Posts made by Nazila Amryna 2213053140

3F Pendidikan Nilai dan Moral -> FORUM pertanyaan

by Nazila Amryna 2213053140 -
Nama : Nazila Amryna
NPM : 2213053140
Kelas : 3F

Menurut pendapat saya
Hard Skills adalah keterampilan yang terukur/dapat diukur, spesifik, dan dapat diajarkan melalui pendidikan formal atau pelatihan. Mereka sering dinyatakan dalam bentuk sertifikat atau ijazah.
Contoh yaitu seperti kemampuan untuk berbicara bahasa ading atau kemampuan untuk menguasai program yang ada di komputer.

Soft Skills adalah keterampilan yang bersifat subjektif, melibatkan aspek-emosi dan interpersonal. Mereka tidak selalu memiliki bukti tertulis, tetapi merupakan aspek penting dalam setiap pekerjaan.
Contohnya yaitu seperti Kemampuan untuk berkomunikasi, mendengarkan dengan baik, berpikir kreatif, dan kecerdasan emosional.
Nama : Nazila Amryna
NPM : 2213053140
Kelas : 3F

Analisis jurnal 2
“PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DILINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA”

Jurnal tersebut membahas tentang pendidikan nilai moral dan peran keluarga dalam membentuk moral anak-anak.

Dalam jurnal membahas tentang peran yang sangat besar dari lingkungan keluarga dalam membentuk nilai moral agama anak-anak. Keluarga adalah tempat pertama di mana anak-anak menerima pendidikan, dan pengaruh dari keluarga dapat membentuk perkembangan anak di masa depan.

Lalu dalam jurnal terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan kemerosotan moral pada anak-anak, seperti kurangnya nilai-nilai keimanan, buruknya lingkungan masyarakat, pendidikan moral yang kurang memadai di keluarga, sekolah, dan masyarakat, serta masalah dalam rumah tangga. Jurnal juga mengidentifikasi masalah lainnya, seperti pengaruh obat-obatan terlarang, media yang tidak mendukung nilai-nilai moral, kurangnya bimbingan dalam mengisi waktu luang, dan kurangnya fasilitas penyuluhan bagi anak-anak.

Setelah itu jurnal ini juga membahas tentang pentingnya kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam membina moral anak-anak. Meskipun pendidikan moral dimulai di keluarga, ia harus didukung oleh sekolah dan masyarakat. Ketiga entitas ini harus bekerja bersama untuk membentuk moral yang baik pada anak-anak.

Dalam jurnal juga membahas tentang proses pembinaan nilai-nilai moral, proses pembinaan nilai-nilai moral dimulai sejak anak lahir dan berlanjut hingga dewasa. Pendidikan agama dan nilai-nilai moral harus ditanamkan kepada anak-anak sejak dini. Hal ini melibatkan pengenalan nilai-nilai agama, moral, dan juga sifat-sifat baik seperti kejujuran, keadilan, hidup sederhana, dan sabar. Selain pengajaran nilai-nilai, dalam jurnal juga membahas pentingnya orang tua sebagai contoh teladan. Orang tua harus menjaga harmonisasi hubungan antara mereka dan menjadi suri tauladan yang baik bagi anak-anak.
Nama : Nazila Amryna
NPM : 2213053140
Kelas : 3F

Analisis jurnal 1
“PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH”

Jurnal ini membahas tentang pendidikan moral di sekolah, metode-metode yang digunakan dalam pendidikan moral dan evaluasi pendidikan moral.

Dalam jurnal membahas tentang pendidik utama di sekolah adalah guru, tetapi pendidikan moral di sekolah melibatkan seluruh komunitas sekolah, termasuk staf administratif, tukang kebun, dan komite sekolah. Sekolah dilihat sebagai tempat demokratis yang bertujuan untuk membentuk pemberdayaan diri dan sosial siswa. Selain itu, guru memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan akhlak siswa. Guru dianggap sebagai agen penting dalam membentuk siswa menjadi warga negara yang aktif dalam masyarakat yang demokratis.

Setelah itu dalam jurnal membahas berbagai aspek materi pendidikan moral, termasuk pendidikan moral terhadap diri sendiri (seperti nilai-nilai kebersihan, kerajinan, dan disiplin), moral terhadap sesama manusia (kerjasama, toleransi, jujur, dsb), moral terhadap alam semesta (keseimbangan alam, kelestarian alam, daur ulang), dan moral terhadap Tuhan. Pendidikan agama di Indonesia juga dianggap penting dan diberikan tempat khusus dalam kurikulum, tetapi dengan penekanan pada toleransi. Jurnal ini menguraikan beberapa metode pendidikan moral yang dapat digunakan di sekolah dan keluarga. Metode-metode ini termasuk inkulkasi nilai, keteladanan, klarifikasi nilai, fasilitasi nilai, dan keterampilan nilai moral. Metode inkulkasi nilai, sebagai contoh, melibatkan pengidentifikasian nilai-nilai target dan penggunaan buku sastra, cerita, serta bercerita untuk menanamkan nilai-nilai moral. Metode keteladanan menekankan pentingnya teladan baik dari orang tua dan guru. Klarifikasi nilai mencoba untuk membantu siswa memahami dan menerima nilai-nilai moral secara rasional, sementara metode fasilitasi memberikan fasilitas dan lingkungan yang mendukung pelaksanaan nilai-nilai moral. Terakhir, metode keterampilan nilai moral melibatkan pembiasaan dan pengembangan keterampilan moral melalui tindakan nyata.

Dan yang terakhir jurnal ini membahas tentang pentingnya evaluasi dalam pendidikan moral. Evaluasi melibatkan tiga ranah, yaitu penalaran moral, perasaan moral, dan perilaku moral. Evaluasi penalaran moral berkaitan dengan kemampuan siswa untuk membuat keputusan moral secara mandiri. Evaluasi perasaan moral melibatkan pengukuran afek atau perasaan siswa terhadap nilai-nilai moral. Evaluasi perilaku moral, yang paling sulit dievaluasi, melibatkan pengamatan perilaku siswa dalam jangka waktu yang lebih lama untuk menentukan apakah siswa telah menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral yang diajarkan.
Dalam teori pendidikan Islam, penekanan diberikan pada evaluasi sikap dan perilaku daripada aspek kognitif. Evaluasi pendidikan Islam mencakup empat hal, yaitu sikap dan pengalaman siswa terhadap hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan masyarakat, hubungan dengan alam, dan pandangan tentang diri sebagai hamba Allah dan anggota masyarakat. Evaluasi ini mengacu pada empat kemampuan dasar, termasuk loyalitas dan pengabdian kepada Allah, penerapan nilai-nilai keagamaan, pengelolaan hubungan dengan alam, dan pengenalan diri sebagai hamba Allah dan anggota masyarakat.
Nama : Nazila Amryna
NPM : 2213053140
Kelas : 3F

Analisis jurnal 2
“Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini”

Jurnal tersebut membahas tentang cara pelaksanaan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini, terutama melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Penulis menyebutkan bahwa PAUD dapat diselenggarakan dalam berbagai jalur, baik formal (Taman Kanak-Kanak dan Raudatul Athfal) maupun non formal (Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, dan Satuan PAUD Sejenis).

Dalam pendidikan formal, penulis menjelaskan tahap persiapan kegiatan pembelajaran dengan media dan buku pegangan yang mendukung pendidikan moral anak usia dini. Kemudian, pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang mencakup penataan lingkungan bermain, kegiatan inti pembelajaran, dan kegiatan penutup. Selama kegiatan pembelajaran, peran guru sangat penting dalam memberikan dukungan, membantu anak yang membutuhkan, dan mendorong kreativitas.

Penulis juga menekankan pentingnya peran pendidikan moral dalam membentuk karakter anak-anak dan membangun kualitas sumber daya manusia yang tinggi. Penanaman nilai-nilai moral di masa usia dini dianggap krusial dan dapat dilakukan melalui berbagai metode seperti bermain, bercerita, memberikan tugas, dan berbicara. Metode ini harus disesuaikan dengan karakter dan kondisi anak.

Selain itu, penanaman nilai-nilai moral juga bisa dilakukan melalui pendidikan keluarga dan lingkungan. Penulis juga menekankan bahwa metode pendidikan yang digunakan dapat sangat memengaruhi keberhasilan dalam penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini.
Nama : Nazila Amryna
NPM : 2213053140
Kelas : 3F

Analisis jurnal 1
“PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL PADA SISWA DI SD NEGERI LAMPEUNEURUT”

Dalam jurnal tersebut membahas tentang penanaman nilai-nilai moral pada siswa di SD Negeri Lmpeuneurut , yaitu dari hasil penelitian menunjukkan bahwa guru-guru di SD Negeri Lampeuneurut telah berhasil menanamkan sejumlah nilai moral pada siswa. Nilai-nilai moral ini mencakup nilai religius, sosialitas, gender, keadilan, demokrasi, kejujuran, kemandirian, daya juang, tanggungjawab, dan penghargaan terhadap lingkungan. Penelitian juga mencatat bahwa nilai-nilai ini ditanamkan dengan cara menyisipkannya ke dalam berbagai mata pelajaran yang diajarkan, menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung perkembangan moral, seperti berdoa sebelum memulai pelajaran, mengoreksi hasil ujian temenan dengan jujur, baris-berbaris dengan tertib sebelum masuk kelas, dan masih banyak lainnya, serta menjalin kerjasama dengan orang tua.

Penanaman nilai-nilai ini pada siswa dianggap berhasil karena siswa menunjukkan tingkah laku yang baik dan mampu memahami nilai-nilai moral tersebut. Dengan begitu, guru memiliki kemudahan dalam melanjutkan pembentukan karakter moral siswa.

Jurnal ini membahas tentang pendekatan sekolah dalam mendidik siswa secara holistik, termasuk aspek moral. Selain itu, kerjasama antara sekolah dan orang tua juga diakui sebagai faktor penting dalam pendidikan karakter. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pendidikan moral tidak hanya terbatas pada mata pelajaran khusus, tetapi juga melibatkan seluruh kurikulum sekolah.