གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Alfiantika Putri

TA C2025 -> ACTIVITY: RESUME

Alfiantika Putri གིས-
Nama : Alfiantika Putri
NPM : 2413031095

Pada artikel pertama membahas tentang penggunaan XBRL (eXtensible Business Reporting Language) di perusahaan keuangan di Yordania dan dampaknya terhadap transparansi laporan keuangan. XBRL adalah standar pelaporan bisnis berbasis teknologi digital yang memudahkan perusahaan untuk menyampaikan data keuangan secara lebih jelas, terpercaya, dan mudah dianalisis. Hasil dari penelitian pada artikel menunjukkan bahwa penggunaan XBRL meningkatkan transparansi informasi keuangan, membuat laporan lebih sesuai, transparan dan, dapat dipercaya. XBRL juga mempercepat proses pelaporan, mengurangi kesalahan, dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Selain itu, XBRL dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat kepercayaan dari para investor.

Artikel kedua membahas pengaruh adopsi XBRL (eXtensible Business Reporting Language) terhadap biaya ekuitas perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (IDX). Penelitian artikel ini menggunakan data dari 59 perusahaan Indonesia selama empat tahun, dua tahun sebelum dan dua tahun setelah XBRL diadopsi secara wajib pada 2016. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa adopsi XBRL secara signifikan menurunkan biaya ekuitas, terutama pada perusahaan besar, karena XBRL mengurangi kesalahan manusia, meningkatkan kualitas pelaporan, dan menurunkan biaya pemrosesan informasi bagi investor, tapi, efek pengurangan biaya ekuitas ini masih lemah karena Indonesia masih dalam tahap awal pemakaian teknologi ini. Selain itu, faktor lain seperti ukuran perusahaan, tingkat utang, dan rasio pasar buku ke buku juga memengaruhi biaya ekuitas. Beberapa sektor seperti pertanian, industri dasar, pertambangan, dan industri lainnya cenderung meningkatkan biaya ekuitas karena risiko yang tinggi.

Menurut saya, dari kedua artikel tersebut, XBRL membantu membuat laporan keuangan lebih jelas dan mudah dimengerti, sehingga investor dan perusahaan bisa lebih percaya dan cepat mengambil keputusan. Di negara seperti Indonesia dan Yordania, teknologi ini masih baru dan butuh dukungan lebih, supaya manfaatnya maksimal. Jadi, XBRL itu penting untuk buat informasi keuangan lebih transparan dan menurunkan risiko investasi, tapi butuh waktu dan kerja sama agar berhasil.

AKM C2025 -> Diskusi

Alfiantika Putri གིས-
Nama : Alfiantika Putri
NPM : 2413031095

Aset tak berwujud adalah harta yang dimiliki perusahaan tapi tidak bisa dilihat atau disentuh secara fisik, seperti merek dagang, paten, atau hak cipta.

  • Pencatatan dilakukan dengan mencatat biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tersebut, seperti membeli lisensi atau membuat hak cipta.
  • Penilaiannya biasanya berdasarkan biaya awal saat diperoleh, lalu jika aset itu memiliki umur pakai terbatas, nilainya akan dikurangi sedikit demi sedikit setiap tahun (amortisasi). Kalau aset tersebut tidak ada batas waktu pakainya, nilainya tidak dikurangi tapi harus dicek terus apakah masih bernilai atau tidak.
  • Dalam laporan keuangan penyajian aset ini ditulis terpisah dari aset lain dan dijelaskan secara jelas di bagian catatan laporan tentang jenis aset, berapa lama bisa digunakan, dan berapa nilainya sekarang.
Kesimpulannya, aset tak berwujud dicatat sesuai biaya beli, dinilai sesuai umur manfaat, dan disajikan dengan informasi lengkap di laporan keuangan supaya jelas bagi yang membacanya.

TA C2025 -> CASE STUDY

Alfiantika Putri གིས-
Nama : Alfiantika Putri
NPM : 2413031095

Jawaban Pertanyaan :

1. Tantangan utama PT Sumber Hijau adalah menyelaraskan ekspansi bisnis dengan prinsip keberlanjutan yang mengharuskan menjaga kelestarian hutan hujan tropis dan hak masyarakat adat di Kalimantan Timur. Perusahaan harus bisa menjaga lingkungan tetap lestari sekaligus membuka lapangan kerja dan membantu ekonomi daerah. Tetapi, ada tekanan dari kelompok lingkungan dan masyarakat adat yang khawatir ekspansi ini akan merusak alam dan sumber daya setempat, jadi, perusahaan harus seimbang antara keuntungan bisnis dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
2. ⁠Teori akuntansi positif melihat laporan keberlanjutan sebagai cara perusahaan merespon tekanan dari luar seperti dari LSM dan investor yang peduli lingkungan dan sosial. Sedangkan teori akuntansi normatif memberikan panduan bagaimana perusahaan seharusnya membuat laporan yang jujur dan bertanggung jawab sesuai nilai etika, agar laporan benar-benar mencerminkan kontribusi perusahaan terhadap keberlanjutan.
3. ⁠Karena standar PSAK di Indonesia belum mengatur pelaporan soal lingkungan dan sosial secara lengkap, PT Sumber Hijau bisa memakai standar internasional seperti GRI (Global Reporting Initiative). Dengan GRI, perusahaan bisa melaporkan kinerja keberlanjutan secara jelas dan terstruktur. Laporan ini bisa dibuat terpisah tapi dilengkapi dengan kaitan ke tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang fokusnya pada perubahan iklim, ekosistem daratan, dan pekerjaan layak.
4. ⁠Jika saya seorang akuntan, saya menyarankan agar perusahaan menyusun narasi laporan keberlanjutan yang seimbang. Perusahaan harus menjelaskan dampak positif maupun negatif dari ekspansi, serta langkah yang sudah dan akan diambil untuk mengurangi kerusakan lingkungan dan sosial. Narasi ini harus menunjukkan komitmen pada SDGs dan mendengarkan harapan masyarakat dan investor agar laporan dianggap kredibel dan dapat dipercaya.