Izin menanggapi mis, dari yang saya baca band sukatani ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh lirik lagu dalam menyampaikan kritik sosial. Sukatani, dengan lagu 'Bayar, Bayar, Bayar', berusaha untuk menyuarakan ketidakpuasan terhadap praktik korupsi yang ada. Namun, dampak dari lagu ini ternyata lebih besar dari yang mereka perkirakan.
Posts made by Salwa Alprianti
Nama : Salwa Alprianti
NPM : 2213043015
Cangget Agung adalah acara puncak yang dilaksanakan pada malam hari sebelum dilaksanakan mepadun. Secara sempit, cangget diartikan sebagai tari yang dilakukan oleh wanita, namun secara luas Cangget adalah begawi cakak pepadun itu sendiri. Cangget merupakan bentuk pertunjukan tari adat yang menjadi sarana bertemunya muli mekhanai (bujang gadis) di sesat (rumah adat masyarakat Lampung).Cangget dilakukan bersamaan dengan acara pernikahan, maka dapat dikatakan bahwa Cangget jugamerupakan malam bujang gadis sesaat sebelum calon mempelai pria dan wanita melepas masa lajangnya. Untuk lagu-lagu yang mengiringi tari Cangget, adalah tabuh mapak, tabuh tari, serliah adak, mikhul bekekes, gupek,dan hujan turun.
Unsur-unsur Tari Cangget Agung
1. Gerak sembah, mengungkapkan rasa hormat
2. Gerak knui melayang, lambang keagungan
3. Gerak igel, lambang keperkasaan
4. Gerak ngetir, lambang keteguhan dan kesucian hati
5. Gerak rebah pohon, lambang kelembutan hati
6. Gerak jajak atau pincak, lambang kesiagaan dalam menghadapi bahaya
7. Gerak knui tabang, lambang rasa percaya diri.
Busana Penari Wanita
- Kain tapis
- Kebaya panjang warna putih
- Siger
- Gelang burung
- Gelang ruwi
- Kalung papan jajar
- Jarum
- Bulu seratai
- Tanggai
- Paneken
- Anting-anting
- Kaos kaki warna putih
Busana Penari Laki-laki:
- Kain tipis setengah tiang
- Bulu seratai
- Ikan pandan
- Jubah
- Baju sebelah.
Properti
Properti yang digunakan tari cangget Agung yaitu seperti keris, jempana, payung, tombak, talam emas, dan lainnya.
Tempat Pertunjukan
cangget merupakan bentuk pertunjukan tari adat yang menjadi sarana bertemunya muli mekhanai (bujang gadis) di sesat (rumah adat masyarakat Lampung)
Bentuk tariannya
Yaitu secara berpasangan, dimainkan oleh pemuda dan pemudi saat ada upacara adat pengangkatan seseorang menjadi Kepala Adat.
Perkembangangan Tari Cangget Agung
Tari Cangget awalnya dibawakan sebagai ritual adat seperti panen dan mengantar orang yang akan naik haji. Namun, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, tarian ini mulai dikenal masyarakat sebagai hiburan. Pada tahun 1942 tepatnya pada masa pendudukan Jepang, tarian ini mulai berkembang di wilayah Lampung.
NPM : 2213043015
Cangget Agung adalah acara puncak yang dilaksanakan pada malam hari sebelum dilaksanakan mepadun. Secara sempit, cangget diartikan sebagai tari yang dilakukan oleh wanita, namun secara luas Cangget adalah begawi cakak pepadun itu sendiri. Cangget merupakan bentuk pertunjukan tari adat yang menjadi sarana bertemunya muli mekhanai (bujang gadis) di sesat (rumah adat masyarakat Lampung).Cangget dilakukan bersamaan dengan acara pernikahan, maka dapat dikatakan bahwa Cangget jugamerupakan malam bujang gadis sesaat sebelum calon mempelai pria dan wanita melepas masa lajangnya. Untuk lagu-lagu yang mengiringi tari Cangget, adalah tabuh mapak, tabuh tari, serliah adak, mikhul bekekes, gupek,dan hujan turun.
Unsur-unsur Tari Cangget Agung
1. Gerak sembah, mengungkapkan rasa hormat
2. Gerak knui melayang, lambang keagungan
3. Gerak igel, lambang keperkasaan
4. Gerak ngetir, lambang keteguhan dan kesucian hati
5. Gerak rebah pohon, lambang kelembutan hati
6. Gerak jajak atau pincak, lambang kesiagaan dalam menghadapi bahaya
7. Gerak knui tabang, lambang rasa percaya diri.
Busana Penari Wanita
- Kain tapis
- Kebaya panjang warna putih
- Siger
- Gelang burung
- Gelang ruwi
- Kalung papan jajar
- Jarum
- Bulu seratai
- Tanggai
- Paneken
- Anting-anting
- Kaos kaki warna putih
Busana Penari Laki-laki:
- Kain tipis setengah tiang
- Bulu seratai
- Ikan pandan
- Jubah
- Baju sebelah.
Properti
Properti yang digunakan tari cangget Agung yaitu seperti keris, jempana, payung, tombak, talam emas, dan lainnya.
Tempat Pertunjukan
cangget merupakan bentuk pertunjukan tari adat yang menjadi sarana bertemunya muli mekhanai (bujang gadis) di sesat (rumah adat masyarakat Lampung)
Bentuk tariannya
Yaitu secara berpasangan, dimainkan oleh pemuda dan pemudi saat ada upacara adat pengangkatan seseorang menjadi Kepala Adat.
Perkembangangan Tari Cangget Agung
Tari Cangget awalnya dibawakan sebagai ritual adat seperti panen dan mengantar orang yang akan naik haji. Namun, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, tarian ini mulai dikenal masyarakat sebagai hiburan. Pada tahun 1942 tepatnya pada masa pendudukan Jepang, tarian ini mulai berkembang di wilayah Lampung.
Sejarah tari A -> TUGAS DISKUSI -> Topik DIskusi -> Re: Topik DIskusi
by Salwa Alprianti -
Nama : Salwa Alprianti
NPM : 2213043015
1. SEJARAH TARI NYAMBAI (SAIBATIN)
Tari Nyambai adalah tari kelompok berpasangan yang dilakukan oleh gadis (muli) dan bujang (mekhanai) sebagai ajang pertemuan atau ajang silahturahmi untuk mencari jodoh. Sebagai tarian adat pada masyarakat saibatin (pesisir), kehadirannya menjadi bagian dari rangkaian upacara perkawinan yang disebut dengan upacara Nayuh/Penayuhan. Nyambai adalah acara pertemuan khusus yang diselenggarakan untuk Meghanai (bujang) dan Muli (gadis) sebagai ajang silaturahmi, berkenalan, dengan menunjukkan kemampuan dalam menari.
Tari Nyambai diperkirakan lahir bersamaan dengan kebiasaan masyarakat untuk meresmikan gelar adat, pelaksanaanya diselenggarakan bersamaan dengan upacara perkawinan. Nama Nyambai sendiri diambil dari kata Cambai dalam Bahasa Lampung berarti Sirih. Sirih merupakan simbol keakraban bagi masyarakat Lampung pada umumnya.
Dilain pihak, kehadiran Tari Nyambai digunakan sebagai salah satu sarana komunikasi dan media untuk mencari jodoh antara Muli dan Meghanai. Selain itu, Tari Nyambai juga merupakan sarana untuk mempererat kekerabatan adat Saibatin.Upacara Nayuh/Penayuhan adalah upacara perkawinan adat besar-besaran yang diadakan oleh masyarakat Lampung yang beradat Saibatin/pesisir.
2. FUNGSI TARI NYAMBAI
Sebagai pertemuan khusus yang diselenggarakan untuk Meghanai (bujang) dan Muli (gadis) sebagai ajang silaturahmi, san berkenalan
3. MAKNA PERTUNJUKAN BAGI MASYARAKAT
Kehadiran tari Nyambai sebagai tari tradisi bagi Masyarakat merupakan salah satu sarana komunikasi dan media untuk mencari jodoh antara muli dan mekhanai. Di samping itu, tari Nyambai juga sebagai sarana untuk mempererat kekerabatan adat saibatin.
1. SEJARAH TARI SIGEH PENGUNTEN (PEPADUN)
Tari Sigeh Pengunten merupakan salah satu tari kreasi baru dari daerah Lampung. Awalnya tari ini bernama tari Melinting dan tari Sembah, namun baik tari Melinting maupun tari Sembah telah dikukuhkan namanya menjadi tari Sigeh Penguten. Tari Sigeh Penguten merupakan perpaduan budaya antara kedua suku Lampung yakni Pepadun dan Saibatin. Melalui Peraturan Daerah, tari Sigeh Penguten diresmikan sebagai tarian Lampung dalam penyambutan tamu penting. Tarian ini dipentaskan dalam setiap pembukaan acara baik formal maupun non formal. Tari Sigeh Penguten memiliki keunikan tersendiri yang terdapat pada gerak, iringan, tata rias dan busana.
Tari Sigeh Penguten memiliki makna yang terkandung didalamnya. Makna tersebut adalah makna gerak yang mengandung falsafah Melayu Piil Pesengiri, iringan sebagai persembahan, tata rias yang memiliki makna keceriaan dan busana yang mewakili kedua suku yakni Pepadun dan Saibatin. Selain itu properti yang digunakan dalam tari Sigeh Penguten yakni tepak memiliki makna tersendiri dalam penggunaannya. Tepak berisi sekapur sirih nantinya akan diberikan kepada salah satu tamu yang dianggap mewakili seluruh tamu. Hal ini sebagai ucapan selamat datang dan terima kasih dari tuan rumah kepada para tamu yang telah hadir dalam acara tersebut.
Proses lahirnya tari Sigeh Pengunten tak lepas dari realitas budaya Lampung yang ter-dikotomi (pembagian atas dua kelompok yang saling bertentangan) menjadi Pepadun dan Peminggir. Kedua adat yang memiliki kekhasan tersendiri sama-sama merasa paling layak merepresentasikan Lampung. Tari Sigeh Penguten merupakan sintesis (perpaduan atau campuran) dari dua identitas kebudayaan yang ada di Lampung. Tari ini menyerap gerak tarian baik dari adat Pepadun maupun adat Peminggir menjadi satu kesatuan yang harmonis dan dapat diterima masyarakat luas.
Salah satu ciri dalam tari Sigeh Penguten yang merupakan unsur asli dari tari sembah adalah aksesori yang dikenakan para penari. Sesuai namanya, aksesori utama yang digunakan adalah siger – mahkota berwarna emas yang telah menjadi identitas daerah Lampung. Aksesori lain yang digunakan pada jemari tangan penari Sigeh Penguten adalah tanggai, yaitu penutup jari berbentuk kerucut berwarna emas. Selain kedua aksesori tadi, penari Sigeh Penguten juga mengenakan papan jajar, gelang kano, gelang burung, kalung buah jukum, dan pending.
2. FUNGSI TARI SIGEH PENGUNTEN
Tari Sigeh Penguten diresmikan atau berfungsi sebagai tarian Lampung dalam penyambutan tamu penting. Tarian ini dipentaskan dalam setiap pembukaan acara baik formal maupun non formal.
3. MAKNA PERTUNJUKAN BAGI MASYARAKAT
Tari Sigeh Pengunten memiliki makna sebagai bentuk penghormatan terhadap tamu undangan serta masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.
NPM : 2213043015
1. SEJARAH TARI NYAMBAI (SAIBATIN)
Tari Nyambai adalah tari kelompok berpasangan yang dilakukan oleh gadis (muli) dan bujang (mekhanai) sebagai ajang pertemuan atau ajang silahturahmi untuk mencari jodoh. Sebagai tarian adat pada masyarakat saibatin (pesisir), kehadirannya menjadi bagian dari rangkaian upacara perkawinan yang disebut dengan upacara Nayuh/Penayuhan. Nyambai adalah acara pertemuan khusus yang diselenggarakan untuk Meghanai (bujang) dan Muli (gadis) sebagai ajang silaturahmi, berkenalan, dengan menunjukkan kemampuan dalam menari.
Tari Nyambai diperkirakan lahir bersamaan dengan kebiasaan masyarakat untuk meresmikan gelar adat, pelaksanaanya diselenggarakan bersamaan dengan upacara perkawinan. Nama Nyambai sendiri diambil dari kata Cambai dalam Bahasa Lampung berarti Sirih. Sirih merupakan simbol keakraban bagi masyarakat Lampung pada umumnya.
Dilain pihak, kehadiran Tari Nyambai digunakan sebagai salah satu sarana komunikasi dan media untuk mencari jodoh antara Muli dan Meghanai. Selain itu, Tari Nyambai juga merupakan sarana untuk mempererat kekerabatan adat Saibatin.Upacara Nayuh/Penayuhan adalah upacara perkawinan adat besar-besaran yang diadakan oleh masyarakat Lampung yang beradat Saibatin/pesisir.
2. FUNGSI TARI NYAMBAI
Sebagai pertemuan khusus yang diselenggarakan untuk Meghanai (bujang) dan Muli (gadis) sebagai ajang silaturahmi, san berkenalan
3. MAKNA PERTUNJUKAN BAGI MASYARAKAT
Kehadiran tari Nyambai sebagai tari tradisi bagi Masyarakat merupakan salah satu sarana komunikasi dan media untuk mencari jodoh antara muli dan mekhanai. Di samping itu, tari Nyambai juga sebagai sarana untuk mempererat kekerabatan adat saibatin.
1. SEJARAH TARI SIGEH PENGUNTEN (PEPADUN)
Tari Sigeh Pengunten merupakan salah satu tari kreasi baru dari daerah Lampung. Awalnya tari ini bernama tari Melinting dan tari Sembah, namun baik tari Melinting maupun tari Sembah telah dikukuhkan namanya menjadi tari Sigeh Penguten. Tari Sigeh Penguten merupakan perpaduan budaya antara kedua suku Lampung yakni Pepadun dan Saibatin. Melalui Peraturan Daerah, tari Sigeh Penguten diresmikan sebagai tarian Lampung dalam penyambutan tamu penting. Tarian ini dipentaskan dalam setiap pembukaan acara baik formal maupun non formal. Tari Sigeh Penguten memiliki keunikan tersendiri yang terdapat pada gerak, iringan, tata rias dan busana.
Tari Sigeh Penguten memiliki makna yang terkandung didalamnya. Makna tersebut adalah makna gerak yang mengandung falsafah Melayu Piil Pesengiri, iringan sebagai persembahan, tata rias yang memiliki makna keceriaan dan busana yang mewakili kedua suku yakni Pepadun dan Saibatin. Selain itu properti yang digunakan dalam tari Sigeh Penguten yakni tepak memiliki makna tersendiri dalam penggunaannya. Tepak berisi sekapur sirih nantinya akan diberikan kepada salah satu tamu yang dianggap mewakili seluruh tamu. Hal ini sebagai ucapan selamat datang dan terima kasih dari tuan rumah kepada para tamu yang telah hadir dalam acara tersebut.
Proses lahirnya tari Sigeh Pengunten tak lepas dari realitas budaya Lampung yang ter-dikotomi (pembagian atas dua kelompok yang saling bertentangan) menjadi Pepadun dan Peminggir. Kedua adat yang memiliki kekhasan tersendiri sama-sama merasa paling layak merepresentasikan Lampung. Tari Sigeh Penguten merupakan sintesis (perpaduan atau campuran) dari dua identitas kebudayaan yang ada di Lampung. Tari ini menyerap gerak tarian baik dari adat Pepadun maupun adat Peminggir menjadi satu kesatuan yang harmonis dan dapat diterima masyarakat luas.
Salah satu ciri dalam tari Sigeh Penguten yang merupakan unsur asli dari tari sembah adalah aksesori yang dikenakan para penari. Sesuai namanya, aksesori utama yang digunakan adalah siger – mahkota berwarna emas yang telah menjadi identitas daerah Lampung. Aksesori lain yang digunakan pada jemari tangan penari Sigeh Penguten adalah tanggai, yaitu penutup jari berbentuk kerucut berwarna emas. Selain kedua aksesori tadi, penari Sigeh Penguten juga mengenakan papan jajar, gelang kano, gelang burung, kalung buah jukum, dan pending.
2. FUNGSI TARI SIGEH PENGUNTEN
Tari Sigeh Penguten diresmikan atau berfungsi sebagai tarian Lampung dalam penyambutan tamu penting. Tarian ini dipentaskan dalam setiap pembukaan acara baik formal maupun non formal.
3. MAKNA PERTUNJUKAN BAGI MASYARAKAT
Tari Sigeh Pengunten memiliki makna sebagai bentuk penghormatan terhadap tamu undangan serta masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.