CASE STUDY

CASE STUDY

Number of replies: 0

Dana Pensiun Dosen Nusantara (DPDN) mengelola dana pensiun sebesar Rp10 miliar yang dikumpulkan dari para dosen tetap Universitas selama lebih dari 15 tahun. Dana ini akan digunakan untuk membayar manfaat pensiun selama 20 tahun ke depan.

Manajer investasi internal DPDN ingin menyusun portofolio investasi baru untuk mengoptimalkan keuntungan investasi jangka panjang tanpa mengorbankan stabilitas dan keamanan dana, karena menyangkut masa depan para pensiunan.

Terdapat tiga pilihan instrumen investasi utama:

  1. Saham Dividen (perusahaan sektor konsumer dan perbankan):
  • Rata-rata return: 11% per tahun
  • Risiko: fluktuatif, tergantung kondisi pasar dan ekonomi makro
  • Dividen dibagikan 1–2 kali setahun
  • Likuiditas: tinggi
Obligasi Pemerintah (ORI dan SBN):
  • Kupon tetap: 6.5% per tahun
  • Risiko: sangat rendah (jaminan pemerintah)
  • Jangka waktu: 3–10 tahun
  • Likuiditas: sedang (bisa diperdagangkan, tapi harga pasar bisa naik/turun)
Deposito Berjangka:
  • Bunga: 4.25% per tahun (net pajak)
  • Risiko: sangat rendah
  • Tenor: 1 tahun, bisa diperpanjang otomatis
  • Likuiditas: rendah (penalti jika dicairkan sebelum jatuh tempo)

 

Pertanyaan:

1. Analisis Instrumen Investasi

Bandingkan ketiga instrumen dari sisi return, risiko, likuiditas, dan kesesuaian dengan tujuan dana pensiun. Apa kelebihan dan kelemahan masing-masing?

 

2. Penentuan Alokasi Portofolio

Berdasarkan profil risiko dana pensiun (konservatif-moderat), susunlah alokasi investasi dari Rp10 miliar ke dalam ketiga instrumen tersebut. Jelaskan alasan alokasinya!

 

3. Simulasi Dampak Ekonomi

Dalam skenario krisis ekonomi (misalnya inflasi tinggi dan IHSG turun 20%):

a. Bagaimana dampaknya terhadap portofolio Anda?

b. Apa langkah mitigasi risiko yang bisa dilakukan oleh manajer investasi?

 

4. Aspek Akuntansi dan Pelaporan

Jelaskan bagaimana ketiga instrumen investasi tersebut dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan Dana Pensiun berdasarkan prinsip akuntansi keuangan. (Gunakan pendekatan PSAK yang relevan.)