Posts made by Diah Rachmawati Syukri

PKDIPS2025 -> Summary

by Diah Rachmawati Syukri -
Nama : Diah Rachmawati Syukri
NPM : 2523031003

Fenomena ekonomi dan bisnis pada era Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan integrasi teknologi digital canggih seperti kecerdasan buatan (AI), robotika, big data, dan otomatisasi dalam proses produksi dan operasional. Era ini menitikberatkan pada peningkatan efisiensi, produktivitas, dan utilitas melalui digitalisasi dan konektivitas otomatis, yang mengubah cara kerja industri dan bisnis secara signifikan.

Sedangkan Society 5.0 adalah konsep lanjutan yang fokusnya lebih luas dan humanis, mendorong pemanfaatan teknologi digital tidak hanya untuk kemajuan ekonomi, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan kualitas hidup masyarakat. Society 5.0 menggabungkan ruang fisik dan ruang maya dengan menempatkan manusia sebagai pusat perhatian, menggunakan teknologi untuk mengatasi berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan secara inklusif dan berkelanjutan.
Perbedaan utama terletak pada orientasi: Revolusi Industri 4.0 berfokus pada transformasi teknologi dan efisiensi industri, sementara Society 5.0 menekankan pada pembangunan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan manusiawi dengan teknologi sebagai alat untuk memperbaiki kehidupan sosial dan ekonomi. Keduanya saling melengkapi, di mana Industri 4.0 menyediakan landasan teknologi, sedangkan Society 5.0 mengarah pada penggunaan teknologi untuk kebaikan sosial dan inklusi ekonom

PKDIPS2025 -> Diskusi

by Diah Rachmawati Syukri -
Nama : Diah Rachmawati Syukri
NPM : 2523031003

Dalam satu dasawarsa terakhir, fenomena alam menunjukkan peningkatan cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang tiba-tiba, gelombang panas, dan periode kemarau yang lebih panjang, terutama di Indonesia. Peningkatan frekuensi dan intensitas bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor juga menjadi ciri khas saat ini. Hal ini erat kaitannya dengan perubahan iklim global, yang sebagian besar dipicu oleh aktivitas manusia seperti peningkatan emisi gas rumah kaca (CO2, CH4) yang mempercepat pemanasan global dan perubahan siklus hidrologi.

Pengaruh manusia sangat besar dalam menjaga eksistensi alam bagi generasi mendatang. Deforestasi, polusi udara, perubahan penggunaan lahan, dan konsumsi sumber daya alam yang berlebihan telah mengganggu keseimbangan ekosistem dan memperparah perubahan iklim. Namun, manusia juga berperan melalui upaya mitigasi dan adaptasi, seperti pengurangan emisi gas rumah kaca, pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan, konservasi keanekaragaman hayati, dan penerapan teknologi ramah lingkungan yang dapat membantu mengurangi dampak negatif tersebut.

Secara keseluruhan, tingkat keberhasilan manusia dalam menjaga alam sangat menentukan keberlangsungan ekosistem dan kualitas hidup di masa depan. Jika upaya pelestarian dan pengurangan dampak negatif dilakukan secara serius dan berkelanjutan, maka eksistensi alam dapat terjaga untuk generasi mendatang. Sebaliknya, jika kesinambungan terus berlanjut, risiko bencana alam yang semakin ekstrim dan kerusakan lingkungan akan semakin meningkatkan kerentanan manusia dan alam.

PKDIPS2025 -> Diskusi

by Diah Rachmawati Syukri -
Nama : Diah Rachmawati Syukri
NPM : 2523031003

Globalisasi membawa arus informasi tanpa batas, budaya instan, hedonisme, dan individualisme yang dapat melemahkan moral generasi muda. Maka, proses transmisi kewarganegaraan tidak boleh hanya berupa hafalan nilai, tetapi harus berupa penanaman karakter aktif, kritis, dan kontekstual
Upaya menumbuhkan karakter yang baik dalam konteks transmisi kewarganegaraan yang baik, terutama di tengah perkembangan globalisasi yang menggerus moralitas generasi muda, dapat dilakukan melalui penguatan pendidikan kewarganegaraan yang fokus pada pendidikan karakter. Pendidikan kewarganegaraan yang efektif menanamkan nilai-nilai nasionalisme, budi pekerti, disiplin, dan tanggung jawab sebagai warga negara yang baik.
Pendidikan Kewarganegaraan dan Karakter
Pendidikan kewarganegaraan berperan sangat penting dalam membentuk sikap, keterampilan, dan nilai positif yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang bermoral dan bertanggung jawab. Pendidikan ini membantu menumbuhkan rasa nasionalisme dan integritas, yang dapat mencegah degradasi moral akibat pengaruh globalisasi negatif seperti kebencian dan rasisme yang marak di media sosial.
Strategi Pembentukan Karakter Mengintegrasikan pendidikan karakter dalam setiap aspek pembelajaran kewarganegaraan. Mengajarkan budi pekerti, kerjasama, disiplin, kerja keras, serta sikap mandiri dan optimis. Menggunakan metode pembelajaran yang adaptif dan partisipatif, seperti Project Citizen Bhinneka Tunggal Ika, untuk melatih kompetensi kewarganegaraan secara konstruktif. Berbicara kemampuan emosional, sosial, dan etis sebagai bagian dari upaya membentuk karakter warga negara yang beridentitas nasional kuat.