Video tidak dapat diupload, maka silahkan Video yang anda Buat diupload ke youtube, kemudian linknya ada kumpulkan pada forum pengumpulan tugas. Terimakasih.
Forum Analisis Jurnal
Filsafat Pancasila memiliki peran penting dalam pendidikan di Indonesia menuju bangsa berkarakter. Berikut adalah analisis terkait hal ini:
1. Landasan Ideologis:
Pancasila merupakan dasar ideologis negara Indonesia. Dalam pendidikan, ideologi ini digunakan sebagai fondasi moral, etika, dan nilai-nilai yang akan membentuk karakter peserta didik. Prinsip-prinsip seperti gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi menjadi landasan moral bagi siswa.
Pembentukan Karakter:
Pancasila menekankan pentingnya pembentukan karakter yang kuat. Pendidikan berdasarkan Pancasila berupaya menciptakan individu yang memiliki karakter nasional, seperti cinta tanah air, toleransi, dan rasa kebersamaan.
Nilai-Nilai Moral:
Pancasila juga mendorong pengembangan nilai-nilai moral dalam pendidikan. Pendidikan berdasarkan Pancasila harus mengajarkan etika, kejujuran, integritas, dan rasa tanggung jawab kepada siswa.
2. Toleransi dan Keragaman:
Pancasila mempromosikan prinsip toleransi terhadap perbedaan agama, suku, dan budaya. Dalam pendidikan, ini berarti mengajarkan siswa untuk menghormati dan menerima keragaman sebagai bagian integral dari identitas nasional.
3. Pendidikan Demokratis:
Pancasila mendorong pendidikan demokratis, di mana siswa diajarkan untuk berpikir kritis, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, dan menghargai hak asasi manusia. Hal ini mendukung perkembangan karakter yang demokratis.
Menciptakan Warga Negara
4. Berkarakter:
Melalui pengajaran Pancasila dalam pendidikan, tujuannya adalah menciptakan warga negara yang berkarakter, yang memiliki kepedulian terhadap masyarakat dan negara, serta siap berkontribusi pada pembangunan bangsa.
5.Tantangan dan Implementasi:
Meskipun Pancasila adalah landasan ideologis, implementasinya dalam sistem pendidikan dapat menjadi tantangan. Dibutuhkan guru yang berkualitas dan materi pelajaran yang tepat untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum.
Dalam rangka mencapai tujuan bangsa berkarakter, Pancasila harus terus diintegrasikan dalam sistem pendidikan Indonesia. Hal ini akan membantu membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan siap berperan aktif dalam membangun negara yang lebih baik.
1. Landasan Ideologis:
Pancasila merupakan dasar ideologis negara Indonesia. Dalam pendidikan, ideologi ini digunakan sebagai fondasi moral, etika, dan nilai-nilai yang akan membentuk karakter peserta didik. Prinsip-prinsip seperti gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi menjadi landasan moral bagi siswa.
Pembentukan Karakter:
Pancasila menekankan pentingnya pembentukan karakter yang kuat. Pendidikan berdasarkan Pancasila berupaya menciptakan individu yang memiliki karakter nasional, seperti cinta tanah air, toleransi, dan rasa kebersamaan.
Nilai-Nilai Moral:
Pancasila juga mendorong pengembangan nilai-nilai moral dalam pendidikan. Pendidikan berdasarkan Pancasila harus mengajarkan etika, kejujuran, integritas, dan rasa tanggung jawab kepada siswa.
2. Toleransi dan Keragaman:
Pancasila mempromosikan prinsip toleransi terhadap perbedaan agama, suku, dan budaya. Dalam pendidikan, ini berarti mengajarkan siswa untuk menghormati dan menerima keragaman sebagai bagian integral dari identitas nasional.
3. Pendidikan Demokratis:
Pancasila mendorong pendidikan demokratis, di mana siswa diajarkan untuk berpikir kritis, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, dan menghargai hak asasi manusia. Hal ini mendukung perkembangan karakter yang demokratis.
Menciptakan Warga Negara
4. Berkarakter:
Melalui pengajaran Pancasila dalam pendidikan, tujuannya adalah menciptakan warga negara yang berkarakter, yang memiliki kepedulian terhadap masyarakat dan negara, serta siap berkontribusi pada pembangunan bangsa.
5.Tantangan dan Implementasi:
Meskipun Pancasila adalah landasan ideologis, implementasinya dalam sistem pendidikan dapat menjadi tantangan. Dibutuhkan guru yang berkualitas dan materi pelajaran yang tepat untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum.
Dalam rangka mencapai tujuan bangsa berkarakter, Pancasila harus terus diintegrasikan dalam sistem pendidikan Indonesia. Hal ini akan membantu membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan siap berperan aktif dalam membangun negara yang lebih baik.
Nama: Syila Melfa
NPM: 2315012071
•Nilai-nilai Pancasila
nilai-nilai dalam konteks Pancasila dan pengamalannya dalam masyarakat Indonesia yaitu:
1. Nilai Sebagai Ide atau Konsep: Nilai adalah konsep yang penting dalam hidup seseorang, dan dapat dibagi menjadi dua kawasan, yaitu kognitif dan afektif. Nilai mencerminkan apa yang dianggap penting oleh seseorang, dan terkadang tidak selalu tampak dalam pengalaman, tetapi nyata dalam jiwa manusia.
2. Studi Nilai dalam Estetika dan Etika: Studi tentang nilai dapat dibagi menjadi dua bidang, estetika dan etika. Estetika berkaitan dengan keindahan dan apa yang disukai oleh manusia, sedangkan etika berkaitan dengan aturan dan bagaimana manusia berperilaku. Etika membahas pertanyaan-pertanyaan tentang benar dan salah, baik dan buruk.
3. Pancasila sebagai Sumber Nilai dan Moral: Bangsa Indonesia sepakat untuk memegang Pancasila sebagai sumber inspirasi, nilai, dan moral bangsa. Pancasila dianggap sebagai hasil sublimasi dan kritalisasi sistem nilai budaya dan agama bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila mencerminkan keyakinan dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
4. Pelaksanaan Nilai-nilai Pancasila: Nilai-nilai Pancasila diimplementasikan melalui berbagai jalur, termasuk keluarga, masyarakat, dan sekolah. Pelaksanaan ini mencakup pengamalan objektif, yang melibatkan bidang kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan dengan dasar hukum yang hierarkis, dan pengamalan subjektif, yang melibatkan individu dalam tingkah laku dan sikap sehari-hari.
5. Etika Pancasila: Nilai-nilai Pancasila yang bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat, dan adil dijabarkan dalam konsep Etika Pancasila. Ini menggarisbawahi hakikat manusia Indonesia yang mengikuti prinsip-prinsip seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan, Kebangsaan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial.
Uraian tersebut menunjukkan pentingnya Pancasila dalam membentuk nilai-nilai dan moral dalam masyarakat Indonesia dan bagaimana nilai-nilai ini diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan negara.
•Hubungan antara Filsafat Pancasila dan pendidikan di Indonesia
Pendidikan adalah upaya terencana untuk membantu perkembangan potensi individu, dan dalam konteks universal, berbagai komunitas manusia memberikan makna yang beragam dalam pendidikan. Pendidikan di Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila ini harus ditanamkan pada peserta didik melalui semua tingkat dan jenis pendidikan. Filsafat pendidikan nasional memandang manusia Indonesia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, individu dengan hak dan kewajiban, serta makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat pluralistik. Pendidikan dipandang sebagai pranata sosial yang berinteraksi dengan lembaga sosial lainnya dalam masyarakat. Terdapat berbagai pandangan tentang perkembangan manusia dalam pendidikan, seperti empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi. Pancasila dianggap sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia, dan pendidikan diarahkan untuk mengikuti ideologi nasional. Filsafat pendidikan Pancasila dianggap sebagai tuntutan nasional dan menjadi sub-sistem dari sistem negara.
Pendekatan ini menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam sistem pendidikan nasional untuk mencerminkan pandangan hidup dan filosofi bangsa Indonesia.
•Filsafat Pancasila dalam pembangunan karakter bangsa
Karakter mengacu pada berbagai aspek seperti sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan. Ini mencerminkan budi pekerti dan kepribadian seseorang. Pendidikan karakter adalah proses penanaman perilaku berdasarkan budi pekerti yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak-anak menjadi warga masyarakat dan negara yang baik.
Pendekatan filosofi Pancasila digunakan sebagai dasar untuk pendidikan karakter. Pancasila dilihat dari sudut pandang ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
- Landasan Ontologis Pancasila: Pancasila mengakui pentingnya hubungan antara negara dan warga negara. Kualitas negara bergantung pada kualitas warga negara, yang dipengaruhi oleh pendidikan.
- Demokrasi Pancasila: Prinsip demokrasi Pancasila menegaskan pengakuan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk masyarakat dan bangsa. Hal ini menjadi ciri khas hidup kemanusiaan dalam Pancasila.
- Ciri-Ciri Kemanusiaan dalam Filsafat Pendidikan Pancasila:
a. Integral Kemanusiaan: Mengakui manusia sebagai entitas jiwa dan raga, individu dan makhluk sosial secara bersamaan.
b. Etis: Mempromosikan kebebasan yang bertanggung jawab.
c. Religius: Mengakui keberadaan Tuhan dan nilai religius dalam masyarakat serta menghormati kebebasan beragama.
Pembahasan ini menekankan pentingnya pendidikan karakter yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila untuk membentuk generasi muda yang baik dan warga negara yang berkarakter mulia.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang mencerminkan jati diri bangsa. Pancasila bukan hanya sebagai kerangka konstitusi, tetapi juga sebagai filsafat yang mempengaruhi cara berpikir masyarakat dan anggota.
NPM: 2315012071
•Nilai-nilai Pancasila
nilai-nilai dalam konteks Pancasila dan pengamalannya dalam masyarakat Indonesia yaitu:
1. Nilai Sebagai Ide atau Konsep: Nilai adalah konsep yang penting dalam hidup seseorang, dan dapat dibagi menjadi dua kawasan, yaitu kognitif dan afektif. Nilai mencerminkan apa yang dianggap penting oleh seseorang, dan terkadang tidak selalu tampak dalam pengalaman, tetapi nyata dalam jiwa manusia.
2. Studi Nilai dalam Estetika dan Etika: Studi tentang nilai dapat dibagi menjadi dua bidang, estetika dan etika. Estetika berkaitan dengan keindahan dan apa yang disukai oleh manusia, sedangkan etika berkaitan dengan aturan dan bagaimana manusia berperilaku. Etika membahas pertanyaan-pertanyaan tentang benar dan salah, baik dan buruk.
3. Pancasila sebagai Sumber Nilai dan Moral: Bangsa Indonesia sepakat untuk memegang Pancasila sebagai sumber inspirasi, nilai, dan moral bangsa. Pancasila dianggap sebagai hasil sublimasi dan kritalisasi sistem nilai budaya dan agama bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila mencerminkan keyakinan dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
4. Pelaksanaan Nilai-nilai Pancasila: Nilai-nilai Pancasila diimplementasikan melalui berbagai jalur, termasuk keluarga, masyarakat, dan sekolah. Pelaksanaan ini mencakup pengamalan objektif, yang melibatkan bidang kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan dengan dasar hukum yang hierarkis, dan pengamalan subjektif, yang melibatkan individu dalam tingkah laku dan sikap sehari-hari.
5. Etika Pancasila: Nilai-nilai Pancasila yang bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat, dan adil dijabarkan dalam konsep Etika Pancasila. Ini menggarisbawahi hakikat manusia Indonesia yang mengikuti prinsip-prinsip seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan, Kebangsaan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial.
Uraian tersebut menunjukkan pentingnya Pancasila dalam membentuk nilai-nilai dan moral dalam masyarakat Indonesia dan bagaimana nilai-nilai ini diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan negara.
•Hubungan antara Filsafat Pancasila dan pendidikan di Indonesia
Pendidikan adalah upaya terencana untuk membantu perkembangan potensi individu, dan dalam konteks universal, berbagai komunitas manusia memberikan makna yang beragam dalam pendidikan. Pendidikan di Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila ini harus ditanamkan pada peserta didik melalui semua tingkat dan jenis pendidikan. Filsafat pendidikan nasional memandang manusia Indonesia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, individu dengan hak dan kewajiban, serta makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat pluralistik. Pendidikan dipandang sebagai pranata sosial yang berinteraksi dengan lembaga sosial lainnya dalam masyarakat. Terdapat berbagai pandangan tentang perkembangan manusia dalam pendidikan, seperti empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi. Pancasila dianggap sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia, dan pendidikan diarahkan untuk mengikuti ideologi nasional. Filsafat pendidikan Pancasila dianggap sebagai tuntutan nasional dan menjadi sub-sistem dari sistem negara.
Pendekatan ini menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam sistem pendidikan nasional untuk mencerminkan pandangan hidup dan filosofi bangsa Indonesia.
•Filsafat Pancasila dalam pembangunan karakter bangsa
Karakter mengacu pada berbagai aspek seperti sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan. Ini mencerminkan budi pekerti dan kepribadian seseorang. Pendidikan karakter adalah proses penanaman perilaku berdasarkan budi pekerti yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak-anak menjadi warga masyarakat dan negara yang baik.
Pendekatan filosofi Pancasila digunakan sebagai dasar untuk pendidikan karakter. Pancasila dilihat dari sudut pandang ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
- Landasan Ontologis Pancasila: Pancasila mengakui pentingnya hubungan antara negara dan warga negara. Kualitas negara bergantung pada kualitas warga negara, yang dipengaruhi oleh pendidikan.
- Demokrasi Pancasila: Prinsip demokrasi Pancasila menegaskan pengakuan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk masyarakat dan bangsa. Hal ini menjadi ciri khas hidup kemanusiaan dalam Pancasila.
- Ciri-Ciri Kemanusiaan dalam Filsafat Pendidikan Pancasila:
a. Integral Kemanusiaan: Mengakui manusia sebagai entitas jiwa dan raga, individu dan makhluk sosial secara bersamaan.
b. Etis: Mempromosikan kebebasan yang bertanggung jawab.
c. Religius: Mengakui keberadaan Tuhan dan nilai religius dalam masyarakat serta menghormati kebebasan beragama.
Pembahasan ini menekankan pentingnya pendidikan karakter yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila untuk membentuk generasi muda yang baik dan warga negara yang berkarakter mulia.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang mencerminkan jati diri bangsa. Pancasila bukan hanya sebagai kerangka konstitusi, tetapi juga sebagai filsafat yang mempengaruhi cara berpikir masyarakat dan anggota.
Nama : Rachel Sharonita B
Npm : 2365012001
Kelas A
Pancasila adalah dasar pandangan hidup bagi rakyat Indonesia yang mencakup lima sila sebagai jati diri bangsa. Sila-sila dalam Pancasila memberikan pedoman bagi perilaku dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila juga memiliki dimensi filsafat karena memberikan panduan intelektual bagi cara berpikir bangsa Indonesia dan dapat diintegrasikan ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa seharusnya mencerminkan ideologi bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi Indonesia yang memiliki peran penting dalam kehidupan bangsa dan negara. Filsafat adalah pencarian kebenaran melalui pemikiran mendalam, dan filsafat pendidikan adalah pemikiran mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat.
Ketika kita melihat fungsi Pancasila dalam sistem pendidikan dari perspektif filsafat pendidikan, Pancasila adalah pandangan hidup yang membentuk keseharian. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia seharusnya mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah pedoman perilaku yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Pendidikan karakter seharusnya berakar pada nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan individu Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, serta mematuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semua ini mencerminkan ciri integral, etis, dan religius dalam filsafat pendidikan Pancasila.
Npm : 2365012001
Kelas A
Pancasila adalah dasar pandangan hidup bagi rakyat Indonesia yang mencakup lima sila sebagai jati diri bangsa. Sila-sila dalam Pancasila memberikan pedoman bagi perilaku dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila juga memiliki dimensi filsafat karena memberikan panduan intelektual bagi cara berpikir bangsa Indonesia dan dapat diintegrasikan ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa seharusnya mencerminkan ideologi bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi Indonesia yang memiliki peran penting dalam kehidupan bangsa dan negara. Filsafat adalah pencarian kebenaran melalui pemikiran mendalam, dan filsafat pendidikan adalah pemikiran mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat.
Ketika kita melihat fungsi Pancasila dalam sistem pendidikan dari perspektif filsafat pendidikan, Pancasila adalah pandangan hidup yang membentuk keseharian. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia seharusnya mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah pedoman perilaku yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Pendidikan karakter seharusnya berakar pada nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan individu Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, serta mematuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semua ini mencerminkan ciri integral, etis, dan religius dalam filsafat pendidikan Pancasila.
Nama : Ghita Melia aufa Zahrah
NPM : 2315012037
Kelas : Arsitektur A
Jurnal ini menyoroti tentang pengembangan karakter dalam pendidikan di Indonesia berlandaskan filsafat Pancasila.
Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewujudkan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Secara aksiologis bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hierarki dan pendidikan haruslah mengacu pada landasan negara.
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara lebih lanjut, hal ini bisa dijelaskan bahwa yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial adalah manusia. Selanjutnya, Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan memiliki susunan yang bersifat formal logis, baik dalam arti susunan sila-silanya maupun isi arti dari sila-silanya.
Dalam jurnal yang terlampir, terdapat prinsip-prinsip filsafat Pancasila yang dapat dijelaskan sebagai berikut : (a) Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri, (b) Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD '45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal), (c) Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka, dan (d) Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat dimaknai bahwa pendidkan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur kita bangsa Indonesia yang memiliki adat ketimuran. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
NPM : 2315012037
Kelas : Arsitektur A
Jurnal ini menyoroti tentang pengembangan karakter dalam pendidikan di Indonesia berlandaskan filsafat Pancasila.
Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewujudkan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Secara aksiologis bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hierarki dan pendidikan haruslah mengacu pada landasan negara.
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara lebih lanjut, hal ini bisa dijelaskan bahwa yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial adalah manusia. Selanjutnya, Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan memiliki susunan yang bersifat formal logis, baik dalam arti susunan sila-silanya maupun isi arti dari sila-silanya.
Dalam jurnal yang terlampir, terdapat prinsip-prinsip filsafat Pancasila yang dapat dijelaskan sebagai berikut : (a) Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri, (b) Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD '45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal), (c) Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka, dan (d) Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat dimaknai bahwa pendidkan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur kita bangsa Indonesia yang memiliki adat ketimuran. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Nama : Muhammad Nevlin
NPM : 2315012015
Kelas : A
Menurut jurnal yang telah saya baca dapat disimpulkan yaitu :
NPM : 2315012015
Kelas : A
Menurut jurnal yang telah saya baca dapat disimpulkan yaitu :
Filosofi Pancasila memiliki peran sentral dalam pembentukan karakter generasi muda Indonesia melalui beberapa aspek penting, antara lain:
1. Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila. Mengintegrasikan dalam pendidikan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, persatuan, demokrasi, dan kemanusiaan untuk membentuk karakter siswa dengan moral dan etika yang kuat.
2. Pendidikan Kewarganegaraan. Mata pelajaran kewarganegaraan fokus pada pemahaman prinsip-prinsip negara dan hak serta kewajiban sebagai warga negara, membentuk karakter yang cinta tanah air dan siap berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
3. Mendorong Toleransi dan Keanekaragaman. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika mendukung pendidikan tentang toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan, menciptakan semangat persatuan dalam masyarakat.
4. Pendidikan Anti-Korupsi. Memahami prinsip keadilan sosial dan konsekuensi negatif korupsi, membantu membangun karakter yang berintegritas.
5. Pembentukan Karakter. Filosofi Pancasila memberikan dasar kuat untuk pembentukan karakter siswa dengan prinsip-prinsip seperti jujur, disiplin, kerja keras, dan peduli terhadap sesama.
6. Mendorong Kewirausahaan dan Inovasi. Semangat perjuangan dan kreativitas Pancasila mendorong perkembangan kewirausahaan dan inovasi siswa, membantu mereka menjadi individu mandiri dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi bangsa.
Dengan demikian, Filosofi Pancasila memiliki peran utama dalam membentuk karakter siswa Indonesia, menciptakan generasi yang patriotik, menghargai keragaman, dan siap berperan dalam membangun negara. Pendidikan berlandaskan Pancasila adalah fondasi kunci dalam mencapai visi bangsa Indonesia yang memiliki karakter.
Nama: Novilia Silady Syawaleta
NPM: 2315012023
Poin utama yang saya dapatkan melalui jurnal adalah pentingnya filsafat pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Terutama pendidikan karakter yang perlu ditanamkan kepada peserta didik harus dilaksanakan berdasarkan falsafah Pancasila.
Filsafat pendidikan Pancasila mempunyai ciri integral,etis,dan religius. Dalam ciri integral, manusia mengakui seutuhnya baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial. Ciri etis sendiri lebih menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggung jawab. Sedangkan ciri religius terdapat pada sila pertama Pancasila. Ketiga ciri tersebut dapat memenuhi tujuan agar tercipta warga negara yang baik,cerdas,bertaqwa, serta mampu hidup secara individu dan sosial.
Sehingga, sudah semestinya pendidikan karakter di Indonesia diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, adapun caranya dengan memahami nilai-nilai Pancasila tersebut dimana selain dipahami juga dijadikan sebagai aturan hukum dan kehidupan yang dicontohkan pelaksanaannya dengan baik.
NPM: 2315012023
Poin utama yang saya dapatkan melalui jurnal adalah pentingnya filsafat pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Terutama pendidikan karakter yang perlu ditanamkan kepada peserta didik harus dilaksanakan berdasarkan falsafah Pancasila.
Filsafat pendidikan Pancasila mempunyai ciri integral,etis,dan religius. Dalam ciri integral, manusia mengakui seutuhnya baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial. Ciri etis sendiri lebih menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggung jawab. Sedangkan ciri religius terdapat pada sila pertama Pancasila. Ketiga ciri tersebut dapat memenuhi tujuan agar tercipta warga negara yang baik,cerdas,bertaqwa, serta mampu hidup secara individu dan sosial.
Sehingga, sudah semestinya pendidikan karakter di Indonesia diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, adapun caranya dengan memahami nilai-nilai Pancasila tersebut dimana selain dipahami juga dijadikan sebagai aturan hukum dan kehidupan yang dicontohkan pelaksanaannya dengan baik.
Nama : Maulana Raul Putra Priyanto
NPM : 2315012045
Paragraf ini membahas pentingnya filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia dengan fokus pada pembentukan karakter bangsa yang berkualitas.
Pancasila dijelaskan sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia, yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan bangsa, termasuk sistem pendidikan. Sistem pendidikan Indonesia diharapkan mencerminkan nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, serta memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik.
Pendekatan ontologis, epistemologis, dan aksiologis digunakan untuk menjelaskan Pancasila sebagai sistem filsafat. Selain itu, karakter didefinisikan sebagai serangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan moral dan nilai-nilai.
Artikel ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter di Indonesia seharusnya didasarkan pada nilai-nilai Pancasila, dan sistem pendidikan harus mencerminkan identitas Pancasila. Keseluruhan, filosofi pendidikan Pancasila di Indonesia dianggap penting untuk membangun bangsa yang berkarakter sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
NPM : 2315012045
Paragraf ini membahas pentingnya filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia dengan fokus pada pembentukan karakter bangsa yang berkualitas.
Pancasila dijelaskan sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia, yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan bangsa, termasuk sistem pendidikan. Sistem pendidikan Indonesia diharapkan mencerminkan nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, serta memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik.
Pendekatan ontologis, epistemologis, dan aksiologis digunakan untuk menjelaskan Pancasila sebagai sistem filsafat. Selain itu, karakter didefinisikan sebagai serangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan moral dan nilai-nilai.
Artikel ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter di Indonesia seharusnya didasarkan pada nilai-nilai Pancasila, dan sistem pendidikan harus mencerminkan identitas Pancasila. Keseluruhan, filosofi pendidikan Pancasila di Indonesia dianggap penting untuk membangun bangsa yang berkarakter sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Nama : Rian Panghurian
NPM : 2315012041
Kelas : A
Berdasarkan yang saya baca tentang filsafat Pancasila, jurnal ini menekankan pada pengembangan karakter dalam pendidikan Indonesia. Pendidikan sebagai suatu lembaga yang mempunyai misi mendorong dan menciptakan suasana belajar bagi peserta didik agar secara aktif mengembangkan potensi dirinya guna mencapai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan bagi diri, masyarakat, bangsa dan negara. . Secara aksiologis, hierarki dan pendidikan berdasarkan apa yang dikandungnya harus berhubungan dengan landasan negara. Artikel terlampir memuat tentang Pokok-pokok Filsafat Pancasila yang dapat dijelaskan sebagai berikut: : 1. Kausa Materialis, maksudnya dalih yang bersambung pakai materi/bahan, bagian dalam seksi ini Pancasila digali semenjak ideal-ideal sosial tradisi yang kedapatan bagian dalam anak Indonesia sendiri, 2. Kausa Formalis, maksudnya dalih yang bersambung pakai bentuknya, Pancasila yang kedapatan bagian dalam depan UUD '45 mengabulkan janji formal (fakta formal), 3. Kausa Efisiensi, maksudnya kalender BPUPKI dan PPKI bagian dalam menata dan mengartikan Pancasila bekerja pokok bumi Indonesia merdeka, dan 4. Kausa Finalis, maksudnya bersambung pakai tujuannya, korban diusulkannya Pancasila seperti pokok bumi Indonesia merdeka. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diartikan bahwa pendidikan karakter di Indonesia merupakan hasil implementasi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pendidikan karakter harus diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
NPM : 2315012041
Kelas : A
Berdasarkan yang saya baca tentang filsafat Pancasila, jurnal ini menekankan pada pengembangan karakter dalam pendidikan Indonesia. Pendidikan sebagai suatu lembaga yang mempunyai misi mendorong dan menciptakan suasana belajar bagi peserta didik agar secara aktif mengembangkan potensi dirinya guna mencapai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan bagi diri, masyarakat, bangsa dan negara. . Secara aksiologis, hierarki dan pendidikan berdasarkan apa yang dikandungnya harus berhubungan dengan landasan negara. Artikel terlampir memuat tentang Pokok-pokok Filsafat Pancasila yang dapat dijelaskan sebagai berikut: : 1. Kausa Materialis, maksudnya dalih yang bersambung pakai materi/bahan, bagian dalam seksi ini Pancasila digali semenjak ideal-ideal sosial tradisi yang kedapatan bagian dalam anak Indonesia sendiri, 2. Kausa Formalis, maksudnya dalih yang bersambung pakai bentuknya, Pancasila yang kedapatan bagian dalam depan UUD '45 mengabulkan janji formal (fakta formal), 3. Kausa Efisiensi, maksudnya kalender BPUPKI dan PPKI bagian dalam menata dan mengartikan Pancasila bekerja pokok bumi Indonesia merdeka, dan 4. Kausa Finalis, maksudnya bersambung pakai tujuannya, korban diusulkannya Pancasila seperti pokok bumi Indonesia merdeka. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diartikan bahwa pendidikan karakter di Indonesia merupakan hasil implementasi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pendidikan karakter harus diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Nama : Maulana Raul Putra Priyanto
NPM : 2315012045
Nilai-nilai Pancasila mencerminkan ide dan konsep penting dalam hidup individu yang dapat dibagi menjadi dua dimensi, yaitu kognitif dan afektif. Studi nilai ini berfokus pada estetika dan etika, dengan estetika berkaitan dengan keindahan dan preferensi manusia, dan etika membahas aturan dan perilaku manusia. Pancasila dianggap sebagai sumber nilai dan moral untuk bangsa Indonesia, dan nilai-nilai ini diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan melalui pengamalan objektif dan subjektif. Etika Pancasila menguraikan nilai-nilai yang berakar pada hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat, dan adil.
Pendidikan di Indonesia diintegrasikan dengan nilai-nilai budaya Pancasila, dengan pendidikan nasional memandang manusia Indonesia sebagai makhluk yang memiliki hak, kewajiban, dan hidup dalam masyarakat pluralistik. Pendekatan ini menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam sistem pendidikan nasional untuk mencerminkan pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia.
Filsafat Pancasila digunakan sebagai dasar untuk pendidikan karakter yang bertujuan membentuk individu yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pendekatan ini mengangkat aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis dalam Pancasila. Melalui pendidikan karakter berlandaskan Pancasila, tujuannya adalah membentuk warga negara yang berkarakter mulia dengan mengakui pentingnya hubungan antara negara dan warganegara, demokrasi Pancasila, serta ciri-ciri kemanusiaan yang mencakup integralitas kemanusiaan, etika, dan dimensi religius.
Dengan demikian, Pancasila bukan hanya sebagai kerangka konstitusi, tetapi juga sebagai dasar pandangan hidup yang membentuk karakter dan cara berpikir masyarakat Indonesia.
Pendidikan di Indonesia diintegrasikan dengan nilai-nilai budaya Pancasila, dengan pendidikan nasional memandang manusia Indonesia sebagai makhluk yang memiliki hak, kewajiban, dan hidup dalam masyarakat pluralistik. Pendekatan ini menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam sistem pendidikan nasional untuk mencerminkan pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia.
Filsafat Pancasila digunakan sebagai dasar untuk pendidikan karakter yang bertujuan membentuk individu yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pendekatan ini mengangkat aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis dalam Pancasila. Melalui pendidikan karakter berlandaskan Pancasila, tujuannya adalah membentuk warga negara yang berkarakter mulia dengan mengakui pentingnya hubungan antara negara dan warganegara, demokrasi Pancasila, serta ciri-ciri kemanusiaan yang mencakup integralitas kemanusiaan, etika, dan dimensi religius.
Dengan demikian, Pancasila bukan hanya sebagai kerangka konstitusi, tetapi juga sebagai dasar pandangan hidup yang membentuk karakter dan cara berpikir masyarakat Indonesia.
Nama: Alya Janeeta Mawabagja Iswadi
NPM: 2315012033
Berdasarkan jurnal tersebut adalah Pancasila adalah dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang
memuat lima prinsip yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis,
maupun aksiologis.
Prinsip-prinsip filsafat pancasila:
1. Kausa Materialis
2. Kausa Formalis
3. Kausa Efisiensi
4. Kausa Finalis
Filosofi Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia, tujuan utamanya adalah untuk mencetak generasi muda yang berkarakter sesuai nilai nilai Pancasila. Berikut adalah cara bagaimana Pancasila dapat membentuk masyarakat yang berkarakter:
1. Kepatuhan terhadap Nilai-nilai Pancasila: Pancasila adalah dasar negara dan ideologi Indonesia. Menerapkan Pancasila dalam pendidikan berarti menerapkan nilai-nilai seperti gotong royong, kedisiplinan dan demokrasi. Ini membantu menciptakan generasi yang memiliki kepatuhan pada nilai-nilai moral dan etika.
2.Menetapkan Pendidikan Kewarganegaraan pada kurikulum pendidikan di Indonesia: Pendidikan kewarganegaraan ini merupakan langkah awal dalam membentuk karakter yang cinta tanah air dan siap berperan aktif dalam pembangunan bangsa. Rasa cinta tanah air patut ditanamkan sejak dini agar tumbuh melekat pada setiap individu masyarakat Indonesia.
3. Toleransi dan Keanekaragaman: Suatu semboyan yang melekat pada kehidupan di Indonesia ialah Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda, tetapi tetap satu). Semboyan ini melambangkan toleransi dan menghormati perbedaan dalam masyarakat. Siswa diajarkan untuk menghargai keanekaragaman agama, budaya, dan suku bangsa dalam semangat persatuan.
4. Pendidikan Anti-Korupsi: Pancasila menegaskan prinsip keadilan sosial. Oleh karena itu, pendidikan anti-korupsi menjadi suatu hal yang penting dalam membangun karakter yang berkualitas. Siswa dapat diajarkan efek berkepanjangan dari korupsi dan dampaknya pada lingkungan masyarakat serta masa depan bangsa Indonesia.
5. Pendidikan Karakter: Prinsip-prinsip pada pancasila seperti jujur, disiplin, kerja keras, dan peduli terhadap sesama adalah bagian integral dari Pancasila. Ini membantu siswa mengembangkan karakter yang kuat dan beretika.
5. Kewirausahaan dan Inovasi: Pancasila membangun semangat perjuangan dan kreativitas. Dalam pendidikan, ini dapat mengembangkan kewirausahaan dan kemampuan inovasi pada siswa, membantu mereka menjadi individu yang mandiri dan mampu berkontribusi dalam pembangunan ekonomi bangsa.
Secara keseluruhan, Filosofi Pancasila memiliki peran sentral dalam membentuk kepribadian siswa Indonesia. Hal ini berperan dalam membentuk generasi muda yang memiliki rasa cinta tanah air, menghormati keragaman, dan bersedia aktif berperan serta dalam membangun negara. Pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila menjadi elemen krusial dalam mencapai cita-cita Indonesia sebagai bangsa yang memiliki karakter kebangsaan yang kuat.
NPM: 2315012033
Berdasarkan jurnal tersebut adalah Pancasila adalah dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang
memuat lima prinsip yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis,
maupun aksiologis.
Prinsip-prinsip filsafat pancasila:
1. Kausa Materialis
2. Kausa Formalis
3. Kausa Efisiensi
4. Kausa Finalis
Filosofi Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia, tujuan utamanya adalah untuk mencetak generasi muda yang berkarakter sesuai nilai nilai Pancasila. Berikut adalah cara bagaimana Pancasila dapat membentuk masyarakat yang berkarakter:
1. Kepatuhan terhadap Nilai-nilai Pancasila: Pancasila adalah dasar negara dan ideologi Indonesia. Menerapkan Pancasila dalam pendidikan berarti menerapkan nilai-nilai seperti gotong royong, kedisiplinan dan demokrasi. Ini membantu menciptakan generasi yang memiliki kepatuhan pada nilai-nilai moral dan etika.
2.Menetapkan Pendidikan Kewarganegaraan pada kurikulum pendidikan di Indonesia: Pendidikan kewarganegaraan ini merupakan langkah awal dalam membentuk karakter yang cinta tanah air dan siap berperan aktif dalam pembangunan bangsa. Rasa cinta tanah air patut ditanamkan sejak dini agar tumbuh melekat pada setiap individu masyarakat Indonesia.
3. Toleransi dan Keanekaragaman: Suatu semboyan yang melekat pada kehidupan di Indonesia ialah Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda, tetapi tetap satu). Semboyan ini melambangkan toleransi dan menghormati perbedaan dalam masyarakat. Siswa diajarkan untuk menghargai keanekaragaman agama, budaya, dan suku bangsa dalam semangat persatuan.
4. Pendidikan Anti-Korupsi: Pancasila menegaskan prinsip keadilan sosial. Oleh karena itu, pendidikan anti-korupsi menjadi suatu hal yang penting dalam membangun karakter yang berkualitas. Siswa dapat diajarkan efek berkepanjangan dari korupsi dan dampaknya pada lingkungan masyarakat serta masa depan bangsa Indonesia.
5. Pendidikan Karakter: Prinsip-prinsip pada pancasila seperti jujur, disiplin, kerja keras, dan peduli terhadap sesama adalah bagian integral dari Pancasila. Ini membantu siswa mengembangkan karakter yang kuat dan beretika.
5. Kewirausahaan dan Inovasi: Pancasila membangun semangat perjuangan dan kreativitas. Dalam pendidikan, ini dapat mengembangkan kewirausahaan dan kemampuan inovasi pada siswa, membantu mereka menjadi individu yang mandiri dan mampu berkontribusi dalam pembangunan ekonomi bangsa.
Secara keseluruhan, Filosofi Pancasila memiliki peran sentral dalam membentuk kepribadian siswa Indonesia. Hal ini berperan dalam membentuk generasi muda yang memiliki rasa cinta tanah air, menghormati keragaman, dan bersedia aktif berperan serta dalam membangun negara. Pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila menjadi elemen krusial dalam mencapai cita-cita Indonesia sebagai bangsa yang memiliki karakter kebangsaan yang kuat.
Nama : Nasywa Ellysia A.P
Npm : 2315012013
Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari.
Jurnal ini juga, menunjukkan bahwa pendidikan karakter di Indonesia seharusnya didasarkan pada nilai-nilai Pancasila, dan sistem pendidikan harus mencerminkan identitas Pancasila. Keseluruhan, filsafat pendidikan Pancasila di Indonesia dianggap penting untuk membangun bangsa yang berkarakter sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Dalam jurnal yang terlampir, terdapat prinsip-prinsip filsafat Pancasila yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri
2. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD '45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal
3. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka, dan
4. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat dimaknai bahwa pendidkan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Npm : 2315012013
Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari.
Jurnal ini juga, menunjukkan bahwa pendidikan karakter di Indonesia seharusnya didasarkan pada nilai-nilai Pancasila, dan sistem pendidikan harus mencerminkan identitas Pancasila. Keseluruhan, filsafat pendidikan Pancasila di Indonesia dianggap penting untuk membangun bangsa yang berkarakter sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Dalam jurnal yang terlampir, terdapat prinsip-prinsip filsafat Pancasila yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri
2. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD '45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal
3. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka, dan
4. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat dimaknai bahwa pendidkan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Nama : Muhammad Habibi Al Haqqi
Npm: 2315012055
Kelas: Arsitektur A
Filosofi Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia, terutama dalam upaya mencetak generasi muda yang berkarakter. Berikut adalah analisis tentang bagaimana Filosofi Pancasila berkontribusi dalam mencapai tujuan pembentukan bangsa yang berkarakter:
1. Kepatuhan terhadap Nilai-nilai Pancasila. Pancasila adalah dasar negara dan ideologi Indonesia. Menerapkan Pancasila dalam pendidikan berarti menanamkan nilai-nilai seperti gotong royong, persatuan, demokrasi, dan kemanusiaan dalam karakter siswa. Ini membantu menciptakan generasi yang memiliki kepatuhan pada nilai-nilai moral dan etika.
2. Pendidikan Kewarganegaraan.
Pancasila sering kali menjadi fokus dalam mata pelajaran kewarganegaraan di sekolah. Ini membantu siswa memahami prinsip-prinsip dasar negara Indonesia, serta hak dan kewajiban sebagai warga negara. Pendidikan kewarganegaraan ini merupakan langkah awal dalam membentuk karakter yang cinta tanah air dan siap berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
3. Toleransi dan Keanekaragaman.
Salah satu sila Pancasila adalah Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda, tetapi tetap satu). Ini mendukung pendidikan tentang toleransi dan menghormati perbedaan dalam masyarakat. Siswa diajarkan untuk menghargai keanekaragaman agama, budaya, dan suku bangsa dalam semangat persatuan.
4. Pendidikan Anti-Korupsi.
Pancasila menegaskan prinsip keadilan sosial. Oleh karena itu, pendidikan anti-korupsi menjadi bagian penting dalam membangun karakter yang berkualitas. Siswa diajarkan tentang konsekuensi negatif dari korupsi dan pentingnya integritas dalam berbagai aspek kehidupan.
5. Pendidikan Karakter.
Pancasila memberikan landasan yang kuat untuk pendidikan karakter. Prinsip-prinsip seperti jujur, disiplin, kerja keras, dan peduli terhadap sesama adalah bagian integral dari Pancasila. Ini membantu siswa mengembangkan karakter yang kuat dan beretika.
6. Kewirausahaan dan Inovasi.
Pancasila mendorong semangat perjuangan dan kreativitas. Dalam pendidikan, ini dapat mendorong pengembangan kewirausahaan dan kemampuan inovasi pada siswa, membantu mereka menjadi individu yang mandiri dan mampu berkontribusi dalam pembangunan ekonomi bangsa.
Secara keseluruhan, Filosofi Pancasila memainkan peran kunci dalam membentuk karakter siswa Indonesia. Ini membantu mencetak generasi muda yang cinta tanah air, menghargai perbedaan, dan siap berkontribusi dalam membangun bangsa. Pendidikan yang berbasis Pancasila merupakan fondasi penting dalam mencapai visi bangsa Indonesia yang berkarakter.
Npm: 2315012055
Kelas: Arsitektur A
Filosofi Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia, terutama dalam upaya mencetak generasi muda yang berkarakter. Berikut adalah analisis tentang bagaimana Filosofi Pancasila berkontribusi dalam mencapai tujuan pembentukan bangsa yang berkarakter:
1. Kepatuhan terhadap Nilai-nilai Pancasila. Pancasila adalah dasar negara dan ideologi Indonesia. Menerapkan Pancasila dalam pendidikan berarti menanamkan nilai-nilai seperti gotong royong, persatuan, demokrasi, dan kemanusiaan dalam karakter siswa. Ini membantu menciptakan generasi yang memiliki kepatuhan pada nilai-nilai moral dan etika.
2. Pendidikan Kewarganegaraan.
Pancasila sering kali menjadi fokus dalam mata pelajaran kewarganegaraan di sekolah. Ini membantu siswa memahami prinsip-prinsip dasar negara Indonesia, serta hak dan kewajiban sebagai warga negara. Pendidikan kewarganegaraan ini merupakan langkah awal dalam membentuk karakter yang cinta tanah air dan siap berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
3. Toleransi dan Keanekaragaman.
Salah satu sila Pancasila adalah Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda, tetapi tetap satu). Ini mendukung pendidikan tentang toleransi dan menghormati perbedaan dalam masyarakat. Siswa diajarkan untuk menghargai keanekaragaman agama, budaya, dan suku bangsa dalam semangat persatuan.
4. Pendidikan Anti-Korupsi.
Pancasila menegaskan prinsip keadilan sosial. Oleh karena itu, pendidikan anti-korupsi menjadi bagian penting dalam membangun karakter yang berkualitas. Siswa diajarkan tentang konsekuensi negatif dari korupsi dan pentingnya integritas dalam berbagai aspek kehidupan.
5. Pendidikan Karakter.
Pancasila memberikan landasan yang kuat untuk pendidikan karakter. Prinsip-prinsip seperti jujur, disiplin, kerja keras, dan peduli terhadap sesama adalah bagian integral dari Pancasila. Ini membantu siswa mengembangkan karakter yang kuat dan beretika.
6. Kewirausahaan dan Inovasi.
Pancasila mendorong semangat perjuangan dan kreativitas. Dalam pendidikan, ini dapat mendorong pengembangan kewirausahaan dan kemampuan inovasi pada siswa, membantu mereka menjadi individu yang mandiri dan mampu berkontribusi dalam pembangunan ekonomi bangsa.
Secara keseluruhan, Filosofi Pancasila memainkan peran kunci dalam membentuk karakter siswa Indonesia. Ini membantu mencetak generasi muda yang cinta tanah air, menghargai perbedaan, dan siap berkontribusi dalam membangun bangsa. Pendidikan yang berbasis Pancasila merupakan fondasi penting dalam mencapai visi bangsa Indonesia yang berkarakter.
Nama: Dinda Atika Rahmah
NPM: 2315012051
Dalam jurnal berjudul Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia
Menuju Bangsa Berkarakter.
Dapat disimpulkan bahwa:
Filsafat pendidikan merupakan aspek yang fundamental atau mendasar.
Sistem
pendidikan nasional Indonesia mencerminkan identitas
pancasila yang artinya pendidikan sangat erat dengan pembentukan karakter seseorang. Menerapkan pendidikan karakter adalah dengan
melaksanakan nilai-nilai pancasila.
Berikut poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai pancasila.:
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup
secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
NPM: 2315012051
Dalam jurnal berjudul Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia
Menuju Bangsa Berkarakter.
Dapat disimpulkan bahwa:
Filsafat pendidikan merupakan aspek yang fundamental atau mendasar.
Sistem
pendidikan nasional Indonesia mencerminkan identitas
pancasila yang artinya pendidikan sangat erat dengan pembentukan karakter seseorang. Menerapkan pendidikan karakter adalah dengan
melaksanakan nilai-nilai pancasila.
Berikut poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai pancasila.:
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup
secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
NAMA : Anisa Tasyakuroh
NPM : 2315012027
Judul Artikel: FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER
TUJUAN PENELITIAN: Menganalisis bagaimana pancasila sebagai ideologi bangsa indonesia mempunyai fungsi dalam bidang pendidikan nasional indonesia dalam mewujudkan bangsa yang berkarakter.
METODE PENELITIAN: Studi Kepustakaan
HASIL PENELITIAN: Pancasila dan sistem pendidikan jika ditinjau dari perspektif filsafat pendidikan mempunyai sebuah korelasi (hubungan), yakni pancasila sebagai pandangan hidu bangsa yang menjiwai kehidupan sehari-hari masyarakatnya, karena itu sistem pendiidkan nasional indonesia didasari oleh identitas pancasila, karena pancasila merupakan falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi masyrakat bangsa Indoensia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia.
TUJUAN PENELITIAN: Menganalisis bagaimana pancasila sebagai ideologi bangsa indonesia mempunyai fungsi dalam bidang pendidikan nasional indonesia dalam mewujudkan bangsa yang berkarakter.
METODE PENELITIAN: Studi Kepustakaan
HASIL PENELITIAN: Pancasila dan sistem pendidikan jika ditinjau dari perspektif filsafat pendidikan mempunyai sebuah korelasi (hubungan), yakni pancasila sebagai pandangan hidu bangsa yang menjiwai kehidupan sehari-hari masyarakatnya, karena itu sistem pendiidkan nasional indonesia didasari oleh identitas pancasila, karena pancasila merupakan falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi masyrakat bangsa Indoensia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia.
Nama : Keisya Alicea Pramudya
Npm : 2355012001
Kelas : A (Reguler)
Berikut adalah analisis tentang bagaimana Filosofi Pancasila berkontribusi dalam mencapai tujuan pembentukan bangsa yang berkarakter:
1. Kepatuhan terhadap Nilai-nilai Pancasila: Pancasila adalah dasar negara dan ideologi Indonesia. Menerapkan Pancasila dalam pendidikan berarti menanamkan nilai-nilai seperti gotong royong, persatuan, demokrasi, dan kemanusiaan dalam karakter siswa. Ini membantu menciptakan generasi yang memiliki kepatuhan pada nilai-nilai etika.
2.Pendidikan Kewarganegaraan: Pancasila sering kali menjadi fokus dalam mata pelajaran kewarganegaraan di sekolah. Ini membantu siswa memahami prinsip-prinsip dasar negara Indonesia, serta hak dan kewajiban sebagai warga negara. Pendidikan kewarganegaraan ini merupakan langkah awal dalam membentuk karakter yang cinta tanah air yang siap berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
3. Toleransi dan Keanekaragaman:
Salah satu sila Pancasila adalah Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda, tetapi tetap satu). Ini mendukung pendidikan tentang toleransi dan menghormati perbedaan dalam masyarakat. Siswa diajarkan untuk menghargai keanekaragaman agama, budaya, dan suku bangsa dalam semangat persatuan.
4. Pendidikan Anti-Korupsi: Pancasila menegaskan prinsip keadilan sosial. Oleh karena itu, pendidikan anti-korupsi menjadi bagian penting dalam membangun karakter yang berkualitas. Siswa diajarkan tentang konsekuensi negatif dari korupsi dan pentingnya integritas dalam berbagai aspek kehidupan.
Pendidikan Karakter:
Pancasila memberikan landasan yang kuat untuk pendidikan karakter. Prinsip-prinsip seperti jujur, disiplin, kerja keras, dan peduli terhadap sesama adalah bagian integral dari Pancasila. Ini membantu siswa mengembangkan karakter yang kuat dan beretika.
5. Kewirausahaan dan Inovasi: Pancasila mendorong semangat perjuangan dan kreativitas. Dalam pendidikan, ini dapat mendorong pengembangan kewirausahaan dan kemampuan inovasi pada siswa, membantu mereka menjadi individu yang mandiri dan mampu berkontribusi dalam pembangunan ekonomi bangsa. Secara keseluruhan, Filosofi Pancasila memainkan peran kunci dalam membentuk karakter siswa Indonesia. Ini membantu mencetak generasi muda yang cinta tanah air, menghargai perbedaan, dan siap berkontribusi dalam membangun bangsa. Pendidikan yang berbasis Pancasila merupakan fondasi penting dalam mencapai visi bangsa Indonesia yang berkarakter.
Npm : 2355012001
Kelas : A (Reguler)
Berikut adalah analisis tentang bagaimana Filosofi Pancasila berkontribusi dalam mencapai tujuan pembentukan bangsa yang berkarakter:
1. Kepatuhan terhadap Nilai-nilai Pancasila: Pancasila adalah dasar negara dan ideologi Indonesia. Menerapkan Pancasila dalam pendidikan berarti menanamkan nilai-nilai seperti gotong royong, persatuan, demokrasi, dan kemanusiaan dalam karakter siswa. Ini membantu menciptakan generasi yang memiliki kepatuhan pada nilai-nilai etika.
2.Pendidikan Kewarganegaraan: Pancasila sering kali menjadi fokus dalam mata pelajaran kewarganegaraan di sekolah. Ini membantu siswa memahami prinsip-prinsip dasar negara Indonesia, serta hak dan kewajiban sebagai warga negara. Pendidikan kewarganegaraan ini merupakan langkah awal dalam membentuk karakter yang cinta tanah air yang siap berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
3. Toleransi dan Keanekaragaman:
Salah satu sila Pancasila adalah Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda, tetapi tetap satu). Ini mendukung pendidikan tentang toleransi dan menghormati perbedaan dalam masyarakat. Siswa diajarkan untuk menghargai keanekaragaman agama, budaya, dan suku bangsa dalam semangat persatuan.
4. Pendidikan Anti-Korupsi: Pancasila menegaskan prinsip keadilan sosial. Oleh karena itu, pendidikan anti-korupsi menjadi bagian penting dalam membangun karakter yang berkualitas. Siswa diajarkan tentang konsekuensi negatif dari korupsi dan pentingnya integritas dalam berbagai aspek kehidupan.
Pendidikan Karakter:
Pancasila memberikan landasan yang kuat untuk pendidikan karakter. Prinsip-prinsip seperti jujur, disiplin, kerja keras, dan peduli terhadap sesama adalah bagian integral dari Pancasila. Ini membantu siswa mengembangkan karakter yang kuat dan beretika.
5. Kewirausahaan dan Inovasi: Pancasila mendorong semangat perjuangan dan kreativitas. Dalam pendidikan, ini dapat mendorong pengembangan kewirausahaan dan kemampuan inovasi pada siswa, membantu mereka menjadi individu yang mandiri dan mampu berkontribusi dalam pembangunan ekonomi bangsa. Secara keseluruhan, Filosofi Pancasila memainkan peran kunci dalam membentuk karakter siswa Indonesia. Ini membantu mencetak generasi muda yang cinta tanah air, menghargai perbedaan, dan siap berkontribusi dalam membangun bangsa. Pendidikan yang berbasis Pancasila merupakan fondasi penting dalam mencapai visi bangsa Indonesia yang berkarakter.
Nama: Selvia Yuliaini
NPM: 2315012067
Jurnal ini membahas tentang pentingnya filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia untuk menciptakan bangsa yang berkarakter.
Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar dilandasi, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.
Sistem pendidikan yang berlandaskan Pancasila penting dilakukan agar tercipta bangsa Indonesia yang cerdas, dapat memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik.
Terdapat tiga ciri-ciri filsafat pendidikan Pancasila, yaitu: integral, etis, dan religius.
Pendidikan berkarakter sesuai falsafah Pancasila dapat terwujud dengan melaksanakan pembentukan karakter, pembiasaan, dan pengembangan sikap.
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter di Indonesia dapat dilakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut:
1. Pendidik harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
2. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
3. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
NPM: 2315012067
Jurnal ini membahas tentang pentingnya filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia untuk menciptakan bangsa yang berkarakter.
Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar dilandasi, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.
Sistem pendidikan yang berlandaskan Pancasila penting dilakukan agar tercipta bangsa Indonesia yang cerdas, dapat memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik.
Terdapat tiga ciri-ciri filsafat pendidikan Pancasila, yaitu: integral, etis, dan religius.
Pendidikan berkarakter sesuai falsafah Pancasila dapat terwujud dengan melaksanakan pembentukan karakter, pembiasaan, dan pengembangan sikap.
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter di Indonesia dapat dilakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut:
1. Pendidik harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
2. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
3. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
Nama: Malika
NPM: 2315012059
Dari jurnal yang saya cermati, adalah bagaimana filsafat pancasila dalam membentuk pendidikan dan karakter bangsa. Filsafat adalah ilmu yang kita pelajari untuk mendapat kebenaran yang hakiki. Diterapkannya filsafat pendidikan ini adalah bagaimana kita bisa belajar filsafat tapi masih tetap menjujung pancasila.
Pendidikan karakter bangsa indonesia harus menekan pada nilai2 pancasila. Sebab pancasila itulah dasar dan pondasi dari indonesia. Filsafat pendidikan juga harus tetap sesuai dengan nilai nilai dalam pancasila. Karena di indonesia, menerapkan filsafat juga harus sesuai dengan situasi dan kondisi. Menerapkan pembentukan karakter yang sesuai dengan pancasila, membuktikan bahwa pancasila membuktikan bahwa pancasila memegang peran penting dalam pendidikan di indonesia.
NPM: 2315012059
Dari jurnal yang saya cermati, adalah bagaimana filsafat pancasila dalam membentuk pendidikan dan karakter bangsa. Filsafat adalah ilmu yang kita pelajari untuk mendapat kebenaran yang hakiki. Diterapkannya filsafat pendidikan ini adalah bagaimana kita bisa belajar filsafat tapi masih tetap menjujung pancasila.
Pendidikan karakter bangsa indonesia harus menekan pada nilai2 pancasila. Sebab pancasila itulah dasar dan pondasi dari indonesia. Filsafat pendidikan juga harus tetap sesuai dengan nilai nilai dalam pancasila. Karena di indonesia, menerapkan filsafat juga harus sesuai dengan situasi dan kondisi. Menerapkan pembentukan karakter yang sesuai dengan pancasila, membuktikan bahwa pancasila membuktikan bahwa pancasila memegang peran penting dalam pendidikan di indonesia.
Nama: Luh Dwi Prastiwi
NPM: 2315012021
Pancasila dengan sistem
pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa
yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia
harus didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.
Nilai Pancasila harus ditanamkan pada peserta didik melalui
penyelenggaraan pendidikan nasional dalam setiap tahap dan jenis pendidikan. Cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia dalam sistem
pendidikan nasional bertumpu dan dijiwai oleh suatu keyakinan, pandangan hidup dan
filosofi tertentu, yaitu Pancasila.
Pendidikan karakter sudah sepatutnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Hal ini agar tercipta
manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial,
memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang
mempunyai ciri yaitu integral, etis, dan religius.
Seorang pendidik harus memahami nilai-nilai Pancasila, menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan, memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik. Dengan diterapkannya hal-hal diatas diharapkan cita-cita dan tujuan bangsa dapat tercapai dan sesuai dengan falsafah Pancasila.
NPM: 2315012021
Pancasila dengan sistem
pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa
yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia
harus didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.
Nilai Pancasila harus ditanamkan pada peserta didik melalui
penyelenggaraan pendidikan nasional dalam setiap tahap dan jenis pendidikan. Cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia dalam sistem
pendidikan nasional bertumpu dan dijiwai oleh suatu keyakinan, pandangan hidup dan
filosofi tertentu, yaitu Pancasila.
Pendidikan karakter sudah sepatutnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Hal ini agar tercipta
manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial,
memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang
mempunyai ciri yaitu integral, etis, dan religius.
Seorang pendidik harus memahami nilai-nilai Pancasila, menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan, memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik. Dengan diterapkannya hal-hal diatas diharapkan cita-cita dan tujuan bangsa dapat tercapai dan sesuai dengan falsafah Pancasila.
Namaa:SOBRIYA AZHAR AS-SAJJAD
Npm:2315012003
Kelas:A
Jurnal Filsafat Indonesia membahas tentang pentingnya filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia untuk menciptakan bangsa yang berkarakter. Dalam jurnal ini, dijelaskan bahwa filsafat Pancasila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terbuka dan inklusif, artinya Pancasila dapat diakses oleh semua orang tanpa terkecuali.
2. Universal, artinya Pancasila dapat diterapkan di semua bidang kehidupan.
3. Dinamis, artinya Pancasila dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
4. Holistik, artinya Pancasila memandang manusia sebagai makhluk yang memiliki dimensi fisik, psikis, sosial, dan spiritual.
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter di Indonesia dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:
1. Menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan.
2. Menerapkan metode pembelajaran yang berorientasi pada karakter.
3. Melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam pendidikan karakter.
4. Membangun lingkungan pendidikan yang kondusif untuk pengembangan karakter.
Pentingnya sistem pendidikan nasional Indonesia mencerminkan identitas Pancasila adalah untuk menciptakan generasi muda yang memiliki karakter yang kuat dan mampu menghadapi tantangan masa depan. Dalam jurnal ini, dijelaskan bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki peran penting dalam membentuk identitas nasional yang kuat dan mempersatukan bangsa. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia harus mampu mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspeknya.
Npm:2315012003
Kelas:A
Jurnal Filsafat Indonesia membahas tentang pentingnya filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia untuk menciptakan bangsa yang berkarakter. Dalam jurnal ini, dijelaskan bahwa filsafat Pancasila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terbuka dan inklusif, artinya Pancasila dapat diakses oleh semua orang tanpa terkecuali.
2. Universal, artinya Pancasila dapat diterapkan di semua bidang kehidupan.
3. Dinamis, artinya Pancasila dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
4. Holistik, artinya Pancasila memandang manusia sebagai makhluk yang memiliki dimensi fisik, psikis, sosial, dan spiritual.
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter di Indonesia dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:
1. Menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan.
2. Menerapkan metode pembelajaran yang berorientasi pada karakter.
3. Melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam pendidikan karakter.
4. Membangun lingkungan pendidikan yang kondusif untuk pengembangan karakter.
Pentingnya sistem pendidikan nasional Indonesia mencerminkan identitas Pancasila adalah untuk menciptakan generasi muda yang memiliki karakter yang kuat dan mampu menghadapi tantangan masa depan. Dalam jurnal ini, dijelaskan bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki peran penting dalam membentuk identitas nasional yang kuat dan mempersatukan bangsa. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia harus mampu mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspeknya.
Nama: Nayla Dwi Arsanda
Npm: 2315012069
Kelas: Arsitektur A
Filsafat Pancasila menjadi bagian integral pendidikan di Indonesia. Pendidikan berdasarkan nilai-nilai Pancasila membantu membentuk generasi muda yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan reigius.
Pendekatan filosofi Pancasila digunakan sebagai dasar untuk pendidikan karakter. Pancasila dilihat dari sudut pandang ontologism yaitu penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila; epistemologis, yaitu upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan; dan aksiologis, yaitu upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem nilai.
Di bawah ini ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila. a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut. b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan. c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik. Dengan melaksanakan tiga point di atas, diharapkan cita-cita bangsa yang ingin melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah pancasila akan terwujud.
Berdasarkan analasis jurnal mengenai filsafat pancasila dalam pendidikan di Indonesia menuju bangsaa berkarakter dapat disimpulkan bahwa Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pendidikan karakter di Indonesia merupakan implementasi dari nilai nilai yang terkandung di dalam sila-sila pancasila.
Npm: 2315012069
Kelas: Arsitektur A
Filsafat Pancasila menjadi bagian integral pendidikan di Indonesia. Pendidikan berdasarkan nilai-nilai Pancasila membantu membentuk generasi muda yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan reigius.
Pendekatan filosofi Pancasila digunakan sebagai dasar untuk pendidikan karakter. Pancasila dilihat dari sudut pandang ontologism yaitu penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila; epistemologis, yaitu upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan; dan aksiologis, yaitu upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem nilai.
Di bawah ini ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila. a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut. b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan. c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik. Dengan melaksanakan tiga point di atas, diharapkan cita-cita bangsa yang ingin melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah pancasila akan terwujud.
Berdasarkan analasis jurnal mengenai filsafat pancasila dalam pendidikan di Indonesia menuju bangsaa berkarakter dapat disimpulkan bahwa Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pendidikan karakter di Indonesia merupakan implementasi dari nilai nilai yang terkandung di dalam sila-sila pancasila.
Nama : Muhammad Fachri Affandi
NPM : 2315012073
Kelas : Arsitektur A
Pancasila dijelaskan sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia, yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan bangsa, termasuk sistem pendidikan. Sistem pendidikan Indonesia diharapkan mencerminkan nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, serta memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik.
Filosofi Pancasila memiliki peran sentral dalam pembentukan karakter generasi muda Indonesia melalui beberapa aspek penting, antara lain:
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas.
NPM : 2315012073
Kelas : Arsitektur A
Pancasila dijelaskan sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia, yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan bangsa, termasuk sistem pendidikan. Sistem pendidikan Indonesia diharapkan mencerminkan nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, serta memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik.
Filosofi Pancasila memiliki peran sentral dalam pembentukan karakter generasi muda Indonesia melalui beberapa aspek penting, antara lain:
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas.
Nama : Faizah Salsabila
NPM : 2315012035
Berdasarkan jurnal tersebut, Pancasila merupakan landasan pandangan hidup rakyat Indonesia yang mengandung lima prinsip sebagai pedoman bagi bangsa Indonesia. Pendekatan ontologis, epistemologis, dan aksiologis dapat digunakan untuk memahami Pancasila sebagai sistem filsafat.
Prinsip-prinsip filosofis Pancasila yaitu kausa materialis, kausa formalis, kausa efisiensi, dan kausa finalis. Filosofi Pancasila memegang peran penting dalam pendidikan di Indonesia dengan tujuan utama mencetak generasi muda yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Beberapa langkah untuk membentuk masyarakat yang berkarakter sesuai dengan Pancasila termasuk kepatuhan pada nilai-nilai Pancasila, penambahan Pendidikan Kewarganegaraan dalam kurikulum, promosi toleransi dan keanekaragaman, pendidikan anti-korupsi, pendidikan karakter, serta pengembangan kewirausahaan dan inovasi. Pancasila menjadi elemen sentral dalam membentuk kepribadian siswa Indonesia, mendorong rasa cinta tanah air, penghargaan terhadap keragaman, dan keterlibatan aktif dalam pembangunan negara, serta menjadi kunci mencapai cita-cita Indonesia sebagai bangsa yang memiliki karakter kebangsaan yang kuat.
NPM : 2315012035
Berdasarkan jurnal tersebut, Pancasila merupakan landasan pandangan hidup rakyat Indonesia yang mengandung lima prinsip sebagai pedoman bagi bangsa Indonesia. Pendekatan ontologis, epistemologis, dan aksiologis dapat digunakan untuk memahami Pancasila sebagai sistem filsafat.
Prinsip-prinsip filosofis Pancasila yaitu kausa materialis, kausa formalis, kausa efisiensi, dan kausa finalis. Filosofi Pancasila memegang peran penting dalam pendidikan di Indonesia dengan tujuan utama mencetak generasi muda yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Beberapa langkah untuk membentuk masyarakat yang berkarakter sesuai dengan Pancasila termasuk kepatuhan pada nilai-nilai Pancasila, penambahan Pendidikan Kewarganegaraan dalam kurikulum, promosi toleransi dan keanekaragaman, pendidikan anti-korupsi, pendidikan karakter, serta pengembangan kewirausahaan dan inovasi. Pancasila menjadi elemen sentral dalam membentuk kepribadian siswa Indonesia, mendorong rasa cinta tanah air, penghargaan terhadap keragaman, dan keterlibatan aktif dalam pembangunan negara, serta menjadi kunci mencapai cita-cita Indonesia sebagai bangsa yang memiliki karakter kebangsaan yang kuat.
Nama: Cahyo Tubagus Inta
Npm: 2315012025
Filsafat yang dikembangkan harus berdasarkan filsafat yang dianut oleh suatu bangsa, sedangkan pendidikan merupakan suatu cara atau mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filsafat tersebut. Menurut Abdulgani (dalam Ruyadi, 2003), Pancasila merupakan filsafat
negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia.
Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Filosofis
pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik
dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang
dengan segala tantangannya.
Npm: 2315012025
Filsafat yang dikembangkan harus berdasarkan filsafat yang dianut oleh suatu bangsa, sedangkan pendidikan merupakan suatu cara atau mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filsafat tersebut. Menurut Abdulgani (dalam Ruyadi, 2003), Pancasila merupakan filsafat
negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia.
Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Filosofis
pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik
dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang
dengan segala tantangannya.
Nama : Karina Putrie Maharani
NPM : 2315012061
Kelas : Arsitektur A
Filsafat Pancasila memiliki peran penting dalam pendidikan di Indonesia menuju bangsa berkarakter. Kontribusi falsafah Pancasila terhadap tujuan terciptanya bangsa yang berkarakter:
1. Pancasila adalah dasar negara dan ideologi Indonesia. Penerapan Pancasila dalam pendidikan berarti menanamkan nilai-nilai seperti gotong royong, persatuan, demokrasi dan kemanusiaan ke dalam karakter peserta didik.
2. Adanya pendidikan kewarganegaraan di sekolah. Pendidikan kewarganegaraan ini merupakan langkah awal dalam mengembangkan karakter patriotik yang siap berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa.
3.Toleransi dan keberagaman.
Salah satu sila Pancasila adalah persatuan indonesia. Mendukung pendidikan tentang toleransi dan menghargai perbedaan dalam masyarakat. Siswa diajarkan untuk menghargai keberagaman agama, budaya, dan suku dalam semangat persatuan.
4. Diadakannya pendidikan antikorupsi. Pancasila menekankan prinsip keadilan sosial. Oleh karena itu, pelatihan antikorupsi menjadi bagian penting dalam membangun kualitas bangsa. Pendidikan karakter: Pancasila memberikan landasan yang kuat bagi pendidikan karakter. Prinsip-prinsip seperti kejujuran, disiplin, kerja keras dan kepedulian terhadap sesama merupakan bagian integral dari Pancasila. Ini membantu siswa mengembangkan karakter yang kuat dan etis.
5.Pancasila mendorong semangat juang dan kreativitas. Di bidang pendidikan, dapat mendorong berkembangnya kewirausahaan dan inovasi pada peserta didik, menjadikan mereka individu mandiri yang dapat mempengaruhi pembangunan perekonomian negara.
falsafah Pancasila berperan sentral dalam membentuk karakter pelajar Indonesia. Hal ini akan membantu terciptanya generasi muda yang cinta tanah air, menghargai keberagaman dan siap berpartisipasi dalam pembangunan negara. Pendidikan berdasarkan Pancasila merupakan landasan penting untuk memperoleh pemahaman tentang hakikat bangsa Indonesia.
NPM : 2315012061
Kelas : Arsitektur A
Filsafat Pancasila memiliki peran penting dalam pendidikan di Indonesia menuju bangsa berkarakter. Kontribusi falsafah Pancasila terhadap tujuan terciptanya bangsa yang berkarakter:
1. Pancasila adalah dasar negara dan ideologi Indonesia. Penerapan Pancasila dalam pendidikan berarti menanamkan nilai-nilai seperti gotong royong, persatuan, demokrasi dan kemanusiaan ke dalam karakter peserta didik.
2. Adanya pendidikan kewarganegaraan di sekolah. Pendidikan kewarganegaraan ini merupakan langkah awal dalam mengembangkan karakter patriotik yang siap berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa.
3.Toleransi dan keberagaman.
Salah satu sila Pancasila adalah persatuan indonesia. Mendukung pendidikan tentang toleransi dan menghargai perbedaan dalam masyarakat. Siswa diajarkan untuk menghargai keberagaman agama, budaya, dan suku dalam semangat persatuan.
4. Diadakannya pendidikan antikorupsi. Pancasila menekankan prinsip keadilan sosial. Oleh karena itu, pelatihan antikorupsi menjadi bagian penting dalam membangun kualitas bangsa. Pendidikan karakter: Pancasila memberikan landasan yang kuat bagi pendidikan karakter. Prinsip-prinsip seperti kejujuran, disiplin, kerja keras dan kepedulian terhadap sesama merupakan bagian integral dari Pancasila. Ini membantu siswa mengembangkan karakter yang kuat dan etis.
5.Pancasila mendorong semangat juang dan kreativitas. Di bidang pendidikan, dapat mendorong berkembangnya kewirausahaan dan inovasi pada peserta didik, menjadikan mereka individu mandiri yang dapat mempengaruhi pembangunan perekonomian negara.
falsafah Pancasila berperan sentral dalam membentuk karakter pelajar Indonesia. Hal ini akan membantu terciptanya generasi muda yang cinta tanah air, menghargai keberagaman dan siap berpartisipasi dalam pembangunan negara. Pendidikan berdasarkan Pancasila merupakan landasan penting untuk memperoleh pemahaman tentang hakikat bangsa Indonesia.
Nama : Dian Reno Farisha
Npm : 2315012075
Kelas : A
Fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat maka, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari.
Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.
Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia.
Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Di dalam UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi menyebutkan bahwa sila-sila Pancasila mencerminkan bagaimana seharusnya pendidikan harus dihayati dan diamalkan menurut sila-sila dalam Pancasila.
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek.
Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis.
a. Ontologis yaitu berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia.
b. Epistemologis yaitu berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya.
c. Aksiologis yaitu bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hierarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung.
Npm : 2315012075
Kelas : A
Fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat maka, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari.
Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.
Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia.
Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Di dalam UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi menyebutkan bahwa sila-sila Pancasila mencerminkan bagaimana seharusnya pendidikan harus dihayati dan diamalkan menurut sila-sila dalam Pancasila.
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek.
Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis.
a. Ontologis yaitu berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia.
b. Epistemologis yaitu berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya.
c. Aksiologis yaitu bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hierarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung.
Nama: Chynthia Surya Winata
NPM: 2315012005
Kelas: Arsitektur A
Mengenai jurnal dengan judul "Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter" yang sudah saya pahami, yaitu:
Pancasila diartikan sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Pancasila juga merupakan falsafah yang menjadi pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, agar terciptanya manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, dan memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serts beriman.
Terdapat beberapa prinsip Filsafat Pancasila, yaitu:
A. Kausa Materialis, yaitu berhubungan dengan materi/bahan dalam Pancasila
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
B. Kausa Formalis, adalah sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 dan memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
C. Kausa Efisiensi, adalah kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
D. Kausa Finalis, adalah bertujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
NPM: 2315012005
Kelas: Arsitektur A
Mengenai jurnal dengan judul "Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter" yang sudah saya pahami, yaitu:
Pancasila diartikan sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Pancasila juga merupakan falsafah yang menjadi pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, agar terciptanya manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, dan memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serts beriman.
Terdapat beberapa prinsip Filsafat Pancasila, yaitu:
A. Kausa Materialis, yaitu berhubungan dengan materi/bahan dalam Pancasila
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
B. Kausa Formalis, adalah sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 dan memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
C. Kausa Efisiensi, adalah kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
D. Kausa Finalis, adalah bertujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Nama : Aurel Vanessa Putri
NPM : 2315012007
Berdasarkan jurnal yang saya baca yang berjudul “FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER” dapat disimpulkan bahwa pancasila adalah dasar yang memiliki fungsi bagi Indonesia. Sedangkan filsafat adalah berpikir secara mendalam untuk mendapatkan kebenaran. kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
Beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
NPM : 2315012007
Berdasarkan jurnal yang saya baca yang berjudul “FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER” dapat disimpulkan bahwa pancasila adalah dasar yang memiliki fungsi bagi Indonesia. Sedangkan filsafat adalah berpikir secara mendalam untuk mendapatkan kebenaran. kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
Beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
Pancasila merupakan dasar kehidupan bangsa Indonesia yang terdiri dari lima prinsip dasar yang mencerminkan jati diri bangsa Indonesia. Asas Pancasila memberikan pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh warga negara Indonesia. Pancasila juga dianggap sebagai filsafat karena memberikan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir orang Indonesia dan dapat diintegrasikan ke dalam sistem filsafat yang handal.
Pendidikan suatu negara dengan sendirinya akan mengikuti ideologi yang dianutnya, dan Pancasila adalah landasan dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Filsafat adalah pencarian kebenaran melalui pemikiran yang mendalam, dan filsafat pendidikan adalah pemikiran mendalam tentang pendidikan yang berdasarkan pada filsafat.
Dalam konteks sistem pendidikan, Pancasila menggambarkan pola hidup masyarakat Indonesia yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia harus mencerminkan dan berakar pada nilai-nilai Pancasila. Pancasila juga digambarkan sebagai pedoman berperilaku yang sesuai dengan budaya Indonesia dan nilai-nilai Pancasila diharapkan dapat menjadi landasan pendidikan karakter yang bertujuan untuk menciptakan individu Indonesia yang cerdas, berakhlak mulia, dan berbudi luhur. Manusia yang baik mampu memberikan kontribusi dalam kehidupan pribadi dan sosial. , dan menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga negara, hidup sejahtera, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semua itu mencirikan filsafat pendidikan Pancasila sebagai sesuatu yang sangat diperlukan, bermoral dan religius.
Pendidikan suatu negara dengan sendirinya akan mengikuti ideologi yang dianutnya, dan Pancasila adalah landasan dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Filsafat adalah pencarian kebenaran melalui pemikiran yang mendalam, dan filsafat pendidikan adalah pemikiran mendalam tentang pendidikan yang berdasarkan pada filsafat.
Dalam konteks sistem pendidikan, Pancasila menggambarkan pola hidup masyarakat Indonesia yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia harus mencerminkan dan berakar pada nilai-nilai Pancasila. Pancasila juga digambarkan sebagai pedoman berperilaku yang sesuai dengan budaya Indonesia dan nilai-nilai Pancasila diharapkan dapat menjadi landasan pendidikan karakter yang bertujuan untuk menciptakan individu Indonesia yang cerdas, berakhlak mulia, dan berbudi luhur. Manusia yang baik mampu memberikan kontribusi dalam kehidupan pribadi dan sosial. , dan menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga negara, hidup sejahtera, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semua itu mencirikan filsafat pendidikan Pancasila sebagai sesuatu yang sangat diperlukan, bermoral dan religius.
Nama: Hosea Hugo Pamase
NMP: 2315012053
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Masuknya Pancasila sebagai suatu ideologi dan falsafah bangsa Indonesia tak lepas pula dari peran Bung Karno. Menurut Sutrisno (2006), “Pancasila adalah suatu philosofiche grounfslag atau Weltanschauung yang diusulkan Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang kemudian merdeka.” Suatu masyarakat atau bangsa menjadikan filsafat sebagai suatu pandangan hidup, yaitu merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut, tanpa terkecuali aspek pendidikan.
Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
NMP: 2315012053
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Masuknya Pancasila sebagai suatu ideologi dan falsafah bangsa Indonesia tak lepas pula dari peran Bung Karno. Menurut Sutrisno (2006), “Pancasila adalah suatu philosofiche grounfslag atau Weltanschauung yang diusulkan Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang kemudian merdeka.” Suatu masyarakat atau bangsa menjadikan filsafat sebagai suatu pandangan hidup, yaitu merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut, tanpa terkecuali aspek pendidikan.
Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Nama : Fahri Ramadhan
NPM : 2315012019
Pancasila adalah landasan pandangan hidup masyarakat Indonesia
Ada lima prinsip utama yang membentuk jati diri bangsa Indonesia. Aturan Pancasila
menguraikan tentang prinsip-prinsip pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh bangsa Indonesia. Filsafat sebagai visi hidup, yaitu prinsip dan nilai yang melandasi seluruh aspek hidup dan kehidupan bangsa, tanpa kecuali bagian pendidikan.
Prinsip" filsafat pancasila :
a. kausa materialis, yaitu penyebabnya berkaitan dengan objek/objek, dalam hal ini
Pancasila bersumber dari nilai-nilai sosial yang ada dalam diri bangsa Indonesia sendiri.
b. kausa formalis, yang artinya sebab-sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila
terkandung dalam Undang-undang UUD 1945 memenuhi syarat ini (kebenaran).
c. kausa efisiensi, yaitu kegiatan BPUPKI dan PPKI secara koordinasi dan koordinasi
Pancasila adalah dasar negara Indonesia merdeka.
d. kausa finalis, maknanya dihubungkan dengan tujuan, tujuan Pancasila ini
sebagai landasan bangsa Indonesia yang merdeka.
filsafat pancasila dalam membangun bangsa bangsa berkarakter.
1. intergral manusia
2. etis pancasila
3. religius
hal" yang mesti dilakukan oleh tenaga pendidik dalam mengimplementasikan nilai" pancasila:
a. harus memahami nilai" pancasila.
b. menjadikan pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. memberikan contoh pengimplementasian nilai" pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
NPM : 2315012019
Pancasila adalah landasan pandangan hidup masyarakat Indonesia
Ada lima prinsip utama yang membentuk jati diri bangsa Indonesia. Aturan Pancasila
menguraikan tentang prinsip-prinsip pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh bangsa Indonesia. Filsafat sebagai visi hidup, yaitu prinsip dan nilai yang melandasi seluruh aspek hidup dan kehidupan bangsa, tanpa kecuali bagian pendidikan.
Prinsip" filsafat pancasila :
a. kausa materialis, yaitu penyebabnya berkaitan dengan objek/objek, dalam hal ini
Pancasila bersumber dari nilai-nilai sosial yang ada dalam diri bangsa Indonesia sendiri.
b. kausa formalis, yang artinya sebab-sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila
terkandung dalam Undang-undang UUD 1945 memenuhi syarat ini (kebenaran).
c. kausa efisiensi, yaitu kegiatan BPUPKI dan PPKI secara koordinasi dan koordinasi
Pancasila adalah dasar negara Indonesia merdeka.
d. kausa finalis, maknanya dihubungkan dengan tujuan, tujuan Pancasila ini
sebagai landasan bangsa Indonesia yang merdeka.
filsafat pancasila dalam membangun bangsa bangsa berkarakter.
1. intergral manusia
2. etis pancasila
3. religius
hal" yang mesti dilakukan oleh tenaga pendidik dalam mengimplementasikan nilai" pancasila:
a. harus memahami nilai" pancasila.
b. menjadikan pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. memberikan contoh pengimplementasian nilai" pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
Nama : Aliyah Najah Zahirah
NPM : 2315012047
Pancasila merupakan dasar kehidupan bangsa Indonesia yang terdiri dari
lima prinsip dasar yang isinya membentuk jati diri bangsa Indonesia. Asas Pancasila
secara lengkap dan menyeluruh menggambarkan garis pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bangsa Indonesia
. Pancasila juga merupakan filsafat karena Pancasila
menjadi acuan yang membawa kecerdasan kognitif cara berpikir bangsa yang dalam ikhtiar keilmuan , dapat diintegrasikan ke dalam sistem filosofis yang andal. Pendidikan suatu negara dengan sendirinya akan mengikuti ideologinya. Pancasila merupakan landasan dan ideologi bangsa Indonesia yang berfungsi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Filsafat berpikir secara mendalam dan serius untuk mencari
kebenaran. Filsafat Pendidikan merupakan refleksi mendalam terhadap pendidikan yang berbasis filsafat. Jika fungsi Pancasila kita kaitkan dengan sistem pendidikan dalam sudut pandang filsafat pendidikan
, maka Pancasila merupakan pola hidup bangsa yang mengedepankan
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, wajar jika sistem pendidikan nasional Indonesia dijiwai, berdasarkan, dan mencerminkan jati diri Pancasila. Pancasila merupakan falsafah yang
yang menjadi pedoman perilaku masyarakat Indonesia sesuai dengan kebudayaan masyarakat Indonesia. Pendidikan karakter yang sejati harus tergambar dari nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila
. Mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas, berakhlak mulia, mampu menghayati
pribadi dan sosial, melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta
beriman dan bertaqwa beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya memuat
Filsafat Pendidikan Pancasila yang bercirikan holistik, beretika, dan religius
lima prinsip dasar yang isinya membentuk jati diri bangsa Indonesia. Asas Pancasila
secara lengkap dan menyeluruh menggambarkan garis pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bangsa Indonesia
. Pancasila juga merupakan filsafat karena Pancasila
menjadi acuan yang membawa kecerdasan kognitif cara berpikir bangsa yang dalam ikhtiar keilmuan , dapat diintegrasikan ke dalam sistem filosofis yang andal. Pendidikan suatu negara dengan sendirinya akan mengikuti ideologinya. Pancasila merupakan landasan dan ideologi bangsa Indonesia yang berfungsi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Filsafat berpikir secara mendalam dan serius untuk mencari
kebenaran. Filsafat Pendidikan merupakan refleksi mendalam terhadap pendidikan yang berbasis filsafat. Jika fungsi Pancasila kita kaitkan dengan sistem pendidikan dalam sudut pandang filsafat pendidikan
, maka Pancasila merupakan pola hidup bangsa yang mengedepankan
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, wajar jika sistem pendidikan nasional Indonesia dijiwai, berdasarkan, dan mencerminkan jati diri Pancasila. Pancasila merupakan falsafah yang
yang menjadi pedoman perilaku masyarakat Indonesia sesuai dengan kebudayaan masyarakat Indonesia. Pendidikan karakter yang sejati harus tergambar dari nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila
. Mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas, berakhlak mulia, mampu menghayati
pribadi dan sosial, melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta
beriman dan bertaqwa beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya memuat
Filsafat Pendidikan Pancasila yang bercirikan holistik, beretika, dan religius
Nama: Zahra Adelia Putri
NPM: 2315012009
Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia yang mencerminkan jati diri bangsa. Sebagai filsafat, Pancasila mencerminkan cara berpikir bangsa dan memberikan landasan bagi sistem filsafat. Nilai-nilai Pancasila diintegrasikan untuk membentuk karakter individu yang cerdas, berperilaku baik, serta memiliki keimanan yang kuat. Pendidikan yang berlandaskan Pancasila menekankan pentingnya integrasi, etika, dan spiritualitas dalam membentuk generasi penerus yang berkarakter.
Pancasila juga merupakan pilar utama dalam pandangan hidup dan ideologi masyarakat Indonesia yang mencerminkan esensi kebangsaan. Sebagai sebuah filsafat, Pancasila tidak hanya mencerminkan cara berpikir masyarakat, tetapi juga memberikan dasar yang kuat bagi sistem pemikiran filsafat. Nilai-nilai Pancasila diintegrasikan secara holistik untuk membentuk karakter individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bertindak dengan baik dan memiliki keyakinan spiritual yang kokoh.
NPM: 2315012009
Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia yang mencerminkan jati diri bangsa. Sebagai filsafat, Pancasila mencerminkan cara berpikir bangsa dan memberikan landasan bagi sistem filsafat. Nilai-nilai Pancasila diintegrasikan untuk membentuk karakter individu yang cerdas, berperilaku baik, serta memiliki keimanan yang kuat. Pendidikan yang berlandaskan Pancasila menekankan pentingnya integrasi, etika, dan spiritualitas dalam membentuk generasi penerus yang berkarakter.
Pancasila juga merupakan pilar utama dalam pandangan hidup dan ideologi masyarakat Indonesia yang mencerminkan esensi kebangsaan. Sebagai sebuah filsafat, Pancasila tidak hanya mencerminkan cara berpikir masyarakat, tetapi juga memberikan dasar yang kuat bagi sistem pemikiran filsafat. Nilai-nilai Pancasila diintegrasikan secara holistik untuk membentuk karakter individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bertindak dengan baik dan memiliki keyakinan spiritual yang kokoh.
Nama : Hariz Fadhila Rais
NPM : 2315012057
Kelas : A
Jurnal ini membahas tentang pengembangan karakter dalam pendidikan dan generasi muda di Indonesia berlandaskan filsafat Pancasila
Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Prinsip Pancasila juga digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Dan dalam jurnal ini juga terlampir prinsip- prinsip filsafat Pancasila, diantaranya :
1. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri
2. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD '45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal
3. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka, dan
4. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Dari prinsip ini juga Orientasi hidup kita adalah sebagai bentuk hidup kemanusiaan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri kemanusiaan yang kelihatan dari Pancasila ialah integral, etis, dan religius . Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya. Hakekat manusia yang seperti inilah yang merupakan hakikat subjek didik.
Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda. Secara aksiologis bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hirarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung.
NPM : 2315012057
Kelas : A
Jurnal ini membahas tentang pengembangan karakter dalam pendidikan dan generasi muda di Indonesia berlandaskan filsafat Pancasila
Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Prinsip Pancasila juga digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Dan dalam jurnal ini juga terlampir prinsip- prinsip filsafat Pancasila, diantaranya :
1. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri
2. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD '45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal
3. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka, dan
4. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Dari prinsip ini juga Orientasi hidup kita adalah sebagai bentuk hidup kemanusiaan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri kemanusiaan yang kelihatan dari Pancasila ialah integral, etis, dan religius . Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya. Hakekat manusia yang seperti inilah yang merupakan hakikat subjek didik.
Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda. Secara aksiologis bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hirarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung.
Nama: Nikytha Anakampun
NPM: 2315012043
Kelas: A
“Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter” karya Yoga Putra Semadi
membahas tentang peran Pancasila sebagai landasan dan ideologi bangsa Indonesia dalam membentuk sistem pendidikan menuju masyarakat berbasis karakter.Pancasila bukan hanya sebuah konsep filosofis tetapi juga merupakan pandangan hidup yang harus diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan nasional. Artikel tersebut menyoroti pentingnya pendidikan karakter berdasarkan nilai-nilai yang tertanam dalam Pancasila, bertujuan untuk membentuk individu cerdas yang berperilaku etis, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik, dan beriman kepada Tuhan. Kajian tersebut menyimpulkan bahwa Pancasila sebagai filsafat pendidikan di Indonesia bercirikan integral, etis, dan religius.
Artikel jurnal lain yang relevan berjudul “Filsafat Pancasila Hakikat Filsafat Pancasila” mengeksplorasi hakikat Pancasila sebagai filsafat. Pasal tersebut menjelaskan bahwa Pancasila bukan hanya sekedar ideologi negara tetapi juga merupakan konsep filosofis yang berakar pada ideologi kolektif bangsa Indonesia. Ini dianggap sebagai cerminan jiwa yang mendalam, yang kemudian diterjemahkan ke dalam "sistem" yang sesuai. Pasal tersebut juga menyebutkan bahwa Pancasila memberikan ilmu pengetahuan dan pemahaman akan hakikatnya. Kajian ini memberikan kontribusi untuk lebih memahami Pancasila sebagai landasan filosofis bangsa Indonesia.
Secara keseluruhan, kedua artikel jurnal ini memberikan wawasan berharga mengenai peran Pancasila sebagai landasan filosofis dan ideologi dalam membentuk sistem pendidikan dan pengembangan karakter di Indonesia.
NPM: 2315012043
Kelas: A
“Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter” karya Yoga Putra Semadi
membahas tentang peran Pancasila sebagai landasan dan ideologi bangsa Indonesia dalam membentuk sistem pendidikan menuju masyarakat berbasis karakter.Pancasila bukan hanya sebuah konsep filosofis tetapi juga merupakan pandangan hidup yang harus diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan nasional. Artikel tersebut menyoroti pentingnya pendidikan karakter berdasarkan nilai-nilai yang tertanam dalam Pancasila, bertujuan untuk membentuk individu cerdas yang berperilaku etis, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik, dan beriman kepada Tuhan. Kajian tersebut menyimpulkan bahwa Pancasila sebagai filsafat pendidikan di Indonesia bercirikan integral, etis, dan religius.
Artikel jurnal lain yang relevan berjudul “Filsafat Pancasila Hakikat Filsafat Pancasila” mengeksplorasi hakikat Pancasila sebagai filsafat. Pasal tersebut menjelaskan bahwa Pancasila bukan hanya sekedar ideologi negara tetapi juga merupakan konsep filosofis yang berakar pada ideologi kolektif bangsa Indonesia. Ini dianggap sebagai cerminan jiwa yang mendalam, yang kemudian diterjemahkan ke dalam "sistem" yang sesuai. Pasal tersebut juga menyebutkan bahwa Pancasila memberikan ilmu pengetahuan dan pemahaman akan hakikatnya. Kajian ini memberikan kontribusi untuk lebih memahami Pancasila sebagai landasan filosofis bangsa Indonesia.
Secara keseluruhan, kedua artikel jurnal ini memberikan wawasan berharga mengenai peran Pancasila sebagai landasan filosofis dan ideologi dalam membentuk sistem pendidikan dan pengembangan karakter di Indonesia.
NAMA:ELKANA SAM GEMILANG SIREGAR
NPM:2315012031
FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
MENUJU BANGSA BERKARAKTER
Seperti yang kita ketahui pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia.Sedangkan Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran.Dan Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari.
Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau phileinyang yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Secara epistimologis bermakna cinta kepada hikmat atau kebijaksanaan (wisdom) (Sutrisno, 2006). Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.
Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya
Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia
Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada
Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui
penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua
pandangan yang menurut (Jumali dkk, 2004), perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan
filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis
pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik
dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang
dengan segala tantangannya.
Maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai
dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila
dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang
merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa
Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup
secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat
pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius
NPM:2315012031
FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
MENUJU BANGSA BERKARAKTER
Seperti yang kita ketahui pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia.Sedangkan Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran.Dan Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari.
Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau phileinyang yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Secara epistimologis bermakna cinta kepada hikmat atau kebijaksanaan (wisdom) (Sutrisno, 2006). Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.
Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya
Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia
Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada
Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui
penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua
pandangan yang menurut (Jumali dkk, 2004), perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan
filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis
pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik
dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang
dengan segala tantangannya.
Maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai
dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila
dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang
merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa
Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup
secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat
pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius
Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia, di dalamnya memuat lima dasar yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusian, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan. Kelima dasar tersebut yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila didalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia, yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat juga memberikan arah kepada ilmu pengetahuan dalam merumuskan konsep dan teori untuk membangun konsep ilmiah. Dengan bantuan filsafat berbagai ilmu baru berkembang bagi kelangsungan dan perabdaban manusia di bumi. Sedangkan filsafat Pendidikan adalah teori atau ideologi Pendidikan yang muncul dari sifat seorang pendidik dari pengalaman-pengalamannya dalam Pendidikan dan kehidupan yang didapat dari kajian tentang berbagai ilmu yang berhubungan dengan Pendidikan. Filsafat pancasila adalah hasil pemikiran yang paling mendalam dan dianggap telah dipercaya serta diyakni sebagai suatu kesatuan dari norma dan nilai yang paling dianggap benar, adil, bijaksana, paling baik dan paling sesuai dengan kaidah didirikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Karakter itu sendiri menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian,budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Menurut Musfiroh (2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia. Dari pengertian di atas dapat dimaknai bahwa pendidikan karakter merupakan suatu proses penanaman perilaku yang didasarkan pada budi pekerti yang baik sesuai dengan kepribadian luhur bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.
Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat juga memberikan arah kepada ilmu pengetahuan dalam merumuskan konsep dan teori untuk membangun konsep ilmiah. Dengan bantuan filsafat berbagai ilmu baru berkembang bagi kelangsungan dan perabdaban manusia di bumi. Sedangkan filsafat Pendidikan adalah teori atau ideologi Pendidikan yang muncul dari sifat seorang pendidik dari pengalaman-pengalamannya dalam Pendidikan dan kehidupan yang didapat dari kajian tentang berbagai ilmu yang berhubungan dengan Pendidikan. Filsafat pancasila adalah hasil pemikiran yang paling mendalam dan dianggap telah dipercaya serta diyakni sebagai suatu kesatuan dari norma dan nilai yang paling dianggap benar, adil, bijaksana, paling baik dan paling sesuai dengan kaidah didirikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Karakter itu sendiri menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian,budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Menurut Musfiroh (2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia. Dari pengertian di atas dapat dimaknai bahwa pendidikan karakter merupakan suatu proses penanaman perilaku yang didasarkan pada budi pekerti yang baik sesuai dengan kepribadian luhur bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.
Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Secara epistimologis bermakna cinta kepada hikmat atau kebijaksanaan (wisdom).
Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Menurut Titus (dalam Kaelan, 2007) terdapat tiga persoalan mendasar dalam epistemology, yaitu:
(1) tentang sumber pengetahuan manusia;
(2) tentang teori kebenaran pengetahuan manusia; dan
(3) tentang watak pengetahuan manusia. Tentang sumber pengetahuan Pancasila, sebagaimana diketahui bahwa Pancasila digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri serta dirumuskan secara bersama-sama oleh “The Founding Fathers” kita.
Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan
b. Etis Pancasila
c. Religius
Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Menurut Titus (dalam Kaelan, 2007) terdapat tiga persoalan mendasar dalam epistemology, yaitu:
(1) tentang sumber pengetahuan manusia;
(2) tentang teori kebenaran pengetahuan manusia; dan
(3) tentang watak pengetahuan manusia. Tentang sumber pengetahuan Pancasila, sebagaimana diketahui bahwa Pancasila digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri serta dirumuskan secara bersama-sama oleh “The Founding Fathers” kita.
Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan
b. Etis Pancasila
c. Religius
Nama : Bintang Nata Hafara
Npm: 2315012049
Banyak sekali hal positif yang dapat di timbulkan jika filsafat pancasila diterapkan pada pendidikan indonesia dengan tujuan warga yang berkarakter, diantara lain:
-Kepatuhan terhadap Nilai-nilai Pancasila. Pancasila adalah dasar negara dan ideologi Indonesia. Menerapkan Pancasila dalam pendidikan berarti menanamkan nilai-nilai seperti gotong royong, persatuan, demokrasi, dan kemanusiaan dalam karakter siswa. Ini membantu menciptakan generasi yang memiliki kepatuhan pada nilai-nilai moral dan etika.
-Pancasila sering kali menjadi fokus dalam mata pelajaran kewarganegaraan di sekolah. Ini membantu siswa memahami prinsip-prinsip dasar negara Indonesia, serta hak dan kewajiban sebagai warga negara. Pendidikan kewarganegaraan ini merupakan langkah awal dalam membentuk karakter yang cinta tanah air dan siap berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
-Toleransi dan Keanekaragaman.
Salah satu sila Pancasila adalah Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda, tetapi tetap satu). Ini mendukung pendidikan tentang toleransi dan menghormati perbedaan dalam masyarakat. Siswa diajarkan untuk menghargai keanekaragaman agama, budaya, dan suku bangsa dalam semangat persatuan.
-Pancasila menegaskan prinsip keadilan sosial. Oleh karena itu, pendidikan anti-korupsi menjadi bagian penting dalam membangun karakter yang berkualitas. Siswa diajarkan tentang konsekuensi negatif dari korupsi dan pentingnya integritas dalam berbagai aspek kehidupan.
-Pancasila memberikan landasan yang kuat untuk pendidikan karakter. Prinsip-prinsip seperti jujur, disiplin, kerja keras, dan peduli terhadap sesama adalah bagian integral dari Pancasila. Ini membantu siswa mengembangkan karakter yang kuat dan beretika.
-Pancasila mendorong semangat perjuangan dan kreativitas. Dalam pendidikan, ini dapat mendorong pengembangan kewirausahaan dan kemampuan inovasi pada siswa, membantu mereka menjadi individu yang mandiri dan mampu berkontribusi dalam pembangunan ekonomi bangsa.
Kesimpulannya, Mata kuliah/Mata pelajaran yang diterapkan sangatlah penting untuk membangun karakter warga indonesia, sehingga sangatlah penting juga mata pelajaran tersebut diterapkan dan berjalan dengan benar di setiap sekolah atau perguruan tinggi di indonesia.
Npm: 2315012049
Banyak sekali hal positif yang dapat di timbulkan jika filsafat pancasila diterapkan pada pendidikan indonesia dengan tujuan warga yang berkarakter, diantara lain:
-Kepatuhan terhadap Nilai-nilai Pancasila. Pancasila adalah dasar negara dan ideologi Indonesia. Menerapkan Pancasila dalam pendidikan berarti menanamkan nilai-nilai seperti gotong royong, persatuan, demokrasi, dan kemanusiaan dalam karakter siswa. Ini membantu menciptakan generasi yang memiliki kepatuhan pada nilai-nilai moral dan etika.
-Pancasila sering kali menjadi fokus dalam mata pelajaran kewarganegaraan di sekolah. Ini membantu siswa memahami prinsip-prinsip dasar negara Indonesia, serta hak dan kewajiban sebagai warga negara. Pendidikan kewarganegaraan ini merupakan langkah awal dalam membentuk karakter yang cinta tanah air dan siap berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
-Toleransi dan Keanekaragaman.
Salah satu sila Pancasila adalah Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda, tetapi tetap satu). Ini mendukung pendidikan tentang toleransi dan menghormati perbedaan dalam masyarakat. Siswa diajarkan untuk menghargai keanekaragaman agama, budaya, dan suku bangsa dalam semangat persatuan.
-Pancasila menegaskan prinsip keadilan sosial. Oleh karena itu, pendidikan anti-korupsi menjadi bagian penting dalam membangun karakter yang berkualitas. Siswa diajarkan tentang konsekuensi negatif dari korupsi dan pentingnya integritas dalam berbagai aspek kehidupan.
-Pancasila memberikan landasan yang kuat untuk pendidikan karakter. Prinsip-prinsip seperti jujur, disiplin, kerja keras, dan peduli terhadap sesama adalah bagian integral dari Pancasila. Ini membantu siswa mengembangkan karakter yang kuat dan beretika.
-Pancasila mendorong semangat perjuangan dan kreativitas. Dalam pendidikan, ini dapat mendorong pengembangan kewirausahaan dan kemampuan inovasi pada siswa, membantu mereka menjadi individu yang mandiri dan mampu berkontribusi dalam pembangunan ekonomi bangsa.
Kesimpulannya, Mata kuliah/Mata pelajaran yang diterapkan sangatlah penting untuk membangun karakter warga indonesia, sehingga sangatlah penting juga mata pelajaran tersebut diterapkan dan berjalan dengan benar di setiap sekolah atau perguruan tinggi di indonesia.
Nama : Muhammad Rifat Fattah Wibowo
NPM : 2355012003
NPM : 2355012003
Nilai Sebagai Ide atau Konsep: Nilai adalah konsep yang penting dalam hidup seseorang, dan dapat dibagi menjadi dua kawasan, yaitu kognitif dan afektif.
Filsafat pendidikan nasional memandang manusia Indonesia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, individu dengan hak dan kewajiban, serta makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat pluralistik.
Pancasila dianggap sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia, dan pendidikan diarahkan untuk mengikuti ideologi nasional.
Filsafat pendidikan Pancasila dianggap sebagai tuntutan nasional dan menjadi sub-sistem dari sistem negara.
Pendekatan ini menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam sistem pendidikan nasional untuk mencerminkan pandangan hidup dan filosofi bangsa Indonesia.
Pembahasan ini menekankan pentingnya pendidikan karakter yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila untuk membentuk generasi muda yang baik dan warga negara yang berkarakter mulia.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang mencerminkan jati diri bangsa.
Gabriella Angelina (2315012063)
Pancasila merupakan filsafat dan ideologi bangsa Indonesia. Pancasila mengajarkan norma-norma yang berlaku di Indonesia dan memberikan landasan sumber yang terpercaya bagi system filsafat. Pancasila dibentuk untuk membangun individu bangsa sehingga masyarakat Indonesia bertindak sesuai norma yang berlaku. Pancasila memiliki nilai pancasilais yaitu disiplin, jujur, bertanggung jawab, peduli, dan banyak lagi.
Filsafat Pancasila mendorong generasi muda untuk menjadi kreatif sehingga dapat memiliki moral dan etika yang baik dan dapat menghadapi tantangan masa depan yang ada dan menggunakan Pancasila sebagai acuan hidup.
Pancasila merupakan filsafat dan ideologi bangsa Indonesia. Pancasila mengajarkan norma-norma yang berlaku di Indonesia dan memberikan landasan sumber yang terpercaya bagi system filsafat. Pancasila dibentuk untuk membangun individu bangsa sehingga masyarakat Indonesia bertindak sesuai norma yang berlaku. Pancasila memiliki nilai pancasilais yaitu disiplin, jujur, bertanggung jawab, peduli, dan banyak lagi.
Filsafat Pancasila mendorong generasi muda untuk menjadi kreatif sehingga dapat memiliki moral dan etika yang baik dan dapat menghadapi tantangan masa depan yang ada dan menggunakan Pancasila sebagai acuan hidup.
NAMA : Callysta Hasfizahira
NPM : 2315012039
Hasil analisis saya tentang jurnal filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia menuju bangsa berkarakter oleh yoga putra semendi
Pancasila merupakan dasar falsafah bangsa Indonesia yang mencakup lima sila yang mewakili hakikat bangsa. Silas-silas dalam Pancasila menjadi pedoman bagi kehidupan masyarakat Indonesia berbangsa dan bernegara. Pancasila juga mempunyai dimensi filosofis karena memberikan pedoman intelektual bagi cara berpikir masyarakat Indonesia, dan dapat diintegrasikan ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa pada dasarnya harus mengikuti ideologi yang dianut oleh bangsa tersebut.
Pancasila menjadi dasar dan ideologi bangsa Indonesia, memegang peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Filsafat menyangkut pemikiran yang mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran, dan filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan yang berdasarkan pada filsafat.
Bila kita menghubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan dari sudut pandang filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pedoman pandangan hidup yang meresap dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, wajar jika sistem pendidikan nasional di Indonesia berjiwa, membumi, dan mencerminkan jati diri Pancasila. Pancasila merupakan falsafah yang menjadi pedoman perilaku masyarakat Indonesia, selaras dengan budaya bangsa.
Pendidikan karakter memang harus bersumber dari nilai-nilai yang melekat pada Pancasila. Hal ini penting untuk menciptakan individu yang cerdas, bermoral, dan mampu berkembang baik secara individu maupun bermasyarakat, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang bertanggung jawab, serta menjaga keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kesemuanya itu mencakup falsafah pendidikan Pancasila yang bercirikan integral, etika, dan keagamaan.
NPM : 2315012039
Hasil analisis saya tentang jurnal filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia menuju bangsa berkarakter oleh yoga putra semendi
Pancasila merupakan dasar falsafah bangsa Indonesia yang mencakup lima sila yang mewakili hakikat bangsa. Silas-silas dalam Pancasila menjadi pedoman bagi kehidupan masyarakat Indonesia berbangsa dan bernegara. Pancasila juga mempunyai dimensi filosofis karena memberikan pedoman intelektual bagi cara berpikir masyarakat Indonesia, dan dapat diintegrasikan ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa pada dasarnya harus mengikuti ideologi yang dianut oleh bangsa tersebut.
Pancasila menjadi dasar dan ideologi bangsa Indonesia, memegang peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Filsafat menyangkut pemikiran yang mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran, dan filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan yang berdasarkan pada filsafat.
Bila kita menghubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan dari sudut pandang filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pedoman pandangan hidup yang meresap dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, wajar jika sistem pendidikan nasional di Indonesia berjiwa, membumi, dan mencerminkan jati diri Pancasila. Pancasila merupakan falsafah yang menjadi pedoman perilaku masyarakat Indonesia, selaras dengan budaya bangsa.
Pendidikan karakter memang harus bersumber dari nilai-nilai yang melekat pada Pancasila. Hal ini penting untuk menciptakan individu yang cerdas, bermoral, dan mampu berkembang baik secara individu maupun bermasyarakat, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang bertanggung jawab, serta menjaga keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kesemuanya itu mencakup falsafah pendidikan Pancasila yang bercirikan integral, etika, dan keagamaan.