Posts made by Septiana Saragih

KP AUD kls C 2023 -> FORUM DISKUSI -> TOPIK DISKUSI -> Re: TOPIK DISKUSI

by Septiana Saragih -
1. Komunikasi nonverbal melibatkan berbagai elemen, termasuk postur tubuh dan ekspresi wajah. Postur tubuh dapat memberikan informasi tentang sikap, kekuasaan, atau emosi seseorang, sementara ekspresi wajah dan perilaku mata dapat mengungkapkan perasaan dan intensi yang mungkin sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.

- Postur Tubuh
Postur tubuh adalah posisi dan sikap tubuh seseorang. Postur tubuh dapat memberikan petunjuk tentang emosi dan sikap individu. Misalnya, berdiri tegak dengan meletakkan tangan di pinggul cenderung menunjukkan sikap yang tegas dan berkuasa. Di sisi lain, postur tubuh yang cenderung tertutup dan tertunduk dapat mengindikasikan ketidaknyamanan atau ketidakpercayaan.

- Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah adalah cara seseorang mengekspresikan emosi melalui gerakan dan perubahan pada wajah. Ekspresi wajah dapat memberikan informasi yang kaya tentang perasaan dan intensi seseorang. Misalnya, senyum dapat menunjukkan kegembiraan atau persetujuan, sedangkan kerut di dahi atau bibir yang tertutup dapat mengindikasikan kebingungan atau ketidaksetujuan.

- Perilaku Mata dan Kontak Mata
Perilaku mata dan kontak mata juga merupakan bagian penting dari komunikasi nonverbal. Mata dapat mengungkapkan banyak hal tentang perasaan dan intensi seseorang. Misalnya, pandangan yang tajam dan kontak mata yang kuat dapat menunjukkan kepercayaan diri dan ketegasan, sementara menghindari kontak mata atau pandangan yang kabur dapat mengindikasikan ketidaknyamanan atau ketidakjujuran.

Komunikasi nonverbal melalui postur tubuh dan ekspresi wajah dapat memberikan tambahan informasi yang penting dalam komunikasi sehari-hari. Memahami dan menginterpretasikan dengan benar komunikasi nonverbal dapat membantu kita dalam memahami orang lain dengan lebih baik.

2.Komunikasi nonverbal, termasuk postur tubuh dan ekspresi wajah (perilaku mata dan kontak mata), memainkan peran penting dalam pembelajaran. Berikut adalah beberapa peran komunikasi nonverbal dalam konteks pembelajaran:

1. Ekspresi Emosi: Ekspresi wajah dapat membantu mengkomunikasikan emosi dan perasaan siswa. Guru dapat menggunakan ekspresi wajah yang tepat untuk menunjukkan kegembiraan, kekecewaan, atau kebingungan terhadap materi pembelajaran. Hal ini membantu siswa untuk lebih memahami dan merespons materi dengan tepat.

2. Menyampaikan Ketertarikan dan Keterlibatan: Postur tubuh dan ekspresi wajah yang aktif dan terlibat dapat menunjukkan minat dan keterlibatan guru terhadap materi yang diajarkan. Siswa akan merasa lebih termotivasi dan terdorong untuk belajar ketika mereka melihat guru yang antusias dan bersemangat.

3. Mengontrol Kelas dan Membangun Otoritas: Postur tubuh yang tegas dan ekspresi wajah yang menunjukkan kekuasaan dapat membantu guru dalam mengendalikan kelas. Ketika guru memiliki postur yang tegak dan mempertahankan kontak mata yang kuat, siswa akan cenderung lebih fokus dan menghormati guru.

4. Menginterpretasikan Pesan: Komunikasi nonverbal, termasuk ekspresi wajah dan perilaku mata, dapat membantu siswa dalam memahami dan menginterpretasikan pesan dengan lebih baik. Misalnya, ketika guru menjelaskan konsep yang sulit, ekspresi wajah yang jelas dan kontak mata yang kuat dapat membantu siswa dalam membaca dan mengerti maksud yang disampaikan.

5. Mendorong Kolaborasi dan Interaksi: Komunikasi nonverbal dapat digunakan untuk mendorong kolaborasi dan interaksi antara siswa. Guru dapat menggunakan postur tubuh terbuka dan senyum untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan terbuka, yang mempromosikan partisipasi aktif dan diskusi di kelas.

BK kls C 2023 -> FORUM DISKUSI -> TOPIK DISKUSI -> Re: TOPIK DISKUSI

by Septiana Saragih -
- Struktur Program Bimbingan Konseling

Program bimbingan konseling adalah suatu rangkaian kegiatan yang dirancang untuk membantu individu dalam memahami diri mereka sendiri, mengembangkan potensi mereka, dan mengatasi masalah pribadi, sosial, akademik, dan karier. Struktur program bimbingan konseling dapat bervariasi tergantung pada institusi atau sekolah tertentu, tetapi umumnya mencakup beberapa komponen utama yang meliputi:

1. Identifikasi Kebutuhan: Program bimbingan konseling dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan individu atau kelompok yang akan dilayani. Ini dapat melibatkan analisis data dan informasi yang dikumpulkan tentang siswa, seperti hasil tes, catatan akademik, dan masalah yang dihadapi.

2. Penetapan Tujuan: Setelah kebutuhan diidentifikasi, tujuan yang spesifik dan terukur ditetapkan untuk membantu individu mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan. Tujuan ini harus realistis, relevan, dan dapat dicapai dalam waktu tertentu.

3. Rencana Intervensi: Setelah tujuan ditetapkan, langkah-langkah atau intervensi yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut dirancang. Intervensi ini dapat meliputi sesi konseling individu, kelompok konseling, penyuluhan, pelatihan keterampilan, atau referensi ke sumber daya lain seperti psikolog atau klinik kesehatan mental.

4. Implementasi: Setelah rencana intervensi dibuat, program bimbingan konseling dilaksanakan oleh konselor atau tenaga pendidikan yang terlatih. Sesi konseling atau kegiatan lainnya diadakan sesuai dengan jadwal yang ditentukan, dan pemantauan terus dilakukan untuk melihat perkembangan individu atau kelompok yang dilayani.

5. Evaluasi: Evaluasi terhadap program bimbingan konseling dilakukan untuk mengukur efektivitasnya dan memastikan bahwa tujuan telah tercapai. Evaluasi dapat melibatkan pengumpulan data, pemberian tes atau instrumen evaluasi, dan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi pada individu atau kelompok.

- Evaluasi Bimbingan Perkembangan

Evaluasi bimbingan perkembangan adalah suatu proses untuk mengevaluasi program bimbingan konseling yang berfokus pada perkembangan individu. Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan sejauh mana program bimbingan konseling telah berhasil mencapai tujuan perkembangan yang ditetapkan.

Evaluasi bimbingan perkembangan dapat melibatkan beberapa langkah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data:
Data tentang perkembangan individu dikumpulkan melalui berbagai metode seperti wawancara, observasi, dan tes. Data ini dapat mencakup aspek-aspek seperti perkembangan sosial, emosional, akademik, dan karier.

2. Analisis Data:
Data yang dikumpulkan dianalisis untuk menentukan sejauh mana perkembangan individu telah terjadi. Ini melibatkan pembandingan antara data saat ini dengan data sebelumnya atau dengan standar yang telah ditetapkan.

3. Penilaian Hasil:
Hasil evaluasi digunakan untuk menilai apakah program bimbingan konseling telah berhasil mencapai tujuan perkembangan yang ditetapkan. Hasil ini dapat digunakan untuk memberikan umpan balik kepada individu, orang tua, atau pihak yang terkait lainnya.

4. Peningkatan Program:
Jika evaluasi menunjukkan bahwa program bimbingan konseling belum mencapai tujuan perkembangan yang diinginkan, langkah-langkah perbaikan atau perubahan program dapat diidentifikasi dan dilaksanakan. Ini dapat melibatkan perubahan dalam strategi intervensi, penambahan sumber daya, atau penyesuaian tujuan.

KP AUD kls C 2023 -> FORUM DISKUSI -> TOPIK DISKUSI -> Re: TOPIK DISKUSI

by Septiana Saragih -
Komunikasi nonverbal melibatkan penggunaan bahasa tubuh, gerakan, dan tanda-tanda nonverbal lainnya untuk menyampaikan pesan secara tidak langsung. Dalam konteks ini, Kinesik dan Gesture adalah dua aspek penting dari komunikasi nonverbal.

Kinesik:

Kinesik mengacu pada studi gerakan tubuh dan ekspresi wajah sebagai bentuk komunikasi nonverbal. Ini termasuk berbagai gerakan tubuh seperti gerakan tangan, posisi tubuh, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh lainnya. Kinesik dapat menyampaikan emosi, niat, sikap, atau pesan secara keseluruhan.

Contoh Kinesik termasuk:
- Mengangguk kepala untuk menunjukkan persetujuan atau pengertian.
- Menggelengkan kepala untuk menunjukkan ketidaksetujuan atau ketidaktahuan.
- Mengedipkan mata untuk memberikan isyarat atau mengekspresikan kejutan.
- Mengangkat bahu sebagai tanda ketidaktahuan atau ketidakpastian.

Gesture:

Gesture merujuk pada gerakan tangan atau bagian tubuh lainnya yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Gesture dapat membantu dalam mengkomunikasikan makna yang lebih spesifik atau menekankan pesan verbal.

Contoh Gesture termasuk:
- Mengangkat jari telunjuk untuk menunjukkan penegasan atau fokus pada sesuatu.
- Melambaikan tangan untuk memberi salam atau mengucapkan selamat tinggal.
- Mengangkat tangan untuk meminta izin atau mengajukan pertanyaan.
- Mengacungkan jari tengah sebagai tanda ketidaksetujuan atau kejengkelan.

BK kls C 2023 -> FORUM DISKUSI -> topik baru -> Re: topik baru

by Septiana Saragih -
1. Pendekatan-pendekatan perkembangan dalam bimbingan konseling di PAUD.
Dalam bidang pendidikan anak usia dini dan bimbingan konseling (PAUD), terdapat beberapa pendekatan konseling bimbingan perkembangan. Pendekatan-pendekatan ini dirancang untuk mendukung perkembangan holistik anak-anak dan memberikan layanan bimbingan dan konseling yang tepat.
Berikut beberapa pendekatan yang umum digunakan di PAUD:
1. Pendekatan Perkembangan: Pendekatan ini berfokus pada pemahaman kebutuhan dan tahapan perkembangan unik anak kecil. Hal ini melibatkan perancangan program bimbingan dan konseling yang disesuaikan dengan tonggak perkembangan spesifik dan tantangan yang dihadapi anak-anak di PAUD. Konselor atau pendidik memperhitungkan aspek perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional untuk memberikan dukungan dan intervensi yang tepat.
2. Pendekatan Berbasis Bermain: Bermain adalah aspek fundamental dalam perkembangan anak usia dini. Pendekatan ini memanfaatkan permainan sebagai media bimbingan dan konseling. Melalui bermain, anak dapat mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalamannya. Konselor atau pendidik menggunakan aktivitas dan materi bermain untuk melibatkan anak-anak dalam sesi terapeutik atau eksplorasi, sehingga memungkinkan mereka mengekspresikan diri dan mengatasi masalah atau kekhawatiran apa pun yang mungkin mereka miliki.
3. Pendekatan yang Berpusat pada Anak:
Pendekatan ini menekankan pada partisipasi aktif dan keterlibatan anak dalam proses bimbingan dan konseling. Konselor atau pendidik menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung dimana anak dapat bebas berekspresi dan menentukan pilihan. Fokusnya adalah memberdayakan anak untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, kesadaran diri, dan pengaturan diri.
4. Pendekatan Holistik:
Pendekatan holistik mengakui bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk dimensi fisik, kognitif, sosial, emosional, dan spiritual. Pendekatan ini mengintegrasikan dimensi-dimensi tersebut ke dalam proses bimbingan dan konseling, dengan mempertimbangkan anak secara keseluruhan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perkembangan anak di PAUD secara keseluruhan.
5. Pendekatan Kolaboratif:
Kolaborasi sangat penting dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling yang efektif di PAUD. Pendekatan ini melibatkan kerja sama yang erat dengan orang tua, guru, dan profesional lainnya untuk menciptakan sistem dukungan yang komprehensif bagi anak-anak. Hal ini mendorong komunikasi terbuka, pengambilan keputusan bersama, dan upaya terkoordinasi untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dan mendorong perkembangan mereka.

2. Teknik-teknik dalam pelaksanaan berbagai pendekatan .
- Teknik Penghitungan Beban Kerja: Teknik ini digunakan dalam analisis beban kerja untuk membandingkan bobot/beban kerja dengan norma waktu dan volume kerja. Dalam teknik ini, target beban kerja ditentukan berdasarkan rencana kerja atau sasaran yang harus dicapai oleh setiap jabatan. Volume kerja dapat diperoleh dari data pada setiap unit kerja, sedangkan norma waktu mungkin belum banyak diperoleh sehingga tidak dapat dijadikan faktor tetap.
- Teknik Pembelajaran Berdiferensiasi: Teknik ini digunakan dalam pembelajaran untuk mengakomodasi perbedaan kemampuan peserta didik. Guru menggunakan diferensiasi konten dan berbagai pendekatan pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa. Dalam teknik ini, tujuan pembelajaran tetap sama meskipun bahan ajar, penilaian, dan metode penyampaiannya dapat berbeda.
- Teknik Pendekatan STEM dalam Pembelajaran: Teknik ini digunakan dalam pembelajaran untuk mengintegrasikan konsep, prinsip, dan teknik dari sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM). Pendekatan ini memberikan peluang bagi peserta didik untuk mempelajari konsep-konsep tersebut melalui pengalaman nyata dan aplikasi praktis.
- Teknik Pendekatan Harga Pasar (Market Approach) dalam Penilaian Properti: Teknik ini digunakan dalam penilaian properti untuk menentukan nilai wajar berdasarkan harga pasar properti serupa yang telah terjual atau disewakan di pasar. Penilai atau tim penilai memilih pendekatan ini berdasarkan objek penilaian yang akan dinilai dan karakteristiknya.
- Teknik Pendekatan Service Oriented Architecture (SOA) dalam Pelaksanaan: Teknik ini digunakan dalam pelaksanaan sistem informasi untuk menghubungkan berbagai aplikasi dan proses bisnis dalam lingkungan yang terpadu. Pendekatan ini memanfaatkan arsitektur berorientasi layanan (SOA) untuk membangun sistem informasi yang fleksibel dan mudah diintegrasikan.
- Teknik Perencanaan Strategis Sistem Informasi: Teknik ini digunakan dalam perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) untuk menyelaraskan strategi SI/TI dengan strategi bisnis. Teknik ini melibatkan identifikasi portofolio aplikasi SI berbasis komputer, analisis pengaruh SI/TI terhadap kinerja bisnis, dan pengembangan kerangka kerja strategis.
- Teknik Strategi Komunikasi: Teknik ini digunakan dalam perencanaan dan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan komunikasi. Teknik ini mencakup berbagai pendekatan dan taktik komunikasi yang dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu. Beberapa teknik yang dapat digunakan termasuk teknik informatif, persuasif, partisipatif, dan interaktif.
- Teknik Gestalt dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling: Teknik ini digunakan dalam bimbingan konseling untuk membantu konseli/siswa memahami dan menghadapi masalah atau tantangan dalam kehidupan mereka. Beberapa teknik yang digunakan dalam pendekatan Gestalt meliputi permainan dialog, latihan tanggung jawab, dan bermain proyeksi.
- Teknik Forcasting dalam Perencanaan SDM: Teknik ini digunakan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM) untuk memprediksi kebutuhan dan perubahan dalam tenaga kerja. Beberapa teknik forcasting yang dapat digunakan termasuk analisis tren, analisis regresi, dan survei kebutuhan tenaga kerja.

3.Prinsip-prinsip bimbingan perkembangan.
Prinsip-prinsip bimbingan perkembangan adalah dasar atau panduan yang digunakan dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada individu dalam proses perkembangan mereka.
Berikut adalah beberapa prinsip-prinsip bimbingan perkembangan yang umumnya diterapkan:
1. Individualitas: Prinsip ini menekankan bahwa setiap individu memiliki karakteristik, kebutuhan, dan potensi yang unik. Dalam bimbingan perkembangan, perhatian harus diberikan pada individu secara spesifik dan mengakui perbedaan-perbedaan individu.
2. Keterpaduan: Prinsip ini menunjukkan bahwa perkembangan individu tidak terlepas dari konteks sosial, lingkungan, dan budaya yang melingkupinya. Oleh karena itu, dalam bimbingan perkembangan, penting untuk memperhatikan dan memahami pengaruh lingkungan dalam proses perkembangan individu.
3. Kemandirian: Prinsip ini mengacu pada upaya untuk membantu individu menjadi lebih mandiri dalam mengatasi masalah dan mengambil keputusan. Bimbingan perkembangan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan individu agar dapat menghadapi tantangan dan mengambil tanggung jawab dalam kehidupan mereka.
4. Kesukarelaan: Prinsip ini menegaskan bahwa bimbingan perkembangan harus dilakukan secara sukarela dan dengan persetujuan individu yang dibimbing. Individu harus memiliki kebebasan untuk memilih dan terlibat dalam proses bimbingan perkembangan.
5. Kerahasiaan: Prinsip ini menekankan pentingnya menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan oleh individu dalam proses bimbingan perkembangan. Konselor harus menjaga kerahasiaan dan privasi individu kecuali ada indikasi untuk melibatkan pihak lain dalam situasi yang mengancam keselamatan individu.
6. Keterbukaan: Prinsip ini mengacu pada pentingnya individu untuk terbuka dan jujur dalam memberikan informasi kepada konselor. Keterbukaan individu memungkinkan konselor memahami lebih baik kebutuhan dan masalah yang dihadapi individu.
7. Kekinian: Prinsip ini menekankan pentingnya bimbingan perkembangan yang relevan dengan kondisi dan perubahan zaman. Konselor harus mengikuti perkembangan terkini dalam bidang bimbingan perkembangan dan mengadaptasi metode dan strategi yang sesuai.
8. Kedinamisan: Prinsip ini menekankan bahwa perkembangan individu adalah proses dinamis yang terus berubah seiring waktu. Bimbingan perkembangan harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan individu.

4.Unsur-unsur lingkungan perkembangan.
Berikut beberapa contoh elemen atau komponen lingkungan perkembangan:
- Unsur-unsur pengendalian internal (Elemen pengendalian internal): Ini adalah faktor-faktor yang berkontribusi terhadap sistem pengendalian internal dalam suatu organisasi. Mereka melibatkan tindakan dan aktivitas berkelanjutan yang dilakukan oleh pemimpin dan karyawan untuk mencapai tujuan dan sasaran. Unsur-unsur tersebut saling berhubungan erat dan mengandalkan komitmen dan kolaborasi seluruh karyawan untuk menciptakan lingkungan pengendalian yang kondusif.
- Unsur-unsur lingkungan hidup (Unsur-unsur lingkungan hidup): Dalam konteks ilmu lingkungan hidup, unsur-unsur tersebut mengacu pada komponen-komponen penyusun lingkungan hidup. Ini mencakup faktor hidup (biotik) dan tak hidup (abiotik). Beberapa contoh unsur abiotik adalah udara, air, sinar matahari, suhu, dan tanah. Unsur biotik meliputi manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme.
- Unsur-unsur berupa kemanusiaan (Unsur Manusia): Inilah faktor-faktor yang berhubungan dengan manusia yang dapat mempengaruhi perkembangan anak usia dini. Hal ini dapat mencakup lingkungan keluarga, interaksi sosial, hubungan, dan peran pengasuh dalam pengasuhan anak. Keluarga memainkan peran penting dalam perkembangan anak-anak di tahun-tahun awal mereka.
- Unsur-elemen pendidikan (Elemen pendidikan): Dalam konteks pendidikan lingkungan hidup, inilah komponen-komponen yang berkontribusi terhadap pembelajaran dan kesadaran lingkungan hidup. Ini melibatkan integrasi isu dan praktik lingkungan ke dalam sistem pendidikan, yang bertujuan untuk mengembangkan individu yang sadar dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.