Forum Analisis Jurnal 2

Forum Analisis Jurnal 2

Number of replies: 35

Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Khairina Fina Samira 2213053145 -
Nama: Khairina Fina Samira
Npm: 2213053145

Menganalisis jurnal berjudul "Perkembangan Moral Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Teori Kohlberg" oleh Enung Hasanah . Jurnal ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mengukur tingkat perkembangan moral siswa SD yang berusia antara 11-12 tahun berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlberg.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, anak-anak SD yang berusia 11-12 tahun termasuk dalam tahap pra konvensional tahap ½ yang dominan diikuti tahap 2 dan 2/3. Mereka cenderung melakukan sesuatu kegiatan bukan karena membutuhkan hasil, melainkan karena takut dihukum. Penelitian ini menggunakan angket dengan jawaban terbuka tentang dilema moral untuk menentukan keputusan moral yang dilakukan terhadap 10 siswa SD kelas VI. Jawaban dari angket tersebut kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif .

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori Kohlberg sebagai dasar untuk mengukur perkembangan moral siswa SD. Teori Kohlberg dikenal sebagai teori yang mengukur tingkatan moral seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk membantu memahami perkembangan moral siswa SD dan memiliki kemampuan mengukur tahap-tahap perkembangan tersebut .

Metode penelitian kualitatif yang digunakan dalam jurnal ini melibatkan penggunaan angket dengan jawaban terbuka, yang kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan, menganalisis, dan menafsirkan data dari bahan visual dan tekstual, serta sejarah lisan .

Dalam konteks pendidikan karakter, penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami perkembangan moral siswa SD. Dalam pendidikan karakter, moralitas selalu berbicara tentang nilai dan evaluasi standar normatif dalam mengatur kehidupan manusia. Penelitian ini

penulis menyimpulkan bahwa penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami perkembangan moral siswa SD. Penelitian ini juga relevan dalam konteks pendidikan karakter, di mana moralitas selalu berbicara tentang nilai dan evaluasi standar normatif dalam mengatur kehidupan manusia. Penulis menekankan bahwa pendidikan karakter harus memperhatikan perkembangan moral siswa SD dan memahami tahap-tahap perkembangan tersebut
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Annisatul Alfaidah -
Nama: Annisatul Alfaidah
NPM: 2213053078

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal JIPSINDO
Volume :6
Nomor : 2
Halaman : 131- 145
Tahun Terbit : 2019
Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Nama penulis : Enung Hasanah
Kata kunci: teori kohlberg, SD, moral

Hasil analisis dari artikel jurnal yang saya baca, peneliti membahas mengenai teori kohlberg.
Teori ini untuk mengukur tingkat moral seseorang.
Kohlberg tidak memusatkan perhatian pada tingkah laku moral, artinya apa yang dilakukan oleh seorang indivdu tidak menjadi pusat
pengamatannya. Mengamati tingkah laku tidak menunjukan banyak mengenai kematangan moral.
Bagi seorang pendidik, sangat penting untuk memahami perkembangan moral peserta didiknya. penulis melakukan sebuah penelitian sederhana melalui melalui angket dengan jawaban terbuka
Peneliti meneliti tingkat moral siswa SD yang berusia antara 11-12 tahun.
Teori Kohlberg mengenai perkembangan moral secara formal disebut cognitive-dvelopmental theory of moralization, yang berakar pada
karya Piaget. Asumsi utama Piaget adalah bahwa kognisi (pikiran) dan afek (perasaan) berkembang secara paralel dan keputusan moral
merupakan proses perkembangan kognisi secara alamTeori tentang perkembangan moral dibagi menjadi 3 level.

Level 1, moralitas pra-konvensional.
Tahap 1, ketaatan dan hukuman
Tahap 2, individualisme dan pertukaran

Level 2, moralitas konvensional
Tahap 3, Hubungan interpersonal
Tahap 4,Menjaga Ketertiban Sosial.

Level 3, moralitas pasca konvensional
Tahap 5, Kontrak Sosial
dan Hak Perorangan.
Tahap 6, Prinsip Universal.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, Responden dalam penelitian sederhana ini adalah siswa yang berusia antara 11-12 tahun. Berdasarkan teori Kohlberg,
pada umumnya anak-anak yang berusia sekitar 10–13 tahun berada
pada tahap pra-konvensional.
Dari 10 responden, responden yang berusia 11-12 tahun cenderung baru memasuki
tingkat 1 tahap 1, meskipun pada kasus tertentu mungkin saja ada
pengecualian yaitu pada usia 11-12 bisa saja berada pada tingkat perkembangan moral yang lebih rendah atau yang lebih tinggi.
Jadi kita sebagai seorang pendidik penting sekali untuk melihat perkembangan moral peserta didik kita.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Luluk Utami 2213053257 -
Nama : Luluk Utami
NPM : 2213053257

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : JIPSINDO
Volume : 6
Nomor : 2
Halaman : 131-145
Tahun Terbit : September 2019
Judul Jurnal : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Nama Penulis : Enung Hasanah

Analisis Jurnal
1. Judul
Jurnal ini berjudul PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Judul tersebut sudah sesuai dengan isi jurnal.

2. Penulis
Jurnal ini di tulis oleh satu orang penulis yaitu Enung Hasanah
Penulisan nama sudah benar karena ditulis tanpa gelar.

3. Korespondensi
Dalam jurnal ini nama dari penulis dilengkapi dengan enung.hasanah@mp.uad.ac.id

4. Abstrak
Dalam jurnal ini, abstrak ditulis menggunakan dia bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

5. Kata Kunci
Dalam jurnal ini menggunakan 2 bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris kata kuncinya yaitu
teori kohlberg, SD, moral
kohlberg theory, elementary school, moral

6. Pendahuluan
Membahas mengenai hal substantif mengenai pendidikan karakter dan pembentukan karakter pada periode kanak-kanak adalah umumnya menjelaskan dan menganalisis tentang konsep moral (Arthur, 2003:26). Moralitas selalu berbicara tentang nilai, yang menjadi evaluasi standar normatif dalam mengatur kehidupan manusia. Evaluasi standar normatif maksudnya adalah moralitas merupakan sebuah kesepakatan antara individu dengan masyarakat mengenai kriteria baik atau buruknya sesuatu, sehingga akan menentukan apakah suatu hal layak atau tidak layak untuk dikerjakan oleh individu atau masyarakat. Hal itu didasari oleh pertimbangan moral (Taylor, 1969: 3).
Moralitas dan Pendidikan moral dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi luar dan dari sisi dalam. Dilihat dari luar, moralitas mengatur cara bergaul dengan orang lain, dan dari dalam mengatur cara bergaul dengan diri sendiri. Dengan kata lain, pendidikan moral diperlukan sekaligus sebagai kontrol kondisi sosial dan sarana yang sangat diperlukan untuk aktualisai diri.

7. Metode analisis Kualitatif , Penelitian kualitatif adalah bentuk tindakan sosial yang menekankan pada cara orang menafsirkan, dan tidak memahami pengalaman mereka untuk memahami realitas sosial individu.

8. Pembahasan
Jurnal ini membahas Penelitian Kohlberg menunjukan bahwa bila penalaran penalaran yang diajukan oleh seseorang mengapa ia mempunyai pertimbangan
moral tertentu atau melakukan tindakan tertentu diperhatikan, maka akan tampak jelas adanya perbedaan-perbedaan yang berarti dalam pendangan moral orang tersebut. Ada beberapa level yang di sampaikan oleh Kolhbreg yaitu:

1. Pra-Konvensional
a. Ketaan dan hukuman.
b. Individualisme dan pertukaran

2. Konvensional
a. Hubungan interpersonal
b. Menjaga ketertiban sosial

3. Pasca Konvensional
a. Kontrak sosial dan hak perorangan
b. Prinsip universal

9. Kesimpulan
Pada jurnal ini kesimpulan ditulis dengan uraian yang jelas yaitu respponden yang berusia 11-12 tahun cenderung baru memasuki tingkat 1 tahap 1, meskipun pada kasus tertentu mungkin saja ada
pengecualian yaitu pada usia 11-12 bisa saja berada pada tingkat perkembangan moral yang lebih rendah atau yang lebih tinggi.

10.Daftar Pustaka/ Daftar bacaan
Pada bagian daftar Pustaka sudah di cantumkan dengan jelas referensi bacaanya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Nadia tri utami 2213053300 -

Nama : Nadia Tri Utami

NPM : 2213053300

Jurnal ini berjudul PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKANTEORI KOHLBERG, Di tulis oleh Enung Hasanah.

Jurnal ini membahas perkembangan nilai moral pada siswa sekolah dasar berdasarkan teori Kohlberg. Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar siswa berusia 11-12 tahun berada pada tahap pra-konvensional dalam perkembangan moral, di mana mereka membuat keputusan berdasarkan rasa takut akan hukuman daripada nilai-nilai pribadi. Artikel ini menekankan pentingnya pendidikan moral dalam membentuk karakter siswa. Teori perkembangan moral Kohlberg dijelaskan, dengan menyoroti tiga level dan tahap-tahapnya masing-masing. Artikel ini menyimpulkan bahwa pemahaman terhadap perkembangan moral siswa sangat penting bagi pendidik.

Dalam teori Kohlberg, terdapat tiga level perkembangan moral, yaitu pre-konvensional, konvensional, dan pasca-konvensional. Pada level konvensional, terdapat tahap 3 yang fokus pada hubungan interpersonal dan tahap 4 yang fokus pada menjaga ketertiban sosial. Pada level pasca-konvensional, terdapat tahap 5 yang fokus pada kontrak sosial dan hak perorangan, serta tahap 6 yang fokus pada prinsip universal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan melibatkan siswa SD berusia 11-12 tahun sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada pada tahap 1 dalam perkembangan moral.

Jurnal ini membahas perkembangan moral anak-anak berusia 11-12 tahun berdasarkan teori Kohlberg. Dinyatakan bahwa sebagian besar anak pada usia ini berada pada level pra-konvensional, di mana mereka bertindak karena takut akan hukuman. Namun, mungkin ada pengecualian di mana beberapa anak menunjukkan tingkat perkembangan moral yang lebih tinggi. Artikel ini juga menyebutkan pentingnya pendidikan karakter di sekolah.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan melibatkan siswa SD berusia 11-12 tahun sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada pada tahap 1 dalam perkembangan moral. Jurnal ini juga menyebutkan pentingnya pendidikan karakter di sekolah dalam membantu siswa mengembangkan nilai-nilai moral yang lebih tinggi.

Dalam penelitian ini, beberapa contoh kasus diberikan untuk menggambarkan bagaimana siswa membuat keputusan moral. Misalnya, dalam satu kasus, seorang siswa harus memutuskan apakah akan pergi ke rumah temannya untuk belajar kelompok atau tetap di rumah menjaga adiknya yang masih kecil. Mayoritas siswa memilih untuk pergi ke rumah temannya karena takut dicap sebagai pembohong oleh teman-temannya. Namun, ada juga beberapa siswa yang menunjukkan tingkat perkembangan moral yang lebih tinggi, seperti menunjukkan perhatian pada orang lain.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Vivi Natasya 2213053089 -
Nama: Vivi Natasya
NPM: 2213053089

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal JIPSINDO
Volume :6
Nomor : 2
Halaman : 131- 145
Tahun Terbit : 2019
Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Nama penulis : Enung Hasanah
Kata kunci: teori kohlberg, SD, moral

Analisis Jurnal “PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG”

Abstrak
Dalam jurnal ini abstrak ditulis dengan dua bahasa yaitu bahasa indonesia dan bahasa inggris. Dalam bahasa inggris abstrak ditulis dengan huruf bercetak miring (Italic). Kata kunci ditulis dalam bahasa indonesia dan bahasa inggris yang terdiri dari 3 kata kunci yang dipisahkan dengan tanda koma, yaitu "Teori Kohlberg, SD, Moral. " Bagian abstrak dalam jurnal ini memberikan gambaran singkat tentang tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan temuan utama dari penelitian ini. Abstrak ini memberikan informasi yang penting bagi pembaca untuk memahami isi jurnal secara keseluruhan.
Dalam abstrak ini, penulis menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat perkembangan moral siswa Sekolah Dasar yang berusia antara 11-12 tahun berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlberg. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, siswa-siswa dalam usia tersebut termasuk dalam tahap pra konvensional, dengan tahap 1/2 yang dominan diikuti oleh tahap 2 dan 2/3.

Pendahuluan
Pendahuluan pada jurnal ini berisi tentang prmaparan akan masalah yang akan dikaji, Pendahuluan juga menekankan pentingnya perkembangan moral dalam kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah. Pendahuluan pada jurnal ini membahas tentang pentingnya pemahaman terhadap perkembangan moral peserta didik. Penulis juga menjelaskan bahwa penelitian ini dilakukan untuk memahami perkembangan moral berdasarkan teori kohlberg dan untuk memiliki kemampuan mengukur tahap tahap perkembangan moral. Selanjutnya, penulis mengutip penelitian Kohlberg yang menunjukkan bahwa penalaran moral seseorang dapat membedakan tingkatan moralnya. Penalaran mengapa seseorang memiliki pertimbangan moral tertentu atau melakukan tindakan tertentu dapat mengungkapkan perbedaan yang berarti dalam pendangan moral individu tersebut.
Selain itu, pendahuluan juga menyebutkan bahwa anak-anak kecil cenderung bergantung pada orang lain dalam memperoleh rasa senang atau sakit. Mereka memandang diri mereka sebagai yang inferior dan tunduk pada otoritas yang memegang kendali atas mereka. Namun, penulis juga mencatat bahwa terdapat satu responden yang memiliki tingkat perkembangan moral yang lebih tinggi dibandingkan dengan teman-temannya.

Metode
Bagian metode dalam jurnal ini menjelaskan tentang desain penelitian yang digunakan, partisipan penelitian, instrumen yang digunakan, prosedur pengumpulan data, dan analisis data. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami dan menjelaskan fenomena sosial dari perspektif individu yang terlibat. Penelitian ini melibatkan 10 siswa Sekolah Dasar kelas VI sebagai partisipan penelitian.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan jawaban terbuka. Angket ini berisi pertanyaan tentang dilema moral untuk menentukan keputusan moral (Judgment Moral) yang dilakukan terhadap 10 siswa Sekolah Dasar kelas VI. Jawaban dari angket tersebut kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis kualitatif. Data yang terkumpul dari jawaban angket dianalisis secara seksama untuk memahami dan menginterpretasi perkembangan moral siswa berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlberg. Dengan menggunakan desain penelitian kualitatif, instrumen angket dengan jawaban terbuka, prosedur pengumpulan data yang melibatkan partisipan penelitian, dan analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif, penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang perkembangan moral siswa berdasarkan teori Kohlberg.
Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan memberikan angket kepada partisipan penelitian. Partisipan diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam angket dengan jawaban terbuka. Setelah itu, data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif

Hasil dan Pembahasan
Bagian hasil pembahasan dalam jurnal ini menyajikan temuan dari analisis data yang dilakukan terhadap jawaban angket yang diberikan kepada 10 siswa Sekolah Dasar kelas VI. Hasil penelitian ini menggambarkan perkembangan moral siswa berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlberg.
Dalam hasil penelitian ini, terdapat variasi dalam tingkat perkembangan moral antara siswa-siswa yang menjadi partisipan penelitian. Beberapa siswa menunjukkan tingkat perkembangan moral yang lebih tinggi, sementara siswa lainnya masih berada pada tahap perkembangan moral yang lebih rendah. Hal ini sesuai dengan teori Kohlberg yang menyatakan bahwa perkembangan moral seseorang dapat berbeda-beda.
Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa siswa-siswa yang memiliki tingkat perkembangan moral yang lebih tinggi cenderung memiliki pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep moral dan mampu memberikan alasan yang lebih rasional dalam mengambil keputusan moral. Mereka juga lebih mampu mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka.
Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa ada beberapa siswa yang masih mengandalkan otoritas eksternal dalam mengambil keputusan moral, seperti mengikuti aturan atau perintah dari orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa mereka masih berada pada tahap perkembangan moral yang lebih rendah, di mana mereka cenderung bergantung pada otoritas eksternal.
Hasil penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang perkembangan moral siswa berdasarkan teori Kohlberg. Temuan ini dapat menjadi dasar untuk mengembangkan strategi pendidikan karakter yang lebih efektif dalam meningkatkan perkembangan moral siswa.

Kesimpulan
Bagian kesimpulan dalam jurnal ini menyajikan ringkasan dari temuan penelitian dan memberikan interpretasi terhadap hasil-hasil tersebut. Kesimpulan ini didasarkan pada analisis data yang dilakukan terhadap jawaban angket yang diberikan kepada 10 siswa Sekolah Dasar kelas VI. Dalam kesimpulan ini, penulis menyatakan bahwa perkembangan moral siswa berdasarkan teori Kohlberg dapat bervariasi antara individu. Beberapa siswa menunjukkan tingkat perkembangan moral yang lebih tinggi, sementara siswa lainnya masih berada pada tahap perkembangan moral yang lebih rendah. Hal ini sesuai dengan teori Kohlberg yang menyatakan bahwa perkembangan moral seseorang dapat berbeda-beda.
Selain itu, penulis juga menyimpulkan bahwa siswa-siswa yang memiliki tingkat perkembangan moral yang lebih tinggi cenderung memiliki pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep moral dan mampu memberikan alasan yang lebih rasional dalam mengambil keputusan moral. Mereka juga lebih mampu mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka. Namun, penulis juga mencatat bahwa masih ada beberapa siswa yang masih mengandalkan otoritas eksternal dalam mengambil keputusan moral, menunjukkan bahwa mereka masih berada pada tahap perkembangan moral yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan pentingnya pendidikan karakter dan pembentukan moral yang lebih baik untuk meningkatkan perkembangan moral siswa. Kesimpulan ini memberikan gambaran tentang variasi perkembangan moral siswa dan pentingnya pendidikan karakter dalam meningkatkan perkembangan moral mereka. Temuan ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan strategi pendidikan karakter yang lebih efektif dalam meningkatkan perkembangan moral siswa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Wulan Agustina -
Nama :Wulan Agustina
NPM :2213053011

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal JIPSINDO
Volume :6
Nomor : 2
Halaman : 131- 145
Tahun Terbit : 2019
Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Nama penulis : Enung Hasanah

Membahas tentang teori Kohlberg.
Teori ini untuk mengukur tingkat moral seseorang . Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat perkembangan moral siswa SD yang berusia antara 11-12 tahun, berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlberg. Penelitian menggunakan metode_ penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak-anak SD yang berusia 11-12 tahun secara umum termasuk dalam tahap pra konvensional tahap “% yang dominan diukuti tahap 2 dan 2/3, yang cenderung melakukan sesuatu kegiatan bukan karena membutuhkan hasil melainkan karena takut dihukum.

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan teori perkembangan moral Kohlberg, anak-anak usia 11-12 tahun memang masih berada pada tahap pra konvensional tahap % yang dominan diikuti tahap 2 dan 2/3, yang cenderung ingin melakukan sesuatu karena takut dihukum. Dalam hasil penelitian sederhana ini, responden yang berusia 11-12 tahun cenderung baru memasuki tingkat 1 tahap 1, meskipun pada kasus tertentu mungkin saja ada pengecualian yaitu pada usia 11-12 bisa saja berada pada tingkat perkembangan moral yang lebih rendah atau yang lebih tinggi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Desviana Safitri 2213053064 -
Nama : Desviana Safitri
NPM : 2213053064

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal JIPSINDO
Volume :6
Nomor : 2
Halaman : 131- 145
Tahun Terbit : 2019
Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Nama penulis : Enung Hasanah
Kata kunci: teori kohlberg, SD, moral

Hasil analisis jurnal pada artikel ini menjelaskan bahwa dengan menggunakan teori perkembangan moral Kohlberg, anak-anak usia 11-12 tahun memang masih berada pada tahap pra konvensional tahap ½ yang dominan diikuti tahap 2 dan 2/3, yang cenderung ingin melakukan sesuatu karena takut dihukum. Dalam hasil penelitian sederhana ini, responden yang berusia 11-12 tahun cenderung baru memasuki tingkat 1 tahap 1, meskipun pada kasus tertentu mungkin saja ada
pengecualian yaitu pada usia 11-12 bisa saja berada pada tingkat perkembangan moral yang lebih rendah atau yang lebih tinggi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Fitri Novita 2213053081 -
Nama : Fitri Novita
NPM : 2213053081

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal JIPSINDO
Volume :6
Nomor : 2
Halaman : 131- 145
Tahun Terbit : 2019
Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Nama penulis : Enung Hasanah

Abstrak
Pada abstrak penulis menggunakan dua bahasa yaitu inggris dan indonesia. dalam abstrak berisi tujuan dari penelitian.

Pendahuluan
Pada bagian ini membahas mengenai Moralitas dan Pendidikan moral dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi luar dan dari sisi dalam. Dilihat dari luar, moralitas mengatur cara bergaul dengan orang lain, dan dari dalam mengatur cara bergaul dengan diri sendiri. Dengan kata lain, pendidikan moral diperlukan sekaligus sebagai kontrol kondisi sosial dan sarana yang sangat diperlukan untuk aktualisai diri. Sebagian besar dari kita, termasuk filsuf serta orang tua dan pendidik, menganggap bahwa kedua fungsi moralitas saling mendukung: apa yang baik bagi masyarakat juga baik untuk anak-anak kita, dan sebaliknya

Teori Kholberg
Penulis menjelaskan tentang Teori Kohlberg mengenai perkembangan moral secara formal disebut cognitive-dvelopmental theory of moralization, yang berakar pada karya Piaget. Untuk menemukan tahap kepatutan moral seseorang, Kohlberg telah menyusun instrumen penelitian guna menggolongkan proses penalaran orang tersebut dalam mengatasi dilema moral. Seseorang dihadapkan pada dilema moral supaya muncul minatnya, lalu ditanya secara langsung bagaimana solusinya terhadap dilema tersebut dan mengapa diamengambil keputusan seperti itu.
Penelitian Kohlberg menunjukan bahwa bila penalaran-penalaran yang diajukan oleh seseorang mengapa ia mempunyai pertimbangan moral tertentu atau melakukan tindakan tertentu diperhatikan, maka akan tampak jelas adanya perbedaan-perbedaan yang berarti dalam pendangan moral orang tersebut. Mungkin saja seseorang menunjukan bahwa berbuat curang itu salah, karena dapat ditangkap, sedangkan orang lain barangkali menunjukan bahwa berbuat curang itu
merongrong kepercayaan umum yang dibutuhkan untuk berlangsungnya masyarakat.

Metode
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Peneliti kualitatif tertarik pada kepercayaan orang, pengalaman, dan sistem makna dari perspektif orang-orang

Hasil penelitian
Dari hasil pengisian angket tersebut secara umum, terlihat bahwa para peserta penelitian yang berusia antara 11 dan 12 tahun, memiliki perkembangan moral seperti apa yang dikemukakan oleh Kohlberg.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Qurota A'yunin 2213053183 -
Nama : Qurota A'yunin
NPM: 2213053183
Dalam artikel iini membahas tentang The Forum ekonomi dunia (2016) adalah kemampuan pembelajaran akademis tradisional dan kecakapan sosial dan emosional (SEL) yang membantu perkembangan moral siswa agar tumbuh optimal. Moral berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan moral ketika dilema moral tentang sikap dan perilaku yang dipilih. Pendidikan merupakan proses seumur hidup mulai dari kandungan dan berlangsung sampai akhir dari kehidupan. Moralitas berbicara tentang nilai, yang menjadi standar evaluasi normatif dalam mengatur kehidupan manusia. Moralitas dan Pendidikan moral dapat dilihat dari luar dan dari sisi dalam. Moralitas dan Pendidikan moral diperlukan sekaligus sebagai pengendalian kondisi sosial dan sarana yang diperlukan untuk aktualisasi diri. Pendidik, berbagi pendidik, berbagi memahami perkembangan moral peserta didiknya. Pendidikan moral berdasarkan teori Kohlberg dan supaya memiliki kemampuan mengukur tahap-tahap perkembangan, dan penulis melakukan sebuah penelitian sederhana melalui angket dengan jawaban terbuka dilema moral untuk menentukan keputusan moral (Judgment Moral) terhadap 10 siswa Sekolah Dasar kelas VI. Hasil jawaban dari angka tersebut kemudian dianalisis dengan teknik analisis kualitatif.
Perkembangan moral dipelajari dari berbagai sudut pandang psikologi, antara lain teori psikoanalisis, teori pembelajaran, dan psikoanalisis. Jean Piaget dan Lawrence Kohlberg berkontribusi pada studi tentang perkembangan moral, mengidentifikasi beberapa masalah filosofis yang berkaitan dengan perkembangan moral. Teori moralisasi Kohlberg didasarkan pada gagasan Piaget bahwa kesadaran dan tindakan berkembang secara paralel dan pengambilan keputusan moral adalah proses perkembangan kognitif.
Kohlberg tidak fokus pada tingkat perkembangan moral, melainkan pada kapasitas moral individu. Ia berpendapat bahwa perkembangan moral dipengaruhi oleh tingkat moralisasi, yaitu sejauh mana seseorang mampu menentukan perilaku moralnya.
Teori perkembangan moral Kohlberg terdiri dari tiga tingkatan: (1) Moralitas Pra-konvensional, (2) Individualisme, dan (3) Moralisasi. Tingkat pertama berfokus pada moralitas individu, sedangkan tingkat kedua berfokus pada kapasitas moral individu. Tingkat ketiga, Individualisme, berfokus pada kapasitas moral individu dan kapasitas moral individu.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif untuk menguji dampak pengalaman individu, pengetahuan, dan sistem sosial dari perspektif kualitatif. Penelitian kualitatif berfokus pada bagaimana individu mempersepsi dan memahami realitas sosialnya, dengan menggunakan berbagai metode seperti observasi, observasi, dan observasi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang fenomena dan program sosial yang beroperasi dalam konteks tertentu. Besar sampelnya adalah siswa berusia 11-12 tahun, dengan mayoritas siswa berusia 10-13 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi dilema moral, seperti pentingnya pembelajaran dan peran guru dalam proses pembelajaran.
Studi tersebut menemukan bahwa siswa berusia 11 dan 12 tahun memiliki perkembangan moral, sesuai dengan teori Kohlberg. Mereka percaya bahwa mereka harus belajar karena mereka percaya bahwa mereka harus belajar secara hukum. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa 90% siswa usia 11-12 tahun memiliki perkembangan moral pada tingkat konvensional. Namun, beberapa anak cenderung kurang belajar atau melakukan sesuatu karena mereka lebih cenderung dipengaruhi oleh lingkungannya. Seorang anak, Khansa, memiliki perkembangan moral yang lebih tinggi dibandingkan anak lainnya, dan dia lebih cenderung belajar di rumah. Perkembangan moral Khansa juga lebih tinggi dibandingkan yang lain, ada siswa yang belajar di rumah dan ada yang belajar di rumah. Studi tersebut menunjukkan bahwa anak-anak perlu diajari nilai-nilai dan aturan moral untuk menghindari konsekuensi negatif.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Intan purnama sari 2213053072 -
Nama: Intan Purnama sari
NPM: 2213053072

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal JIPSINDO
Volume :6
Nomor : 2
Halaman : 131- 145
Tahun Terbit : 2019
Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Nama penulis : Enung Hasanah
Kata kunci: teori kohlberg, SD, moral

Teori Kohlberg dikenal sebagai teori yang mengukur tingkatan
moral seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat
perkembangan moral siswa SD yang berusia antara 11-12 tahun,
berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlberg. Penelitian
menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian
menunjukan bahwa anak-anak SD yang berusia 11-12 tahun secara
umum termasuk dalam tahap pra konvensional tahap ½ yang dominan
diikuti tahap 2 dan 2/3, yang cenderung melakukan sesuatu kegiatan
bukan karena membutuhkan hasil melainkan karena takut dihukum.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Tantri Ayu Ratna Sari 2213053269 -
Nama: Tantri Ayu Ratna Sari
NPM: 2213053269

Artikel ini memberikan analisis komprehensif tentang pendidikan nilai moral di berbagai negara, menyoroti pentingnya nilai instrumental dan terminal, klasifikasi nilai, dan pengaruh ideologi terhadap pendidikan moral. Bab ini juga membahas kritik terhadap tahapan perkembangan moral Kohlberg dan pentingnya pandangan dunia yang sistemik dan holistik dalam mengatasi isu-isu global.
Salah satu poin penting yang dibahas dalam artikel ini adalah pentingnya nilai-nilai instrumental dan terminal dalam pendidikan moral. Nilai-nilai instrumental berfungsi sebagai perantara yang menuju pada nilai-nilai terminal, yang melekat dan tersembunyi di balik nilai-nilai instrumental. Hal ini menyoroti perlunya pendekatan komprehensif terhadap pendidikan moral yang mencakup sarana dan tujuan.
Pasal tersebut juga menekankan pada pengklasifikasian nilai, meliputi nilai terminal dan instrumental, nilai intrinsik dan ekstrinsik, nilai personal dan sosial, serta nilai subjektif dan objektif. Klasifikasi ini membantu untuk memahami keterkaitan dan ketidakterpisahan nilai-nilai. Artikel tersebut menyarankan bahwa pendidikan nilai moral harus menggabungkan semua klasifikasi ini untuk memberikan pemahaman nilai yang holistik.
Selanjutnya artikel membahas tentang pengaruh ideologi terhadap pendidikan moral. Buku ini menyoroti perbedaan latar belakang ideologi negara-negara seperti india, Malaysia, India, dan Tiongkok, dan bagaimana ideologi-ideologi tersebut membentuk pendidikan nilai-nilai moral di masing-masing negara. Misalnya Pancasila di india, federalisme di India, Islam di Malaysia, dan komunisme sosialis di Tiongkok semuanya berperan penting dalam membentuk sistem pendidikan moral.
Artikel ini juga mengkritik tahapan perkembangan moral Kohlberg, dengan menunjukkan kurangnya bukti empiris untuk tahap 5 dan tidak adanya bukti empiris untuk tahap 6. Artikel ini menyoroti kritik dari Gilligan, yang berpendapat bahwa perempuan memiliki proses pengambilan keputusan moral yang berbeda dibandingkan dengan perempuan. laki-laki, dengan perempuan lebih mengutamakan “tanggung jawab” daripada “hak”.
Selain itu, artikel tersebut menekankan pentingnya pandangan dunia yang sistemik dan holistik dalam mengatasi permasalahan global. Disebutkannya tesis Fritjof Capra yang menganjurkan pandangan dunia yang sistemik dan holistik yang mempertimbangkan keterhubungan seluruh aspek kehidupan. Perspektif ini dipandang sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan global seperti perang, etika, dan kelestarian lingkungan.

Kesimpulannya, artikel ini memberikan analisis secara rinci tentang pendidikan nilai moral, membahas pentingnya nilai instrumental dan terminal, klasifikasi nilai, pengaruh ideologi, dan kritik terhadap tahapan perkembangan moral Kohlberg. Laporan ini juga menyoroti pentingnya pandangan dunia yang sistemik dan holistik dalam mengatasi permasalahan global. Analisis ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman pendidikan nilai-nilai moral dan nya
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by yayi aninggih paza 2253053038 -
Nama : Yayi Aninggih Paza
Npm : 2253053038

Analisis jurnal
Nama jurnal : JIPSINDO
Nomor : 2
Volume : 6
Tahun : 2019
Halaman : 131-145
Judul jurnal : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASARBERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Penulis : Enung Hasanah

Dalam jurnal ini Penelitian bertujuan untuk mengukur tingkat perkembangan moral siswa SD yang berusia antara 11-12 tahun, berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlberg. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif.
Forum ekonomi dunia (2016) menyatakan bahwa untuk berkembang di abad ke-21, siswa membutuhkan lebih dari pembelajaran akademis tradisional. Mereka harus mahir dalam kolaborasi, komunikasi dan pemecahan masalah, yang merupakan beberapa keterampilan yang dikembangkan melalui pembelajaran sosial dan emosional (SEL).Salah satu aspek yang menunjang perkembangan kemahiran dalam kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah adalah dengan membantu perkembangan moral siswa agar tumbuh optimal. pendidikan juga merupakan proses penanaman karakter. Arthur, seorang peneliti dan pendidik karakter memberikan penjelasan bahwa berdasarkan beberapa tulisan mengenai pendidikan karakter, para peneliti atau filsuf cenderung mengambil kesimpulan bahwa hal substantif mengenai pendidikan karakter dan pembentukan karakter pada periode kanak-kanak adalah umumnya menjelaskan dan menganalisis tentang konsep moral (Arthur, 2003:26). Teori Kohlberg mengenai perkembangan moral secara formal disebut cognitive-dvelopmental theory of moralization, yang berakar pada karya Piaget. Untuk menemukan tahap kepatutan moral seseorang, Kohlberg telah menyusun instrumen penelitian guna menggolongkan proses penalaran orang tersebut dalam mengatasi dilema moral. Seseorang dihadapkan pada dilema moral supaya muncul minatnya, lalu ditanya secar alangsung bagaimana solusinya terhadap dilema tersebut dan mengapa dia mengambil keputusan seperti itu (Zuchdi, 2010: 11-13).Penelitian Kohlberg menunjukan bahwa bila penalaran-penalaran yang diajukan oleh seseorang mengapa ia mempunyai pertimbangan moral tertentu atau melakukan tindakan tertentu diperhatikan, maka akan tampak jelas adanya perbedaan-perbedaan yang berarti dalam pendangan moral orang tersebut.
Teori (Kohlberg; L., Hersh, R.H. 1977) tentang Perkembangan Moral dibagi menjadi 3 level yaitu Moralitas Pra-konvensional, Moralitas Konvensional, Moralitas Pasca-konvensional.

Hasil penelitian dalam jurnal ini Berdasarkan teori Kohlberg, pada umumnya anak-anak yang berusia sekitar 10-13 tahun berada pada tahap pra-konvensional, meskipun juga ada orang-orang dewasa yang berhenti perkembangannya pada tahap tersebut. Karena orang dewasa yang terhenti pada tingkatan itu merupakan kekecualian (Duska & Whelan, 1984: 65). Berdasarkan hasil analisis terhadap jawaban yang dikemukakan atas dilema moral yang dijawab oleh para responden, secara umum (90%) ternyata perkembangan moral para responden yang berada pada usia 11-12 tahun memang masih berada pada tingkat pra konvensional.

Kesimpulan yang terdapat dalam jurnal ini ditulis dengan singkat padat dan jelas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by NOVA NOVA ENJELINA SIMANULLANG -
Nama: Nova enjelina simanullang
Npm: 2213053227


Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal JIPSINDO
Volume :6
Nomor : 2
Halaman : 131- 145
Tahun Terbit : 2019
Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Nama penulis : Enung Hasanah

Hasil analisis saya dari jurnal tersebut yaitu Salah satu aspek yang menunjang perkembangan kemahiran dalam kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah adalah dengan membantu perkembangan moral siswa agar tumbuh optimal. Ini menjadi sangat penting terutama bagi para siswa di wilayah Indonesia yang secara umum masyarakatnya adalah masyarakat religius yang meyakini bahwa moral merupakan pondasi terpenting bagi keberhasilan seseorang baik dalam karir maupun kehidupan
pribadinya. Bagi seorang pendidik, sangat penting untuk memahami perkembangan moral peserta didiknya. Sebagai upaya untuk lebih memahami perkembangan moral
berdasarkan teori Kohlberg dan supaya memiliki kemampuan mengukur tahap-tahap perkembangannya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Aldila seprina 2213053207 -
Nama: Aldila Seprina
NPM: 2213053207

Nama jurnal : Jurnal JIPSINDO
Volume :6
Nomor : 2
Halaman : 131- 145
Tahun Terbit : 2019
Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG

Teori perkembangan moral Kohlberg terinspirasi dari hasil kerja psikologi Swiss yaitu Jean Piaget (1896 –1980) tentang perkembangan moral kognitif, selain Piaget, pemikiran –pemikiran Kohlberg melalui tahap –tahap yang syarat dipengaruhi oleh John Dewey, Baldwin, dan Emile Durkheim.
Perkembangan moral menurut Kohlberg adalah fenomena kognitif yang merupakan bagian dari penalaran (reasoning), oleh karena itu ia pun sering menyebut moralitas individu sebagai penalaran moral (moral reasoning). Penalaran atau pertimbangan tersebut berkenaan dengan keluasaan wawasan mengenai relasi antara diri dan orang lain, hak dan kewajiban. Relasi diri dengan orang lain didasarkan atas prinsip equality yang artinya orang lain sama derajatnya dengan diri, sehingga antara diri sendiri dengan orang lain dapat dipertukarkan, ini disebut dengan prinsip reciprocity.
Ketika dilahirkan, anak tidak memiliki moral dalam dirinya namun dalam dirinya terdapat potensi moral yang siap untuk di kembangkan, berinteraksi dengan orang lain seorang anak akan belajar memahami tentang perilaku mana yang patut ditiru, boleh dilakukan dan dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk.

Secara formal, teori Kohlberg disebut sebagai cognitive-developmental theory of moralization, yang berakar pada teori Piaget. Asumsi dasar teori Piaget adalah kognisi (nalar) dan afeksi (perasaan) berkembang secara paralel dan keputusan moral merupakan proses perkembangan kognisi secara alami. Tampak jelas bahwa pengaruh Piaget amatlah kuat pada pemikiran Kohlberg. Belum lagi, pada masa itu, kebanyakan ahli psikologi lain berasumsi bahwa pikiran moral adalah proses psikososial.
Dalam mengembangkan teori moralnya, Kohlberg tidak memusatkan perhatian pada tingkah laku moral. Artinya, apa yang dilakukan oleh seorang individu tidak menjadi pusat pengamatannya. Kohlberg mengidentifikasi beberapa masalah filosofis dan mendasar yang mendasari studi perkembangan moral. Misalnya, mempertanyakan definisi konstruksi yang adil secara budaya pada suatu komunitas. Hal ini karena menurutnya psikolog yang mempelajari moralitas atau perkembangan moral harus berurusan dengan masalah relativitas moral atau netralitas nilai.
Relativitas moral adalah perbedaan nilai-nilai moral di antara suatu budaya dan masyarakat. Pada budaya A bisa jadi hal X adalah sesuatu yang melanggar moral, namun pada budaya B hal X justru dapat dianggap sebagai perbuatan yang sangat bermoral. Dengan kata lain, moral tidaklah universal, sifatnya subjektif.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Nawang Lutfia Sani 2213053287 -
Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287

ANALISIS JURNAL
Identitas Jurnal
Nama jurnal : JIPSINDO
Volume : 6
Nomor : 2
Halaman : 131 - 145
Tahun Terbit : 2019
Judul : Perkembangan Moral Siswa Sekolah dasar Berdasarkan Teori Kohlberg
Nama penulis : Enung Hasanah

Analisis Jurnal
-Judul: jurnal ini berjudul “Perkembangan Moral Siswa Sekolah dasar Berdasarkan Teori Kohlberg”. Judul tersebut berjumlah 8 kata dan judul tersebut sudah sesuai dengan isi dari jurnal yang ditulis karena isi jurnal sudah membahas mengenai perkembangan moral dan tahapan perkembangan teori Kohlberg.
-Penulis: Jurnal ini ditulis oleh seorang penulis yang bernama “Enung Hasanah” penulisan nama pada jurnal ini sudah benar karena nama penulis ditulis tanpa gelar.
-Korespondensi: Dalam jurnal ini nama dari penulis dilengkapi dengan adanya alamat email penulis “enung.hasanah@mp.uad.ac.id”.
-Abstrak: dalam jurnal ini, abstrak ditulis menggunakan 2 bahasa yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Dalam abstrak ini terdapat penjelasan singkat mengenai isi dari jurnal. Penulisan abstrak sudah menggunakan bahasa yang jelas sehingga mudah dipahami oleh pembaca dan abstrak terdiri dari satu paragraph.
-Kata Kunci: Dalam jurnal ini kata kunci yang ditulis menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kata kunci terdiri dari 3 istilah yaitu “teori kohlberg, SD, moral” “kohlberg theory, elementary school, mora”. Istilah yang digunakan pada kata kunci ini mengacu padaperkembangan moral siswa SD menurut teori Kohlberg. Menurut pendapat saya kata kunci yang digunakan ini sudah benar dan sesuai dengan isi jurnal.

Pendahuluan:
Pada pendahuluan menjelaskan bahwa perkembangan moral siswa sekolah dasar berusia 11-12 tahun dapat diukur berdasarkan teori Kohlberg. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat perkembangan moral siswa SD berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlberg. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penulis juga menjelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan aspek penting dalam perkembangan kemahiran siswa dalam kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah. Selain itu, penulis menyebutkan bahwa moralitas dan pendidikan moral dapat dilihat dari sisi luar dan sisi dalam, yaitu mengatur cara bergaul dengan orang lain dan mengatur cara bergaul dengan diri sendiri. Pentingnya memahami perkembangan moral siswa dan kemampuan dalam mengukur tahap-tahap penalaran moral. Penulis menyebutkan bahwa penelitian ini menggunakan angket dengan jawaban terbuka untuk menentukan keputusan moral siswa.

Pembahasan:
pembahasan inti berfokus pada perkembangan moral siswa sekolah dasar berdasarkan teori Kohlberg. Penulis menjelaskan bahwa perkembangan moral siswa dapat diukur berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlberg. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan melibatkan 10 siswa SD kelas VI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, siswa-siswa usia 11-12 tahun berada pada tahap pra konvensional tahap ½ yang dominan diikuti oleh tahap 2 dan 2/3. Mereka cenderung melakukan sesuatu bukan karena membutuhkan hasil, tetapi karena takut dihukum.
Pembahasan juga mencakup pentingnya pendidikan karakter dan pengembangan moral siswa dalam konteks pendidikan formal. embahasan juga menyoroti pentingnya pemahaman terhadap perkembangan moral siswa dan kemampuan untuk mengukur tahap-tahap perkembangan moral. Tahap-tahap perkembangan moral menurut Kohlberg dibagi menjadi tiga level, yaitu :
-Pada tahap pra-konvensional, anak-anak cenderung melihat aturan sebagai hal yang tetap dan absolut. Mereka mematuhi aturan karena takut dihukum dan menghindari hukuman fisik atau kerusakan hak milik. Tahap ini terdiri dari tahap 1, yaitu ketaatan dan hukuman, dan tahap 2, yaitu individualisme dan pertukaran.
-Pada tahap konvensional, anak-anak mulai mempertimbangkan hubungan interpersonal dan menjaga ketertiban sosial. Tahap ini terdiri dari tahap 3, yaitu hubungan interpersonal, dan tahap 4, yaitu menjaga ketertiban sosial.
Pada tahap pasca-konvensional, individu mulai mempertimbangkan hak-hak individu dan prinsip-prinsip keadilan yang lebih luas. Tahap ini terdiri dari tahap 5, yaitu kontrak sosial dan hak individu, dan tahap 6, yaitu prinsip universal.

Kesimpulan:
Kesimpulan menunjukkan adanya hasil analisis data dengan menggunkan teori perkembangan moral Kohlberg yaitu anak-anak usia 11-12 tahun memang masih berada pada tahap pra konvensional tahap ½ yang dominan diikuti tahap 2 dan 2/3, yang cenderung ingin melakukan sesuatu karena takut dihukum.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Rahma Aulia Putri Rahma -
Nama : Rahma Aulia Putri
NPM : 2213053123

Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN TEORI KOHLBERG
Oleh : Enung Hasanah

Pada jurnal ini membahas tentang perkembangan moral siswa di Sekolah Dasar berdasarkan teori Kohlberg.

Penulis mengemukakan Teori Kohlberg dikenal sebagai teori yang mengukur tingkatan moral seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat perkembangan moral siswa SD yang berusia antara 11-12 tahun, berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlberg. Pendidikan merupakan proses seumur hidup mulai dari dalam kandungan dan berlangsung sampai akhir dari kehidupan. Pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai, pelatihan naluri, membina sikap yang tepat dan kebiasaan terhadap generasi muda. Dengan kata lain, pendidikan juga merupakan proses penanaman karakter.

Pembentukan moral anak dijadikan sebagai salah satu tujuan dasar dari pendidikan formal. Selain itu, masyarakat semakin sadar bahwa lingkungan dan masyarakat memainkan peran penting untuk melatih anak tentang norma-norma moral dan sosial yang mengatur kehidupan manusia. Bagi seorang pendidik, sangat penting untuk memahami perkembangan moral peserta didiknya.

Teori Kohlberg mengenai perkembangan moral secara formal disebut cognitive-dvelopmental theory of moralization, yang berakar pada karya Piaget. Untuk menemukan tahap kepatutan moral seseorang, Kohlberg telah menyusun instrumen penelitian guna menggolongkan proses penalaran orang tersebut dalam mengatasi dilema moral.

Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Responden dalam penelitian sederhana ini adalah siswa yang berusia antara 11-12 tahun. Menurut Teori Kohlberg (Darmiyati Zuchdi, 2008), secara umum anak usia 10-12 tahun termasuk praadolesen, tahap ½ yang dominan diikuti tahap 2 dan 2/3. Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan intrumen utama.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Issa Virnama 2213053043 -
Nama : Issa Virnama Della
Npm : 2213053043

Teori Kohlberg dikenal sebagai teori yang mengukur tingkatan moral seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat perkembangan moral siswa SD yang berusia antara 11-12 tahun, berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlberg. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak-anak SD yang berusia 11-12 tahun secara umum termasuk dalam tahap pra konvensional tahap yang dominan diikuti tahap 2 dan 2/3. yang cenderung melakukan sesuatu kegiatan bukan karena membutuhkan hasil melainkan karena takut dihukum.

Teori Kohlberg mengatakan bahwa perkembangan moral seseorang terjadi melalui tiga tingkatan, yaitu tingkat prakonvensional, konvensional, dan postkonvensional. Dalam konteks sekolah dasar, banyak siswa berada di tingkat prakonvensional, di mana mereka masih memandang moralitas sebagai sesuatu yang terkait dengan hukuman dan hadiah. Misalnya, jika mereka tidak melakukan perbuatan yang dilarang, maka mereka tidak akan dihukum.

Namun, semakin mereka tumbuh dan berkembang, maka mereka akan memasuki tingkat konvensional di mana moralitas dipandang sebagai sesuatu yang terkait dengan norma-norma sosial dan etika. Siswa mulai memahami konsep-konsep seperti kesetiaan dan kewajiban terhadap orang lain.

Tingkat post-konvensional adalah tingkatan tertinggi dalam perkembangan moral. Di sini, siswa memiliki pandangan terhadap moralitas sebagai sesuatu yang lebih luas, terkait dengan prinsip-prinsip moral yang universal dan etis. Mereka mulai berpikir kritis dan mampu memahami bahwa moralitas adalah suatu kewajiban terhadap keseluruhan manusia.

Pendidik dan orang tua dapat membantu siswa dalam perkembangan moral mereka dengan memberikan pengalaman-pengalaman yang positif, memberikan dorongan untuk berpikir kritis, dan membimbing mereka melalui diskusi terkait dengan prinsip-prinsip moral yang universal. Pengalaman pemasyarakatan seperti kegiatan sosial dapat membantu siswa menjadi lebih peka terhadap kondisi sosial dan dunia yang lebih luas, yang dapat mempercepat perkembangan moral mereka.

Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan teori perkembangan moral Kohlberg, anak-anak usia 11-12 tahun memang masih berada pada tahap pra konvensional tahap yang dominan diikuti tahap 2 dan 2/3, yang cenderung ingin melakukan sesuatu karena takut dihukum. Dalam hasil penelitian sederhana ini, responden yang berusia 11-12 tahun cenderung baru memasuki tingkat 1 tahap 1, meskipun pada kasus tertentu mungkin saja ada pengecualian yaitu pada usia 11-12 bisa saja berada pada tingkat perkembangan moral yang lebih rendah atau yang lebih tinggi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Vraditha Aulia Putri 2213053090 -
Nama : Vraditha Aulia Putri
NPM : 2213053090

Nama jurnal : JIPSINDO
Nomor : 2
Volume : 6
Tahun : 2019
Halaman : 131-145
Judul jurnal : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASARBERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Penulis : Enung Hasanah

Artikel ini bertujuan untuk mengukur tingkat
perkembangan moral siswa SD yang berusia antara 11-12 tahun,
berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlberg. Teori Kohlberg adalah perkembangan moral yang dipelajari dari berbagai perspektif psikologis, termasuk teori belajar, psikoanalisis, dan lain-lain. Teori Kohlberg mengidentifikasi beberapa masalah filosofis mendasar yang mendasari studi perkembangan moral, seperti pertanyaan tentang definisi konstruk yang adil secara budaya. Teori Kohlberg mengenai perkembangan moral secara formal dan terdiri dari cognitive-dvelopmental theory of moralization, yang berakar pada karya Piaget.

Teori perkembangan moral Kolberg terdiri dari tiga tingkatan: pra-konvensional, individualisme, dan Pertukaran. pengembangan moral pra-Konvensional melibatkan pemahaman dan menghormati nilai-nilai diri sendiri, mempromosikan individualisme dan rasa hormat diri, mendorong hubungan interpersonal, memajukan tanggung jawab sosial, promosi harmoni sosial, dan merangkul prinsip-prinsip universal.

Artikel ini berfokus pada siswa berusia 11-12 tahun di sekolah dasar. Menurut teori Kohlberg, anak-anak usia 10-13 tahun lebih dekat dengan nilai-nilai konvensional, terlepas dari kejahatan mereka di bidang ini. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa usia 11-12 memiliki pola perkembangan moral, seperti keinginan untuk belajar tetapi tidak melakukannya karena kurangnya pengetahuan hukum. Studi ini juga menemukan bahwa 90% dari siswa yang berusia 11-13 tahun memiliki pengembangan moral, dengan beberapa anak lebih cenderung ke arah nilai konvensi. Namun, 10% dari siswa memiliki pola pembangunan moral yang lebih dipengaruhi oleh lingkungan mereka.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Priscella Brenda Sylvania 2213053045 -
Nama : Priscella Brenda Sylvania
NPM : 2213053045

Jurnal berjudul “Perkembangan Moral Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Teori Kohlberg”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang berfokus pada bagaimana orang menafsirkan dan memahami pengalamannya untuk memahami realitas sosial individu. Peneliti menggunakan wawancara, buku harian, jurnal, observasi kelas, dan kuesioner terbuka untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data analisis isi dari materi visual dan tekstual serta sejarah lisan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menjelaskan bagaimana dan mengapa fenomena atau program sosial tertentu berjalan sebagaimana adanya dalam konteks tertentu, membantu kita memahami dunia sosial tempat kita tinggal dan mengapa segala sesuatu terjadi sebagaimana adanya. Responden dalam penelitian ini adalah siswa sekolah dasar yang berusia antara 11-12 tahun. Peneliti menggunakan teori Kohlberg untuk mengkategorikan tahapan perkembangan moral siswa, dimana anak usia 10-12 tahun umumnya berada pada tahap pra-konvensional, dilanjutkan dengan tahap 2 dan 2/3. Peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam penelitian, namun untuk memudahkan proses pengumpulan data, penelitian menyertakan panduan dilema moral berupa pertanyaan terbuka untuk partisipan penelitian. Hasil penelitian tidak disebutkan dalam hasil pencarian.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Zalianti Jahratun Nisya (2213053005) -
Nama : Zalianti Jahratun Nisya
2213053005

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : JIPSINDO
Volume : 6
Nomor : 2
Halaman : 131-145
Tahun Terbit : September 2019
Judul Jurnal : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Nama Penulis : Enung Hasanah

ABSTRAK
Teori Kohlberg dikenal sebagai teori yang mengukur tingkatan moral seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat perkembangan moral siswa SD yang berusia antara 11-12 tahun, berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlberg. Penelitian menggunakan metode kualitatif.

PENDAHULUAN
Pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai, pelatihan naluri, membina sikap yang tepat dan kebiasaan terhadap generasi muda. Arthur, seorang peneliti dan pendidik karakter memberikan penjelasan bahwa berdasarkan beberapa tulisan mengenai pendidikan karakter, para peneliti atau filsuf cenderung mengambil kesimpulan bahwa hal substantif mengenai pendidikan karakter dan pembentukan karakter pada periode kanak-kanak adalah umumnya menjelaskan dan menganalisis tentang konsep moral . Moralitas selalu berbicara tentang nilai, yang menjadi evaluasi standar normatif dalam mengatur kehidupan manusia. Evaluasi standar normatif maksudnya adalah moralitas merupakan sebuah kesepakatan antara individu dengan masyarakat mengenai kriteria baik atau buruknya sesuatu, sehingga akan menentukan apakah suatu hal layak atau tidak layak untuk dikerjakan oleh individu atau masyarakat. Hal itu didasari oleh pertimbangan moral .


Teori Kohlberg
Perkembangan moral telah dipelajari dari berbagai perspektif psikologis, termasuk teori belajar, psikoanalisis, dan lain-lain. Studi saat ini tentang telah dipengaruhi pendekatan perkembangan kognitif Jean Piaget dan Lawrence Kohlberg. Asumsi utama Piaget adalah bahwa kognisi dan afek berkembang secara paralel dan keputusan moral merupakan proses perkembangan kognisi secara alami. Sebaliknya, kebanyakan ahli psikologi pada masa itu berasumsi bahwa pikiran proses psikologi sosial. Seseorang dihadapkan pada dilema moral supaya muncul minatnya, lalu ditanya secar alangsung bagaimana solusinya terhadap dilema tersebut dan mengapa dia mengambil keputusan seperti itu . Mengamati tingkah laku tidak menunjukan banyak mengenai kematangan moral. Kohlberg juga tidak memusatkan pernyataan seseorang, apakah mengatakan sesuatu hal benar atau salah. Seorang dewasa yang sudah matang dan seorang anak kecil, mungkin berkata bahwa mencuri mangga itu salah. Sekali lagi tidak tampak perbedaan antara orang dewasa dengan anak kecil. Apa yang menampakan perbedaan dalam kematangan moral itu adalah pertimbangan-pertimbangan yang diberikan oleh mereka, mengapa mencuri mangga itu salah. Memperhatikan pertimbangan mengapa suatu tindakan seseorang atau bahkan mendengar pernyataannya bahwa sesuatu itu salah. Mungkin saja seseorang menunjukan bahwa berbuat curang itu salah, karena dapat ditangkap, sedangkan orang lain merongrong barangkali kepercayaan umum berbuat curang dibutuhkan itu berlangsungnya masyarakat

METODE PENELITIAN
Responden dalam penelitian sederhana ini adalah siswa yang berusia antara 11-12 tahun. Menurut Teori Kohlberg , secara umum anak usia 10-12 tahun termasuk praadolesen, tahap ½ yang dominan diikuti tahap 2 dan 2/3. Meski demikian, untuk memudahkan dalam proses pengambilan data, penelitian ini disertai panduan wawancara berupa soal dilema moral yang memerlukan jawaban terbuka dari para peserta penelitian.

PENUTUP
Menurut hasil analisis data menggunakan teori perkembangan moral Kohlberg , anak - anak berusia antara 11 dan 12 tahun sebagian besar berada pada titik tengah pra konvensional antara sepertiga kedua dan ketiga , dan mereka terus - menerus termotivasi untuk melakukan tindakan tertentu, tindakan yang dihukum. hasil sederhana ini, responden yang berusia 11-12 tahun cenderung baru memasuki tingkat 1 tahap 1, meskipun pada kasus tertentu mungkin saja ada pengecualian yaitu pada usia 11-12 bisa saja berada pada tingkat perkembangan moral yang lebih rendah atau yang lebih tinggi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Yuda Kristian Lumban Raja -

Nama: Yuda Kristian Lumban Raja

NPM: 2213053260

JURNAL: JIPSINDO No. 2, Volume 6, September 2019

JUDUL: PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN TEORI KOHLBERG

Penulis: Enung Hasanah

Perkembangan Moral pada Siswa Sekolah Dasar

Responden adalah siswa Sekolah Dasar berusia antara 11-12 tahun. Berdasarkan teori Kohlberg, anak-anak usia ini umumnya berada pada tahap pra-konvensional dalam perkembangan moral. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan melibatkan wawancara dengan para peserta penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para peserta penelitian cenderung memiliki perkembangan moral pada tahap 1, di mana mereka cenderung mematuhi aturan karena takut dihukum.

Pentingnya Perkembangan Moral dalam Pendidikan

Perkembangan moral merupakan aspek penting dalam pendidikan siswa. Selain pembelajaran akademis, siswa juga perlu mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, seperti kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah. Perkembangan moral yang optimal akan membantu siswa dalam mengambil keputusan moral yang tepat ketika dihadapkan pada dilema moral. Hal ini sangat penting di Indonesia, di mana masyarakatnya secara umum meyakini bahwa moral adalah pondasi keberhasilan seseorang dalam kehidupan pribadi dan karir.

Peran Pendidikan dalam Perkembangan Moral

Pendidikan memiliki peran penting dalam perkembangan moral siswa. Selain memberikan pengetahuan dan keterampilan, pendidikan juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai, membina sikap yang tepat, dan membentuk karakter generasi muda. Proses pendidikan dimulai sejak dalam kandungan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan karakter menjadi salah satu aspek penting dalam pendidikan, di mana para peneliti dan pendidik karakter berpendapat bahwa pendidikan karakter pada periode kanak-kanak sangat penting dalam membentuk karakter individu. 

Kesimpulan, perkembangan moral siswa Sekolah Dasar berusia antara 11-12 tahun cenderung berada pada tahap 1, di mana mereka mematuhi aturan karena takut dihukum. Perkembangan moral yang optimal sangat penting dalam pendidikan siswa, terutama di Indonesia yang masyarakatnya meyakini bahwa moral adalah pondasi keberhasilan seseorang. Pendidikan memiliki peran penting dalam perkembangan moral siswa, di mana pendidikan karakter pada periode kanak-kanak menjadi aspek yang sangat penting dalam membentuk karakter individu.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Are Benata Tarigan 2213053124 -
Analisi Jurnal 2
Nama : Are Benata Tarigan
NPM : 2213053124

Judul jurnal : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Penulis : Enung Hasanah
Tahun terbit : September, 2019

Isi pembahasan :
Teori Kohlberg dikenal sebagai teori yang mengukur tingkatan
moral seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat
perkembangan moral siswa SD yang berusia antara 11-12 tahun,
berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlberg. Penelitian
menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian
menunjukan bahwa anak-anak SD yang berusia 11-12 tahun secara
umum termasuk dalam tahap pra konvensional tahap ½ yang dominan
diikuti tahap 2 dan 2/3, yang cenderung melakukan sesuatu kegiatan
bukan karena membutuhkan hasil melainkan karena takut dihukum
Salah satu aspek yang menunjang perkembangan kemahiran
dalam kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah adalah dengan
membantu perkembangan moral siswa agar tumbuh optimal. Ini
menjadi sangat penting terutama bagi para siswa di wilayah Indonesia
yang secara umum masyarakatnya adalah masyarakat religius yang
meyakini bahwa moral merupakan pondasi terpenting bagi
keberhasilan seseorang baik dalam karir maupun kehidupan
pribadinya. Penalaran moral berkaitan dengan kemampuan seseorang
dalam mengambil keputusan moral ketika dihadapkan pada dilemma
moral tentang sikap dan perilaku yang sebaiknya dipilih. Hal itu
merupakan esensi utama sebuah proses pendidikan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan teori
perkembangan moral Kohlberg, anak-anak usia 11-12 tahun memang
masih berada pada tahap pra konvensional tahap ½ yang dominan
diikuti tahap 2 dan 2/3, yang cenderung ingin melakukan sesuatu
karena takut dihukum.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by DEFI FITRIA NURAINI 2213053263 -
Nama: Defi Fitria Nuraini
NPM: 2213053263

ANALISIS JURNAL

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal JIPSINDO
Volume :6
Nomor : 2
Halaman : 131- 145
Tahun Terbit : 2019
Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Nama penulis : Enung Hasanah

Abstrak ditulis menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, didalam abstrak berisi penjelasan tentang berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlburg, penelitian dilakukan untuk mengukur tingkat perkembangan moral siswa SD berusia 11-12 tahun. Penelitian menggunakan metode kualitatif . Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak SD berusia 11-12 tahun secara umum termasuk dalam tahap pra konvensional, dengan tahap satu setengah dominan, diikuti oleh tahap dua setengah dan tahap 2/3.

Anak-anak biasanya melakukan kegiatan karena takut dihukum daripada karena membutuhkan hasil. Penelitian ini meningkatkan pengetahuan kita tentang perkembangan moral anak-anak SD dan tahapan perkembangan moral yang mereka alami. Hasilnya dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat metode pendidikan moral yang sesuai dengan tahap perkembangan anak-anak SD.

Penelitian ini berfokus pada perkembangan moral peserta didik. Peneliti menggunakan teori Kohlburg untuk memahami tahap-tahap penalaran moral. Mereka menggunakan angket dengan pertanyaan terbuka untuk mengukur tahap perkembangan moral. Selanjutnya, hasil dari angket tersebut dianalisis dengan teknik analisis kualitatif.

Selain itu, artikel ini membahas pembentukan karakter dan pendidikan karakter pada masa kanak-kanak. Dalam pendidikan karakter, moralitas berbicara tentang nilai dan persepsi standar normatif yang mengatur kehidupan manusia. Pertimbangan moral menjadi dasar dalam menentukan apakah suatu hal layak atau tidak layak dilakukan oleh seseorang atau masyarakat.

Secara keseluruhan, jurnal ini menjelaskan metode penelitian kualitatif, metode yang digunakan untuk memahami perkembangan moral, dan peran pendidikan karakter dalam pembentukan nilai dan penilaian standar normatif dalam kehidupan manusia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Dian Ayu Nadila 2213053304 -
Nama: Dian Ayu Nadilla
NPM : 2213053304

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal JIPSINDO 
Volume :6
Nomor : 2
Halaman : 131- 145
Tahun Terbit : 2019
Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Nama penulis : Enung Hasanah

Berdasarkan artikel diatas, hasil analisis jurnal tersebut membahas mengenai teori Kohlberg, pada kegiatan ini penulis menjelaskan bahwa penelitian dilakukan untuk mengukur tingkat perkembangan moral siswa Sekolah Dasar yang berusia antara 11-12 tahun berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlberg. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, siswa-siswa dalam usia tersebut termasuk dalam tahap pra konvensional, dengan tahap 1/2 yang dominan diikuti oleh tahap 2 dan 2/3. 

Dan hasil pembahasan dalam penelitian ini menyajikan temuan dari analisis data yang dilakukan terhadap jawaban angket yang diberikan kepada 10 siswa Sekolah Dasar kelas VI. Hasil penelitian ini menggambarkan perkembangan moral siswa berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlberg.
Dalam hasil penelitian ini beberapa siswa menunjukkan tingkat perkembangan moral yang lebih tinggi, sementara siswa lainnya masih berada pada tahap perkembangan moral yang lebih rendah. Hal ini sesuai dengan teori Kohlberg yang menyatakan bahwa perkembangan moral seseorang dapat berbeda-beda.

Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa siswa-siswa yang memiliki tingkat perkembangan moral yang lebih tinggi cenderung memiliki pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep moral dan mampu memberikan alasan yang lebih rasional dalam mengambil keputusan moral. Mereka juga lebih mampu mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Ajeng Akmala Sari -
Nama : Ajeng Akmala Sari
Npm : 2253053022

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal JIPSINDO
Volume :6
Nomor : 2
Halaman : 131- 145
Tahun Terbit : 2019
Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Nama penulis : Enung Hasanah
Kata kunci: teori kohlberg, SD, moral
Salah satu aspek yang menunjang perkembangan kemahiran

dalam kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah adalah dengan
membantu perkembangan moral siswa agar tumbuh optimal. Ini
menjadi sangat penting terutama bagi para siswa di wilayah Indonesia
yang secara umum masyarakatnya adalah masyarakat religius yang
meyakini bahwa moral merupakan pondasi terpenting bagi
keberhasilan seseorang baik dalam karir maupun kehidupan
pribadinya. Penalaran moral berkaitan dengan kemampuan seseorang
dalam mengambil keputusan moral ketika dihadapkan pada dilemma
moral tentang sikap dan perilaku yang sebaiknya dipilih. Hal itu
merupakan esensi utama sebuah proses pendidikan

Moralitas dan Pendidikan moral dapat dilihat dari dua sisi, yaitu
dari sisi luar dan dari sisi dalam. Dilihat dari luar, moralitas mengatur
cara bergaul dengan orang lain, dan dari dalam mengatur cara bergaul
dengan diri sendiri. Dengan kata lain, pendidikan moral diperlukan
sekaligus sebagai kontrol kondisi sosial dan sarana yang sangat
diperlukan untuk aktualisai diri

Oleh karena
itu pembentukan moral anak dijadikan sebagai salah satu tujuan dasar
dari pendidikan formal. Selain itu, masyarakat semakin sadar bahwa
lingkungan dan masyarakat memainkan peran penting untuk melatih
anak tentang norma-norma moral dan sosial yang mengatur kehidupan
manusia.

Teori Kohlberg
Kohlberg mengidentifikasi beberapa masalah filosofis mendasar yang
mendasari studi perkembangan moral, seperti pertanyaan tentang
definisi konstruk yang adil secara budaya. Psikolog yang mempelajari
moralitas atau perkembangan moral harus berurusan dengan masalah
relativisme moral atau netralitas nilai, yang bermula dari kata-kata
yang bermuatan nilai "moral" dan "pengembangan." Relativisme moral
adalah posisi bahwa nilai-nilai moral berbeda di antara budaya dan
masyarakat dan karenanya tidak universal (Naito, 2013).
Teori Kohlberg mengenai perkembangan moral secara formal
disebut cognitive-dvelopmental theory of moralization, yang berakar pada
karya Piaget. Asumsi utama Piaget adalah bahwa kognisi (pikiran) dan
afek (perasaan) berkembang secara paralel dan keputusan moral
merupakan proses perkembangan kognisi secara alami.

- Teori (Kohlberg; L., Hersh, R.H. 1977) tentang Perkembangan
Moral dibagi menjadi 3 level, yang masing-masing level dibagi menjadi
beberapa tahap sebagai berikut: Level 1. Moralitas Pra-konvensional •
Tahap 1 - Ketaatan dan Hukuman. Tahap awal perkembangan moral
terutama terjadi pada anak-anak kecil, tetapi orang dewasa juga
mampu mengekspresikan jenis penalaran .
Tahap 2 - Individualisme dan Pertukaran. Pada tahap
perkembangan moral ini, anak-anak menjelaskan sudut pandang
individu dan menilai tindakan berdasarkan bagaimana mereka
melayani kebutuhan individu. Dalam dilema Heinz, anak-anak
berpendapat bahwa tindakan terbaik adalah pilihan yang paling baik
memenuhi kebutuhan Heinz.
Level 2. Moralitas Konvensional • Tahap 3 - Hubungan
Interpersonal. Seringkali disebut sebagai orientasi "good boy-good girl",
tahap perkembangan moral ini difokuskan pada memenuhi harapan
dan peran sosial. Ada penekanan pada konformitas, bersikap "baik,"
dan mempertimbangkan bagaimana pilihan memengaruhi hubungan.Tahap 4 - Menjaga Ketertiban Sosial. Pada tahap perkembangan moral
ini, orang mulai menganggap masyarakat secara keseluruhan ketika
membuat penilaian. Fokusnya adalah menjaga hukum dan ketertiban
dengan mengikuti aturan, melakukan tugas seseorang dan
menghormati otoritas.

Level 3. Moralitas Pasca-konvensional. Tahap 5 - Kontrak Sosial
dan Hak Perorangan. Pada tahap ini, orang mulai memperhitungkan
perbedaan nilai, pendapat, dan kepercayaan orang lain. Aturan hukum penting untuk mempertahankan masyarakat, tetapi anggota
masyarakat harus menyetujui standar-standar ini.; Tahap 6 - Prinsip
Universal. Tingkat penalaran moral terakhir Kolhberg didasarkan pada
prinsip-prinsip etika universal dan penalaran abstrak.

KeSimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan teori
perkembangan moral Kohlberg, anak-anak usia 11-12 tahun memang
masih berada pada tahap pra konvensional tahap ½ yang dominan
diikuti tahap 2 dan 2/3, yang cenderung ingin melakukan sesuatu
karena takut dihukum. Dalam hasil penelitian sederhana ini,
responden yang berusia 11-12 tahun cenderung baru memasuki
tingkat 1 tahap 1, meskipun pada kasus tertentu mungkin saja ada
pengecualian yaitu pada usia 11-12 bisa saja berada pada tingkat
perkembangan moral yang lebih rendah atau yang lebih tinggi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Nanda Veri Apriansyah 2213053181 -
Nama: Nanda Veri Apriansyah
NPM: 2213053181

Analisis Jurnal
A. Identitas Jurnal
1. Nama Jurnal: JIPSINDO
2. Volume: 6
3. Nomor: 2
4. Halaman: 131-145
5. Tahun Terbit: 2019
6. Judul Jurnal: PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN TEORI KOHLBERG
7. Nama Penulis: Enung Hasanah

B. Abstrak Jurnal
1. Jumlah Paragraf: 1
2. Uraian Abstrak: Abstrak disajikan dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia
3. Keyword Jurnal: teori kohlberg, SD, moral, kohlberg theory, elementary school, moral.

C. Isi Jurnal
1. Tujuan Penelitian: Mengukur tingkat perkembangan moral siswa SD yang berusia antara 11-12 tahun, berdasarkan tahapan perkembangan teori Kohlberg.
2. Metode Penelitian: Metode Kualitatif
3. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukan bahwa anak-anak SD yang berusia 11-12 tahun secara umum termasuk dalam tahap pra konvensional tahap ½ yang dominan diikuti tahap 2 dan 2/3, yang cenderung melakukan sesuatu kegiatan bukan karena membutuhkan hasil melainkan karena takut dihukum.

C. Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan : Abstrak disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
2. Kekurangan : terdapat kesalahan dalam penulisan kata, seperti penulisan "dilemma" pada kalimat "Penalaran moral berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan moral ketika dihadapkan pada dilemma moral tentang sikap dan perilaku yang sebaiknya dipilih."
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Okvi Nurbaeti 2213053296 -
Nama: Okvi Nurbaeti
NPM: 2213053296

Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Nama penulis : Enung Hasanah
Kata kunci: teori kohlberg, SD, moral

Jurnal tersebut menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menilai tingkat perkembangan moral siswa SD yang berusia antara 11-12 tahun dengan mengacu pada tahapan perkembangan dalam teori Kohlberg.

Metode penelitian kualitatif yang digunakan melibatkan penggunaan angket dengan jawaban terbuka, yang kemudian dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data dari berbagai sumber visual, teks, dan informasi lisan.

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam konteks pendidikan karakter dengan memahami perkembangan moral siswa SD. Pendidikan karakter selalu berfokus pada nilai-nilai dan evaluasi standar normatif yang mengatur perilaku manusia. Dengan demikian, penelitian ini menyoroti pentingnya pemahaman tahapan perkembangan moral siswa SD dalam konteks pendidikan karakter. Peneliti menekankan bahwa pendidikan karakter perlu memperhatikan tahapan perkembangan moral siswa SD agar dapat memberikan pendidikan yang lebih efektif.

Artikel ini memfokuskan pada siswa yang berusia 11-12 tahun yang bersekolah di tingkat dasar. Menurut teori Kohlberg, kelompok usia ini, yaitu anak-anak berusia antara 10 hingga 13 tahun, cenderung lebih mendekati nilai-nilai konvensional, meskipun masih ada keberagaman dalam pemahaman moral di dalam kelompok ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berusia 11-12 tahun menunjukkan pola perkembangan moral yang mencakup dorongan untuk belajar, tetapi mereka belum selalu mampu mengimplementasikannya karena keterbatasan pengetahuan tentang hukum dan peraturan. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa sekitar 90% dari siswa berusia 11-13 tahun mengalami perkembangan moral, dengan beberapa di antaranya lebih mendekati nilai-nilai konvensional. Namun, sekitar 10% siswa menunjukkan pola perkembangan moral yang lebih dipengaruhi oleh lingkungan mereka.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Iftah Farida Reza Nur 2213053184 -
Nama: Iftah Farida Reza Nur
NPM : 2213053184

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal JIPSINDO
Volume :6
Nomor : 2
Halaman : 131- 145
Tahun Terbit : 2019
Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Nama penulis : Enung Hasanah
Kata kunci: teori kohlberg, SD , moral

Hasil analisis yg saya dapat dari jurnal tersebut yakni

Jurnal ini membahas tentang Perkembangan moral Siswa di Sekolah Dasar berdasarkan Teori Kohlberg. Teori Kohlberg mengenai perkembangan moral secara formal
disebut cognitive dvelopmental theory of moralization, yang berakar pada
karya Piaget. Asumsi utama Piaget adalah bahwa kognisi (pikiran) dan
afek (perasaan) berkembang secara paralel dan keputusan moral merupakan proses perkembangan kognisi secara alami. Sebaliknya,
kebanyakan ahli psikologi pada masa itu berasumsi bahwa pikiran
moral lebih merupakan proses psikologi dan sosial. Dalam
mengembangkan teorinya, Kohlberg tidak memusatkan perhatian pada
tingkah laku moral, artinya apa yang dilakukan oleh seorang indivdu
tidak menjadi pusat pengamatannya.

Dari materi jurnal yg saya baca dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan teori perkembangan moral Kohlberg, anak-anak usia 11-12 tahun memang masih berada pada tahap pra konvensional tahap ½ yang dominan diikuti tahap 2 dan 2/3, yang cenderung ingin melakukan sesuatukarena takut dihukum. Dalam hasil penelitian sederhana ini, responden yang berusia 11-12 tahun cenderung baru memasuki tingkat 1 tahap 1, meskipun pada kasus tertentu mungkin saja ada pengecualian yaitu pada usia 11-12 bisa saja berada pada tingkat perkembangan moral yang lebih rendah atau yang lebih tinggi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Siti Nurhaliza -
Nama: Siti Nurhaliza
NPM: 2253053028

Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Nama penulis : Enung Hasanah

Jurnal diatas membahas penggunaan teori Kohlberg untuk mengukur tingkat perkembangan moral siswa Sekolah Dasar berusia 11-12 tahun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, siswa-siswa dalam kelompok usia tersebut cenderung berada pada tahap pra-konvensional, dengan tahap 1/2 yang mendominasi, diikuti oleh tahap 2 dan 2/3.

Analisis data dilakukan terhadap jawaban angket yang diberikan kepada 10 siswa Sekolah Dasar kelas VI. Hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang perkembangan moral siswa berdasarkan tahapan teori Kohlberg. Temuan penelitian menunjukkan bahwa ada variasi dalam perkembangan moral siswa, di mana beberapa siswa telah mencapai tingkat perkembangan moral yang lebih tinggi, sementara yang lain masih berada pada tahap yang lebih rendah. Hal ini sesuai dengan teori Kohlberg yang menyatakan bahwa perkembangan moral individu dapat berbeda.

Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa siswa-siswa yang memiliki tingkat perkembangan moral yang lebih tinggi memiliki pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep moral dan mampu memberikan alasan yang lebih rasional dalam mengambil keputusan moral. Mereka juga lebih mampu mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka.

Pendidikan memiliki peran yang cukup penting dalam perkembangan moral siswa. Selain memberikan pengetahuan dan keterampilan, pendidikan juga memiliki tujuan untuk menanamkan nilai-nilai, membina sikap yang benar, dan membentuk karakter generasi muda. Proses pendidikan dimulai sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan, dan berlangsung sepanjang kehidupan seseorang. Pendidikan karakter khususnya dianggap sangat penting dalam membentuk karakter individu, terutama pada periode kanak-kanak.

Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan moral siswa Sekolah Dasar berusia antara 11-12 tahun cenderung berada pada tahap 1, di mana mereka mematuhi aturan karena takut akan hukuman. Pentingnya perkembangan moral yang optimal sangat ditekankan dalam pendidikan siswa, terutama di Indonesia, di mana masyarakat meyakini bahwa moralitas adalah dasar keberhasilan seseorang. Oleh karena itu, pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk perkembangan moral siswa, dan pendidikan karakter pada periode kanak-kanak menjadi faktor yang sangat relevan dalam membentuk karakter individu.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Permata Balqis -
Nama: Permata Balqis
NPM: 2213053217

Judul jurnal: Perkembangan Moral Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan
Teori Kohlberg
Nama penulis: Enung Hasanah
Nama jurnal: JIPSINDO No. 2, Volume 6, September 2019

Ringkasan isi jurnal:
Teori Kohlberg dikenal sebagai teori yang seseorang mengukur tingkatan moral seseorang. Penelitian Kohlberg menunjukan bahwa bila penalaran-penalaran yang diajukan oleh seseorang mengapa ia mempunyai pertimbangan moral tertentu atau melakukan tindakan tertentu diperhatikan, maka akan tampak jelas adanya perbedaan-perbedaan yang berarti dalam pendangan moral orang tersebut. Apa yang membedakan tingkatan moral seseorang apat
dilihat dari alasan apa yang digunakan seseorang untuk melakukan sesuatu.
Perkembangan Moral menurut Kohlberg dibagi menjadi 3 level:
Level 1. Moralitas Pra-konvensional
-Tahap 1 - Ketaatan dan Hukuman
-Tahap 2 - Individualisme dan Pertukaran
Level 2. Moralitas Konvensional
-Tahap 3 - Hubungan Interpersonal
-Tahap 4 - Menjaga Ketertiban Sosial
Level 3. Moralitas Pasca-konvensional
-Tahap 5 - Kontrak Sosial dan Hak PeroranganPerorangan
-Tahap 6 - Prinsip Universal.

Sebagai upaya untuk lebih memahami perkembangan moral berdasarkan teori Kohlberg dan supaya memiliki kemampuan mengukur tahap-tahap perkembangan, penulis melakukan sebuah penelitian sederhana melalui melalui angket dengan jawaban terbuka tentang dilema moral untuk menentukan keputusan moral (Judgment Moral) yang dilakukan terhadap 10 siswa Sekolah Dasar kelas VI. Hasil jawaban dari angket tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif.
Dan hasil penelitian menunjukan bahwa anak-anak SD yang berusia 11-12 tahun secara umum termasuk dalam tahap pra konvensional tahap ½ yang dominan diikuti tahap 2 dan 2/3, yang cenderung melakukan sesuatu kegiatan bukan karena membutuhkan hasil melainkan karena takut dihukum.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Puji Endang Lestari 2213053301 -
Nama : Puji Endang Lestari
Npm : 2213053301

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal JIPSINDO
Volume :6
Nomor : 2
Halaman : 131- 145
Tahun Terbit : 2019
Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
Nama penulis : Enung Hasanah

Jurnal ini membahas tentang perkembangan moral siswa sekolah dasar berdasarkan teori kohlberg. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak-anak SD yang berusia 11-12 tahun secara umum termasuk dalam tahap pra konvensional tahap ½ yang dominan diikuti tahap 2 dan 2/3, yang cenderung melakukan sesuatu kegiatan bukan karena membutuhkan hasil melainkan karena takut dihukum.

Penilaian penelitian dalam jurnal ini diambil berdasarkan pada apa yang mereka sampaikan tentang motif perbuatan para peserta ketika mereka menyatakan akan tetap pergi belajar, bukan karena ingin pintar atau karena hal yang lain, melainkan mereka menganggap bahwa mereka harus taat hukum karena takut dihukum: patuh semata-mata karena ingin berbuat patuh menghindari hukuman fisik atau kerusakan hak milik.

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan teori perkembangan moral Kohlberg, anak-anak usia 11-12 tahun memang masih berada pada tahap pra konvensional tahap ½ yang dominan diikuti tahap 2 dan 2/3, yang cenderung ingin melakukan sesuatu karena takut dihukum. Dalam hasil penelitian sederhana ini, responden yang berusia 11-12 tahun cenderung baru memasuki tingkat 1 tahap 1, meskipun pada kasus tertentu mungkin saja ada pengecualian yaitu pada usia 11-12 bisa saja berada pada tingkat perkembangan moral yang lebih rendah atau yang lebih tinggi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Nasywa Fadillah Asnah 2253053020 -
Nama : Nasywa Fadillah Asnah
NPM : 2253053020

Kohlberg tidak memusatkan perhatian pada tingkah laku moral,
artinya apa yang dilakukan oleh seorang indivdu tidak menjadi pusat
pengamatannya. Mengamati tingkah laku tidak menunjukan banyak
mengenai kematangan moral. Memang seorang dewasa yang sudah
matang dan seorang anak kecil keduanya barangkali tidak mau
mencuri mangga. Dalam hal ini tingkah laku mereka sama. Tetapi
seandainya kematangan moral mereka berbeda, kematangan moral itu
tidak tercermin dalam tingkah laku mereka, melainkan pertimbangan
(penalaran) mereka mengapa tidak mau mencuri mencerminkan
perbedaan kematangan tersebut. Kohlberg juga tidak memusatkan
perhatian pada pernyataan (statement) seseorang, apakah dia
mengatakan sesuatu hal benar atau salah. Alasannya sama dengan hal
pertama tadi. Seorang dewasa yang sudah matang dan seorang anak
kecil, mungkin berkata bahwa mencuri mangga itu salah. Sekali lagi
tidak tampak perbedaan antara orang dewasa dengan anak kecil. Apa
yang menampakan perbedaan dalam kematangan moral itu adalah
pertimbangan-pertimbangan yang diberikan oleh mereka, mengapa
mencuri mangga itu salah. Pertimbangan-pertimbangan inilah yang
menjadi indikator dari tingkatan atau tahap perkembangan moral.
Memperhatikan pertimbangan mengapa suatu tindakan (tingkah laku)
seseorang atau bahkan mendengar pernyataannya bahwa sesuatu itu
salah.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

by Velinda Widyacahya 2213053130 -
Nama : Velinda Widyacahya
NPM : 2213053130

A. Identitas Jurnal
1. Nama Jurnal : JIPSINDO
2. Vol : 6
3. No : 2
4. Halaman : 131-145
5. Tahun Terbit : September 2019
6. Judul Jurnal : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG
7. Nama Penulis : Enung Hasanah

B. Analisis Jurnal
1. Judul
Judul jurnal ini sudah sesuai dengan isi jurnal, yang berjudul PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG

2. Penulis
Penulisan nama sudah benar karena ditulis tanpa gelar.

3. Korespondensi
Dalam jurnal ini nama dari penulis dilengkapi dengan enung.hasanah@mp.uad.ac.id

4. Abstrak
Bagian abstrak ditulis menggunakan 2 bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Sudah bagus karna ditulis menggunakan 2 Bahasa.

5. Pendahuluan
Membahas mengenai hal substantif pendidikan karakter dan pembentukan karakter pada periode kanak-kanak adalah umumnya menjelaskan dan menganalisis tentang konsep moral (Arthur, 2003:26). moralitas dan pendidikan moral dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi luar dan dari sisi dalam dilihat dari luar moralitas mengatur cara bergaul dengan orang lain, dan dari dalam mengatur cara bergaul dengan diri sendiri maka pendidikan moral diperlukan sekaligus sebagai kontrol kondisi sosial dan sarana sangat diperlukan untuk aktualisasi diri.

6. Pembahasan
Jurnal ini membahas teori Kohlberg, yang mengidentifikasi beberapa masalah filosofis mendasar yang mendasari studi perkembangan moral, seperti pertanyaan tentang definisi konstruk yang adil secara budaya. Teori Kohlberg mengenai perkembangan moral secara formal disebut cognitive-dvelopmental theory of moralization yang berakar pada karya Piaget.
teori ini membahas juga tentang perkembangan moral dibagi menjadi tiga level yang mana masing-masing level dibagi menjadi beberapa tahap.
level 1.moralitas pro konvensional
-tahap 1 : Ketaatan dan hukuman
-tahap 2 : Individualisme dan pertukaran
Level 2 moralitas konvensional
-tahap 3 : hubungan interpersonal
-tahap 4 : menjaga ketertiban sosial
Level 3 moralitas paska-konvensional
-tahap 5 : kontrak sosial dan hak perorangan
-tahap 6 : prinsip universal

7. Metode penelitian
ada jurnal ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif yaitu tertarik pada kepercayaan orang, pengalaman dan sistem makna dari perspektif orang-orang responden dalam penelitian sederhana ini adalah siswa yang berusia antara 11 sampai 12 tahun.

8. Hasil penelitian
pada bagian hasil penelitian penulis menyertakan hasil angket yang diberikan kepada 10 orang responden, yang mana mereka memiliki perkembangan moral seperti apa yang dikemukakan oleh Kohlberg (1968) bahwa pada usia tersebut termasuk pada tahap 1.

9. Simpulan
pada bagian kesimpulan penulis mengatakan anak-anak usia 11 sampai 12 tahun memang masih berada pada tahap pra konvensional tahap 1/2 yang dominan diikuti tahap 2 dan 2/3 yang cenderung ingin melakukan sesuatu karena takut dihukum meskipun pada kasus tertentu mungkin terdapat pengecualian yaitu pada usia 11 sampai 12 tahun berada pada tingkat perkembangan moral yang lebih rendah atau yang lebih tinggi.

10. Daftar Pustaka
Pada bagian daftar Pustaka sudah di cantumkan dengan jelas referensi bacaanya, yang menggunakan 10 sumber.