Nama : Desta Bulan Cahyarani
NPM : 2218011023
PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT ILMU DAN IMPLIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Pancasila sebagai filsafat ilmu berarti bahwa pancasila dijadikan sebagai landasan dalam proses berpengetahuan. Pancasila digunakan sebagai dasar dalam melakukan pemikiran yang sedalam-dalamnya, sehingga ilmu tidak sekedar dikembangkan untuk mencari kebenaran dan keingintahuan, namun juga mampu mewujudkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mendasarkan pada pancasila sebagai filsafat ilmu, maka pengembangan ilmu mampu memberikan kebahagiaan kepada manusia secara lahir batin tidak hanya di dunia, namun juga di akhirat. Selain itu, dengan pancasila, maka masyarakat mampu menyelesaikan permasalahan secara rasional dengan argumentasi dan wawasan yang universal, serta kritis.
Implikasi sila-sila dalam Pengembangan IPTEK
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna dari Ketuhanan Yang Maha Esa sendiri yakni adanya keyakinan terhadap Tuhan YME sebagai pencipta alam semesta. dengan ini, maka pengembangan Ilmu pengetahuan harus sesuai dengan nilai ketuhanan yang religius. Sebab manusia sesuai dengan sila ke-1 harus menjadi makhluk yang religius. Dengan demikian, manusia menyadari batas kemampuannya dalam berpikir dan hal-hal di luar batas kemampuan berpikir manusia dikembalikan pada ajaran dari Tuhan. Hal ini menyebabkan terjadinya keseimbangan antara rasional dan irasional dalam pengembangan ilmu di Indonesia. yang berarti pula bahwa manusia tidak menjadi pusat pengembangan pengetahuan, namun Tuhan dan alam semesta yang diciptakan oleh Tuhan.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Makna dari kemanusiaan yakni manusia merupakan makhluk yang memiliki akal sehingga memiliki martabat. Mochtar dalam (Syarifuddin, 2018) menyatakan bahwa kemanusiaan mengandung 3 artian, yakni pengakuan terhadap hak dan kewajiban asasi manusia, keadilan bagi manusia, alam, dan Tuhan, dan terakhir manusia sebagai makhluk yang berbudaya karena adanya cipta, rasa, karsa, dan keyakinan. Implikasi dari sila ke-2 Pancasila dalam pengembangan ilmu ini yakni memberikan pedoman atau arah dalam pengembangan pendidikan. Dengan ini, maka pengembangan ilmu pengetahuan berfungsi memanusiakan manusia dan mewujudkan keadilan sesuai dengan dasar moralitas manusia. Pengembangan IPTEK juga harus dilakukan dengan proses yang beradab dan bermoral, bukan sebaliknya yang mampu merendahkan martabat manusia lain dan hanya menguntungkan kelompok tertentu saja.
3. Persatuan Indonesia
Persatuan bermakna bahwa terjadinya kesatuan dalam keberagaman, tanpa terpecah belah, dan mewujudkan tujuan nasional. Implikasi dari sila ke-3 Pancasila ini yakni pengembangan IPTEK harus didasari sebagai bentuk upaya memelihara persatuan dan kesatuan, serta mewujudkan tujuan nasional. Dengan demikian, pengembangan IPTEK dikembangkan dengan kesadaran atas nasionalisme bangsa, sehingga terpelihara persatuan bangsa.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Kerakyatan sebagai unsur dari sila ke-4 Pancasila berkaitan dengan menempatkan rakyat dalam kekuasaan tertinggi. Sementara Permusyawaratan perwakilan berkaitan dengan ciri khas atau karakteristik bangsa dalam melaksanakan perwakilan atau penyaluran kehendak rakyat oleh wakil rakyat. karakteristik Indonesia dalam mengambil keputusan sendiri adalah berdasarkan kebulatan pendapat/mufakat. Implikasi dari pengembangan pengetahuan berdasarkan sila ke-4 yakni pengembangan ilmu pengetahuan dilakukan secara demokratis. Pengembangan IPTEK dilakukan dengan memperhatikan kebebasan orang lain. selain itu, juga terbuka atas pendapat masyarakat, termasuk kritik dan saran dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan kritikan dan saran ini, maka dilakukan uji kembali dengan penemuan, penelitian, dan teori yang ada.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Makna dari keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yakni setiap warga negara mampu memperoleh persamaan perlakuan dalam berbagai bidang kehidupan, baik itu politik, ekonomi, hukum, sosial, dan kebudayaan. Implikasi dari sila ke-5 ini adalah pengembangan IPTEK harus mampu menjaga keseimbangan dalam kehidupan manusia. Keseimbangan dalam hal ini merujuk pada keseimbangan keadilan terhadap diri sendiri, manusia dengan sesamanya, dan manusia dengan Tuhan. Selain itu, berusaha mewujudkan keadilan sosial itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Yang berarti bahwa pengembangan IPTEK juga berusaha untuk mensejahterakan umat manusia.
Dari paparan di atas, maka dapat diketahui bahwa kesimpulan dari pancasila sebagai filsafat ilmu dan implikasi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah pengembangan pengetahuan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai Pancasila dapat mewujudkan perubahan yang positif terhadap kehidupan bangsa, yakni kesejahteraan, ketertiban, dan keseimbangan antara manusia dengan manusia lain, termasuk pula manusia dengan Tuhan.
NPM : 2218011023
PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT ILMU DAN IMPLIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Pancasila sebagai filsafat ilmu berarti bahwa pancasila dijadikan sebagai landasan dalam proses berpengetahuan. Pancasila digunakan sebagai dasar dalam melakukan pemikiran yang sedalam-dalamnya, sehingga ilmu tidak sekedar dikembangkan untuk mencari kebenaran dan keingintahuan, namun juga mampu mewujudkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mendasarkan pada pancasila sebagai filsafat ilmu, maka pengembangan ilmu mampu memberikan kebahagiaan kepada manusia secara lahir batin tidak hanya di dunia, namun juga di akhirat. Selain itu, dengan pancasila, maka masyarakat mampu menyelesaikan permasalahan secara rasional dengan argumentasi dan wawasan yang universal, serta kritis.
Implikasi sila-sila dalam Pengembangan IPTEK
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna dari Ketuhanan Yang Maha Esa sendiri yakni adanya keyakinan terhadap Tuhan YME sebagai pencipta alam semesta. dengan ini, maka pengembangan Ilmu pengetahuan harus sesuai dengan nilai ketuhanan yang religius. Sebab manusia sesuai dengan sila ke-1 harus menjadi makhluk yang religius. Dengan demikian, manusia menyadari batas kemampuannya dalam berpikir dan hal-hal di luar batas kemampuan berpikir manusia dikembalikan pada ajaran dari Tuhan. Hal ini menyebabkan terjadinya keseimbangan antara rasional dan irasional dalam pengembangan ilmu di Indonesia. yang berarti pula bahwa manusia tidak menjadi pusat pengembangan pengetahuan, namun Tuhan dan alam semesta yang diciptakan oleh Tuhan.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Makna dari kemanusiaan yakni manusia merupakan makhluk yang memiliki akal sehingga memiliki martabat. Mochtar dalam (Syarifuddin, 2018) menyatakan bahwa kemanusiaan mengandung 3 artian, yakni pengakuan terhadap hak dan kewajiban asasi manusia, keadilan bagi manusia, alam, dan Tuhan, dan terakhir manusia sebagai makhluk yang berbudaya karena adanya cipta, rasa, karsa, dan keyakinan. Implikasi dari sila ke-2 Pancasila dalam pengembangan ilmu ini yakni memberikan pedoman atau arah dalam pengembangan pendidikan. Dengan ini, maka pengembangan ilmu pengetahuan berfungsi memanusiakan manusia dan mewujudkan keadilan sesuai dengan dasar moralitas manusia. Pengembangan IPTEK juga harus dilakukan dengan proses yang beradab dan bermoral, bukan sebaliknya yang mampu merendahkan martabat manusia lain dan hanya menguntungkan kelompok tertentu saja.
3. Persatuan Indonesia
Persatuan bermakna bahwa terjadinya kesatuan dalam keberagaman, tanpa terpecah belah, dan mewujudkan tujuan nasional. Implikasi dari sila ke-3 Pancasila ini yakni pengembangan IPTEK harus didasari sebagai bentuk upaya memelihara persatuan dan kesatuan, serta mewujudkan tujuan nasional. Dengan demikian, pengembangan IPTEK dikembangkan dengan kesadaran atas nasionalisme bangsa, sehingga terpelihara persatuan bangsa.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Kerakyatan sebagai unsur dari sila ke-4 Pancasila berkaitan dengan menempatkan rakyat dalam kekuasaan tertinggi. Sementara Permusyawaratan perwakilan berkaitan dengan ciri khas atau karakteristik bangsa dalam melaksanakan perwakilan atau penyaluran kehendak rakyat oleh wakil rakyat. karakteristik Indonesia dalam mengambil keputusan sendiri adalah berdasarkan kebulatan pendapat/mufakat. Implikasi dari pengembangan pengetahuan berdasarkan sila ke-4 yakni pengembangan ilmu pengetahuan dilakukan secara demokratis. Pengembangan IPTEK dilakukan dengan memperhatikan kebebasan orang lain. selain itu, juga terbuka atas pendapat masyarakat, termasuk kritik dan saran dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan kritikan dan saran ini, maka dilakukan uji kembali dengan penemuan, penelitian, dan teori yang ada.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Makna dari keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yakni setiap warga negara mampu memperoleh persamaan perlakuan dalam berbagai bidang kehidupan, baik itu politik, ekonomi, hukum, sosial, dan kebudayaan. Implikasi dari sila ke-5 ini adalah pengembangan IPTEK harus mampu menjaga keseimbangan dalam kehidupan manusia. Keseimbangan dalam hal ini merujuk pada keseimbangan keadilan terhadap diri sendiri, manusia dengan sesamanya, dan manusia dengan Tuhan. Selain itu, berusaha mewujudkan keadilan sosial itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Yang berarti bahwa pengembangan IPTEK juga berusaha untuk mensejahterakan umat manusia.
Dari paparan di atas, maka dapat diketahui bahwa kesimpulan dari pancasila sebagai filsafat ilmu dan implikasi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah pengembangan pengetahuan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai Pancasila dapat mewujudkan perubahan yang positif terhadap kehidupan bangsa, yakni kesejahteraan, ketertiban, dan keseimbangan antara manusia dengan manusia lain, termasuk pula manusia dengan Tuhan.