NPM: 2213034004
Menurut anda apakah negara lain memiliki kebijakan transmigrasi? jika iya. jelaskan apa perbedaan transmigrasi di Indonesia dengan negara lain (pilih salah satu negara)
Jawaban:
Ya, beberapa negara lain memiliki kebijakan yang mirip dengan transmigrasi, meskipun nama, pendekatan, dan tujuannya berbeda dengan Indonesia. Secara umum, transmigrasi dipahami sebagai upaya pemerintah untuk memindahkan penduduk dari wilayah padat ke wilayah jarang penduduk dalam satu negara guna mencapai tujuan tertentu, baik sosial, ekonomi, maupun politik.
Transmigrasi merupakan salah satu kebijakan kependudukan yang telah lama dikenal di Indonesia. Program ini pada dasarnya bertujuan memindahkan penduduk dari wilayah yang padat, khususnya Jawa, Madura, dan Bali, menuju daerah yang jarang penduduk di luar Jawa. Sejak awal kemerdekaan hingga masa Orde Baru, transmigrasi dipandang sebagai instrumen penting dalam pemerataan pembangunan, pengentasan kemiskinan, serta penguatan integrasi nasional. Pemerintah memberikan berbagai fasilitas kepada transmigran, seperti lahan, tempat tinggal, dan bantuan hidup, agar mereka mampu menetap dan berkontribusi dalam pembangunan wilayah baru. Dengan demikian, transmigrasi di Indonesia berorientasi pada dimensi sosial-ekonomi sekaligus memperkokoh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sementara itu, Rusia juga memiliki kebijakan yang serupa, terutama dalam bentuk Far East Hectare Program yang diluncurkan pada tahun 2016. Program ini mendorong warga Rusia untuk bermigrasi ke wilayah Timur Jauh dan Siberia, dengan memberikan insentif berupa satu hektar tanah gratis yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian, bisnis, maupun pemukiman. Tujuan utama dari kebijakan tersebut adalah memperkuat penguasaan Rusia di kawasan perbatasan timur yang berbatasan dengan Tiongkok, Mongolia, dan Pasifik, sekaligus menyeimbangkan distribusi penduduk yang selama ini terkonsentrasi di bagian barat negara. Dengan kata lain, kebijakan migrasi internal di Rusia lebih menekankan aspek geopolitik, pertahanan, dan pengelolaan wilayah perbatasan yang luas tetapi jarang penduduk.
Jika dibandingkan dengan Indonesia, terdapat perbedaan mendasar dalam orientasi kebijakan transmigrasi. Transmigrasi Indonesia lahir dari kebutuhan untuk mengurangi kepadatan penduduk dan meningkatkan kesejahteraan melalui pembangunan wilayah baru. Fokusnya lebih pada aspek sosial-ekonomi dan integrasi nasional, sehingga meskipun menghadapi kendala sosial dan infrastruktur, kebijakan ini tetap dianggap sebagai solusi demografis dan pembangunan. Sebaliknya, transmigrasi Rusia lebih bersifat strategis dan berorientasi pada geopolitik. Program tersebut berfungsi sebagai instrumen untuk mempertahankan wilayah, memperkuat kehadiran negara di perbatasan, serta menjaga kedaulatan atas kawasan yang rawan pengaruh asing.