Nama : Khoirun Nisa
Npm : 2313031005
BAB 5. Menentukan Teknik Sampling, Desain Penelitian Dan Instrumen Penelitian
A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
1. Populasi
Populasi adalah seluruh objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu dan menjadi wilayah generalisasi penelitian. Populasi tidak hanya berupa manusia, tetapi juga benda, dokumen, aktivitas, maupun gejala tertentu. Peneliti harus memahami ciri-ciri populasi agar dapat mengambil sampel yang mewakili.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data penelitian. Penggunaan sampel dilakukan ketika populasi terlalu besar sehingga sulit diteliti secara keseluruhan karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya. Sampel yang baik adalah sampel yang mewakili (representatif) karakteristik populasi.
3. Teknik Sampling
Teknik sampling terbagi menjadi dua kelompok:
a. Probability Sampling
Setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Jenisnya:
1. Simple Random Sampling
2. Stratified Random Sampling
3. Proportionate & Disproportionate Stratified Sampling
4. Area/Cluster Sampling
Teknik ini cocok untuk penelitian kuantitatif dengan populasi jelas dan homogen/heterogen terstruktur.
b. Nonprobability Sampling
Tidak semua anggota populasi memiliki peluang sama untuk terpilih. Jenisnya:
1. Purposive Sampling
2. Snowball Sampling
3. Accidental Sampling
4. Quota Sampling
5. Sampel Jenuh
Teknik ini digunakan ketika populasi sulit diidentifikasi, akses terbatas, atau penelitian bersifat eksploratif.
B. Menentukan Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana atau kerangka kerja yang memandu peneliti dalam proses pengumpulan data hingga analisis. Desain yang tepat membantu penelitian berjalan sistematis, efisien, dan relevan dengan tujuan penelitian.
Komponen utama desain penelitian:
1. Identifikasi variabel dan hubungan antarvariabel : Peneliti harus memahami apakah penelitian bersifat deskriptif, korelasional, atau eksplanatif.
2. Model atau kerangka dasar penelitian : Model menggambarkan arah hubungan variabel dan menjadi dasar penyusunan hipotesis. Misalnya model hubungan X → Y atau multivariat.
3. Penarikan sampel : Menjelaskan populasi, karakteristiknya, ukuran sampel, dan teknik pengambilan sampel. Bagian ini memastikan sampel yang dipilih representatif.
Desain penelitian tidak hanya berfungsi sebagai rencana awal, tetapi juga sebagai pedoman analisis data dan evaluasi hasil penelitian.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data sesuai variabel yang diteliti. Pemilihan instrumen harus disesuaikan dengan jenis penelitian, karakteristik responden, dan tujuan pengukuran.
Jenis instrumen penelitian:
a. Tes (Digunakan untuk mengukur aspek kognitif seperti hasil belajar, kemampuan, atau bakat).
b. Non-tes (Berupa angket, pedoman wawancara, lembar observasi, dokumentasi, dan checklist).
Syarat instrumen penelitian:
1. Validitas : Instrumen harus mengukur apa yang seharusnya diukur.
2. Reliabilitas : Menunjukkan konsistensi hasil pengukuran jika digunakan berkali-kali. Termasuk test-retest, internal consistency, dan bentuk paralel.
3. Praktikabilitas (Kepraktisan) : Instrumen harus ekonomis, mudah digunakan, mudah diberikan skor, dan menghasilkan data yang bisa dianalisis secara tepat.
Pertimbangan dalam memilih instrumen:
• Kejelasan variabel dan masalah penelitian
• Keragaman sumber data
• Jenis data yang diharapkan
• Kemudahan penggunaan dan efektivitas waktu
• Ketepatan instrumen untuk menjawab rumusan masalah
Instrumen yang baik membantu peneliti memperoleh data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.