Posts made by Aldila seprina 2213053207

Nama : aldila seprina
NPM : 2213053207
Psikolog pendidikan anak Najeela Shihab mengatakan pola interaksi antara guru dan murid telah berubah. Hal itu dikarenakan zaman sekarang informasi ada dimana-mana, bukan hanya dari guru.
Jadi pergeseran perilaku anak bukan hanya dari ‘game’ atau televisi, tapi memang karena pola interaksi dunia berubah. Guru bukan lagi satu-satunya sumber informasi. Itu yang menyebabkan mengapa anak-anak sekarang berbeda dengan anak-anak zaman dulu
Selain itu, anak rentan mengalami paparan kekerasan yang berdampak pada perilakunya. Sayangnya, pemahaman masyarakat mengenai lingkar kekerasan anak masih minim atau sedikit,
Kekerasan dalam pendidikan di Indonesia, hanya menjadi pembicaraan saat sudah ada korban fisik, bahkan nyawa. Padahal setiap hari di ruang kelas, guru dan murid berada dalam kekerasan psikologis, termasuk secara emosional dan seksual. Tapi gawat darurat di dunia pendidikan, tidak dirasakan
penanganan kekerasan dalam pendidikan, jarang berdampak berkelanjutan. Pada saat marah, kita bertekad meningkatkan pengawasan, yang seringkali menjadi ajang melabel (kelompok) murid yang berisiko tinggi. Padahal analisa data menunjukkan, pengelompokan murid yang bermasalah justru mengakibatkan turunnya kepercayaan diri dan meningkatnya ‘gank’ tidak sehat.
Nama: Aldila Seprina
NPM: 2213053207

Nama jurnal : Jurnal JIPSINDO
Volume :6
Nomor : 2
Halaman : 131- 145
Tahun Terbit : 2019
Judul : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN
TEORI KOHLBERG

Teori perkembangan moral Kohlberg terinspirasi dari hasil kerja psikologi Swiss yaitu Jean Piaget (1896 –1980) tentang perkembangan moral kognitif, selain Piaget, pemikiran –pemikiran Kohlberg melalui tahap –tahap yang syarat dipengaruhi oleh John Dewey, Baldwin, dan Emile Durkheim.
Perkembangan moral menurut Kohlberg adalah fenomena kognitif yang merupakan bagian dari penalaran (reasoning), oleh karena itu ia pun sering menyebut moralitas individu sebagai penalaran moral (moral reasoning). Penalaran atau pertimbangan tersebut berkenaan dengan keluasaan wawasan mengenai relasi antara diri dan orang lain, hak dan kewajiban. Relasi diri dengan orang lain didasarkan atas prinsip equality yang artinya orang lain sama derajatnya dengan diri, sehingga antara diri sendiri dengan orang lain dapat dipertukarkan, ini disebut dengan prinsip reciprocity.
Ketika dilahirkan, anak tidak memiliki moral dalam dirinya namun dalam dirinya terdapat potensi moral yang siap untuk di kembangkan, berinteraksi dengan orang lain seorang anak akan belajar memahami tentang perilaku mana yang patut ditiru, boleh dilakukan dan dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk.

Secara formal, teori Kohlberg disebut sebagai cognitive-developmental theory of moralization, yang berakar pada teori Piaget. Asumsi dasar teori Piaget adalah kognisi (nalar) dan afeksi (perasaan) berkembang secara paralel dan keputusan moral merupakan proses perkembangan kognisi secara alami. Tampak jelas bahwa pengaruh Piaget amatlah kuat pada pemikiran Kohlberg. Belum lagi, pada masa itu, kebanyakan ahli psikologi lain berasumsi bahwa pikiran moral adalah proses psikososial.
Dalam mengembangkan teori moralnya, Kohlberg tidak memusatkan perhatian pada tingkah laku moral. Artinya, apa yang dilakukan oleh seorang individu tidak menjadi pusat pengamatannya. Kohlberg mengidentifikasi beberapa masalah filosofis dan mendasar yang mendasari studi perkembangan moral. Misalnya, mempertanyakan definisi konstruksi yang adil secara budaya pada suatu komunitas. Hal ini karena menurutnya psikolog yang mempelajari moralitas atau perkembangan moral harus berurusan dengan masalah relativitas moral atau netralitas nilai.
Relativitas moral adalah perbedaan nilai-nilai moral di antara suatu budaya dan masyarakat. Pada budaya A bisa jadi hal X adalah sesuatu yang melanggar moral, namun pada budaya B hal X justru dapat dianggap sebagai perbuatan yang sangat bermoral. Dengan kata lain, moral tidaklah universal, sifatnya subjektif.
Nama : Aldila seprina
NPM : 2213053207
Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan global.
Professional seorang guru dalam menghadapi pendidikan di era global tidak hanya melaksanakan pembelajarandi kelas, melainkan mendidik, mengasuh, membimbing, dan membentuk kepribadian peserta didik yang memiliki kemampuan mempersiapkan dan mengembangkan diri sebagai sumber daya manusia yang kritis dan kreatif.
tujuan dari diberikannya perspektif global (Marryfield, 1997) adalah: a. mendorong mahasiswa untuk mempelajari lebih banyak tentang materi dan masalah yang berkaitan dengan masalah global; b. mendorong para guru untuk mempelajari masalah yang berkaitan dengan masalah lintas budaya;
Perspektif global adalah pendekatan menyeluruh (holistik) yang menghubungkan siswa dan guru dalam memahami hubungan mereka dengan masyarakat dunia. Para mahasiswa, kini saatnya kita untuk membuka mata, agar tidak tertuju pada masalah yang sempit saja, masalah lokal saja.
Pendidikan moral perlu ditanamkan kepada anak sejak usia dini, sebab usia dini merupakan saat yang baik untuk mengembangkan kecerdasan moral anak.. Dari pendapat di atas, moral dimaksudkan masih sebagai seperangkat ide, nilai, ajaran, prinsip, atau norma.
nama : aldila seprina
npm : 2213053207
Perkembangan moral anak usia 5-6 tahun menurut kohlberg berada pada tahap prakonvensional, dimana anak memahami penilaian tentang baik atau buruk yang berdasarkan sistem hukuman dan penghargaan yang diawasi oleh orang dewasa yang berwenang.
Keenam tahapan tersebut dibagi ke dalam tiga tingkatan, yaitu pra-konvensional, konvensional, dan pasca-konvensional. Teorinya didasarkan pada tahapan perkembangan konstruktif; setiap tahapan dan tingkatan memberi tanggapan yang lebih kuat terhadap dilema-dilema moral dibanding tahap/tingkat sebelumnya.Di dalam penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat menggunakan berbagai metode yaitu metode bermain, bercerita, pemberian tugas dan bercakap- cakap, penggunaan metode tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi dan karakter anak yang menjadi sumber pertimbangan utama.Agar dapat kehidupan manusia dapat berjalan sesuai dengan tata aturan moral hidup baik dalam situasi etika yang menjalinkan kehidupannya baik dalam hidup suka maupun dalam hidup duka. Inilah tujuan utama dalam penerapan norma moral dalam etika kehidupan manusia di dalam kehidupan masyarakat.
Sebab agama dan moral adalah pondasi utama dalam membentuk karakter seoang manusia. Jika manusia tidak memiliki moral, maka sikapnya akan buruk, begitupun jika seorang manusia tidak memiliki agama, maka tujuan hidupnya tidak akan jelas.