Posts made by Ni Wayan Vara Wulandari

MPPE A2025 -> CASE STUDY

by Ni Wayan Vara Wulandari -
Nama: Ni Wayan Vara Wulandari
NPM: 2313031017

1. Jenis skala
a. Usia responden menggunakan skala rasio karena datanya berupa angka yang memiliki jarak sama dan memiliki nol absolut.
b. Jenis kelamin menggunakan skala nominal karena hanya berfungsi membedakan kategori tanpa urutan atau tingkatan.
c. Tingkat kepuasan menggunakan skala ordinal karena pilihan jawabannya menunjukkan tingkat kepuasan yang berurutan, tetapi jarak antar tingkatannya tidak pasti sama.
d. Jumlah mata kuliah menggunakan skala rasio karena merupakan angka dengan jarak yang tetap dan memiliki titik nol yang bermakna.
e. Prioritas memilih universitas menggunakan skala ordinal karena responden diminta mengurutkan aspek berdasarkan peringkat kepentingan.
2. Tidak semua data pada kuesioner ini dapat dianalisis menggunakan statistik parametrik. Statistik parametrik membutuhkan data berskala interval atau rasio. Namun, beberapa item memiliki skala nominal dan ordinal (jenis kelamin, tingkat kepuasan, dan ranking prioritas), sehingga tidak memenuhi syarat untuk statistik parametrik. Hanya data usia dan jumlah mata kuliah (skala rasio) yang memenuhi syarat analisis parametrik.
3. Analisis yang paling tepat adalah korelasi Spearman karena kepuasan layanan diukur dengan skala ordinal, sedangkan jumlah mata kuliah adalah data rasio, sehingga analisis korelasi non-parametrik lebih sesuai untuk melihat hubungan keduanya.

MPPE A2025 -> Diskusi

by Ni Wayan Vara Wulandari -
Nama: Ni Wayan Vara Wulandari
NPM: 2313031017

Skala pengukuran adalah tingkatan atau cara untuk mengukur variabel penelitian agar data yang diperoleh dapat dianalisis secara tepat. Dalam penelitian kuantitatif, skala pengukuran menunjukkan seberapa besar informasi yang bisa diperoleh dari sebuah data.
Jenis skala pengukuran:
a. Nominal adalah skala yang mengelompokkan objek tanpa melihat urutan.
b. Ordinal adalah skala yang mengelompokkan sekaligus memberi peringkat, tetapi jarak antar kategori tidak pasti.
c. Interval adalah skala yang datanya memiliki peringkat dan jarak yang sama, tetapi tidak memiliki nol mutlak.
d. Rasio adalah skala yang memiliki semua karakteristik interval dan nol mutlak.
Dalam penelitian saya dengan judul “ Determinasi Persepsi terhadap Program PPG dan Self-Efficacy dalam Membentuk Minat Mahasiswa menjadi Calon Guru pada Mahasiswa Pendidikan Jurusan IPS Universitas Lampung”, menggunakan skala pengukuran yaitu skala iterval (likert). Penggunaan skala ini dipilih karena ketiga variabel penelitian persepsi terhadap PPG, self-efficacy, dan minat menjadi guru merupakan variabel sikap yang harus diukur melalui tingkat persetujuan responden. Skala ini memberikan data yang bergradasi dan lebih akurat untuk menggambarkan sikap atau keyakinan mahasiswa, sekaligus menghasilkan data kuantitatif yang dapat dianalisis menggunakan regresi, uji t, dan uji F. Selain mudah dipahami oleh responden, skala Likert juga membantu menghasilkan data yang lebih reliabel dan sesuai dengan kebutuhan penelitian kuantitatif.

MPPE A2025 -> CASE STUDY

by Ni Wayan Vara Wulandari -
Nama: Ni Wayan Vara Wulandari
NPM: 2313031017

1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI pada SMA negeri di Provinsi Jawa Barat. Populasi tersebut dipilih karena menjadi sasaran utama penelitian dalam menilai efektivitas metode pembelajaran hybrid terhadap hasil belajar matematika.
Sampel adalah siswa kelas XI yang dipilih dari beberapa SMA negeri yang memenuhi kriteria penelitian. Sampel digunakan karena jumlah sekolah yang sangat besar (600 sekolah) dan tersebar di banyak wilayah sehingga peneliti tidak memungkinkan melakukan penelitian pada seluruh anggota populasi. Dengan mengambil sampel yang representatif, peneliti tetap dapat menarik kesimpulan yang berlaku untuk populasi secara keseluruhan.
2. Teknik sampling yang paling tepat digunakan adalah multistage sampling yang menggabungkan stratified sampling dan cluster sampling.
Teknik multistage sampling dipilih karena populasi penelitian sangat luas dan tersebar di berbagai daerah dengan kondisi yang berbeda-beda. Dengan melakukan stratifikasi terlebih dahulu, peneliti dapat memastikan bahwa setiap wilayah tetap terwakili sesuai karakteristiknya. Setelah itu, penggunaan cluster sampling pada tingkat sekolah memudahkan peneliti dalam memilih unit sampel secara efisien tanpa harus menjangkau seluruh sekolah satu per satu. Kombinasi kedua teknik tersebut membuat proses pengambilan sampel lebih praktis sekaligus tetap menjaga representativitas populasi.
Cara Menerapkannya:
a. Menyusun daftar populasi (sampling frame).
b. Membuat stratifikasi wilayah.
c. Memilih sekolah secara acak dalam setiap strata.
d. Menentukan sampel siswa di sekolah terpilih.
e. Memastikan sekolah memenuhi kriteria penelitian.
3. Jika sampel hanya diambil dari kota besar seperti Bandung dan Bekasi, hasil penelitian tidak akan mewakili seluruh kondisi SMA negeri di Jawa Barat. Sekolah di kota besar biasanya memiliki fasilitas dan infrastruktur digital lebih baik, sehingga efektivitas pembelajaran hybrid dapat terlihat lebih tinggi dibandingkan daerah lain. Hal ini menimbulkan selection bias dan menurunkan validitas eksternal, karena penelitian mengabaikan variasi wilayah dengan kondisi sosial, ekonomi, dan akses teknologi yang berbeda. Akibatnya, kesimpulan penelitian tidak dapat digeneralisasikan ke seluruh provinsi.

MPPE A2025 -> Penugasan mandiri

by Ni Wayan Vara Wulandari -
Nama: Ni Wayan Vara Wulandari
NPM: 2313031017

Teknik sampling adalah prosedur memilih sebagian anggota populasi untuk mewakili keseluruhan populasi penelitian. Secara umum, teknik sampling terbagi menjadi dua kelompok, yaitu probability sampling dan non-probability sampling. Probability sampling meliputi simple random, stratified, cluster, dan systematic sampling, yang memberikan peluang sama bagi setiap anggota populasi. Sebaliknya, non-probability sampling seperti purposive, convenience, quota, dan snowball sampling tidak memberikan peluang yang sama dan biasanya digunakan ketika populasi sulit dijangkau atau dalam penelitian kualitatif.
Dalam penelitian pendidikan ekonomi, teknik yang paling sering digunakan adalah stratified random sampling, cluster sampling, dan purposive sampling. Stratified random sampling digunakan karena populasi pendidikan bersifat heterogen, misalnya berbeda kelas atau jurusan, sehingga setiap kelompok dapat terwakili secara proporsional. Cluster sampling dipilih karena efisien, terutama jika sampel diambil berdasarkan kelompok alami seperti kelas atau sekolah. Sementara itu, purposive sampling banyak digunakan dalam penelitian kualitatif, ketika peneliti membutuhkan informan yang dianggap paling memahami fenomena yang diteliti, seperti guru atau siswa tertentu.
Secara keseluruhan, pemilihan teknik sampling dalam penelitian pendidikan ekonomi disesuaikan dengan tujuan penelitian dan karakteristik populasi. Namun, ketiga teknik tersebut paling umum digunakan karena alasan representativitas, efisiensi, dan relevansi informan terhadap topik penelitian.

MPPE A2025 -> Diskusi

by Ni Wayan Vara Wulandari -
Nama: Ni Wayan Vara Wulandari
NPM: 2313031017

Populasi adalah keseluruhan subjek, objek, atau individu yang memiliki karakteristik tertentu dan menjadi fokus dalam suatu penelitian. Populasi bisa berupa manusia, benda, peristiwa, atau dokumen yang relevan dengan tujuan penelitian. Dalam konteks penelitian pendidikan, populasi dapat berupa seluruh siswa di sekolah, guru dalam satu daerah, atau seluruh data hasil belajar pada periode tertentu. Populasi berfungsi sebagai sumber data tempat peneliti menarik kesimpulan umum.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih untuk mewakili keseluruhan karakteristik populasi tersebut. Melalui sampel, peneliti dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga tanpa harus meneliti seluruh populasi, asalkan teknik pengambilannya dilakukan dengan benar. Sampel yang baik adalah sampel yang representatif, artinya dapat menggambarkan kondisi populasi secara akurat.
Dalam menentukan populasi dan sampel, peneliti harus memperhatikan beberapa hal penting, antara lain:
a. Tujuan penelitian
b. Karakteristik populasi
c. Metode penelitian
d. Keterbatasan waktu dan sumber daya
e. Ketersediaan data dan akses ke populasi