Posts made by I gede naya Wiratama

Pancasila teknik Elektro A -> Forum Analisis Soal

by I gede naya Wiratama -
Nama: I Gede Naya wiratatma
NPM : 2355031005

Analisis Soal
A. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!
jawab :
untuk saat ini sistem etika perilaku politik di Indonesia belum sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Karena masih banyaknya kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, ketidak adilan dan demokrasi, serta transparansi dan akuntabilitas. Kasus-kasus ini masih kerap merajalela di politik Indonesia para era ini.

B. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !
jawab :
Etika generasi muda memainkan peran yang penting dalam membentuk moral bangsa dan kemajuan Indonesia kedepannya karena generasi muda lah yang akan menjadi kelanjutan Indonesia pada era selanjutnya. Beberapa aspek terkait etika generasi muda dan solusi dekadensi moral mencakup sebagai berikut:
1. Pentingnya pendidikan moral bagi generasi muda penerus bangsa.
2. Keluarga dan masyarakat harus berperan lebih terkait etika generasi muda saat ini.
3. Pemahaman yang baik atas penggunaan dan pemilahan informasi dan dampak negatif dari media sosial.
4. Pentingnya menggalakkan literasi digital yang sehat bagi generasi penerus bangsa.
5. Partisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang positif dan lebih bermanfaat.
6. Dorongan pada kreativitas dan inovasi dapat memotivasi generasi muda untuk berkontribusi positif pada masyarakat. Ini dapat membentuk sikap proaktif dan berpikiran terbuka.
langkah demi langkah ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter dan etika yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, memastikan bahwa generasi muda dapat menjadi agen perubahan positif dalam membangun masa depan bangsa Indonesia.

Pancasila teknik Elektro A -> Forum Analisis Video

by I gede naya Wiratama -
nama : i gede naya wiratama
npm : 2355031005

TE A


Etika adalah hal penting yang sangat diperlukan untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan baik. Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dikembangkan dari nilai-nilai Pancasila untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat Indonesia.
A. Sila pertama pancasila yaitu, Ketuhanan yang Maha Esa
Sila pertama ini yaitu sila Ketuhanan yang mengandung dimensi moral, berupa nilai spiritualitas yang mendekatkan manusia kepada tuhan. dengan adanya aturan atau nilai ketuhanan ini maka seorang manusia akan dapat memiliki kesadaran dalam dirinya sendiri untuk dapat menjaga etika dan tingkah lakunya.
B. Sila kedua Pancasila yaitu, Kemanusiaan yang adil dan beradab
Sila kedua ini yaitu Sila kemanusiaan yang didalamnya mengandung dimensi humanus, yang berarti dapat memperlakukan manusia secara manusiawi. yang dapat dilakukan dengan menghargai sesama manusia didalam pergaulan sesama manusia.
C. Sila ketiga pancasila yaitu, Persatuan Indonesia
Sila Ketiga ini yaitu sila Persatuan yang didalamnya mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa kebersamaan dan cinta tanah air. dengan adanya nilai-nilai ini maka masyarakat Indonesia dapat memiliki rasa saling memiliki untuk menjaga Negara Indonesia ini bersama-sama.
D. Sila Keempat Pancasila yaitu, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Sila keempat ini yaitu sila kerakyatan yang didalamnya mengandung nilai sikap menghargai dan mau mendengar pendapat orang lain. perbedaan pendapat dalam suatu kelompok, organisasi, atau bahkan Negara akan sangat mungkin terjadi, sehingga dengan adanya nilai ini sekelompok orang akan dapat saling menghargai dan menerima pendapat orang lain dalam suatu musyawarah.
E. Sila Kelima Pancasila yaitu, Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
Sila Kelima ini yaitu sila keadilan yang didalamnya mengandung dimensi nilai mau peduli atas nasib orang lain, dan kemauan untuk membantu orang lain.

Urgensi Pancasila dalam sistem etika :
1. Menempatkan sila-sila pancasila sebagai etika berarti menjadikan pancasila sebagai moral dan inspirasi bagi penentu sikap kita dalam mengambil tindakan dan keputusan
2. Memberikan pedoman bagi setiap warga negara sehingga memiliki orientasi yang jelas dalam tata pergaulan baik lokal, nasional ataupun internasional
3. Menjadi dasar analisis berbagai kebijakan sehingga tidak keluar dari semangat mendarah kebangsaan yang berjiwa Pancasila.

Pancasila teknik Elektro A -> Forum Analisis Soal

by I gede naya Wiratama -
1. menurut pendapat saya isi dari artikel tersebut yaitu generasi minenial perlu mengembangkan sikap kritis, kreatif dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi dan media sosial. selain itu, mereka perlu menghormati dan menghargai keberagaman dan keunikan orang orang di sekitar mereka.

hal positif yang bisa saya ambil yaitu :
- memiliki kesempatan yang lebih luas untuk berinteraksi dengan orang dari berbagai latar belakang, budaya, dan negara.
- memiliki kesadaran global yang tinggi dan peduli terhadap isu isu sosial, lingkungan , dan kemanusiaan yang terjadi di dunia.
- memiliki akses mudah dan cepat terhadap informasi dan pengetahuan dari berbagai sumber dan media.

2. Artikel di atas membahas tentang persepsi generasi muda yang kurang santun dan potensi dampak negatif persepsi tersebut terhadap masyarakat. Hal ini menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai dan norma budaya positif, seperti sopan santun, keramahan, dan toleransi yang kuat, yang merupakan bagian integral dari budaya Indonesia. Pembahasannya juga menyinggung mengenai kebebasan individu dalam bertindak dan berbicara, namun tetap dalam batasan aturan dan norma.
Pancasila, landasan filosofis resmi negara Indonesia, terdiri dari lima prinsip: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang berpedoman pada kebijaksanaan batin dalam kebulatan suara yang timbul dari permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Prinsip-prinsip ini berakar kuat pada kerangka etika dan moral masyarakat Indonesia. Pasal tersebut sejalan dengan sila Pancasila dalam beberapa hal:
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Pasal ini menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai dan norma-norma budaya positif yang sejalan dengan prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab. Menjunjung tinggi sopan santun, keramahan, dan toleransi mencerminkan komitmen terhadap masyarakat yang adil dan beradab.

Persatuan Indonesia: Pembahasan tentang pelestarian nilai-nilai dan norma budaya positif Indonesia mencerminkan keinginan untuk menjaga persatuan dan keharmonisan dalam masyarakat Indonesia yang beragam.
Keadilan Sosial: Keprihatinan artikel mengenai potensi dampak negatif dari menurunnya nilai-nilai budaya positif terhadap masyarakat sejalan dengan prinsip keadilan sosial. Hal ini menyoroti pentingnya memastikan bahwa tindakan dan perkataan individu tidak merugikan orang lain dan menekankan perlunya menjunjung standar moral. Ringkasnya, penekanan artikel tersebut pada penegakan nilai-nilai dan norma-norma budaya yang positif, serta kekhawatirannya terhadap potensi dampak negatif dari merosotnya nilai-nilai tersebut, sejalan dengan prinsip-prinsip Pancasila, khususnya yang berkaitan dengan kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan keadilan sosial. Hal ini menunjukkan relevansi Pancasila sebagai sistem etika dalam memandu nilai-nilai dan perilaku masyarakat.

3. Berikut adalah beberapa contoh kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila:

Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung nilai-nilai kepercayaan, toleransi, dan kerukunan antarumat beragama. Contoh kearifan lokal yang sesuai dengan sila ini adalah:

- Nyepi, yaitu hari raya umat Hindu yang dilakukan dengan cara berdiam diri, tidak melakukan aktivitas, tidak menyalakan api, dan tidak menyalakan lampu selama 24 jam. Tujuannya adalah untuk merenungkan diri, membersihkan pikiran, dan memohon ampun kepada Tuhan.

- Maulid Nabi, yaitu peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh umat Islam dengan cara membaca shalawat, ceramah, dan tahlilan. Tujuannya adalah untuk mengenang dan meneladani akhlak dan ajaran Nabi Muhammad SAW.

- Natal, yaitu perayaan kelahiran Yesus Kristus yang dilakukan oleh umat Kristen dengan cara menghadiri ibadah, menyanyikan lagu-lagu rohani, dan saling memberi hadiah. Tujuannya adalah untuk mengucap syukur dan menghayati kasih Allah kepada umat manusia.

Sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, mengandung nilai-nilai kemanusiaan, kesetaraan, dan keadaban. Contoh kearifan lokal yang sesuai dengan sila ini adalah:

- Gotong royong, yaitu kebiasaan masyarakat untuk saling membantu dan bekerja sama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau masalah. Tujuannya adalah untuk meringankan beban dan meningkatkan solidaritas.

- Sambatan, yaitu tradisi masyarakat Minangkabau untuk memberikan bantuan berupa uang, beras, atau barang lainnya kepada orang yang mengalami musibah atau kesulitan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan rasa simpati dan empati.

- Sikep, yaitu sikap hidup masyarakat Samin yang menolak segala bentuk kekerasan, penindasan, dan eksploitasi. Tujuannya adalah untuk menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.

Sila ketiga, Persatuan Indonesia, mengandung nilai-nilai persatuan, kesatuan, dan kebangsaan. Contoh kearifan lokal yang sesuai dengan sila ini adalah:

- Bhinneka Tunggal Ika, yaitu semboyan negara Indonesia yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Tujuannya adalah untuk mengakui dan menghargai keragaman suku, bahasa, agama, dan budaya yang ada di Indonesia.

- Pancasila, yaitu ideologi negara Indonesia yang terdiri dari lima sila yang saling berkaitan dan menyatu. Tujuannya adalah untuk menjadi dasar dan pedoman hidup bangsa Indonesia.

- Garuda Pancasila, yaitu lambang negara Indonesia yang berbentuk burung garuda yang membawa perisai dengan lima simbol sila Pancasila. Tujuannya adalah untuk melambangkan kekuatan, kebesaran, dan keagungan bangsa Indonesia.

Sila keempat, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, mengandung nilai-nilai demokrasi, partisipasi, dan kesejahteraan. Contoh kearifan lokal yang sesuai dengan sila ini adalah:

- Musyawarah, yaitu cara pengambilan keputusan yang dilakukan dengan cara berunding dan berdiskusi secara santun dan bijaksana. Tujuannya adalah untuk mencapai mufakat atau kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak.

- Mufakat, yaitu hasil dari musyawarah yang mengandung kesepakatan bersama yang mengikat dan menghormati hak dan kewajiban semua pihak. Tujuannya adalah untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan bersama.

- Lembaga adat, yaitu lembaga yang mengatur dan menjalankan adat istiadat masyarakat setempat. Tujuannya adalah untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.

Sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengandung nilai-nilai keadilan, keseimbangan, dan kemakmuran. Contoh kearifan lokal yang sesuai dengan sila ini adalah:

- Zakat, yaitu kewajiban umat Islam untuk menyisihkan sebagian dari harta atau penghasilan mereka untuk disalurkan kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Tujuannya adalah untuk membersihkan harta, mengurangi kesenjangan sosial, dan meningkatkan kesejahteraan umat.

- Subak, yaitu sistem pengelolaan air irigasi sawah yang dilakukan oleh masyarakat Bali dengan cara mengatur dan membagi air secara adil dan proporsional. Tujuannya adalah untuk menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan.

- Desa wisata, yaitu desa yang mengembangkan potensi wisata yang ada di wilayahnya dengan melibatkan partisipasi masyarakat setempat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pendapatan, kemandirian, dan kesejahteraan masyarakat.

4. Kearifan lokal adalah pengetahuan, nilai, dan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat lokal dalam mengelola sumber daya alam dan sosial secara berkelanjutan. Kearifan lokal merupakan bagian dari identitas dan kekayaan budaya bangsa Indonesia yang perlu dijaga dan dilestarikan. Kearifan lokal juga sejalan dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila, yaitu lima prinsip dasar yang menjadi landasan dan pedoman hidup bangsa Indonesia.

Berikut adalah beberapa cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila:

- Mengenali dan mempelajari kearifan lokal daerah sendiri dan daerah lainnya. Hal ini dapat meningkatkan pengetahuan, penghargaan, dan rasa bangga terhadap keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Hal ini juga sesuai dengan sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, yang mengandung nilai-nilai kepercayaan, toleransi, dan kerukunan antarumat beragama.

- Mengajak partisipasi masyarakat dalam pelestarian kearifan lokal, misalnya dengan mengadakan festival budaya, lokakarya, atau pameran seni. Hal ini dapat memperkuat solidaritas, kesejahteraan, dan keadilan sosial di antara masyarakat. Hal ini juga sesuai dengan sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan, kesetaraan, dan keadaban.

- Memberikan dukungan kepada tokoh-tokoh kearifan lokal, seperti seniman, pengrajin, atau guru di bidang seni budaya. Hal ini dapat memberikan apresiasi, motivasi, dan bantuan kepada mereka yang berperan dalam menjaga dan mengembangkan kearifan lokal. Hal ini juga sesuai dengan sila ketiga, Persatuan Indonesia, yang mengandung nilai-nilai persatuan, kesatuan, dan kebangsaan.

Pancasila teknik Elektro A -> Forum Analisis Jurnal

by I gede naya Wiratama -
nama : i gede naya wiratama
NPM : 2355031005
dalam jurnal tersebut berisi tentang
Sebagai Kritik Metode: Jurnal mengawali dengan menjelaskan bahwa filsafat ilmu adalah sebuah telaah kritis terhadap metode yang digunakan dalam penyelidikan ilmu. Ini mencerminkan pentingnya penilaian kritis dalam pendekatan ilmiah terhadap segala aspek pengetahuan.
Tugas Filsafat Ilmu dalam Menyelidiki Pancasila: Jurnal kemudian menjelaskan bahwa melihat kondisi pemahaman Pancasila di Indonesia yang melemah, disiplin filsafat ilmu memiliki tugas untuk mengkaji secara ilmiah dengan mengutamakan sikap akademis dan intelektual yang tinggi. Ini mencerminkan peran filsafat ilmu dalam menganalisis dan memberikan solusi terhadap masalah kebangsaan.
Filsafat Ilmu dan Pengembangan Pancasila: Jurnal menyoroti bahwa Pancasila harus dikembangkan sebagai dasar ilmu pengetahuan yang memiliki nilai-nilai luhur. Dalam hal ini, filsafat ilmu melalui aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi berperan dalam mengarahkan pengembangan Pancasila dan pengaplikasiannya dalam penyelesaian masalah kehidupan pada manusia.
Sejarah Filsafat Ilmu: Jurnal mencakup sejarah filsafat ilmu dengan merujuk pada Yunani Kuno. Ini membantu memahami asal-usul dan perkembangan filsafat ilmu sepanjang waktu, serta bagaimana filsuf Yunani Kuno merintis pengertian tentang ilmu pengetahuan.
Kebutuhan akan Bidang Ilmu yang Menjembatani: Jurnal menyoroti bahwa semakin majunya ilmu pengetahuan menghasilkan spesialisasi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, terdapat kebutuhan untuk bidang ilmu yang dapat menjembatani perbedaan antara berbagai disiplin ilmu, sehingga garis batas antara ilmu dasar dan ilmu terapan tidak semakin pudar.
Pancasila dan Filsafat Ilmu: Jurnal menarik paralel antara filsafat ilmu sebagai disiplin ilmu dan Pancasila sebagai pandangan hidup. Mereka berbagi kesamaan dalam pentingnya pandangan kritis dan pengetahuan.
Pancasila, Filsafat, dan Ilmu Pengetahuan: Artikel ini menyoroti bahwa Pancasila, filsafat, dan ilmu pengetahuan memiliki hubungan yang erat. Semua tiga elemen ini saling terkait dan saling memengaruhi dalam kerangka pengembangan pengetahuan yang lebih luas.