གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Fany Nuurviana

MKU PKN PSTI C DAN D 2024 -> FORUM JAWABAN ANALISIS VIDEO

Fany Nuurviana གིས-
NAMA : FANY NUURVIANA
NPM : 2415061037
KELAS : PSTI-D

Video ini membahas tantangan utama dalam demokrasi Indonesia, seperti meningkatnya kegaduhan politik yang tidak produktif dan penurunan peringkat demokrasi berdasarkan laporan Freedom House sejak 2013. Indonesia bahkan tak lagi dianggap sebagai negara yang sepenuhnya bebas. Hal ini mencerminkan penurunan kualitas demokrasi, termasuk dalam aspek kebebasan pers dan hak asasi manusia.

Fenomena ini juga terjadi secara global, termasuk di negara maju seperti Amerika Serikat, menandakan bahwa kemunduran demokrasi adalah isu universal. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap kritis, aktif dalam proses demokrasi, dan menjaga dialog yang sehat. Kolaborasi antara masyarakat, pegiat demokrasi, dan pemerintah menjadi kunci untuk memperbaiki kondisi ini. Meski penuh tantangan, masih ada harapan menuju demokrasi yang lebih baik.

MKU PKN PSTI C DAN D 2024 -> FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

Fany Nuurviana གིས-

NAMA: FANY NUURVIANA
NPM: 2415061037
KELAS: PSTI-D

Jurnal ini membahas belum optimalnya implementasi nilai-nilai sila keempat Pancasila dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia. Meskipun Pilkada merupakan wujud demokrasi, pelaksanaannya belum sepenuhnya mencerminkan prinsip kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

Penelitian menunjukkan bahwa banyak praktik Pilkada menyimpang dari nilai Pancasila, seperti konflik sosial, maraknya hoaks, sulitnya jalur calon independen, serta dominasi partai politik yang tidak demokratis. Regulasi Pilkada juga dinilai kurang jelas dan multitafsir, sehingga memperburuk proses demokrasi.

Kesimpulannya, Pilkada langsung belum sejalan dengan nilai-nilai sila keempat. Diperlukan penguatan hukum, perbaikan regulasi, dan reformasi internal partai politik agar demokrasi di tingkat lokal benar-benar berlandaskan Pancasila dan mampu mencegah konflik sosial.

PSTI C dan D MKU Pancasila 2024 -> Forum Analisis Jurnal

Fany Nuurviana གིས-
NAMA: FANY NUURVIANA
NPM: 2415061037
KELAS: PSTI D

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia berfungsi sebagai pedoman moral dan etika dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Setiap sila Pancasila memberikan nilai-nilai yang relevan untuk memastikan bahwa IPTEK berkembang secara etis, inklusif, dan bermanfaat bagi masyarakat.

Sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa," menekankan pentingnya spiritualitas dan moralitas dalam pengembangan IPTEK. Hal ini mengingatkan para peneliti untuk mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan, serta mendorong inovasi yang berorientasi pada kesejahteraan manusia.

Sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," menuntut agar IPTEK dikembangkan untuk kepentingan seluruh umat manusia, bukan hanya untuk kelompok tertentu. Hasil penelitian harus berdampak positif dan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat.

Sila ketiga, "Persatuan Indonesia," menekankan pentingnya kolaborasi antar daerah dan disiplin ilmu untuk menciptakan inovasi yang memperkuat kesatuan bangsa dan mencerminkan keberagaman Indonesia.

Sila keempat, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan," mengarahkan pengambilan keputusan dalam pengembangan IPTEK melalui dialog dan musyawarah yang melibatkan masyarakat, sehingga hasilnya mencerminkan kebutuhan rakyat.

Sila kelima, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia," menegaskan bahwa setiap individu harus mendapatkan akses yang adil terhadap IPTEK. Pengembangan teknologi harus memastikan pemerataan manfaat bagi seluruh rakyat.

Dengan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan, pengembangan IPTEK di Indonesia tidak hanya bertujuan pada kemajuan teknologi, tetapi juga kesejahteraan, keadilan, dan keberlanjutan yang inklusif bagi seluruh masyarakat.

PSTI C dan D MKU Pancasila 2024 -> Forum Analisis Soal-2

Fany Nuurviana གིས-
NAMA: FANY NUURVIANA
NPM:2415061037
KELAS: PSTI D

A. Peran Pancasila dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Setiap sila Pancasila menjadi panduan dalam pengembangan IPTEK:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Teknologi beretika, ramah lingkungan, dan berorientasi pada kesejahteraan.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Inovasi yang inklusif dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama yang rentan.
3. Persatuan Indonesia: Teknologi memperkuat daya saing nasional dan identitas bangsa.
4. Kerakyatan: Pengembangan teknologi melalui proses demokratis yang melibatkan masyarakat.
5. Keadilan Sosial: Inovasi yang mudah diakses dan bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat.

Strategi: Pendidikan berbasis Pancasila, kebijakan pro-teknologi berkelanjutan, kolaborasi lintas sektor, dan evaluasi dampak IPTEK.
Tantangan: Globalisasi, kesenjangan digital.
Peluang: Kreativitas masyarakat dan potensi pasar dalam negeri.

B. Harapan Model Pemimpin, Warga Negara, dan Ilmuwan Pancasilais

1. Pemimpin: Tegas, berintegritas, berwawasan IPTEK, mendukung keberlanjutan, dan inovasi lokal.
2. Warga Negara: Melek digital, toleran, mencintai produk lokal, dan aktif memajukan bangsa.
3. Ilmuwan: Etis, fokus pada solusi sosial, kolaboratif, dan mandiri dalam pengembangan teknologi.

C. Harapan Masa Depan Indonesia

1. Ekosistem inovasi yang kuat: Dari riset hingga komersialisasi.
2. Pusat inovasi: Indonesia sebagai pemimpin di Asia Tenggara.
3. Kesejahteraan dan pelestarian lingkungan: Teknologi meningkatkan kualitas hidup dan menjaga ekosistem.
4. Penguatan identitas nasional: Teknologi mendukung budaya dan jati diri bangsa.