan nilai moral merupakan tuntutan dan sekaligus kebutuhan pada tatanan global bagi umat manusia sebagai pengejawantahan hidup bersama, berbangsa, dan bernegara dalam hubungannya dengan tatanan global yang diwarnai dengan berbagai permasalahan yang bersifat luas, kompleks, dan mendunia.

Dalam artikel berpendapat bahwa penyelesaian permasalahan hidup yang dialami umat manusia tidak cukup dalam negeri sendiri, namun banyak hal yang penyelesaiannya dibutuhkan dukungan dan bantuan luar negeri, misalnya terorisme global, masalah ekonomi, dan masalah krisis multidimensional.

Artikel ini pun menjelaskan bahwa pendidikan nilai atau moral sebagai isu global di beberapa negara (Indonesia, Malaysia, India, dan Cina) menampakkan adanya perbedaan dan kesamaan. Perbedaan yang ada disebabkan oleh adanya perbedaan ideologi bangsa. Walaupun demikian, negara-negara itu memberikan penekanan pendidikan nilai moral pada nilai etik-moral; terutama dalam hal nilai-nilai yang bersifat asasi manusia, universal, dan global.

Dalam artikel ini juga menjelaskan konsep pendidikan nilai moral yang dikemukakan oleh Kohlberg dan John P. Miller cenderung bersifat individualistik. Oleh karena itu, konsep itu memerlukan penyempurnaan dengan mempertimbangkan paradigma yang dikemukakan oleh Capra. Lebih lanjut, dalam implementasikannya, diperlukan strategi pendidikan nilai moral yang tepat melalui pemilihan pendekatan (approach), metode (method), dan teknik (technique) pendidikan nilai moral yang sesuai.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Vivi Natasya 2213053089 -
Nama: Vivi Natasya
NPM: 2213053089


Identitas Jurnal
Halaman : 209-221
Judul : PENDIDIKAN NILAI MORAL
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Nama penulis : Sudiati

Analisis Jurnal “PENDIDIKAN NILAI MORAL
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL”

Abstrak
Dalam jurnal ini abstrak ditulis dengan satu Bahasa saja yaitu Bahasa Inggris, dan kata kunci yang terdiri dari 2 kata yaitu “moral value education, global perspekctive.

Pendahuluan
Pendahuluan pada jurnal ini membahas tentang pendidikan nilai moral dan pentingnya pendidikan nilai moral dalam menghadapi kompleksitas kehidupan manusia, seperti masalah global dan perkembangan teknologi. Penulis juga membahas tentang karakteristik pribadi yang terintegrasi dan metode-metode yang digunakan dalam pendidikan nilai moral. Selain itu, pendahuluan juga membahas tentang pendekatan pendidikan nilai moral yang komprehensif dan perbedaan dalam pendidikan nilai moral di beberapa negara [3]. Terakhir, pendahuluan mengutip tesis Capra tentang pandangan hidup sistemik dan utuh sebagai solusi perikehidupan manusia.

Pembahasan
Pembahasan pada jurnal ini menekankan pada beberapa hal. Pertama, pentingnya pendidikan nilai moral dalam menghadapi masalah global dan kompleksitas kehidupan manusia. Penulis menjelaskan bahwa pendidikan nilai moral dapat membantu mengatasi masalah seperti terorisme dan krisis global. Selanjutnya, pembahasan juga fokus pada perbedaan dan kesamaan dalam pendidikan nilai moral di beberapa negara, seperti Indonesia, Malaysia, India, dan Cina. Penulis mengidentifikasi perbedaan dalam pendekatan, metode, dan kurikulum yang digunakan dalam pendidikan nilai moral di negara-negara tersebut.
Pembahasan juga mencakup diskusi tentang teori perkembangan moral, seperti teori Kohlberg. Penulis menjelaskan tentang enam tahap perkembangan moral yang diidentifikasi oleh Kohlberg, serta kritik dan pembaruan yang diajukan oleh para ahli lainnya terhadap teori tersebut. Selain itu, pembahasan juga membahas tentang model-model pendidikan nilai moral, seperti model John P. Miller yang menekankan pengembangan kepribadian yang terintegrasi. Penulis juga membahas berbagai model pendidikan nilai afektif (nilai), seperti komunikasi, analisis transaksional, dan psikologi sosial.

Pembahasan juga mencakup metode dan teknik pendidikan nilai moral, seperti metode langsung dan tidak langsung, serta teknik seperti indoktrinasi, moral reasoning, dan internalisasi.
Secara keseluruhan, pembahasan dalam jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan nilai moral dalam menghadapi tantangan global, serta memberikan pemahaman yang komprehensif tentang perbedaan pendekatan, teori, model, metode, dan teknik dalam pendidikan nilai moral.

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan dari jurnal ini.
Pertama, pendidikan nilai moral merupakan tuntutan dan kebutuhan dalam menghadapi kompleksitas kehidupan manusia di era global yang dipenuhi dengan berbagai permasalahan luas dan mendunia.
Kedua, terdapat perbedaan pendekatan, metode, dan kurikulum dalam pendidikan nilai moral di beberapa negara, seperti Indonesia, Malaysia, India, dan Cina. Perbedaan ini dipengaruhi oleh latar belakang ideologi dan budaya masing-masing negara.
Ketiga, terdapat berbagai model dan teknik pendidikan nilai moral yang dapat diterapkan, seperti teknik indoktrinasi, moral reasoning, meramalkan konsekuensi, klarifikasi, dan internalisasi. Implementasi pendidikan nilai moral juga membutuhkan keteladanan dari pendidik dan konsistensi perilaku moral dalam membentuk karakter peserta didik.
Keempat, pendidikan nilai moral merupakan alternatif pemecahan masalah yang bersifat lokal, regional, nasional, dan internasional. Pendidikan nilai moral juga dapat menjadi solusi dalam menghadapi masalah global seperti terorisme, krisis ekonomi, dan masalah multidimensional.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Fitri Novita 2213053081 -
Nama : Fitri Novita
NPM : 2213053081

Analisis Jurnal: "PENDIDIKAN NILAI MORAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Sudiati FBS Universitas Negeri Yogyakarta

Pada Abstrak penulis hanya menggunakan bahasa inggris.
Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan penulis membahasan tentang nilai terminal dan nilai instrumental. Menurut Rokeach (1973) (dalam Mulyana, 2004: 27), nilai instrumental meliputi bercita-cita keras, berwawasan luas, berkemampuan, ceria, bersih, bersemangat, pemaaf, penolong, jujur, imajinatif, mandiri, cerdas, logis, cinta, taat, sopan, tanggung jawab, dan pengawasan diri. Nilai terminal meliputi hidup nyaman, hidup bergairah, rasa berprestasi, rasa kedamaian, rasa keindahan, rasa persamaan, keamanan keluarga, kebebasan, kebahagiaan, keharmonisan diri, kasih sayang yang matang, rasa aman secara luas, kesenagan, keselamatan, rasa hormat, pengakuan social, persahabatan, dan kearifan.

Pembahasan
Dalam pembahasan penulis membahas mengenai Isu Pendidikan Nilai Moral di Beberapa Negara.
isu pendidikan nilai moral yang terjadi di empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, India, dan Cina. Tampaknya, pendidikan nilai moral yang dilaksanakan di empat negara tersebut (Indonesia, Malaysia, India, dan Cina) memiliki persamaan dan perbedaan. Hal itu terjadi karena masingmasing negara memiliki ideologi yang berbeda.

Teori perkembangan moral
Kohlberg, melalui penelitian Longitudinal and Crosscultural, telah berupaya untuk menyempurnakan teori Piaget dengan menetapkan enam tingkat pertimbangan moral yang relatif tidak bergantung pada umur. Hasil ini dikritik oleh Gilligan (1982) karena semua responden penelitian berjenis laki-laki, padahal menurut Gilligan wanita memiliki perbedaan dengan laki dalam membuat keputusan.Perbedaan Kohlberg dan Gilligan tersebut ditanggapi oleh Reimer, Paolitto, dan Hersh (1983:108), bahwa
kematangan moral harus dilihat dari dua sisi. Laki-laki dalam penalaran moral tentang keadilan mendasarkan pada prinsip, perlu belajar menjadi orang yang memiliki kasih sayang di samping bertindak adil. Sebaliknya, wanita yang memiliki sifat kasih saying perlu belajar mengintegrasikan moralitas personal dan institusional dalam
prinsip-prinsip moral yang konsisten moral .

Pendidikan nilai moral adalah pendidikan yang berusaha mengembangkan komponen-komponen integrasi pribadi. Integrasi pribadi dapat dilukiskan sekurang-kurangnyadengan empatgambaran kepribadian

Pendekatan komprehensif pendidikan nilai menurut Kirschenbaum dalam Darmiyati Zuchdi, 2008: 36-37) meliputi pendekatan (i) inculcating,yaitu menanamkan nilai dan moralitas, (ii) modelling, yaitu meneladankan nilai dan moralitas, (iii) facilitating, yaitu memudahkan perkembangan nilai dan moral, dan (iv) skill development, yaitu
pengembangan keterampilan untuk mencapai kehidupan pribadi yang tentram dan kehidupan sosial yang kondusif.

Menurut penulis Untuk mengaplikasikan konsep pendidikan nilai tersebut di atas, diperlukan beberapa metode, baik metode langsung maupun tidak langsung.
Metode langsung mulai dengan penentuan perilaku yang dinilai baik sebagai upaya indoktrinasi berbagai ajaran. Metode tidak langsung tidak dimulai
dengan menentukan perilaku yang diinginkan, tetapi dengan menciptakan situasi yang memungkinkan perilaku yang baik dapat dipraktikkan

Penutup
Pada bagian penutup penilis mejelaskan dengan singkat dan jelas.
Pendidikan nilai moral merupakan alternatif pemecahan masalah yang bersifat lokal, regional, nasional, dan internasional. .Pendidikan nilai moral merupakan tuntutan dan sekaligus kebutuhan pada tatanan global bagi umat manusia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Qurota A'yunin 2213053183 -
nama : Qurota A'yunin
NPM: 2213053183
Dalam artikel ini membahas tentang kehidupan manusia sangatlah kompleks, dipengaruhi oleh berbagai isu dan fenomena global seperti hak asasi manusia, terorisme, dan senjata nuklir. Kompleksitas global telah menyebabkan kebangkitan teknologi, telekomunikasi, dan transportasi, sehingga memudahkan kehidupan di berbagai bidang. Namun hal ini juga menyebabkan menurunnya kesejahteraan manusia. Genosida di Eropa dimulai pada abad ke-19, dengan bangkitnya Amerika Serikat dan bangkitnya Inggris. Abad ke-20 menyaksikan peningkatan konflik dan konflik antar kelompok yang berbeda, seperti Amerika Serikat, Afghanistan, Irak, Korea, Palestina, dan Amerika Serikat. The Turning Point karya Fritjof Capra mengeksplorasi hubungan antara sains, teknologi, dan budaya di abad ke-21, dengan alasan bahwa abad ke-21 adalah masa perubahan besar, dengan munculnya realitas baru dalam kehidupan manusia, sistem kehidupan, dan kualitas hidup. Pandangan dunia yang kompleks dan terus berkembang ini menyebabkan perlunya pendekatan yang lebih seimbang terhadap kehidupan manusia.
Penelitian ini mengkaji sistem pendidikan moral di india, Malaysia, India, dan China. Negara-negara tersebut mempunyai ideologi yang berbeda-beda dan dampaknya terhadap sistem pendidikan moral. india adalah negara Islam yang mayoritas penduduknya menganut Pancasila, India adalah negara federal, dan Malaysia adalah perwakilan dari negara Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Sistem pendidikan Indonesia ditandai dengan kurangnya keragaman dalam metode pengajaran dan kurikulum. Sistem pendidikan di Indonesia sebagian besar didasarkan pada metode pengajaran Islam, dengan fokus pada pembelajaran agnostik, pembelajaran kognitif minimal, dan pembelajaran psikososial minimal.

Sistem pendidikan India didasarkan pada pendekatan pendidikan universal, dengan fokus pada pendidikan agama. Di Malaysia, pendidikan terutama diajarkan di sekolah dasar dan dilaksanakan secara sistematis dan sistematis. Kurikulum di Malaysia berfokus pada nilai-nilai moral, etika, dan nilai moral, sedangkan di India didasarkan pada pendekatan pendidikan sekuler.

Di Tiongkok, pendidikan terkait erat dengan nilai-nilai moral, dan pendidikan moral menjadi aspek penting dalam pendidikan. Namun dalam perkembangannya, pendidikan moral dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pemerintah telah menerapkan berbagai langkah untuk mengatasi perbedaan pendidikan moral di berbagai negara, seperti india, Malaysia, India, dan Tiongkok.

Perkembangan pendidikan moral dipengaruhi oleh konsep nilai moral yang didasarkan pada keyakinan bahwa tidak ada prinsip moral yang universal dan nilai moral bersifat subjektif dan dipengaruhi oleh konteks sosial dan budaya individu. Pendidikan moral juga dipengaruhi oleh konsep pendidikan moral yang merupakan pandangan global yang mempertimbangkan kaidah dan norma eksternal.

Perkembangan pendidikan moral merupakan suatu proses kompleks yang melibatkan berbagai faktor, antara lain pengembangan nilai moral, pengembangan strategi pendidikan moral, dan interaksi antara nilai moral dengan pengembangan pendidikan moral. Tujuannya adalah untuk menciptakan masyarakat yang menghargai dan menghormati nilai-nilai moral, menumbuhkan rasa tanggung jawab dan tanggung jawab dalam pendidikan.
Pendidikan moral merupakan suatu bentuk pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan integritas pribadi melalui berbagai komponen. Integrasi pribadi dapat dicapai melalui berbagai pendekatan, seperti mengintegrasikan sifat-sifat pribadi, mendorong pertumbuhan pribadi, dan meningkatkan identitas pribadi.

Perjanjian moral pendidikan mengandung individualistis dan berbeda dengan perjanjian Kohlberg. Pendidikan moral fokus pada pembentukan pribadi secara integratif. Model pendidikan moral meliputi model perkembangan, model konsep diri, model kepekaan dan orientasi kelompok, serta model perluasan kesadaran.

Setiap model mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, seperti mengharuskan seorang guru untuk memiliki model yang paling efektif untuk lingkungan belajar tertentu. Guru hendaknya mempertimbangkan baik peran guru maupun peran guru dalam proses pembelajaran.
Pendidikan Nilai Moral adalah pendidikan nilai komprehensif yang membantu kemampuan nilai yang berbeda dan kemampuan nilai. Pendidikan nilai adalah keseluruhan proses pendidikan nilai yang kompleks dan mencakup cakupan yang luas dan beragam variasi yang dialami. Pendidikan nilai tidak dapat disajikan hanya oleh seorang guru atau hanya dalam satu pelajaran, tetapi diperlukan format yang beragam dari berbagai pelajaran yang memungkinkan secara sendiri atau kombinasi.

Metode dan Teknik Pendidikan Nilai Moral berbeda meliputi metode dogmatis, deduktif, induktif, atau reflektif. Metode dogmatik adalah metode untuk mengajarkan nilai kepada peserta didik dengan jalan menyajikan nilai kebaikan dan kebenaran. Metode deduktif adalah cara menyajikan nilai kebenaran dengan menguraikan jalan konsep tentang kebebanan itu agar dapat dipahami oleh peserta dididik. Metode induktif adalah metode yang berbeda dan berbeda dalam kehidupan yang berbeda dan berbeda dalam kehidupan yang berbeda dan berbeda dalam kehidupan yang berbeda.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Intan purnama sari 2213053072 -
Nama: Intan Purnama sari
NPM: 2213053072

Identitas Jurnal
Halaman : 209-221
Judul : PENDIDIKAN NILAI MORAL
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Nama penulis : Sudiati
Kata Kunci: moral value education, global perspective

Pendidikan nilai moral merupakan tuntutan sekaligus kebutuhan umat manusia sebagai wujud kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara dengan berbagai permasalahannya. Banyak permasalahan seperti terorisme global dan krisis multidimensi yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh suatu negara karena untuk itu diperlukan dukungan negara lain.
Pendidikan nilai moral merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah yang bersifat lokal, regional, nasional, dan internasional. Hal ini telah menjadi isu global di beberapa negara (india, Malaysia, India, dan Tiongkok) dan memiliki beberapa perbedaan dan persamaan. Perbedaan ini disebabkan oleh ideologi masing-masing negara yang berbeda. Namun negara-negara tersebut menekankan pendidikan nilai moral pada nilai-nilai etika moral, terutama pada nilai-nilai yang berkaitan dengan hak asasi manusia yang bersifat universal dan global.

Konsep pendidikan nilai moral yang dikemukakan oleh Kohlberg dan Miller cenderung bersifat individualistis. Oleh karena itu, perlu dilengkapi dengan memperhatikan paradigma yang dikemukakan Capra bahwa kehidupan manusia dibangun atas dasar pandangan hidup yang sistemik dan holistik, tidak parsial dan individualistis. Dalam implementasinya perlu pendekatan yang tepat dan metode serta teknik yang relevan.

Pendekatan pendidikan nilai moral meliputi pendekatan penanaman, pemodelan, fasilitasi, dan pengembangan keterampilan, sedangkan metodenya meliputi metode dogmatis, deduktif, induktif, dan reflektif
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Tantri Ayu Ratna Sari 2213053269 -
Nama: Tantri Ayu Ratna Sari
NPM: 2213053269

Artikel tersebut membahas permasalahan pendidikan nilai moral di beberapa negara yaitu india, Malaysia, India, dan China. Negara-negara tersebut mewakili latar belakang ideologi yang berbeda, seperti Pancasila di india, federalisme di India, Islam di Malaysia, dan komunisme sosialis di Tiongkok.
Artikel tersebut juga menyebutkan pentingnya nilai instrumental dan terminal dalam pendidikan moral. Nilai-nilai instrumental berfungsi sebagai perantara yang menuju pada nilai-nilai terminal, yang melekat dan tersembunyi di balik nilai-nilai instrumental. Pendidikan nilai moral hendaknya dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan, khususnya pada pendidikan dasar dan menengah, serta disesuaikan dengan situasi dan kondisi spesifik masing-masing negara berdasarkan ideologinya.
Artikel ini membahas lebih lanjut tentang klasifikasi nilai, meliputi nilai terminal dan instrumental, nilai intrinsik dan ekstrinsik, nilai pribadi dan sosial, serta nilai subjektif dan objektif. Kategorisasi nilai mencakup enam klasifikasi: nilai teoritis, ekonomi, estetika, sosial, politik, dan agama. Nilai-nilai tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dan dapat ditanamkan melalui pendidikan nilai moral.
Artikel tersebut juga menyebutkan kritik terhadap tahapan perkembangan moral Kohlberg, yang tidak memiliki bukti empiris untuk tahap 5 dan tidak memiliki bukti empiris untuk tahap 6. Gilligan berpendapat bahwa perempuan memiliki perbedaan dalam pengambilan keputusan moral dibandingkan dengan laki-laki, dengan laki-laki lebih mengutamakan “hak”. dan perempuan mengutamakan “tanggung jawab”.
Lebih lanjut, artikel tersebut menyoroti pentingnya pandangan dunia yang sistemik dan holistik dalam membangun kehidupan manusia. Ia menyebut tesis Fritjof Capra sebagai solusi yang didasarkan pada pandangan dunia yang sistemik dan holistik, bukan pandangan individualistis yang parsial.
Artikel ini juga membahas pentingnya nilai-nilai moral dalam konteks isu-isu global, seperti perang, etika, dan kelestarian lingkungan. Laporan ini menekankan bahwa pada abad ke-20, waktu yang dihabiskan untuk perang melebihi waktu yang dihabiskan untuk perdamaian. Para ilmuwan kini mengakui bahwa sains tidak bebas nilai dan bahwa nilai-nilai melekat dalam penelitian ilmiah.
Singkatnya, artikel ini memberikan analisis pendidikan nilai moral di berbagai negara, menyoroti pentingnya nilai instrumental dan terminal, klasifikasi nilai, dan pengaruh ideologi terhadap pendidikan moral. Hal ini juga membahas kritik terhadap tahapan perkembangan moral Kohlberg dan pentingnya pandangan dunia yang sistemik dan holistik dalam mengatasi masalah global.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Nawang Lutfia Sani 2213053287 -
Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287

ANALISIS JURNAL
Identitas Jurnal
Nama jurnal : Cakrawala Pendidikan
Volume :-
Nomor : 2
Halaman : 209 - 221
Tahun Terbit : 2009
Judul : Pendidikan Nilai Moral Ditinjau Dari Perspektif Global
Nama penulis : sudiati

Analisis Jurnal
Judul: jurnal ini berjudul “Pendidikan Nilai Moral Ditinjau Dari Perspektif Global”. Judul tersebut berjumlah 6 kata dan judul tersebut sudah sesuai dengan isi dari jurnal yang ditulis karena isi jurnal sudah membahas mengenai pentingnya Pendidikan nilai moral dalam perspektig global.

Penulis: Jurnal ini ditulis oleh seorang penulis yang bernama “Sudiati” penulisan nama pada jurnal ini sudah benar karena nama penulis ditulis tanpa gelar.

-Korespondensi: Dalam jurnal ini nama dari penulis dilengkapi dengan adanya Lembaga Pendidikan “FBS Universitas Negeri Yogyakarta”.

-Abstrak: dalam jurnal ini, abstrak ditulis hanya dengan menggunakan Bahasa Inggris. Dalam abstrak ini terdapat penjelasan singkat mengenai isi dari jurnal. Penulisan abstrak sudah menggunakan bahasa yang jelas sehingga mudah dipahami oleh pembaca dan abstrak terdiri dari satu paragraph.

-Kata Kunci: Dalam jurnal ini kata kunci yang ditulis menggunakan Bahasa Inggris. Kata kunci terdiri dari dua istilah yaitu “moral value education, global perspective”. Istilah yang digunakan pada kata kunci ini mengacu pada Pendidikan moral dan perspektif global. Menurut pendapat saya kata kunci yang digunakan ini sudah benar dan sesuai dengan isi jurnal.

Pendahuluan:
Analisis pendahuluan jurnal ini membahas tentang kompleksitas kehidupan manusia dalam konteks global. Hal ini menyoroti munculnya berbagai permasalahan global seperti pelanggaran hak asasi manusia, kekerasan, dan penyalahgunaan narkoba. Analisis tersebut juga menyebutkan kemajuan teknologi dan komunikasi yang memudahkan aktivitas di berbagai bidang. Namun, hal ini juga menunjukkan bahwa globalisasi dapat menimbulkan persaingan tidak sehat dan merugikan pihak-pihak yang tidak mampu bersaing. Analisis lebih lanjut menyebutkan gelombang kesadaran nilai di Eropa setelah Perang Dunia I, dimana kehancuran akibat perang menyebabkan fokus pada nilai, moral, dan etika. Analisis tersebut menyimpulkan bahwa era baru tidak menjamin kehidupan yang lebih baik, karena diperkirakan akan terjadi konflik dan bentrokan antar peradaban.

Pembahasan:
Analisis dalam jurnal tersebut membahas mengenai isu pendidikan nilai moral dalam perspektif global. Hal ini menyoroti kompleksitas kehidupan manusia dalam konteks global, dengan berbagai permasalahan global seperti pelanggaran hak asasi manusia, kekerasan, dan penyalahgunaan narkoba. Pada pembahasan juga menekankan perlunya sistem pendidikan yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini. Menggali pendekatan dan metode pendidikan nilai moral, meliputi pendekatan penanaman, pemodelan, fasilitasi, dan pengembangan keterampilan, serta metode dogmatik, deduktif, induktif, dan reflektif. Analisis ini mengkaji lebih lanjut persoalan pendidikan nilai moral di empat negara: india, Malaysia, India, dan Tiongkok, mengingat latar belakang ideologi mereka yang berbeda. Juga menyinggung pentingnya mengintegrasikan komponen pribadi dalam pendidikan nilai moral. Jurnal tersebut menyimpulkan dengan menekankan pentingnya pendidikan nilai moral dalam membangun pendekatan holistik dan sistemik dalam kehidupan manusia.

Kesimpulan::
Pendidikan nilai moral merupakan tuntutan dan keniscayaan dalam konteks global agar umat manusia dapat hidup bersama, berbangsa dan bernegara, dalam kaitannya dengan tatanan global yang ditandai dengan berbagai permasalahan yang luas, kompleks, dan global. Pendidikan nilai moral memberikan alternatif solusi terhadap permasalahan lokal, regional, nasional, dan internasional. Konsep pendidikan nilai moral di beberapa negara (india, Malaysia, India, dan China) menunjukkan perbedaan dan persamaan. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh perbedaan ideologi nasional.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by yayi aninggih paza 2253053038 -
Nama : Yayi Aninggih Paza
Npm : 2253053038

Artikel jurnal
Judul jurnal : PENDIDIKAN NILAI MORAL
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Penulis : Sudiati

Pendahuluan : Kehidupan manusia semakin kompleks. Kompleksitas mengemuka dalam tatanan global yang ditandai dengan munculnya berbagai masalah dan isuisu global seperti pelanggaran hak-hak asasi manusia (HAM), fenomena kekerasan, dan penyalahgunaan narkotika. Hal ini menuntut adanya pemikiran yang berkaitan dengan sistem pendidikan yang cocok untuk menjawab permasalahan tersebut Di samping itu, revolusi teknologi telekomunakasi dan transportasi menghadirkan sejumlah kemudahan untuk melakukan aktivitas kehidupan di segala bidang. Kerjasama dalam bidang ekonomi, politik, kebudayaan dan militer dijalin tanpa dibatasi oleh jarak antarwilayah negara. Di lain hal, globalisasi dapat melahirkan kompetisi yang kurang sehat. Dengan kata lain kompleksitas global memiliki banyak keuntungan bagi yang kuat, tetapi sebaliknya keadaan itu dapat menghancurkan kehidupan bangsa yang kalah bersaing.

Pembahasan : isu pendidikan nilai dan moral yang dibahas dalam jurnal ini ada di empat negara yaitu Indonesia, cina, india, dan Malaysia. Pendidikan nilai moral adalah pendidikan yang berusaha mengembangkan komponen-komponen integrasi pribadi. Integrasi pribadi dapat dilukiskan sekurang-kurangnya dengan empat gambaran kepribadian.

Penutup : Penyelesaian permasalahan hidup yang dialami umat manusia tidak cukup dalam negeri sendiri, namun banyak hal yang penyelesaiannya dibutuhkan dukungan dan bantuan luar negeri, misalnya terorisme global, masalah ekonomi, dan masalah krisis multidimensional. Konsep pendidikan nilai moral yang dikemukakan oleh Kohlberg dan John P. Miller cenderung bersifat individualistik. Oleh karena itu, konsep itu memerlukan penyempurnaan dengan mempertimbangkan paradigma yang dikemukakan oleh Capra. Lebih lanjut, dalam implementasikannya, diperlukan strategi pendidikan nilai moral yang tepat melalui pemilihan pendekatan (approach), metode (method), dan teknik (technique) pendidikan nilai moral yang sesuai.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by NOVA NOVA ENJELINA SIMANULLANG -
Nama: Nova enjelina simanullang
Npm: 2213053227

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Cakrawala Pendidikan
Volume :-
Nomor : 2
Halaman : 209 - 221
Tahun Terbit : 2009
Judul : Pendidikan Nilai Moral Ditinjau Dari Perspektif Global
Nama penulis : sudiati

Hasil analisis saya dari jurnal tersebut yaitu isu pendidikan nilai moral yang terjadi di empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, India, dan Cina. Empat negara itu dapat mewakili karakteristik bangsa dengan latar belakang ideologi yang berbeda. karakteristik keempat negara itu berbeda, khususnya jika dilihat berdasarkan ideologinya karena perbedaan ideologi itu di antaranya berpengaruh terhadap sistem pendidikan nilai. Pendidikan nilai atau moral sebagai isu global di beberapa negara (Indonesia, Malaysia, India, dan Cina) menampakkan adanya perbedaan dan kesamaan. Perbedaan yang ada disebabkan oleh adanya perbedaan ideologi bangsa. Walaupun demikian, negara-negara itu memberikan penekanan pendidikan nilai moral pada nilai etik-moral; terutama dalam hal nilai-nilai yang bersifat asasi manusia, universal, dan global.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Rahma Aulia Putri Rahma -
Nama : Rahma Aulia Putri
NPM : 2213053123

Judul : PENDIDIKAN NILAI MORAL
Nama penulis : Sudiati

Pada jurnal ini membahas tentang Pendidikan moral dalam perspektif global Secara hierarkhis nilai instrumental berfungsi sebagai nilai perantara yang akan berujung pada nilai akhir atau terminal yang bersifat inheren, tersem bunyi di belakang nilai instrumental. Nilai instrumental dan nilai terminal dapat ditanamkan melalui pendidikan nilai moral bagi setiap jenis dan jenjang pendidikan; terutama untuk pendidikan dasar dan menengah.

Terdapat beberapa Isu Pendidikan Nilai Moral di Berbagai Negara, isu pendidikan nilai moral yang terjadi di empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, India, dan Cina. Empat negara itu dapat mewakili karakteristik bangsa dengan latar belakang ideologi yang berbeda. Indonesia merupakan negara Pancasila yang mayoritas Islam, India merupakan negara federal yang tetap mempertahankan nilai-nilai agama se bagai nilai universal. Malaysia merupakan representasi negara yang memiliki bangsa mayoritas Islam sebagaimana negara Indonesia, sedangkan Cina merupakan perwakilan negara sosialis komunis.

Dimensi Pendidikan Nilai Moral Dalam rangka mengkaji pendidikan nilai moral secara luas, berikut ini dikemukakan pula pembahasan mengenai perkembangan moral, pendidikan nilai moral, dan strategi pendidikan nilai moral.
a. Teori Perkembangan Moral
b. Pendidikan Nilai Moral
c. Pendekatan Pendidikan Nilai Moral
d. Metode dan Teknik Pendidikan Nilai Moral

Konsep pendidikan nilai moral yang dikemukakan oleh Kohlberg dan John P. Miller cenderung bersifat individualistik. Oleh karena itu, konsep itu memerlukan penyempurnaan dengan mempertimbangkan paradigma yang dikemukakan oleh Capra. Lebih lanjut, dalam implementasikannya, diperlukan strategi pendidikan nilai moral yang tepat melalui pemilihan pendekatan (approach), metode (method), dan teknik(technique) pendidikan nilai moral yang sesuai.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Aldila seprina 2213053207 -
Nama : Aldila seprina
NPM : 2213053207
Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan global.
Professional seorang guru dalam menghadapi pendidikan di era global tidak hanya melaksanakan pembelajarandi kelas, melainkan mendidik, mengasuh, membimbing, dan membentuk kepribadian peserta didik yang memiliki kemampuan mempersiapkan dan mengembangkan diri sebagai sumber daya manusia yang kritis dan kreatif.
tujuan dari diberikannya perspektif global (Marryfield, 1997) adalah: a. mendorong mahasiswa untuk mempelajari lebih banyak tentang materi dan masalah yang berkaitan dengan masalah global; b. mendorong para guru untuk mempelajari masalah yang berkaitan dengan masalah lintas budaya;
Perspektif global adalah pendekatan menyeluruh (holistik) yang menghubungkan siswa dan guru dalam memahami hubungan mereka dengan masyarakat dunia. Para mahasiswa, kini saatnya kita untuk membuka mata, agar tidak tertuju pada masalah yang sempit saja, masalah lokal saja.
Pendidikan moral perlu ditanamkan kepada anak sejak usia dini, sebab usia dini merupakan saat yang baik untuk mengembangkan kecerdasan moral anak.. Dari pendapat di atas, moral dimaksudkan masih sebagai seperangkat ide, nilai, ajaran, prinsip, atau norma.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Zalianti Jahratun Nisya (2213053005) -
Nama : Zalianti Jahratun Nisya
2213053005

IDENTITAS JURNAL
Judul : PENDIDIKAN NILAI MORA DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Nama Jurnal : Cakrawala Pendidikan
Penulis : sudiati
Halaman : 209-221
Tahun : 2009

ABSTRAK
Menggunakan bahasa bahasa inggris.
Moral value education is both a demand and a need for human beings as a manifestation of togetherness in terms of nations and countries with a variety of problems. Moral value education is an alternative problem solution which is local, regional, national, and international in nature. However, such countries emphasize moral value education on moral ethic values, especially on values related to human rights that are universal and global in nature. The concept of moral value education proposed by Kohlberg and Miller tends to be individualistic. The approaches to moral value education include inculcating, modelling, facilitating, and skill development approaches, and the methods include dogmatic, deductive, inductive, and reflective methods.

PENDAHULUAN
Kompleksitas mengemuka dalam tatanan global yang ditandai dengan munculnya berbagai masalah dan isuisu global seperti pelanggaran hak-hak asasi manusia , fenomena kekerasan, dan penyalahgunaan narkotika. Di samping itu, revolusi teknologi telekomunakasi dan transportasi menghadirkan sejumlah kemudahan untuk melakukan aktivitas kehidupan di se-gala bidang. Kerjasama dalam bidang ekonomi, politik, kebudayaan dan militer dijalin tanpa dibatasi oleh jarak antarwilayah negara. Di lain hal, globalisasi dapat melahirkan kompetisi yang kurang sehat. Dengan kata lain kompleksitas global memiliki banyak keuntungan bagi yang kuat, tetapi sebaliknya keadaan itu dapat menghancurkan kehidupan bangsa yang kalah bersaing.

PEMBAHASAN
Empat negara itu dapat mewakili karakteristik bangsa dengan latar belakang ideologi yang berbeda. Malaysia merupakan representasi negara yang memiliki bangsa mayoritas Islam sebagaimana negara Indonesia, sedangkan Cina merupakan perwakilan negara sosialis komunis. Uraian singkat ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman bahwa karakteristik keempat negara itu berbeda, khususnya jika dilihat berdasarkan ideologinya karena perbedaan ideologi itu di antaranya berpengaruh terhadap sistem pendidikan nilai. Penetapan tingkat perkembangan moral ini didasarkan pada karakteristik empiris yang memiliki beberapa ciri pokok berikut. Tahap-tahap pertimbangan moral tersusun secara utuh, artinya sistem berpikirnya terorganisasi. Tahap pertimbangan moral berurutan secara invarian dan tidak pernah terbalik dalam semua kondisi .
Tidak ada tahap-tahap terlompati dan gerakannya selalu menuju tahap yang lebih tinggi. Tahap tahap pertimbangan moral terintegrasi secara hierarkis. Artinya, tingkat pemikiran moral yang tinggi telah tercakup dan menguasai tahap-tahap dan pola pikir yang berada di bawahnya. Struktur tingkat pertimbangan moral berfungsi melahirkan kecenderungan ke arah tahapan-tahapan yang lebih tinggi. Struktur pertimbangan moral harus dibedakan dengan isi pertimbangan moral.
Metode deduktif adalah cara menyajikan nilai-nilai kebenaran dengan jalan menguraikan konsep tentang kebenaran itu agar dipahami oleh peserta didik. Berbagai metode tersebut selanjutnya perlu dikembangkan secara rinci ke dalam teknik atau prosedur pembelajaran.

PENUTUP
Penyelesaian permasalahan hidup yang dialami umat manusia tidak cukup dalam negeri sendiri, namun banyak hal yang penyelesaiannya dibutuhkan dukungan dan bantuan luar negeri, misalnya terorisme global, masalah ekonomi, dan masalah krisis multidimensional.
alternatif pemecahan masalah yang bersifat lokal, regional, nasional, dan internasional.
Pendidikan nilai atau moral sebagai isu global di beberapa negara menampakkan adanya perbedaan dan kesamaan. Perbedaan yang ada disebabkan oleh adanya perbedaan ideologi bangsa Oleh karena itu, konsep itu memerlukan penyempurnaan dengan mempertimbangkan paradig-ma yang dikemukakan oleh Capra.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Vraditha Aulia Putri 2213053090 -
Nama : Vraditha Aulia Putri
NPM : 2213053090

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Cakrawala Pendidikan
Volume :-
Nomor : 2
Halaman : 209 - 221
Tahun Terbit : 2009
Judul : PENDIDIKAN NILAI MORAL
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Nama penulis : Sudiati
Kata Kunci: moral value education, global perspective

Dalam artikel ini membahas Pendidikan nilai moral yang terjadi di empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, India, dan Cina. Empat negara itu dapat mewakili karakteristik bangsa dengan latar belakang ideologi. Indonesia merupakan negara Pancasila yang mayoritas Islam, India merupakan negara federal yang mempertahankan nilai-nilai agama sebagi nilai universal. Malaysia merupakan representasi negara yang memiliki bangsa mayoritas Islam sebagaimana negara Indonesia, sedangkan Cina merupakan perwakilan negara sosialis komunis. Pendidikan nilai di Indonesia disadari atau tidak masih belum banyak menyentuh pemberdayaan dan pencerahan kesadaran dalam perspektif global.Pendidikan di China menempatkan penekanan yang kuat pada nilai-nilai moral, menjadikannya bagian integral dari sistem pendidikan. Pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk memajukan pendidikan moral dengan mengintegrasikannya ke dalam kurikulum sekolah, mempromosikannya dalam berbagai aspek kehidupan, dan menerapkannya di berbagai lembaga pendidikan. Teori psikologis dan sosiologis yang mempengaruhi perkembangan nilai-nilai moral melihatnya sebagai internalisasi norma-norma dan nilai eksternal. Pendekatan ini membantu anak-anak memahami dan menghormati nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat mereka.

Pertimbangan moral adalah penilaian mengenai benar dan baik sebuah tindakan. Struktur pertimbangan moral ditetapkan berdasarkan apa yang didapatkan seseorang sebagai sesuatu yang berharga pada setiap isu-isu moral dan bagaimana ia mampu memilih dan menetapkan nilai-nilai dengan disertai alasan mengapa seseorang memilih dan menetapkan bahwa sesuatu itu berharga. Struktur pertimbangan moral harus dibedakan dengan isi pertimbangan moral. Perkembangan moral tawaran Kohlberg menyempurnakan teori Piaget dengan enam tingkat pertimbangan moral yang relatif tidak bergantung pada umur. Perbedaan kematangan moral harus dilihat dari laki-laki dan kematangan moral harus dilihat dari perspektif gender tampak bias gender.

Tujuan pendidikan nilai moral adalah untuk membantu orang menjadi lebih akrab dengan empat gambaran kepribadian, yaitu perkembangan dan kesadaran akan identitas mereka sendiri. Ada banyak model pendidikan afektif (nilai) yang dapat dipilih, dan pilihan yang paling tepat harus sesuai dengan tujuan guru dan kebutuhan siswa. Inculcating, modelling, facilitating, dan skill development adalah bagian dari pendekatan komprehensif pendidikan nilai. Untuk indoktrinasi, moral reasoning, meramalkan hasil, klarifikasi, dan internalisasi, serta metode dogmatis, deduktif, induktif, dan reflektif, ada banyak pilihan. Pendidik harus memberikan contoh moral yang baik dan konsisten untuk mempengaruhi karakter siswa mereka.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Issa Virnama 2213053043 -
Nama : Issa Virnama Della
Npm : 2213053043

Analisis mengenai pendidikan nilai moral dari perspektif global adalah suatu topik yang menarik dan penting untuk dieksplorasi.
Kehidupan manusia semakin kom- pleks. Kompleksitas mengemuka dalam tatanan global yang ditandai dengan munculnya berbagai masalah dan isu- isu global seperti pelanggaran hak-hak asasi manusia (HAM), fenomena ke- kerasan, dan penyalahgunaan narko- tika. Hal ini menuntut adanya pemi- kiran yang berkaitan dengan sistem pendidikan yang cocok untuk menjawab. Pendidikan nilai moral merujuk pada upaya untuk mengajarkan dan memperkuat nilai-nilai etika, moral, dan sosial kepada individu dalam rangka membentuk karakter yang baik dan bertanggung jawab.

Dalam era globalisasi ini, interaksi lintas budaya dan pengaruh media massa semakin meluas. Oleh karena itu, pendidikan nilai moral perlu dipahami dalam konteks global agar dapat menghadapi tantangan yang dihadapi dalam era modern ini. Dalam hal ini, beberapa aspek dapat dianalisis.

Pertama, dari perspektif global, pendidikan nilai moral harus memperhatikan keragaman budaya yang ada di seluruh dunia. Nilai-nilai moral yang berlaku di suatu masyarakat tidak selalu sama dengan yang berlaku di masyarakat lain. Oleh karena itu, pendidikan nilai moral harus menghormati dan memperhatikan keragaman nilai dan etika yang ada di berbagai budaya, tanpa mengekspor nilai-nilai dari satu kultur secara eksklusif.

Kedua, dalam mengembangkan pendidikan nilai moral dari perspektif global, penting untuk mengakui eksistensi nilai-nilai universal yang berlaku di semua budaya. Meskipun nilai-nilai moral dapat bervariasi, ada beberapa nilai universal seperti keadilan, saling menghormati, kejujuran, dan keterbukaan yang memiliki relevansi dan signifikansi di seluruh dunia. Oleh karena itu, pendidikan nilai moral harus berusaha untuk menggabungkan nilai-nilai universal ini ke dalam kurikulum dan program pengajaran.

Selain itu, pendidikan nilai moral dari perspektif global juga harus memperhatikan perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin cepat. Era digital telah memberikan akses yang lebih luas terhadap informasi dan interaksi sosial, namun juga memperkenalkan tantangan baru dalam pendidikan nilai moral. Dalam konteks ini, penting untuk mengintegrasikan pendidikan moral yang relevan dengan teknologi dan memberikan pemahaman tentang etika digital kepada pelajar agar mereka dapat menghormati privasi, melawan cyberbullying, dan menggunakan teknologi secara bertanggung jawab.

Selanjutnya, pendidikan nilai moral dari perspektif global harus melibatkan kolaborasi antara negara-negara dan institusi pendidikan di seluruh dunia. Pertukaran pengalaman dan pengetahuan tentang pendekatan yang efektif dalam pendidikan nilai moral dapat membantu memperkaya praktik pendidikan di setiap negara. Selain itu, kerjasama internasional dalam mengembangkan kurikulum dan sertifikasi pendidikan nilai moral juga dapat meningkatkan standar dan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Dalam kesimpulannya, pendidikan nilai moral dari perspektif global melibatkan pemahaman terhadap keragaman budaya, penerimaan nilai-nilai universal, integrasi teknologi, dan kolaborasi internasional. Dalam era modern yang serba terhubung ini, pendidikan nilai moral yang relevan dan efektif sangat penting untuk membantu membangun generasi yang memiliki integritas moral, memahami perbedaan, dan memiliki kemampuan untuk mengatasi tantangan global saat ini.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Priscella Brenda Sylvania 2213053045 -
Nama : Priscella Brenda Sylvania
NPM : 2213053045

Jurnal berjudul “Pendidikan Nilai Moral ditinjau dari Perspektif Global” membahas tentang konsep nilai moral yang melekat pada diri manusia dan bersifat universal. Disebutkan pula sifat individualistis dari konsep pendidikan moral yang dikemukakan oleh Kohlberg dan John P. Miller yang memerlukan penyempurnaan dengan mempertimbangkan paradigma yang dikemukakan oleh Capra. Jurnal tersebut menekankan perlunya strategi yang tepat dalam melaksanakan pendidikan nilai moral melalui pemilihan pendekatan, metode, dan teknik yang sesuai dengan tujuan.
Jurnal tersebut mengutip beberapa referensi, termasuk buku dan makalah, yang membahas berbagai aspek pendidikan moral, seperti strategi pendidikan Islam di sekolah menengah, perlunya pendidikan moral untuk menjawab tantangan global, dan karakteristik pendidikan afektif. Referensinya juga mencakup topik-topik terkait paradigma pendidikan Islam, artikulasi pendidikan akhlak, dan humanisasi pendidikan.
Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan wawasan mengenai pentingnya pendidikan moral dari perspektif global dan perlunya strategi yang tepat untuk menerapkannya secara efektif. Referensi yang dikutip dalam artikel dapat bermanfaat untuk eksplorasi topik lebih lanjut.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Yuda Kristian Lumban Raja -

Nama: Yuda Kristian Lumban Raja

NPM: 2213053260

Jurnal: Cakrawala Pendidikan, Juni 2009, Th. XXVIII, No. 2

Judul Jurnal: PENDIDIKAN NILAI MORAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL

Penulis: Sudiati


 Dalam Jurnal dibahas isu pendidikan nilai moral di empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, India, dan Cina. Setiap negara memiliki karakteristik dan latar belakang ideologi yang berbeda, yang mempengaruhi sistem pendidikan nilai mereka.

Indonesia

Di Indonesia, pendidikan nilai masih belum banyak menyentuh pemberdayaan dan peningkatan kesadaran dalam perspektif global. Masih ada pandangan yang terlalu simplistik mengenai pendidikan nilai sebagai wahana penyadaran nilai-nilai yang sektarian-subjektif.

Malaysia

Di Malaysia, harapan masyarakat dan orang tua terhadap kemampuan akademik siswa dapat menggeser pengembangan nilai sentimental, perasaan, dan moralitas. Kerjasama yang erat antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam mengembangkan kepribadian siswa juga masih kurang

India

India merupakan negara federal yang tetap mempertahankan nilai-nilai agama sebagai nilai universal. Namun, kurangnya kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam mengembangkan pendidikan nilai menjadi tantangan.

Cina

Di Cina, pendidikan nilai memiliki hubungan erat dengan kewajiban moral. Namun, perkembangan pendidikan nilai dihadapkan pada tantangan seperti fokus yang terlalu besar pada kemampuan siswa nya

terdapat beberapa informasi  tentang tradisi humanistik dalam klasifikasi nilai, termasuk nilai terminal dan instrumental. Nilai-nilai instrumental mencakup bercita-cita keras, berwawasan luas, berkemampuan, ceria, bersih, bersemangat, pemaaf, penolong, jujur, imajinatif, mandiri, cerdas, logis, cinta, taat, sopan, tanggung jawab, dan pengawasan diri. Sementara itu, nilai-nilai terminal mencakup hidup nyaman, hidup bergairah, rasa berprestasi, rasa kedamaian, rasa keindahan, rasa persamaan, keamanan keluarga, kebebasan, kebahagiaan, keharmonisan diri, kasih sayang yang matang, rasa aman secara luas, kesenangan, keselamatan, rasa hormat, pengakuan sosial, persahabatan, dan kearifan

Pendidikan nilai moral di beberapa negara, termasuk Indonesia, Malaysia, India, dan Cina. Setiap negara memiliki karakteristik dan tantangan tersendiri dalam mengembangkan pendidikan nilai moral. Misalnya, di Indonesia, pendidikan nilai masih belum banyak menyentuh pemberdayaan dan pen- cerahan kesadaran dalam perspektif global. Di sisi lain, Malaysia dan India memiliki latar belakang ideologi yang berbeda, namun keduanya tetap mempertahankan nilai-nilai agama sebagai nilai universal. Sementara itu, Cina memiliki hubungan erat antara pendidikan dan kewajiban moral, namun pendidikan nilai dihadapkan pada tantangan seperti fokus pada kemampuan akademik yang dapat menggeser pengembangan sentimental, perasaan, dan moralitas.Dalam konteks perkembangan moral, Teori perkembangan moral Kohlberg yang memiliki tahap-tahap perkembangan moral. Namun, teori ini dikritik oleh Gilligan karena penelitiannya hanya melibatkan responden laki-laki, sementara wanita memiliki perbedaan dalam membuat keputusan moral. Meskipun demikian, teori perkembangan moral Kohlberg yang memiliki tahap-tahap perkembangan moral. Namun, teori ini dikritik oleh Gilligan karena penelitiannya hanya melibatkan responden laki-laki, sementara wanita memiliki perbedaan dalam membuat keputusan moral. Meskipun demikian, teori perkembangan moral Kohlberg tetap memberikan sumbangan pemikiran yang berguna dalam kajian moral.

Dalam kesimpulannya,  memberikan gambaran tentang tradisi humanistik dalam klasifikasi nilai, pendidikan nilai moral di beberapa negara, dan teori perkembangan moral Kohlberg. Namun, dokumen ini juga mengakui bahwa masih ada tantangan dan perbedaan dalam mengembangkan pendidikan nilai moral di masing-masing negara.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by DEFI FITRIA NURAINI 2213053263 -
Nama: Defi Fitria Nuraini
NPM: 2213053263

ANALISIS JURNAL

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Cakrawala Pendidikan
Volume :-
Nomor : 2
Halaman : 209 - 221
Tahun Terbit : 2009
Judul : PENDIDIKAN NILAI MORAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Nama penulis : Sudiati

Abstrak ditulis menggunakan satu bahasa yaitu bahasa Inggris dengan dua kata kunci yaitu moral value education, dan global perspective. Jurnal ini membahas pendidikan nilai moral dari sudut pandang global. Artikel ini menekankan betapa pentingnya pendidikan nilai moral untuk mengatasi masalah global seperti terorisme dan krisis. Jurnal ini juga menyelidiki perbedaan dan kesamaan pendidikan nilai moral di Indonesia, Malaysia, India, dan China. Jurnal ini membahas berbagai cara untuk menerapkan pendidikan nilai moral, termasuk saran bahwa pendidikan nilai moral harus dilengkapi dengan perspektif sistemik dan holistik terhadap kehidupan daripada pendekatan individualistik.

Jurnal tersebut menyatakan bahwa pendidikan nilai moral di Indonesia masih kurang berfokus pada pemberdayaan dan pencerahan kesadaran dalam perspektif global, dan pendidikan agama lebih banyak berfokus pada transfer ilmu pengetahuan agama daripada membicarakan aspek sosial.
Pendidikan nilai moral menjadi lebih populer di India. Ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran tentang prinsip ilmiah, sosial, dan kewarganegaraan. Di sekolah swasta, pendidikan agama tidak diajarkan secara khusus. Namun, nilai-nilai agama menjadi bagian penting dari pengembangan nilai.
Pendidikan moral dan agama di Malaysia mengajarkan nilai secara langsung. Itu juga mengajarkannya secara tidak langsung melalui pelajaran dan kegiatan kokurikuler lainnya. Sistem pendidikan, bagaimanapun, masih menghadapi beberapa hambatan, seperti pendekatan pembelajaran yang preskriptif dan kekurangan instrumen evaluasi yang tepat.
Di China, pendidikan nilai moral dikaitkan dengan kewajiban moral. Namun, pendidikan nilai moral dihadapkan pada masalah yang berbeda. Karena perbedaan ideologi, pendidikan nilai moral di empat negara berbeda. Proses internalisasi standar dianggap sebagai perkembangan moral.

Kesimpulan: Pendidikan nilai moral adalah alternatif untuk memecahkan masalah lokal, regional, nasional, dan internasional. Pendidikan nilai atau moral menjadi masalah global di beberapa negara (misalnya, Indonesia, Malaysia, dan Filipina). Adanya perbedaan ideologi di antara orang-orang di negara ini menyebabkan perbedaan yang ada. Teori pendidikan nilai moral yang diusulkan oleh Kohlberg dan John P. Miller cenderung bebas. Oleh karena itu, ide itu harus diperbarui dengan mempertimbangkan paradigma Capra. Selain itu, untuk melaksanakannya, strategi pendidikan nilai moral yang tepat diperlukan. Ini dilakukan dengan memilih pendekatan, metode, dan teknik pendidikan nilai moral yang tepat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Are Benata Tarigan 2213053124 -
Analisi jurnal 1
Nama : Are Benata Tarigan
NPM : 2213052124

Judul : PENDIDIKAN NILAI MORAL
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Penulis : Sudiati
Tahun terbit : Juni, 2009

Isi Jurnal
Pendidikan nilai moral merupakan tuntutan sekaligus kebutuhan manusia sebagai a
wujud kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara dengan berbagai macamnya
masalah. Ada banyak masalah, seperti terorisme global dan krisis multidimensi, yang suatu negara tidak dapat menyelesaikannya sendiri karena harus menyelesaikannya
sehingga perlu dukungan negara lain. Pendidikan nilai moral menjadi salah satu alternatifnya pemecahan masalah yang bersifat lokal, regional, nasional, dan internasional. Dia
telah menjadi isu global di beberapa negara (india, Malaysia, India, dan China) dan memiliki beberapa perbedaan dan persamaan. Perbedaan tersebut diakibatkan oleh
ideologi negara yang berbeda. Namun negara-negara tersebut menekankan nilai moral
pendidikan tentang nilai-nilai moral dan etika, khususnya pada nilai-nilai yang berkaitan dengan hak asasi manusia itu
bersifat universal dan global. Konsep pendidikan nilai moral diajukan
oleh Kohlberg dan Miller cenderung individualistis. Oleh karena itu, hal itu perlu dilakukan
dilengkapi dengan memperhatikan paradigma yang dikemukakan Capra yaitu manusia
kehidupan dibangun atas dasar pandangan hidup yang sistemik dan holistik, ada yang tidak
parsial dan individualistis. Dalam implementasinya perlu pendekatan yang tepat
dan metode serta teknik yang relevan. Pendekatan pendidikan nilai moral
mencakup pendekatan penanaman, pemodelan, fasilitasi, dan pengembangan keterampilan, dan
metode tersebut meliputi metode dogmatis, deduktif, induktif, dan reflektif.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Nanda Veri Apriansyah 2213053181 -
Nama: Nanda Veri Apriansyah
NPM: 2213053181

Analisis Jurnal
A. Identitas Jurnal
1. Nama Jurnal: Cakrawala Pendidikan
2. Volume: -
3. Nomor: 2
4. Halaman: 209-221
5. Tahun Terbit: 2009
6. Judul Jurnal: PENDIDIKAN NILAI MORAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
7. Nama Penulis: Sudiati
8. Studi Kasus: Indonesia, India, Malaysia, dan China

B. Abstrak Jurnal
1. Jumlah Paragraf: 1
2. Uraian Abstrak: Abstrak disajikan dalam bahasa Inggris
3. Keyword Jurnal: moral value education, global perspective

C. Isi Jurnal
1. Masalah Penelitian: Pentingnya pendidikan nilai moral bagi dunia
3. Metode Penelitian: Metode Kualitatif
4. Hasil Penelitian: Pendidikan nilai moral penting bagi umat manusia untuk mencegah berbagai masalah yang bersifat lokal, regional, nasional, dan internasional. Dalam implementasinya, diperlukan strategi pendidikan nilai moral yang tepat melalui pemilihan pendekatan (approach), metode (method), dan teknik (technique) pendidikan nilai moral yang sesuai.

D. Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan : Masalah yang diteliti jelas
2. Kekurangan : Abstrak hanya disajikan dalam bahasa Inggris sehingga dapat menyulitkan pembaca yang kurang paham bahasa Inggris.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Okvi Nurbaeti 2213053296 -
Nama: Okvi Nurbaeti
NPM: 2213053296

Hasil analisis dari jurnal diatas yaitu mengungkapkan bahwa pendidikan nilai moral memiliki peran penting dalam konteks global, di mana tuntutan dan kebutuhan akan nilai-nilai moral menjadi bagian penting dalam kehidupan bersama dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Dalam konteks global, berbagai masalah kompleks dan mendunia memerlukan kerjasama lintas negara dan dukungan luar negeri, seperti terorisme global, masalah ekonomi, dan krisis multidimensional.

Artikel tersebut juga menyoroti perbedaan dan kesamaan dalam pendidikan nilai moral di beberapa negara, seperti Indonesia, Malaysia, India, dan Cina. Perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan ideologi nasional masing-masing negara. Namun, meskipun ada perbedaan, negara-negara ini menekankan pentingnya pendidikan nilai moral dengan fokus pada nilai-nilai etik-moral, terutama yang bersifat asasi manusia, universal, dan global.

Selain itu, artikel tersebut membahas bahwa konsep pendidikan nilai moral yang diperkenalkan oleh Kohlberg dan John P. Miller cenderung bersifat individualistik. Oleh karena itu, konsep tersebut perlu disempurnakan dengan mempertimbangkan paradigma yang diajukan oleh Capra. Lebih lanjut, dalam melaksanakan pendidikan nilai moral, diperlukan strategi yang tepat dengan memilih pendekatan, metode, dan teknik yang sesuai.

Dengan demikian, artikel ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan nilai moral dalam konteks global dan menyoroti perlunya pendekatan yang lebih holistik dan strategi yang tepat dalam melaksanakan pendidikan nilai moral dan menjelajahi perbedaan serta persamaan dalam implementasi pendidikan nilai moral di berbagai negara. Artikel ini juga memberikan wawasan mengenai pendekatan dan metode yang dapat diterapkan dalam melaksanakan pendidikan nilai moral.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Dian Ayu Nadila 2213053304 -
Nama: Dian Ayu Nadila
NPM : 2213053304

Identitas Jurnal
Halaman : 209-221
Judul : PENDIDIKAN NILAI MORAL 
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Nama penulis : Sudiati
Kata Kunci : moral value education, global perspective

Berdasarkan artikel diatas, dapat saya analisi bahwa pendidikan nilai moral merupakan suatu tuntutan dan kebutuhan pada tatanan global bagi umat manusia sebagai cara hidup bersama, berbangsa, dan bernegara. Dalam hubungannya dengan tatanan global diwarnai dengan berbagai permasalahan yang bersifat luas, kompleks, dan mendunia.

Penulis menyampaikan bahwa penyelesaian permasalahan hidup yang dialami umat manusia tidak cukup dalam negeri sendiri, namun banyak hal yang penyelesaiannya dibutuhkan dukungan dan bantuan luar negeri, misalnya terorisme global masalah ekonomi dan masalah krisis multidimensional. Penulis juga menjelaskan bahwa pendidikan nilai moral merupakan alternatif dalam pemecahan masalah yang bersifat lokal regional, nasional, dan internasional. Sebab moral dipengaruhi oleh konsep nilai yang didasarkan pada keyakinan bahwa tidak ada prinsip moral yang universal dan nilai moral bersifat subjektif dan dipengaruhi oleh konteks sosial dan budaya individu. Pendidikan moral juga dipengaruhi oleh konsep pendidikan moral yang merupakan pandangan global yang mempertimbangkan kaidah dan norma eksternal.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Ajeng Akmala Sari -
Nama : Ajeng Akmala Sari
Npm : 2353053022

Judul jurnal "PENDIDIKAN NILAI MORAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Sudiati FBS Universitas Negeri Yogyakarta
Indonesia merupakan negara

Pancasila yang mayoritas Islam, India
merupakan negara federal yang tetap
mempertahankan nilai-nilai agama sebagai nilai universal. Malaysia merupakan representasi negara yang memiliki
bangsa mayoritas Islam sebagaimana
negara Indonesia, sedangkan Cina
merupakan perwakilan negara sosialis
komunis.
Uraian singkat ini dimaksudkan
untuk memberikan pemahaman bahwa
karakteristik keempat negara itu berbeda, khususnya jika dilihat berdasarkan ideologinya karena perbedaan
ideologi itu di antaranya berpengaruh
terhadap sistem pendidikan nilai.
a. Indonesia
Pendidikan nilai di Indonesia disadari atau tidak masih belum banyak
menyentuh pemberdayaan dan pencerahan kesadaran dalam perspektif
global. Persoalan pembenahan pendidikan masih terpaku pada kurikulum
nasional dan lokal yang belum pernah
tuntas.

b. India
Pendidikan nilai di India tampak
lebih populer dibandingkan dengan di
negara lain. Dalam pendidikan nasional
India, pendidikan nilai dikembangkan
sebagai usaha untuk meningkatkan kesadaran nilai ilmiah, sosial, dan ke warganegaraan yang tidak secara
khusus dikembangkan melalui satu
sudut pandangan agama. Ini tidak
berarti mengabaikan pentingnya pendidikan agama sebagai kekuatan dalam
membangun karakter bangsa, melainkan untuk menempatkan pendidikan
nilai dalam konteks pemahaman nilai
agama yang universal (Mulyana, 2004:
230).

c. Malaysia
Pendidikan nilai dilakukan di sekolah dasar dan pengembangannya dilakukan secara langsung dan tidak
langsung. Secara langsung pendidikan
nilai diajarkan melalui pendidikan moral dan mata pelajaran agama, sedangkan pendidikan nilai yang tidak secara
langsung dikembangkan melalui sejumlah mata pelajaran lainnya, seperti
program pendidikan kewarganegaraan
dan melalui kegiatan kokurikuler.

d. Cina
Dalam tradisi Cina, pendidikan memiliki hubungan erat dengan kewajiban
moral. Tradisi ini menempatkan pendidikan nilai sebagai bagian penting
dalam percaturan pendidikan. Walaupun demikian, dalam perkembangannya, pendidikan nilai dihadapkan pada
beberapa tantangan berikut. Harapan
masyarakat dan orang tua siswa akan
kemampuan akademik diandalkan dapat memacu konsentrasi peningkatan
akademik yang kemudian berakibat tergesernya pengembangan sentimental,
perasaan, dan moralitas.

Tampaknya, pendidikan nilai moral
yang dilaksanakan di empat negara tersebut (Indonesia, Malaysia, India, dan
Cina) memiliki persamaan dan perbedaan. Hal itu terjadi karena masingmasing negara memiliki ideologi yang
berbeda. Pendidikan nilai moral pada
jenjang pendidikan dasar menunjukkan
beberapa kesamaan. Fokus pendidikan
nilai moral pada jenjang pendidikan
tersebut berkaitan dengan nilai tata
kepribadian diri dan tata hidup berbangsa dan bernegara

-Dimensi Pendidikan Nilai Moral
Dalam rangka mengkaji pendidikan
nilai moral secara luas, berikut ini di kemukakan pula pembahasan mengenai perkembangan moral, pendidikan
nilai moral, dan strategi pendidikan
nilai moral.

a.Teori Perkembangan Moral
b.Pendidikan Nilai Moral
c. Pendekatan Pendidikan Nilai Moral
d.Metode dan Teknik Pendidikan
Nilai Moral
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Siti Nurhaliza -
Nama: Siti Nurhaliza
NPM: 2253053028

Judul : PENDIDIKAN NILAI MORAL
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Nama penulis : Sudiati
Kata Kunci: moral value education, global perspective

Analisis dari Jurnal tersebut yaitu dari jurnal menyampaikan bahwa di Indonesia, pendidikan nilai moral belum sepenuhnya fokus pada pemberdayaan dan peningkatan kesadaran dalam konteks global. Sebaliknya, pendidikan agama lebih berfokus pada transfer ilmu pengetahuan agama daripada mendiskusikan aspek-aspek sosial.

Di India, pendidikan nilai moral semakin populer dengan tujuan meningkatkan kesadaran tentang prinsip-prinsip ilmiah, sosial, dan kewarganegaraan. Di sekolah swasta, pendidikan agama tidak diajarkan secara eksklusif, tetapi nilai-nilai agama tetap menjadi bagian penting dari perkembangan nilai-nilai.

Pendidikan moral dan agama di Malaysia mengajarkan nilai-nilai secara langsung, tetapi juga melalui pendekatan tidak langsung melalui pelajaran dan kegiatan kokurikuler lainnya. Namun, sistem pendidikan di Malaysia masih menghadapi beberapa kendala, seperti pendekatan pembelajaran yang preskriptif dan kekurangan instrumen evaluasi yang tepat.

Di China, pendidikan nilai moral dikaitkan dengan kewajiban moral. Namun, pendidikan nilai moral di negara-negara tersebut memiliki tantangan yang berbeda karena perbedaan ideologi. Oleh karena itu, pendekatan yang berbeda diterapkan dalam pendidikan nilai moral di setiap negara.

Secara keseluruhan, pendidikan nilai moral dianggap sebagai alternatif untuk mengatasi masalah lokal, regional, nasional, dan internasional. Pendidikan nilai moral menjadi isu global di beberapa negara, dan perbedaan ideologi di antara mereka menyebabkan variasi dalam implementasinya. Artikel tersebut juga mengusulkan perlunya penyempurnaan teori pendidikan nilai moral dengan mempertimbangkan paradigma yang diajukan oleh Capra. Selain itu, dalam melaksanakannya, diperlukan strategi pendidikan nilai moral yang sesuai dengan pemilihan pendekatan, metode, dan teknik yang tepat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Iftah Farida Reza Nur 2213053184 -

Nama : Iftah Farida Reza Nur

NPM   : 2213053184


Identitas Jurnal

Nama jurnal : Jurnal JIPSINDO 

Volume :6

Nomor : 2

Halaman : 131- 145

Tahun Terbit : 2019

Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN

TEORI KOHLBERG

Nama penulis : Enung Hasanah


Hasil analisis dari jurnal yg saya baca yakni jurnal tersebut membahas tentang isu pendidikan nilai moral di beberapa negara khususnya di Indonesia, India, Malaysia, Cina.

Selain itu jurnal ini membahas tentang Dimensi pendidikan nilai moral. Mulai dari teori, Pendekatan, metode dan teknik. 


Dari banyaknya penjelasan atau uraian di jurnal tersebut dapat di tarik beberapa kesimpulan:


1. Pendidikan nilai moral merupakan tuntutan dan sekaligus kebutuhan pada tatanan global bagi umat manusia sebagai pengejawantahan hidup bersama, berbangsa, dan bernegara dalam hubungannya dengan tatanan global yang diwarnai dengan berbagai permasalahan yang bersifat luas, kompleks, dan mendunia. 


2. Penyelesaian permasalahan hidup yang dialami umat manusia tidak cukup dalamnegeri sendiri, namun banyak hal yang penyelesaiannya dibutuhkan dukungan dan bantuan luar negeri, misalnya terorisme global, masalah ekonomi, dan masalah 

krisis multidimensional. 


3. Pendidikan nilai moral merupakan alternatif pemecahan masalah yang bersifat lokal, regional, nasional, dan internasional. 


4. Pendidikan nilai atau moral sebagai isu global di beberapa negara (Indonesia, Malaysia, India, dan Cina) menampakkan adanya perbedaan dan kesamaan. Perbedaan yang ada disebabkan oleh adanya perbedaan 

ideologi bangsa. Walaupun demikian, negara-negara itu memberikan penekanan pendidikan nilai moral pada nilai etik-moral; terutama dalam hal nilai-nilai yang bersifat asasi manusia, universal, dan global. 


5. Konsep pendidikan nilai moral yang dikemukakan oleh Kohlberg dan John P. Miller cenderung bersifat individualistik. Oleh karena itu, konsep itu memerlukan penyempurnaan dengan mempertimbangkan paradigma yang dikemukakan oleh Capra. 

Lebih lanjut, dalam implementasikannya, diperlukan strategi pendidikan nilai moral yang tepat melalui pemilihan pendekatan (ap-

proach), metode (method), dan teknik (technique) pendidikan nilai moral 

yang sesuai.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Puji Endang Lestari 2213053301 -
Nama : Puji Endang Lestari
Npm : 2213053301

Identitas Jurnal
Halaman : 209-221
Judul : PENDIDIKAN NILAI MORAL
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Nama penulis : Sudiati

Dalam jurnal ini membahas mengenai pendidikan nilai moral dari sudut pandang global. Pada artikel dibahas betapa pentingnya pendidikan nilai moral untuk mengatasi masalah global seperti terorisme dan krisis. Jurnal ini juga menyelidiki perbedaan dan kesamaan pendidikan nilai moral di Indonesia, Malaysia, India, dan China. Jurnal ini membahas berbagai cara untuk menerapkan pendidikan nilai moral, termasuk saran bahwa pendidikan nilai moral harus dilengkapi dengan perspektif sistemik dan holistik terhadap kehidupan daripada pendekatan individualistik.
Dalam rangka mengkaji pendidikan nilai moral secara luas, penulis mengemukakan pembahasan mengenai perkembangan moral, pendidikan nilai moral, dan strategi pendidikan nilai moral.

A.Teori Perkembangan Moral
Penetapan tingkat perkembangan moral ini didasarkan pada karakteristik empiris yang memiliki beberapa ciri pokok berikut. (1) Tahap-tahap pertimbangan moral tersusun secara utuh, artinya sistem berpikirnya terorganisasi. (2) Tahap pertimbangan moral berurutan secara invarian dan tidak pernah terbalik dalam semua kondisi (kecuali mereka yang mengalami trauma secara ekstrem perkembangannya selalu progresif). Tidak ada tahap-tahap terlompati dan gerakannya selalu menuju tahap yang lebih tinggi. (3) Tahap-tahap pertimbangan moral terintegrasi secara hierarkis. Artinya, tingkat pemikiran moral yang tinggi telah tercakup dan menguasai tahap-tahap dan pola pikir yang berada di bawahnya. (4) Struktur tingkat pertimbangan moral berfungsi melahirkan kecenderungan ke arah tahapan-tahapan yang lebih tinggi. (5) Struktur pertimbangan moral harus dibedakan dengan isi pertimbangan moral.
B.Pendidikan Nilai Moral
Pendidikan nilai moral adalah pendidikan yang berusaha mengembangkan komponen-komponen integrasi pribadi. Integrasi pribadi dapat dilukiskan sekurang-kurangnya dengan empat gambaran kepribadian
C. Pendekatan Pendidikan Nilai Moral
Pendekatan dapat dipilih sesuai dengan banyaknya nilai yang dipilih untuk ditanamkan dan dikembangkan. Demikian pula, banyak sumber pengembangan nilai-nilai dan banyak pula faktor lain yang membatasinya. Di sisi lain, keseluruhan kurikulum sekolah berfungsi sebagai suatu sumber penting pendidikan nilai.
D. Metode dan Teknik Pendidikan Nilai Moral
Untuk mengaplikasikan konsep pendidikan nilai tersebut di atas, diperlukan beberapa metode, baik metode langsung maupun tidak langsung. Metode langsung mulai dengan penentuan perilaku yang dinilai baik sebagai upaya indoktrinasi berbagai ajaran. Caranya dengan memusatkan perhatian secara langsung pada ajaran melalui mendiskusikan, mengilustrasikan, menghafalkan, dan mengucapkannya.

Kesimpulannya Pendidikan nilai moral merupakan tuntutan dan sekaligus kebutuhan pada tatanan global bagi umat manusia sebagai pengejawantahan hidup bersama, berbangsa, dan bernegara dalam hubungannya dengan tatanan global yang diwarnai dengan berbagai permasalahan yang bersifat luas, kompleks, dan mendunia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Permata Balqis -
Nama: Permata Balqis
NPM: 2213053217

Judul jurnal: Pendidikan Nilai Moral Ditinjau Dari Perspektif Global
Nama penulis: Sudiati
Nama jurnal: Cakrawala Pendidikan, Juni 2009, Th. XXVIII, No. 2

Ringkasan isi jurnal:
Pendidikan nilai moral merupakan tuntutan sekaligus kebutuhan manusia sebagai wujud kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara yang diwarnai dengan berbagai macamnya
masalah. Seperti terorisme global dan krisis multidimensi, yang suatu negara tidak dapat menyelesaikannya sendiri, sehingga dukungan negara lain.
Pendidikan nilai moral menjadi salah satu alternatifnya pemecahan masalah yang bersifat lokal, regional, nasional, dan internasional. Pendidikan nilai dan moral telah menjadi isu global di beberapa negara seperti India, Malaysia, India, dan China, dan memiliki beberapa perbedaan dan persamaan dalam pelaksanaannya. Perbedaan tersebut diakibatkan oleh ideologi negara yang berbeda. Namun negara-negara tersebut biasanya menekankan nilai moral pendidikan tentang nilai-nilai moral dan etika, khususnya pada nilai-nilai yang berkaitan dengan hak asasi manusia yang bersifat universal dan global.
Konsep pendidikan nilai moral diajukan oleh Kohlberg dan Miller cenderung individualistis. Oleh karena itu, hal itu perlu dilakukan dilengkapi dengan memperhatikan paradigma yang dikemukakan Capra. Dalam implementasinya perlu pendekatan yang tepat dan metode serta teknik yang relevan. Pendekatan pendidikan nilai moral mencakup pendekatan penanaman, pemodelan, fasilitasi, dan pengembangan keterampilan. Metodenya meliputi metode dogmatis, deduktif, induktif, dan reflektif.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Nasywa Fadillah Asnah 2253053020 -
Nama : Nasywa Fadillah Asnah
NPM : 2253053020

Pendidikan nilai moral merupakan tuntutan sekaligus kebutuhan umat manusia sebagai wujud kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara dengan berbagai permasalahannya. Ada banyak permasalahan, seperti terorisme global dan krisis multidimensi, yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh suatu negara karena untuk itu diperlukan dukungan negara lain. Pendidikan nilai moral merupakan alternatif pemecahan masalah yang bersifat lokal, regional, nasional, dan Internasional. Hal ini telah menjadi isu global di beberapa negara (india, Malaysia, India, dan Tiongkok) dan memiliki beberapa perbedaan dan persamaan. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan ideologi di masing-masing negara. Namun negara-negara tersebut menekankan pendidikan nilai moral pada nilai-nilai etika moral, terutama pada nilai-nilai yang berkaitan dengan hak asasi manusia yang bersifat universal dan global. Konsep pendidikan nilai moral yang dikemukakan Kohlberg dan Miller cenderung bersifat individualistis. Oleh karena itu, perlu dilengkapi dengan memperhatikan paradigma yang dikemukakan Capra bahwa kehidupan manusia dibangun atas dasar pandangan hidup yang sistemik dan holistik, tidak memihak dan individualistis. Dalam pelaksanaannya diperlukan pendekatan yang tepat serta metode dan teknik yang relevan. Pendekatan pendidikan nilai moral meliputi pendekatan penanaman, pemodelan, fasilitasi, dan pengembangan keterampilan, serta metode yang digunakan meliputi metode dogmatis, deduktif, induktif, dan reflektif.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Velinda Widyacahya 2213053130 -
Nama : Velinda Widyacahya
NPM : 2213053130

A. Identitas Jurnal
1. Nama Jurnal : Tidak ada
2. Vol : Tidak ada
3. No : Tidak ada
4. Halaman : 209-221
5. Tahun Terbit :Tidak ada
6. Judul Jurnal : PENDIDIKAN NILAI MORAL
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
7. Nama Penulis : Sudiati

B. Analisis Jurnal
1. Judul : Judul jurnal ini sudah sesuai dengan isi jurnal, yang berjudul PENDIDIKAN NILAI MORAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL

2. Penulis
Penulisan nama sudah benar karena ditulis tanpa gelar.

3. Korespondensi
Dalam jurnal ini nama dari penulis dilengkapi dengan lembaga pendidikan nya yaitu FBS Universitas Negeri Yogyakarta

4. Abstrak
Bagian abstrak ditulis hanya 1 bahasa, yaitu bahasa inggris saja, menurut saya lebih bagus lagi jika ditambah menggunakan bahasa Indonesia juga.

5. Pendahuluan
Pada pendahuluan ini membahas mengenai Secara hierarkhis nilai instrumental berfungsi sebagai nilai perantara yang akan berujung pada nilai akhir atau terminal yang bersifat inheren, tersembunyi di belakang nilai instrumental.
Nilai instrumental dan nilai terminal dapat ditanamkan melalui pendidikan nilai moral bagi setiap jenis dan jenjang pendidikan; terutama untuk pendidikan dasar dan menengah. Tentunya pendidikan nilai moral disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing negara berdasarkan ideologi yang dianutnya. Penulis juga berpendapat bahwa Capra tersebut telah tepat sebagai salah satu solusi perikehidupan manusia yang dibangun berdasarkan pandangan hidup sistemik dan utuh, tidak parsial-individual.

6. Pembahasan
Bagian pembahasan ini dijelaskan mengenai Isu pendidikan nilai moral du beberapa negara yaitu Indonesia, Malaysia, India, dan Cina. pendidikan nilai moral yang dilaksanakan di 4 negara tersebut memiliki persamaan dan perbedaan. karena masing-masing negara memiliki ideologi yang berbeda pada pendidikan nilai moral jenjang pendidikan dasar fokus pendidikan nilai moral tersebut berkaitan dengan nilai tata kepribadian diri dan tata hidup berbangsa dan bernegara. penulis juga membahas dimensi pendidikan nilai moral yang terdiri dari teori perkembangan moral, pendidikan nilai moral yaitu pendidikan yang berusaha mengembangkan komponen-komponen integrasi pribadi, pendekatan pendidikan nilai moral yang dapat dipilih sesuai dengan banyaknya nilai yang dipilih untuk ditanamkan dan dikembangkan oleh karena itu pendidikan nilai tidak dapat disajikan hanya oleh seorang guru atau hanya dalam satu pelajaran tetapi diperlukan format yang beragam dari berbagai pelajaran yang mengintegrasikan secara sendiri-sendiri atau dengan kombinasi, metode dan teknik pendidikan nilai karena dengan Penerapan metode langsung dimungkinkan nilai-nilai yang di indoktrinasi dapat diserap peserta didik, bahkan dihafal di luar kepala, tetapi tidak terinalisasikan apalagi teramalkan. dalam implementasi tanya diperlukan strategi pendidikan nilai moral yang tepat melalui pemilihan pendekatan metode, teknik pendidikan nilai moral yang sesuai.

7. Kesimpulan/Penutup
Pada jurnal ini kesimpulan ditulis dengan uraian yang jelas yaitu Pendidikan nilai moral merupakan tuntutan dan sekaligus kebutuhan pada tatanan global bagi umat manusia sebagai pengejawantahan hidup bersama, berbangsa, dan bernegara dalam hubungannya dengan tatanan global yang diwarnai dengan berbagai permasalahan yang bersifat luas, kompleks, dan mendunia, penyelesaian permasalahan hidup yang dialami umat manusia tidak cukup dalam negeri sendiri tetapi dibutuhkan dukungan dan bantuan luar negeri, pendidikan nilai moral merupakan alternatif pemecahan masalah yang bersifat lokal regional, nasional dan internasional, pendidikan nilai atau moral sebagai isu global konsep pendidikan nilai moral yang ditemukan oleh Kohlberg dan John p. Miller cenderung bersifat individualistik.

8. Daftar Pustaka
Pada bagian daftar Pustaka sudah di cantumkan dengan jelas referensi bacaanya dan terdapat 11 sumber.