Posts made by MELA ANGGIA SARI

BK kls C 2023 -> FORUM DISKUSI -> TOPIK DISKUSI -> Re: TOPIK DISKUSI

by MELA ANGGIA SARI -
1.Struktur program bimbingan diklasifikasikan kedalam empat jenis layanan yaitu: (a) layanan dasar bimbingan; (b) layanan responsif; (c) layanan perencanaan individual, dan (d) layanan dukungan sistem.
A. Layanan Dasar Bimbingan
1. pengertian
Layanan dasar bimbingan diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada semua sissa (for all) melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu perkembangan dirinya secara optimal.
2. Tujuan
Layanan ini bertujuan untuk membantu semua siswa agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu siswa agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. Secara rinci tujuan layanan dirumuskan sebagai upaya untuk membantu siswa agar: (1) memiliki kesadaran (pemahaman)ntentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama), (2) mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya, (3) mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya, dan (4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.
3. Materi
Untuk mencapai tujuan tersebut, kepada siswa disajikan materi layanan yang menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan erat dengan uapaya membantu siswa dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Materi layanan dasar bimbingan dapat diambil dari berbagai sumber, seperti majalah, buku, dan koran. Materi yang diberikan,disamping maalah yang menyangkut pengembangan sosial-pribadi, dan belajar, juga materi yang dipandang utama bagi siswa SLTP/SLTA, yaitu yang menyangkut karir. Materi-materi tersebut, diantaranya : (a) fungsi agama bagi kehidupan,
(b) pemantapan pilihan program studi,
(c) keterampppilan kerja professional,
(d) kesiapan pribadi (fisik-psikis, jasmaniah-rohaniah) dalam menghadapi pekerjaan,
(e) perkembangan dunia kerja,
(f) iklim kehidupan dunia kerja,
(g) cara melamar pekerjaan,
(h) kasus-kasus kriminalitas,
(i) bahayanya perkelahian masal (tawuran), dan
(j) dampak pergaulan bebas. Materi lainnya yang dapat diberikan kepada para siswa adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan self-esteem
2. Pengembangan motif berprestasi
3. Keterampilan pengambilan keputusan
4. Keterampilan pemecahan masalah
5. Keterampilan hubungan antar pribadi atau berkomunikasi
6. Memahami keragaman lintas budaya
7. Perilaku yang bertanggung jawab

B. Layanan Responsif
1. Pengertian
Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada siswa yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera.
2. Tujuan
Tujjuan layanan responsive adalah membantu siswa agar dapat memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya atau membantu siswa yang mengalami hambatan, kegagalan dalam mencapai tugas-tugas pperkembangannya.
Tujuan layanan ini dapat juga dikemukakan sebagai upaya untuk mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi siswa yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah sosial-pribadi, karir, dan atau pengembangan masalah pengembangan pendidikan
3. Materi
Materi layanan responsif bergantung kepada masalah atau kebutuhan siswa. Masalah dan kebutuhansiswa berkaitan dengan keinginan untuk memahami tentang suatu hal karena diipadang penting bagi perkembangan dirinya yang positif. Kebutuhan ini seperti keinginan untuk memperoleh informasi tentang bahaya obat terlarang, minuman keras, narkotika, pergaulan bebas dan sebagainya.
Masalah siswa lainnya adalah yang berkaitan dengan berbagai hal yang dialami atau dirasakan mengganggu kenyamanan hidupnya atau menghambat perkembangan dirinya yang positif, karena tidak terpenuhi kebutuhannya, atau gagal dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Masalah siswa pada umumnya tidak mudah diketahui secara langsung tetapi dapat dipahami melalui gejala-gejala prilaku yang ditampilkannya.
Maslah (gejala masalah ) yang mungkin dialami siswa diantaranya:
(a) merasa cemas tentang masa depan, (b) merasa rendah hati, (c) prilaku infulsif (kekanak-kanakan atau melakukan suatu tanpa mempertimbangkannya secara matang), (d) membolos dari sekolah, (e) malas belajar, (f) kurang memiliki kebiasaan belajar yang positif, (g) kurang bisa bergaul, (h) prestasi belajar rendah, (i) malas beribadah, (j) malas bergaul bebas (free seks), (k) masalah tauran, (l) manajmen stress dan (m) malas dalam keluarga.Untuk memahami kebutuhan dan masalah siswa dapat ditempuh dengan cara menganalisis data siswa, baik yang bersumber dari infentori tugas-tugas berkembang (ITP), angket siswa, wawancara, observasi, sosiometri, daftar hadir siswa, leger, psikotes dan daftar masalah siswa atau alat ungkap masalah (AUM).
C. Layanan perencanaan individual
1. Pengertian
Layanan ini diartikan” proses bantuan kepada siswa agar mampu merumuskan dan melakukan aktifitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depannya. Berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia dilingkungannya”.
2. Tujuan
Layanan perencanaan individual bertujuan untuk membantu siswa agar (1) memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya, (2) mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir, dan (3) dapat melakukan kegiatan berdasrkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang kelak dirumuskannya.
Tujuan layanan perencanaan individumeral ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya memfasilitasisisswa untuk merencanakan, memonitordan mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan sosial-pribadi oleh dirinya sendiri. Isi atau materi perencanaan individual adalah hal-hal yang menjadi kebutuhan siswa untuk memahami secara khusus tentang perkembangan dirinya sendir. Dengan demikian meskipun perencanaan individual ditujukan untuk memandu seluruh siswa, layanan yang diberikanlebih bersifat individual karena didasrkanatas perencanaan, tujuan dan keputusan yang ditentukan oleh masing-masing siswa. Melalui layanan perencanaan individual, siswa dapat :
a. Mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan, merencanakan karir, dan mengembangkan kemampuaan sosial-pribadi, yang didasarkan atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah, dunia kerja, dan masyarakat.
b. Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaian tujuannya.
c. Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya.
d. Mengambil keputusan yang merelefsikan perencanaan dirinya.
3. Materi
Materi layanan perencanaan individual berkaitan eratdengan pengembangan aspek akademik, karir, dan sosial-pribadi. Materi pengembangan aspek (akademik) meliputi: (a)memanfaatkan keterampilan belajar, melakukan pemilihan pendidikan lanjutan atau pilihan jurusan, memilih kursus atau pelajaran tambahan yang tepat, dan mamahami nilai belajar sepanjang hayat;
(b) karir meliputi: mengeksplorasi peluang-peluang karir, mengeksplorasi latihan-latihan pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang positif; dan
(c) sosial-pribadi meliputi: pengembangan konsep diri yang positif, dan pengembangan keterampilan sosial yang efektif.
D. Layanan dukungan sistem
Ketiga komponen program, merupakan pemberian layanan BK kepada siswa secara langsung. Sedangkan dukungan sistem merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada siswa atau memfasilitasi kelancaran perkembangan siswa. Dukungan siswa adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan professional; hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat, masyarakat yang lebih luas; manajmen program; penelitian dan pengembangan (Thomas Ellis, 1990).
Program ini memberikan dukungan kepada guru pembimbing dalam memperlancar penyelenggaraan layanan diatas. Sedangkan bagi personel pendidik lainnya adalah untuk memperlancar pemyelenggaraan program pendidikan di sekolah. Dukungan sistem meliputi dua aspek yaitu: (1) pemberian layanan, dan (2) kegiatan manajemen.
1. Pemberian layanan konsultasi/kolaborasi
Pemberian layanan menyangkut kegiatan guru pembimbing (konselor) yang meliputi (a) konsultasi dengan guru-guru, (b) menyelenggarakan program kerjasama dengan orang tua atau masyarakat, (c) berpartisipasi dalam merencanakan kegiatan-kegiatan sekolah, (d) bekerjasama dengan personel sekolah lainnya dalam rangka menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan siswa, (e) melakukan penelitian tentang masalah-masalah yang berkaitan erat dengan bimbingan dan konseling.
2 Kegiatan manajemen
Kegiatan manajemen merupakan berbagai upaya untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan mutu program bimbingan dan konseling melalui kegiatan-kegiatan (a) pengembangan program, (b) pengembangan staf, (c) pemanfaatan sumber daya, dan (d) pengembangan penataan kebijakan.
Secara operasional program disusun secara sistematis sebagai berikut:
a. Rasional berisi latar belakang penyusunan program bimbingan didasarkan atas landasan kkonseptual, hokum maupun empiric.
b. Visi dan misi, berisi harapan yang diinginkan dari layanan BK yang mendukung visi, misi dan tujuan sekolah
c. Kebutuhan layanan bimbingan, berisi data kebutuhan siswa, pendidik dan institusi terhadap layanan bimbingan. Data diperoleh dengan mempergunakan instrument yang dapat dipertanggungjawabkan
d. Tujuan, berdasarkan kebutuhan ditetapkan kompetensi yang dicapai siswa berdasarkan perkembangan
e. Komponen program: (1) layanan dasar, program yang secar umum dibutuhkan oleh seluruh siswa pertingkatan kelas; (2) layanan responsif, program yang secara khusus dibutuhkan untuk membantu para siswa yang memerlukan layanan bantuan khusu; (3) layanan perencanaan individual, program yang memfasilitasi seluruh siswa memiliki kemampuan mengelola diri dan merancang masa depan; dan (4) dukungan sistem, kebijakan yang mendukung keterlaksanaan program, program jejaring baik internal sekolah maupun eksternal.
f. Rencana operasional kegiatan
g. Pengembangan tema atau topic (silabus layanan)
h. Pengembangan satuan layanan bimbingan
i. evaluasi

BK kls C 2023 -> FORUM DISKUSI -> topik baru -> Re: topik baru

by MELA ANGGIA SARI -
1. Dalam konseling PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), berbagai pendekatan perkembangan digunakan untuk membantu anak-anak dalam proses pertumbuhan dan perkembangan mereka. Berikut ini adalah beberapa pendekatan perkembangan yang umum digunakan dalam konseling PAUD:
-Pendekatan Bermain (Play-Based Approach) : Pendekatan ini menekankan pentingnya bermain dalam proses pembelajaran anak-anak. Bermain adalah cara alami bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan sosial, emosional, fisik, dan kognitif mereka. Konselor PAUD menggunakan permainan dan aktivitas bermain sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan anak-anak, mengidentifikasi masalah, dan membantu mereka mengatasi tantangan perkembangan.
-Pendekatan Psikodinamik : Pendekatan ini fokus pada pemahaman terhadap perasaan, konflik, dan pengalaman masa lalu yang mungkin mempengaruhi perkembangan anak. Konselor menggunakan teknik seperti observasi, observasi, dan berbicara dengan anak-anak untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah psikodinamik yang mungkin muncul.
-Pendekatan Humanistik : Pendekatan ini menekankan pentingnya penghargaan terhadap individu dan pertumbuhan pribadi. PAUD Konselor mendorong anak-anak untuk mengembangkan pemahaman diri yang lebih baik, mempromosikan rasa percaya diri, dan membantu mereka mewujudkan potensi mereka. Pendekatan ini juga mencakup pendekatan Carl Rogers yang mengutamakan penerimaan tanpa syarat dan empati.Pendekatan Behavioral (Perilaku) : Pendekatan ini fokus pada modifikasi perilaku anak-anak dengan memberikan penghargaan positif dan mengubah pola perilaku yang tidak diinginkan. Konselor menggunakan penguatan positif untuk mendorong perilaku yang diinginkan dan mengajarkan keterampilan sosial dan emosional kepada anak-anak.
-Pendekatan Kognitif : Pendekatan ini menekankan peran pemikiran dan kognisi dalam perkembangan anak. Konselor membantu anak-anak mengenali dan mengubah pola pikir yang mungkin negatif atau tidak sehat, sehingga mereka dapat mengatasi stres, kecemasan, atau masalah emosional lainnya.Pendekatan Ekologis : Pendekatan ini mempertimbangkan pengaruh lingkungan sekitar anak, termasuk keluarga, teman sebaya, dan sekolah. Konselor bekerja sama dengan orang tua dan guru untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak. Pendekatan Kolaboratif : Pendekatan ini melibatkan kerja sama antara konselor, orang tua, dan guru dalam mendukung perkembangan anak. Semua pihak bekerja sama untuk memahami kebutuhan anak dan menyusun strategi yang sesuai untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang.
Pendekatan-pendekatan ini dapat digunakan secara terpisah atau dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan individu anak-anak yang mendapatkan konseling PAUD. Tujuannya adalah memberikan dukungan yang efektif dalam mengatasi tantangan perkembangan mereka dan memastikan bahwa mereka memiliki fondasi yang kuat untuk tumbuh menjadi individu yang sehat dan bahagia.

2.Teknik-teknik dalam pelaksanaan berbagai pendekatan .
- Teknik Penghitungan Beban Kerja: Teknik ini digunakan dalam analisis beban kerja untuk membandingkan bobot/beban kerja dengan norma waktu dan volume kerja.
- Teknik Pembelajaran Berdiferensiasi: Teknik ini digunakan dalam pembelajaran untuk mengakomodasi perbedaan kemampuan peserta didik. G
- Teknik Pendekatan STEM dalam Pembelajaran: Teknik ini digunakan dalam pembelajaran untuk mengintegrasikan konsep, prinsip, dan teknik dari sains, teknologi, teknik,
- Teknik Pendekatan Harga Pasar (Market Approach) dalam Penilaian Properti: Teknik ini digunakan dalam penilaian properti untuk menentukan nilai wajar berdasarkan harga pasar properti serupa yang telah terjual atau disewakan di pasar.
- Teknik Pendekatan Service Oriented Architecture (SOA) dalam Pelaksanaan: Teknik ini digunakan dalam pelaksanaan sistem informasi untuk menghubungkan berbagai aplikasi dan proses bisnis dalam lingkungan yang terpadu.
- Teknik Perencanaan Strategis Sistem Informasi: Teknik ini digunakan dalam perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) untuk menyelaraskan strategi SI/TI dengan strategi bisnis. Teknik ini melibatkan identifikasi portofolio aplikasi SI berbasis komputer, analisis pengaruh SI/TI terhadap kinerja bisnis, dan pengembangan kerangka kerja strategis.
- Teknik Strategi Komunikasi: Teknik ini digunakan dalam perencanaan dan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan komunikasi. Teknik ini mencakup berbagai pendekatan dan taktik komunikasi yang dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu.
- Teknik Gestalt dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling: Teknik ini digunakan dalam bimbingan konseling untuk membantu konseli/siswa memahami dan menghadapi masalah atau tantangan dalam kehidupan mereka. Beberapa teknik yang digunakan dalam pendekatan Gestalt meliputi permainan dialog, latihan tanggung jawab, dan bermain proyeksi.
- Teknik Forcasting dalam Perencanaan SDM: Teknik ini digunakan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM) untuk memprediksi kebutuhan dan perubahan dalam tenaga kerja. Beberapa teknik forcasting yang dapat digunakan termasuk analisis tren, analisis regresi, dan survei kebutuhan tenaga kerja.

3. Prinsip-prinsip bimbingan perkembangan yaitu:
1. Bimbingan dan konseling diperlukan oleh seluruh anak
Setiap anak membutuhkan layanan bimbingan perkembangan
2. Bimbingan dan konseling perkembangan difokuskan pada upaya membelajarkan anak.
3. Konselor dan guru merupakan fungsionaris bersama dalam program bimbingan perkembangan.
4. Kurikulum yang diorganisasikan dan direncanakan merupakan bagian penting dalam bimbingan perkembangan.
5. Program bimbingan perkembangan peduli dengan penerimaan diri, pemahaman diri, dan pengayaan diri (self-enhancement).
6. Bimbingan dan konseling perkembangan memfokuskan pada proses mendorong perkembangan (encouragement).


4. 1. Unsur peluang
Unsur ini berkaitan dengan topik yang disajikan yang memungkinkan anak mempelajari perilaku-perilaku baru. Hal ini mengandung implikasi bahwa tujuan tema yang terkandung dalam kurikulum yan diorganisasikan harus dimaknai dan dijabarkan ke dalam tujuan pengembangan pribadi, sosial, karier, keterampilan berkomunikasi, kemampuan memecahkan masalah, dan pengembangan konsep diri.
2. Unsur pendukung
Unsur ini berkaitan dengan proses pengembangann interaksi yang dapat menumbuhkan kemampuan anak untuk mempelajari perilaku baru baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Unsur pendukung ini berkaitan dengan upaya guru dalam pengembangan (a) relasi jaringan kerja yang dapat menyentuh anak dan memungkinkan mereka mengembangkan kemampuan dan (b) keterlibatan seluruh anak di dalam proses interaksi.
3. Unsur penghargaan
Esensi unsur ini terletak pada penilaian dan pemberian balikan yang dapat memperkuat pembentukan perilaku baru. Penilaian dan balikan ini perlu dilakukan sepanjang proses bimbingan berlangsung; diagnosis dilakukan untuk mengidentifikasi kesulitan yang dihadapi.

BK kls C 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by MELA ANGGIA SARI -
1. Perspektif Biologis
Bidang psikologi ini sering disebut sebagai biopsikologi atau psikologi fisiologis. Cabang psikologi ini telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan dikaitkan dengan bidang ilmu lain termasuk biologi, neurologi, dan genetika. Perspektif biologis pada dasarnya adalah cara memandang masalah dan tindakan manusia.
Studi tentang fisiologi dan proses biologis telah memainkan peran penting dalam psikologi sejak awal mulanya . Charles Darwin pertama kali memperkenalkan gagasan bahwa evolusi dan genetika berperan dalam perilaku manusia. Pertimbangkan masalah seperti agresi. Perspektif psikoanalitik mungkin memandang agresi sebagai akibat dari pengalaman masa kanak-kanak dan dorongan bawah sadar . Perspektif perilaku mempertimbangkan bagaimana perilaku dibentuk oleh asosiasi, penguatan , dan hukuman . Seorang psikolog dengan perspektif sosial mungkin melihat dinamika kelompok dan tekanan yang berkontribusi terhadap perilaku tersebut.
Sudut pandang biologis, di sisi lain, akan melibatkan melihat akar biologis yang ada di balik perilaku agresif. Seseorang yang mengambil perspektif biologis mungkin mempertimbangkan bagaimana jenis cedera otak tertentu dapat menyebabkan tindakan agresif. Atau mereka mungkin mempertimbangkan faktor genetik yang dapat berkontribusi terhadap perilaku tersebut.

Area Topik Utama
Ahli biopsikologi mempelajari banyak hal yang sama dengan yang dilakukan psikolog lain, namun mereka tertarik untuk melihat bagaimana kekuatan biologis membentuk perilaku manusia. Beberapa topik yang mungkin dieksplorasi oleh psikolog menggunakan perspektif ini meliputi:
Menganalisis bagaimana trauma pada otak mempengaruhi perilaku
Menilai perbedaan dan persamaan pada anak kembar untuk menentukan karakteristik mana yang terkait dengan genetika dan mana yang terkait dengan pengaruh lingkungan
Menjelajahi bagaimana faktor genetik mempengaruhi hal-hal seperti agresi
Menyelidiki bagaimana penyakit otak degeneratif berdampak pada cara orang bertindak
Mempelajari bagaimana genetika dan kerusakan otak dikaitkan dengan gangguan mental
Contoh Perspektif Biologis
Contoh perspektif biologis dalam psikologi adalah studi tentang bagaimana kimia otak dapat mempengaruhi depresi. Antidepresan memengaruhi tingkat neurotransmitter ini, yang dapat membantu meringankan gejala depresi.
Namun, penelitian tentang psikologi biologis juga membantah gagasan bahwa kadar serotonin bertanggung jawab atas depresi, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian di bidang ini untuk lebih memahami dampak bahan kimia otak terhadap gejala depresi.
Penggunaan pencitraan otak untuk memahami bagaimana otak dan sistem saraf mempengaruhi perilaku manusia adalah contoh lain dari perspektif biologis dalam psikologi.

2. Teori psikoseksual Sigmund Freud dan teori psikososial Erik Erikson adalah dua teori perkembangan yang terkenal . Walaupun teori-teori ini mempunyai beberapa persamaan, mungkin karena Freud adalah mentor Erikson, 1 teori-teori tersebut juga mempunyai beberapa perbedaan.
Misalnya, seperti Freud, Erikson menyadari pentingnya ketidaksadaran dalam perkembangan. Ia juga percaya bahwa kepribadian berkembang dalam serangkaian tahapan yang telah ditentukan. Namun, teori Erikson berbeda dalam beberapa hal penting. Berbeda dengan teori tahapan psikoseksual Freud, teori Erikson menggambarkan dampak pengalaman sosial sepanjang masa hidup.

Teori Freud
Tahap pertama perkembangan psikoseksual dikenal sebagai tahap lisan. 2 Pada tahap perkembangan ini, sumber kenikmatan utama anak adalah melalui mulut melalui isapan, makan, dan pengecapan.
Masalah pada tahap ini dapat mengakibatkan apa yang disebut Freud sebagai fiksasi lisan.
Teori Erikson
Kepercayaan vs ketidakpercayaan adalah tahap pertama dalam teori perkembangan psikososial Erik Erikson. 3 Pada tahap ini, anak-anak belajar untuk mempercayai atau tidak mempercayai pengasuh mereka.
Pengasuhan yang diberikan orang dewasa menentukan apakah anak-anak mengembangkan rasa percaya terhadap dunia di sekitar mereka. Anak-anak yang tidak menerima pengasuhan yang memadai dan dapat diandalkan mungkin mengembangkan rasa ketidakpercayaan terhadap orang lain dan dunia.

3. Perspektif Pembelajaran Teori Skinner, Watson dan Bandura
- B.F. Skinner (Teori Behaviorisme)
Skinner memandang pembelajaran sebagai proses di mana individu merespons rangsangan dari lingkungan mereka. Menurutnya, perilaku dipelajari melalui asosiasi antara rangsangan dan respons.
- Albert Bandura (Teori Pembelajaran Sosial)
Bandura mengenalkan ide bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi melalui respons terhadap rangsangan eksternal, tetapi juga melalui proses pengamatan dan pemodelan. Ia mengatakan bahwa individu belajar dari orang lain melalui interaksi sosial.
- John B. Watson (Behaviorisme Klasik)
Watson menekankan bahwa perilaku adalah hasil dari belajar melalui asosiasi antara rangsangan eksternal dan respons. Ia berpendapat bahwa individu lahir tanpa perilaku yang sudah terbentuk dan bahwa semua perilaku dapat dipelajari melalui pengalaman.

4. Perspektif Kognitif - Teori Piaget and Vigotsky
- Teori piaget
Piaget mengemukakan bahwa perkembangan kognitif anak-anak melalui empat tahap, yaitu tahap sensorimotor, preoperasional, konkret operasional, dan formal operasional.
- Vygotsky menekankan peran penting interaksi sosial dan pengaruh lingkungan sosial dalam perkembangan kognitif individu. Inti dari teori Vygotsky adalah bahwa perkembangan kognitif terjadi melalui interaksi sosial, terutama dalam konteks hubungan antara anak-anak dan orang dewasa.

5.Perspektif Kontekstual
Pendekatan Luas terhadap PembangunanPerspektif kontekstual mempertimbangkan hubungan antara individu dan dunia fisik, kognitif, dan sosial mereka. Mereka juga mengkaji pengaruh sosio-kultural dan lingkungan terhadap pembangunan. Kita akan fokus pada dua ahli teori besar yang memelopori perspektif ini: Lev Vygotsky dan Urie Bronfenbrenner. Lev Vygotsky adalah seorang psikolog Rusia yang terkenal karena teori sosiokulturalnya. Ia percaya bahwa interaksi sosial memainkan peran penting dalam pembelajaran anak-anak; melalui interaksi sosial seperti itu, anak-anak melalui proses pembelajaran scaffolded yang berkesinambungan. Urie Bronfenbrenner mengembangkan teori sistem ekologi untuk menjelaskan bagaimana segala sesuatu pada anak dan lingkungan anak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia memberi label berbagai aspek atau tingkat lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak.Perspektif kontekstual teori ekologi
Model ekologi Bronfenbrenner tingkat ini menyoroti pentingnya memahami bagaimana berbagai sistem mikro bekerja sama untuk mempengaruhi perkembangan individu.
Misalnya, hubungan antara orang tua anak dan gurunya dapat berdampak pada prestasi akademik anak tersebut, sedangkan interaksi antara kelompok teman sebaya anak dan keluarganya dapat mempengaruhi perkembangan keterampilan dan nilai-nilai sosial.


6..Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth merupakan salah satu perspektif evolusioner atau sosio-biologis dalam psikologi perkembangan Teori ini menekankan bahwa manusia memiliki kebutuhan untuk membentuk hubungan emosional yang aman dan stabil dengan orang lain. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth:
- Teori Attachment Bowlby. Bowlby mengidentifikasi lima perilaku attachment pada bayi, yaitu mengisap, menggenggam, mengikuti, menangis, dan tersenyum. Bowlby percaya bahwa perilaku attachment ini berkembang pada manusia melalui proses evolusi dan membantu bayi untuk bertahan hidup. Bowlby juga mengidentifikasi tiga tahap attachment, yaitu tahap pre-attachment, tahap attachment yang jelas, dan tahap pemisahan diri. Bowlby juga mengidentifikasi konsep internal working model, yaitu gambaran mental tentang diri dan orang lain yang membentuk pola perilaku attachment seseorang.
- Teori Attachment Ainsworth: Ainsworth mengembangkan konsep Strange Situation, yaitu suatu eksperimen yang digunakan untuk mengukur perilaku attachment pada bayi. Ainsworth mengidentifikasi tiga jenis perilaku attachment pada bayi, yaitu attachment aman, attachment tidak aman-terhindar, dan attachment tidak aman-cemas Attachment aman terjadi ketika bayi merasa nyaman dan aman dengan kehadiran orang tua atau pengasuhnya Attachment tidak aman-terhindar terjadi ketika bayi tidak terlalu memperhatikan kehadiran orang tua atau pengasuhnya Attachment tidak aman-cemas terjadi ketika bayi merasa tidak aman dan khawatir dengan kehadiran orang tua atau pengasuhnyaDalam kesimpulannya, dari teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth merupakan salah satu perspektif evolusioner atau sosio-biologis dalam psikologi perkembangan yang menekankan pentingnya hubungan emosional yang aman dan stabil dengan orang lain.

7.Kohlberg adalah peneliti objektif dan pendukung nilai serta institusi demokratis dan liberal. Kohlberg berujar karakteristik utama teori atau program riset saya adalah interdisipliner dengan menggunakan data antroplogi dan psikologi empiris untuk menyusun klaim-klaim filsafat, dan memakai asumsi filosofis untuk mendefinisikan serta menafsirkan data pendidikan, antropologi dan psikologi. (Kohlberg 1985, hlm. 505).8 Dalam proses mewujudkan tahap perkembangan moralnya, setidaknya Kohlberg telah mengalami 3 tahap pemikiran yang sarat dipengaruhi oleh John Dewey, Baldwin, Jean Pieget, dan Emile Durkheim:
1. Periode pertama, tahun 1958-1970. Dimana Kohlberg
mengembangkan pendekatan kognitif-developmental. Disini dia
berhasil menelurkan karyanya: “Stage and Sequence” (1969).
2. Periode kedua, tahun 1970-1976. Kohlberg disini
mengkonsentrasikan pemikirannya pada pengembangan
strukturalisme Pieget dengan konsekuen penerapannya pada perkembangan longitudinal individu. Pada periode dia mencoba
untuk melakukan „revisi‟ atas karya sebelumnya dan
munculah,”Moral Stage and Moralization” (1976).
3. Periode ketiga, 1975 hingga wafatnya (1987). Kohlberg mencirikan pemikirannya pada peralihan „naturalistis‟ terhadap „tindakan moral‟dalam konteks kelompok atau „suasana moral‟ yang terlembaga.Kritiknya atas penjelasan yang sosiologis-irasional Durkheim yang kemudian ditarik kembali, secara tidak langsung dia terpengaruh atas itu, dan menjadi ilham baru atas pemikirannya mengenai „suasana moral‟. Pada periode ini Kohlberg mengeluarkan karyanya yang berjudul “The Moral Atmosphere of High School: A Comparative Study” (1984).Pada tahun 1960-1970 Kohlberg mulai melakukan pematangan atasparadigma baru di dunia psikologi yang dia cetuskan berdasarkan hasilpenelitian empirisnya bernama teori kognitif-developmental-nya. Teori kognitif-developmental menegaskan bahwa pada intinya moralitasmewakili seperangkat pertimbangan dan putusan rasional yang berlaku untuk setiap kebudayaan, yaitu prinsip kesejahteraan manusia dan prinsip keadilan. Menurut Kohlberg bahwasanya prinsip keadilan merupakan komponen pokok dalam proses perkembangan moral yang kemudian diterapkan dalam proses pendidikan moral.

BK kls C 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by MELA ANGGIA SARI -
1.Karakteristik perkembangan anak usia dini, yaitu: perkembangan agama dan moral, sosial emosional, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan fisik motorik, dan perkembangan kreativitas.
Anak Usia Dini Bersifat Unik.
Anak Usia Dini Berada Dalam Masa Potensial.
Anak Usia Dini Bersifat Relatif Spontan.
Anak Usia Dini Cenderung Ceroboh dan Kurang Perhitungan.
Anak Usia Dini Bersifat Aktif dan Energik.
Anak Usia Dini Bersifat Egosentris.

2.Melansir akun resmi Instagram Sahabat Keluarga Kemendikbud, Selasa (7/7/2020), berikut ini ciri-cirinya:
-Unik.
-Senang meniru.
-Senang bermain.
-Spontan.
-Aktif bergerak.
-Mengutamakan keinginan diri sendiri.
-Rasa ingin tahu tinggi.
-Senang berimajinasi.Ciri perkembangan adalah Terjadinya perubahan dalam aspek fisik ( perubahan berat badan dan organ-organ tubuh ) dan aspek psikis ( matangnya kemampuan berpikir, mengingat dan berkreasi ), terjadinya perubahan dalam proporsi ; aspek fisik ( proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembanganya ) dan aspek psikis.

3.Prinsip perkembangan anak usia dini menurut Ardy dan Barnawi (2016: 86) yaitu anak berkembang secara holistic, perkembangannya terjadi dalam urutan yang teratur, perkembangan anak berlangsung pada tingkat yang beragam di dalam dan di antara anak, perkembangan baru didasarkan pada perkembangan sebelumnya, Prinsip dasar perkembangan adalah 1) perkembangan bergantung pada genetik dan lingkungan, 2) perkembangan merupakan proses yang teratur dan mengikut pola yang dapat diprediksi, serta 3) orang berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda.Beberapa prinsip-prinsip perkembangan menurut
Bredekamp, S. & Copple, C (1997) yaitu :
1. Aspek-aspek perkembangan anak seperti fisik, sosial,
emosional, dan kognitif satu sama lain saling terkait secara erat.
2. Perkembangan terjadi dalam suatu urutan.
3. Perkembangan berlangsung dengan rentang yang bervariasi antar anak dan juga antar bidang perkembangan dari masing-masing fungsi.
4. Pengalaman pertama anak memiliki pengaruh kumulatif dan tertunda terhadap perkembangan anak.
5. Perkembangan berlangsung kea rah kompleksitas, organisasi, dan internalisasi yang lebih meningkat.
6. Perkembangan dan belajar terjadi dipengaruhi oleh konteks sosial dan cultural yang majemuk.

4.Aspek Perkembangan Anak Usia Dini
Aspek Perkembangan Nilai Agama dan Moral
Aspek perkembangan pertama dan yang paling utama untuk diajarkan kepada Si Kecil adalah nilai agama dan moral. Hal ini berfokus dalam menanamkan nilai-nilai dasar, norma-norma yang berlaku hingga kesadaran. Si Kecil perlu mengenal agama dan menjalankan ibadah agar lebih memahami arah hingga tujuan mereka dengan baik sejak dini.Tidak hanya itu, belajar agama dan moral banyak manfaat serta menanamkan sikap-sikap baik pada Si Kecil seperti menolong sesama, bersikap jujur, sopan, menghormati orang yang lebih tua, hingga toleransi dengan penganut agama yang berbeda. Harapannya, Si Kecil akan tumbuh dengan persepsi yang tepat dan benar. Oleh karena itulah, orang tua memiliki peran penting dalam memulainya sedari dini.
Aspek Perkembangan Fisik-Motorik
Sesuai dengan namanya, aspek fisik motorik ini merupakan segala sesuatu yang langsung berhubungan dengan perkembangan tubuh di kecil. Apa saja?
Perkembangan fisik dan perilaku keselamatan. Hal ini meliputi tinggi badan, lingkar kepala, dan berat badan yang sesuai dengan ukuran anak seumuran.
Si Kecil juga memiliki motorik halus baik yang meliputi kemampuan mereka dalam menggunakan alat untuk ekspresi diri dan juga eksplorasi. Contohnya yaitu menggunakan pensil, bermain dengan boneka dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, Si Kecil juga perlu memiliki motorik kasar yang baik. Hal ini meliputi kemampuan tubuh dalam berkoordinasi antar anggota tubuh. Contohnya yaitu menjaga keseimbangan, lincah, dan juga lentur sesuai peraturan. Bunda dapat melatih motorik kasar Si Kecil dengan mengajak mereka berolahraga.
Yuk, Bunda, pahami tahap-tahapan perkembangan motorik pada anak ini di halaman berikut: 7 Tahap Perkembangan Motorik Anak dan Cara Menstimulasinya
Aspek Perkembangan Kognitif
Aspek perkembangan kognitif berhubungan erat dengan akal dan pikiran sehingga jangan heran jika pertumbuhan pada area ini memiliki jangkauan yang sangat luas.
Salah satu tanda bahwa aspek kognitif Si Kecil berkembang ialah dia mampu berpikir logis dengan mengenal perbedaan, klasifikasi, perencanaan, pola, inisiatif, dan sebab akibat. Sebetulnya Si Kecil dapat mempelajari ini bahkan sejak ia masih berusia 3 bulan lho, melalui mainan yang dimainkannya.

5.Pertumbuhan (growth) adalah perubahan karakteristik fisik yang membuat tubuh anak bertambah besar secara kasat mata. Pertumbuhan anak dapat dipantau dengan mengukur perubahan tinggi badan, berat badan, ukuran lingkar kepala, dan hal lainnya menggunakan alat ukur tertentu.
Sedangkan yang dimaksud perkembangan alias development adalah proses bertambahnya kecakapan atau skill anak untuk menuju kedewasaan dalam hal-hal yang berkaitan dengan pergerakan tubuh, kematangan emosi dan mental, kecerdasan, kemampuan bicara dan bahasa, serta kemandirian dan bersosialisasi.
Namun meski keduanya berbeda, pertumbuhan dan perkembangan anak adalah hal yang saling berkaitan, tidak dapat dipisahkan, dan terjadi secara bersamaan. Proses tumbuh kembang anak terjadi secara progresif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam lajur yang berurutan sesuai umur.
Sebagai contoh, berat badan anak saat berusia 9 bulan bisa berkisar antara 6,5-10 kg dengan panjang badan sekitar 67-75 cm dan sudah dapat mengucapkan kata “mama” atau “papa”. Kemudian ketika anak umur 1 tahun beratnya akan mencapai 9-9,5 kg dan tingginya sekitar 70-78 centimeter. Dalam aspek perkembangannya, anak 1 tahun biasanya sudah bisa merespon ucapan orang sekitar sehingga akan lebih mudah diajak berkomunikasi dua arah.

1. Genetik
Genetik orang tua atau faktor keturunan berperan paling besar untuk memengaruhi tumbuh kembang anak.
Mulai dari karakteristik fisik anak seperti tinggi badan, berat badan, struktur tubuh, warna mata, tekstur rambut, hingga bahkan kecerdasan dan bakat. Jadi jika Mama atau Papa berperawakan tinggi, kemungkinan besar si Kecil juga akan mewarisi sifat ini dan nantinya menjadi tinggi.
Selain menentukan karakteristik fisik dan sifat, faktor genetik juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan anak. Ada sejumlah penyakit atau gangguan medis yang dapat diwariskan secara genetik dari orang tua ke anaknya, seperti alergi, diabetes, hingga autisme.Ini karena genetik merupakan kombinasi “kode unik” yang dibawa oleh sel sperma Papa dan sel telur Mamauntuk membentuk janin.

2. Kecukupan Gizi dan Pola Makan
Selain genetik, nutrisi adalah pondasi paling mendasar yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak. Ketika anak bertumbuh kembang sesuai dengan umurnya, ini dianggap sebagai pertanda asupan nutrisinya memadai dan kesehatannya juga baik. Kenapa?Nutrisi yang cukup diperlukan untuk pembentukan otak yang optimal, sehingga anak akan memiliki landasan yang kuat untuk untuk mengembangkan keterampilan kognitif, motorik, dan sosio-emosional sepanjang masa kanak-kanak hingga dewasa nanti.
Anak dilahirkan memiliki 100 triliun sel otak yang disebut neuron. Selama tahun-tahun pertama kehidupannya, masing-masing neuron ini akan membentuk koneksi dengan neuron lain dengan sangat cepat. Hingga seiring waktu, koneksi antar sel saraf akan makin kuat dan makin banyak hingga jumlah jaringannya mencapai dua kali lipat.
Semakin banyak dan semakin kuat hubungan antar sel saraf otak, perkembangan otak anak akan semakin matang. Hal ini juga bisa diartikan bahwa semakin kuat struktur otak seorang anak menandakan kecerdasannya juga tinggi
Selama masa kanak-kanak, kekurangan gizi juga dapat menyebabkan anak-anak memiliki energi dan minat belajar yang lebih rendah yang berdampak negatif pada perkembangan kognitif dan kinerja akademik si Kecil.Nutrisi yang cukup juga merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan kekebalan tubuh anak, Ma. Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup nutrisi berisiko mengalami pertumbuhan yang terhambat.
Sebagai contoh, kekurangan protein dan kalsium bisa membatasi pertumbuhan tinggi dan berat badan. Sementara, kekurangan seng, selenium, zat besi, tembaga, asam folat, dan vitamin A, B6, C, D, dan E dapat menurunkan respon imun.
Jadi, penting bagi Mama untuk memfokuskan pemenuhan gizi secara optimal terutama di 3 tahun pertama usia si Kecil guna mencegah masalah kekurangan nutrisi.

3. Pola Asuh Orang Tua
Pola asuh yang meliputi segala proses interaksi dan bentuk komunikasi antara orang tua dan anak ikut berkontribusi menjadi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak dari sisi fisik, kognitif, hingga mental. Ini karena orang tua adalah salah satu sosok yang paling penting dalam kehidupan awal anak-anak. Sejak lahir, anak-anak bergantung pada orang tua untuk mendapatkan perawatan dan pengasuhan yang mereka butuhkan agar bisa tumbuh besar dengan baik juga sehat dan bahagia.Pola asuh orang tua jugalah yang bisa menentukan sikap dan perilaku anak untuk bisa sukses di masa depan. Sebab, orang tua adalah panutan pertama anak. Anak berperilaku dan bereaksi dengan meniru orang tuanya. Itu kenapa, orang tua berperan penting dalam mendorong dan memotivasi anak-anaknya untuk belajar.
Orang tua berkontribusi untuk mengembangkan fokus, konsentrasi, dan pengendalian diri pada anak-anak mereka. Di rumah, orang tua juga berperan untuk mengasah anak berpikir kritis, berempati, membuat koneksi, dan berkomunikasi.

Dengan orang tua yang suportif, seorang anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, terampil, dan tangguh. Selain itu, hubungan harmonis antara Mama dan Papa di rumah bisa juga mempengaruhi emosional anak jadi lebih baik.

4. Stimulasi
Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat untuk mengoptimalkan perkembangan anak, yang meliputi stimulasi visual (penglihatan), verbal (bicara), auditori (pendengaran), taktil (sentuhan), dan sebagainya.
Stimulasi melalui bermain, membaca, bernyanyi, dan aktivitas sehari-hari lainnya membantu anak merangsang kemampuan otaknya sekaligus melatih gerak tubuh dan keterampilan inderanya. Hal ini karena stimulasi dari luar memicu aktivitas di otak untuk menciptakan koneksi listrik kecil yang disebut sinapsis. Jumlah stimulasi yang diterima anak secara langsung mempengaruhi berapa banyak sinapsis yang terbentuk.Selain mengembangkan kemampuan anak untuk berpikir dan berkomunikasi, stimulasi juga merangsang rasa ingin tahu dan keterampilan observasi anak.Stimulasi yang berulang-ulang dan konsisten memperkuat hubungan-hubungan ini dan menjadikannya permanen.Dengan kata lain, semakin banyak stimulasi yang si Kecil terima akan semakin kuat koneksi antar sel otaknya, sehingga kecerdasannya juga dinilai makin tinggi.

5. Lingkungan Tempat Tinggal Anak
Lingkungan sekitar anak juga menjadi faktor yang ikut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya di usia dini.
Lingkungan rumah yang sehat, tentram, dan nyaman sangat penting bagi seorang anak untuk bisa bertumbuh kembang dan belajar. Karena dengan berada di rumah yang sehat, anak bisa lebih percaya diri dan fokus mengasah keterampilan kognitif, bahasa, emosional, dan motoriknya dengan leluasa.
Lingkungan tempat tinggal yang baik dan layak huni juga bisa menjamin anak mendapatkan:
Cinta dan kasih sayang seutuhnya dari keluarga dan orang-orang terdekat untuk menciptakan ikatan yang erat.
Udara bersih.
Asupan yang bergizi.
Pakaian bersih.
Mendapatkan akses yang mudah dalam perawatan kesehatan dasar seperti imunisasi, pengobatan, pemberian ASI, dan penimbangan yang teratur.
Fasilitas sanitasi lingkungan yang baik.
Tempat bermain dan rekreasi yang aman untuk anak bereksplorasi dan belajar.
Sebaliknya, lingkungan rumah yang bermasalah dapat berdampak buruk pada perkembangan intelektual, sosial, dan emosional anak. Penelitian telah menunjukkan bahwa lingkungan rumah yang negatif selama tahun-tahun awal kehidupan anak dapat menyebabkan gangguan perkembangan, termasuk:
Kemampuan bahasa yang buruk.
Masalah perilaku.
Ketidaksiapan anak untuk masuk sekolah.

BK kls C 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

by MELA ANGGIA SARI -
1. PENGERTIAN
pengertian bimbingan dan konseling Secara Etimologis, bimbingan dan konseling terdiri atas dua kata yaitu
“bimbingan” (terjemahan dari kata “guidance”) dan “konseling” (diadopsi dari kata “counseling”). Dalam praktik bimbingan dan konseling merupakan satu kesatuan kegiatan yang tidak terpisahkan. Keduanya merupakan bagian yang integral (Tohirin,2011: 15).
Secara etimologis, istilah bimbingan (guidance) mempunyai arti bantuan atau tuntunan, namun tidak semua bantuan atau tuntunan menunjukan konteks dari
bimbingan. Seorang dosen yang membantu membayarkan uang kuliah (UKT)mahasiswanya ini bukan berarti adalah bimbingan. Dalam konteks ini bantuan atau
tuntunan mempunyai makna bimbingan psikologis.Pada sudut pandang ini bimbingan dapat dijadikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungannya baik itu di sekolah, keluarga dan masyarakat atau dikehidupan pada umumnya. Pemberian bimbingan juga dapat membantu mereka mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal dan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi.Secara terminologis, bimbingan merupakan suatu proses yang berkelanjutan, dapat diartikan kegiatan bimbingan dilakukan secara sengaja, berencana, sistematis,dan terarah kepada tujuan.jadi Bimbingan dan Konseling merupakan proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing (konselor) kepada individu (Konseli) melalui pertemuan tatap mukaatau hubungan timbal balik antara keduany, agar konseli mempunyai kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya serta mampu
memecahkan masalahnya sendiri, atau proses pemberian bantuan atau pertolongan yang sistematis dari pembimbing (konselor) kepada individu (konseli) melalui tatap
muka atau hubungan timbal balik antara keduanya untuk mengunggkap maslah konseli sehingga konseli mampu melihat masalah sendiri sesuai dengan potensinya, dan mampu memecahkan sendiri masalah yang dihadapinya.

2.Tujuan bimbingan dan konseling bimbingan dan konseling memiliki sejumlah tujuan menurut shertzer dan stone, tujuan bimbingan dan konseling adalah mengupayakan perubahan perilaku pada diri klien sehingga memungkinkan hidupnya menjadi lebih produktif dan memuaskan. Bila dirinci lebih dalam lagi ke dalam area-area perkembangan individu pribadi sosial, akademik, dan karir maka tujuan bimbingan dan konseling menurut kartadinata dkk adalah :
1. Berkenaan dengan aspal perkembangan pribadi sosial layanan bimbingan dan konseling dimaksudkan agar
1.Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang maha esa baik dalam kehidupan pribadi ,keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah, tempat kerja ,maupun dalam kehidupan masyarakat pada umumnya;
2. Memiliki sikap toleran terhadap umat beragama lain dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajiban masing-masing;
3. Memiliki pemahaman tentang situasi kehidupan yang saling bergantian antara yang menyenangkan dengan yang tidak menyenangkan serta mampu meresponnya secara positif dengan ajaran agama yang dianut;
4. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan.
Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain serta tidak melecehkan martabat atau harga diri sendiri dan orang lain;
6. memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat;
7. Memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas dan kewajibannya;
8. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship)yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan,dan silaturahmi dengan sesama manusia;

3. beberapa peran dan fungsi utama Bimbingan dan Konseling dalam pendidikan:
1.Memberikan Bimbingan Akademik
Konselor membantu siswa dalam mengelola waktu belajar, merencanakan tujuan akademik, dan meningkatkan motivasi belajar. Mereka memberikan bimbingan dalam pemilihan mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan potensi siswa.Konselor juga membantu siswa mengembangkan strategi belajar yang efektif dan mengatasi kesulitan belajar.
2.Mendukung Kesejahteraan Emosional dan Sosial
Konselor membantu siswa dalam mengatasi masalah emosional, seperti stres, kecemasan, dan depresi. Mereka juga membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, membangun hubungan yang sehat dengan teman sebaya, dan meningkatkan kepercayaan diri.Konselor dapat mengadakan sesi konseling individu atau kelompok untuk membahas masalah emosional dan sosial siswa.
3.Konseling Karir
Konselor membantu siswa menjelajahi pilihan karir, mengidentifikasi minat, bakat, dan nilai-nilai pribadi mereka. Mereka memberikan informasi tentang jalur karir, pelatihan atau pendidikan lanjutan yang diperlukan, serta membantu siswa merencanakan langkah-langkah untuk mencapai tujuan karir mereka. Konselor juga membantu siswa dalam menghadapi tantangan dalam memilih karir yang tepat.
4.Penyuluhan dan Pembinaan
Konselor melakukan penyuluhan untuk siswa, orang tua, dan guru tentang berbagai isu terkait pendidikan dan perkembangan siswa. Mereka memberikan informasi tentang strategi belajar yang efektif, pengembangan sosial dan emosional, pengambilan keputusan, dan manajemen konflik.Konselor juga melakukan pembinaan untuk mengembangkan keterampilan dan sikap positif siswa.
5.Kolaborasi dengan Orang Tua dan Guru
Konselor bekerja sama dengan orang tua dan guru untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa.Mereka memberikan saran dan dukungan kepada orang tua dalam mendidik anak-anak mereka, membangun hubungan yang positif antara sekolah dan keluarga, serta berkolaborasi dengan guru untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang mungkin timbul dalam konteks pendidikan.
6.Membantu Siswa dalam Mengambil Keputusan
Konselor membantu siswa dalam mengambil keputusan yang tepat, baik terkait dengan pendidikan, karir, maupun kehidupan pribadi mereka. Mereka memberikan informasi objektif, membantu siswa menganalisis pilihan, dan mempertimbangkan konsekuensi dari setiap keputusan yang diambil.Konselor juga membantu siswa mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan yang baik.

4.Prinsip Bimbingan dan Konseling adalah pedoman atau alat dalam menjalankan proses program layanan bk agar berjalan sesuai peraturan dan berdampak positif kepada individu.Prinsip ini akan memberikan dampak positif dan fleksibel dalam layanannya,dimana program yang diberikan akan sesuai dengan persolana individu.Dalam pelayanan bimbingandan konseling, prinsip yang digunakan bersumber dari kajian filosofis hasil dari penelitiandari kajian filosofis hasil dari penelitiandan pengalaman praktis tentang hakikat dan pengalaman praktis tentang hakikat manusia, perkembangan
dan kehidupan manusia dalam konteks sosial manusia, perkembangan dan
kehidupan manusia dalam konteks sosial budaya,budaya,pegertian, tujuan,
fungsi, dan proseses, penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
1) Prinsip-Prinsip Umum Bimbingan
Dan Konseling
a. Bimbingan harus berpusat pada
individu yang di bimbingnya.
b. Bimbingan diberikan kepada
memberikan bantuan agar individu
yang dibimbing mampu mengarahkan
dirinya dan menghadapi kesulitankesulitan dalam hidupnya.
c. Pemberian bantuan disesuaikan dengan
kebutuhan individu yang dibimbing.
d. Bimbingan berkenaan dengan sikap dan
tingkah laku individu.
e. Pelaksanaan bimbingan dan konseling
dimulai dengan mengidentifikasi
kebutuhan yang dirasakan individu
yang dibimbing.
f. Upaya pemberian bantuan harus
dilakukan secara fleksibel.
g. Program bimbingan dan konseling
harus dirumuskan sesuai dengan
program pendidikan dan pembelajaran
di sekolah yang bersangkutan.
h. Implementasi program bimbingan dan
konseling harus dipimpin oleh orang
yang memiliki keahlian dalam bidang
bimbingan dan konseling dan
pelaksanaannya harus berkerjasama.

5.Ruang lingkup bimbingan konseling pun memiliki fungsi khusus. Pertama adalah fungsi pemahaman, yaitu fungsi yang dimaksudkan untuk membantu klien dalam memahami dirinya sendiri. Kedua adalah fungsi pencegahan, fungsi ini dimaksudkan untuk memberikan pencegahan pada kondisi klien agar tidak memperburuk kondisinya Perkembangan dan penyesuaian diri atau pribadi dalam belajar: . Berkaitan dengan minat, kemampuan diri sendiri; Kemampuan dalam pendidikan dan penjurusan: Perkembangan dalam belajar: Penelitian yang berkaitan dan menyangkut belajar siswa.Ruang Lingkup Bimbingan Konseling Belajar

Membahas mengenai ruang lingkup BK belajar, tentunya sudah banyak yang tidak asing lagi, mengenai lingkup apa sajakah BK belajar itu. Secara spontan, saja saat kita mendengar apa itu BK belajar maka dengan otomatisnya kita akan berpikiran mengenai bimbingan yang di sorotkan pada masalah-masalah belajar pada individu. Berikut ini akan di sebutkan ruang lingkup BK belajar. BK belajar memiliki empat ruang lingkup, yaitu:
1. Perkembangan dan penyesuaian diri atau pribadi dalam belajar:
a. Berkaitan dengan minat, kemampuan diri sendiri;
b. Juga aktualisasi terhadap kemampuan dan minat diri sendiri;
c. Mengarahkan diri ke arah yang lebih baik;
d. Mengurangi dan menghilangkan sikap yang tidak baik dalam belajar.
2. Kemampuan dalam pendidikan dan penjurusan:
a. Memilih studi lanjut seuai dengan kemampuan;
b. Memilih studi lanjut sesuai dengan minat;
c. Memilih studi lanjut sesuai dengan kondisi.
3. Perkembangan dalam belajar:
a. Adanya informasi mengenai sukses dalam belajar;
b. Informasi mengenai bagaimana belajar yang efisien;
c. Informasi mengenai faktor-faktor apa sajakah yang dapat mendukung dan mengganggu belajar.
4. Penelitian yang berkaitan dan menyangkut belajar siswa:
a. Melakukan penelitian terhadap siswa di sekolah yang berkaitan dengan banyak variabel (prestasi, motivasi, minat, masalah, dan cara penyelesaiannya);
b. Meningkatkan pembelajaran dengan berbagai metode-metode.