Posts made by Dr. PUJIATI, S.Pd., M.Pd. -

TA2025 -> CASE STUDY

by Dr. PUJIATI, S.Pd., M.Pd. - -

PT Delta Finansial adalah perusahaan penyedia layanan keuangan berbasis teknologi (fintech) yang beroperasi secara internasional. Dalam dua tahun terakhir, perusahaan ini telah mengadopsi teknologi AI untuk pencatatan transaksi, serta menggunakan blockchain untuk verifikasi dan penyimpanan data akuntansi. Namun, akibat ketegangan geopolitik dan fluktuasi suku bunga global, perusahaan menghadapi tekanan likuiditas, volatilitas nilai tukar, dan ketidakpastian regulasi internasional.

Di sisi lain, laporan keuangan terakhir PT Delta menunjukkan laba bersih yang stabil, namun analis keuangan eksternal mencurigai adanya delay pengakuan beban dan manipulasi estimasi akuntansi berbasis algoritma untuk menjaga citra perusahaan di mata investor.

 

Pertanyaan:

  1. Analisis Kritis:
  • Apa tantangan yang muncul dalam penerapan teori akuntansi tradisional ketika perusahaan menggunakan sistem otomatisasi dan blockchain?
  • Bagaimana digitalisasi dapat menciptakan peluang sekaligus risiko manipulasi informasi akuntansi?
Etika dan Transparansi:
  • Apa risiko etika yang dihadapi akuntan ketika estimasi dan judgement keuangan digantikan oleh algoritma AI?
  • Bagaimana akuntan profesional harus menyikapi tekanan untuk "menyesuaikan" hasil laporan agar tetap menarik bagi investor?
Respon Strategis:
  • Berikan rekomendasi bagaimana perusahaan dan akuntan publik harus menyesuaikan praktik audit dan pengawasan dalam menghadapi sistem akuntansi berbasis teknologi tinggi.
  • Apakah standar pelaporan keuangan saat ini cukup adaptif untuk mengakomodasi kompleksitas keuangan digital dan globalisasi? Jelaskan pandangan Anda.

TA C2025 -> CASE STUDY 2

by Dr. PUJIATI, S.Pd., M.Pd. - -

Perusahaan teknologi Indonesia, PT Cerdas Digital, menggunakan sistem berbasis AI untuk melakukan penilaian otomatis atas aset tetap dan properti investasi berdasarkan data pasar real-time dan analisis big data. Sistem ini diklaim dapat menentukan nilai wajar secara cepat dan akurat.

Namun, auditor eksternal mempertanyakan keandalan dan objektivitas dari hasil penilaian tersebut, karena AI dianggap sebagai "black box", di mana proses pengambilan keputusan tidak selalu dapat dijelaskan secara transparan.

Pertanyaan:

  1. Bandingkan pendekatan tradisional penilaian fair value dengan pendekatan berbasis AI dari perspektif teori akuntansi.
  2. Identifikasi dan analisis implikasi epistemologis (sumber dan validitas pengetahuan akuntansi) dari penggunaan AI dalam penentuan fair value.
  3. Usulkan strategi akuntabilitas dan pelaporan yang dapat memastikan bahwa pendekatan AI tetap sesuai dengan standar akuntansi internasional (IFRS 13).

TA C2025 -> CASE STUDY 1

by Dr. PUJIATI, S.Pd., M.Pd. - -

PT Hijau Lestari, sebuah perusahaan agribisnis di Indonesia, sedang mempersiapkan sustainability reporting (laporan keberlanjutan) sesuai dengan standar GRI (Global Reporting Initiative). Perusahaan ini mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi blockchain guna meningkatkan transparansi dan integritas data dalam laporan keberlanjutan mereka, khususnya terkait jejak karbon dan sumber bahan baku.

Namun, manajemen belum sepenuhnya memahami implikasi akuntansi dan etika dari penggunaan blockchain dalam pelaporan tersebut, serta bagaimana hal ini akan diterima oleh stakeholder dan regulator di Indonesia.

Pertanyaan:

  1. Analisislah bagaimana penggunaan teknologi blockchain dapat mempengaruhi teori akuntansi yang terkait dengan reliabilitas dan transparansi informasi akuntansi dalam konteks sustainability reporting.
  2. Evaluasilah tantangan yang mungkin dihadapi PT Hijau Lestari jika menerapkan teknologi ini dalam konteks regulasi Indonesia dan global.
  3. Berikan rekomendasi strategis berbasis teori akuntansi dan perkembangan teknologi yang dapat mendukung keberhasilan implementasi ini.

TA B 2025 -> CASE STUDY 2

by Dr. PUJIATI, S.Pd., M.Pd. - -

Perusahaan teknologi Indonesia, PT Cerdas Digital, menggunakan sistem berbasis AI untuk melakukan penilaian otomatis atas aset tetap dan properti investasi berdasarkan data pasar real-time dan analisis big data. Sistem ini diklaim dapat menentukan nilai wajar secara cepat dan akurat.

Namun, auditor eksternal mempertanyakan keandalan dan objektivitas dari hasil penilaian tersebut, karena AI dianggap sebagai "black box", di mana proses pengambilan keputusan tidak selalu dapat dijelaskan secara transparan.

Pertanyaan:

  1. Bandingkan pendekatan tradisional penilaian fair value dengan pendekatan berbasis AI dari perspektif teori akuntansi.
  2. Identifikasi dan analisis implikasi epistemologis (sumber dan validitas pengetahuan akuntansi) dari penggunaan AI dalam penentuan fair value.
  3. Usulkan strategi akuntabilitas dan pelaporan yang dapat memastikan bahwa pendekatan AI tetap sesuai dengan standar akuntansi internasional (IFRS 13).

TA B 2025 -> CASE STUDY 1

by Dr. PUJIATI, S.Pd., M.Pd. - -

PT Hijau Lestari, sebuah perusahaan agribisnis di Indonesia, sedang mempersiapkan sustainability reporting (laporan keberlanjutan) sesuai dengan standar GRI (Global Reporting Initiative). Perusahaan ini mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi blockchain guna meningkatkan transparansi dan integritas data dalam laporan keberlanjutan mereka, khususnya terkait jejak karbon dan sumber bahan baku.

Namun, manajemen belum sepenuhnya memahami implikasi akuntansi dan etika dari penggunaan blockchain dalam pelaporan tersebut, serta bagaimana hal ini akan diterima oleh stakeholder dan regulator di Indonesia.

Pertanyaan:

  1. Analisislah bagaimana penggunaan teknologi blockchain dapat mempengaruhi teori akuntansi yang terkait dengan reliabilitas dan transparansi informasi akuntansi dalam konteks sustainability reporting.
  2. Evaluasilah tantangan yang mungkin dihadapi PT Hijau Lestari jika menerapkan teknologi ini dalam konteks regulasi Indonesia dan global.
  3. Berikan rekomendasi strategis berbasis teori akuntansi dan perkembangan teknologi yang dapat mendukung keberhasilan implementasi ini.