Posts made by SYILA MELFA

MKU Pancasila 2023 Arsitektur A -> Forum Analisis Jurnal

by SYILA MELFA -
Nama: Syila Melfa
NPM: 2315012071

•Nilai-nilai Pancasila

nilai-nilai dalam konteks Pancasila dan pengamalannya dalam masyarakat Indonesia yaitu:
1. Nilai Sebagai Ide atau Konsep: Nilai adalah konsep yang penting dalam hidup seseorang, dan dapat dibagi menjadi dua kawasan, yaitu kognitif dan afektif. Nilai mencerminkan apa yang dianggap penting oleh seseorang, dan terkadang tidak selalu tampak dalam pengalaman, tetapi nyata dalam jiwa manusia.

2. Studi Nilai dalam Estetika dan Etika: Studi tentang nilai dapat dibagi menjadi dua bidang, estetika dan etika. Estetika berkaitan dengan keindahan dan apa yang disukai oleh manusia, sedangkan etika berkaitan dengan aturan dan bagaimana manusia berperilaku. Etika membahas pertanyaan-pertanyaan tentang benar dan salah, baik dan buruk.

3. Pancasila sebagai Sumber Nilai dan Moral: Bangsa Indonesia sepakat untuk memegang Pancasila sebagai sumber inspirasi, nilai, dan moral bangsa. Pancasila dianggap sebagai hasil sublimasi dan kritalisasi sistem nilai budaya dan agama bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila mencerminkan keyakinan dan pandangan hidup bangsa Indonesia.

4. Pelaksanaan Nilai-nilai Pancasila: Nilai-nilai Pancasila diimplementasikan melalui berbagai jalur, termasuk keluarga, masyarakat, dan sekolah. Pelaksanaan ini mencakup pengamalan objektif, yang melibatkan bidang kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan dengan dasar hukum yang hierarkis, dan pengamalan subjektif, yang melibatkan individu dalam tingkah laku dan sikap sehari-hari.

5. Etika Pancasila: Nilai-nilai Pancasila yang bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat, dan adil dijabarkan dalam konsep Etika Pancasila. Ini menggarisbawahi hakikat manusia Indonesia yang mengikuti prinsip-prinsip seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan, Kebangsaan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial.

Uraian tersebut menunjukkan pentingnya Pancasila dalam membentuk nilai-nilai dan moral dalam masyarakat Indonesia dan bagaimana nilai-nilai ini diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan negara.

•Hubungan antara Filsafat Pancasila dan pendidikan di Indonesia
Pendidikan adalah upaya terencana untuk membantu perkembangan potensi individu, dan dalam konteks universal, berbagai komunitas manusia memberikan makna yang beragam dalam pendidikan. Pendidikan di Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya Pancasila.

Nilai-nilai Pancasila ini harus ditanamkan pada peserta didik melalui semua tingkat dan jenis pendidikan. Filsafat pendidikan nasional memandang manusia Indonesia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, individu dengan hak dan kewajiban, serta makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat pluralistik. Pendidikan dipandang sebagai pranata sosial yang berinteraksi dengan lembaga sosial lainnya dalam masyarakat. Terdapat berbagai pandangan tentang perkembangan manusia dalam pendidikan, seperti empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi. Pancasila dianggap sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia, dan pendidikan diarahkan untuk mengikuti ideologi nasional. Filsafat pendidikan Pancasila dianggap sebagai tuntutan nasional dan menjadi sub-sistem dari sistem negara.

Pendekatan ini menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam sistem pendidikan nasional untuk mencerminkan pandangan hidup dan filosofi bangsa Indonesia.

•Filsafat Pancasila dalam pembangunan karakter bangsa
Karakter mengacu pada berbagai aspek seperti sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan. Ini mencerminkan budi pekerti dan kepribadian seseorang. Pendidikan karakter adalah proses penanaman perilaku berdasarkan budi pekerti yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak-anak menjadi warga masyarakat dan negara yang baik.

Pendekatan filosofi Pancasila digunakan sebagai dasar untuk pendidikan karakter. Pancasila dilihat dari sudut pandang ontologis, epistemologis, dan aksiologis.

- Landasan Ontologis Pancasila: Pancasila mengakui pentingnya hubungan antara negara dan warga negara. Kualitas negara bergantung pada kualitas warga negara, yang dipengaruhi oleh pendidikan.

- Demokrasi Pancasila: Prinsip demokrasi Pancasila menegaskan pengakuan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk masyarakat dan bangsa. Hal ini menjadi ciri khas hidup kemanusiaan dalam Pancasila.

- Ciri-Ciri Kemanusiaan dalam Filsafat Pendidikan Pancasila:
a. Integral Kemanusiaan: Mengakui manusia sebagai entitas jiwa dan raga, individu dan makhluk sosial secara bersamaan.
b. Etis: Mempromosikan kebebasan yang bertanggung jawab.
c. Religius: Mengakui keberadaan Tuhan dan nilai religius dalam masyarakat serta menghormati kebebasan beragama.

Pembahasan ini menekankan pentingnya pendidikan karakter yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila untuk membentuk generasi muda yang baik dan warga negara yang berkarakter mulia.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang mencerminkan jati diri bangsa. Pancasila bukan hanya sebagai kerangka konstitusi, tetapi juga sebagai filsafat yang mempengaruhi cara berpikir masyarakat dan anggota.

MKU Pancasila 2023 Arsitektur A -> Forum Analisis Soal

by SYILA MELFA -
Nama: Syila Melfa
NPM: 2315012071

A. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, Jelaskan!

Jawab: Pendidikan di tengah pandemi COVID-19 telah menghadapi sejumlah tantangan. Saya memiliki beberapa pendapat yaitu:

1. Transisi ke Pembelajaran Jarak Jauh: Banyak negara dan lembaga pendidikan harus beralih ke pembelajaran jarak jauh sebagai respons terhadap pandemi. Ini telah memaksa guru, siswa, dan orang tua untuk beradaptasi dengan teknologi dan metode pembelajaran baru.

2. Ketidaksetaraan Akses: Pandemi telah mengungkapkan ketidaksetaraan akses pendidikan. Siswa dari latar belakang ekonomi yang lebih lemah mungkin kesulitan mengakses perangkat dan koneksi internet yang diperlukan untuk pembelajaran jarak jauh, sehingga perlu adanya upaya untuk mengurangi kesenjangan ini.

3. Dampak Kesejahteraan Emosional: Isolasi sosial dan kecemasan terkait pandemi dapat berdampak pada kesejahteraan emosional siswa. Institusi pendidikan perlu memberikan dukungan tambahan untuk masalah kesehatan mental yang mungkin muncul.

4. Penyesuaian Kurikulum: Kurikulum dan metode pengajaran harus disesuaikan dengan pembelajaran jarak jauh. Guru harus mencari cara kreatif untuk mengajarkan materi secara efektif melalui platform online.

5. Perubahan dalam Evaluasi dan Penilaian: Sistem evaluasi dan penilaian perlu disesuaikan dengan konteks pembelajaran jarak jauh. Pendidik harus mengembangkan metode penilaian yang adil dan relevan.

6. Kolaborasi dan Inovasi: Pandemi mendorong kolaborasi antara lembaga pendidikan, guru, dan teknologi. Inovasi dalam pembelajaran, seperti penggunaan platform daring dan aplikasi pembelajaran, telah menjadi semakin penting.

Meskipun pandemi COVID-19 telah membawa sejumlah tantangan dalam pendidikan, ini juga merupakan kesempatan untuk merenovasi sistem pendidikan dan meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan terhadap perubahan. Penting untuk terus beradaptasi dan menjalani perubahan demi mendukung pendidikan yang berkualitas.

B. Bagaimanakah mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?

Jawab: Untuk mengoptimalkan proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 dan menjaga korelasi dengan implementasi nilai Pancasila, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Inklusivitas dan Keadilan: Pastikan semua siswa memiliki akses yang sama ke pendidikan. Hal ini mencakup menyediakan perangkat dan akses internet bagi siswa yang membutuhkan. Tindakan ini sesuai dengan nilai Pancasila tentang kesetaraan.

2. Pendidikan Kemanusiaan: Fokus pada kesejahteraan siswa. Ini mencakup dukungan kesehatan mental, memastikan bahwa siswa merasa aman, dan memberikan bantuan kepada keluarga yang terdampak ekonomi. Nilai Pancasila tentang kemanusiaan yang adil berarti merawat siswa dan keluarganya.

3. Kolaborasi: Kolaborasi antara guru, siswa, orang tua, dan lembaga pendidikan adalah kunci. Ini mencerminkan nilai Pancasila tentang persatuan Indonesia. Guru dapat berkolaborasi dengan orang tua untuk mendukung pembelajaran siswa di rumah.

4. Pengembangan Diri: Berikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan di luar kurikulum biasa. Dukung pengembangan karakter, kreativitas, dan kecakapan yang mencerminkan nilai Pancasila tentang gotong royong dan persatuan.

5. Adaptasi Kurikulum: Sesuaikan kurikulum dengan pembelajaran jarak jauh. Guru dapat memilih materi yang relevan dan memfokuskan pada pemahaman yang mendalam daripada sekadar mencakup banyak materi.

6. Penggunaan Teknologi: Manfaatkan teknologi dengan bijak untuk meningkatkan pembelajaran. Ini mencakup pelatihan guru dalam penggunaan alat-alat digital dan memastikan bahwa teknologi digunakan secara etis dan efektif.

7. Edukasi Nilai Pancasila: Sisipkan pendidikan tentang nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran. Diskusikan nilai-nilai seperti persatuan, gotong royong, kemanusiaan, dan keadilan dalam konteks kehidupan sehari-hari.

8. Evaluasi yang Adil: Rancang sistem evaluasi yang memungkinkan semua siswa untuk menunjukkan potensinya. Ini mencerminkan nilai-nilai Pancasila tentang keadilan.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 dapat tetap berkorelasi dengan nilai-nilai Pancasila dan memastikan bahwa pendidikan tetap menjadi sarana untuk menciptakan masyarakat yang adil, harmonis, dan berdampingan dalam keragaman.

C. Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!

Jawab: contoh umum yang mencerminkan pengembangan karakter berdasarkan nilai-nilai Pancasila:

Contoh: Program Pembersihan Sampah Lingkungan Sekolah

Pendapat saya: Program pembersihan sampah lingkungan sekolah mencerminkan nilai-nilai Pancasila seperti peduli, santun, gotong royong, dan cinta damai. Dalam program ini, siswa dan guru bekerja sama membersihkan area sekolah mereka. Ini mengajarkan siswa untuk peduli terhadap lingkungan, menjunjung nilai gotong royong, dan menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekolah. Selain itu, program ini juga menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, yang selaras dengan nilai kesehatan dan kesejahteraan yang terkandung dalam Pancasila.

D. Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?

Jawab: Hakikat Pancasila adalah inti atau esensi dari dasar-dasar filosofis yang menggambarkan nilai-nilai, prinsip, dan tujuan dasar yang menjadi panduan bagi masyarakat Indonesia dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku. Dalam konteks pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat, hal ini mengacu pada penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan masyarakat yang adil, harmonis, dan berkeadilan.

Beberapa aspek penting dari hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai ini mencakup:

1. Kebijaksanaan dalam Berpikir: Hakikat Pancasila menuntut masyarakat untuk berpikir bijaksana, kritis, dan berbasis pada nilai-nilai seperti keadilan, kemanusiaan, dan gotong royong. Ini berarti mempertimbangkan implikasi nilai-nilai Pancasila dalam pengambilan keputusan individu maupun kolektif.

2. Sikap Terhadap Keadilan: Hakikat Pancasila menekankan pentingnya sikap yang adil dan berkeadilan dalam interaksi sosial. Masyarakat diharapkan untuk memperlakukan semua individu dengan adil, tanpa memandang suku, agama, ras, atau status sosial.

3. Tanggung Jawab Sosial: Nilai-nilai Pancasila mendorong masyarakat untuk memiliki tanggung jawab sosial terhadap sesama dan lingkungan. Ini mencakup gotong royong, peduli terhadap lingkungan, dan membantu sesama dalam keadaan sulit.

4. Harkat dan Martabat Manusia: Hakikat Pancasila menempatkan harkat dan martabat manusia sebagai prinsip dasar. Ini berarti masyarakat harus menjunjung tinggi hak asasi manusia, menghormati kebebasan individu, dan mempromosikan kesejahteraan sosial.

5. Persatuan dalam Keragaman: Pancasila mengajarkan persatuan dalam keragaman. Hakikatnya adalah bahwa Indonesia adalah negara yang beragam dalam budaya, agama, dan etnis. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk hidup berdampingan dengan harmonis dan menghargai keragaman ini.

Pengaktualisasi nilai-nilai Pancasila sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat melibatkan kesadaran, pendidikan, dan kesediaan untuk mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang sesuai dengan cita-cita Pancasila, yaitu masyarakat yang adil, makmur, berkeadilan, dan sejahtera.

MKU Pancasila 2023 Arsitektur A -> Forum Analisis Soal

by SYILA MELFA -
Nama: Syila Melfa
NPM: 2315012071

1.Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila?

Jawab: dalam konteks implementasi nilai Pancasila, tindakan penolakan jenazah korban COVID-19 merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai Pancasila, terutama nilai Kemanusiaan. Pancasila menekankan pentingnya menghormati hak asasi manusia, solidaritas, dan saling menghormati tanpa memandang status atau kondisi apapun. Tindakan penolakan tersebut dapat dianggap melanggar prinsip-prinsip tersebut dan memerlukan pemahaman yang lebih mendalam dan edukasi masyarakat untuk mengurangi stigmatisasi terhadap korban COVID-19.

2. Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari!


Jawab: Dengan cara memberikan kontribusi positif dengan cara berikut:

1.Penyuluhan dan Edukasi Masyarakat: Adakan kampanye edukasi yang melibatkan mahasiswa dan komunitas setempat tentang bahaya COVID-19, pentingnya protokol kesehatan, serta hak asasi korban dan keluarganya. Sosialisasikan nilai-nilai Pancasila yang mendorong solidaritas dan kepedulian.

2.Keterlibatan Aktif: Kita dapat berpartisipasi dalam relawan yang membantu korban COVID-19 dan keluarganya, baik dalam memberikan dukungan moral maupun logistik.

3.Media Sosial dan Advokasi: Gunakan media sosial dan platform online untuk menyuarakan pesan positif dan mengatasi stigma terhadap korban COVID-19. Ajak orang lain untuk turut serta dalam upaya ini.

4.Kolaborasi dengan Pemerintah: Bekerja sama dengan pemerintah setempat dalam menyusun kebijakan dan tindakan yang lebih inklusif terhadap korban COVID-19 serta mengingatkan nilai-nilai Pancasila dalam pelaksanaan kebijakan.

5.Penelitian dan Studi Kasus: Mahasiswa dapat melakukan penelitian atau studi kasus untuk menganalisis kasus penolakan jenazah dan mengidentifikasi akar permasalahan serta solusi yang lebih konkret.

Melalui tindakan ini, kita dapat berkontribusi dalam mencegah kejadian serupa terulang di masa depan dan mempromosikan nilai-nilai Pancasila yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan persatuan.

3. Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!

Jawab: Penolakan jenazah korban COVID-19 bisa dianggap sebagai pelanggaran terhadap Sila Pancasila yang kedua, yaitu "Kemanusiaan yang adil dan beradab." Meskipun jenazah tersebut memang sudah tidak bernyawa, tetapi penolakan ini melibatkan perlakuan yang tidak adil dan tidak beradab terhadap keluarga korban dan melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan.

1. Kemanusiaan: Pancasila menekankan pentingnya menghormati dan melindungi hak-hak asasi manusia. Penolakan jenazah menyebabkan penderitaan emosional bagi keluarga korban dan tidak menghormati hak-hak kemanusiaan mereka untuk mengubur jenazah dengan layak.

2. Kesetaraan: Sila Kemanusiaan juga mencakup prinsip kesetaraan. Penolakan jenazah berdasarkan status sebagai korban COVID-19 tidak menghormati prinsip ini, karena semua manusia, tanpa memandang kondisi atau status, berhak diperlakukan dengan adil.

3. Solidaritas: Sila Kemanusiaan juga mencakup nilai solidaritas. Penolakan jenazah dapat memecah belah masyarakat dan menciptakan stigmatisasi terhadap keluarga korban. Pancasila mendorong solidaritas dan kepedulian terhadap sesama.

4. Nilai-nilai Pancasila Lainnya: Penolakan ini juga dapat melibatkan pelanggaran terhadap Sila-sila Pancasila lainnya, seperti Ketuhanan yang Maha Esa (dalam hal penghormatan terhadap keberagaman agama), Persatuan Indonesia (karena dapat menciptakan perpecahan), dan Demokrasi (dalam hal pengambilan keputusan yang tidak melibatkan partisipasi yang adil).

Jadi, penolakan jenazah korban COVID-19, meskipun berkaitan dengan jenazah yang sudah tidak bernyawa, masih dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap Sila Kemanusiaan dalam Pancasila karena melibatkan perlakuan yang tidak adil dan tidak beradab terhadap sesama manusia.

MKU Pancasila 2023 Arsitektur A -> Forum Analisis Jurnal

by SYILA MELFA -
Nama: Syila Melfa
NPM:2315012071

Dari jurnal tersebut dapat diambil intisari bahwasanya,Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional.
Berdasarkan asumsi itu, persoalan mengenai lunturnya pemahaman bangsa Indonesia mengenai Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) menjadi tugas dari disiplin filsafat ilmu untuk mengkaji secara ilmiah dengan mengedepankan sikap akademis dan intelektual yang tinggi, sehingga dapat diperoleh pemecahan masalah secara komprehensif.

Filsafat ilmu sebagai dasar ilmu pengetahuan harus mampu mengembangkan Pancasila sebagai dasar-dasar ilmu pengetahuan yang sesungguhnya mempunyai nilai-nilai luhur untuk mengatasi persoalan kehidupan manusia dengan menggunakan aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi.

Filsafat ilmu juga dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan kebangsaan secara ilmiah yang bermuara pada melemahnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila. Melemahnya pemahaman dan penghayatan masyarakat dapat diatasi dengan melakukan revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila. Dalam kerangka ini, nilai-nilai Pancasila yang memiliki ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan dapat dikaji melalui filsafat ilmu.
secara ontologi, Pancasila mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti mengembangkan sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, di mana Tuhan mempunyai peranan dalam memberikan petunjuk pada umat manusia.

Secara aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki sumbangan berarti bagi kehidupan umat manusia, nilai-nilai luhur untuk saling membantu dan memberikan rasa keadilan sosial harus diejawantahkan dalam setiap aspek kehidupan manusia.

MKU Pancasila 2023 Arsitektur A -> Analisis Video Pembelajaran

by SYILA MELFA -
Nama: Syila Melfa
NPM:2315012071

Berdasarkan video tersebut
Saya mendapatkan informasi mengenai pengertian filsafat, pengertian filsafat pancasila, aliran-aliran filsafat, manfaat dalam mempelajari filsafat serta Pancasila sebagai sistem filsafat.

Filsafat yaitu ilmu yang mempelajari tentang semua ilmu pengetahuan meliputi asal, sebab dan hukumnya. Filsafat memiliki beberapa aliran, yaitu filsafat rasionalisme yang menggunakan akal, filsafat materialisme mengutamakan materi, filsafat individualisme yang mengutamakan individualitas, serta filsafat hedonisme yang mengutamakan kesenangan.

Dalam mempelajari filsafat, terdapat beberapa manfaat yang dapat kita ambil, seperti memperoleh kebenaran yang valid serta akurat, melatih kemampuan berfikir secara logis, bertindak bijaksana, melatih kemampuan rasional dan komprehensif, dapat menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga memperoleh keselarasan hidup.

Filsafat meliputi beberapa bidang seperti, aspek penyelidikan ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
•ontologis menurut aristotles yaitu ilmu yang menyelidiki sesuatu atau tentang keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika.
•epistemologis, yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan.
•aksiologis, yaitu nilai pikiran, ilmu atau teori

Filsafat pancasila dapat diartikan sebagai pemikiran secara kritis dan rasional mengenai pancasila sebagai dasar negara. Pancasila sebagai sistem filsafat berciri-ciri sebagai bagian unsur yang mempunyai fungsi yang saling berkaitan yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu.