Posts made by 2213034067 ANGGA KRISTA GINTING

GTP -> Diskusi Pertemuan 3 -> Pertanyaan -> Re: Pertanyaan

by 2213034067 ANGGA KRISTA GINTING -
Angga Krista Ginting
Npm : 2213034067


Myanmar pernah melakukan program pemindahan penduduk, terutama pada era militer (abad ke-20). Pemerintah memindahkan sebagian penduduk dari daerah padat (Irrawaddy Delta dan wilayah tengah) ke daerah perbatasan (seperti Kachin, Shan, dan Karen State). Tujuannya bukan hanya ekonomi, tapi juga politik dan militer.

Perbedaan Transmigrasi Indonesia & Myanmar
Indonesia :
  • Latar belakang: mengurangi kepadatan di Jawa–Bali dan meratakan pembangunan.
  • Tujuan utama: pemerataan penduduk, pembangunan desa baru, peningkatan kesejahteraan.
  • Dukungan pemerintah: rumah, lahan, transportasi, pendidikan, dan bantuan pangan.
  • Dampak sosial: integrasi budaya, meski kadang memunculkan konflik dengan masyarakat lokal.
  • Dampak lingkungan: pembukaan hutan dan lahan baru untuk pertanian.
Myanmar
  • Latar belakang: mengontrol wilayah perbatasan yang dihuni etnis minoritas.
  • Tujuan utama: memperkuat dominasi politik dan keamanan etnis Bamar di wilayah minoritas.
  •  Dukungan pemerintah: lebih menekankan militerisasi, bahkan pemukiman baru sering dijadikan basis militer.
  • Dampak sosial: konflik etnis tajam, resistensi, dan pemberontakan kelompok minoritas.
  • Dampak lingkungan: pembukaan hutan lebih dipaksakan demi kepentingan militer, bukan pembangunan rakyat.
Jadi, perbedaan utamanya :
  • Indonesia: transmigrasi berbasis pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
  • Myanmar: transmigrasi berbasis politik identitas dan militer, menekankan kontrol negara atas etnis minoritas.

GTP -> Diskusi Peretemuan 1 -> Pertanyaan -> Re: Pertanyaan

by 2213034067 ANGGA KRISTA GINTING -

Nama : Angga Krista Ginting

NPM : 2213034067


1. Jelaskan kembali sejarah transmigrasi yang ada di Indonesia berdasarkan video.

Sejarah transmigrasi di Indonesia bermula pada masa kolonial Belanda yang kala itu dikenal dengan istilah kolonisasi. Latar belakang program ini berawal dari laporan Residen Kedu yang menyebutkan berkurangnya lahan pertanian di Jawa serta pesatnya pertumbuhan penduduk, dari sekitar 20 juta jiwa pada 1943 menjadi 23 juta jiwa pada 1959. Sementara itu, di luar Jawa masih tersedia lahan luas yang potensial untuk perkebunan. Untuk mengatasi ketimpangan tersebut, pemerintah kolonial memindahkan penduduk Jawa ke luar pulau, terutama ke Sumatera.

Salah satu daerah tujuan utama adalah Lampung. Pada tahun 1905 (dan berlanjut hingga 1950-an), sekitar 135 keluarga dari Karesidenan Kedu, Jawa Tengah, diberangkatkan melalui Pelabuhan Tanjung Priok menuju Telukbetung. Dari sana, mereka berjalan kaki menuju kawasan yang kemudian dinamai Desa Bagelan, sama dengan nama daerah asal mereka di Purworejo, sebagai bentuk pelepas rindu dan peneguh identitas. Para transmigran mendapat bantuan berupa uang, perlengkapan pertanian, serta kebutuhan dasar agar dapat bertahan dan membangun kehidupan baru.

Selama periode 1905–1943, tercatat sekitar 51.000 kepala keluarga dipindahkan ke Lampung. Mereka kemudian menyebar ke berbagai wilayah, seperti Tanggamus, Pringsewu, Metro, Lampung Selatan, hingga Bandar Lampung. Generasi kedua dan ketiga transmigran masih melestarikan budaya Jawa, misalnya kesenian karawitan, sementara di daerah lain terjadi akulturasi antara warga suku Jawa, Bali, dan Lampung.

Perjumpaan antar-suku ini menciptakan kehidupan sosial yang harmonis, di mana transmigran dan penduduk asli saling menghargai, berkomunikasi, dan berbaur. Karena itulah Lampung dikenal sebagai daerah percontohan transmigrasi, bahkan menjadi lokasi berdirinya Museum Nasional Ketransmigrasian di Desa Bagelan, Gedong Tataan.

Puncak pengakuan sejarah transmigrasi ditandai dengan penetapan 12 Desember 2017 sebagai Hari Bhakti Transmigrasi, merujuk pada keberangkatan pertama 23 kepala keluarga dari Kedu, Jawa Tengah, ke Lampung. Program ini bukan hanya perpindahan penduduk, tetapi juga awal terbentuknya masyarakat multikultural yang berakar kuat di tanah Sumatera.

2. Apakah transmigrasi itu penting?

Transmigrasi adalah salah satu program penting dalam pembangunan Indonesia. Fungsinya untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk di daerah tertentu, terutama di Pulau Jawa, serta memanfaatkan lahan kosong di luar Jawa. Dengan adanya transmigrasi, penduduk bisa mendapatkan lahan pertanian baru, kesempatan kerja, dan kehidupan yang lebih baik. Selain itu, transmigrasi juga membantu pemerataan pembangunan daerah dan mempererat persatuan bangsa melalui percampuran antar suku dan budaya.