Seorang mahasiswa ingin meneliti pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19. Ia berpendapat bahwa sistem pembelajaran daring masih digunakan secara luas, namun efektivitasnya belum sepenuhnya dipahami. Mahasiswa tersebut belum memahami bagaimana menyusun landasan teori, kerangka pikir, dan hipotesis secara sistematis.
Pertanyaan:
1. Identifikasi teori-teori apa saja yang relevan untuk dijadikan landasan teori dalam penelitian tersebut.
2. Susun kerangka pikir yang logis dan sistematis berdasarkan hubungan antar variabel dalam kasus di atas.
3. Berdasarkan kerangka pikir tersebut, rumuskan hipotesis penelitian yang dapat diuji secara ilmiah.
CASE STUDY
Nama : Annisa Luthfiyyah
NPM : 2313031010
1. Teori-Teori yang Relevan
Dalam penelitian tentang pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa, beberapa teori yang umum dipakai di Indonesia maupun internasional adalah:
a. Teori Pembelajaran : Teori Konstruktivisme (Piaget, Vygotsky): Mahasiswa membangun pengetahuan melalui pengalaman belajar, termasuk dalam konteks daring. Dan Teori Behaviorisme (Skinner): Pembelajaran daring dapat dirancang dengan reinforcement (umpan balik, reward digital) untuk membentuk perilaku belajar.
b. Teori Teknologi Pendidikan : E-Learning Theory (Clark & Mayer, 2003): Efektivitas belajar daring dipengaruhi oleh desain multimedia, interaktivitas, dan cognitive load.
c. Teori Hasil Belajar : Bloom’s Taxonomy: Hasil belajar meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Dan Teori Hasil Belajar Menurut Sudjana (2005): Hasil belajar dipengaruhi oleh faktor internal (kemampuan, motivasi) dan eksternal (lingkungan, metode, media).
2. Kerangka Pikir Penelitian
Pembelajaran Daring (variabel x : kualitas materi, interaksi & partisipasi, dukungan teknologi) → Motivasi & Keterlibatan Belajar (variabel mediasi) → Hasil Belajar Mahasiswa (Y)
Penjelasan: Variabel Independen (X) seperti pembelajaran daring (dengan indikator kualitas materi, interaksi, teknologi, fleksibilitas). Variabel Dependen (Y) seperti hasil belajar mahasiswa (nilai akademik, pemahaman konsep, keterampilan). Variabel Mediasi (opsional): seperti motivasi & keterlibatan belajar.
3. Hipotesis Penelitian
Dari kerangka pikir tersebut, hipotesis yang bisa diuji:
H1: Pembelajaran daring berpengaruh positif signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.
H2: Pembelajaran daring berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa.
H3: Motivasi belajar berpengaruh positif signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.
H4: Motivasi belajar memediasi pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa.
NPM : 2313031010
1. Teori-Teori yang Relevan
Dalam penelitian tentang pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa, beberapa teori yang umum dipakai di Indonesia maupun internasional adalah:
a. Teori Pembelajaran : Teori Konstruktivisme (Piaget, Vygotsky): Mahasiswa membangun pengetahuan melalui pengalaman belajar, termasuk dalam konteks daring. Dan Teori Behaviorisme (Skinner): Pembelajaran daring dapat dirancang dengan reinforcement (umpan balik, reward digital) untuk membentuk perilaku belajar.
b. Teori Teknologi Pendidikan : E-Learning Theory (Clark & Mayer, 2003): Efektivitas belajar daring dipengaruhi oleh desain multimedia, interaktivitas, dan cognitive load.
c. Teori Hasil Belajar : Bloom’s Taxonomy: Hasil belajar meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Dan Teori Hasil Belajar Menurut Sudjana (2005): Hasil belajar dipengaruhi oleh faktor internal (kemampuan, motivasi) dan eksternal (lingkungan, metode, media).
2. Kerangka Pikir Penelitian
Pembelajaran Daring (variabel x : kualitas materi, interaksi & partisipasi, dukungan teknologi) → Motivasi & Keterlibatan Belajar (variabel mediasi) → Hasil Belajar Mahasiswa (Y)
Penjelasan: Variabel Independen (X) seperti pembelajaran daring (dengan indikator kualitas materi, interaksi, teknologi, fleksibilitas). Variabel Dependen (Y) seperti hasil belajar mahasiswa (nilai akademik, pemahaman konsep, keterampilan). Variabel Mediasi (opsional): seperti motivasi & keterlibatan belajar.
3. Hipotesis Penelitian
Dari kerangka pikir tersebut, hipotesis yang bisa diuji:
H1: Pembelajaran daring berpengaruh positif signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.
H2: Pembelajaran daring berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa.
H3: Motivasi belajar berpengaruh positif signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.
H4: Motivasi belajar memediasi pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa.
Nama : Muhammad Rizqi Alfiah
Npm : 2313031008
Npm : 2313031008
Nama : Dela Novita
NPm : 2313031023
1. Teori yang relevan sebagai landasan teori
Teori Konstruktivisme (Piaget, Vygotsky) menjelaskan bahwa hasil belajar terbentuk dari pengalaman dan interaksi termasuk melalui media daring.
Teori Belajar Humanistik (Rogers, Maslow) menekankan bahwa keberhasilan belajar dipengaruhi motivasi, kenyamanan, dan kebutuhan belajar.
Teori Pembelajaran Daring atau E-Learning (Moore & Kearsley) menekankan efektivitas yang dipengaruhi interaktivitas, aksesibilitas, dan kemandirian belajar.
Teori Efektivitas Pembelajaran menjelaskan bahwa kualitas pembelajaran dapat dilihat dari input, proses, dan output yaitu hasil belajar.
2. Kerangka pikir
Pembelajaran daring pascapandemi memberikan fleksibilitas, akses materi, dan interaksi virtual yang memengaruhi motivasi, kemandirian, serta kualitas proses belajar dan pada akhirnya berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa. Variabel bebas adalah pembelajaran daring dan variabel terikat adalah hasil belajar mahasiswa.
3. Hipotesis penelitian
H₁ Terdapat pengaruh positif dan signifikan pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19
H₀ Tidak terdapat pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19
NPm : 2313031023
1. Teori yang relevan sebagai landasan teori
Teori Konstruktivisme (Piaget, Vygotsky) menjelaskan bahwa hasil belajar terbentuk dari pengalaman dan interaksi termasuk melalui media daring.
Teori Belajar Humanistik (Rogers, Maslow) menekankan bahwa keberhasilan belajar dipengaruhi motivasi, kenyamanan, dan kebutuhan belajar.
Teori Pembelajaran Daring atau E-Learning (Moore & Kearsley) menekankan efektivitas yang dipengaruhi interaktivitas, aksesibilitas, dan kemandirian belajar.
Teori Efektivitas Pembelajaran menjelaskan bahwa kualitas pembelajaran dapat dilihat dari input, proses, dan output yaitu hasil belajar.
2. Kerangka pikir
Pembelajaran daring pascapandemi memberikan fleksibilitas, akses materi, dan interaksi virtual yang memengaruhi motivasi, kemandirian, serta kualitas proses belajar dan pada akhirnya berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa. Variabel bebas adalah pembelajaran daring dan variabel terikat adalah hasil belajar mahasiswa.
3. Hipotesis penelitian
H₁ Terdapat pengaruh positif dan signifikan pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19
H₀ Tidak terdapat pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19
Nama : Diah Arum Sari Nawang Ulan
NPM : 2313031021
Landasan Teori:
Penelitian ini menggunakan beberapa teori utama:
1. Konstruktivisme (Piaget, Vygotsky): Mahasiswa membangun pengetahuan melalui pengalaman aktif; pembelajaran daring memungkinkan interaksi dan refleksi belajar.
2. Motivasi Belajar (Deci & Ryan): Motivasi intrinsik dan ekstrinsik memengaruhi keterlibatan mahasiswa dalam pembelajaran daring.
3. Community of Inquiry (Garrison & Archer): Efektivitas pembelajaran daring tergantung pada cognitive, social, dan teaching presence.
4. Bloom’s Taxonomy: Digunakan untuk mengukur hasil belajar mahasiswa secara komprehensif.
Kerangka Pikir:
Variabel Independen (X): Pembelajaran daring (platform, interaksi, materi).
Variabel Dependen (Y): Hasil belajar mahasiswa (nilai, pemahaman, kemampuan analisis).
Hubungan:
Pembelajaran daring - Motivasi & keterlibatan - Hasil belajar
(jika ingin sederhana: Pembelajaran daring - Hasil belajar langsung)
Hipotesis Penelitian:
H1: Pembelajaran daring berpengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
H2 (opsional): Motivasi belajar memediasi pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar.
NPM : 2313031021
Landasan Teori:
Penelitian ini menggunakan beberapa teori utama:
1. Konstruktivisme (Piaget, Vygotsky): Mahasiswa membangun pengetahuan melalui pengalaman aktif; pembelajaran daring memungkinkan interaksi dan refleksi belajar.
2. Motivasi Belajar (Deci & Ryan): Motivasi intrinsik dan ekstrinsik memengaruhi keterlibatan mahasiswa dalam pembelajaran daring.
3. Community of Inquiry (Garrison & Archer): Efektivitas pembelajaran daring tergantung pada cognitive, social, dan teaching presence.
4. Bloom’s Taxonomy: Digunakan untuk mengukur hasil belajar mahasiswa secara komprehensif.
Kerangka Pikir:
Variabel Independen (X): Pembelajaran daring (platform, interaksi, materi).
Variabel Dependen (Y): Hasil belajar mahasiswa (nilai, pemahaman, kemampuan analisis).
Hubungan:
Pembelajaran daring - Motivasi & keterlibatan - Hasil belajar
(jika ingin sederhana: Pembelajaran daring - Hasil belajar langsung)
Hipotesis Penelitian:
H1: Pembelajaran daring berpengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
H2 (opsional): Motivasi belajar memediasi pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar.
Nama : Sela Ayu Irawati
Npm: 2313031015
1. Landasan Teori yang Relevan
-Teori Pembelajaran Daring (Online Learning Theory): Menjelaskan mekanisme, kelebihan, dan tantangan pembelajaran yang dilakukan secara daring. Contohnya teori dari Dabbagh dan Ritland (2015), Moore, Dickson-Diane, dan Galyen (2011).
-Teori Motivasi Belajar: Menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, seperti teori Self-Determination oleh Deci & Ryan, Teori Harapan (Expectancy -Theory) oleh Vroom, dan teori perilaku (Behavioristik) oleh Skinner.
Teori Efektivitas Media Pembelajaran: Menjelaskan peran media pembelajaran seperti teknologi dan media sosial dalam mendukung proses belajar dan interaksi guru-siswa.
2. Kerangka Pikir (Framework)
-Variabel independen: Sistem pembelajaran daring (dengan variabel indikator seperti frekuensi penggunaan, kualitas interaksi, media yang digunakan)
-Variabel dependen: Hasil belajar siswa
-Faktor pendukung/moderator: Motivasi belajar siswa, dukungan teknologi, kesiapan guru dan siswa
3.H1: Pembelajaran daring berpengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
H2 (opsional): Motivasi belajar memediasi pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar.
Npm: 2313031015
1. Landasan Teori yang Relevan
-Teori Pembelajaran Daring (Online Learning Theory): Menjelaskan mekanisme, kelebihan, dan tantangan pembelajaran yang dilakukan secara daring. Contohnya teori dari Dabbagh dan Ritland (2015), Moore, Dickson-Diane, dan Galyen (2011).
-Teori Motivasi Belajar: Menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, seperti teori Self-Determination oleh Deci & Ryan, Teori Harapan (Expectancy -Theory) oleh Vroom, dan teori perilaku (Behavioristik) oleh Skinner.
Teori Efektivitas Media Pembelajaran: Menjelaskan peran media pembelajaran seperti teknologi dan media sosial dalam mendukung proses belajar dan interaksi guru-siswa.
2. Kerangka Pikir (Framework)
-Variabel independen: Sistem pembelajaran daring (dengan variabel indikator seperti frekuensi penggunaan, kualitas interaksi, media yang digunakan)
-Variabel dependen: Hasil belajar siswa
-Faktor pendukung/moderator: Motivasi belajar siswa, dukungan teknologi, kesiapan guru dan siswa
3.H1: Pembelajaran daring berpengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
H2 (opsional): Motivasi belajar memediasi pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar.
Nama : Tazki Alfikri
NPM : 2313031028
Kelas: 2023A
1. Teori-Teori yang Relevan untuk Landasan Teori
Teori Pembelajaran Kognitif (Cognitive Learning Theory) Teori ini dari Piaget dan Bruner menjelaskan bagaimana mahasiswa memproses informasi. Dalam konteks daring, ini penting banget karena mahasiswa harus lebih mandiri dalam memahami materi tanpa interaksi langsung yang intensif dengan dosen.
Teori Konstruktivisme (Vygotsky) Teori ini menekankan pembelajaran terjadi melalui interaksi sosial. Nah, ini relevan karena pembelajaran daring mengubah pola interaksi antara mahasiswa dengan dosen dan sesama mahasiswa. Konsep "Zone of Proximal Development" juga bisa menjelaskan pentingnya bimbingan dalam lingkungan digital.
Teori Pembelajaran Mandiri (Self-Directed Learning) Malcolm Knowles menjelaskan bahwa pembelajar dewasa perlu kemandirian. Pembelajaran daring menuntut mahasiswa lebih proaktif, jadi teori ini cocok untuk menjelaskan keberhasilan atau kegagalan mereka dalam sistem daring.
Technology Acceptance Model (TAM) Teori dari Davis ini menjelaskan bagaimana pengguna menerima dan menggunakan teknologi. Faktor seperti kemudahan penggunaan dan kemanfaatan platform daring sangat mempengaruhi efektivitas pembelajaran.
Teori Motivasi Belajar (Deci & Ryan) Self-Determination Theory bisa menjelaskan motivasi intrinsik dan ekstrinsik mahasiswa dalam pembelajaran daring, yang tentunya berpengaruh ke hasil belajar mereka.
2. Kerangka Pikir
Kerangka pikirnya
Pembelajaran Daring (sebagai variabel independen) memiliki beberapa dimensi:
• Metode penyampaian materi (video, presentasi, modul digital)
• Interaksi dosen-mahasiswa (frekuensi dan kualitas komunikasi)
• Infrastruktur teknologi (akses internet, platform yang digunakan)
• Durasi dan intensitas pembelajaran
• Ketersediaan sumber belajar digital
Dimensi-dimensi ini kemudian mempengaruhi beberapa faktor mediator:
• Tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi
• Motivasi belajar mahasiswa
• Kemandirian belajar
• Interaksi dan kolaborasi antar mahasiswa
Yang akhirnya berdampak pada Hasil Belajar Mahasiswa (variabel dependen), yang bisa diukur dari:
• Nilai akademik (IPK, nilai ujian)
• Kemampuan kognitif (pemahaman konsep)
• Keterampilan praktis
• Kemampuan berpikir kritis
Pembelajaran Daring → Faktor Mediator (pemahaman, motivasi, kemandirian, interaksi) → Hasil Belajar Mahasiswa
3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir di atas, hipotesis yang bisa diajukan:
Hipotesis Utama:
• H1: "Ada pengaruh signifikan pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19"
• H0: "Tidak ada pengaruh signifikan pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19
NPM : 2313031028
Kelas: 2023A
1. Teori-Teori yang Relevan untuk Landasan Teori
Teori Pembelajaran Kognitif (Cognitive Learning Theory) Teori ini dari Piaget dan Bruner menjelaskan bagaimana mahasiswa memproses informasi. Dalam konteks daring, ini penting banget karena mahasiswa harus lebih mandiri dalam memahami materi tanpa interaksi langsung yang intensif dengan dosen.
Teori Konstruktivisme (Vygotsky) Teori ini menekankan pembelajaran terjadi melalui interaksi sosial. Nah, ini relevan karena pembelajaran daring mengubah pola interaksi antara mahasiswa dengan dosen dan sesama mahasiswa. Konsep "Zone of Proximal Development" juga bisa menjelaskan pentingnya bimbingan dalam lingkungan digital.
Teori Pembelajaran Mandiri (Self-Directed Learning) Malcolm Knowles menjelaskan bahwa pembelajar dewasa perlu kemandirian. Pembelajaran daring menuntut mahasiswa lebih proaktif, jadi teori ini cocok untuk menjelaskan keberhasilan atau kegagalan mereka dalam sistem daring.
Technology Acceptance Model (TAM) Teori dari Davis ini menjelaskan bagaimana pengguna menerima dan menggunakan teknologi. Faktor seperti kemudahan penggunaan dan kemanfaatan platform daring sangat mempengaruhi efektivitas pembelajaran.
Teori Motivasi Belajar (Deci & Ryan) Self-Determination Theory bisa menjelaskan motivasi intrinsik dan ekstrinsik mahasiswa dalam pembelajaran daring, yang tentunya berpengaruh ke hasil belajar mereka.
2. Kerangka Pikir
Kerangka pikirnya
Pembelajaran Daring (sebagai variabel independen) memiliki beberapa dimensi:
• Metode penyampaian materi (video, presentasi, modul digital)
• Interaksi dosen-mahasiswa (frekuensi dan kualitas komunikasi)
• Infrastruktur teknologi (akses internet, platform yang digunakan)
• Durasi dan intensitas pembelajaran
• Ketersediaan sumber belajar digital
Dimensi-dimensi ini kemudian mempengaruhi beberapa faktor mediator:
• Tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi
• Motivasi belajar mahasiswa
• Kemandirian belajar
• Interaksi dan kolaborasi antar mahasiswa
Yang akhirnya berdampak pada Hasil Belajar Mahasiswa (variabel dependen), yang bisa diukur dari:
• Nilai akademik (IPK, nilai ujian)
• Kemampuan kognitif (pemahaman konsep)
• Keterampilan praktis
• Kemampuan berpikir kritis
Pembelajaran Daring → Faktor Mediator (pemahaman, motivasi, kemandirian, interaksi) → Hasil Belajar Mahasiswa
3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir di atas, hipotesis yang bisa diajukan:
Hipotesis Utama:
• H1: "Ada pengaruh signifikan pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19"
• H0: "Tidak ada pengaruh signifikan pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19
Nama: Suci Tri Wahyuni
Npm: 2313031012
1. Teori-Teori yang Relevan untuk Landasan Teori
Untuk penelitian “Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Hasil Belajar Mahasiswa di Masa Pascapandemi COVID-19”, beberapa teori yang dapat dijadikan landasan teori adalah sebagai berikut:
Untuk penelitian “Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Hasil Belajar Mahasiswa di Masa Pascapandemi COVID-19”, beberapa teori yang dapat dijadikan landasan teori adalah sebagai berikut:
a. Teori Belajar (Learning Theories)
• Teori Konstruktivisme (Piaget, Vygotsky)
Menyatakan bahwa mahasiswa membangun pengetahuannya sendiri melalui interaksi aktif dengan lingkungan belajar, termasuk dalam pembelajaran daring.
→ Relevan karena pembelajaran daring menuntut kemandirian belajar dan konstruksi pengetahuan mandiri.
• Teori Behaviorisme (Skinner)
Menjelaskan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh stimulus dan respons yang diperoleh selama proses pembelajaran.
→ Dalam konteks daring, pemberian umpan balik dan reinforcement (misal kuis online, poin, sertifikat) dapat memengaruhi hasil belajar.
Menjelaskan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh stimulus dan respons yang diperoleh selama proses pembelajaran.
→ Dalam konteks daring, pemberian umpan balik dan reinforcement (misal kuis online, poin, sertifikat) dapat memengaruhi hasil belajar.
• Teori Humanistik (Rogers & Maslow)
Menekankan pentingnya motivasi, kebutuhan aktualisasi diri, dan pengalaman belajar bermakna.
→ Relevan karena pembelajaran daring sering kali memerlukan motivasi intrinsik yang tinggi dari mahasiswa.
b. Teori Teknologi Pembelajaran
• Teori Community of Inquiry (Garrison, Anderson, & Archer, 2000)
Menjelaskan bahwa efektivitas pembelajaran daring tergantung pada tiga elemen: cognitive presence, social presence, dan teaching presence.
→ Cocok untuk memahami bagaimana lingkungan daring mempengaruhi hasil belajar.
• Teori TAM (Technology Acceptance Model – Davis, 1989)
Menjelaskan bahwa penerimaan teknologi oleh pengguna dipengaruhi oleh perceived usefulness dan perceived ease of use.
→ Relevan untuk menilai bagaimana mahasiswa menerima dan menggunakan sistem daring.
c. Teori Hasil Belajar (Learning Outcome Theory)
• Menurut Bloom (1956), hasil belajar mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
→ Ini membantu menentukan indikator hasil belajar mahasiswa.
2. Kerangka Pikir Penelitian
Kerangka pikir menggambarkan hubungan logis antara pembelajaran daring (variabel X) dan hasil belajar mahasiswa (variabel Y).
Uraian Logika:
1. Masa pascapandemi membuat sebagian besar perguruan tinggi masih memanfaatkan sistem daring karena fleksibilitasnya.
2. Pembelajaran daring memberikan berbagai kemudahan (akses materi, waktu fleksibel, media interaktif), namun juga menghadirkan tantangan seperti motivasi rendah dan keterbatasan interaksi.
3. Efektivitas penggunaan pembelajaran daring—dilihat dari kesiapan teknologi, interaksi dosen-mahasiswa, dan kemandirian belajar—diduga memiliki pengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa.
4. Jika pembelajaran daring dilakukan dengan efektif (teknologi mudah diakses, interaksi aktif, umpan balik cepat), maka hasil belajar mahasiswa akan meningkat.
5. Sebaliknya, jika pembelajaran daring tidak optimal (kurang interaksi, kesulitan teknis, rendahnya motivasi), hasil belajar akan menurun.
Diagram Kerangka Pikir (sederhana)
Sistem Pembelajaran Daring (X)
↓
(Melalui faktor-faktor seperti:
- Kualitas media pembelajaran
- Interaksi dosen-mahasiswa
- Kemandirian belajar
- Akses teknologi)
↓
Hasil Belajar Mahasiswa (Y)
3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis yang dapat diuji secara ilmiah adalah:
Hipotesis Utama:
• H₁: Pembelajaran daring berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
• H₀: Pembelajaran daring tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
Hipotesis Turunan (jika variabel X memiliki beberapa indikator):
• H₁a: Kualitas media pembelajaran daring berpengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa.
• H₁b: Interaksi dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran daring berpengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa.
• H₁c: Kemandirian belajar mahasiswa dalam sistem daring berpengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa.
(Melalui faktor-faktor seperti:
- Kualitas media pembelajaran
- Interaksi dosen-mahasiswa
- Kemandirian belajar
- Akses teknologi)
↓
Hasil Belajar Mahasiswa (Y)
3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis yang dapat diuji secara ilmiah adalah:
Hipotesis Utama:
• H₁: Pembelajaran daring berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
• H₀: Pembelajaran daring tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
Hipotesis Turunan (jika variabel X memiliki beberapa indikator):
• H₁a: Kualitas media pembelajaran daring berpengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa.
• H₁b: Interaksi dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran daring berpengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa.
• H₁c: Kemandirian belajar mahasiswa dalam sistem daring berpengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa.
Nama: Ni Wayan Vara Wulandari
NPM: 2313031017
1. Identifikasi teori yang relevan (Landasan Teori)
Landasan Teori adalah buku panduan umum yang menjelaskan mengapa suatu fenomena terjadi.
a. Teori Kognitif Belajar, menjelaskan bahwa otak mahasiswa memiliki batas kemampuan dalam memproses informasi baru.
b. Teori Belajar Sosial, menjelaskan bahwa mahasiswa belajar banyak dari mengamati dan berinteraksi dengan orang lain (dosen dan teman).
c. Teori Komunitas Inkuiri, khusus membahas efektivitas pembelajaran online dengan menekankan pentingnya tiga elemen: kehadiran sosial (rasa terhubung), kehadiran kognitif (diskusi bermakna), dan kehadiran pengajaran (fasilitasi dosen).
2. Kerangka Pikir
Kerangka Pikir adalah peta jalan yang menunjukkan hubungan antara Variabel Bebas (Penyebab) dan Variabel Terikat (Akibat).
a. Variabel X : Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran Daring (diukur dari aspek interaksi, teknologi, dan beban kognitif).
b. Variabel Terikat (Y): Hasil Belajar Mahasiswa (diukur dari nilai ujian, IPK, atau pemahaman materi).
Penjelasan:
Kerangka pikir ini menunjukkan bahwa Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran Daring yang kita teliti (yang diwakili oleh tiga faktor: Interaksi, Teknologi, dan Beban kognitif) adalah penyebab (X). Panah yang mengarah ke Hasil Belajar Mahasiswa (Akibat/Y) menunjukkan bahwa kita menduga kualitas daring itulah yang memengaruhi (menaikkan atau menurunkan) hasil belajar mahasiswa.
3. Rumuskan Hipotesis Penelitian
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelaksanaan pembelajaran daring (segi interaksi, teknologi dan beban kognitif) terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelaksanaan pembelajaran daring (segi interaksi, teknologi dan beban kognitif) terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
NPM: 2313031017
1. Identifikasi teori yang relevan (Landasan Teori)
Landasan Teori adalah buku panduan umum yang menjelaskan mengapa suatu fenomena terjadi.
a. Teori Kognitif Belajar, menjelaskan bahwa otak mahasiswa memiliki batas kemampuan dalam memproses informasi baru.
b. Teori Belajar Sosial, menjelaskan bahwa mahasiswa belajar banyak dari mengamati dan berinteraksi dengan orang lain (dosen dan teman).
c. Teori Komunitas Inkuiri, khusus membahas efektivitas pembelajaran online dengan menekankan pentingnya tiga elemen: kehadiran sosial (rasa terhubung), kehadiran kognitif (diskusi bermakna), dan kehadiran pengajaran (fasilitasi dosen).
2. Kerangka Pikir
Kerangka Pikir adalah peta jalan yang menunjukkan hubungan antara Variabel Bebas (Penyebab) dan Variabel Terikat (Akibat).
a. Variabel X : Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran Daring (diukur dari aspek interaksi, teknologi, dan beban kognitif).
b. Variabel Terikat (Y): Hasil Belajar Mahasiswa (diukur dari nilai ujian, IPK, atau pemahaman materi).
Penjelasan:
Kerangka pikir ini menunjukkan bahwa Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran Daring yang kita teliti (yang diwakili oleh tiga faktor: Interaksi, Teknologi, dan Beban kognitif) adalah penyebab (X). Panah yang mengarah ke Hasil Belajar Mahasiswa (Akibat/Y) menunjukkan bahwa kita menduga kualitas daring itulah yang memengaruhi (menaikkan atau menurunkan) hasil belajar mahasiswa.
3. Rumuskan Hipotesis Penelitian
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelaksanaan pembelajaran daring (segi interaksi, teknologi dan beban kognitif) terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelaksanaan pembelajaran daring (segi interaksi, teknologi dan beban kognitif) terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
Nama: Dwi Apriyana
NPM: 2313031022
1. Teori yang bisa digunakan untuk mendasari penelitian ini adalah
-Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitif menjelaskan bahwa mahasiswa belajar dengan cara mengolah dan memahami informasi yang mereka dapatkan
-Teori konstruktivisme
Teori konstruktivisme menekankan bahwa mahasiswa akan lebih paham jika mereka aktif membangun pengetahuannya sendiri, misalnya lewat diskusi atau kerja kelompok online
-Teori motivasi belajar
Teori motivasi belajar menjelaskan bahwa semangat dan dorongan dalam diri mahasiswa akan memengaruhi hasil belajar mereka.
-Teori penerimaan teknologi (TAM)
Teori TAM membantu menjelaskan bagaimana kenyamanan dan kemudahan dalam menggunakan teknologi akan menentukan keberhasilan pembelajaran daring.
2. Susunan kerangka pikir
X₁: Kualitas pembelajaran daring, yang mencakup bagaimana penyampaian materi, penggunaan media interaktif, serta kejelasan komunikasi selama kelas online.
X₂: Motivasi belajar mahasiswa, yaitu dorongan dalam diri mahasiswa untuk berpartisipasi aktif, menyelesaikan tugas, dan mencapai prestasi belajar.
Y:Hasil belajar mahasiswa.
3. Hipotesis Penelitian
H₀₁: Kualitas pembelajaran daring tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.
H₀₂: Motivasi belajar tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.
H₀₃: Kualitas pembelajaran daring dan motivasi belajar secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.
NPM: 2313031022
1. Teori yang bisa digunakan untuk mendasari penelitian ini adalah
-Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitif menjelaskan bahwa mahasiswa belajar dengan cara mengolah dan memahami informasi yang mereka dapatkan
-Teori konstruktivisme
Teori konstruktivisme menekankan bahwa mahasiswa akan lebih paham jika mereka aktif membangun pengetahuannya sendiri, misalnya lewat diskusi atau kerja kelompok online
-Teori motivasi belajar
Teori motivasi belajar menjelaskan bahwa semangat dan dorongan dalam diri mahasiswa akan memengaruhi hasil belajar mereka.
-Teori penerimaan teknologi (TAM)
Teori TAM membantu menjelaskan bagaimana kenyamanan dan kemudahan dalam menggunakan teknologi akan menentukan keberhasilan pembelajaran daring.
2. Susunan kerangka pikir
X₁: Kualitas pembelajaran daring, yang mencakup bagaimana penyampaian materi, penggunaan media interaktif, serta kejelasan komunikasi selama kelas online.
X₂: Motivasi belajar mahasiswa, yaitu dorongan dalam diri mahasiswa untuk berpartisipasi aktif, menyelesaikan tugas, dan mencapai prestasi belajar.
Y:Hasil belajar mahasiswa.
3. Hipotesis Penelitian
H₀₁: Kualitas pembelajaran daring tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.
H₀₂: Motivasi belajar tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.
H₀₃: Kualitas pembelajaran daring dan motivasi belajar secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.
Nama : Irfan A Suki
Nmp : 2313031013
1. Teori yang Relevan:
Penelitian tentang pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar dapat didasarkan pada beberapa teori, yaitu:
- Teori Konstruktivisme (Piaget & Vygotsky): menekankan bahwa belajar terjadi melalui proses aktif membangun pengetahuan, termasuk melalui media digital.
- Teori Belajar Kognitif (Bloom): menjelaskan bahwa efektivitas pembelajaran dipengaruhi oleh kemampuan mahasiswa dalam memahami, menerapkan, dan mengevaluasi materi.
- Teori Teknologi Pembelajaran (Mayer): menyatakan bahwa penggunaan media dan teknologi pembelajaran memengaruhi pemrosesan informasi dan hasil belajar.
2. Kerangka Pikir:
Pembelajaran daring yang diterapkan setelah pandemi COVID-19 memberikan kemudahan akses dan fleksibilitas, namun juga menghadirkan tantangan seperti keterbatasan interaksi dan motivasi belajar. Efektivitas pembelajaran daring dapat memengaruhi tingkat pemahaman dan pencapaian akademik mahasiswa. Oleh karena itu, semakin baik pelaksanaan pembelajaran daring (dalam hal interaksi, media, dan dukungan teknologi), maka semakin tinggi pula hasil belajar mahasiswa.
3. Hipotesis Penelitian:
- Hipotesis kerja (H₁): Pembelajaran daring berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
- Hipotesis nol (H₀): Pembelajaran daring tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
Nmp : 2313031013
1. Teori yang Relevan:
Penelitian tentang pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar dapat didasarkan pada beberapa teori, yaitu:
- Teori Konstruktivisme (Piaget & Vygotsky): menekankan bahwa belajar terjadi melalui proses aktif membangun pengetahuan, termasuk melalui media digital.
- Teori Belajar Kognitif (Bloom): menjelaskan bahwa efektivitas pembelajaran dipengaruhi oleh kemampuan mahasiswa dalam memahami, menerapkan, dan mengevaluasi materi.
- Teori Teknologi Pembelajaran (Mayer): menyatakan bahwa penggunaan media dan teknologi pembelajaran memengaruhi pemrosesan informasi dan hasil belajar.
2. Kerangka Pikir:
Pembelajaran daring yang diterapkan setelah pandemi COVID-19 memberikan kemudahan akses dan fleksibilitas, namun juga menghadirkan tantangan seperti keterbatasan interaksi dan motivasi belajar. Efektivitas pembelajaran daring dapat memengaruhi tingkat pemahaman dan pencapaian akademik mahasiswa. Oleh karena itu, semakin baik pelaksanaan pembelajaran daring (dalam hal interaksi, media, dan dukungan teknologi), maka semakin tinggi pula hasil belajar mahasiswa.
3. Hipotesis Penelitian:
- Hipotesis kerja (H₁): Pembelajaran daring berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
- Hipotesis nol (H₀): Pembelajaran daring tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
Nama : Khoirun Nisa
Npm : 2313031005
1. Teori-Teori Relevan sebagai Landasan Teori
1. Teori Konstruktivisme, menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses aktif di mana pelajar membangun pengetahuan melalui interaksi sosial, pengalaman, dan refleksi. Teori ini cocok untuk menjelaskan bagaimana mahasiswa belajar dalam situasi daring yang memerlukan inisiatif dan interaksi virtual.
2. Teori Motivasi Belajar, penting untuk memahami bagaimana motivasi intrinsik dan ekstrinsik mempengaruhi seberapa besar mahasiswa terlibat dalam pembelajaran daring, dan bagaimana motivasi ini memediasi hasil belajarnya. Berdasarkan literatur, motivasi menjadi faktor penting dalam efektivitas pembelajaran daring.
3. Teori Efektivitas Pembelajaran / Desain Instruksional, teori-teori yang membahas bagaimana desain materi, media, metode, interaksi, serta akses teknologi mempengaruhi hasil belajar. Contohnya literatur yang menyebut bahwa kualitas interaksi, umpan balik, metode daring asinkron/sinkron sangat mempengaruhi hasil.
4. Teori Kognitif / Pemrosesan Kognitif , bagaimana mahasiswa memproses materi, perhatian, beban kognitif dalam pembelajaran daring. Berguna untuk memahami batasan belajar daring seperti gangguan, kurangnya interaksi langsung, atau kesulitan adaptasi.
Npm : 2313031005
1. Teori-Teori Relevan sebagai Landasan Teori
1. Teori Konstruktivisme, menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses aktif di mana pelajar membangun pengetahuan melalui interaksi sosial, pengalaman, dan refleksi. Teori ini cocok untuk menjelaskan bagaimana mahasiswa belajar dalam situasi daring yang memerlukan inisiatif dan interaksi virtual.
2. Teori Motivasi Belajar, penting untuk memahami bagaimana motivasi intrinsik dan ekstrinsik mempengaruhi seberapa besar mahasiswa terlibat dalam pembelajaran daring, dan bagaimana motivasi ini memediasi hasil belajarnya. Berdasarkan literatur, motivasi menjadi faktor penting dalam efektivitas pembelajaran daring.
3. Teori Efektivitas Pembelajaran / Desain Instruksional, teori-teori yang membahas bagaimana desain materi, media, metode, interaksi, serta akses teknologi mempengaruhi hasil belajar. Contohnya literatur yang menyebut bahwa kualitas interaksi, umpan balik, metode daring asinkron/sinkron sangat mempengaruhi hasil.
4. Teori Kognitif / Pemrosesan Kognitif , bagaimana mahasiswa memproses materi, perhatian, beban kognitif dalam pembelajaran daring. Berguna untuk memahami batasan belajar daring seperti gangguan, kurangnya interaksi langsung, atau kesulitan adaptasi.
2. Kerangka Pikir yang Logis & Sistematis
Berdasarkan teori-teori di atas dan hasil penelitian empiris, berikut kerangka pikir yang bisa digunakan:
• Variabel Independen (X):
Kualitas pembelajaran daring: meliputi kualitas interaksi (student-student, student-instructor), akses teknologi / infrastruktur, desain materi (sinkron/asinkron, media yang digunakan), umpan balik dari dosen.
• Variabel Mediasi / Intervening:
a. Motivasi belajar mahasiswa (motivasi intrinsik & ekstrinsik)
b. Keterlibatan belajar / engagement mahasiswa (partisipasi, aktifitas daring, diskusi, kolaborasi)
• Variabel Dependen (Y):
Hasil belajar mahasiswa: skor akademik, pemahaman materi, keterampilan yang relevan (terutama kemampuan yang memerlukan interaksi atau diskusi)
• Variabel Kontrol / Moderasi (opsional tetapi penting):
a. Latar belakang teknologi (internet, perangkat, lingkungan belajar di rumah)
b. Pengalaman sebelumnya dengan pembelajaran daring
c. Mata kuliah / disiplin studi (beberapa lebih cocok daring dibanding yang praktikum tinggi)
Alur logika kerangka pikir:
1. Kualitas pembelajaran daring memengaruhi motivasi belajar mahasiswa.
2. Motivasi belajar memengaruhi keterlibatan (engagement) mahasiswa dalam pembelajaran daring.
3. Keterlibatan belajar memengaruhi hasil belajar mahasiswa.
4. Secara langsung, kualitas pembelajaran daring juga punya pengaruh langsung terhadap hasil belajar, di luar mediasi.
5. Variabel kontrol/moderasi (akses, pengalaman, disiplin studi) dapat memperkuat atau melemahkan hubungan antara X dan Y.
3. Rumusan Hipotesis yang Dapat Diuji Ilmiah
Berdasarkan kerangka pikir di atas, hipotesis yang bisa dirumuskan antara lain:
• H₁: Kualitas pembelajaran daring berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
• H₂: Motivasi belajar mahasiswa memediasi pengaruh kualitas pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa.
• H₃: Keterlibatan (engagement) mahasiswa memediasi pengaruh kualitas pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa.
• H₄: Akses teknologi dan lingkungan belajar moderasi pengaruh kualitas pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa yaitu pengaruhnya lebih kuat bagi mahasiswa dengan akses teknologi dan lingkungan belajar yang mendukung.
• H₀: Tidak terdapat pengaruh signifikan kualitas pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa ketika dimediasi oleh motivasi dan keterlibatan.
Nama : Mar'atus Shalihah
NPM : 2313031025
NPM : 2313031025
Nama : Nida Yasmin Sofiyah
NPM : 2313031026
NPM : 2313031026
Nama : Rieke Nindita Sari
NPM : 2313031019
1. Landasan Teori
Teori-teori yang relevan dalam penelitian tentang pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi antara lain Teori Konstruktivisme yang menekankan bahwa belajar merupakan proses aktif membangun pengetahuan melalui pengalaman; Teori Belajar Sosial Bandura yang menyoroti pentingnya interaksi dan observasi dalam proses belajar, termasuk dalam konteks daring; serta Teori Efektivitas Pembelajaran yang menilai keberhasilan belajar dari aspek interaksi, motivasi, dan hasil capaian. Selain itu, Teori Teknologi Pembelajaran (Educational Technology Theory) juga dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana penggunaan media digital dan platform daring mempengaruhi pemahaman serta keterlibatan mahasiswa dalam proses belajar.
2. Kerangka Pikir
Dalam konteks ini, kerangka pikir dibangun berdasarkan hubungan antara pembelajaran daring sebagai variabel independen (X) dan hasil belajar mahasiswa sebagai variabel dependen (Y). Pembelajaran daring mempengaruhi hasil belajar melalui beberapa aspek seperti kualitas interaksi antara dosen dan mahasiswa, ketersediaan materi digital, motivasi belajar, serta kemampuan adaptasi terhadap teknologi. Jika pembelajaran daring dirancang dengan baik interaktif, mudah diakses, dan mendorong partisipasi aktif maka hasil belajar mahasiswa cenderung meningkat. Sebaliknya, pembelajaran daring yang kurang efektif dapat menurunkan minat dan pencapaian akademik. Dengan demikian, kerangka pikir ini menggambarkan hubungan sebab-akibat di mana efektivitas pelaksanaan pembelajaran daring akan berdampak langsung pada hasil belajar mahasiswa.
3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir tersebut, hipotesis yang dapat diajukan adalah: “Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara efektivitas pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.” Secara alternatif, hipotesis nol (H₀) dapat dinyatakan sebagai: “Tidak terdapat pengaruh signifikan antara efektivitas pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.” Hipotesis ini dapat diuji secara ilmiah menggunakan pendekatan kuantitatif melalui pengumpulan data kuesioner dan analisis statistik, seperti uji regresi atau korelasi.
NPM : 2313031019
1. Landasan Teori
Teori-teori yang relevan dalam penelitian tentang pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi antara lain Teori Konstruktivisme yang menekankan bahwa belajar merupakan proses aktif membangun pengetahuan melalui pengalaman; Teori Belajar Sosial Bandura yang menyoroti pentingnya interaksi dan observasi dalam proses belajar, termasuk dalam konteks daring; serta Teori Efektivitas Pembelajaran yang menilai keberhasilan belajar dari aspek interaksi, motivasi, dan hasil capaian. Selain itu, Teori Teknologi Pembelajaran (Educational Technology Theory) juga dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana penggunaan media digital dan platform daring mempengaruhi pemahaman serta keterlibatan mahasiswa dalam proses belajar.
2. Kerangka Pikir
Dalam konteks ini, kerangka pikir dibangun berdasarkan hubungan antara pembelajaran daring sebagai variabel independen (X) dan hasil belajar mahasiswa sebagai variabel dependen (Y). Pembelajaran daring mempengaruhi hasil belajar melalui beberapa aspek seperti kualitas interaksi antara dosen dan mahasiswa, ketersediaan materi digital, motivasi belajar, serta kemampuan adaptasi terhadap teknologi. Jika pembelajaran daring dirancang dengan baik interaktif, mudah diakses, dan mendorong partisipasi aktif maka hasil belajar mahasiswa cenderung meningkat. Sebaliknya, pembelajaran daring yang kurang efektif dapat menurunkan minat dan pencapaian akademik. Dengan demikian, kerangka pikir ini menggambarkan hubungan sebab-akibat di mana efektivitas pelaksanaan pembelajaran daring akan berdampak langsung pada hasil belajar mahasiswa.
3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir tersebut, hipotesis yang dapat diajukan adalah: “Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara efektivitas pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.” Secara alternatif, hipotesis nol (H₀) dapat dinyatakan sebagai: “Tidak terdapat pengaruh signifikan antara efektivitas pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.” Hipotesis ini dapat diuji secara ilmiah menggunakan pendekatan kuantitatif melalui pengumpulan data kuesioner dan analisis statistik, seperti uji regresi atau korelasi.
Nama : Selvidar Armalia
NPM : 2313031014
Nama : Catur Febriyan
NPM : 2313031018
NPM : 2313031018
Nama : Aulya Syifa Zukarnaen
NPM : 2313031009
NPM : 2313031009
Nama: Syifa Hesti Pratiwi
NPM: 2313031003
Jawaban:
1. Teori-teori yang relevan untuk landasan teori
Dalam penelitian tentang pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19, beberapa teori yang relevan untuk dijadikan landasan teori antara lain:
- Teori Pembelajaran Konstruktivisme (Piaget dan Vygotsky): Menyatakan bahwa mahasiswa membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan interaksi, termasuk dalam lingkungan digital.
- Teori Belajar Kognitif (Gagne): Menjelaskan bagaimana proses mental seperti perhatian, pemahaman, dan ingatan berperan penting dalam pembelajaran daring.
- Teori Teknologi Pembelajaran (Mayer): Menguraikan bagaimana desain media digital dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran melalui elemen visual, audio, dan interaktivitas.
- Teori Motivasi Belajar (Self-Determination Theory – Deci & Ryan): Menjelaskan bahwa motivasi intrinsik dan ekstrinsik mahasiswa berpengaruh terhadap hasil belajar, termasuk dalam konteks daring.
2. Kerangka pikir penelitian
Kerangka pikir penelitian ini dibangun atas dasar hubungan antara dua variabel utama, yaitu pembelajaran daring (variabel independen) dan hasil belajar mahasiswa (variabel dependen). Pembelajaran daring melibatkan berbagai aspek seperti penggunaan platform digital, interaktivitas dosen dan mahasiswa, serta kemudahan akses materi. Hasil belajar diukur melalui capaian akademik dan pemahaman konsep. Secara logis, jika pembelajaran daring dirancang dengan baik, menggunakan metode interaktif, teknologi yang mendukung, dan komunikasi efektif—maka hasil belajar mahasiswa akan meningkat. Namun, jika pelaksanaan daring kurang efektif (misalnya kurang interaksi, gangguan teknis, atau kurang motivasi), maka hasil belajar cenderung menurun. Hubungan ini diperkuat oleh teori konstruktivisme dan teori motivasi yang menekankan pentingnya keterlibatan aktif mahasiswa dalam proses belajar.
3. Hipotesis penelitian
Berdasarkan kerangka pikir di atas, hipotesis yang dapat dirumuskan secara ilmiah adalah:
- Hipotesis nol (H₀): Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
- Hipotesis alternatif (H₁): Terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
Hipotesis ini dapat diuji melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan instrumen seperti angket persepsi pembelajaran daring dan data nilai akademik mahasiswa.
NPM: 2313031003
Jawaban:
1. Teori-teori yang relevan untuk landasan teori
Dalam penelitian tentang pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19, beberapa teori yang relevan untuk dijadikan landasan teori antara lain:
- Teori Pembelajaran Konstruktivisme (Piaget dan Vygotsky): Menyatakan bahwa mahasiswa membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan interaksi, termasuk dalam lingkungan digital.
- Teori Belajar Kognitif (Gagne): Menjelaskan bagaimana proses mental seperti perhatian, pemahaman, dan ingatan berperan penting dalam pembelajaran daring.
- Teori Teknologi Pembelajaran (Mayer): Menguraikan bagaimana desain media digital dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran melalui elemen visual, audio, dan interaktivitas.
- Teori Motivasi Belajar (Self-Determination Theory – Deci & Ryan): Menjelaskan bahwa motivasi intrinsik dan ekstrinsik mahasiswa berpengaruh terhadap hasil belajar, termasuk dalam konteks daring.
2. Kerangka pikir penelitian
Kerangka pikir penelitian ini dibangun atas dasar hubungan antara dua variabel utama, yaitu pembelajaran daring (variabel independen) dan hasil belajar mahasiswa (variabel dependen). Pembelajaran daring melibatkan berbagai aspek seperti penggunaan platform digital, interaktivitas dosen dan mahasiswa, serta kemudahan akses materi. Hasil belajar diukur melalui capaian akademik dan pemahaman konsep. Secara logis, jika pembelajaran daring dirancang dengan baik, menggunakan metode interaktif, teknologi yang mendukung, dan komunikasi efektif—maka hasil belajar mahasiswa akan meningkat. Namun, jika pelaksanaan daring kurang efektif (misalnya kurang interaksi, gangguan teknis, atau kurang motivasi), maka hasil belajar cenderung menurun. Hubungan ini diperkuat oleh teori konstruktivisme dan teori motivasi yang menekankan pentingnya keterlibatan aktif mahasiswa dalam proses belajar.
3. Hipotesis penelitian
Berdasarkan kerangka pikir di atas, hipotesis yang dapat dirumuskan secara ilmiah adalah:
- Hipotesis nol (H₀): Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
- Hipotesis alternatif (H₁): Terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
Hipotesis ini dapat diuji melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan instrumen seperti angket persepsi pembelajaran daring dan data nilai akademik mahasiswa.